andika laporan acara 1 fix.docx

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mineragrafi merupakan Ilmu yang mempelajari mengenai benda kecil dengan menggunakan alat yang disebut mikroskop. Objek yang berukuran kecil ini ada yang tidak dapat diamati dengan menggunakan mata telanjang. Oleh karena itu, untuk mengamati benda yang berukurann kecil dapat menggunakan sebuah alat yang disebut mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang sangat kecil untuk dilihat dengan mata kasar. kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Ada beberapa jenis mikroskop yang sering digunakan yaitu mikroskop cahaya, mikroskop, elektron, mikroskop ultraviolet, mikroskop floerezen, dan mikroskop polarisasi. Jenis mikroskop yang akan digunakan dalam praktikum mineragrafi ini untuk mengamati mineral adalah mikroskop polarisasi. Mikroskop

Upload: andhika-hafidz

Post on 25-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas mineragrafi

TRANSCRIPT

Page 1: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineragrafi merupakan Ilmu yang mempelajari mengenai benda kecil

dengan menggunakan alat yang disebut mikroskop. Objek yang berukuran

kecil ini ada yang tidak dapat diamati dengan menggunakan mata

telanjang. Oleh karena itu, untuk mengamati benda yang berukurann kecil

dapat menggunakan sebuah alat yang disebut mikroskop. Mikroskop

berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu micros yang

berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Mikroskop adalah sebuah alat

untuk melihat objek yang sangat kecil untuk dilihat dengan mata kasar. kata

mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Ada beberapa jenis mikroskop yang sering digunakan yaitu mikroskop

cahaya, mikroskop, elektron, mikroskop ultraviolet, mikroskop floerezen,

dan mikroskop polarisasi. Jenis mikroskop yang akan digunakan dalam

praktikum mineragrafi ini untuk mengamati mineral adalah mikroskop

polarisasi. Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang

menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari

sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada

mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari

yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat

dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam

kondensor.

Page 2: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna

menganalisa struktur yang birefringent. Birefringence suatu property

spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada

orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam

kedua komponen. Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu

dataran karena polar hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut.

Dalam penyelidikan mineral, selain idntifikasi mineral, penyelidikan

terhadap tekstur dan struktur bijih sangat penting karena merupakan

petunjuk mengenai kondisi, proses dan urut-urutan pembentukan bijih.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara menggunakan mikroskop polarisasi ?

2. Bagaimanakah cara menentukan bagian-bagian dalam mikroskop

polarisasi ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah memberikan

pemahaman kepada praktikan sehingga dapat mengetahui bagian-bagian

mikroskop beserta fungsinya serta dapat mengindentifikasi mineral-mineral

berukuran mikro dan juga pengamatan mineral transparan dan mineral

bijih.

Page 3: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan jenis-jenis mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)

adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat

dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan

menggunakan alat ini disebut mikroskopis. dan kata mikroskopik berarti

sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan,

adalah mikroskop optis.Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari

satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari

sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,

mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi

lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan

dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan

pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi

untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan

binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler

merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler

memiliki 2 lensa okuler.Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang

dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana

Page 4: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

(yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-

field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Jenis-jenis mikroskop :

1.Mikroskop Fase kontras

Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan

alamiahnya tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada

galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau

bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tak akan

teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop

fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit apabila mikroskop biasa

digunakan nucleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat,

walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah

sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini

tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu

susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan

mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu

daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata

dengan demikian nucleus dan unsur lain yang sejauh ini tak dapat

dilihat menjadi dapat dilihat

Page 5: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

Gambar.2.1 Mikroskop Fase Kontras

2. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing

atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.

Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari

serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna

pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa

pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat

oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar.

Gambar 2.2.

Mikroskop Pender

3. Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop

ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang

lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya

Page 6: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

ultraviolet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2

kali lipat dari pada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadi utuh.

Karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh nata manusia, bayangan

benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate).

Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa, dan mikroskop ini terlalu

rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

Gambar 2.3 Mikroskop

Ultraviolet

3. Mikroskop Medan-Gelap

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup

khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya

mikroskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan

mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor

khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang

dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan

sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.

Page 7: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

Gambar 2.4 Mikroskop Medan

Gelap

4. Mikroskop Elektron

Merupakan sebuah mikroskop yang mampu melakuakan

peambesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro

statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan

tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta

resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop

electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro

maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan

radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop

cahaya.

Gambar 2.5 Mikroskop Elekton

5. Mikroskop Polarisasi

Page 8: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna

menganalisa struktur yang birefringent. Birefringence adalah suatu

property spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang

berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya

terpolarisasi ke dalam kedua komponen. Cahaya terpolarisasi, hanya

berfluktuasi/bergerak di satu dataran karena polar hanya meneruskan

cahaya pada dataran tersebut

Gambar 2.6 Mikroskop polarisasi

2.2 Mikroskop polarisasi

Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan

cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang

digunakan pada mikroskop konvensional.Pada mikroskop konvensional,

sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan

suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.

Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.

Mikroskop polarisasi ini berbeda dengan mikroskop biasa yang dipakai pada

bidang biologi, kedokteran, atau bidang lainnya, di mana mikroskop hanya

Page 9: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

memperbesar benda yang diamati.Mikroskop polarisasi menggunakan

cahaya yang terbias/ dibelokkan, bukan cahaya terpantul. Selain itu,

perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada

mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan

lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini cukup beragam, ada

beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch &

Lomb, dan Reichert.

Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna

menganalisa struktur yang Birefringent. Birefringence suatu property

spesimen yang transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada

orientasi yang berbeda untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam

kedua komponen. Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu

dataran karena polar hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut. Jika

2 polar diletakkan di atas yang lainnya, arahkan sinar ke atas dan putar

relative terhadap yang lain, akan ada 1 posisi dimana 2 dataran tertransmisi

bertemu, yang akan tampak cerah. Pada 90° terhadap orientasi ini, semua

cahaya akan berhenti (gelap).

Ilmu pengetahuan mineralogi menitik beratkan pada studi tentang

pengamatan dan  pendeskripsian minera-mineral penyusun batuan yang

merupakan litologi dari permukaan bumi.Dengan kemampuan mata

manusia yang terbatas maka untuk pengamatan mineral penyusun batuan

lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop.Yang dimaksud di sini

adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa, dimana

mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati.Mikroskop

polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan

cahaya terpantul. Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen

khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping

Page 10: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe

dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan

misalnya tipe Olympus, Bausch & Lomb, dan Reichert.

Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari

batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan

dalam pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya

(sinar) yang dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu

beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali. Untuk mencapai daya

guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu dipahami benar

bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah

sangat  peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Apabila mikroskop

tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-

bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran

lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa butir debu yang betapapun kecilnya

akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya

pengamatan.

2.3 Penggunaan Mikroskop

1. Pencahayaan mikroskop sangat baik jika berasal dari arah utara;

jika tidak mampu dari timur. Jangan menggunakan sinar matahari

langsung

2. Meja (bangku) harus kuat, dan pengamat harus nyaman

menggunakannya.

3. Mikroskop harus terletak tepat di depan pengamat, kedua tangan

leluasa mengoperasikannya.

4. Jangan menutup mata sebelah, mata yang tidak dipakai untuk

mengamati dibiarkan terbuka, agar tidak jereng atau mudah lelah.

Page 11: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

5. Pencahayaan harus cukup mampu menerangi pengamatan paralel

nikol dan silang nikol.

6. Agar mata tidak sakit, praktikan disarankan memfokuskan

pengamatan dengan menaikkan power, dari pada menurunkannya

agar dapat menghindari kalau-kalau lensa menyentuh preparat

dan memcahkannya

7. Tempatkan pandangan (mata) setinggi dengan okuler,

perlambatkan dalam memutar screw jika jarak obyektif dan

preparat sangat dekat.

8. Lakukan pengamatan hanya jika obyek pengamatan benar-benar

telah fokus.

2.4 Bagian-bagian mikroskop polarisasi

Mikroskop Polarisasi mempunyai bagian-bagian beserta fungsinya

sebagai berikut:

1. Kaki mikroskop

Merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop,

bentuknya ada yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (U). Pada

mikroskop tipe Bausch & Lomb, kaki mikroskop juga digunakan untuk

menempatkan cermin. Pada tipe Olympus, kaki mikroskop sebagai

tempat lampu halogen sebagai sumber cahaya pengganti cermin.

2. Cermin

Cermin terdiri dari cermin datar dan cermin cekung, untuk

menangkap dan meneruskan cahaya ke dalam sistem optik dalam

mikroskop.Cermin cekung dapat menerima sinar lebih banyak yang

datang dari sumber sinar yang baur, kemudian dipantulkan

Page 12: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

terkonsentrasi ke satu titik, sehingga menghasilkan sinar yang lebih

terang.

3. Substage Unit

Substage Unit terdiri dari beberapa bagian yaitu Polarisator atau

“lower nicol”, Diafragma Iris, dan Kondensor. Polarisator (“lower

nicol”)Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran

polaroid, berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective

absorbtion), sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah

bidang getar saja yang bisa diteruskan. Dalam mikroskop lembaran ini

diletakkan sedemikian hingga arah getaran sinarnya sejajar dengan

salah satu benang silang pada arah N-S atau E-W. Diafragma Iris

terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah

cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah

besarnya apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting

dalam menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata

pengamat, karena kemampuan akomodasi mata tiap-tiap orang relatif

berbeda. Fungsi penting lainnya adalah untuk menetapkan besarnya

daerah pada peraga yang ingin diterangi, juga dalam penentuan relief,

di mana cahaya harus dikurangi sekecil mungkin untuk pengamatan

“garis becke”. Kondensor terletak pada bagian paling atas dari

“substage unit”. Kondensor berupa lensa cembung yang berfungsi

untuk memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin di

bawahnya. Lensa kondensor dapat diputar/diayun keluar dari jalan

cahaya apabila tidak digunakan/difungsikan.

4. Meja Objek

Meja objek bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian

tengahnya sebagai jalan masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi

Page 13: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

sebagai tempat menjepit preparat/peraga. Meja objek ini dapat

berputar pada sumbunya yang vertikal, dan dilengkapi dengan skala

sudut dalam derajat dari 0o sampai 360o. Pada bagian tepi meja

terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran

meja pada sumbunya (centering).

5. Tubus Mikroskop

Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit

teropong, yang terdiri atas beberapa bagian antara lain lensa objektif,

lubang kompensator, analisator, lensa amici bertrand dan lensa okuler.

6. Lensa objektif

Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi

untuk menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari

meja objek. Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah

lensa objektif dengan perbesaran yang berbeda, tergantung keinginan

pengamat, dan biasanya perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x

dan 40x, kadang ada yang 100x

7. Lubang kompensator

Adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat memasukkan

kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk menentukan warna

interferensi. Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang menipis

ke arah depan, sehingga pada saat dimasukkan lubang akan

menghasilkan perubahan warna interferensi pada mineral.

8. Analisator

Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan

polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah

getarannya bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan

tegak lurus arah getaran polarisator (nikol silang.)

Page 14: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

9. Lensa Amichi Bertrand

Lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja, untuk

memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus

balik (back focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada

lensa okuler.

10. Lensa okuler

Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi

untuk memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita

mengamati medan pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang

silang, sebagai pemandu dalam pengamatan dan pemusatan objek

pengamatan. 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, adalah sebagai

berikut :

1. Lap kasar

2. Lap halus

3. Pensil

Page 15: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

4. Pensil warna

5. Penghapus

6. Alat tulis menulis

3.1.2 Bahan

1. Kertas F4

2. Kertas Kalkir

3.2 Prosedur Kerja

Praktikum ini adalah praktikum pertama dengan acara pengenalan

mikroskop sehingga metodologi yang ada tidak seperti dalam pengamatan

selanjutnya. Adapun metodologi yang dilakukan didalm laboratorium yaitu :

Langkah-langkah dalam melakukan praktikum adalah mengambil

mikroskop polarisasi dari lemari. Setelah itu mikroskop diletakkan di atas

meja yang telah dilapisi oleh lap kasar.

Kemudian amati bagian-bagian mikroskop polarisasi, setelah

mengamati bagian-bagian tersebut kemudian  menggambarkan seluruh

bagian-bagian tersebut dalam kertas format. Serta memberikan keterangan

dan nama pada bagian-bagian yang telah di gambar tersebut.

Page 16: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum pada acara pengelnalan mikroskop yaitu gambar

bagian-bagian mikroskop yang telah ansalisa dalam laboratorium. Di

lampirkan pada bagian belakang laporan

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tubus atas

Adapun bagian-bagiannya yang termasuk dalam tubus atas adalah

sebagai berikut :

Page 17: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

a. Tubus atas bagian atas terdiri atas bagian-bagian berikut :

1) Eye piece, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mata pada

saat pengamatan.

2) Lensa okuler, berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti.

3) Dioptring, untuk memperjelas bayangan benda dalam pengamatan

mikroskop dan mengatur posisi lensa okuler.

4) Pin hole, mengatur gelap terangnya lensa Amichi Bertrand.

5) Lensa Amichi Bertrand berfungsi untuk memperbesar gambar

interferensi bagian dalam.

6) Skala lensa Amichi Bertand berfungsi sebagai skala dalam

pembesaran gambar interfensi dalam.

7) Skala nonius lensa Amichi Bertand berfungsi sebagai skala terkecil

dari pembesaran gambar interfensi dalam.

8) Pengunci tubus atas bagian atas berfungsi untuk mengunci tubus

atas bagian atas.

b. Tubus atas bagian tengah yang terdiri atas bagian-bagian berikut :

9) Analisator, berfungsi pada saat pengamatan nikol silang, dimana

untuk mendapatkan warna absorbsi maksimum.

10) Pengunci skala analisator, berfungsi untuk mengunci kedudukan

analisator.

11) Skala analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan

analisator.

12) Skala nonius analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai

kedudukan analisator secara detail.

13) Kompensator, berfungsi pada penentuan WI maksimum, bias

rangkap dan TRO, pada kompensator juga terdapat 3 bagian yang

terdiri atas keping gips, keping mika, dan baji kuarsa.

Page 18: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

14) Keping gips (530 nm), berfungsi untuk menentukan tambahan dan

pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 530 nm.

15) Keping mika (1/4ƛ 50 nm), berfungsi untuk menentukan harga bias

rangkap dan warna interferensi yang tinggi pada Kristal yang

mempunyai harga 50 nm.

16) Baji kuarsa, berfungsi untuk menentukan penambahan dan

pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 0,009

mm.

17) Pengunci tubus atas bagian tengah, berfungsi untuk mengunci

tubus atas bagian tengah dari tubus atas.

c. Tubus atas bagian bawah terdiri atas bagian-bagian berikut :

18) Filter, berfungsi untuk menyaring dan melindungi cermin dari debu

dan kotoran.

19) Mikrophometri, berfungsi untuk mengambil gambar dari sayatan

tipis batuan.

20) Tabung halogen, berfungsi pada saat pengamatan mineral bijih.

21) Cincin tabung halogen, berfungsi sebagai letakan lensa pada

tabung halogen.

22) Lensa tabung halogen berfungsi untuk melihat mineral bijih.

23) Dusty cup, berfungsi sebagai pembersih tabung halogen.

24) Pengunci tubus atas bagian bawah, berfungsi untuk mengunci

tubus atas bagian bawah dari tubus tengah.

4.2.2 Tubus tengah

Merupakan tubus bagian tengah dari mikroskop, yang terdiri atas

bagian-bagian sebagai berikut :

Page 19: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

25) Lengan mikroskop, berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan

tubus tengah serta sebagai pegangan pada saat mikroskop

diangkat.

26) Pengarah halus, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek

dalam skala kecil.

27) Pengarah kasar, berfungsi untuk mengarut kedudukan meja objek

dalam skala besar.

28) Skala pengarah halus sebgai penunjuk kedudukan pengarah halus.

29) Skala pengarah kasa sebagai penunjuk kedudukan pengarah

kasar.

30) Revolver berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif.

31) Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek

yang diamati , dimana terdapat pembesaran 5x, 10x, 20x, dan

100x.

32) Lensa objektif perbesaran 5x berfungsi untuk memperbesar 5x

kenampakan objek.

33) Lensa objektif perbesaran 10x berfungsi untuk memperbesar 5x

kenampakan objek.

34) Lensa objektif perbesaran 20x berfungsi untuk memperbesar 20x

kenampakan objek.

35) Lensa objektif perbesaran 100x berfungsi untuk memperbesar

100x kenampakan objek.

36) Meja objek berfungsi sebagai tempat tempat meletakkan objek

atau preparat pada saat pengamatan.

37) Lubang meja objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan

cahaya dari kondensator ke preparat.

Page 20: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

38) Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat saat

pengamatan.

39) Skala meja objek berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja

objek.

40) Pengunci meja objek berfungsi untuk mengunci meja objek.

41) Pengarah sumbu absis berfungsi untuk mengarahkan kedudukan

sumbu X.

42) Pengarah sumbu Ordinat berfungsi untuk mengarahkan kedudukan

sumbu Y.

43) Skala absis menunjukkan nilai sumbu X.

44) Skala ordinat menunjukkan nilai sumb Y.

45) Skala nonuis absis menunjukkan nilai sumbu X secara detail.

46) Skala nonius ordinat menunjukkan nilai sumbu Y secara detail.

47) Subtage unit merupakan bagian dimana terdapat diafragma,

kondensor, pengarah vertical subtage unit, pengarah horizontal

subtage unit, skala bukaan diafragma, pengunci substage unit,

bukaan diafragma, dan diapolizer.

48) Pengarah vertical substage unit berfungsi untuk mengarahkan

kedudukan substage unit secara vertical.

49) Pengarah horizontal berfungsi untuk mengarahkan kedudukan

substage unit secara horizontal.

50) Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk

pada kondensor.

51) Kondensor berfungsi untuk menampilkan sinar sehingga preparat

dapat terlihat dengan jelas.

52) Diapolizer berfungsi untuk menyerap cahaya secara mengutub dan

kuat sehingga bergetar hanya pada satu arah.

Page 21: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

53) Skala bukaan diafragma berfungsi untuk menunjukkan nilai

kedudukan bukaan diafragma.

54) Sekrup pengatur kesenteringan subtage unit.

55) Pengunci substage unit berufungsi untuk mengunci substage unit.

4.2.3 Tubus bawah

Merupakan tubus bawah dari mikroskop polarisasi yang terdiri dari

bagian-bagian berikut :

56) Illuminator berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar

yang datang dari sumber cahaya (lamp socket).

57) Lensa illuminator berfungsi untuk memusatkan sinar yang datang

dari sumber cahaya (lamp socket).

58) Pengarah illuminator beruk mengatur banyaknya cahaya masuk ke

illuminator.

59) Selubung illuminator berfungsi sebagai pelindung illuminator.

60) Brightness control bias untuk mengatur terang gelapnya cahaya

lampu.

61) Orientation plate berfungsi untuk penunjuk arah getar analisator

dan polarisator.

62) Lamp socket berfungsi sebagai sumber cahaya.

63) Kaki mikroskop berfungsi untuk menahan berat dari keseluruhan

bagian– bagian mikroskop.

64) Kabel berfungsi untuk mengarahkan arus listrik dari sumbernya ke

mikroskop.

65) Transformer berfungsi sumber cahaya.

66) Lubang udara transformer berfungsi sebagai tempat keluar

masuknya udara.

Page 22: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

67) Sekrup tabung transformator berfungsi sebagai pengunci

transformer.

68) Catu Daya berfungsi sebagai sumber tegangan dari transformer.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum pengenalan mikroskop ini, yaitu :

1. Dengan mempelajari fungsi dari mikroskop praktikan dapat

mengetahui cara pengamatan pada suatu mineral penyusun batuan

secara baik dan benar.

Page 23: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

2. Mikroskop polarisasi secara umum terbagi atas tiga bagian yaitu

tubus atas, tubus tengah (subtage unit) dan tubus bawah.

3. Agar praktikan dapat dengan mudah pada saat mengidentifikasi

mineral-mineral yang berukuran mikro secara detail.

5. 2. Saran

1. Laboratorium

Terdapat banyak mikroskop yang sudah rusak, sehingga perlu

dilakukan perbaikan, perawatan dan penambahan jumlah mikroskop

sehingga pelaksanaan praktikum dapat dioptimalkan.

2. Praktikan

Dalam melaksanakan praktikum diusahakan agar tertib sehingga

praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Page 24: ANDIKA LAPORAN ACARA 1 FIX.docx

LAPORAN

ACARA 1 : PENGENALAN MIKROSKOP

Oleh

ANDIKA

D62111272

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MAKASSAR

2012