askep pada kasus amputasi

23
ASKEP PADA KASUS AMPUTASI KELOMPOK 7

Upload: riki-reza-irawan

Post on 24-Oct-2015

278 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGBursitis Bursa merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bursitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian ataudisebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon,bursa prepatelan dan bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akutadalah terjadi secara mendadak. Bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akutsebelumnya atau cedera yang berulang.B. RUMUSAN MASALAHC. TUJUAN PENULISANBAB II KONSEP PENYAKITA. PENGERTIANBursitis adalah peradangan bursa, yang terjadi pada tempat perlekatan tendon atau otot dengan tulang oleh sebab yang belum diketahui dengan pasti. Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahi pergerakan normaldari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan.B. ETIOLOGIPenyebabnya sering kali tidak diketahui, tetapi bursitis dapat disebabkan oleh penggunaan sebagian anggota tubuh yang berlebihan selama :• Pemakaian berlebihan selama bertahun-tahunPergeseran yang berulang-ulang akibat gesekan dimana dinding bursa menebal dan dapat terjadi efusi pada bursa.Bursitis juga dapat berhubungan dengan jenis pekerjaan tertentu seperti prepatela bursitis pada lutut pembantu rumah tangga, dan alekranon bursitis pada pelajar.• CederaSeperti jatuh atau kecelakaan dan luka tersebut mengenai sendi pada tanggan atau kaki.• GoutGangguan metabolisme yang menimbulkan serangan peradangan atritis akut sendi paroksismal, biasanya mengenai sendi perifer tunggal.• PseudogoutAdanya kalsium yang berlebihan di tulang persendian• Arthritis rematoidKelainan inflamasi yang terutama mengenai membran sinovialdari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan.• InfeksiYang paling mudah terkena bursitis adalah bahu, bagian tubuh lainnya yang juga terkena bursitis adalah sikut, pinggul, lutut, jari kaki, dan tumit.KasusTn. F datang ke poli RSUD dengan keluhan tidak bisa mengangkat lengannya. Setelah di lakukan pengkajian di dapatkan data Tn. F sehari-hari bekrja sebagai buruh bangunan, usia 47 tahun, nyeri di rasakan di area bahu sehingga tangan tidak bisa di angkat ke atas, skala nyeri 2-3 dari skala 0-5. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan data, terlihat benjolan diantara sendi bahu nyeri tekan (+), tenderness (+), Tekanan Darah 120/80 mmhg, RR 16 x/menit. Hasil pemeriksaan radiologi tidak di temukan adanya tanda-tanda neoplasma. C. PEMERIKSAAN FISIK & PENUNJANG• PengkajianNama : Tn. FUsia : 47 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Buruh Bangunan• Riwayat kesehatan klien Keluhan UtamaKlien mengeluh tidak bisa mengangkat tangannya. Riwayat kesehatan sekarangKlien mengeluh tidak bisa mengangkat tangannya, klien mengeluh nyeri di rasakan di area bahu sehingga tangan tidak bisa di angkat ke atas, skala nyeri 2-3 dari skala 0-5. Terlihat benjolan diantara sendi bahu nyeri tekan (+), tenderness (+). Riwayat kesehatan dahuluRiwayat dahulu haruslah diketahui baik yang berhubungan dengan bursitis dan penyakit sistemik lainnya. Riwayat ini bisa didapatkan dari klien maupun keluarga. Riwayat kesehatan keluargaKemungkinan sebelumnya ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.• Pemeriksaan FisikTD : 120/80 mmhgRR : 16 x/menitNyeri tekan (+)• Pemeriksaan penunjangAda pemeriksaan khusus untuk memastikan adanya bursitis yaitu dengan radiografi. Pada daerah yang terserang biasanya menunjukkan adanya klasifika

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Pada Kasus Amputasi

ASKEP PADA KASUS AMPUTASI

KELOMPOK 7

Page 2: Askep Pada Kasus Amputasi

PENGERTIAN

• Amputasi adalah pemisahan anggota badan atau bagian lain dengan pembedahan.

• Amputasi berasal dari kata “amputare” dapat diartikan “pancung”.

• Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas.

Page 3: Askep Pada Kasus Amputasi

Trauma amputasiTrauma amputasi

KehancuranJaringan kulit yang tidak

mungkin diperbaiki.

KehancuranJaringan kulit yang tidak

mungkin diperbaiki.

KeganasanKeganasan

OsteomielitisOsteomielitis

Gas ganggren

Gas ganggren

IskemiaIskemia

INDIKASIINDIKASI

Page 4: Askep Pada Kasus Amputasi

KONTRAINDIKASI

Jika keadaan umum pasien yang jelek.

Page 5: Askep Pada Kasus Amputasi

A. Metode terbuka (guillotine amputasi)Metode ini digunakan pada klien

dengan infeksi yang mengembang.

METODE AMPUTANSI

B. Metode tertutup (flap amputasi)Dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkandimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5 cmdibawah potongan otot dan tulang.

Page 6: Askep Pada Kasus Amputasi

JENIS AMPUTASIBerdasarkan pelaksanaan amputasi

Amputasi selektif / terencana

Amputasi akibat trauma

Amputasi darurat

Page 7: Askep Pada Kasus Amputasi

TINGKATAN AMPUTASI• Pada cedera, ditentukan oleh peredaran darah yang adekuat.• Pada tumor, ditentukan oleh daerah bebas tumor dan bebas resiko

kekambuhan lokal.• Pada penyakit pembuluh darah, ditentukan oleh vaskularisasi sisa

ekstremitas dan daya sembuh luka puntung.

Neuroma.

Kontraktur. Nekrosis.

Amputasi dibawah lutut (below knee amputation).

Ekstremitas bawahEkstremitas atas

Amputasi diatas lutut (above knee amputation).

Phantom sensation.

Page 8: Askep Pada Kasus Amputasi

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 9: Askep Pada Kasus Amputasi

Kasus

Ny. W 35 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas, 1,5 bulan yang lalu, kaki kirinyaremuk, kemudian klien memilih untuk menjalani ke pengobatan alternatif, namun setelah 1 bulan tidak mengalami penyembuhan. Akhirnya klien dibawa ke RSUD dr. Slamet. Oleh dokter orthopedic, klien didiagnosa gas gangrene pada femur sinistra, setelah mendapatkan informed consent, klien dilakukan amputasi above knee. Saat ini setelah amputasi, tampak luka amputasi dengan kondisi luka berwarna kemerahan, pada bagian tepi luka tampak masih mengeluakan pus, berwarna kuning dan kental. Terdapat jahitan luka, kulit sekitar luka teraba hangat, klien masih bedrest di tempat tidur karena lemah dan nyeri jika tump digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik : TD 120/80 mmHg, N 100 x /menit, S : 37,8oC RR : 19 x/menit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan hasil : Hb : 10,1 gr/dl, HT 30,3. Trombosit 234.560 dan leukosit 17.000/mm3

Page 10: Askep Pada Kasus Amputasi

PENGKAJIAN

Data demografi Identitas klien

– Nama :Ny.W– Umur : 35 tahun– Jenis kelamin: Perempuan– Tgl MRS : 1-11-2012– Tgl pengkajian : 2-11-2012– Alamat : Kp.tak

tahu asal– Diagnosa medis :

Gas gangrene femur sinistra

Identitas Penanggung jawab– Nama : Tn. D– Umur : 40 tahun– Jenis kelamin : Laki-

laki– Alamat : Kp. Tak tahu

asal– Hubungan dg klien :

Suami klien

Page 11: Askep Pada Kasus Amputasi

Riwayat Kesehatan

Keluhan utamaKlien mengeluh nyeri pada paha bagian kiri

Riwayat penyakit sekarangKlien mengeluh nyeri pada paha bagian kiri nyeri dirasakan klien seperti tertarik benda,nyeri tidak menyebar kedaerah lain,nyeri di rasakan bila banyak melakukan gerakan dan berkurang bila di istirahatkan skala nyeri klien 6,selain itu klien juga mengeluh lemas.

Riwayat penyakit dahulu Menurut penuturan klien sebelumnya pernah mengalami kecelakaan lalu lintas, 1,5 bulan yang lalu, kaki kirinya remuk, kemudian klien memilih untuk menjalani ke pengobatan alternatif, namun setelah 1 bulan tidak mengalami penyembuhan

Riwayat penyakit keluargaMenurut penuturan klien di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit tersebut.

Page 12: Askep Pada Kasus Amputasi

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Compos mentisPenampilan : Tidak bergairah

(Lemah)TTV

TD : 120/80 mmHgN : 100 x /menitR : 19 x/menitS : 37,80 C

Pemeriksaan fisik :Kepala

Tidak ada nyeri tekan,kulit kepala bersih

Hidung PCH (-)

Mata Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

Mulut Mukosa mulut lembab, merah muda, tidak ada stomatitis

GigiBersih, pembentukan gigi bagus

Leher Pembesaran KGB (-),tidak ada nyerinelan

DadaBunyi S1 dan S2, Murmur (-),Gallop(-), pergerakan dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, bunyi jantung reguler,tidak ada retrak inter costa.

AbdomenTidak ada nyeri tekan,peristaltik usus 14 x,tidak ada pembesaran hati

Page 13: Askep Pada Kasus Amputasi

Ekstremitas bawahTerdapat luka amputasi dengan Kondisi luka berwarna kemerahan, pada bagian tepi luka tampak masih mengeluakan pus, berwarna kuning dan kental. Terdapat jahitan luka, kulit sekitar luka teraba hangat.

Motorik Sensorik4 4 + +

3 1 + +

Page 14: Askep Pada Kasus Amputasi

Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal

Hemoglobin 10.1 g/dl 12 – 16

Hematokrit 30.3 % 35 – 47

Trombosit 234.560 /mm3 150.000 – 440.000

Leukosit 17.000 /mm3 3.800 – 10.600

Pemeriksaan Penunjang

Page 15: Askep Pada Kasus Amputasi

PATOFISIOLOGI

Page 16: Askep Pada Kasus Amputasi

Analisa DataNo DATA ETIOLOGI MASALAH

1 Ds : Klien mengeluh nyeri di daerah paha bagian kiri.Do: Terdapat luka amputasi, terdapat jahitan luka, nadi : 100 x/menit

Gas gangrene femur sinistra

Terapi

Guillotine amputasi

Luka insisi

Nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri

2 Ds : Klien mengeluh nyeri di daerah luka operasiDo : terdapat luka amputasi dengan kondisi luka berwarna kemerahan, pada bagian tepi luka tampak masih mengeluakan pus, berwarna kuning dan kental, leukosit : 17.000 /mm3

Guillotine amputasi

Luka belum kering

Media pertumbuhan bakteri

Proses inflamasi

infeksi

Page 17: Askep Pada Kasus Amputasi

3 Ds : Klien mengatakan malu dengan kondisi kakinya saat iniDo : tampak adanya bagian kaki kiri yang hilang setelah di amputasi.

Gas ganggren femur sinistra

Terapi

Guliloine amputasi

Kehilangan sebagian organ

Perubahan fisisk tubuh

Gangguan citra tubuh

4 Ds : klien melakukan sulit melakukan aktifitas seperti biasanya Do : klien tampak bedrest di tempat tidur.

Guliloine amputasi

Perubahan fisik tubuh (amputasi ektremitas bawah)

Perubahan cara berdiri sekunder

Gangguan mobilitas fisik

Page 18: Askep Pada Kasus Amputasi

Diagnosa

• Gangguan rasa nyaman nyeri b.d insisi bedah sekunder terhadap amputasi

• infeksi b.d adanya luka yang belum kering• Gangguan citra tubuh b.d Perubahan fisik

tubuh ditandi dengan kehilangan sebagian organya

• Gangguan mobilitas fisik b.d perubahan cara berdiri sekunder terhadap amputasi ekstremitas bawah

Page 19: Askep Pada Kasus Amputasi

Intervensi

Dx 1 : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d insisi bedah sekunder terhadap amputasi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam gangguan rasa nyaman nyeri klien teratasi

Kriteria hasil :– Klien mengatakan nyeri berkurang– Skala 0-1 (0-5)– Klien tidak meringis

Intervensi :– Kaji skala nyeri, lokasi, karakteristik dan intensitasnya– Monitor tanda-tanda vital– Ajarkan teknik penanganan nyeri seperti distraksi dan relaksasi– Kolaborasi : pemberian analgetik

Page 20: Askep Pada Kasus Amputasi

Dx 2 : infeksi b.d luka belum kering

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam infeksi dapat teratasi

Kriteria hasil :– Tidak ada tanda-tanda infeksi– Daerah sekitar luka tidak kemerahan dan tidak bengkak,tidak

ada pus.– Leukosit normal (3.800 – 12.600 /mm3)

Intervensi :– Observasi keadaan luka– Lakukan perawatan luka yang adekuat– Gunakan teknik aseptik dan antiseptik dalam melakukan setiap

tindakan keperawatan– Ganti balutan 2 kali sehari dengan alat yang steril.– Monitor kadar leukosit

Page 21: Askep Pada Kasus Amputasi

Dx 3 : Gangguan citra tubuh b.d kehilangan ekstremitas

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam gangguan citra tubuh klien teratasi

Kriteria hasil :– Klien menerima perubahan fisik

Intervensi : – Libatkan klien dalam perawatan , misal : pada

penggantian pakaian– Berikan dukungan moral– Hadirkan orang yang pernah amputasi yang telah

menerima diri.

Page 22: Askep Pada Kasus Amputasi

Dx 4 : Gangguan mobilitas fisik b.d perubahan cara berdiri sekunder terhadap amputasi ekstremitas bawah

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam gangguan mobilitas fisik klien teratasi

Kriteria hasil :– klien dapat menunjukkan penggunaan teknik penguatan otot

untuk meningkatkan mobilisasi

Intervensi :– Beritahu klien tentang kesulitan dalam adaptasi cara berdiri akibat

amputasi.– Sebelum ambulasi, pastikan ekstremitas atas klien mempunyai

kekuatan yang diperlukan untuk alat bantu.– Diskusikan dan demonstrasikan cara menggunakan alat bantu.– Bantu klien untuk menggunakan alat bantu.

Page 23: Askep Pada Kasus Amputasi

Belajar itu memang

melelahkan

Namun akan lebih lelah lagi

kelak jika saat ini tidak

belajar . . . .