artikel ips

21
 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KELAS VII Oleh:  I Gde Wawan S  Abs t rac t This research aims: 1) to yield computer-based instructional media for social  studies in year seven; and 2) to reveal the quality of the developed instructional media viewed from the aspects of content, appearance, and attraction for instruction. This research is research and development. In the production step, the initial  product was developed. This product was validated by an expert in subject matter and an expert in media. The next step was trying out the product to the students in three steps, namely, one-to-one try-out, small group try-out, and field try-out. The  subjects were student s o f S MP Negeri 1 Denpasar in year seven. The subjects in this research consisted of three students for one-to-one try-out, ten students for the small-group try-out, and 25 students f or the field try-out. The data collected in this research included the data from the subject matter expert, the evaluation data  from th e media specialist, and data f rom the students on the aspect of attraction. The data were collected using an evaluation sheet for the subject matter expert, the media expert, and questionnaire sheet for the one-to-one try-out, the small  group try-out, and the field try-out. The data were analyzed using the statistic descriptive technique. The research results show that: 1) developing computer-based instruction media was in some stages, namely, need analysis, design, production, try-out, and revision; 2) the quality of the developed instructional media viewed from the content aspects is very good with the a mean score of 4.38; 3) the quality of the developed instructional media in terms of the appearance aspects is good with a mean score of 4.00; 4) the quality of the developed instructional media in regard to the attraction aspects is interesting with a mean score of 4.10; and 5) there is an increase of the mean score of the pre-test as many as 34.40 among students in the field try-out, 19 (76%) of whom ha ve accomplished mastery learning.  Key words: social studies, comp uter-based instructional media.

Upload: bunda-rey

Post on 10-Jul-2015

1.204 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 1/21

1

PENGEMBANGAN

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KELAS VII

Oleh:

 I Gde Wawan S

 Abstract

This research aims: 1) to yield computer-based instructional media for social

studies in year seven; and 2) to reveal the quality of the developed instructional

media viewed from the aspects of content, appearance, and attraction for 

instruction.

This research is research and development. In the production step, the initial

 product was developed. This product was validated by an expert in subject matter and an expert in media. The next step was trying out the product to the students in

three steps, namely, one-to-one try-out, small group try-out, and field try-out. The

subjects were students of SMP Negeri 1 Denpasar in year seven. The subjects in

this research consisted of three students for one-to-one try-out, ten students for 

the small-group try-out, and 25 students for the field try-out. The data collected in

this research included the data from the subject matter expert, the evaluation data

 from the media specialist, and data from the students on the aspect of attraction.

The data were collected using an evaluation sheet for the subject matter expert,

the media expert, and questionnaire sheet for the one-to-one try-out, the small

group try-out, and the field try-out. The data were analyzed using the statistic

descriptive technique.

The research results show that: 1) developing computer-based instruction media

was in some stages, namely, need analysis, design, production, try-out, and 

revision; 2) the quality of the developed instructional media viewed from the

content aspects is very good with the a mean score of 4.38; 3) the quality of the

developed instructional media in terms of the appearance aspects is good with a

mean score of 4.00; 4) the quality of the developed instructional media in regard 

to the attraction aspects is interesting with a mean score of 4.10; and 5) there is

an increase of the mean score of the pre-test as many as 34.40 among students in

the field try-out, 19 (76%) of whom have accomplished mastery learning.

Key words: social studies, computer-based instructional media.

Page 2: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 2/21

2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan: 1) menghasilkan media pembelajaran berbasis

komputer untuk mata pelajaran IPS kelas VII; dan 2) mengetahui kelayakan mediapembelajaran dari aspek materi, aspek tampilan, dan aspek daya tarik untuk 

pembelajaran.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and 

development ). Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal kemudiandilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media. Selanjutnya, produk 

diujicobakan kepada siswa melalui tiga tahap, yaitu uji coba perorangan, uji cobakelompok kecil, dan uji coba lapangan. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Denpasar. Subjek uji coba penelitian ini terdiri dari tiga siswa

untuk uji coba perorangan, sepuluh siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 25

siswa untuk uji coba lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah data dari ahli materi, data ahli media, dan tanggapan siswa terhadap daya

tarik media. Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk ahlimateri dan ahli media serta lembar angket untuk subjek uji coba perorangan, uji

coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Analisis data menggunakan analisis

deskriptif.

Hasil penelitian ini adalah: 1) pengembangan media pembelajaran berbasis

komputer melalui tahap analisis kebutuhan, desain, produksi, uji coba, dan revisi;

2) kualitas media ditinjau dari aspek materi termasuk kriteria sangat baik dengan

rata-rata skor 4,38; 3) kualitas media ditinjau dari aspek tampilan termasuk 

kriteria baik dengan rata-rata skor 4,00; 4) tanggapan siswa tentang daya tarik media termasuk kriteria menarik dengan rata-rata total skor 4,10; dan 5) terjadi

peningkatan rata-rata skor  pre-test  sebesar 34,40 dari 25 siswa pada uji cobalapangan, dengan 19 siswa (76%) telah mencapai ketuntasan belajar.

Kata kunci:   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), media pembelajaran berbasis

komputer .

Page 3: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 3/21

3

Pendahuluan

Masalah pendidikan tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran, karena

pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan.

Peningkatan kualitas pendidikan menunjuk pada upaya peningkatan kualitas

proses dan hasil belajar. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi

proses, jika pembelajaran berlangsung secara efektif dan siswa mengalami

pembelajaran yang bermakna serta ditunjang oleh sumber daya yang memadai.

Keefektifan pembelajaran digambarkan oleh hasil belajar yang dicapai siswa.

Dengan kata lain, makin efektif pembelajaran yang dilaksanakan, maka makin

meningkat dan baik hasil belajar siswa.

Upaya pengembangan desain pembelajaran ini amat penting untuk dilakukan

oleh seorang guru. Esensi dari desain pembelajaran adalah merancang seperangkat

tindakan yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada ke situasi yang

diinginkan. Jelaslah bahwa fungsi desain pembelajaran merupakan fungsi yang

sangat esensial karena pengelolaan dan evaluasi pembelajaran pada hakikatnya

tergantung pada desain pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.

Perancangan setiap kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara sistematik.

Demikian pula pengembangan bahan pembelajaran, pengelolaan kegiatan

pembelajaran dan evaluasi, baik proses maupun hasilnya. Secara nyata bentuk dari

usaha-usaha tersebut ditandai dengan perumusan kompetensi yang operasional,

pemilihan dan penyusunan materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsisten

dengan kompetensi.

Page 4: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 4/21

4

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebuah mata pelajaran di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) yang mempelajari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi yang berkaitan langsung

dengan hal-hal yang terjadi dan dialami oleh siswa. Guru harus pandai

mengaitkan materi pelajaran dengan realita yang ada. Kenyataan yang terjadi

selama ini belajar IPS penuh dengan hafalan dan membahas hal-hal yang abstrak,

seolah mempelajari sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-

hari. Siswa dipaksa menghafal konsep-konsep yang tidak tahu penerapannya.

Akibatnya IPS menjadi suatu mata pelajaran yang tidak disukai siswa dan seakan-

akan menjadi nomor dua untuk ditekuni.

Banyak siswa mengganggap proses pembelajaran IPS sebagai sesuatu yang

membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang

variatif, dan pelbagai keluhan lainnya. Dalam proses pembelajaran IPS cenderung

berpusat pada guru (teacher centre). Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru

untuk menghasilkan metode atau model pembelajaran IPS yang efektif ialah fakta

bahwa guru berhadapan dengan materi IPS yang memiliki cakupan sangat

kompleks. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk 

belajar lebih banyak dan dapat memahami materi pelajaran lebih baik, sehingga

akan meningkatkan performansi mereka sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai.

Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi,

baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), telah

mengakibatkan bergesernya peran guru termasuk guru IPS sebagai penyampai

Page 5: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 5/21

5

pesan/informasi. Guru tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber

informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya.

Saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan

berbagai macam produk teknologi guna meningkatkan efektifitas pembelajaran.

Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat

bantu pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Komputer mampu menampilkan

berbagai komponen media, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara

sehingga dapat merangsang lebih banyak indra. Melalui video dan gambar, dapat

ditampilkan kejadian nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga

pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan siswa lebih mudah memahami

materi. Materi yang disajikan dengan animasi akan membantu pemahaman materi

serta belajar menjadi lebih menarik. Berbagai macam pendekatan instruksional

yang dikemas dalam bentuk program pembelajaran berbasis komputer atau

computer based instruction (CBI ) seperti: drill and practice, simulasi, tutorial dan

permainan. Dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung

kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu memecahkan masalah belajar

yang dihadapi siswa. Namun sampai saat ini media pembelajaran berbasis

komputer untuk mata pelajaran IPS masih terbatas. Padahal dari berbagai studi

menunjukkan bahwa program pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan

komputer lebih efektif dibandingkan dengan paket pengajaran lainnya, karena

komputer memiliki sejumlah potensi yang dapat dimanfaat untuk meningkatkan

efektivitas proses pembelajaran.

Page 6: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 6/21

6

Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies), merupakan bidang ajaran di

sekolah dengan tujuan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

sosial dalam bentuk konsep dan pengalaman belajar yang dipilih atau terorganisir

dalam rangka kajian ilmu sosial. Menurut National Council for the Social Studies

(NCSS) definisi IPS sebagai berikut:

Social studies is the integrated study of the social sciences and humanities to

 promote civic competence. Within the school program, social studies provides

coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as

anthropology, archaeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate

content from the humanities, mathematics, and natural sciences.

Artinya studi sosial merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial untuk 

mengembangkan potensi kewarganegaraan yang dikoordinasikan dalam program

sekolah sebagai pembahasan sistematis yang dibangun di atas disiplin ilmu seperti

antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu-ilmu

politik, psikologi, agama, sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora,

matematika, dan ilmu-ilmu alam.

Departemen Pendidikan Nasional (Pusat Kurikulum, 2006: 7) mendefinisikan

IPS sebagai berikut:

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang

ilmu- ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas

dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dariaspek dan cabang- cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi,

ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah pengetahuan yang

terintegrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, arkeologi,

Page 7: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 7/21

7

ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu-ilmu politik, psikologi, agama,

sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam

serta mempelajari manusia dan hubungannya dengan lingkungan sekitar.

Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran atau desain instruksional menggambarkan program

pembelajaran dalam satuan-satuan tertentu yang berisi antara lain: standar

kompetensi, kompetensi dasar mata pelajaran, materi pokok, kegiatan belajar

mengajar, serta sistem penilaian. Dengan merancang terlebih dahulu apa yang

harus dipelajari siswa, diharapkan pembelajaran dapat berfungsi secara efektif.

Menurut Mukminan (2006: 19) setidaknya terdapat lima asumsi dasar yang

mendasari perlunya desain pembelajaran, yaitu: 1) diarahkan untuk membantu

proses belajar secara individual, 2) desain pembelajaran mempunyai fase-fase

  jangka pendek dan jangka panjang, 3) dapat mempengaruhi perkembangan

individu secara maksimal, 4) didasarkan pada pengetahuan tentang cara belajar

manusia, dan 5) dilakukan dengan menerapkan pendekatan sistem (system

approach).

Ada berbagai model pengembangan desain pembelajaran antara lain model

Dick & Carey (2005: 6 – 8). Model yang dikembangkan oleh Dick & Carey terdiri

dari sepuluh langkah, yaitu: a) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, b) analisis

instruksional, c) analisis siswa dan konteks, d) menentukan kompetensi dasar, e)

mengembangkan instrument penilaian, f) mengembangkan strategi pembelajaran,

g) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, h) merancang dan

melakukan evaluasi, i) perbaikan/revisi pembelajaran, j) merancang dan

Page 8: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 8/21

8

melakukan evaluasi sumatif. Pengembangan model Dick & Carey ini dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 1

Model pengembangan instruksional Dick & Carey (Dick & Carey, 2005: 1)

Mukminan (2006: 28) memberikan kriteria yang dapat dijadikan pedoman

dalam memilih model desain pembelajaran, yakni sederhana, lengkap, mungkin

diterapkan, luas, dan teruji.

Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Kita sekarang ini hidup dalam era informasi, yang ditandai dengan

tersedianya informasi yang semakin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi

yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk 

dalam waktu yang cepat. Kemajuan media komputer memberikan beberapa

kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan

komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan

dalam bidang kegiatan pembelajaran.

Menurut Criswell (1989: 1) menyatakan bahwa computer based instruction

(CBI ) merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan materi pembelajaran

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan

 Identifyinstructional

goal(s)

 Revise

instructionalConduct 

instructional

analysis

 Analyze

learners and 

contexts

 Develop

assessment 

instruments

 Develop

instructionalstrategy

 Develop &

select instruction

materials

 Design &

conduct 

 formative

evaluation

 Design &

conduct 

summative

evaluation

Write

 performance

objectives

Page 9: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 9/21

9

merespon aktivitas siswa. Pendapat lain dikemukakan oleh Kemp & Dayton

(1985: 40) sebagai berikut:

Computer Based Instruction refers to any application of computer 

technology to the instructional process. It includes using a computer to

 present information, to tutor a learner, to provide practice for developing

a skill, to simulate a process which is being studied, and manipulate to

solve problem.

Istilah computer based instruction (CBI ) umumnya menunjuk pada semua

software pendidikan yang diakses melalui komputer dimana siswa dapat

berinteraksi dengannya. Sistem komputer menyajikan serangkaian program

pengajaran kepada siswa baik berupa informasi maupun latihan soal untuk 

mencapai tujuan pengajaran tertentu dan siswa melakukan aktivitas belajar dengan

cara berinteraksi dengan sistem komputer.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

berbasis komputer adalah penggunaan komputer sebagai media penyampaian

informasi pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban siswa.

Komputer berfungsi sebagai sumber belajar yang dapat digunakan secara mandiri

oleh siswa.

Menurut Alessi & Trollip (1985: 60) bahwa program CBI yang baik haruslah

meliputi empat aktivitas, yaitu: 1) informasi (materi pelajaran) harus diberikan, 2)

siswa harus diarahkan, 3) siswa diberi latihan-latihan, 4) pencapaian belajar siswa

harus dinilai. Berbagai hasil penelitian eksperimen menunjukkan bahwa belajar

IPS dengan menggunakan alat bantu komputer dalam bentuk program CBI 

ternyata lebih efektif dibanding dengan alat bantu lainnya. Menurut Ehman &

Glenn (Shaver, 1991: 516) beberapa penelitian (Bradley, 1983; Marsh, 1984,

Page 10: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 10/21

10

1986; Bellows, 1987; Feldhausen, 1985) menyatakan bahwa penggunaan media

berbasis komputer sangat potensial untuk menciptakan pembelajaran yang efektif 

dalam pembelajaran IPS.

Menurut Jarolimek (1986: 96) komputer mempunyai kontribusi dalam

pembelajaran IPS, antara lain:

1) Menggunakan komputer untuk menemukan informasi yang diperlukan

atau menemukan kembali informasi yang disimpan dalam komputer.

2) Menggunakan komputer untuk latihan dan menerapkan keterampilan

dalam IPS, misalnya membaca peta, membaca grafik, menerjemahkan

tabel, berpikir dan memecahkan masalah.

3) Menggunakan komputer untuk membantu mengajar dalam menyiapkan

urutan program untuk pengembangan dan perluasan konsep dan

pengetahuan yang diharapkan utuk dipelajari siswa.

4) Menggunakan komputer untuk penyampaian program khusus seperti

simulasi, situasi pengambilan keputusan, analisis data, menafsirkan

informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah atau serangkaian

masalah.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 137 – 138) ada beberapa

keuntungan dalam mendayagunakan komputer dalam pembelajaran, yaitu: 1)

membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar, 2) warna, musik, dan grafis

animasi dapat menambahkan kesan realisme, 3) menghasilkan penguatan yang

tinggi, 4) kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah

lampau direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya di

Page 11: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 11/21

11

kemudian hari, 5) berguna sekali untuk siswa yang lamban, 6) kemampuan daya

rekamnya memungkinkan pengajaran individual bisa dilaksanakan, 7) rentang

pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang disajikan

dengan mudah yang diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih dekat

kepada kontak langsung dengan para siswa.

Komputer dapat digunakan sebagai alat mengajar utama untuk memberi

penguatan belajar awal, merangsang dan memotivasi belajar, atau untuk berbagai

  jenis kemungkinan lainnya. Banyak manfaat yang diperoleh dari fleksibelitas

komputer ini karena dapat memasukan video, audio, elemen-elemen grafis,

bentuk-bentuk, proses, peran dan tanggung jawab lainnya. Prinsip-prinsip dari

teori belajar tersebut dapat digunakan untuk merancang media pembelajaran

berbasis komputer sebagaimana dinyatakan oleh Hannafin & Peck (1988: 46 –

49), yaitu: 1) contiguity, 2) repetition, 3)   feedback and reinforcement , 4)

 prompting and fading, 5) orientation and recall, 6) intellectual skills, 7)

individualization, 8) academic learning time, and 9) affective consideration.

Criswell (1989: 6 – 7) membagi aplikasi CBI  kedalam sepuluh model

pembelajaran, yaitu: 1) lesson or tutorials, 2) reinforced drill and practice, 3)

intelligent CBI , 4) training simulations, 5) instructional games, 6) training

simulators, 7) expert systems, 8) embedded training, 9) adaptive testing, and 10)

computer managed instruction. Menurut Hannafin & Peck (1998: 139 – 158)

model-model CBI sebagai berikut: 1) tutorial, 2) drill and practice, 3) simulasi, 4)

game, dan 5) hybrid (model gabungan).

Page 12: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 12/21

12

Dari pendapat tersebut secara umum model-model CBI  sebagai berikut: 1)

tutorial, 2) drill and practice, 3) simulasi, dan 4) games.

Menurut Heinich (1996: 73 – 74) menyatakan bahwa beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam merancang desain visual, yaitu: 1) kejelasan tampilan visual,

2) energi yang diperlukan untuk menginterprestasikan pesan, 3) keterlibatan

keaktifan siswa dalam belajar, dan 4) fokus perhatian pada bagian penting dari

pesan. Menurut Philips & DiGiorgio (Philips, 1997: 59 – 104) terdapat tiga

macam desain computer based instruction (CBI ), yaitu: 1) desain dokumentasi, 2)

desain navigasi, dan 3) desain grafis.

Menurut Luther (Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32 – 48) terdapat enam tahap

sebagai langkah pengembangan media pembelajaran berbasis komputer, yaitu

concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution, seperti

pada gambar berikut:

Gambar 2

Tahap pengembangan media pembelajaran berbasis komputer

Luther (Ariesto Hadi Sutopo, 2003: 32)

Proses evaluasi digunakan untuk memberikan suatu nilai kepada objek yang

dievaluasi sehingga manfaat atau nilai intrinsiknya dapat disampaikan kepada

orang lain. Menurut Arief S. Sadiman (2006: 182) ada dua macam evaluasi media,

concept 

design

material

collecting

assembly

testing

distribution

Page 13: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 13/21

13

yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses

mengumpulkan tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran

(termasuk media) dan evaluasi sumatif adalah menentukan apakah media yang

dibuat dapat digunakan dalam situasi tertentu dan untuk menentukan apakah

media tersebut benar-benar efektif.

Arief S. Sadiman (2006:182 – 186) menyatakan ada tiga tahap evaluasi

formatif yaitu: 1) evaluasi satu lawan satu (one to one) melibatkan dua siswa atau

lebih yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Selain itu dapat

  juga dicobakan kepada ahli bidang studi (content expert ); 2) evaluasi kelompok 

kecil (small group evaluation). Pada tahap ini media dicobakan kepada 10-20

orang siswa yang dapat mewakili populasi target; 3) evaluasi lapangan ( field 

evaluation) adalah evaluasi tahap akhir, evaluasi ini dilakukan terhadap tiga puluh

orang siswa dengan berbagai karakteristik (tingkat kepandaian, kelas, latar

belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya) sesuai dengan

karakteristik populasi sasaran.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk 

mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer mata pelajaran IPS kelas

VII. Penelitian dan pengembangan di sini mencakup proses pengembangan dan

validasi produk sebagaimana dikemukakan oleh Borg & Gall. Desain

pembelajaran yang digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran ini

model Dick & Carey (2005). Dalam pengembangan media menggunakan model

Luther. Desain evaluasi produk menggunakan evaluasi formatif yang meliputi uji

Page 14: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 14/21

14

coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Model-model

tersebut digunakan karena sederhana, lengkap, dan sudah teruji. Prosedur

pengembangan media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini

tampak pada Gambar 3 berikut.

Subjek uji coba produk adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Denpasar.

Gambar 3

Prosedur Pengembangan

Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran IPS

(Diadaptasi dari Borg & Gall (1983), Dick & Carey (2005), dan Luther (1994))

Produk Final

Analisis Kebutuhan

Studi Pustaka Studi Lapangan

Desain PembelajaranMenganalisis &

menetapkankompetensi dasar

Mengidenti-fikasi standar

kompetensi

Merumuskanindikator

keberhasilan

Mengembangkan

butir tes acuanpatokan

MengidentifikasiKarakter awal

siswa

Mengembangkan &

memilih materipembelajaran

Menyusun

strategipembelajaran

Produksi Media

Mengumpul-

kan bahan

Membuat flowchart 

view

Membuat

storyboard 

Memasukkanmateri ke dalam

komputer Tes secara

EvaluasiValidasi

ahli materi &

ahli media Analisis Revisi

Uji coba

perorangan Analisis Revisi

Uji cobakelompok 

kecilAnalisis Revisi

Uji coba

lapangan Analisis Revisi

Page 15: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 15/21

15

Subjek uji coba penelitian ini terdiri dari tiga siswa untuk uji coba

perorangan, sepuluh siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 25 siswa untuk uji

coba lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari ahli

materi, data ahli media, dan tanggapan siswa terhadap daya tarik media.

Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk ahli materi dan ahli

media serta lembar angket untuk subjek uji coba perorangan, uji coba kelompok 

kecil, dan uji coba lapangan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif 

dengan mengubah data hasil penilaian ahli media dan ahli materi pada angket

kedalam interval skor dengan skala Likert sebagai berikut:

Skor dari angket kemudian dijumlahkan, hasil penjumlahan dikelompokkan

ke dalam kriteria penilaian dengan interval sebagai berikut:

Tabel 1

Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif 

Interval Skor Kriteria

X > i X  +1,80 Sbi X > 4,21 Sangat Baik 

i X  + 0,60 Sbi < X ≤ i X  + 1,80 Sbi3,40 < X ≤ 4,21 Baik 

i X  - 0,60 Sbi < X ≤ i X  + 0,60 Sbi2,60 < X ≤ 3,40 Cukup baik 

i X  -1,80 Sbi < X ≤ i X  - 0,60 Sbi1,79 < X ≤ 2,60 Kurang baik 

X≤ i X  -1,80 SbiX ≤ 1,79 Sangat kurang baik 

Keterangan:

Rerata ideal ( i X  ) : 1/2 x (skor maksimal + skor minimal)

Sbi : 1/6 x (skor maksimal - skor minimal)

Skor maksimal = 5Skor minimal = 1

Rerata skor ideal ( i X  ) = ½ x (5+1) = 3

Simpangan baku skor ideal (Sbi) = 1/6 x (5 – 1) = 0,67

Page 16: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 16/21

16

Hasil Penelitian dan Pengembangan

Media pembelajaran berbasis komputer mata pelajaran IPS Kelas VII

dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Pengumpulan informasi

dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Adapun data yang diperoleh

dari kegiatan ini adalah bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis

komputer mempunyai dampak yang sangat baik terhadap proses dan hasil

pembelajaran dan hasil studi lapangan, diperoleh data bahwa siswa kurang

antusias dalam pembelajaran IPS, guru tidak pernah menggunakan media

pembelajaran berbasis komputer dalam proses pembelajaran.

Pengembangan produk awal media pembelajaran berbasis komputer mata

pelajaran IPS Kelas VII, diawali dengan pengembangan silabus. Berdasarkan

silabus tersebut kemudian dikembangkan media pembelajaran, yaitu 1) membuat

 flowchart , 2) membuat storyboard , 3) mengumpulkan bahan-bahan pendukung, 4)

memproduksi media pembelajaran menggunakan   Macromedia Flash 8 dengan

didukung oleh beberapa program seperti: CorelDRAW 12, Adobe Photoshop 7.0,

dan SWISHmax, dan 5) tes program untuk memastikan apakah hasilnya seperti

yang diinginkan.

Setelah produk awal dapat dijalankan dengan lancar, dilanjutkan pada tahap

validasi, yaitu validasi oleh ahli materi dan ahli media dilanjutkan revisi produk 

tahap pertama, uji coba perorangan dilanjutkan revisi produk tahap ke dua, uji

coba kelompok kecil dilanjutkan revisi produk tahap ke tiga, dan uji coba

lapangan dilanjutkan revisi produk akhir.

Hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media dapat dilihat pada Tabel 2

berikut ini.

Page 17: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 17/21

17

Tabel 2

Kualitas Media Pembelajaran

Hasil Validasi Oleh Ahli Materi dan Ahli Media

No Komponen Penilaian Rata-rata Skor Kriteria

1. Aspek materi 4.38 Sangat baik  

2. Aspek tampilan 4,00 Baik  

Jumlah 8,38Baik 

Rata-rata skor 4,19

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa kualitas media pembelajaran dari

aspek materi termasuk kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,38. Rata-rata

skor 4,38 apabila dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilian aspek materi

termasuk kriteria sangat baik. Dari aspek tampilan menunjukkan bahwa kualitas

media pembelajaran ini baik dengan rata-rata skor 4,00. Rata-rata skor 4,00

apabila dikonsultasikan dengan tabel penilaian aspek tampilan termasuk kriteria

baik. Secara keseluruhan kualitas media pembelajaran ini dapat disimpulkan

termasuk kriteria baik.

Hasil uji coba media pembelajaran kepada siswa dapat dilihat pada Tabel 3

berikut ini.

Tabel 3Kualitas Media Pembelajaran Hasil Uji Coba Pada Aspek Daya Tarik 

Tahap Uji Coba Rerata Skor Kriteria

Perorangan 4,13 Menarik  

Kelompok Kecil 3,93 Menarik  

Lapangan 4,10 Menarik  

Untuk mengetahui efektifitas produk media pembelajaran yang

dikembangkan, maka uji coba lapangan perlu diawali dengan menyelenggarakan

 pre-test dan diakhiri dengan post-test . Berikut tabel skor dari pre-test dan post-test 

pada uji coba lapangan.

Page 18: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 18/21

18

Tabel 4

Data skor  pre-test dan post-test 

No. Siswa Skor Pre-Test Skor Post-Test Tuntas/Tidak Tuntas1. 40 80 Tuntas

2. 50 80 Tuntas

3. 50 90 Tuntas

4. 60 90 Tuntas

5. 40 70 Tidak Tuntas

6. 50 80 Tuntas

7. 40 80 Tuntas

8. 50 80 Tuntas

9. 40 70 Tidak Tuntas

10. 40 80 Tuntas

11. 40 70 Tidak Tuntas12. 50 80 Tuntas

13. 40 80 Tuntas

14. 30 70 Tidak Tuntas

15. 30 70 Tidak Tuntas

16. 40 80 Tuntas

17. 40 80 Tuntas

18. 40 70 Tidak Tuntas

19. 50 80 Tuntas

20. 40 80 Tuntas

21. 50 80 Tuntas

22. 50 80 Tuntas

23. 60 80 Tuntas

24. 40 80 Tuntas

25. 40 80 Tuntas

Jumlah 1100 1960

Rata-rata 44,00 78,40

Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada hasil  pre-test 

untuk materi tersebut belum mencapai kompetensi atau belum tuntas. Kemudian

dari data post-test dapat diketahui bahwa enam siswa (24%) yang tidak tuntas, 19

siswa (76%) yang tuntas, dan terjadi kenaikan rata-rata skor dari pre-test sebesar

34,40. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang

dikembangkan efektif dan dapat digunakan dalam pembelajaran karena sudah

lebih dari 70% siswa dapat mencapai kompetensi. Dari kegiatan uji coba yang

Page 19: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 19/21

19

telah dilaksanakan tampak sekali bahwa siswa sangat antusias belajar dengan

media yang telah dikembangkan tersebut, hal ini terjadi ketika diskusi dan tanya

  jawab antara peneliti dan siswa. Dengan demikian maka produk media

pembelajaran layak untuk digunakan.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer ini melalui lima

tahap, yaitu: 1) analisis kebutuhan, 2) penyusunan desain pembelajaran, 3)

produksi media, 4) uji coba produk, dan 5) revisi produk.

2. Kualitas media ditinjau dari aspek materi termasuk kriteria sangat baik 

dengan rata-rata skor 4,38.

3. Kualitas media ditinjau dari aspek tampilan termasuk kriteria baik dengan

rata-rata skor 4,00.

4. Tanggapan siswa tentang daya tarik media termasuk kriteria menarik 

dengan rata-rata total skor 4,10.

5. Terjadi peningkatan rata-rata skor  pre-test  sebesar 34,40 dari 25 siswa

pada uji coba lapangan, dengan 19 siswa (76%) telah mencapai ketuntasan

belajar.

Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

1. Media pembelajaran berbasis komputer yang dikembangkan, jika

dimanfaatkan dengan baik akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Evaluasi media pembelajaran berbasis komputer ini dapat dikembangkan

lebih lanjut agar menjadi lebih sempurna. Hal ini karena evaluasi yang

Page 20: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 20/21

20

dilakukan oleh pengembang masih terbatas pada evaluasi formatif yang

mencakup aspek materi, aspek tampilan, dan aspek daya tarik.

Daftar Pustaka

Alessi, Stephen M. & Trollip, Stanley R. (1985). Computer-based instruction:methods and development. New Jersey: Prentice-Hall. Inc.

Arief S. Sadiman, et al. (2006). Media pendidikan: pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ariesto Hadi Sutopo. (2003). Multimedia interaktif dengan flash. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Borg, Walter R. & Gall, Meredith D. (1983). Educational research. anintroduction (4th

ed.). New York: Longman Inc.

Criswell, Eleanor L. (1989). The design of computer based instruction. New

York: Macmillan Publishing Company.

Dick, W. & Carey, L. (2005). The systematic design of instruction (6th

ed.).

Boston: Pearson.

Hannafin, Micahel J.& Peck, Kyle L. (1988). The design, development, andevaluation of instructional software. New York. Macmillan Publishing

Company.

Jarolimek, John. (1986). Social studies in elementary education (7 th ed.). New

York: Macmillan Publishing Company.

Kemp, J. E. & Dayton, D. K. (1985). Planning and producing instructional media.

New York: Harper & Row Publisher Cambridge.

Mukminan. (2006). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta.

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2002). Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

National Council for the Social Studies (NCSS). Curriculum Standards for SocialStudies: I. Introduction. Diambil pada tanggal 31 Agustus 2007, dari

http://www.socialstudies.org/standards/introduction.htm.

Phillips, Rob. (1997). The developer’s handbook to interactive multimedia: a

practical guide for educational applications. London: Kogan Page Ltd.

Page 21: artikel IPS

5/10/2018 artikel IPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ips 21/21

21

Pusat Kurikulum, Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Model pembelajaran

terpadu IPS SMP. Diambil pada tanggal 21 September 2007, dari

http://www.puskur.net/inc/mdl/060_Model_IPS_Trpd.pdf.

Shaver. James P. (Ed). (1991). Handbook of research on social studies teachingand learning: a project of the national council for social studies. New York:

Macmillan Publishing Company.

Biodata Penulis

I Gde Wawan Sudatha lahir di Denpasar pada tanggal 14 Februari 1982. Dari TK

hingga lulus SMA semuanya diselesaikan di kota Denpasar. Setelah lulus SMA,

melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2001 diProdi. Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan menyelesaikan studi S1 tahun

2005. Tahun 2006 melanjutkan studi ke Program Pascasarjana Universitas NegeriYogyakarta, Prodi. Teknologi Pembelajaran dan menyeselaikan studi S2 tahun

2008.