aplikasi motor induksi 3 fasa dalam conveyor

5
Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa dalam Conveyor Abstrak Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan antara lain motor ini sederhana, murah dan mudah pemeliharaannya. Pada penggunaan motor induksi sering dibutuhkan proses menghentikan putaran motor dengan cepat dan memperoleh daya secara besar terutama aplikasi untuk konveyor. Pengereman yang paling baik dengan pengereman dinamik karena kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa. Untuk Konveyer sendiri adalah alat untuk mengangkut barang-barang padat dan beratdalam suatu industri, oleh sebab itu tepat kalau menggunakan motor 3 fasa karena dengan motor 3 fasa akan menghasilkan daya yang besar dan sistem pengereman yang cepat. Kata kunci : motor induksi tiga fasa, konveyor, pengereman dinamik, daya I. PENDAHULUAN Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motor–motor induksi tiga fasa yaitu, struktur motor induksi tiga fasa lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC) untuk daya yang sama, harga satuan relatif lebih murah, dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih hemat. II. TUJUAN Tujuan Penulisan makalah ini sebagai pengaplikasian dari praktukum yang kita peroleh dan juga sebagai sarat diterimanya laporan kami (tugas akhir praktikum) III. BATASAN MASALAH Dalam malakah ini kami membatasi tentang penerapan motor induksi tiga fasa dalam konveyor untuk pengereman dinamik dan daya output motor. III. DASAR TEORI 3.1. Conveyor

Upload: dani-prasetya

Post on 29-Jun-2015

500 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa Dalam Conveyor

Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa dalam ConveyorAbstrak

Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan

antara lain motor ini sederhana, murah dan mudah pemeliharaannya. Pada penggunaan motor

induksi sering dibutuhkan proses menghentikan putaran motor dengan cepat dan memperoleh daya

secara besar terutama aplikasi untuk konveyor. Pengereman yang paling baik dengan pengereman

dinamik karena kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa.

Untuk Konveyer sendiri adalah alat untuk mengangkut barang-barang padat dan beratdalam suatu

industri, oleh sebab itu tepat kalau menggunakan motor 3 fasa karena dengan motor 3 fasa akan

menghasilkan daya yang besar dan sistem pengereman yang cepat.

Kata kunci : motor induksi tiga fasa, konveyor, pengereman dinamik, daya

I. PENDAHULUAN

Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan.

Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motor–motor induksi tiga fasa yaitu, struktur

motor induksi tiga fasa lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC) untuk

daya yang sama, harga satuan relatif lebih murah, dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih

hemat.

II. TUJUAN

Tujuan Penulisan makalah ini sebagai pengaplikasian dari praktukum yang kita peroleh dan juga

sebagai sarat diterimanya laporan kami (tugas akhir praktikum)

III. BATASAN MASALAH

Dalam malakah ini kami membatasi tentang penerapan motor induksi tiga fasa dalam konveyor untuk

pengereman dinamik dan daya output motor.

III. DASAR TEORI

3.1. Conveyor

Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun

berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -bahan

Page 2: Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa Dalam Conveyor

tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang

akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang

sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang

berbentuk padat. Konveyor itu sendiri digerakan dengan motor induksi tiga fasa karena dengan

3.2 Motor Induksi [1, 3]

Pada motor induksi arus rotor bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang

terinduksi sebagai akibat perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar yang dihasilkan

oleh stator.

33 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa

Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan

dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4

mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu

rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang

sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi

dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot

yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat

batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain

Page 3: Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa Dalam Conveyor

Gambar konstruksi motor 3 fasa

III. Penerapan dalam Conveyor

4.1Proses berputarnya rotor

Apabila sumber tegangan 3 fase dipasan g pada kumparan stator, akan timbul medan putar den gan

kecepatan ns = 120 f/P,sehingga Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor p

ada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang

konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGLakan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I)

di d alam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan

oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan

medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya batang konduktor (rotor) oleh medan

putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara

kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).

Perbedaan k ecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan

S= (ns- nr)/ ns

Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang konduktor (rotor),

dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga

sebagai motor tak serempak atau asinkron.

Page 4: Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa Dalam Conveyor

Daya yang dihasilkan kemudian akan menggerakan rantai pada konveyor sehingga konveyor

bergerak. Konveyor itu sendiri digerakan dengan motor induksi tiga fasa karena dengan motor

induksi tiga fasa beban lebih mudah dijalankan dan sistem pengereman secara dinamis mampu

membuat

4.2 Pengereman Dinamik

Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat dirancang secara dinamik yaitu

menggunakan sistem pengereman yang dilakukan dengan membuat medan magnetik motor

stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator

motor induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber tegangan suplai

AC. Metode pengereman dinamik (dynamic braking) memiliki keuntungan antara lain kemudahan

pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa

Pengereman dinamik digunakan untuk menghentikan putaran rotor motor induksi. Tegangan pada

stator diubah dari sumber tegangan AC menjadi tegangan DC dalam waktu yang sangat singkat.

Torsi yang dihasilkan dari pengereman tergantung pada besar arus DC yang diinjeksikan pada

belitan stator.

IV. Kesimpulan

Motor Induksi tiga fasa sangat tepat dalam aplikasi konveyor karena konveyor memerlukan daya

untuk menggerekakan rantai yang cukup besar dan memerlukan sistem pengereman yang bisa diatur

sehingga akan memudahkan dalam pengkerjaan tugas.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Eugene C. Lister, Ir. Drs. Hanapi Gunawan, Mesin

Dan Rangkaian Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.

[2] Fizgerald, Kingsley, Umans, Mesin - Mesin Listrik,

Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997.

[3] Harten, P. Van, Instalasi Listrik Arus Kuat 3,

CV. Trimitra Mandiri, Jakarta, 1978.

[4] I J Nagrath, D P kothari, Electric Machines, Tata

McGraw-Hill Publishing Co. Ltd., New Delhi, 1985.

[5] Kadir A, Mesin Tak Serempak, Djambatan,

Page 5: Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa Dalam Conveyor

Jakarta,1981.

[6] M. Chilikin, Electric Drive, MIR Publisher, Moscow,

1970.

[7] M. Rashid, Power Electronics Circuit, Device, and

Aplication 2nd , Prentice-Hall International Inc, 1988.

[8] M. V. Deshpande, Electric Motors: Applications And

Control, A. H. Wheeler & Co.Ltd, India, 1990.

[10] P. C. Sen, Principles Of Electric Machines And

Power Electronics, Second Edition, John Wiley & Sons,

USA, 1997.

[11] Sumanto, MA, Motor Listrik Arus Bolak-Balik, Endi

Offset, Yogyakarta, 1993.

[13] Theodore Wildi, Electrical Machines, Drives and

Power Systems 3rd,Prentice Hall Inc, New Jersey, 1997

D I P O S K A N O L E H   R E E H O K   D I   3 / 2 2 / 2 0 1 0 1 2 : 2 5 : 0 0 P M  L A B E L :   P O W E R