annisa ips ternak

30

Upload: pato-irfan

Post on 21-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ternak

TRANSCRIPT

Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber pangan, sumber bahan

baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Usaha pemeliharaan ternak disebut

sebagai peternakan (atau perikanan, untuk kelompok hewan tertentu) dan merupakan bagian dari

kegiatan pertanian secara umum.

PengertianTernak dapat berupa binatang apa pun (termasuk serangga dan vertebrata tingkat rendah

seperti ikan dan katak). Namun, dalam percakapan sehari-hari orang biasanya merujuk

kepada unggas dan mamalia domestik, seperti ayam, angsa, kalkun, atau itik untuk unggas,

serta babi, sapi, kambing, domba, kuda, atau keledai untuk mamalia. Sebagai tambahan, di

beberapa daerah di dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, llama, bison, burung

unta, dan tikus belanda mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak. Jenis ternak bervariasi di

seluruh dunia dan tergantung pada sejumlah faktor seperti iklim, permintaan konsumen, daerah

asal, budaya lokal, dan topografi.

Kelompok hewan selain unggas dan mamalia yang dipelihara manusia juga disebut (hewan) ternak,

khususnya apabila dipelihara di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka.

Penyebutan "ternak" biasanya dianggap "tepat" apabila hewan yang dipelihara sedikit banyak telah

mengalami domestikasi, tidak sekedar diambil dari alam liar kemudian dipelihara. Ke dalam

kelompok ini termasuk ngengat sutera, berbagai jenis ikan air tawar (seperti ikan

mas, gurami, mujair, nila, atau lele), beberapa jenis katak(terutama bullfrog), buaya, dan beberapa

jenis ular. Usaha pemeliharaan ikan umumnya disebut sebagai perikanan atau, lebih

spesifik, budidaya ikan.

SejarahHewan didomestikasikan ketika perkembangbiakan dan kehidupan mereka dikendalikan oleh

manusia. Sepanjang waktu berlalu,perilaku hewan, siklus hidup serta fisiologinya telah berubah

secara signifikan. Saat ini begitu banyak hewan ternak yang tidak mampu hidup di alam

liar. Anjing didomestikasikan di Asia Timur 15000 tahun yang

lalu. Kambing dan domba didomestikan di Asia8000 tahun yang lalu. Babi didomestikasikan 7000

tahun yang lalu di Timur Tengah dan China.[1]

Praktek pemeliharaanPraktek pemeliharaan hewan ternak amat bervariasi di berbagai tempat di dunia, dan bervariasi pula

antara jenis hewan. Hewan ternak umumnya dipelihara di dalam kandang dan diberi makan atau

diberikan akses menuju makanan (digembalakan). Beberapa tidak mengkandangkan hewannya

atau membiarkan hewan memilih kapan akan masuk kandang (jelajah bebas). Pemeiharaan hewan

ternak dalam sejarah merupakah bagian dari kehidupan kaum nomaden yang berpindah-pindah

mengikuti musim. Beberapa kaum di Asia Tengah dan Afrika Utara masih hidup sebagai kaum

nomaden bersama hewan ternaknya.

Kandang hewan memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi, mulai dari pagar tertutup tanpa atap,

hingga bangunan bertingkat dengan atap dan memiliki mekanisme pengaturan temperatur dan

kelembaban (lihat lingkungan dan bangunan pertanian). Kandang umumnya hanya digunakan

sebagai tempat hewan ternak untuk tidur dan diberi makan; jenis kandang lain diperuntukan khusus

untuk perkawinan hewan dan pemeliharaan anakan hewan.

Hewan yang dipelihara di dalam kandang umumnya bersifat intensif jika pemeliharaan di luar

ruangan tidak dianggap menguntungkan karena membutuhkan lahan yang luas. Namun

pemeliharaan di dalam kandang bersifa kontroversial karena menghasilkan berbagai masalah

seperti bau, penanganan limbah, persebaran penyakit hewan, dan kesejahteraan

hewan (lihat peternakan pabrik).

Hewan ternak dapat dipantau dengan berbagai cara seperti penggunaan label (dicat di atas kulit

hewan atau digantung di telinga) atau dengan cara yang modern seperti penggunaan RFID yang

ditanam di bawah kulit. Implan microchip juga dapat ditanam di dalam tubuh hewan ternak untuk

memantau kondisi hewan seperti perubahan komposisi darah, denyut jantung, temperatur tubuh,

dan sebagainya sehingga dapat menjadi pengingat jika hewan ternak menunjukan gejala sakit.

Penggunaan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan laju pertumbuhan hewan ternak juga

dilakukan, namun dibatasi karena dapat mengganggu kesehatan hewan dan kualitas produk

hewan yang dihasilkan. Bahan kimia lain yang digunakan pada peternakan

adalahvaksin dan multivitamin untuk menjaga kesehatan hewan, dan pestisida untuk mencegah

keberadaan serangga di dalam kandang. Metode ini umumnya dilakukan di dalam peternakan

pabrik karena secara alami hewan ternak tidak mampu membersihkan diri di dalam kandang yang

sempit.

Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki

lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut

dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan

ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu

semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah

yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut "superorganisme"

karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan

mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat

dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat

badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban

dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.

Asam format disebut juga "asam semut" karena semut menghasilkan asam ini sebagai alat

pertahanan diri.

Daftar isi

  [tampilkan] 

Jenis dan penyebaran[sunting | sunting sumber]

Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti

di Islandia, Greenland, dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut.[1][2] Di saat jumlah

mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlahbiomassa hewan-hewan

besar.[3]

Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia,

seperti semut hitam, semut besar,semut merah, semut api, dan semut rangrang.

Rayap terkadang disebut semut putih namun sama sekali berbeda kelompok dari semut walaupun

mereka memiliki struktur sosial yang sama.

Evolusi[sunting | sunting sumber]

Fosil semut di getah pohon

Keluarga Formicidae adalah bagian dari ordo Hymenoptera, yang mencakup lebah dantawon.

Semut adalah keturunan dari generasi tawon Vespoidea. Analisis Filogenetikmengindikasikan

bahwa semut telah berevolusi dari capung vespoid pada periode Kapur sekitar 120 juta sampai 170

juta tahun yang lalu. Setelah kemunculan tumbuhan Angiospermasekitar 100 juta tahun yang lalu,

mereka menganekaragamkan pengaruh ekolofi sekitar 60 juta tahun yang lalu.[4][5][6] Beberapa dari

periode Kapur adalah bentuk pertengahan dari semut dan tawon, dan ini menambahkan bukti bagi

nenek moyang tawon. Seperti hewan berordo Hymenoptera lainnya, sistem genetika semut

ditemukan di haplodiploidy.

Pada tahun 1966, E. O. Wilson, dkk. menemukan fosil semut dalam getah pohon (Sphecomyrma

freyi) dari periode Kapur. Fosil ini terjebak di sebuah getah pohon di New Jersey dan telah berumur

lebih dari 80 juta tahun. Fosil ini memberikan bukti terjelas tentang hubungan semut modern dan

tawon non-sosial. Semut periode Kapur berbagi karakteristik semut modern dan tawon.[7]

Selama periode Kapur, hanya sebagian kecil spesies yang berhasil menguasai daerah benua

besar Laurasia (bagian utara). Mereka pun sangat langka dengan perbandingan jumlah sekitar 1%

dari jenis serangga lainnya. Semut menjadi dominan setelah radiasi adaptif pada awal Periode

Tertiari. Jumlah spesies yang tersisa pada periode Kapur dan periode Ecocene, hanya 1 dari 10

genera yang punah sampai saat ini. 56% dari genera semut yang terdapat di fosil getah kayu di

daerah Baltik (sejak Oligocene awal), dan sekitar 96% dari genera semut yang terdapat di fosil

getah kayu di Dominika (sejak awal Miocene) masih bertahan hingga sekarang.[4]

Morfologi[sunting | sunting sumber]

Gambar dekat memperlihatkan rahang bawah dan mata semut yang kecil.

Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).

Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar

metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang

sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma

(perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau

dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).

Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan

perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan

hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-

lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi

mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka

memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta

punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam

otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang

yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.

Anatomi semut.

Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya,

memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk

mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak

kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. [8] Kebanyakan semut umumnya

memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa

spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya

juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena

semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang

dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk

mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga

terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan,

memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian

dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara

waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.

Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam

cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut

jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan

sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki

sayap.

Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ

reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam

kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut

seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semutyang bisa disemprotkan ke arah

musuh untuk pertahanan.

Perkembangan[sunting | sunting sumber]

Semut pemakan daging sedang berkerumun

Ratu semut pemakan daging yang telah dibuahi mulai menggali koloni baru

Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Jika telur telah dibuahi, semut yang ditetaskan

betina (diploid); jika tidak jantan (haploid). Semut are holometabolism, yaitu tumbuh

melalui metamorfosa yang lengkap, melewati tahap larva dan pupa (dengan pupa yang exarate)

sebelum mereka menjadi dewasa. Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan — lebih jelasnya

larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat menjaga diri sendiri.

Perbedaan antara ratu dan pekerja (dimana sama-sama betina), dan antara kasta pekerja jika ada,

ditentukan pada saat pemberian makan saat masih menjadi larva. Makanan diberikan kepada larva

dengan proses yang disebut trophallaxis dimana seekor semutregurgitates makanan yang

sebelumnya disimpan dalam crop for communal storage. Ini juga cara yang digunakan semut

dewasa memdistribusikan makanan pada semut dewasa lainnya. Larva and pupa harus disimpan

pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik, sehingga sering

dipindahkan ke berbagai brood chambers dalam koloni.

Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama

mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan

pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan

tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara. Suatu teory mengapa

seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya

berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian.

Pada beberapa spesies semut terdapat kasta fisik — pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang

berbeda-beda, disebut pekerja minor,median, dan major, . Biasanya semut yang lebih besar

memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan correspondingly rahangyang lebih kuat.

Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara" karena rahang mereka yang kuat membuat

mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka

masih tetap seekor semut perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan

pekerja minor atau median. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerja median, membuat

pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerja minor dan major.

Semut dalam kebudayaan manusia[sunting | sunting sumber]

Islam[sunting | sunting sumber]

Umat muslim diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan hadits riwayat Abu

Hurairah Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi.

Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian

membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya, "Apakah hanya karena

seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih."[9]

RangrangDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Semut) Rangrang atau kerangga (Oecophylla) adalah semut berukuran agak besar yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk anyaman untuk sarangnya. Dalam bahasa Inggris ia disebut weaver ant atau "semut penganyam". Rangrang sebagaimana banyak semut lain adalah serangga sosial dan membentuk koloni. Koloni rangrang dapat sangat tinggi populasinya.

Di dunia dikenal dua jenis rangrang yang masih menyintas. Sisanya ditemukan dalam bentuk fosil. Jenis pertama adalah rangrang asia (O. smaragdina) yang tersebar luas dari Pakistan sampai Australia bagian utara dan rangrang afrika (O. longinoda) yang menghuni kawasan tropis di Afrika.

Serangga ini bersifat teritorial (menjaga tempat hidupnya) dan bertemperamen "galak". Rangrang tidak segan-segan menyerang apa pun yang mendekati kawasan aktivitasnya. Karena perilaku ini, banyak pemilik pohon buah di Asia Tenggara memanfaatkannya untuk menjagabuah yang mulai

ranum. Selain sebagai penjaga, rangrang dimanfaatkan manusia sebagai sumber pakan burung berkicau peliharaan.Larvanya dikenal sebagai kroto dan disukai oleh burung pemakan serangga. Kroto merupakan komoditas perdagangan sekunder sebagai tambahan penghasilan petani.

Rangrang memiliki perilaku memelihara beberapa jenis kutu sisik untuk diperah cairannya.

BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG

Dalam Berternak semut rangrang ada beberapa metode,namun sebagian besar pensuplay Kroto masih

menggunakan metode lama (tradisional) adapun metode-metode itu adalah :

1. Metode tradisional

Dalam metode ini hampir tidak ada campur tangan manusia secara langsung. Semut dibiarkan berkembang biak

sendiri dan manusia hanya mengambil hasilnya. Contohnya; yang sekarang banyak dilakukan oleh pemetik kroto.

Dia hanya mencari pohon yang ada sarang semutnya dan mengambil kroto yang ada. Kadang dapat banyak tetapi

sering hanya mendapat sedikit hasil per sarang semut rangrang. Jika sarang sudah diambil maka dia harus mencari

sarang yang baru agar memperoleh kroto lagi.

Kelebihannya:

Tidak perlu repot-repot mengurusinya

Tanpa perlu memberi makan

Tempat sudah tersedia di alam

Kekurangannya:

Hasil tak dapat diprediksi/perkirakan sebelumnya

Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam

Sulit untuk berkembang biak

masih Harus mencari ke Hutan hutan

2. Metode Semi Tradisionil

Didalam metode ini sudah ada campur tangan manusia. Tetapi hanya sedikit, karena hampir sebagian besar masih

menggantungkan alam untuk kelestarian dari semut rangrang. Biasanya yang menggunakan metode ini adalah para

pekebun yang memanfaatkan semut untuk menjaga pohonnya agar tidak diserang hama tanaman. Pekebun

memberi jalan agar semut pindah dan berkembang ditempat yang baru atau yang diinginkan pekebun. Selain itu

pekebun juga memberi makan semut dengan sisa-sisa dapur. Dengan metode ini hasil sudah bisa diperkirakan dan

lebih banyak dari metode tradisionil.

Kelebihannya:

Tempat sudah tersedia di alam

Mengurusnya hanya sambilan

Kekurangannya:

Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam

Sulit untuk berkembang biak

Memerlukan waktu yang cukup lama agar berhasil

Memerlukan Perhatian Khusus Agar Terhindar dari Predator liar

3. Metode Modern

Didalam metode ternak semut rangrang modern hampir tidak ada campur tangan dari alam. Semut hampir 100%

tergantung kepada Peternak dalam hal memperoleh tempat tinggal,makanan Dan Asupan Nutrisi. Bahkan semut

beranak pinak sampai turun temurun, belum pernah melihat pohon. Contoh metode ini adalah ternak semut rangrang

menggunakan Metode yang Dikembangkan  Kroto Research Institute Budidaya Semut Rangrang mengunakan

metode modern.

Kelebihannya:

Tidak memerlukan kebun

Tidak Memerlukan Tempat Luas

Modal Kecil

Biaya Perawatan Kecil

Hasil sudah bisa di prediksi

Masa Panen Bisa Di atur 2 minggu bisa 1 bulan bisa

Tidak tergantung dengan kondisi cuaca / alam

Semut sudah di lokalisasi sehingga tidak pergi kemana-mana

Mudah cara pengelolaannya dan Hasil Panen kroto bersih

Menghasilkan Kroto Kwalitas Super

Macam-macam Media beserta kelebihan dan kekurangan :

            Bambu

KELEBIHAN :

Bahan Media Mudah didapat

Biaya Pembuatan media kecil

    KEKURANGAN :

Koloni Lama dalam beradaptasi

Koloni Lama dalam perkembangbiakan

Koloni lama dalam perpindahan ke media yang lain

hasil telur kroto kecil-kecil

    Botol Aqua 

             KELEBIHAN :

Bahan Media Mudah Didapat

Biaya Pembuatan media Kecil

Bisa mengunakan Botol Bekas

   KEKURANGAN :

Berpotensi Koloni Bersarang Diluar media

Cara Pemanenan Sulit

Sekali Panen harus Pembibitan dari awal

Koloni akan sulit dibudidaya lagi setelah satu kali pemanenan

Hasil Produksi Telur Tidak maksimal

hanya sekali panen

Media sering berpindah-pindah ( Ringan )

Koloni suka berpindah-pindah media

   Toples 

KELEBIHAN :

Bisa mengamati Perkembangan koloni setiap saat

Pembuatan Media Bisa mengunakan bahan bekas

Biaya pembuatan media kecil

KEKURANGAN :

Koloni lama dalam perkembangbiakan

koloni lama dalam pembuatan sarang

Pelaksanaan panen dan paska panen sangat Sulit

Hanya Sekali panen harus melakukan pembibitan dari awal

Masa budidaya yang lama berakibat kerugian biaya produksi dan waktu

Memerlukan tempat yang luas

Berpotensi terjadinya pengembunan,jika hal itu terjadi maka sudah pasti larva dan pupa akan membusuk

Kroto yang dihasilkan koloni hanya akan habis untuk membuat sarang ( untuk membuat sarang koloni

mengunakan kroto )

CATATAN : BUDIDAYA KROTO MENGUNAKAN MEDIA TOPLES 90 %  PASTI GAGAL !!!

Media Sarang

Bagi peternak pemula informasi tentang Penentuan media sebagai sarana koloni Semut rangrang membuat sarang

Dan berkembangbiak sangatlah penting,Demi Untuk mendapatkan Hasil Panen Kroto yang optimal Pemilihan  media

Mutlak menjadi syarat utama dalam berbudidaya semut rangrang penghasil kroto ,media yang tepat dan sesuai

dengan Karakteristik Semut rangrang, Petani harus memiliki pemahaman mengenai media yang mungkin berbeda-

beda dari setiap jenisnya.disini penulis hanya focus pada budidaya semut rangrang mengunakan pipa pvc ( paralon )

karena berdasarkan pengalaman penulis selama beberapa tahun berbudidaya semut rangrang penghasil kroto

media yang paling tepat dan efektif adalah paralon.

1. Untuk proses penebaran Bibit mengunakan media PVC ( Paralon ) petani tidak perlu repot-repot  melakukan

penangganan yang berlebihan,seperti jika mengunakan stoples harus menutup dulu lobang yang dibuat

mengunakan solder untuk tujuan akses keluar masuk koloni dengan mengunakan lakban,dan menunggu

beberapa jam agar koloni beradaptasi dengan media.tetapi jika mengunakan pipa pvc ( paralon ) petani hanya

tinggal menata pipa-pipa yang sudah dipotong tadi ke flock/ rak dan bibit langsung ditebar diatas rak.

2. Hasil produksi telur kroto yang dihasilkan mengunakan pvc lebih banyak dan lebih padat,jika dibandingkan

mengunakan media lain.

3. Koloni sangat betah dan merasa nyaman sehingga Perkembang biakan koloni sangat cepat dikarekan media

berwarna gelap,

4. Koloni jarang berpindah sarang/media sehingga hasil produksi telur optimal

5. Pasca panen media sanggat mudah untuk dibersihkan

6. Media bisa bertahan lama dan tidak akan rusak dalam kurun waktu 5-10 tahun masa budidaya.

7. Media mempunyai berat yang standar sehinga media tidak akan bergeser atau berpindah disaat koloni sudah

penuh .

8. Dalam masa pemanenan media mengunakan pipa pvc sangat mudah dan meminimalisasi kematian koloni pasca

panen.

9. Media Sarang mengunakan pvc ( Paralon ) membuat sarang memiliki intensitas cahaya yang konstan yang

disukai semut-Semut produktif intensitas cahaya dalam sarang berkisar 0,01-0,06 lm/m2 .sehinga hasil produksi

kroto bisa maksimal. Agar semut kroto cepat bertelur

Setiap pembudidaya kroto/peternak kroto tentu senang bila semut kroto berkembang dengan baik sekaligus cepat bertelur. Namun, kenyataanya tidak mudah seperti yang dibayangkan. Di lapangan, banyak sekali kendala yang membuat semut rangrang enggan bertelur. Bahkan, alih alih cepat bertelur, semut kroto malah banyak setress dan menjatuhkan diri ke lantai. Lalu, bagaimana solusinya?

Penyebab semut lambat berkembang dan bertelur tentu banyak faktor; mulai dari suhu ruangan yang terlalu panas, rak yang bercampur bahan kimia, stok makanan yang kurang dan basi, variasi suplemen makanan yang kurang, lingkungan yang terlalu ramai, cara perawatan yang salah dan berbagai faktor lainnya.

Tentu saja penyebab-penyebab tersebut diatas harus kita atasi. Tidak bisa ternak kroto sekedar asal-asalan dan mengikuti trend semata. Anda harus terus belajar dan mencari solusi terbaik dalam budidaya kroto. Yakinlah, pasti ada jalan bila kita mau sabar, belajar, berusaha dan terus mencoba.

Nah, menurut pengalaman kami yang beternak kroto selama beberapa tahun, agar semut kroto cepat berkembang ada pada makanan yang berkualitas; yaitu ikan, tepung ikan dan sejenisnya. Bahkan, ikan lele, udang dan madu yang masih segar menurut pengalaman kami cukup membantu dalam produksi kroto. Biasanya setelah kami memberi makanan tersebut, semut kroto beberapa hari kemudian, terutama di pagi hari tampak, terlihat putih-putih yang memenuhi toplesbibitkroto di kandang kroto.

Tentu saja ini sekedar pengalaman dari kami. Temen-temen yang sudah pernah pengalaman silahkan berbagi disini. Ada banyak solusi, jika kita semua terus belajar, membuka fikiran dan berbagi terhadap segala permasalahan yang kita hadapi bersama, termasuk dalam hal ini adalah budidaya kroto yang memang kian memikat dan menyimpan potensi sekaligus misteri ini.

Terimakasih atas kunjungannnya. Semoga bermanfaat. Salam kami dariwww.juragankrotobagus.blogspot.com. Sampai ketemu di artikel berikutnya.

Untuk memulai budidaya kroto atau ternak semut rangrang ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan,

namun sebelum memulai pada tahapan-tahapan tersebut  sebaiknya kita mempersiapkan peralatan dan

perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperlancar  budidaya kroto ini. Untuk langkah pertama yaitu kita siapkan

terlebih dahulu  peralatan yang dibutuhkan diantaranya : rak susun, toples atau pipa, dan wadah untuk pakan dan

minum.

Pembuatan Rak Untuk Budidaya Kroto

Rak yang dipakai bisa dari bahan besi, kayu atau pipa yang disambung. Rak besi ini bertujuan untuk koloni  semut

rangrang agar mereka dapat hidup di sekitar rak itu saja tidak keluar dari area rak tersebut, selain itu dengan

adanya rak tersebut kita dapat memonitor perkembangan  semut rangrangyang ada didalamnya.

Ukuran rak yang standar yaitu memiliki tinggi 1,5 m panjang 2m dan lebarnya 0,5m. Kemudian buatlah tahapan-

tahapan pada rak tersebut dengan  ketinggian 30-40 cm dengan alas triplek, dan untuk ketinggian kaki dari batasan

lantai ke rak yang paling bawah ukurannya sama yaitu 30 cm, hal ini menjaga semut supaya tidak keluar dari rak.

Sama halnya seperti rak untuk budidaya ulat hongkong, rak untuk budidaya kroto atau semut rangrang pun

bagian kaki rak harus memakai wadah yang berisikan air atau oili, hal ini bertujuan untuk menjaga semut keluar dari

rak atau kabur.

Rumah Sarang Untuk Semut Rangrang

Media yang biasa digunakan untuk tempat sarang semut rangrang yang sering di pakai oleh para peternak semut

rangrang yaitu toples plastik dan pipa.  Apabila kita menggunakan toples maka buatkan lubang pada toples tersebut

dengan  diameter 1 cm dibagian samping atas toples, hal ini penting karena lubang kecil ini nantinya akan dijadikan

jalur  untuk keluar masuk semut rangrang tersebut pada saat mengambil pakan yang berada diluar toples.

Setelah toples dilubangi maka semut rangrang siap untuk dimasukan, setelah semut masuk pada toples maka

toples yang sudah dilubangi tersebut, tutup lubangnya sekitar 2-3 jam hal ini dilakukan supaya semut yang baru

mendiami toples tersebut dapat beradaptasi  di dalam toples tersebut.

Sedangkan apabila anda ingin menggunakan pipa pvc atau paralon maka yang harus diperhatikan ukuran pipa

tersebut, ukuran pipa yang akan digunakan yang memiliki ukuran 1,5 atau 2 inci, dan perlu diperhatikan bahwa

ukuran ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas semut tersebut ketika menghasilkan kroto.

Setelah anda mendapatkan pipa yang sesuai, potonglah pipa tersebut dengan ukuran panjang 20 cm, ukuran ini

untuk memudahkan penyimpanan pipa tersebut di atas rak.

Tempat Pakan Untuk Semut Rangrang

Seperti yang telah ditulis pada postingan sebelumnya bahwa jenis pakan untuk semut rangrang ada beberapa

macam, jenis-jenis pakan ini sangat berpengaruh pada perkembangan semut rangrang dan secara otomatis juga

akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas kroto yang dihasilkan.

Untuk lebih jelasnya apa saja pakan tersebut silahkan baca dulu di sini Pakan Semut Rangrang.

Setelah kita mengetahui jenis pakan untuk budidaya kroto ini, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu tempat

pakannya. Untuk tempat atau wadah pakan ini kita  bisa menggunakan baki atau nampan plastic, jumlah yang

disediakan minimal 2. 

Dan yang harus diperhatikan pada tempat pakan ini yaitu harus selalu terisi makanan jangan sampai kosong,

biasanya kalau tidak tersedia makanan semut rangrang akan berusaha keluar dari rak tersebut untuk mencari

makan. Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu tempat pakan harus selalu bersih.

Cara Menyimpan Bibit Semut Rangrang

Bagi anda yang mendapatkan bibit semut dari alam, maka anda tinggal meletakkan sarang semut tersebut di atas

pipa (paralon) yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan biarkan sampai daun sarangnya mengering. Biarkan

koloni semut rangrang tersebut berpindah secara sendirinya, setelah meninggalkan sarang daun tersebut maka kita

ambil dan buang daun bekas sarang tersebut supaya tidak mengotori rak tersebut.

Dan apabila anda mendapatkan atau membeli bibit dari tempat pembibitan, maka anda harus menyebarkan bibit

tersebut ke susunan selongsong pipa paralon pada rak. Kemudian anda selipkan 1-2 selongsong paralon yang berisi

koloni diantara 10-25 selongsong paralon  yang sudah disusun, dengan cara tersebut semut rangrang akan

membentuk sarang baru secara alami dengan merajut jaring-jaring dari telur semut, dan secara alami semut-semut

tersebut akan menghasilkankroto-kroto pada tempat tersebut.

Bisnis budidaya kroto ini sangat menjanjikan dari segi ekonomi, seperti yang pernah saya bahas sebelumnya

bahwa konsumen kroto tidak hanya di Indonesia saja bahkan sampai juga ke Malaysia (lebih lengkap baca di

sini B isnis Kroto ). 

Maka bagi anda yang ingin mencoba atau baru memulai bisnis kroto ini saya sarankan harus memahami terlebih

dahulu kehidupan tentang semut rangrang ini, supaya pada saat kita membudidayakan semut rangrang ini kita

dapat meminimalisir kegagalan-kegagalan (kerugian).

Dan satu lagi saran saya, apabila anda ingin paham betul tentang panduan cara budidaya kroto modern ini

silahkan anda baca buku yang berjudul “kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN” yang ditulis oleh

BAYOU PRAYOGA, dan diterbitkan oleh Penebar Swadaya. Buku tersebut mengupas semua seputar kroto dan cara

budidayanya secara lengkap.

JOMBANG - Bagi kebanyakan orang, semut hanya dianggap sebagai hewan pengganggu yang harus disingkirkan karena suka menggigit. Namun, tidak demikian halnya dengan seorang pria asal Jombang, Jawa Timur, yang justru membudidayakan atau beternak semut rangrang untuk hasilkan telur semut atau kroto.

Adalah Prihandono, pria berusia 45 tahun warga Desa Temuwulan, Kecamatan Perak,  Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang memiliki usaha yang oleh kebanyakan orang masih dianggap tidak lazim, yakni beternak semut. Semut yang diternak Prihandono pun bukan semut biasa, tetapi semut rangrang salah satu jenis semut yang dikenal sangat sakit jika menggigit.

Bagaimana Prihandono menjalani usahanya?

Prihandono mengatakan, pertama-pertama untuk memulai bisnisnya yakni membuatkan rumah untuk semut. Untuk membuatkan rumah bagi semut-semut tersebut agar betah tinggal dan tidak kabur hanya dengan menggunakan media sederhana yakni berupa botol-botol bekas air mineral.

“Saya juga harus memberi makan dan minum secara teratur pada semut peliharaan ini agar tidak mati dan cepat bertelur,” ungkap Prihandono.

Menurut Prihandono, suhu tempat semut ini tinggal juga harus di perhatikan, jika udara terlalu panas harus menyemprotkan air

layaknya embun agar suhu menjadi lebih dingin. “Sebab bila terlalu panas semut peliharaannya bisa mati,” jelasnya.

Dengan cara ini, Prihandono mengaku dapat memetik hasil berupa telur semut rangrang atau yang biasa dikenal dengan sebutan kroto. Berkat ketelatenannya beternak semut rangrang, dirinya dapat meraup rupiah antara Rp800 ribu-Rp1 juta per minggunya.

Prihandono mengungkapkan, di pasaran, harga kroto cukup lumayan mencapai Rp150 ribu rupiah per kilogram (kg). Oleh masyarakat, telur semut atau kroto sangat dibutuhkan dan permintaannya sangat tinggi karena dipakai untuk pakan burung.

“Dalam seminggu, setidaknya saya dapat memanen kroto dua kali dari kandang semutnya ini dan sekali panen dapat memperoleh 3-4 kg,” jelasnya.

Sebelumnya menjadi peternak semut rangrang, Prihandono mengaku dirinya pernah menjadi peternak kambing, namun karena harga pakan kambing terus meroket dan selalu merugi, dirinya kemudian banting setir dan beralih beternak semut rangrang ini.

“Selain hasil yang diperoleh cukup lumayan mencapai Rp800 ribu-Rp1 juta per minggunya, pengeluaran untuk pakan semut juga sangat sedikit hanya sekitar Rp30 ribu per minggu yakni untuk membeli jangkrik yang dijadikan pakan atau membeli gula untuk minum semut,” katanya.

Selain itu, juga ada nutrisi dan obat-obatan tertentu yang biasanya dibeli Prihandono di toko dan harganya juga sangat murah. Dibandingkan dengan beternak kambing, Prihandono merasakan bahwa beternak semut rangrang jauh lebih menguntungkan karena tidak menguras waktu dan tenaga.

“Semua bisa dilakukan secara santai di sela-sela kesibukan yang lain,” pangkasnya.

BUDIDAYA SEMUT RANGRANG DALAM BAMBU - 99Semut rangrang sekarang ini bisa dibudidayakan secara intensif. Dalam membudidayakan semut rangrang ini sangatlah mudah, murah, dan bahkan gratis. Yang penting anda memiliki kemauan dan mempunyai sedikit tempat. Dalam membudidayakan semut rangrang dengan bambu, untuk mengembangkan bibit dan menambahkan bibit, bisa dari beberapa sarang. Dari bibit pertama, semut rangrang sebenarnya bisa disatukan walaupun beda sarang. Cuman, untuk menyatukan semut rangrang itu tidak segampang membalikkan telapak tangan. Tetapi semut rangrang juga bisa disatukan, caranya sebagai berikut :Carilah segerombolan semut rangrang yang beda tempat, setelah kita dapat, sarang tidak langsung kita satukan sarang per sarang. Dikarenakan akan mengakibatkan berantem, tetapi kita ambil kroto atau telur semutnya saja. Ingat jangan sampai induknya kebawa karena akan mati akibat berantem.Kemudian telurnya kita simpan dulu, yang penting tidak mati, lalu kita tempatkan didekat tabung bambu yang sudah berisi. Setelah beberapa saat semut-semut yang ada pasti

membawa telur itu ke sarangnya sendiri, padahal telur itu dari sarang yang tempat berbeda. Setelah beberapa hari telur itu menetas dan menjadi induk. Nah, setelah sekitar 1-2 mingguan baru kita bisa menyatukan induk-induk semut dari beda sarang itu, dan semut tidak akan berantam seperti yang pernah kita ketahui.

KOMPAS.com — Budidaya semut rangrang penghasil kroto tergolong mudah dan tidak butuh biaya besar. Ajiponto, pebudidaya semut rangrang asal Yogyakarta, mengatakan bahwa budidaya semut rangrang cukup dijauhkan dari hewan pengganggu dan diberi makanan yang cukup. Menurut Ajiponto, kandang tempat budidaya semut rangrang bisa memanfaatkan toples minimal ukuran 1 liter. Toples tersebut bisa menampung satu koloni semut rangrang yang jumlahnya mencapai ribuan ekor.

Koloni semut rangrang bisa didapat dari alam, tetapi sekarang banyak juga dijual berikut toplesnya. Hanya, Ajiponto mengingatkan, tidak semua bahan toples cocok buat budidaya semut rangrang.

Ia menyarankan, lebih baik jika toples terbuat dari bahan mika. Dari pengalamannya selama ini,

semut rangrang lebih cepat membangun sarang bila ditaruh di toples berbahan mika. "Kalau berbahan mika sarangnya bisa jadi dalam 2 x 24 jam. Kalau bahan lain bisa tiga sampai empat hari," ujarnya. 

Kondisi toples sendiri harus bersih dari tanah. Nantinya, semut rangrang akan mengeluarkan semacam benang sutra dari mulutnya sebagai bahan membuat sarang. Di salah satu bagian samping toples harus dilubangi seukuran jari kelingking. Lubang itu berfungsi sebagai tempat keluar masuk semut saat mencari makan dan minum. 

Supaya semut tidak pergi jauh, toples bisa ditaruh dalam keadaan terbalik di sebuah meja. Tempatkan mangkuk berisi air di kaki-kaki meja itu sehingga semut tidak keluar dari area meja. 

Supaya hasilnya maksimal, meja toples harus dijauhkan dari sinar matahari dan gangguan hewan, seperti cicak, tokek, katak, ataupun tikus. 

Untuk pakan dan minumnya, cukup sediakan ulat hongkong dan air gula di meja tersebut. Nantinya, semut akan keluar sendiri dari toples lewat lubang yang sudah disediakan. "Misal satu meja ada 30 koloni (30 toples), pemberian makannya cuma butuh kira-kira satu ons ulat hongkong untuk sebulan," timpal Joko Septyawan, pembudidaya semut rangrang lainnya. 

Ulat hongkong ini banyak dijual di pasar seharga Rp 5.000 per ons. Untuk minumnya bisa diberikan air gula dengan komposisi setiap satu sendok teh gula pasir dicampur 200 mililiter (ml) air matang. "Air sebanyak itu cukup untuk waktu tiga sampai empat hari," ujarnya.

Biasanya dalam waktu sebulan, semut sudah mulai menghasilkan kroto. Untuk toples berukuran 1,5 liter, hasilnya bisa setengah sampai 1 ons kroto setiap bulannya. 

Mengambil kroto cukup dengan mengangkat toples. "Lalu tinggal pisahkan kroto dari sarang," katanya. Mudah kan? (Selesai) (Noor Muhammad Falih/Kontan)

Perlengkapan ternak kroto :

1. Lahan

Untuk lahan tidak memerlukan tempat luas (pemula). Tidak terkena matahari langsung, tidak kena

hujan, cukup udara. Bisa di teras depan rumah atau di dalam rumah

2. Toples

Ukuran toples bisa menggunakan ukuran 1 liter/kg, 2,5 liter/kg sesuaikan dengan dana anda. Kalau bisa yang tidak beli, manfaatkan bahan bekas yang sudah tidak terpakai. Misalnya toples roti,botol aqua yang transparan atau bisa juga dengan menggunakan bambu dan pralon.

3. Rak Kayu Susun / Nampan

Pilih salah satu tempat untuk menempatkan toples kroto. Untuk rak kayu terserah sobat mau di buat berapa susun atau tingkat. Dan untuk nampan sesuaikan dengan ukuran toples. Nampan harus lebih lebar dari lingkaran / diameter toples (nampan tidak cocok untuk skala besar di karenakan

makan tempat). 

4. Ember Plastik / Karet Besar

Digunakan untuk tempat sarang waktu pemindahan pertama kali, bisa juga sebagai tempat untuk panen kroto 

5. Sarung  Tangan Karet

Berfungsi untuk menghindari gigitan semut rangrang 

6. Tepung Pati / tapioka

Agar semut rangrang tidak  menempel. Untuk melumuri tangan yang sudah menggunakan sarung

tangan. Dan juga untuk melumuri tepi / dinding ember.

7. Solder / Pisau Carter / gunting

Digunakan untuk melubangi toples dan memotong dengan cepat. Persiapan diatas merupakan

perlengkapan ternak kroto menggunakan toples. Jika sobat mempunyai rak toples kroto ( kotak

susun ) atau meja di rumah akan lebih bagus dengan kaki kakinya di kasih tempat air atau oli bekas

supaya semut rangrang tidak melarikan diri. Sehingga untuk alat nampan tidak di perlukan lagi.

Walaupun menggunakan rak kayu, toples tetap di pakai untuk sarang.

8.  Kuas

Kuas di gunakan untuk mengambil semut rangrang yang jatuh kelantai dan pada saat panen kroto

untuk memisahkan semut rangrang supaya tidak mati. Sediakan saja kuas dengan ukuran kecil dan

besar.Salam kroto. Bagaimana cara memberi makanan semut rangrang pada media toples. Makanan adalah bagian terpenting yang paling utama. Salah memberi makan akan mengakibatkan ternak kroto kita berkembang kurang maksimal. Setelah mengetahui apa saja makanan yang harus di berikan semut rangrang. kali ini flodesta akan mencoba share cara memberi makanan pada semut rangrang dan sekaligus makanan tidak terbuang. Sehingga kita bisa memantau persedian makanan, apakah semut rangrang mau makan atau tidak. Tentunya untuk melatih semut rangrang untuk mencari atau berburu makanan sendiri walaupun sudah kita siapkan.

Cara memberi makanan semut rangrang yang pertama adalah kita bisa buatkan tempat khusus untuk menampung makanan. Tempat makanan bisa terbuat dari botol plastik yang di potong kemudian sisakan sedikit kira kira kurang lebih 2 cm lalu letakkan di atas toples. Dimana penggunaan botol plastik adalah supaya makanan tidak keluar. Kususnya untuk makanan yang berjenis ulat hongkong, ulat kandang . Untuk makanan yang bisa terbang atau meloncat seperti jangkrik dan belalang bisa di masukan langsung kedalam lubang toples atau bisa juga kita lumpuhkan dulu kemudian di masukan di tempat yang telah kita sediakan.

Kemudian untuk cara memberi makanan yang menggunakan rak semut rangrang. Sebenarnya hampir sama seperti cara di atas. Cuma tempat makanan kita letak kan di samping toples. Karena dengan media rak , tempat untuk manaruh tempat makanan sangat luas di banding dengan menggunakan toples dengan tatakan nampan atau ( tempat sangat terbatas ).

Cara ternak kroto atau budidaya semut rangrang memang bisa dibilang sebagai salah satu bisnis rumahan yang sangat menjanjikan karena kroto merupakan salah satu makanan burung kicau paling berkualitas. Banyak para kicaumania lebih memilih kroto sebagi makanan pendongkrak stamina burung agar lebih rutin bernyanyi. Setau saya kroto sendiri tidak dapat diawetkan dalam jangka waktu yang lama dan biasanya para kicau mania lebih menyukai kroto yang masih segar atau baru di panen. hampir diseluruh wilayah di indonesia banyak kita temukan para pecinta burung kicau dan pastinya mereka sangat membutuhkan kroto sebagai makanan untuk burung peliharaan mereka. Seperti yang kita tau saat ini harga kroto sangat mahal sekali dan sangat sulit kita temukan bahkan beberapa kicau mania rela membeli kroto yang harganya mahal demi burung kesayangan mereka, jika anda dapat memanfaatkan hal ini tentunya akan sangat menguntungkan buat anda dengan cara berternak kroto untuk dibudidayakan. Cara budidaya kroto menurut saya cukup mudah dan tidak memakan tempat yang luas untuk menjalankannya serta usaha ini bisa anda jadikan bisnis sampingan untuk menambah pemasukan anda.

Cara ternak budidaya kroto atau semut rangrang media toples       Sebenarnya kunci keberhasilan dalam berternak kroto adalah ratu, jadi sebelum anda memulai membudidayakan semut rangrang anda harus mencari ratunya terlebih dahulu. Anda dapat mencarinya di kebun atau dimana saja, memang untuk mendapatkan  ratu semut rangrang memang lumayan susah, terkadang anda sudah mendapatkan sarang semut rangrang namun didalam sarang tersebut tidak terdapat ratu. Namun ada dapat membelinya pada orang-orang yang membudidayakan semut rangrang disekitar anda. Namun ada baiknya jika anda mencari sendiri karena jika beberapa artikel yang saya baca menyatakan tidak diperbolehkan mencampur koloni semut rangrang yang berbeda sarang karena akibatnya para semut pekerja akan berkelahi dan akhirnya banyak yang mati.

       Setelah anda mendapatkan sarang semut rangrang beserta ratunya kemudian buka sarang tersebut dan tempatkan pada sebuah ember plastik dan usahakan bagian tepi dari ember tersebut anda kasih tepung agar para semut pekerja nantinya tidak bisa naik keatas. Usahakan saat anda meletakan semut rangrang ke ember plastik sudah dalam keadaan bersih tanpa sarang. Kemudian hubungkan ember yang berisi semut rangrang tadi pada toples yang sudah dilubangi pada bagian bawahnya dengan diameter sekitar 3 - 5 cm, anda bisa memberi jembatan dari kayu atau sapu lidi menuju toples tersebut.  Setelah itu natinya para semut pekerja ini akan berpindah sendiri kedalam toples dan membawa telur mereka, dan jangan lupa sediakan juga makanan dan minuman dalam toples tersebut. Biasanya makanan semut rangrang ini berupa serangga mati, seperti kecoak mati atau jangrik mati kira kira selang satu hari kemudian para semut rangrang ini akan membuat sarang alami pada toples tersebut. Usahakan toples tersebut dibawahnya dikasih napan yang berisi air agar nantinya para semut pekerja ini tidak berhamburan keluar dan melarikan diri.Usahakan  tempat untuk ternak jangktik berada di tempat yang sejuk dan tidak bertatapan langsung dengan sinar matahari. Makanan faforit semut rangrang adalah serangga dan sediakan juga air gula.

Untuk masa panennya kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 20 hari perkoloni jika perkembangan ternak kroto anda normal, bahkan mungkin bisa lebih jika kita masih pemula dalam membudidayakan kroto.

      Selain budidaya kroto bisnis sampingan yang bisa anda coba adalah berternak jangkrik, karena peminat jangkrik saat ini juga sangat besar dan tentunya juga sangat mudah untuk dilakukan dirumah.