aplikasistudikasus dalammanajemen - blog staff · pdf filerinci alur proses terjadinya sebuah...
TRANSCRIPT
Slide 1
Aplikasi Studi KasusDalam Manajemen
Purnawan Junadi
2008
Slide 2
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 2
Slide 3
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 3
Perkembangan studi kasus
• Studi kasus menjadi salah satu metoda yang makin penting dalam pengajaran di berbagaiinstitusi terkemuka
– Studi kasus memudahkan pemahaman berbagaikonsep manajemen
– Meletakkan konsep dalam konteks kejadiansehari-hari
– Mampu membuat peserta memahamikompleksitas isyu yang timbul
Slide 4
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 4
Studi Kasus Sebagai Alternatif Tesis
• Pada berbagai program studi, studi kasus telahmerupakan salah satu alternatif tesis yang tidakhanya diterima, tetapi juga penting
• Kasus organisasi dan manajemen yang menjadiperhatian para peserta program studi manajementerlalu rumit untuk didekati dengan cara lain kecuali studi kasus
• Masuknya peserta dari kalangan praktisi melihatstudi kasus sebagai alternatif tesis yang lebihmudah dipahami dan dilakukan
Slide 5
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 5
Garis Besar Studi Kasus
I
Disain II
Persiapan
dan
PelaksanaanIII
Analisis
dan
Pelaporan
Slide 6
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 6
Pokok Bahasan
• Bagian I– Introduksi
– Disain studi kasus
– Kualitas disain penelitian
– Studi kasus tunggal danganda
– Latihan : membuat disainstudi kasus
• Bagian II– Ketrampilan investigator
– Metoda pengumpulaninformasi
– FGD dan wawancara
– Prinsip pengumpulaninformasi
– Protokol studi kasus
– Uji coba studi kasus
– Latihan: membuat protokolstudi kasus
• Bagian III– Strategi umum analisis
– Model analisis dominan
– Model analisis lainnya
– Komposisi studi kasus
– Stuktur penulisan
– Latihan: skenario penulisanstudi kasus
Slide 7
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 7
BagianPertama
Disain StudiKasus
Slide 8
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 8
Isi Bagian Pertama
• Sesi 1: Introduksi
• Sesi 2: disain studi kasus
• Sesi 3: kualitas disain penelitian
• Sesi 4: disain studi kasus tunggal dan ganda
• Latihan: simulasi disain studi kasus
Slide 9
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 9
Sesi 1: Introduksi
Tujuan
• Mengerti kapan studi kasus dapat digunakan
• Mengerti letak studi kasus dalam berbagai jenispenelitian
• Mengetahui prasangka yang kurang benar tentangstudi kasus
• Dapat mendefinikan studi kasus
• Mengerti kegunaan studi kasus untuk evaluasipelayanan kesehatan
Slide 10
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 10
Pengertian Studi Kasus (1)
1. Menerangkan sebuah / rangkaian
keputusan, mengapa diambil,
bagaimana dijalankan dan apa
hasilnya
Slide 11
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 11
Contoh
• Rumah sakit swadana
– Mengapa harus
swadana?
– Bagaimana proses
swadana puskesmas
berjalan selama ini?
– Apa dampaknya pada
pelayanan masyarakat?
• Desentralisasi
pemerintahan
– Mengapa sekarang?
– Bagaimana prosesnya
– Apa dampaknya pada
mekanisme kerja sama
kabupaten- propinsi
dan pisat?
Slide 12
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 12
Pengertian Studi Kasus (2)
2. Mencari penjelasan empirik tentang
sebuah fenomena yang terjadi dalam
konteks kehidupan nyata dengan
menggunakan berbagai bukti
Slide 13
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 13
Contoh
• Mengapa penundaan operasi sering terjadi di RSU Pemerintah?
• Peran tokoh informal dalam penentuan sasaranprogram JPS-BK
• Mengapa dana non budgeter sulit dihilangkan?, sebuah analisis sistem
• Mengapa dukun lebih disukai ibu untukmelahirkan dibanding bidan? Pendekatan studikasus di Sukabumi
Slide 14
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 14
Penggunaan Studi Kasus (1)
• Bidang kebijakan, ilmu politik dan risetadministrasi publik
• Contoh:
– Hubungan kabupaten propinsi paskadesentralisasi, studi kasus beberapa wilayah diIndonesia
– Swastanisasi perguruan tinggi pemerintah, Studi kasus proses perubahan UI menjadiBHMN
Slide 15
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 15
Penggunaan Studi Kasus (2)
• Psikologi dan sosiologi massa
• Contoh
– Studi kasus tawuran kronik di Manggarai
– Kasus 3 in 1 di Jakarta, implikasinya pada
perubahan mekanisme kerja perkantoran di
wilayah Sudirman
– Kehidupan anak kost di Jogjakarta
Slide 16
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 16
Penggunaan Studi Kasus (3)
• Studi organisasi dan manajemen
• Contoh
– Faktor yang mendorong keberhasilan program
JPS, Studi Kasus di 6 puskesmas
– Perubahan iklim kerja dinas kesehatan Cianjur
setelah latihan kepemimpinan strategis
Slide 17
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 17
Penggunaan Studi Kasus (4)
• Penelitian perkotaan dan regional
• Contoh
– Kehidupan penghuni rumah susun di
Kemayoran
– Pertumbuhan kota baru Tigaraksa dan
dampaknya pada transportasi sekitar
Tanggerang
Slide 18
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 18
Penggunaan Studi Kasus (5)
• Disertasi dan tesis ilmu sosial
• Contoh:
– Pelaksanaan pengawasan melekat di dinas
kesehatan kabupaten Indralaya
– JPSBK dan implikasinya pada dana sehat, studi
kasus di puskesmas di Kalimantan Timur
Slide 19
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 19
Untuk Apa Saja Studi Kasus
• Untuk
1. Explorasi kejadian
tertentu
2. Mencari penjelasan
atas kejadian ttt
3. Mencari bagaimana
kejadian tertentu
terjadi
• Misal
1. Proses akreditasi di RSU Serang
2. Mengapa sering terjadiketerlambatanpenanganan pasien diUGD RSUP Fatmawati
3. Bagaimana bisa terjadipasien sulit masuk ke RS X, padahal BOR rata-ratanya 70 %
Slide 20
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 20
Letak Studi Kasus Pada Disain PenelitianLainnya
* “what” questions, when asked as part of an explanatory study, pertain to all five strategies
Sumber: dikutip dari Yin, 1989
YesNoHow, whyCase study
NoNoHow, whyHistory
Yes/NoNoWho, what*, where,
how many, how
much
Archival analysis
(e.g economic study)
Yes NoWho, what*, where,
how many, how
much
Survey
YesYes How, whyExperiment
Focuses on
Contemporary
Events
Requires Control
Over Behavioral
Events
Form of Research
QuestionStrategy
Slide 21
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 21
Studi Kasus Deskriptif
• Studi kasus dapat bersifat deskriptif atau
eksploratif
• Dalam hal ini studi kasus dipakai untuk
menggambarkan fenomena (what, when, where,
who) secara lebih jelas
• Dapat juga dipakai untuk menggambarkan secara
rinci alur proses terjadinya sebuah fenomena
Slide 22
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 22
Contoh Studi Kasus Deskriptif-Eksploratif
• Proses perubahan rumah sakit menjadi RS
swadana, studi kasus di RS Pasar Rebo Jakarta
• Pelaksanaan program Jaringan Pengaman Sosial
Bidang Kesehatan di daerah tertinggal
• Kartel manajer rumah sakit swasta di kota Solo
• Produksi dan distribusi garam beryodium di Jawa
Barat, studi kasus PT Eka Sari Putra Jaya
Slide 23
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 23
Studi Kasus Analitik
• Studi kasus lebih sering digunakan untuk
menganalisis fenomena
• Analisis dalam studi kasus adalah seperti detektif
yang datang setelah terjadi pembunuhan,
mewawancarai saksi, memeriksa tempat kejadian
kemudian menyimpulkan siapa pembunuhnya
Slide 24
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 24
Contoh Studi Kasus Inferensial
• Bagaimana menjadi RS swadana yang sukses,
studi kasus di beberapa RS di Jawa
• Mengapa program Jaringan Pengaman Sosial
Bidang Kesehatan harus tetap menjadi tanggung
jawab Pemerintah Pusat, studi kasus di beberapa
propinsi
• Pentingnya partisipasi dokter spesialis dalam RS
swadana
Slide 25
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 25
Studi Kasus: Kualitatif atau Kuantitatif?
• Sebuah studi kasus dapat seluruhnya kualitatif
• Dalam hal ini metoda pengumpulan datanya
menggunakan metoda kualitatif
• Contoh:
– Interaksi manajer RS dengan dokter spesialis
– Desentralisasi pemerintahan atau desentralisasi
korupsi? Studi kasus kebijakan di Indonesia
– Hambatan birokrasi menengah dalam pemberantasan
korupsi di departemen kesehatan
Slide 26
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 26
Studi Kasus:
Kualitatif atau Kuantitatif?• Studi kasus sering merupakan gabungan kualitatif dan
kuantitatif
• Contoh
– Kemampuan Manajerial Bidan menangani program JPS (ada pola, nilai rata-rata, dilengkapi indikator akurasi, dan aktualitas bukti keuangan)
– Lambatnya penanganan pasien UGD di RSUP Fatmawati ( ada analisis sistem, prosedur, ada data observasi kuantitatif)
– Kualitas pelayanan gizi JPS-BK (ada jenis pelayanan, jumlah anak, kenaikan berat badan, antusiasme kader, konflik dengan dana sehat dstnya)
Slide 27
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 27
Studi Kasus vs Survai
Studi kasus
• Sampel tidak perlubanyak: cukup 1 kasus
• Unit analisis bisa berbagaimacam
• Analisis bisa kuantitatifdan kualitatif
• Perlu kemampuananalitik-logik untukmelakukan inferens
• Bisa untuk deskriptif dananalitik
Survai
• Sampel perlu memenuhipersyaratan statistik
• Unit analisis umumnyatunggal
• Analisis umumnyakuantitatif
• Memerlukan kemampuanstatistik untuk melakukaninferens
• Bisa untuk deskriptif dananalitik
Slide 28
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 28
Prasangka Tentang Studi Kasus
� Studi kasus tidak bisadibuat kedalamkesimpulan umum
Prasangka Padahal
� Bisa, karena inferensdilakukan secara analitik, tidak secara statistik
� Studi kasus memakanwaktu lama dandatanya sangat besar
� Bisa pendek atau lama, tergantung topik dandatanya
� Studi kasus samadengan single post test only design
� Disainnya sangatberbeda, berbagaitingkat dan kompleks
Slide 29
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 29
Plus Minus Studi Kasus
Keunggulan
• Mampu membahasfenomena yang kompleksdan rumit
• Berbagai Unit analisisdalam satu studi kasusdapat diterapkan
• Dapat menyentuh berbagaipersoalan secara lebihmenyeluruh sekaligusmendalam
Kekurangan
• Perlu kemampuan untuk
– mengabstraksi fenomena
yang diteliti
– setiap saat menyesuaikan
disain, metoda
pengumpulan data,
mengubah pertanyaan untuk
mendapatkan hasil
– melakukan analisis secara
konseptual
Slide 30
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 30
Manfaat Studi KasusDalam Evaluasi Program
• Menjelaskan hubungan kausal tentang intervensiprogram yang terlalu rumit untuk survai maupuneksperimen
• Mendeskripsikan perjalanan intervensi sebuahprogram di dalam masyarakat
• Ilustrasi manfaat sebuah program secara jelas dnamenyeluruh
• Eksplorasi tentang sebuah program yang tidakmempunyai outcome yang jelas
Slide 31
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 31
Latihan sesi 1(a)
• Tetapkan sebuah pertanyaan penting dalampelayanan perkotaan yang menjadi dasaruntuk melakukan penelitian studi kasus
– Simulasikan apakah dapat dijawabmenggunakan jenis penelitian lainnya
– Aspek apa yang bisa didapat melalui jenispenelitian lainnya
– Apa keuntungan disain studi kasus untukmenjawab pertanyaan itu
Slide 32
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 32
Latihan sesi 1(b)
• Diskusikan disain penelitian yang tepat untuk
penelitian dibawah ini:
– Tingkat kepuasan pasien tentang pelayanan di
puskesmas
– Pelaksanaan swadana rumah sakit
– Biaya pelaksanaan rujukan JPS bidang kesehatan
– Model pelayanan rujukan yang efisien
– Perubahan model mental dinas kesehatan Cianjur
setelah training
Slide 33
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 33
Sesi 2: Disain Studi Kasus
Tujuan
• Mengerti definisi disain penelitian
• Mengerti komponen disain studi kasus
Slide 34
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 34
Disain Riset
• Rencana kerja untuk menghubungkansekumpulan pertanyaan dengan kesimpulan ataujawaban atas pertanyaan itu
• Pedoman untuk mengumpulkan data, menganalisisdan menginterpretasi observasi
• Sebuah model pembuktian yang logis yang memungkinkan inferensi tentang hubungan kausaldari variabel yang diteliti
• Memungkinkan seberapa jauh penetapangeneralisasi bisa dilakukan
Slide 35
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 35
Disain riset
Menjawab 4 masalah:
• Pertanyaan yang akan dipelajari
• Data, bukti dan informasi yang relevan
• Bagaimana mengumpulkan bukti /informasi
yang diperlukan
• Bagaimana menganalisis hasil pengumpulan
informasi itu
Slide 36
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 36
Komponen disain studi kasus
• Pertanyaan penelitian
• Proposisi
• Unit analisis
• Data, bukti dan informasi
• Kriteria untuk interpretasi hasil
Slide 37
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 37
Elemen I: Pertanyaan Penelitian
• Umumnya berupa: mengapa ataubagaimana
• Menunjukkan fokus sebuah studi kasus
• Dapat berguna untuk membatasi kasus(ruang lingkup)
• Seluruh disain dan analisis pada akhirnyadilakukan untuk menjawab pertanyaanpenelitian tersebut
Slide 38
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 38
Pertanyaan adalah sumber segalanya
Pertanyaan
Penelitian
Konsep Proposisi
Pengumpu
lan data
Bukti
Slide 39
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 39
Sumber Pertanyaan Penelitian
• Dari pengalaman yang ada– Dari literatur
– Magang dengansenior/pakar
• Mendapat ide baru– Sehabis mengikuti
pertemuan/seminar
– Sikap yang selalu skeptisterhadap sesuatu yang umum
– Penggunaan teknologi/ carabaru di tempat kerja
– Observasi kegiatan sendiri
– Dari sekolah/ pelatihan
• Imaginasi
– Sehabis melihat masalah
yang tidak terselesaikan
– Sehabis diskusi dengan
teman
– Brainstorming
(Sumber: Hulley, 1988, p 12-13)
Slide 40
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 40
Karakteristik Pertanyaan yg Baik
• FINER (Hulley, 1988, p14-15)
�Feasible
�Interesting
�Novel
�Ethics
�Relevant
Slide 41
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 41
Finer
• Feasible
– Ada informan / sumber
informasinya
– Mempunyai keahlian teknis
untuk menggalinya
– Mampu dalam hal biaya
dan waktu
– Manageable ruang
lingkupnya
• Interesting: untuk
investigator
• Novel
– Penemuan baru Konfirmasi/
menolak penemuan lama
– Memperkaya hasil
sebelumnya
• Etis
• Relevant
– Ilmu pengetahuan
– Kebijakan dan manajemen
– Arah riset masa depan
Slide 42
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 42
Contoh pertanyaan penelitian
• Dari pengalaman menjalankan program JPS BK dapat timbul pertanyaan:
– Mekanisme apa saja yang ada di tingkatkecamatan dalam meningkatkan akurasiprogram ?
– Bagaimana peran berbagai elemen di desa dlmmeningkatkan akurasi sasaran JPS BK?
– Apa dampak perubahan nama “kartu sehat” menjadi “kartu miskin”
Slide 43
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 43
Contoh pertanyaan penelitian
• Fenomena: uji coba otonomi di berbagaikabupaten di Indonesia
• Pertanyaan penelitian:
– Mengapa Kabupaten Gowa berhasil menjalankan ujicoba otonomi?
– Faktor yang menunjang kesuksesan uji coba otonomi diKabupaten Gowa
– Peran Bappeda dalam uji coba otonomi, kasus diKabupaten Gowa
� Stop: lakukan latihan membuat pertanyan penelitian
Slide 44
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 44
Elemen 2: Proposisi Studi Kasus
• Proposisi adalah pernyataan hubungan dari 2 atau beberapa
konsep
• Menggambarkan isyu teoritis yang penting yang melatar
belakangi atau mempengaruhi sebuah kejadian
• Memberitahu bukti relevan apa dan dimana harus dicari
• Mirip dengan kerangka konsep atau hipotesis dalam survai
( bedanya hipotesis menyatakan hubungan antara 2
variabel)
• Studi kasus eksploratori tidak perlu proposisi
Slide 45
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 45
Contoh proposisi (1)
• Sebuah penelitian mempelajari mengapabisa terjadi keterlambatan penangananpasien gawat darurat di sebuah rumah sakit.
Proposisinya:
• Keterlambatan itu terjadi karena
– prosedur penanganan pasien gawat darurattidak berbeda dengan pasien umum
– Petugas medis tidak punya sense gawat darurat
Slide 46
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 46
Contoh proposisi (2)
� Stop: lakukan latihan membuat proposisi sebuah studi kasus
• Sebuah penelitian tentang rendahnya disiplin
dokter spesialis untuk datang tepat waktu
mempunyai proposisi sbb:
– Dokter dari spesialis langka cenderung lebih tidak
disiplin
– Dokter yang bekerja rangkap cenderung kurang disiplin
– Hubungan manajer rumah sakit - spesialis yang baik
membuat dokter datang lebih tepat waktu
Slide 47
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 47
Contoh proposisi (3)
• Sebuah penelitian mempelajari tingkat akurasi
program JPS BK
• Proposisi: tingkat akurasi program JPS BK
tergantung pada
– Tersedianya data tentang sasaran
– Keterlibatan berbagai elemen masyarakat di tingkat
bawah
– Adanya mekanisme untuk memperbaiki kekurang
akuratan yang ada
Slide 48
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 48
Elemen 3: Unit Analisis
• Unit analisisnya adalah kasus
• Bisa berupa individu
• Dapat berupa sebuah kejadian / kesatuan:
keputusan, program, proses pelaksanaan,
organisasi, peraturan dstnya
• Berhubungan dengan bagaimana pertanyaan studi
kasus dinyatakan, dan apa proposisinya
Slide 49
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 49
Contoh unit analisis
• Proposisi: berbagai elemen di tingkat desa
sangat berperan pada akurasi sasaran JPS
BK
• Unit analisis
– Desa pada tempat yang akurasinya tinggi
– Bisa juga Desa pada tempat yang akurasi
kurang (sebagai pembanding)
Slide 50
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 50
Contoh unit analisis (2)
• Studi kasus tentang penundaan pasien yang akan dioperasi mempunyai unit analisis sbb:
– Setiap kasus penundaan
– Berbagai prosedur yang relevan dalampenanganan pasien yang akan dioperasi dirumah sakit itu ( sebagai sub unit tambahan)
– Unit organisasi di rumah sakit itu ( yang terlibat dalam penanganan operasi, sebagai unit tambahan)
� Stop: lakukan latihan mendefinikan unit analisis
Slide 51
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 51
Batas kasus
• Perlu jelas apakah sesuatu berada di dalam atau
diluar kasus
Orang, staf, karyawan
Jenis pelayanan
Waktu awal dan akhir
Tanda awal dan akhir kejadian
• Pembatasan dapat dilakukan pada sebuah Kasus
seperti kasus penelitian sebelumnya agar bisa
dibandingkan
Slide 52
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 52
Contoh batas kasus
Studi kasus pelayanan JPS-BK
Unit: Orang, staf, karyawanBatas kasus: orang/staf/karyawan yang terlibat pada pelayananJPS-BK di puskesmas
Unit: Jenis pelayananBatas kasus: pelayanan kesehatan khusus untuk keluarga miskin
Waktu awal dan akhirBatas kasus: JPS-BK tahun pertama
Tanda awal dan akhir kejadianBatas kasus: mulai dari masuknya dana JPS-BK di kantor pos, sampai berakhirnya masa anggaran tahun I
Slide 53
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 53
Elemen 4: Data, bukti dan Informasi
• Apa yang harus dicari untuk mendapatkan konsep(dalam proposisi) dalam kasus yang dipelajari
• Seperti melakukan definisi operasional dariproposisi
• Menentukan dalam suasana apa saja data / informasi itu bisa ditemukan (setting)
• Bagaimana mencari kejadian/ bukti yang menggabungkan potongan informasi menjadiseperti proposisi / teori (menyelesaikan puzzle)
Slide 54
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 54
Contoh Bukti (1)
• Proposisi: Kasus penundaan operasi di sebuah rumah sakit
berhubungan dengan jeleknya hubungan antar unit, sistem
reward yang tidak menunjang dan kegiatan dokter bedah di
tempat lain.
• Data, bukti dan informasi yang perlu dicari adalah
– Frekwensi komunikasi formal dan informal antar unit
– Sistem reward untuk jam kerja, jam lembur dan hari libur
– Pola pengaturan kerja dokter bedah
– Jumlah rumah sakit tempat dokter bedah tersebut berpraktek
Slide 55
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 55
Contoh Bukti (2)
• Proposisi: berbagai elemen di tingkat desa
sangat berperan pada akurasi sasaran JPS
BK
• Bukti yang dicari:
– Elemen desa yang berpartisipasi
– Fungsi setiap elemen dalam penentuan sasaran
– Mekanisme peningkatan akurasi yang
melibatkan berbagai elemen desa� Stop: lakukan latihan menyusun data, bukti dan informasiyang diperlukan
Slide 56
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 56
Elemen 5: Kriteria Interpretasi
• Menghubungkan hasil kedalam pola yang paling cocok
(sesuai kerangka konsepnya)
• Mirip seperti membuat dummy table dalam disain survai
yang menjelaskan bagaimana tabel itu bisa menunjukkan
hubungan
• Menyebutkan berbagai indikasi atau cara mengetahui kalau
proposisi tertentu memang terbukti
• Lebih baik lagi bila disertai dengan rival theory
(penjelasan lain)
• Cara pembuktiannya bersifat analitik, bukan statistik
Slide 57
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 57
Contoh Kriteria Interpretasi
• Kasus penundaan operasi di sebuah rumah sakitberhubungan dengan jeleknya hubungan antarunit, sistem reward yang tidak menunjang dankonflik kepentingan– Frekwensi komunikasi formal dan informal antar unit sangat jarang
membuktikan jeleknya hubungan antar unit. Kita lalu mestimembuktikan bahwa jeleknya hubungan itu menyebabkanpenundaan operasi
– Sistem reward yang mendorong dokter untuk mengoperasi pasiendiluar jam kerja membuktikan jeleknya sistem reward
– Adanya dokter yang mempunyai rumah sakit sendiri menunjangadanya konflik kepentingan
Slide 58
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 58
Contoh kriteria interpretasi (2)
• Proposisi: berbagai elemen di tingkat desa sangat
berperan pada akurasi sasaran JPS BK
• Kriteria interpretasi
– Adanya berbagai elemen desa yang berpartisipasi
– Fungsi setiap elemen yang penting dalam penentuan
sasaran
– Adanya berbagai mekanisme peningkatan akurasi
sasaran yang melibatkan berbagai elemen desa
� Stop: lakukan latihan menyusun kriteria interpretasi atasproposisi sebuah studi kasus
Slide 59
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 59
Latihan Sesi 2 (a)
• Lengkapi topik penelitian yang anda pilihpada sesi 1 dengan komponen disainpenelitian:
– Pertanyaan penelitian
– Pernyataan proposisi
– Unit analisis
– Menghubungkan data dengan proposisi
– Kriteria interpretasi
Slide 60
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 60
Latihan Sesi 2(b)
• Sebuah penelitian menyelidiki mengapa
pasien selalu kesulitan mendapatkan tempat
tidur di sebuah rumah sakit pemerintah
– Diskusikan batas kasus itu
– Buatlah beberapa proposisi tentang penyebab
kesulitan itu
Slide 61
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 61
Latihan Sesi 2(c)
• Sebuah penelitian menyelidiki mengapa di
pedesaan banyak ibu melahirkan yang
meninggal dunia
– Diskusikan batas kasus itu
– Buatlah beberapa proposisi tentang
penyebabnya
Slide 62
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 62
Sesi 3: Kualitas Disain Penelitian
Tujuan
• Mengerti definisi validitas dan realibilitas
• Mengerti istilah content, criterion danconstruct, internal dan external validity
• Mengerti test-retest, inter-rater dan internal consistency realibility
• Mengerti cara untuk meningkatkan kualitasdisain studi kasus
Slide 63
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 63
Validitas vs Realibilitas
• Validitas: seberapa jauh informasi yang dikumpulkan mencerminkan “apa” yang ingindiketahui
• Realibilitas: seberapa jauh informasi yang dihasilkan tidak bervariasi dalam pengulanganpengumpulan data
� Contoh: timbangan dan meteran sebagai
pengukur tinggi badan
� Latihan: keluarga miskin, desa tertinggal
Slide 64
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 64
Validitas (Aday, 1989, p47-50)
• Content validity: informasi yang dihasilkanmencerminkan dimensi konsep yang dikehendaki
• Criterion validity: informasi yang dihasilkan olehsebuah cara sama dengan cara yang standard
• Construct validity: informasi tentang hubunganantar berbagai konsep sesuai dengan yang diperkirakan
� Latihan: buatlah alat ukur dari kepuasan pasien.
Diskusikan berbagai aspek validitasnya
Slide 65
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 65
Validitas Internal dan Eksternal(Hulley, 1989, p5-7)
• Validitas internal, berhubungan dengan
– apakah data yang dikumpulkan sesuai denganinformasi yang direncanakan dalam disain
– Apakah hubungan memang ada hubungan kausal danbukan spurius
• Validitas eksternal, berhubungan dengan
– apakah informasi yang akhirnya didapat sesuai dengankebenaran yang lebih luas atau satu / beberapa teoriyang berlaku
– Seberapa jauh generalisasi dapat dilakukan berdasarkaninformasi yang didapat
Slide 66
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 66
Realibitas (Aday, 1989, p41-46)
• Test-retest realibility: seberapa jauh informasi yang
dihasilkan sama bila digali pada waktu yang berbeda
• Inter-rater realibility: seberapa jauh informasi yang
dihasilkan sama bila menggunakan informan yang
berbeda
• Internal consistency realibility: seberapa jauh perbedaan
informasi yang dihasilkan melalui berbagai cara
pengumpulan yang dimaksudkan mendapat informasi
yang sama
� Latihan: lihatlah alat ukur dari kepuasan pasien
yang telah anda buat sebelumnya. Diskusikanberbagai aspek realibitasnya
Slide 67
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 67
Meningkatkan validitas Studi Kasus
• Mengingat studi kasus adalah purposif,
maka dapat dilakukan peningkatan kualitas
hasil melalui cara-cara yang umum untuk
studi kualitatif, yaitu sebagai berikut:
– Triangulasi sumber
– Triangulasi metode
– Triangulasi data
Slide 68
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 68
Triangulasi Sumber(FKMUI, 1998, p 8-10)
• Mencek data dengan fakta dari sumber lain, misalnya dari informan berbeda, atau hasildari studi lain dengan tujuan sama
• Membandingkan dan melakukan kontrasdata, ketika menginvestigasi denganinforman lain
• Menginvestigasi dengan menggunakankelompok informan yang sangat berbeda
Slide 69
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 69
Triangulasi Metode(FKMUI, 1998, p 8-10)
• Menggunakan berbagai metode
• Misal: wawancara dengan observasi,
dokumentasi dengan FGD, dll
• Dalam studi kasus: berbagai metode
pengambilan data adalah keharusan
Slide 70
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 70
Triangulasi Data(FKMUI, 1998, p 8-10)
• Analisis data dilakukan oleh lebih dari satuanggota peneliti
• Interpretasi data yang sama oleh pakaryang lain
• Umpan balik hasil analisis denganinforman, dalam rangka etika danpengecekan validitas informasi yang dihasilkan
Slide 71
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 71
Strategi Studi Kasus Untuk MeningkatkanKualitas Penelitian
Composition Have key information review draft case study
report
Data collectionEstablish chain of evidence
Data collection Develop case study data base
Data collectionUse case study protocolReliability
Research designUse replication logic in multiple-case studiesExternal validity
Data analysis
Data analysis
Data analysis
Do patern matching
Do explanation-building
Do time-series analysis
Internal validity
Data collectionUse multiple sources of evidenceConstruct validity
Phase of Research in
Which Tactic OccursCase-Study TacticTests
Sumber: Yin, 1989
Slide 72
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 72
Latihan Sesi 3 (A)
• Sebuah studi kasus tentang faktor yang
berperan dalam suskesnya program JPS-
BK, diskusikan cara memastikan
pentingnya peran tim desa pada tahap
– Pengumpulan data
– Analisis data
Slide 73
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 73
Latihan sesi 3 (b)
• Diskusikan cara meningkatkan kualitas
disain studi kasus untuk topik penelitian
yang anda pilih
Slide 74
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 74
Sesi 4: Disain Studi Kasus TunggalDan Ganda
Tujuan
• Mengetahui perlunya studi kasus tunggal
dilakukan
• Mengetahui kelebihan dan kekurangan studi
kasus holistik atau embedded
• Mengetahui perlunya studi kasus ganda
Slide 75
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 75
Disain Studi Kasus Tunggal
• Merupakan satu kasus yang krisis untuk
membuktikan kebenaran well formulated theory
• Merupakan satu-satunya kasus yang unik atau
ekstrim
• Merupakan satu-satunya kesempatan untuk
melakukan studi kasus sebuah fenomena yang
meskipun umum, sulit dilakukan sebelumnya.
Slide 76
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 76
Studi Kasus Holistik vs Embedded
Embedded:
dengan sub unit
Holistik: satu
unit analisis
Slide 77
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 77
Plus Minus Studi KasusHolistik
�Bila tidak ada sub unit yang jelas
�Sulit melakukan analisis rinci / yang lebih
operasional
�Studi kasus bergeser ke tujuan lain
� Contoh: mengapa operasi terencana memakanwaktu yang sangat lama: Peran hubunganantar unit
Slide 78
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 78
Plus Minus Studi KasusEmbedded
�Menghindarkan berpindahnya tujuan tanpa
disadari peneliti
�Fokus pada sub unit, sehingga lupa pada
analisis unit yang pokok
� Contoh: mengapa operasi terencana memakanwaktu yang sangat lama: peran strukturorganisasi, hubungan antar unit, operator, hubungan antar staf dstnya dapat dibahas
Slide 79
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 79
Studi kasus ganda (1)
• Untuk mengulang studi kasus denganframework yang sama
• Untuk mengulang studi kasus pada situasiyang berbeda
• Replikasi dapat berupa:
– Replikasi literal (hasilnya sama)
– Replikasi teori (hasil tidak sama namun kearahyang diperkirakan)
Slide 80
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 80
Replikasi PadaStudi kasus ganda
Replikasi literal
• Perubahan setelah
pelatihan
kepemimpinan
strategik di beberapa
kabupaten. Yg dilihat:
– Perubahan model
mental
– Kerja sama tim
Replikasi Teori
• Pelaksanaan program
JPS : Jawa Tengah,
Sulawesi Selatan dan
NTB
– (perkirakan perbedaan
berdasarkan perbedaan
kemajuan daerah dan
komitmen pelaksana)
Slide 81
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 81
Studi kasus ganda (2)
�Bila terbukti: hasilnya menjadi lebih
meyakinkan (robust)
�Yang penting: buat proposisi yang kaya
variasi, yang arah hubungannya bisa
diramalkan
�Studi kasus ganda bisa embedded bila perlu
Slide 82
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 82
Disain haruslah fleksible
• Disain dapat diubah sesuai dengan perkembangan,
atau untuk mengatasi kekurangan disain yang
sebelumnya tidak diketahui
• Pada studi kasus ganda, kasus berikutnya dapat
dibuat dengan disain yang lebih baik atau lebih
lengkap
• Yang penting: jangan mengubah tujuan atau
landasan teori
Slide 83
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 83
Latihan Sesi 4
• Diskusikan contohkasus dibawah ini, apakah disainnyatunggal atau lebih baikganda
– Kerja sama antar sektordengan Bappeda paskadesentralisasi
– Kreativitas daerahmengatasi kurangnyaDAU
– Perubahan strukturorganisasi RS akibatswadana
– Interaksi manajer RS dengan dokter spesialis
– Kemampuanmanajerial dokterpuskesmas menanganiprogram JPS-BK
– Perjalanan karirmanajer rumah sakit
Slide 84
6/21/2008 Purnawan Junadi, FKMUI 84
Latihan Bagian I
• Pilihlah sebuah problem yang ada di wilayahsasudara yang memenuhi syarat untuk dibuatstudi kasus
• Jika tidak ada simulasikan saja
• Buatlah elemen disain studi kasus
• Buatlah cara untuk meningkatkan kualitas disainitu sehingga memenuhi prinsip validitas danrealibitas
• Diskusikan apakah akan menggunakan kasustunggal atau ganda