askep katarak dan tuli

Upload: febrilianti-kusuma-wardhani

Post on 09-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan yang mungkin terjadi pada klien katarak dan tuli menurut nanda nic noc

TRANSCRIPT

KATARAK1. PENGKAJIAN (PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIK)A. ANAMNESIS MATA Keluhan utamaDigolongkan menurut menurut lama, frekuensi, hilang-timbulm dan cepat timbulnya gejala. Lokasi, berat, dan keadaan lingkungan saat timbulnya keluhan harus diperhatikan, demikian pula setiap gejala yang berkitan. Obat-obat mata yang dipakai belakangan ini dan semua ganggan mata yang pernh maupun yang sedang terjadi dan semua gejala mata lain yang berhubungan dapat menjadi pertimbangan pengambilan diagnosa. Riwayat kesehatan terdahulu Berpusat pada kesehatan pasien secara umum dan bila ada penyakit sistemik yang penting. Gangguan vaskular yang biasanya meyertai manifestasi mata, seperti diabetes dan hipertensi haru sditanyakan secara spesifik. Selain itu, sepeti halnya riwayat medik umum harus diketahui oat-obat mata yang seddng dipakai dan obat-obat sistemik pasien. Hali ini menunjukkan keadaan kesehatan umum dan dapat diketahui obat-obat yang mempengaruhi kesehtan mata, seperti kortikosteroid. Dalam pasien katarak penggunaan kortikosteroid juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak. (whitcher, 2010) Riwayat keluargaPada katarak penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan. Katarak kongenitalis ditemukan pada bayi ketik lahir (atau beberapa saat setelah dilahirkan). Katarak jenis ini bisa merupakan penaykit keturunan ( diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh infeksi kongenital, seperti campak jerman ataupun penyakit metabolik seperti galaktosemia. (kusuma, 2015)

Kelainan penglihatanPenurunan ketajaman penglihatanPenurunan ketajaman penglihatan dapat disebabkan oleh kelainan yang timbul sepanjang jaras optik dan jaras visual neurologik. Pada katarak penglihatan akan suatu benda atau objek ataupun cahaya menjadi buram. Bayangan terlihat seperti bayangan semua atau seperti asap. Derajat gangguan penglihatan dapat bervaariasi pada keadaan berbeda. Misalnya, gangguan refraksi miopta (noirshighted) yang tidak dikoreksi tampak lebih berat di lingkungan yang gelap. Hal ini terjadi karena dilatasi pupil memungkinkan lebih banyak berkas cahaya yang tak terfokus jatuh pada retina dan makin mengaburkan pemandangan. Pada katark konstriksi pupil mengurangi jumlah cahaya yang dapat melintasi lensa yang keruh. Pandangan kabur akibat edema kornea semakin membaik saat siang karena adanya dehidrasi kornea akibat penguapan dari permukaan sehingga salah satu gejala katarak yaitu kesulitan melihat saat malam hari.

Aberasi visualGlaze (silau) dapat timbul pada dilatasi pupil yang berlebihan dan media mata yang keruh seperti pada katarak. Penglihatan ganda dapat bersifat monokular atau binokular , pada penderita katarak jika melihat dengan satu mata bayangan benda atau cahaya akan terlihat ganda.

Kelainan tampilan mataPenderita katarak mempunyai tampilan khusus yaitu lensa yang seluruhnya keruh (katarak matur) atau lensa masih memiliki bagian yang jernih ( lensa immatur).

Nyeri dan rasa tidak nyamanRasa tidak nyaman dapat berupa mata terasa sensitif bila terkena cahaya dan dapat pula sering berganti kacamata atau lensa kontak akibat rasa tidak nyaman menggunakannya.

B. PEMERIKSAAN DASAR MATA1.PENGLIHATAN -UJI PENGLIHATAN SENTRALKetajaman penglihatan sentral dapat diukur menggunakan snellen chart, hal ini berkaitan dengan ketajaman penglihatan yang menurun pada penderita katarak.-UJI PENGLIHATAN PERIFERDapat diukur menggunakan uji konfrontasi yang berupa pemeriksaan gerakan mata pada 8 kuadran atau mendeteksi jari mana yang digerakan saat tangan jauh dari lapan pandang (bukan didepan mata)

ASKEP KATARAK Tabel analisa dataKetakutan:Respon saat menerima ancaman yang disadari sebagai bahaya.

b.d kehilangan pandangan komplit, jadwal pembedahan atau ketidak mampuan mendapatkan pandangan

NOC- Anxiety control- comfort level-coping fear control-pain level

KRITERIA HASIL-Pasien akan mengetahui sumber ketakutannya- pasien akan mengkomunikasikan ketakutannya-pasien akan mencari informasi untuk menurunkan ketakutan-pasien akan mempertahankan kontrol terhadap kehidupan-pasien akan mempertahankan performa peran dan hubungan sosial-pasien akan tetap produktifNIC-Anxiety Reduction-Coping Enhancement-Active Listening-Security Enhancement

INTERVENSI-meminimalkan rasa cemas, ngeri, firasat, atau kesulitan- menurunkan ansietas pada pasien distress akut-membantu pasien beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan terkait penglihatan yang mengganggu peran dalam hidup atau keluarga- meningkatkan perasaan aman fisik dan psikologis pasien-Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat diperbaiki. -Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis katarak agar tidak terjadi komplikasi.

Isolasi sosial:Kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap disebabkan oleh oran lain dan sebagai situasi yang negatif atau mengancam

b.d penurunan tajam penglihatan, takut, cedera, penurunan kemampuan mengendalikan komunitas/ takut maluNOC-Leisure Participation-Loneliness Severity-Personal Well-Being -Social Interaction Skills -Social Involvement - Social Support

KRITERIA HASIL- pasien akan mengidentifikasi dan menerima karakterisktik atau perilaku pribadi yang berpengaruh pada isolasi sosial-pasien akan berinteraksi dengan teman dekat, tetangga, anggota keluarga, tanpa hambatan berarti atau rasa takut- pasien akan mengidentifikasi sumber-sumber di komunitas yang akan membantu mengurangi isolasi sosial setelah pemulangan- pasien akan mengungkapkan penurunan perasaan atau pengalaman diasingkan- pasien akan memulai membina hubungan dengan orang lain- pasien akan melaporkan adanya peningkatan dukungan sosial- pasien akan menunjukkan afek yang sesuai dengan situasi

NIC-Activity Therapy; -Family Integrity Promotion;- Mood Management;-Socialization Enhancement; -Support System Enhancement

INTERVENSI-membantu pasien mengembagkan atau meningkatkan keterampila sosial interpersonal-dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tujuan yang sama- membina hubunganterapeutik dengan pasien yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain-meningkatkan persatuan dan kesatuan keluarga-memfasilitasi patisipasi keluarga dalam perawtan emosi dan fisik pasien-memfasilitasi kemamuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain-

Defisiensi pengetahuan:Tidak ada atau kurang informasi kognitif tentang topik tertentub.d terbatasnya informasi atau kesalahan interprestasi informasi yang sudah didapat sebelumnyaNOC-Information Processing-Stress Level

KRITERIA HASIL- pasien akan mengungkapkan keinginan untuk tahu dan butuh diobati-pasien dan keluarga mengungkapakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan pengobatanNIC-Family Support-Health Education-Risk Identification

INTERVENSI-mengembangkan dan memberikan bimbingan dan pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara individu-mencegah dan melakukan deteksi dini infeksi pada pasien beresiko-menjelaskan dlam istilah yang mudah dipahami dan objektif jenis pengalaman sensorik dan peristiwa yang dihubungkan dengan prosedur atau terapi kesehatan yang akan dilakukan dan menimbulkan stres-membantu pasien memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakit katarak

RESIKO JATUH:Peningktan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan bahaya fisikb.d gangguan penglihatanNOC-Balance-Sensory Function: Vision-Risk Control

KRITERIA HASIL-pasien dan keluarga akan menciptakan keadaan dan lingkungan yang aman- pasien akan mengidentifikasi resiko yang meningkatkan kerentanan terhadap jatuh- pasien akan menghindari cedera fisik akibat jatuh- pasien akan memperlihatkan kejadian jatuh skala 5 dalam 30 x 24 jamNIC-Environmental Management-Balance-Fall Prevention

INTERVENSI-memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk mengamankan -menerapkan tingkat keawaspadaan khusus bersama pasien yang memiliki resiko mengalami cedera akibat jatuh-instruksikan pasien untuk menggunakan kacamata yang diresepkan, jika perlu saat turun dari tempat tidur-sediakan alat bantu untuk berjalan ( tongkat)-singkirkan bahaya lingkungan

TULIPENGKAJIANDidalam menegakkan asuhan keperawatan tentang gangguan pendengaran perawat harus melakukan anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan audiologik Dari anamnesis didapati riwayat penah bekerja atau sedang bekerja di lingkungan bising dalam jangka waktu yang cukup lama, biasanya lebih dari 5 tahun. Sedangkan pada pemeriksaan otoskopik tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan tes penala didapatkan hasil Rinne positip, Weber lateralisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baik dan Schwabach memendek. Kesan jenis ketuliannya adalah tuli sensorineural yang biasanya mengenai keduatelinga. Ketulian timbul secara bertahap dalam jangka waktu bertahun-tahun, yang biasanya terjadi dalam 8 10 tahun pertama paparan. Pemeriksaan audiometri nada murni didapatkan tuli sensorineural pada frekuensi tinggi ( umumnya 3000 6000 Hz ) dan pada frekwensi 4000 Hz sering terdapat takik ( notch ) yang patognomonik untuk jenis ketulian ini.Sedangkan pemeriksaan audiologi khusus seperti SISI ( Short Increment Sensitivity Index ), ABLB ( Alternate Binaural Loudness Balance ) dan Speech Audiometry menunjukkan adanya fenomena rekrutmen ( recruitment ) yang khas untuk tuli saraf koklea. Untuk menegakkan diagnosis klinik dari ketulian yang disebabkan oleh bising dan hubungannya dengan pekerja, maka seorang dokter harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut : 1. Riwayat timbulnya ketulian dan progresifitasnya.2. Riwayat pekerjaan, jenis pekerjaan dan lamanya bekerja.3. Riwayat penggunaan proteksi pendengaran.4. Meneliti bising di tempat kerja, untuk menentukan intensitas dan durasi bisingyang menyebabkan ketulian.5. Hasil pemeriksaan audiometri sebelum kerja dan berkala selama kerja.Pentingnya mengetahui tingkat pendengaran awal para pekerja denganmelakukan pemeriksaan audiometri sebelum bekerja adalah bila audiogrammenunjukkan ketulian, maka dapat diperkirakan berkurangnya pendengarantersebut akibat kebisingan di tempat kerja.6. Identifikasi penyebab untuk menyingkirkan penyebab ketulian non industrialseperti riwayat penggunaan obat-obat ototoksik atau riwayat penyakitsebelumnya.ASKEP TULIKetakutan:Respon saat menerima ancaman yang disadari sebagai bahaya.

b.d kehilangan pandangan komplit, jadwal pembedahan atau ketidak mampuan mendapatkan pandangan

NOC- Anxiety control- comfort level-coping fear control-pain level

KRITERIA HASIL-Pasien akan mengetahui sumber ketakutannya- pasien akan mengkomunikasikan ketakutannya-pasien akan mencari informasi untuk menurunkan ketakutan-pasien akan mempertahankan kontrol terhadap kehidupan-pasien akan mempertahankan performa peran dan hubungan sosial-pasien akan tetap produktifNIC-Anxiety Reduction-Coping Enhancement-Active Listening-Security Enhancement

INTERVENSI-meminimalkan rasa cemas, ngeri, firasat, atau kesulitan- menurunkan ansietas pada pasien distress akut-membantu pasien beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan terkait penglihatan yang mengganggu peran dalam hidup atau keluarga- meningkatkan perasaan aman fisik dan psikologis pasien-Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan penglihatan yang dapat diperbaiki. -Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis tuli agar tidak terjadi komplikasi. -mengedukasi pasien untuk dapat dipergunakan alatpelindung telinga yaitu berupa sumbat telinga ( ear plugs ), tutup telinga ( ear muffs) dan pelindung kepala ( helmet ). Jika ketulian disebabkan oleh suara bising

Isolasi sosial:Kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap disebabkan oleh oran lain dan sebagai situasi yang negatif atau mengancam

b.d penurunan tajam penglihatan, takut, cedera, penurunan kemampuan mengendalikan komunitas/ takut maluNOC-Leisure Participation-Loneliness Severity-Personal Well-Being -Social Interaction Skills -Social Involvement - Social Support

KRITERIA HASIL- pasien akan mengidentifikasi dan menerima karakterisktik atau perilaku pribadi yang berpengaruh pada isolasi sosial-pasien akan berinteraksi dengan teman dekat, tetangga, anggota keluarga, tanpa hambatan berarti atau rasa takut- pasien akan mengidentifikasi sumber-sumber di komunitas yang akan membantu mengurangi isolasi sosial setelah pemulangan- pasien akan mengungkapkan penurunan perasaan atau pengalaman diasingkan- pasien akan memulai membina hubungan dengan orang lain- pasien akan melaporkan adanya peningkatan dukungan sosial- pasien akan menunjukkan afek yang sesuai dengan situasi

NIC-Activity Therapy; -Family Integrity Promotion;- Mood Management;-Socialization Enhancement; -Support System Enhancement

INTERVENSI-membantu pasien mengembagkan atau meningkatkan keterampila sosial interpersonal-dukung hubungan dengan orang lain yang mempunyai minat dan tujuan yang sama- membina hubungan terapeutik dengan pasien yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain-meningkatkan persatuan dan kesatuan keluarga-memfasilitasi patisipasi keluarga dalam perawtan emosi dan fisik pasien-memfasilitasi kemamuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain-berkolaborasi untuk dicoba pemasangan alatbantu dengar ( ABD )

Defisiensi pengetahuan:Tidak ada atau kurang informasi kognitif tentang topik tertentub.d terbatasnya informasi atau kesalahan interprestasi informasi yang sudah didapat sebelumnyaNOC-Information Processing-Stress Level

KRITERIA HASIL- pasien akan mengungkapkan keinginan untuk tahu dan butuh diobati-pasien dan keluarga mengungkapakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan pengobatanNIC-Family Support-Health Education-Risk Identification

INTERVENSI-mengembangkan dan memberikan bimbingan dan pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara individu-mencegah dan melakukan deteksi dini infeksi pada pasien beresiko-menjelaskan dlam istilah yang mudah dipahami dan objektif jenis pengalaman sensorik dan peristiwa yang dihubungkan dengan prosedur atau terapi kesehatan yang akan dilakukan dan menimbulkan stres-membantu pasien memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakit tuli (hear loss)-fasilitasi latihanpendengaran ( auditory training ) agar pasien dapatmenggunakan sisa pendengaran dengan ABD secara efisien dibantu denganmembaca ucapan bibir ( lip reading ), mimik dan gerakan anggota badan sertabahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi

RESIKO JATUH:Peningktan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan bahaya fisikb.d gangguan pendengaranNOC-Balance-Sensory Function: hearing-Risk Control

KRITERIA HASIL-pasien dan keluarga akan menciptakan keadaan dan lingkungan yang aman- pasien akan mengidentifikasi resiko yang meningkatkan kerentanan terhadap jatuh- pasien akan menghindari cedera fisik akibat jatuh- pasien akan memperlihatkan kejadian jatuh skala 5 dalam 30 x 24 jamNIC-Environmental Management-Balance-Fall Prevention

INTERVENSI-memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk mengamankan -menerapkan tingkat keawaspadaan khusus bersama pasien yang memiliki resiko mengalami cedera akibat jatuh-sediakan alat bantu dengar ( ABD)-instruksikan pasien untuk selalu menggunakan alat bantu dengar (ABD) jika diperlukan-singkirkan bahaya lingkungan

kusuma, A. h. (2015). aplikasi askep berdasarkan diagnosa medis NANDA NIC NOC jilid 2. Yogyakarta: mediAction publishing.whitcher, p. r.-e. (2010). Vaughan & Asbury oftalmologi umum ed. 17. jakarta: EGC.ralph, sheila sparks. 2011. sparks and taylor's nursing diagnosis pocket guide. philadelphia: wolters kluwer healthwilkinson,judith M and Nancy R ahern. 202. buku saku diagnosis keperawatan: diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. jakarta: EGC Rambe, Andrina Yunita Murni. 2003. GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING. MEDAN : FK div. THT