analisis vitamin & hcn

27
VITAMIN

Upload: rina-aryanti

Post on 08-Jul-2016

346 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

slide materi kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Vitamin & Hcn

VITAMIN

Page 2: Analisis Vitamin & Hcn

1. VITAMIN C (ASCORBIC ACID) Berat molekul : 176 Rumus molekul : C6 H8 O6

Ascorbic acid dehidroascorbic acid Stabil pd pH asam, dan mudah teroksidasi

membentuk asam dehidroaskorbat

Page 3: Analisis Vitamin & Hcn

Asam L askorbat diberi ciri oleh gugus enadiol yg menjadikannya syw pereduksi yg kuat. Sedangkan bentuk D tdk memiliki aktivitas biologi.

Vit C adalah vit yg paling tdk stabil. Sgt mudah rusak oleh pemanasan,oksigen, logam, enzim, & cahaya.

Aplikasi vit C: mencegah pencoklatan produk sayur & buah, sbg antioksidan produk lemak, ikan & susu; dan sbg pereduksi dlm anggur.

Page 4: Analisis Vitamin & Hcn

A. DETERMINATION VIT C BY IODOMETRIC TITRATION (JACOBS, 1962) Vitamin C can be determined by use of an

oxidation-reduction reaction Principe: the oxidation of ascorbic acid by

iodin The solubility of iodine is increased by

complexation with iodide to form triiodide: KI K+ + I- I2(aq) + I- I-3

Triiodide then oxidizes vitamin C to dehydroascorbic acid:

Page 5: Analisis Vitamin & Hcn

The endpoint is indicated by the reaction of iodine with starch suspension, which produces a blue-black product.

As long as vitamin C is present, the triiodide is quickly converted to iodide ion, and no blue-black iodine-starch product is observed.

When all the vitamin C has been oxidized, the excess triiodide (in equilibrium with iodine) reacts with starch to form the expected blue-black color.

Page 6: Analisis Vitamin & Hcn

PROSEDUR KERJA Timbang 200 – 300 g bahan dan hancurkan

sampai diperoleh slurry. Encerkan dengan aquades kemudian disaring/disentrifuse untuk memisahkan filtratnya.

Ambil 5 – 25 ml filtrat dan masukkan dlm erlenmeyer, tambahkan 2ml indikator amilum dan tambahkan aquades jika perlu.

Titrasilah dengan 0,01 N standard yodium, dibuat dg melarutkan 2 – 2,5 g KI dan 2,538 g I2 dalam aquades sampai 1 liter

Perhitungan:1 ml 0,01 N yodium = 1,76 mg asam askorbat.

Page 7: Analisis Vitamin & Hcn

B. CARA 2,6 D (AOAC) Asam askorbat dapat mereduksi 2,6 D (2,6

Na-diklorofenol indofenol) sehingga terjadi perubahan warna

Larutan 2,6D dalam suasana netral dan basa berwarna biru, sedangkan dalam asam berwarna merah muda.

Jika 2,6D direduksi oleh as askorbat maka menjadi tidak berwarna dan kelebihan larutan 2,6D akan berwarna merah muda.

Page 8: Analisis Vitamin & Hcn
Page 9: Analisis Vitamin & Hcn

PROSEDUR KERJA Ekstraksi bahan sehingga diperoleh filtratnya Ambil 100 ml filtrat dan tambahkan 100ml

reagen HPO3 – asam asetat, gojoglah sampai aliquot merata lalu saring.

Ambil 10 ml aliquot dan titrasilah dg lart 2,6D yg telah distandarisasi dan buat titrasi blanko

Hitung jmlh titrasi terkoreksi dan nyatakan jmlh vit C sbg mg/100ml cairan bahan atau mg/100 g brt bahan.

Perhatikan faktor pengenceran…

Page 10: Analisis Vitamin & Hcn

VITAMIN B1 (THIAMIN) Thiamin mudah larut dlm air & alkohol, tdk larut

dlm ethil eter, benzen, & pelarut lemak yg lain. Struktur:

Mudah rusak dlm larutan netral & alkalis. Dlm keadaan asam (pH 3,5) thiamin tahan panas sampai suhu 120o C.

Pd makanan dlm keadaan bebas atau terikat scr kompleks dg protein, fosfoprotein, & sbg ester dg asam pirofosfat

Thiamin dpt ditentukan scr kimiawi, fisika, bioassay, & mikrobiologis.

Page 11: Analisis Vitamin & Hcn

1. METODE FLUOROMETRI Prinsip: oksidasi thiamin menjadi thiokrom,

yaitu senyawa turunan thiamin yg dapat berpendar (fluoresensi) dengan memancarkan sinar ultraviolet. Tingkat fluoresensi proporsional dg kadarnya.

Oksidasi thiamin dpt menggunakan reagensia kalium ferisianida 1% yg dibuat baru.

Page 12: Analisis Vitamin & Hcn

PROSEDUR KERJA Dibagi menjadi 3 tahap utama: ekstraksi bahan,

pemisahan tiamin, & pengukuran fluorometer Ekstraksi.

- untuk bhn kering, perlu digiling ≤ 32 mesh kemudian dilarutkan dalam 0,1N larutan HCl dan panaskan 100 o C selama 30 mnt, lalu didinginkan dan diencerkan sesuai kebutuhan- untuk bhn cair, atur pH dengan menambahkan larutan HCl 0,1 N sampai pH ± 3,5- untuk bhn yg mengandung thiamin-phirofosfat, perlu hidrolisa enzimatis.

Page 13: Analisis Vitamin & Hcn

PEMISAHAN THIAMIN & PENGUKURAN FLUOROMETER Sediakan dua tabung kolom kromatografi yg

diisi dg adsorben zeolite (Na-Al-silikat) Masukkan cairan sample bhn ke dlm tabung

yg berisi zeolite, tabung yg kedua untuk larutan standard. Biarkan cairan cairan melewati zeolite sampai benar2 habis. Thiamin akan tertinggal pd zeolite & terpisah dr bahan.

Cuci thiamin yg teradsorbsi dg lart KCl 25% mendidih scr bertahap. Tampung tetesan (eluate), ambil 5 ml eluate dan masukkan dlm corong pemisah.

Page 14: Analisis Vitamin & Hcn

KOLOM KROMATOGRAFI

Page 15: Analisis Vitamin & Hcn

Tambahkan larutan 15% NaOH 3 ml, lalu tambahkan satu tetes kalium ferisianida 1% (1 g K3 Fe(CN)6 dlm 100 ml aquades, dan hrs dibuat baru)

Tambahkan 15 ml n-butanol & iso-butanol dan gojog perlahan. Pisahkan larutan air yg ada di bagian bawah sehingga yg tertinggal fraksi butanolnya. Pindahkan larutan butanol ke tabung gelas untuk selanjutnya dideteksi dg fluorescent-spectrofotometer.

Buat lart blanko sample dan blanko standard dg mengambil eluate (tetesan tak teradsorbsi dr sample & lart standard), perlakukan seperti eluate hsl adsorbsi.

Page 16: Analisis Vitamin & Hcn

Bacalah bilangan Fluoresensi (F) dr fluorometer dan hitung konsentrasi thiamin.

kons thiamin sample F sample – F blanko sample =

kons thiamin standard F standard–F blanko standard

Page 17: Analisis Vitamin & Hcn

2 METODE KOLORIMETRI & OTHER Mereaksikan thiamin dg garam Reinecke, yaitu

garam amonium tetrathiosianodiammonocromat NH4 (Cr(NH3 )2 ) (SCN)4. H2O.

Thiamin dg garam reinecke akan membentuk endapan yg dpt dilarutkan ke dlm aseton dan dapat diukur kadarnya dg kolorimeter pd λ 525 nm. Untuk perhitungan diperlukan pula lart standard thiamin.

Thiamin dpt jg ditentukan scr gravimetri dg menimbang endapan hsl reaksi dg garam reinecke atau dg asam tungstosilikat. Hanya akurat untuk yg mengandung thiamin ≥ 50 mg.

Page 18: Analisis Vitamin & Hcn

VITAMIN A (RETINOL) Sumber: minyak hati ikan gadus morhua &

tongkol, hati, kuning telur, susu. Struktur:

Provitamin A: senyawa yg bs diubah mjd vit A (sumber vit A), diantarnya: β-karotena, γ-karotena, kriptoksantin dll berupa pigmen karotenoid.

Sumber provit A: wortel, tomat, brokoli, ubi. β-karotena

Page 19: Analisis Vitamin & Hcn

Vit A stabil thd panas (jk tdk ada oksigen), sangat mudah teroksidasi terutama jk ada cahaya & peroksidase.

Stabil dlm basa & mudah rusak dlm asam mineral.

Page 20: Analisis Vitamin & Hcn

PENENTUAN VITAMIN A & Β-KAROTEN Prinsip:

mula2 sample disabunkan dan senyawa tak tersabunkan diekstrak dg dietil eter. Vit a kemudian dipisahkan dari karotenoid dg kromatgrafi alumina, sedangkan β-karoten dipisahkan dr karotenoid lainnya dg kromatografi magnesia. Keduanya lalu dianalisis scr spektrofotometri.

Page 21: Analisis Vitamin & Hcn

PROSEDUR KERJAPenyabunan & ekstraksi Ambil sample 15-25 gram lalu tambahkan 20

ml quinol, 6 ml etanol, 10 ml KOH 60%, & 10 ml petroleum eter.

Didihkan dlm pendingin balik slm 30 mnt & dinginkan.

Saringlah larutan lalu pindahkan dlm labu pemisah & tambahkan 160 ml aquades.

Masukkan 100ml dietil eter dan gojok lalu biarkan kedua fase memisah.

Ambil fase eter (ekstraksi dilakukan 2-3 kali) lalu uapkan eter sampai kering.

Larutkan residu dg 2ml petroleum eter.

Page 22: Analisis Vitamin & Hcn

PENETAPAN VITAMIN A Tuangkan ekstrak residu bersama petroleum eter

ke kolom kromatografi alumina. Lakukan pengembangan kolom (elusi)

Scr berturut2 masukkan ke dlm kolom 5 ml petroleum eter dan kemudian masing2 5 ml laruten pengelusi dietil eter 4 – 20 % dlm petroleum eter.

Tampung eluan di dlm tabung2 reaksi. Lanjutkan pengembangan kolom masing2 5 ml

lart pengelusi dietil eter 24 & 36 % sampai slrh vit A terelusi.

Ambil 0,2 ml lart dr masing2 tabung dan tambahkan 0,3 ml pereaksi carr-price. Timbulnya warna biru menunjukkan adanya vit A

Page 23: Analisis Vitamin & Hcn

Dari setiap tabung reaksi yg mengandung vit A, ambil 0,5 ml lart dan masukkan ke dlm labu takar 100ml dan encerkan dg petroleum eter sampai batas

Ukur absorbansinya pd λ 323 – 326 nm. Gunakan petroleum eter sbg blanko.

Page 24: Analisis Vitamin & Hcn

ASAM SIANIDA (HCN) Asam sianida bersifat racun Sumber: ketela pohon, umbi gadung, jengkol,

& keluwak Sifat : cair, tidak berwarna, larut dlm air.

Dalam air akan terurai mjd ammonium formiat & zat2 amorf tak larut air.

Pengujian : kualitatif & kuantitatif

Page 25: Analisis Vitamin & Hcn

1. PENENTUAN KUALITATIF Sample ditumbuk & maserasikan dlm

erlenmeyer berisi air dan tambahkan lart asam tartrat 5%.

Celupkan kartas saring dlm asam pikrat jenuh dan keringkan di udara. Lalu basahi dg lart Na2 CO3 8% dan gantungkan pd leher erlenmeyer diatas dan tutuplah erlenmeyer.

Panaskan pd penangas air 50oC selama 15 mnt. Jika warna orange kertas pikrat berubah mjd merah berarti dalam bahan tdp HCN.

Page 26: Analisis Vitamin & Hcn

2. PENENTUAN KUANTITATIF Timbang dan masukkan sample yg sudah

ditumbuk dlm labu kjeldahl yg berisi aquades dan maserasikan slm 2 jam

Tambahkan lg aquades dan distilasi dg uap (steam distilation). Distilat ditampung dlm erlenmeyer yg sdh diisi lart 0,02N AgNO3 & HNO3

Distilat disaring dan kelebihan AgNO3 dlm distilat dititrasi dg K-thiosianat dg indikator ammonium ferri sulfat sampai terbentuk lart warna merah.

Page 27: Analisis Vitamin & Hcn

Perhitungan :

berat HCN = (titrasi blanko – sample) x N AgNO3 x BE HCN

Kadar HCN = berat HCN x 100% berat sample

1 ml AgNO3 0,02N = 0,54 mg HCN