artikel ips
TRANSCRIPT
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 1/21
1
PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
KELAS VII
Oleh:
I Gde Wawan S
Abstract
This research aims: 1) to yield computer-based instructional media for social
studies in year seven; and 2) to reveal the quality of the developed instructional
media viewed from the aspects of content, appearance, and attraction for
instruction.
This research is research and development. In the production step, the initial
product was developed. This product was validated by an expert in subject matter and an expert in media. The next step was trying out the product to the students in
three steps, namely, one-to-one try-out, small group try-out, and field try-out. The
subjects were students of SMP Negeri 1 Denpasar in year seven. The subjects in
this research consisted of three students for one-to-one try-out, ten students for
the small-group try-out, and 25 students for the field try-out. The data collected in
this research included the data from the subject matter expert, the evaluation data
from the media specialist, and data from the students on the aspect of attraction.
The data were collected using an evaluation sheet for the subject matter expert,
the media expert, and questionnaire sheet for the one-to-one try-out, the small
group try-out, and the field try-out. The data were analyzed using the statistic
descriptive technique.
The research results show that: 1) developing computer-based instruction media
was in some stages, namely, need analysis, design, production, try-out, and
revision; 2) the quality of the developed instructional media viewed from the
content aspects is very good with the a mean score of 4.38; 3) the quality of the
developed instructional media in terms of the appearance aspects is good with a
mean score of 4.00; 4) the quality of the developed instructional media in regard
to the attraction aspects is interesting with a mean score of 4.10; and 5) there is
an increase of the mean score of the pre-test as many as 34.40 among students in
the field try-out, 19 (76%) of whom have accomplished mastery learning.
Key words: social studies, computer-based instructional media.
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 2/21
2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan: 1) menghasilkan media pembelajaran berbasis
komputer untuk mata pelajaran IPS kelas VII; dan 2) mengetahui kelayakan mediapembelajaran dari aspek materi, aspek tampilan, dan aspek daya tarik untuk
pembelajaran.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and
development ). Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal kemudiandilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media. Selanjutnya, produk
diujicobakan kepada siswa melalui tiga tahap, yaitu uji coba perorangan, uji cobakelompok kecil, dan uji coba lapangan. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Denpasar. Subjek uji coba penelitian ini terdiri dari tiga siswa
untuk uji coba perorangan, sepuluh siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 25
siswa untuk uji coba lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data dari ahli materi, data ahli media, dan tanggapan siswa terhadap daya
tarik media. Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk ahlimateri dan ahli media serta lembar angket untuk subjek uji coba perorangan, uji
coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif.
Hasil penelitian ini adalah: 1) pengembangan media pembelajaran berbasis
komputer melalui tahap analisis kebutuhan, desain, produksi, uji coba, dan revisi;
2) kualitas media ditinjau dari aspek materi termasuk kriteria sangat baik dengan
rata-rata skor 4,38; 3) kualitas media ditinjau dari aspek tampilan termasuk
kriteria baik dengan rata-rata skor 4,00; 4) tanggapan siswa tentang daya tarik media termasuk kriteria menarik dengan rata-rata total skor 4,10; dan 5) terjadi
peningkatan rata-rata skor pre-test sebesar 34,40 dari 25 siswa pada uji cobalapangan, dengan 19 siswa (76%) telah mencapai ketuntasan belajar.
Kata kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), media pembelajaran berbasis
komputer .
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 3/21
3
Pendahuluan
Masalah pendidikan tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran, karena
pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan menunjuk pada upaya peningkatan kualitas
proses dan hasil belajar. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi
proses, jika pembelajaran berlangsung secara efektif dan siswa mengalami
pembelajaran yang bermakna serta ditunjang oleh sumber daya yang memadai.
Keefektifan pembelajaran digambarkan oleh hasil belajar yang dicapai siswa.
Dengan kata lain, makin efektif pembelajaran yang dilaksanakan, maka makin
meningkat dan baik hasil belajar siswa.
Upaya pengembangan desain pembelajaran ini amat penting untuk dilakukan
oleh seorang guru. Esensi dari desain pembelajaran adalah merancang seperangkat
tindakan yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada ke situasi yang
diinginkan. Jelaslah bahwa fungsi desain pembelajaran merupakan fungsi yang
sangat esensial karena pengelolaan dan evaluasi pembelajaran pada hakikatnya
tergantung pada desain pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.
Perancangan setiap kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara sistematik.
Demikian pula pengembangan bahan pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan evaluasi, baik proses maupun hasilnya. Secara nyata bentuk dari
usaha-usaha tersebut ditandai dengan perumusan kompetensi yang operasional,
pemilihan dan penyusunan materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsisten
dengan kompetensi.
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 4/21
4
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebuah mata pelajaran di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang mempelajari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi yang berkaitan langsung
dengan hal-hal yang terjadi dan dialami oleh siswa. Guru harus pandai
mengaitkan materi pelajaran dengan realita yang ada. Kenyataan yang terjadi
selama ini belajar IPS penuh dengan hafalan dan membahas hal-hal yang abstrak,
seolah mempelajari sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Siswa dipaksa menghafal konsep-konsep yang tidak tahu penerapannya.
Akibatnya IPS menjadi suatu mata pelajaran yang tidak disukai siswa dan seakan-
akan menjadi nomor dua untuk ditekuni.
Banyak siswa mengganggap proses pembelajaran IPS sebagai sesuatu yang
membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang
variatif, dan pelbagai keluhan lainnya. Dalam proses pembelajaran IPS cenderung
berpusat pada guru (teacher centre). Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru
untuk menghasilkan metode atau model pembelajaran IPS yang efektif ialah fakta
bahwa guru berhadapan dengan materi IPS yang memiliki cakupan sangat
kompleks. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk
belajar lebih banyak dan dapat memahami materi pelajaran lebih baik, sehingga
akan meningkatkan performansi mereka sesuai dengan kompetensi yang harus
dicapai.
Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi,
baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), telah
mengakibatkan bergesernya peran guru termasuk guru IPS sebagai penyampai
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 5/21
5
pesan/informasi. Guru tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber
informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya.
Saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan
berbagai macam produk teknologi guna meningkatkan efektifitas pembelajaran.
Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat
bantu pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Komputer mampu menampilkan
berbagai komponen media, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara
sehingga dapat merangsang lebih banyak indra. Melalui video dan gambar, dapat
ditampilkan kejadian nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga
pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan siswa lebih mudah memahami
materi. Materi yang disajikan dengan animasi akan membantu pemahaman materi
serta belajar menjadi lebih menarik. Berbagai macam pendekatan instruksional
yang dikemas dalam bentuk program pembelajaran berbasis komputer atau
computer based instruction (CBI ) seperti: drill and practice, simulasi, tutorial dan
permainan. Dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung
kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu memecahkan masalah belajar
yang dihadapi siswa. Namun sampai saat ini media pembelajaran berbasis
komputer untuk mata pelajaran IPS masih terbatas. Padahal dari berbagai studi
menunjukkan bahwa program pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan
komputer lebih efektif dibandingkan dengan paket pengajaran lainnya, karena
komputer memiliki sejumlah potensi yang dapat dimanfaat untuk meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran.
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 6/21
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies), merupakan bidang ajaran di
sekolah dengan tujuan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sosial dalam bentuk konsep dan pengalaman belajar yang dipilih atau terorganisir
dalam rangka kajian ilmu sosial. Menurut National Council for the Social Studies
(NCSS) definisi IPS sebagai berikut:
Social studies is the integrated study of the social sciences and humanities to
promote civic competence. Within the school program, social studies provides
coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as
anthropology, archaeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate
content from the humanities, mathematics, and natural sciences.
Artinya studi sosial merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial untuk
mengembangkan potensi kewarganegaraan yang dikoordinasikan dalam program
sekolah sebagai pembahasan sistematis yang dibangun di atas disiplin ilmu seperti
antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu-ilmu
politik, psikologi, agama, sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora,
matematika, dan ilmu-ilmu alam.
Departemen Pendidikan Nasional (Pusat Kurikulum, 2006: 7) mendefinisikan
IPS sebagai berikut:
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu- ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas
dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dariaspek dan cabang- cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum, dan budaya).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah pengetahuan yang
terintegrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, arkeologi,
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 7/21
7
ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu-ilmu politik, psikologi, agama,
sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam
serta mempelajari manusia dan hubungannya dengan lingkungan sekitar.
Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran atau desain instruksional menggambarkan program
pembelajaran dalam satuan-satuan tertentu yang berisi antara lain: standar
kompetensi, kompetensi dasar mata pelajaran, materi pokok, kegiatan belajar
mengajar, serta sistem penilaian. Dengan merancang terlebih dahulu apa yang
harus dipelajari siswa, diharapkan pembelajaran dapat berfungsi secara efektif.
Menurut Mukminan (2006: 19) setidaknya terdapat lima asumsi dasar yang
mendasari perlunya desain pembelajaran, yaitu: 1) diarahkan untuk membantu
proses belajar secara individual, 2) desain pembelajaran mempunyai fase-fase
jangka pendek dan jangka panjang, 3) dapat mempengaruhi perkembangan
individu secara maksimal, 4) didasarkan pada pengetahuan tentang cara belajar
manusia, dan 5) dilakukan dengan menerapkan pendekatan sistem (system
approach).
Ada berbagai model pengembangan desain pembelajaran antara lain model
Dick & Carey (2005: 6 – 8). Model yang dikembangkan oleh Dick & Carey terdiri
dari sepuluh langkah, yaitu: a) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, b) analisis
instruksional, c) analisis siswa dan konteks, d) menentukan kompetensi dasar, e)
mengembangkan instrument penilaian, f) mengembangkan strategi pembelajaran,
g) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, h) merancang dan
melakukan evaluasi, i) perbaikan/revisi pembelajaran, j) merancang dan
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 8/21
8
melakukan evaluasi sumatif. Pengembangan model Dick & Carey ini dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 1
Model pengembangan instruksional Dick & Carey (Dick & Carey, 2005: 1)
Mukminan (2006: 28) memberikan kriteria yang dapat dijadikan pedoman
dalam memilih model desain pembelajaran, yakni sederhana, lengkap, mungkin
diterapkan, luas, dan teruji.
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Kita sekarang ini hidup dalam era informasi, yang ditandai dengan
tersedianya informasi yang semakin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi
yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk
dalam waktu yang cepat. Kemajuan media komputer memberikan beberapa
kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan
komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan
dalam bidang kegiatan pembelajaran.
Menurut Criswell (1989: 1) menyatakan bahwa computer based instruction
(CBI ) merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan materi pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan
Identifyinstructional
goal(s)
Revise
instructionalConduct
instructional
analysis
Analyze
learners and
contexts
Develop
assessment
instruments
Develop
instructionalstrategy
Develop &
select instruction
materials
Design &
conduct
formative
evaluation
Design &
conduct
summative
evaluation
Write
performance
objectives
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 9/21
9
merespon aktivitas siswa. Pendapat lain dikemukakan oleh Kemp & Dayton
(1985: 40) sebagai berikut:
Computer Based Instruction refers to any application of computer
technology to the instructional process. It includes using a computer to
present information, to tutor a learner, to provide practice for developing
a skill, to simulate a process which is being studied, and manipulate to
solve problem.
Istilah computer based instruction (CBI ) umumnya menunjuk pada semua
software pendidikan yang diakses melalui komputer dimana siswa dapat
berinteraksi dengannya. Sistem komputer menyajikan serangkaian program
pengajaran kepada siswa baik berupa informasi maupun latihan soal untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu dan siswa melakukan aktivitas belajar dengan
cara berinteraksi dengan sistem komputer.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
berbasis komputer adalah penggunaan komputer sebagai media penyampaian
informasi pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban siswa.
Komputer berfungsi sebagai sumber belajar yang dapat digunakan secara mandiri
oleh siswa.
Menurut Alessi & Trollip (1985: 60) bahwa program CBI yang baik haruslah
meliputi empat aktivitas, yaitu: 1) informasi (materi pelajaran) harus diberikan, 2)
siswa harus diarahkan, 3) siswa diberi latihan-latihan, 4) pencapaian belajar siswa
harus dinilai. Berbagai hasil penelitian eksperimen menunjukkan bahwa belajar
IPS dengan menggunakan alat bantu komputer dalam bentuk program CBI
ternyata lebih efektif dibanding dengan alat bantu lainnya. Menurut Ehman &
Glenn (Shaver, 1991: 516) beberapa penelitian (Bradley, 1983; Marsh, 1984,
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 10/21
10
1986; Bellows, 1987; Feldhausen, 1985) menyatakan bahwa penggunaan media
berbasis komputer sangat potensial untuk menciptakan pembelajaran yang efektif
dalam pembelajaran IPS.
Menurut Jarolimek (1986: 96) komputer mempunyai kontribusi dalam
pembelajaran IPS, antara lain:
1) Menggunakan komputer untuk menemukan informasi yang diperlukan
atau menemukan kembali informasi yang disimpan dalam komputer.
2) Menggunakan komputer untuk latihan dan menerapkan keterampilan
dalam IPS, misalnya membaca peta, membaca grafik, menerjemahkan
tabel, berpikir dan memecahkan masalah.
3) Menggunakan komputer untuk membantu mengajar dalam menyiapkan
urutan program untuk pengembangan dan perluasan konsep dan
pengetahuan yang diharapkan utuk dipelajari siswa.
4) Menggunakan komputer untuk penyampaian program khusus seperti
simulasi, situasi pengambilan keputusan, analisis data, menafsirkan
informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah atau serangkaian
masalah.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 137 – 138) ada beberapa
keuntungan dalam mendayagunakan komputer dalam pembelajaran, yaitu: 1)
membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar, 2) warna, musik, dan grafis
animasi dapat menambahkan kesan realisme, 3) menghasilkan penguatan yang
tinggi, 4) kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah
lampau direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya di
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 11/21
11
kemudian hari, 5) berguna sekali untuk siswa yang lamban, 6) kemampuan daya
rekamnya memungkinkan pengajaran individual bisa dilaksanakan, 7) rentang
pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang disajikan
dengan mudah yang diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih dekat
kepada kontak langsung dengan para siswa.
Komputer dapat digunakan sebagai alat mengajar utama untuk memberi
penguatan belajar awal, merangsang dan memotivasi belajar, atau untuk berbagai
jenis kemungkinan lainnya. Banyak manfaat yang diperoleh dari fleksibelitas
komputer ini karena dapat memasukan video, audio, elemen-elemen grafis,
bentuk-bentuk, proses, peran dan tanggung jawab lainnya. Prinsip-prinsip dari
teori belajar tersebut dapat digunakan untuk merancang media pembelajaran
berbasis komputer sebagaimana dinyatakan oleh Hannafin & Peck (1988: 46 –
49), yaitu: 1) contiguity, 2) repetition, 3) feedback and reinforcement , 4)
prompting and fading, 5) orientation and recall, 6) intellectual skills, 7)
individualization, 8) academic learning time, and 9) affective consideration.
Criswell (1989: 6 – 7) membagi aplikasi CBI kedalam sepuluh model
pembelajaran, yaitu: 1) lesson or tutorials, 2) reinforced drill and practice, 3)
intelligent CBI , 4) training simulations, 5) instructional games, 6) training
simulators, 7) expert systems, 8) embedded training, 9) adaptive testing, and 10)
computer managed instruction. Menurut Hannafin & Peck (1998: 139 – 158)
model-model CBI sebagai berikut: 1) tutorial, 2) drill and practice, 3) simulasi, 4)
game, dan 5) hybrid (model gabungan).
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 12/21
12
Dari pendapat tersebut secara umum model-model CBI sebagai berikut: 1)
tutorial, 2) drill and practice, 3) simulasi, dan 4) games.
Menurut Heinich (1996: 73 – 74) menyatakan bahwa beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merancang desain visual, yaitu: 1) kejelasan tampilan visual,
2) energi yang diperlukan untuk menginterprestasikan pesan, 3) keterlibatan
keaktifan siswa dalam belajar, dan 4) fokus perhatian pada bagian penting dari
pesan. Menurut Philips & DiGiorgio (Philips, 1997: 59 – 104) terdapat tiga
macam desain computer based instruction (CBI ), yaitu: 1) desain dokumentasi, 2)
desain navigasi, dan 3) desain grafis.
Menurut Luther (Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32 – 48) terdapat enam tahap
sebagai langkah pengembangan media pembelajaran berbasis komputer, yaitu
concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution, seperti
pada gambar berikut:
Gambar 2
Tahap pengembangan media pembelajaran berbasis komputer
Luther (Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32)
Proses evaluasi digunakan untuk memberikan suatu nilai kepada objek yang
dievaluasi sehingga manfaat atau nilai intrinsiknya dapat disampaikan kepada
orang lain. Menurut Arief S. Sadiman (2006: 182) ada dua macam evaluasi media,
concept
design
material
collecting
assembly
testing
distribution
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 13/21
13
yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses
mengumpulkan tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran
(termasuk media) dan evaluasi sumatif adalah menentukan apakah media yang
dibuat dapat digunakan dalam situasi tertentu dan untuk menentukan apakah
media tersebut benar-benar efektif.
Arief S. Sadiman (2006:182 – 186) menyatakan ada tiga tahap evaluasi
formatif yaitu: 1) evaluasi satu lawan satu (one to one) melibatkan dua siswa atau
lebih yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Selain itu dapat
juga dicobakan kepada ahli bidang studi (content expert ); 2) evaluasi kelompok
kecil (small group evaluation). Pada tahap ini media dicobakan kepada 10-20
orang siswa yang dapat mewakili populasi target; 3) evaluasi lapangan ( field
evaluation) adalah evaluasi tahap akhir, evaluasi ini dilakukan terhadap tiga puluh
orang siswa dengan berbagai karakteristik (tingkat kepandaian, kelas, latar
belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya) sesuai dengan
karakteristik populasi sasaran.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk
mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer mata pelajaran IPS kelas
VII. Penelitian dan pengembangan di sini mencakup proses pengembangan dan
validasi produk sebagaimana dikemukakan oleh Borg & Gall. Desain
pembelajaran yang digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran ini
model Dick & Carey (2005). Dalam pengembangan media menggunakan model
Luther. Desain evaluasi produk menggunakan evaluasi formatif yang meliputi uji
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 14/21
14
coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Model-model
tersebut digunakan karena sederhana, lengkap, dan sudah teruji. Prosedur
pengembangan media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini
tampak pada Gambar 3 berikut.
Subjek uji coba produk adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Denpasar.
Gambar 3
Prosedur Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran IPS
(Diadaptasi dari Borg & Gall (1983), Dick & Carey (2005), dan Luther (1994))
Produk Final
Analisis Kebutuhan
Studi Pustaka Studi Lapangan
Desain PembelajaranMenganalisis &
menetapkankompetensi dasar
Mengidenti-fikasi standar
kompetensi
Merumuskanindikator
keberhasilan
Mengembangkan
butir tes acuanpatokan
MengidentifikasiKarakter awal
siswa
Mengembangkan &
memilih materipembelajaran
Menyusun
strategipembelajaran
Produksi Media
Mengumpul-
kan bahan
Membuat flowchart
view
Membuat
storyboard
Memasukkanmateri ke dalam
komputer Tes secara
EvaluasiValidasi
ahli materi &
ahli media Analisis Revisi
Uji coba
perorangan Analisis Revisi
Uji cobakelompok
kecilAnalisis Revisi
Uji coba
lapangan Analisis Revisi
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 15/21
15
Subjek uji coba penelitian ini terdiri dari tiga siswa untuk uji coba
perorangan, sepuluh siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 25 siswa untuk uji
coba lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari ahli
materi, data ahli media, dan tanggapan siswa terhadap daya tarik media.
Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk ahli materi dan ahli
media serta lembar angket untuk subjek uji coba perorangan, uji coba kelompok
kecil, dan uji coba lapangan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif
dengan mengubah data hasil penilaian ahli media dan ahli materi pada angket
kedalam interval skor dengan skala Likert sebagai berikut:
Skor dari angket kemudian dijumlahkan, hasil penjumlahan dikelompokkan
ke dalam kriteria penilaian dengan interval sebagai berikut:
Tabel 1
Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Interval Skor Kriteria
X > i X +1,80 Sbi X > 4,21 Sangat Baik
i X + 0,60 Sbi < X ≤ i X + 1,80 Sbi3,40 < X ≤ 4,21 Baik
i X - 0,60 Sbi < X ≤ i X + 0,60 Sbi2,60 < X ≤ 3,40 Cukup baik
i X -1,80 Sbi < X ≤ i X - 0,60 Sbi1,79 < X ≤ 2,60 Kurang baik
X≤ i X -1,80 SbiX ≤ 1,79 Sangat kurang baik
Keterangan:
Rerata ideal ( i X ) : 1/2 x (skor maksimal + skor minimal)
Sbi : 1/6 x (skor maksimal - skor minimal)
Skor maksimal = 5Skor minimal = 1
Rerata skor ideal ( i X ) = ½ x (5+1) = 3
Simpangan baku skor ideal (Sbi) = 1/6 x (5 – 1) = 0,67
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 16/21
16
Hasil Penelitian dan Pengembangan
Media pembelajaran berbasis komputer mata pelajaran IPS Kelas VII
dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Pengumpulan informasi
dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Adapun data yang diperoleh
dari kegiatan ini adalah bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer mempunyai dampak yang sangat baik terhadap proses dan hasil
pembelajaran dan hasil studi lapangan, diperoleh data bahwa siswa kurang
antusias dalam pembelajaran IPS, guru tidak pernah menggunakan media
pembelajaran berbasis komputer dalam proses pembelajaran.
Pengembangan produk awal media pembelajaran berbasis komputer mata
pelajaran IPS Kelas VII, diawali dengan pengembangan silabus. Berdasarkan
silabus tersebut kemudian dikembangkan media pembelajaran, yaitu 1) membuat
flowchart , 2) membuat storyboard , 3) mengumpulkan bahan-bahan pendukung, 4)
memproduksi media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash 8 dengan
didukung oleh beberapa program seperti: CorelDRAW 12, Adobe Photoshop 7.0,
dan SWISHmax, dan 5) tes program untuk memastikan apakah hasilnya seperti
yang diinginkan.
Setelah produk awal dapat dijalankan dengan lancar, dilanjutkan pada tahap
validasi, yaitu validasi oleh ahli materi dan ahli media dilanjutkan revisi produk
tahap pertama, uji coba perorangan dilanjutkan revisi produk tahap ke dua, uji
coba kelompok kecil dilanjutkan revisi produk tahap ke tiga, dan uji coba
lapangan dilanjutkan revisi produk akhir.
Hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media dapat dilihat pada Tabel 2
berikut ini.
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 17/21
17
Tabel 2
Kualitas Media Pembelajaran
Hasil Validasi Oleh Ahli Materi dan Ahli Media
No Komponen Penilaian Rata-rata Skor Kriteria
1. Aspek materi 4.38 Sangat baik
2. Aspek tampilan 4,00 Baik
Jumlah 8,38Baik
Rata-rata skor 4,19
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa kualitas media pembelajaran dari
aspek materi termasuk kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,38. Rata-rata
skor 4,38 apabila dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilian aspek materi
termasuk kriteria sangat baik. Dari aspek tampilan menunjukkan bahwa kualitas
media pembelajaran ini baik dengan rata-rata skor 4,00. Rata-rata skor 4,00
apabila dikonsultasikan dengan tabel penilaian aspek tampilan termasuk kriteria
baik. Secara keseluruhan kualitas media pembelajaran ini dapat disimpulkan
termasuk kriteria baik.
Hasil uji coba media pembelajaran kepada siswa dapat dilihat pada Tabel 3
berikut ini.
Tabel 3Kualitas Media Pembelajaran Hasil Uji Coba Pada Aspek Daya Tarik
Tahap Uji Coba Rerata Skor Kriteria
Perorangan 4,13 Menarik
Kelompok Kecil 3,93 Menarik
Lapangan 4,10 Menarik
Untuk mengetahui efektifitas produk media pembelajaran yang
dikembangkan, maka uji coba lapangan perlu diawali dengan menyelenggarakan
pre-test dan diakhiri dengan post-test . Berikut tabel skor dari pre-test dan post-test
pada uji coba lapangan.
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 18/21
18
Tabel 4
Data skor pre-test dan post-test
No. Siswa Skor Pre-Test Skor Post-Test Tuntas/Tidak Tuntas1. 40 80 Tuntas
2. 50 80 Tuntas
3. 50 90 Tuntas
4. 60 90 Tuntas
5. 40 70 Tidak Tuntas
6. 50 80 Tuntas
7. 40 80 Tuntas
8. 50 80 Tuntas
9. 40 70 Tidak Tuntas
10. 40 80 Tuntas
11. 40 70 Tidak Tuntas12. 50 80 Tuntas
13. 40 80 Tuntas
14. 30 70 Tidak Tuntas
15. 30 70 Tidak Tuntas
16. 40 80 Tuntas
17. 40 80 Tuntas
18. 40 70 Tidak Tuntas
19. 50 80 Tuntas
20. 40 80 Tuntas
21. 50 80 Tuntas
22. 50 80 Tuntas
23. 60 80 Tuntas
24. 40 80 Tuntas
25. 40 80 Tuntas
Jumlah 1100 1960
Rata-rata 44,00 78,40
Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada hasil pre-test
untuk materi tersebut belum mencapai kompetensi atau belum tuntas. Kemudian
dari data post-test dapat diketahui bahwa enam siswa (24%) yang tidak tuntas, 19
siswa (76%) yang tuntas, dan terjadi kenaikan rata-rata skor dari pre-test sebesar
34,40. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang
dikembangkan efektif dan dapat digunakan dalam pembelajaran karena sudah
lebih dari 70% siswa dapat mencapai kompetensi. Dari kegiatan uji coba yang
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 19/21
19
telah dilaksanakan tampak sekali bahwa siswa sangat antusias belajar dengan
media yang telah dikembangkan tersebut, hal ini terjadi ketika diskusi dan tanya
jawab antara peneliti dan siswa. Dengan demikian maka produk media
pembelajaran layak untuk digunakan.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer ini melalui lima
tahap, yaitu: 1) analisis kebutuhan, 2) penyusunan desain pembelajaran, 3)
produksi media, 4) uji coba produk, dan 5) revisi produk.
2. Kualitas media ditinjau dari aspek materi termasuk kriteria sangat baik
dengan rata-rata skor 4,38.
3. Kualitas media ditinjau dari aspek tampilan termasuk kriteria baik dengan
rata-rata skor 4,00.
4. Tanggapan siswa tentang daya tarik media termasuk kriteria menarik
dengan rata-rata total skor 4,10.
5. Terjadi peningkatan rata-rata skor pre-test sebesar 34,40 dari 25 siswa
pada uji coba lapangan, dengan 19 siswa (76%) telah mencapai ketuntasan
belajar.
Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
1. Media pembelajaran berbasis komputer yang dikembangkan, jika
dimanfaatkan dengan baik akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Evaluasi media pembelajaran berbasis komputer ini dapat dikembangkan
lebih lanjut agar menjadi lebih sempurna. Hal ini karena evaluasi yang
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 20/21
20
dilakukan oleh pengembang masih terbatas pada evaluasi formatif yang
mencakup aspek materi, aspek tampilan, dan aspek daya tarik.
Daftar Pustaka
Alessi, Stephen M. & Trollip, Stanley R. (1985). Computer-based instruction:methods and development. New Jersey: Prentice-Hall. Inc.
Arief S. Sadiman, et al. (2006). Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ariesto Hadi Sutopo. (2003). Multimedia interaktif dengan flash. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Borg, Walter R. & Gall, Meredith D. (1983). Educational research. anintroduction (4th
ed.). New York: Longman Inc.
Criswell, Eleanor L. (1989). The design of computer based instruction. New
York: Macmillan Publishing Company.
Dick, W. & Carey, L. (2005). The systematic design of instruction (6th
ed.).
Boston: Pearson.
Hannafin, Micahel J.& Peck, Kyle L. (1988). The design, development, andevaluation of instructional software. New York. Macmillan Publishing
Company.
Jarolimek, John. (1986). Social studies in elementary education (7 th ed.). New
York: Macmillan Publishing Company.
Kemp, J. E. & Dayton, D. K. (1985). Planning and producing instructional media.
New York: Harper & Row Publisher Cambridge.
Mukminan. (2006). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2002). Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
National Council for the Social Studies (NCSS). Curriculum Standards for SocialStudies: I. Introduction. Diambil pada tanggal 31 Agustus 2007, dari
http://www.socialstudies.org/standards/introduction.htm.
Phillips, Rob. (1997). The developer’s handbook to interactive multimedia: a
practical guide for educational applications. London: Kogan Page Ltd.
5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 21/21
21
Pusat Kurikulum, Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Model pembelajaran
terpadu IPS SMP. Diambil pada tanggal 21 September 2007, dari
http://www.puskur.net/inc/mdl/060_Model_IPS_Trpd.pdf.
Shaver. James P. (Ed). (1991). Handbook of research on social studies teachingand learning: a project of the national council for social studies. New York:
Macmillan Publishing Company.
Biodata Penulis
I Gde Wawan Sudatha lahir di Denpasar pada tanggal 14 Februari 1982. Dari TK
hingga lulus SMA semuanya diselesaikan di kota Denpasar. Setelah lulus SMA,
melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2001 diProdi. Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan menyelesaikan studi S1 tahun
2005. Tahun 2006 melanjutkan studi ke Program Pascasarjana Universitas NegeriYogyakarta, Prodi. Teknologi Pembelajaran dan menyeselaikan studi S2 tahun
2008.