analisis strategi pemasaran rahat cafe 1 di bogor · penelitian ini dilakukan di rahat cafe 1 yang...

140
83 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR SKRIPSI MAYANG DEWI APRIATNI H34086054 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Upload: vuque

Post on 07-Mar-2019

274 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

83

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR

SKRIPSI

MAYANG DEWI APRIATNIH34086054

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2010

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

84

RINGKASAN

MAYANG DEWI APRIATNI. Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 diBogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan SUHARNO).

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawandikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udarayang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikankota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Selain sebagai tempat wisataalam, kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Cafe merupakansuatu industri makanan yang cukup menarik untuk dijadikan salah satu objekwisata kuliner di Bogor, karena cafe mempunyai keunggulan yaitu suatu tempatmakan yang bernuansa modern dan dapat dijadikan tempat santai atau kumpulbersama keluarga dan kerabat.

Industri makanan merupakan industri yang berkembang mengikutiperkembangan zaman dan selera serta kebutuhan konsumen dalam memenuhikebutuhan di Indonesia, salah satunya cafe. Rahat Cafe 1 menyediakan menudengan konsep “Indonesian foods, healthy & diet foods”, yaitu sebagai makananIndonesia yang memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi konsumenyang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Berkembangnya jenis cafe dikota Bogor merupakan reaksi dari beragamnya jenis makanan. Untuk menghadapipersaingan tersebut, Rahat Cafe 1 memerlukan strategi pemasaran terbaik agartetap bertahan di pasar yang kompetitif. Walaupun pada kenyataannya total omsetpenjualan Rahat Cafe 1 sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Strategipemasaran baru atau up date nya, justru diperlukan untuk menjaga kinerja usahadan tetap up to date dengan tuntutan pasar. Strategi yang disusun denganmempertimbangkan kondisi internal dan eksternal.

Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagaiberikut: (1) Merumuskan bauran pemasaran Rahat Cafe 1. (2) Menganalisisfaktor-faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran Rahat Cafe 1. (3)Menentukan alternatif startegi pemasaran terbaik Rahat Cafe 1.

Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan pengumpulan datadilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2010. Data yang digunakan dalampenelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Metode analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation)dan EFE, (External Factor Evaluation), analisis IE (Internal-Eksternal), analisisSWOT serta QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks).

Hasil analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat bahwaperusahaan memiliki posisi internal yang kuat maka diperoleh total bobot skorsebesar 3.053. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 telah mampumenggunakan kekuatan (sebagai makanan ”Indonesian Foods, Healty & DietFoods”, inovasi produk, mutu/kualitas produk terjaga, lokasi cafe yang cukupstrategis, adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcard,promosi cukup dilakukan, pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadapkonsumen, memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dandelivery order, layanan telkom hotspot, dan penyampaian jasa efektif). Hasil

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

85

analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa perusahaanmemiliki posisi eksternal yang kuat dengan diperoleh total bobot skor sebesar3.083. Hal ini menunjukan bahwa Rahat Cafe 1 telah mampu merespon faktoreksternal dengan memanfaatkan peluang (perubahan gaya hidup masyarakat,pertumbuhan jumlah penduduk Bogor, peningkatan pendapatan dan daya belimasyarakat, perkembangan kemajuan teknologi, dan cukup tersedia angkatankerja) untuk mengatasi ancaman (tingkat persaingan cafe cukup tinggi, kenaikanharga bahan baku, kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi, kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi, dan hambatan masuk industri cukup tinggi). Gambaranposisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE pada posisi Growth andBuild (tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran iniadalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

Berdasarkan hasil analisis QSPM, yang memetakan strategi SO (Strength-Opportunity), strategi ST (Strength-Threat), strategi WO (Weakness-Opportunity), dan strategi WT (Weakness-Threat) dapat dilihat bahwa strategiterbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitumeningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (sepertimembuka cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran. Strategi ini dilakukan untukmeraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan dengan memanfaatkankekuatan-kekuatan internal perusahaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untukmenyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik kualitasproduk dan pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1 untukmemperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan Rahat Cafe 1seperti strategi harga khusus untuk pelajar, menu serba Rp 10.000 dan promosiagar konsumen mengetahui informasi produk, harga maupun jasa yang ada diRahat Cafe 1. Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya perubahan poladan gaya hidup masyarakat, pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatanpendapatan dan daya beli masyarakat serta perkembangan kemajuan teknologi.Strategi terbaik tersebut sesuai dengan salah satu misi Rahat Cafe 1 yaitumembuka cabang di sekitar Bogor.

Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikanperusahaan dimasa yang akan datang, sebagai berikut: (1) Meningkatkan pangsapasar dengan menambah saluran distribusi (seperti membuka cabang di sekitarBogor) dan pemasaran. (2) Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjagahubungan baik dengan pemasok. (3) Mengadakan pelatihan kepada SDM mudauntuk meningkatkan kualitas manajerial dan melalui penetapan job descriptionyang jelas dan terarah. (4) Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkiryang memadai, tempat yang lebih menarik dan pembuatan sertifikasi dari BPOM.(5) Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku, prosespemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara penyajian. Karena jumlahnya,pelaksanaan prioritas strategi di atas disarankan mengikuti urutan waktu. Urutanpertama dilaksanakan lebih dahulu.

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

86

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR

MAYANG DEWI APRIATNIH34086054

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2010

Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

87

Judul Proposal : Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor

Nama : Mayang Dewi Apriatni

NIM : H34086054

Disetujui,Pembimbing

Dr. Ir. Suharno, M.AdevNIP. 19610610198611 1 001

DiketahuiKetua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 19580908198403 1 002

Tanggal Lulus:

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

88

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi

Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar

pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Desember 2010

Mayang Dewi ApriatniH34086054

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

89

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 28 April 1987. Penulis adalah

anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Warsinta Sunaryo, S.Pd dan

Ibunda Yeti Mujizati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 1993

dari TK Artha Kencana Serang, kemudian penulis melanjutkan pendidikan dasar

di SDN 03 Serang, lulus pada tahun 1999, dan pendidikan menengah pertama

diselesaikan pada tahun 2002 di SLTPN 1 Serang. Pendidikan lanjutan menengah

atas di SMUN 1 Serang diselesaikan pada tahun 2005.

Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB)

melalui jalur tes (REGULER) pada Program Diploma III Teknologi Produksi dan

Manajemen Perikanan Budidaya, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan selesai pada

tahun 2008, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan kuliahnya pada

Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor (IPB). Penulis pernah bekerja sebagai Asisten Dosen Akuabisnis

di Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor pada Tahun 2010.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

90

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi

(SE) pada Program Sarjana Agribisnis di Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor (IPB).

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

memberikan kontribusi yang bermakna bagi pengembangan wawasan para

pembaca, khususnya mahasiswa dan masyarakat umumnya.

Bogor, Desember 2010

Mayang Dewi Apriatni

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

91

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada:

1. Dr. Ir. Suharno, M.Adev selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan,

waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

2. Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS selaku dosen evaluator dalam kolokium yang telah

meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan

skripsi ini.

3. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen penguji utama yang telah memberi

masukan demi perbaikan skripsi.

4. Rahmat Yanuar, SP., MSi selaku dosen penguji wakil Departemen. Terima

kasih telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi

perbaikan skripsi ini.

5. Papah dan mamahku tersayang atas segala dukungan, kasih sayang dan doa

yang selalu diberikan kepada penulis dengan tulus serta penuh kesabaran.

Kakak-kakakku tersayang yaitu Teh Dewi dan Teh Tari yang selalu

memberikan dukungan, doa, dan canda tawanya.

6. Bapak Dedi Suwardi, selaku Manajer Operasional Rahat Cafe 1 yang telah

banyak membantu penulis pada saat turun lapang penelitian. Terimakasih atas

kerjasama, semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis.

7. Bapak Firmanandi Sugriat, selaku Supervisor Rahat Cafe 1 yang telah

memberi bantuan kepada penulis berupa bantuan data dalam penyusunan

skripsi ini. Terimakasih atas kerjasama kepada penulis.

8. Bapak Deni Kurniawan, selaku bagian pemasaran PT. Al-Fattah sebagai

pemasaok bahan baku ayam Rahat Cafe 1 yang telah mengijinkan penulis

untuk wawancara dan pengisian kuesioner.

9. Bapak Andri Surya, selaku Manajer Operasional Kebun Kita yang telah

memberikan bantuan data dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

92

10. Alfera Yusiana selaku pembahas seminar. Terima kasih atas saran dan kritik

yang telah diberikan kepada penulis.

11. Teman-temanku tercinta: Ranty, Lila, Teh Icha, dan Haji yang memberi

semangat, keceriaan dan kebersamaan.

12. Anak-anak kost-an Taman Malabar I (TM I) yang selalu membawa

kenyamanan disaat belajar.

13. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Agribisnis angkatan V atas

semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta

seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas

bantuannya.

Bogor, Desember 2010

Mayang Dewi Apriatni

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

93

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................. .. xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 11.1 Latar Belakang ............................................................................... 11.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 41.3 Tujuan ............................................................................................ 61.4 Manfaat .......................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

III. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................. 143.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 14

3.1.1 Konsep Strategi ..................................................................... 143.1.2 Manajemen Strategis .............................................................. 143.1.3 Definisi Pemasaran ................................................................. 153.1.4 Strategi Pemsaran .................................................................. 153.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan ........................................... 16

3.1.5.1 Lingkungan Internal .................................................... 163.1.5.1.1 Pasar dan Pemasaran .................................... 173.1.5.1.2 Keuangan dan Akuntansi ............................. 213.1.5.1.3 Sistem Informasi Manajemen ....................... 21

3.1.5.2 Lingkungan Eksternal ................................................. 223.1.6 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE

(Eksternal Factor Evaluation) ................................................ 263.1.7 Matriks IE (Internal-Eksternal) .............................................. 273.1.8 Analisis SWOT ...................................................................... 273.1.9 Matriks QSPM ....................................................................... 28

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................... 28

IV. METODE PENELITIAN .................................................................. 304.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 304.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 304.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 314.4 Teknik Pengambilan Sempel .......................................................... 324.5 Metode Pengolahan Data ................................................................ 33

4.5.1 Analisis Deskriptif ................................................................. 334.5.2 Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi ................................. 33

4.5.2.1 Tahap Pemasukan (Input) ............................................ 334.5.2.2 Tahap Pencocokan ..................................................... 37

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

94

4.5.2.3 Tahap Keputusan ........................................................ 39

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN..................................... 425.1 Sejarah, Visi dan Misi Rahat Cafe 1 ............................................... 425.2 Lokasi Rahat Cafe 1 ........................................................................ 425.3 Struktur Organisasi Rahat Cafe 1 .................................................... 435.4 Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Rahat Cafe 1 .................... 45

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 466.1 Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe 1 di Bogor ...................... 46

6.1.1 Pasar dan Pemasaran ............................................................... 516.1.2 Keuangan dan Akuntansi ....................................................... 526.1.3 Kegiatan Produksi dan Operasi .............................................. 526.1.4 Sumberdaya Manusia ............................................................. 566.1.5 Sistem Informasi Manajemen ................................................. 58

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Rahat Cafe 1 di Bogor .................... 596.2.1 Lingkungan Jauh .................................................................... 606.2.2 Lingkungan Industri ............................................................... 63

6.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran ......................................... 636.3.1 Tahap Masukan ...................................................................... 666.3.2 Tahap Pencocokan ................................................................. 696.1.3 Tahap Keputusan ................................................................... 75

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 777.1 Kesimpulan ..................................................................................... 777.2 Saran .............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 81

LAMPIRAN .............................................................................................. 83

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

95

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Restoran, Cafe dan Rumah Makan di Kota BogorBerdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada Tahun 2005-2009 ... 2

2. Data Cafe di Kota Bogor Tahun 2009 .................................................. 3

3. Data Total Omset Penjualan Rahat Cafe 1 pada Tahun 2007-2009 ......... 4

4. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 31

5. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan ......................................... 35

6. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan ...................................... 35

7. Matriks IFE ......................................................................................... 36

8. Matriks EFE ........................................................................................ 36

9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) ............................. 41

10. Jumlah Karyawan Rahat Cafe 1 Berdasarkan Jabatan FungsionalTahun 2010 ......................................................................................... 57

11. Analisis Faktor Internal Rahat Cafe 1 ................................................. 59

12. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota BogorAtas Dasar Harga Konstan Tahun (2003-2006) .................................. 60

13. Analisis Faktor Eksternal Rahat Cafe 1 ............................................... 66

14. Hasil Analisis Matriks IFE Rahat Cafe 1 ............................................. 67

15. Hasil Analisis Matriks EFE Rahat Café 1 ........................................... 68

16. Hasil Analisis Matriks SWOT Rahat Cafe 1 ....................................... 74

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

96

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model Kekuatan dari Kompetitif ......................................................... 26

2. Kerangka Pemikiran Operasional ......................................................... 29

3. Model Matriks IE ................................................................................ 37

4. Matriks SWOT .................................................................................... 39

5. Struktur Organisasi Rahat Cafe 1 ......................................................... 43

6. Hasil Analisis Matriks IE Rahat Cafe 1 ................................................ 70

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

97

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Daftar Pertanyaan Wawancara............................................................... 84

2. Kuesioner Penelitian di Rahat Cafe 1, Bogor ......................................... 91

3. Penilaian Responden Terhadap Faktor Internal Rahat Cafe 1 di Bogor .. 95

4. Penilaian Responden Terhadap Faktor Eksternal Rahat Cafe 1 di Bogor 97

5. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal pada Rahat Cafe 1di Bogor ................................................................................................ 99

6. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal pada Rahat Cafe 1di Bogor ............................................................................................... 100

7. Hasil Matriks QSPM Rahat Cafe 1 ....................................................... 101

8. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan RatingFaktor Strategis Internal dan Eksternal Rahat Cafe 1, Bogor .............. 102

9. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS)Alternatif Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 .......................................... 110

10. Daftar Menu Makanan Indonesia (Indonesian Foods) Rahat Cafe 1di Bogor ............................................................................................... 114

11. Daftar Menu, Bahan Baku, dan Kandungan Gizi pada Makanan SehatDan Makanan Diet (Healthy and Diet Foods) Rahat Cafe 1 di Bogor ... 116

12. Kondisi Rahat Cafe 1 di Bogor............................................................. 121

13. Gambar Menu Indonesian Foods Rahat Cafe 1..................................... 123

14. Gambar Menu Healthy and Diet Foods Rahat Cafe 1 ........................... 124

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

98

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan

dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara

yang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan

kota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Tempat wisata yang banyak

dikunjungi oleh wisatawan salah satunya adalah Kebun Raya Bogor. Selain

sebagai tempat wisata alam, kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata

kuliner.

Cafe merupakan suatu industri makanan yang cukup menarik untuk

dijadikan salah satu objek wisata kuliner di Bogor, karena cafe mempunyai

keunggulan yaitu suatu tempat makan yang bernuansa modern dan dapat dijadikan

tempat santai atau kumpul bersama keluarga dan kerabat. Diantara daya tarik lain

“menu makanan daerah” atau “menu makanan khas”, merupakan andalan wisata

kuliner yang ada di satu kota di Indonesia yang menjadi objek wisata yaitu kota

Bogor. Industri makanan yaitu industri yang berkembang mengikuti

perkembangan zaman dan tingkat gaya hidup serta kebutuhan konsumen dalam

memenuhi kebutuhan di Indonesia, yang menyebabkan terjadinya perubahan

selera dalam masyarakat.

Tuntutan selera masyarakat akan bentuk-bentuk industri kuliner baru

dipercaya menjadi salah satu pemicu bagi perkembangan keragaman jenis

makanan di kota Bogor. Tuntutan keanekaragaman produk makanan tersebut

menjadi salah satu peluang pasar yang potensial bagi berkembangnya industri

makanan. Adapun perkembangan restoran, cafe dan rumah makan berdasarkan

jenis-jenis makanan yang beragam dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

99

Tabel 1. Perkembangan Restoran, Cafe dan Rumah Makan di Kota BogorBerdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada Tahun 2005-2009

Jenis Hidangan Jumlah (Unit)2005 2006 2007 2008 2009

Indonesia 45 48 51 54 55Daerah 38 39 41 43 43Internasional 37 38 40 41 41Oriental 35 36 40 47 47Kontinental 40 43 45 50 50

Sumber: Dinas Kepariwisataan dan kebudayaan Kota Bogor (2010)

Di kota Bogor telah tersedia berbagai jenis restoran, cafe, dan rumah

makan yang menyediakan makanan jenis Indonesia. Sesuai dengan Tabel 1, pada

tahun 2009 perkembangan restoran, cafe, dan rumah makan dengan jenis

hidangan Indonesia mengalami peningkatan. Berarti industri makanan yang

menyediakan jenis hidangan menu Indonesia paling digemari oleh masyarakat di

kota Bogor. Namun cafe yang berkonsep “Indonesian food, healthy, & diet foods”

di kota Bogor hanya Rahat Cafe 1. Konsep “Indonesian food, healthy, & diet

foods” Rahat Cafe 1 merupakan menu Indonesia dengan pencampuran hidangan

sehat dan memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi konsumen yang tidak

mengkonsumsi makanan yang berlemak. Hal tersebut dapat dilihat dari komposisi

dan kandungan gizi bahan baku yang digunakan (Lampiran 11). Sedangkan cafe

lainnya (berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2) hanya menyediakan makanan

Indonesia tanpa adanya campuran hidangan sehat/diet dan tidak dijadikan suatu

konsep utama.

Selain memiliki pesaing sejenis di sekitar Rahat Cafe 1 yaitu Kebun Kita,

Rahat Cafe 1 juga harus bersaing dengan cafe-cafe lain di Bogor yang

menawarkan keanekaragaman makanan lain, yang menyebabkan konsumen

mempunyai banyak pilihan tempat kuliner. Adapun data industri cafe di kota

Bogor dengan keanekaragaman jenis hidangan yang disajikan, dapat dilihat pada

Tabel 2.

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

100

Tabel 2. Data Cafe di Kota Bogor Tahun 2009

No. Nama dan AlamatJenis Hidangan yang disajikan

Indo Daerah Intern Orient Cont1. GUMATI

Jl. Paledang No. 20√ √ √ √ √

2. KEBUN KITAJl. Malabar Ujung No. 1

√ √

3. GINZIE CAFÉJl. Siliwangi No. 1A

√ √

4. CAFÉ DEDAUNANKomplek Kebun Raya Bogor

√ √

5. CAFÉ PININI GRILLJl. Baru Kd. Badak

√ √

6. MANGIARE CAFÉJl. Pakuan No. 21

√ √ √ √

7. INSTRUMENT CAFÉJambu Dua Lt. IV

8. DAILY CAFÉPangrango Plaza GD. 03

√ √

9. LC POOL & CAFÉPangrango Plaza, Jl. RayaPajajaran No. 27

10. JAKARTA CAFÉBogor Plaza Lt. IV Blok B

11. STARBUCKS COFFEBotani Square, Jl. Raya Pajajaran

12. PT. JCO DANUT & CAFÉBotani Square, Jl. Raya Pajajaran

13. DINASTI CAFÉJambu 2

14. SALAK SUNSET CAFÉJl. Paledang No. 28

√ √

15. TERAS CAFÉJl. Ahmad Yani No. 78

√ √

16. CAFÉ GUEJl. Raya Pajajaran 14 No. 6

√ √

17. JESSLYN CAFÉBogor Trede Mall

√ √

18. CAFÉ STATIONPangrango Plaza, Jl. Pajajaran

√ √

Sumber: Dinas Kepariwisataan dan kebudayaan Kota Bogor (2010)

Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah cafe yang ada di kota Bogor pada

tahun 2009 yaitu sebanyak 18 cafe, berarti hal tersebut menunjukkan adanya

tingkat persaingan antar cafe. Untuk menghadapi persaingan tersebut, Rahat Cafe

1 memerlukan strategi pemasaran terbaik agar tetap bertahan di pasar yang

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

101

kompetitif. Walaupun pada kenyataannya total omset penjualan Rahat Cafe 1

sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Strategi pemasaran baru atau up

date nya, justru diperlukan untuk menjaga kinerja usaha dan tetap up to date

dengan tuntutan pasar. Data total omset penjualan Rahat Cafe 1 dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Data Total Omset Penjualan Rahat Cafe 1 pada Tahun 2007-2009

Tahun Total Omset Penjualan2007 40 juta/ bulan2008 45 juta/ bulan2009 50 juta/ bulan

Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)

Tabel 3 menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 sebelumnya sudah menjalankan

strategi pemasaran dilihat dari pertumbuhan omset penjualannya. Meskipun

demikian Rahat Cafe 1 masih memerlukan strategi pemasaran baru atau up date

atasnya, dan strategi ini harus tepat, sesuai dengan kondisi permintaan

(konsumennya). Untuk itulah diperlukan kajian untuk menghasilkan rumusan

stratrgi pemasaran yang baru.

Dalam hal ini, Marketing strategy adalah rumusan tentang bagaimana

perencanaan dan pelaksanaan Rahat Cafe 1, bauran harga, promosi, dan distribusi

ide-ide, barang dan jasa penjualan makanannya untuk memastikan adanya

penjualan yang terus-menerus yang menguntungkannya dan memusakan

konsumen dan pelanggannya, serta menarik calon konsumen maupun

pelanggannya.

1.2 Perumusan Masalah

Rahat Cafe 1 berdiri pada 12 Januari 2007. Cafe yang berdiri selama

hampir 4 tahun ini merupakan bisnis pribadi yang dimiliki oleh Soleh Brik

Zubaidi. Cafe ini terletak di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza).

Rahat Cafe 1 menyediakan menu “Indonesian foods, healthy & diet

foods”, sebagai makanan Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

102

makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Adanya inovasi produk yang dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang

dimiliki Rahat Cafe 1 dalam menarik minat konsumen, inovasi produk berupa

campuran makanan khas Indonesia dan kontinental seperti bistik iga bakar hot

plate, omelet mix (sosis daging keju), dan omelet seafood, serta menu unik pada

makanan sehat dan makanan diet seperti ayam jumbo protein, sate ayam diet, Soy

belle yogurt, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak

pilihan menu bagi yang tidak memiliki selera makan yang sama dan dapat

menaikkan omset penjualan (Tabel 3).

Produk yang ditawarkan Rahat Cafe 1 sangat mengutamakan kualitas

karena bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Harga yang

diterapkan untuk produk Rahat Cafe 1 antara Rp. 6000 - Rp. 30.000. Harga

diterapkan pada produk Rahat Cafe 1 menunjukan bahwa pasar sasaran yang

dipilih adalah semua kalangan ekonomi.

Segmen pasar dari Rahat Cafe 1 sendiri adalah keluarga dan remaja.

Dalam memenuhi kepuasan konsumen, Rahat Cafe 1 menyediakan fasilitas

hotspot, makan gratis bagi yang berulang tahun, dan keramah-tamahan pelayanan

semakin menambah keramaian pengunjung yang datang terutama pada saat akhir

pekan. Omset penjualan yang meningkat tiap tahunnya menunjukkan keberhasilan

dari Rahat Cafe 1 meskipun terdapat permasalahan pada tingkat persaingan bisnis

cafe/makanan yang cukup tinggi (jika dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2). Hal

tersebut menjadikan Rahat Cafe 1 tetap bertahan di pasar kompetitif karena Rahat

cafe sudah merumuskan dan menjalankan suatu strategi yang berkaitan dengan

aspek pemasaran, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh Rahat Cafe 1

tersebut tidak dijadikan suatu masalah terbesar.

Strategi yang sebaiknya terus digunakan Rahat Cafe 1 dalam kaitannya

dengan usaha pemasaran adalah strategi yang disusun dengan mempertimbangkan

kondisi internal dan eksternal. Tantangan utama yang dihadapi Rahat Cafe 1 saat

ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam

pasar dan lingkungan usaha yang cepat berubah sehingga mempengaruhi

organisasi dan manajemen. Dengan menggunakan analisis terhadap lingkungan,

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

103

diharapkan Rahat Cafe 1 dapat melakukan strategi pemasaran tepat yang dapat

digunakan untuk menghadapi persaingan industri makanan.

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi bauran pemasaran apa saja yang dapat diterapkan oleh

Rahat Cafe 1?

2. Apa saja faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran yang

dihadapi oleh Rahat Cafe 1?

3. Apa saja alternatif strategi pemasaran Rahat Cafe 1?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Merumuskan bauran pemasaran Rahat Cafe 1.

2. Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran

Rahat Cafe 1.

3. Menentukan alternatif startegi pemasaran terbaik Rahat Cafe 1.

1.3 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, manfaat yang akan didapat sebagai

berikut:

1. Bagi pihak manajemen Rahat Cafe 1, hasil penelitian ini diharapkan

memberikan masukan dan pertimbangan alternatif terbaik dalam

meningkatkan kinerja perusahaan: perumusan strategi pemasaran

perusahaan

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengaplikasikan

konsep-konsep yang telah diterima selama perkuliahan dan diharapkan

dapat dijadikan bahan literatur untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi pembaca, hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan

informasi mengenai strategi pemasaran cafe.

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

104

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan beberapa kajian dengan tema sejenis dengan penelitian

ini, yaitu sebagai berikut:

Anggraini (2006) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Pendapatan dan

Strategi Pemasaran Usaha Warung Tenda Pecel Lele di Sepanjang Jalan Pajajaran,

Bogor. Usaha ini banyak didirikan di sepanjang jalan-jalan utama di berbagai kota

besar di Indonesia termasuk di kota Bogor yaitu di jalan pajajaran. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengidentifikasi profil dan karakteristik pedagang warung

pecel lele, menganalisis pendapatan usaha warung tenda pecel lele dan

mengformulasikan strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada usaha warung

tenda pecel lele. Metode maupun alat analisis yang digunakan untuk mengetahui

strategi pemasaran pada usaha warung tenda pecel lele adalah matriks IFE, EFE,

IE dan SWOT. Berdasarkan kombinasi nilai matriks IFE dan EFE serta dipetakan

pada matriks IE, posisi usaha warung tenda pecel lele berada pada sel V (hold and

maintain). Sedangkan berdasarkan matriks SWOT, strategi terbaik yang harus

dilakukan sekarang oleh usaha warung tenda pecel lele adalah salah satu strategi

WO yaitu melakukan promosi yang lebih baik lagi untuk menarik konsumen baru,

dan membenahi kondisi internal usaha seperti meningkatkan keahlian para pekerja

dalam kegiatan usaha khususnya pada kegiatan produksi.

Hutabarat (2006) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Bauran Pemasaran

Restoran Pizza (Studi Kasus di Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor)”, bertujuan

untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bauran

pemasaran perusahaan, menentukan prioritas bauran pemasaran perusahaan, dan

merekomendasikan bauran pemasaran untuk diterapkan oleh perusahaan. Proses

Hierarki Analitik (PHA) dengan bantuan program Expert Choice 2000 Trial

Vercion serta program Microsoft Excel. Penilaian bobot dan prioritas bauran

pemasaran menunjukan bahwa prioritas pertama adalah bauran produk dengan

bobot 0,41188, prioritas kedua adalah bauran SDM (bobot 0,3202), prioritas

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

105

ketiga adalah bauran distribusi (bobot 0,1267), prioritas keempat adalah bauran

promosi (bobot 0,0774), dan prioritas kelima adalah bauran harga (bobot 0,0640).

Prioritas utama pengembangan bauran produk adalah perentangan lini produk

(bobot 0,7215) dengan cara menganekaragaman produk dalam hal ukuran, harga,

serta variasi jenis dan jasa.

Pratiwi (2008) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Pemasaran pada

Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor”, Bakmi japos merupakan salah satu

restoran yang muncul untuk memanfaatkan peluang pasar. Bakmi japos telah

memberikan alternatif sajian makanan yang sesuai dengan lidah masyarakat

Indonesia serta turut memacu pertumbuhan restoran di Indonesia, khususnya di

Kota Bogor untuk dijadikan objek wisata kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bauran pemasaran jasa dan penilaian bauran pemasaran jasa yang

selama ini diterapkan oleh Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor, mengetahui

faktor-faktor dari lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap

strategi pemasaran, dan mengetahui alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk

Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor agar dapat bersaing dengan para pesaing.

Peningkatan jumlah restoran di Kota Bogor menjadi permasalahan dalam

penelitian ini, sehingga membutuhkan strategi persaingan yang sesuai dengan

tujuan perusahaan, dan dilakukannya bauran pemasaran jasa. Metode maupun alat

analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan QSPM. Nilai rata-rata IFE dan

EFE yang menempati posisi Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor pada kuadran

V, yaitu hold and maintain (dipertahankan dan pelihara). Berdasarkan matriks

QSPM diperoleh hasil urutan strategi dari yang terbaik yaitu melakukan kegiatan

promosi untuk menarik minat konsumen, menyediakan menu paket makanan

dengan harga hemat dan pemberian diskon, dan peningkatan kualitas manajemen.

Rahmadhoni (2006) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran

Restoran Sunda Pajajaran Bogor”, bertujuan untuk mengetahui bauran pemasaran

yang telah diterapkan Restoran Sunda Pajajaran dalam menghadapi restoran di

Kota Bogor, Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap unsur-unsur bauran

pemasaran yang diterapkan Restoran Sunda Pajajaran, dan Mengetahui faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan Restoran Sunda Pajajaran

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

106

dalam menghadapi persaingan bisnis dengan restoran lainnya. Metode maupun

alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT. Berdasarkan pada

nilai total skor pada matriks IFE dan EFE dapat diketahui bahwa perusahaan

berada pada kuadran V yang didesain perusahaan untuk mencapai tahap

pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit atau kombinasi dari ketiganya.

Berdasarkan matriks SWOT, strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang oleh

Restoran Sunda Pajajaran Bogor adalah salah satu startegi WO yaitu

meningkatkan efektivitas promosi dan memberi bonus bagi karyawan yang

mampu menarik pelanggan baru.

Ratnasari (2009) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran

(Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor)”, Ali Baba Restaurant merupakan salah

satu restoran etnik di Bogor yang menawarkan keunikan jenis makanan yang

berasal dari negara Timur Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan, mengidentifikasi faktor-faktor

internal dan eksternal serta merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat

dijalankan dimasa yang akan datang. Metode maupun alat analisis menggunakan

matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Gambaran posisi perusahaan saat ini

dalam pemetaan matriks IE menempati posisi dalam sel II. Hal ini menunjukan

bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build (tumbuh dan

berkembang). Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa startegi

terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu startegi WO yaitu

perusahaan harus lebih berupaya dalam mempromosikan produknya untuk

menarik perhatian konsumen dan tetap menjadi pelanggan dari Ali Baba

Restaurant agar dapat meningkatkan penjualannya.

Siahaan (2008) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Pengembangan

Usaha Restoran Rice Bowl (Studi Kasus Restoran Rice Bowl Botani Square,

Bogor), bertujuan untuk mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh

Restoran Rice Bowl Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan internal

Restoran Rice Bowl Botani Square, dan mengkaji alternatif srategi yang paling

sesuai bagi Restoran untuk mengembangkan usahanya. Metode maupun alat

analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, dan QSPM. Nilai rata-rata IFE dan

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

107

EFE yang menempati posisi Restoran Rice Bowl Botani Square pada kuadran V,

dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produknya. Urutan

prioritas strategi yang dilaksanakan adalah menjaga kualitas makanan dan layanan

konsumen, evaluasi dan kajian kemampuan restoran dalam menghadapi

persaingan, mengoptimalkan promosi, membuka outlet baru dan mrnjaga

hubungan baik dengan pemasok.

Sitorus (2010) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Bauran

Pemasaran (Studi Kasus: Liefde Cafe & Restaurant, Bogor). Satu-satunya restoran

yang menyediakan makanan jenis Internasional di Kota Bogor yang dapat

dijadikan objek wisata kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

strategi pemasaran yang telah dijalankan oleh Liefde Cafe & Restaurant,

menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Liefde

Cafe & Restaurant, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik dengan

memperhatikan kondisi lingkungan perusahaan di Liefde Cafe & Restaurant.

Metode maupun alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan

QSPM. Gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE

menempati posisi dalam sel V. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berada

pada posisi Hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Berdasarkan hasil

analisis QSPM, dapat dilihat bahwa startegi terbaik yang harus dilakukan

sekarang adalah salah satu strategi WO yaitu membuat papan nama untuk

memudahkan konsumen mengetahui restoran tersebut dan meningkatkan promosi.

Suparyanto (2010) dalam kajian yang berjudul “Konsep makanan Sehat”. Kajian

ini menjelaskan mengenai makanan sehat, keunggulan makanan sehat, syarat

makanan sehat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan makanan

sehat. Makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan yang

seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu

dirasakan secara fisik dan mental. Keunggulan makanan sehat yaitu mengandung

zat-zat bergizi seperti protein, mineral, vitamin, dan lemak. Masing-masing zat

tersebut mempunyai fungsi positif, misalkan protein yang berfungsi sebagai

sumber energi dan dapat menggantikan sel-sel yang rusak. Syarat makanan sehat

yaitu memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur,

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

108

susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang

tersedia setempat kebiasaan, dan selera terhadap makanan, memperhatikan

kebersihan perorangan dan lingkungan, makanan yang tidak mengandung lemak,

makanan yang berkalori tinggi, makanan tidak mengandung gula, makanan yang

penuh protein, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan

makanan sehat yaitu: umur, faktor status ekonomi, faktor ekonomi, status

pekerjaan, sosial budaya, dan pengetahuan.1

Vembry (2009) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Bauran

Pemasaran Zoe Library, Shop, and Cafe, Depok, Jawa Barat”. Zoe Library, Shop,

and Cafe merupakan salah satu tempat hiburan yang lokasinya berada tengah-

tengah lingkungan yang kompetitif. ZOE (Zone of Education and Entertainment)

menggabungkan konsep usaha cafe, taman bacaan, toko buku dan penyewaan

film. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik umum

pelanggan, menganalisis penilaian pelanggan terhadap preferensi Zoe dan

kemampuannya dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan, serta menyusun

rekomendasi alternatif strategi pemasaran (produck, price, place, promotion,

people, physivall evidence, dan procces) yang tepat untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan. Metode maupun alat analisis menggunakan Importance and

Performance (IPA), dan Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil

IPA, atribut yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi adalah atribut kebersihan

dan kerapihan cafe. Sedangkan dalam kriteria nilai CSI yaitu berada pada kriteria

puas. Rekomendasi alternatif strategi pemasaran pada penelitian ini adalah

perbaiki atribut kecepatan pelayanan, cita rasa makanan dan minuman, harga

makanan dan sewa buku/film, serta sarana toilet. Selain itu tingkatkan atribut cara

promosi dan areal parkir.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan, jika

dilihat dari kesembilan kajian (kesembilan paragraf) di atas, tampak bahwa

1Suparyanto. 2010. Konsep Makanan Sehat. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-makanan-sehat.html. [10 Desember 2010]

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

109

keenam kajian (kecuali kajian pada paragraf kedua, kedelapan, dan kesembilan),

startegi yang diambil berada pada kondisi rata-rata (kuadran V) atau artinya tidak

ada satu kajian pun yang dapat menyatakan secara ekstrim, misalkan kajian yang

menyatakan kondisi strategi pada suatu perusahaan tertentu berada pada kondisi

yang lemah atau skor yang rendah. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh

ketidaksediaan responden dan pihak manajemen perusahaan untuk

menginformasikan kelemahan yang mereka miliki, sebaliknya terjadi pada kasus

yang menyatakan kondisi suatu perusahaan sangat kuat atau di atas rata-rata.

Posisi perusahaan yang dimaksud yaitu yang berada pada kuadran I atau IX

(Umar 2008).

Pertimbangan penggunaan metode tersebut adalah untuk memperoleh

berbagai alternatif strategi khususnya dibidang pemasaran. Tampak pada kajian di

paragraf pertama, keempat, kelima, dan ketujuh diperoleh strategi WO sebagai

output olahan metode SWOT, kemudian pada kajian di paragraf ketiga, kelima,

keenam dan ketujuh penggunaan metode matriks QSPM dengan hasil strategi

yang paling tinggi atau strategi yang dapat dilakukan terlebih dahulu oleh

perusahaan adalah meningkatkan loyalitas konsumen dan melakukan kegiatan

promosi untuk menarik konsumen. Artinya sifat strategi yang umum, yang

ditawarkan oleh metode SWOT dapat disederhanakan atau disimpulkan melalui

metode penentuan keputusan oleh QSPM.

Pada kajian paragraf kedua, tampak bahwa metode PHA juga layak untuk

dipertimbangkan, yaitu untuk melihat tingkatan prioritas strategi yang digunakan,

dimana pada penggunaan metode QSPM hanya menghasilkan satu prioritas

strategi tanpa ada pertimbangan prioritas lainnya. Selain itu ternyata dengan

menggunakan metode IPA dan CSI (pada kajian paragraf kesembilan), dapat

merekomendasikan alternatif strategi pemasaran. Data dianalisis secara deskriptif

untuk karakteristik pelanggan. Untuk menganalisis atribut yang dianggap penting

dan menganalisis kinerja dalam mencapai kepuasan pelanggan perusahaan

digunakan analisis IPA, sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan

produk dan jasa terhadap seluruh atribut digunakan analisis CSI.

Berdasarkan uraian penelitian sebelumnya penulis menjadikan beberapa

kajian sebelumnya tersebut sebagai referensi dalam penelitian yang dilakukan,

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

110

Hal ini karena secara umum ternyata terdapat persamaan yang mendasar dengan

penelitian sebelumnya. Persamaannya pada metode analisis dalam penelitian ini,

yaitu menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan

QSPM. Selain itu mempunyai kesamaan pada topik penelitian yaitu membahas

tentang industri makanan yang dapat dijadikan wisata kuliner yaitu cafe (pada

kajian paragraf ketujuh dan kesembilan).

Beberapa penelitian yang relevan dengan topik strategi pemasaran terdapat

perbedaan dengan penelitian yang sekarang dilakukan, misalnya dalam penentuan

lokasi dan objek yang diteliti. Penulis mengambil topik mengenai analisis strategi

pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor, cafe yang berkonsep “Indonesian foods,

healthy & diet foods” yaitu menyediakan menu Indonesia dengan pencampuran

hidangan sehat. Penulis memilih konsep menu makanan yang berbeda karena

sesuai kajian pada paragraf kedelapan menunjukkan adanya keunggulan pada

makanan sehat, sehingga penulis memilih tema tersebut. Selain itu penelitian yang

membahas mengenai Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor belum

pernah dilakukan sebelumnya sebagai topik penelitian di Institut Pertanian Bogor.

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

111

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Adapun kerangka pemikiran teoritis yang melandasi penelitian ini

dibangun dari Konsep Strategi, Manajemen Strategis, Definisi Pemasaran,

Strategi Pemasaran, Analisis Lingkungan Perusahaan, Matriks IFE (Internal

Factor Evaluation) dan Matriks EFE (External Factor Evaluation), Matriks IE

(Internal-Eksternal), Analisis SWOT, dan Matriks QSPM.

3.1.1 Konsep Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang berasal dari

kata “stratus” yang berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin. Strategi

didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan cara untuk

mencapai sasaran tersebut. Menurut Saladin (2001), untuk memilih suatu strategi

yang handal, maka terlebih dahulu menganalisis kekuatan dan kelemahan dari

lawan bisnis dan selanjutnya mengukur dimana kekuatan dan kelemahan bisnis

sendiri.

Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak

dicapai (David 2009). Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa

yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan

kompetensi inti. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang

dilakukan.

3.1.2 Manajemen Strategis

Pengertian manajemen strategis menurut David (2004) didefinisikan

sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan

lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.

Dari beberapa model manajemen strategis, menurut Wheelen & Hunger

(2003), proses manajemen strategis meliputi empat elemen dasar: (1) pengamatan

lingkungan, (2) perumusan strategi, (3) implementasi strategi, (4) evaluasi dan

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

112

pengendalian. Manajemen strategis membantu suatu perusahaan atau organisasi

untuk memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan

pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategis.

3.1.3 Definisi Pemasaran

Menurut Kotler (1993), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial dengan mana individu-individu dalam kelompok-kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai. Menurut Tjiptono

(2008). Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencangkup setiap usaha untuk

mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka

mencari pemecahan atas masalah tentang bisnis yang digeluti dengan bagaimana

bisnis tersebut dijalankan.

Lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan

lingkungan makro. Lingkungan mikro merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar

perusahaan, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja

pemasaran perusahaan, meliputi: pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, dan

pasar/masyarakat. Sedangkan lingkungan makro merupakan kekuatan yang

melingkupi dan berpengaruh secara langsung/tidak langsung terhadap perusahaan

serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: demografi, budaya, ekonomi,

hukum, politik , teknologi, sosial, dan alam.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide-ide, barang-barang dan

jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu

dan tujuan-tujuan organisasi (Kotler 1993). Tujuan pemasaran yang lebih penting

adalah mengetahui dan memahami pelanggan (costumer) dengan baik sehingga

produk dan jasa tersebut cocok dan dapat terjual. Pemasaran harus menghasilkan

pelanggan yang siap membeli dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.

3.1.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran menjabarkan rencana permainan untuk mencapai

sasaran perusahaan atau sasaran produk. Menurut Cahyono (1995), Strategi

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

113

pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan

untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari

pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran

pemasaran, dan alokasi pemasaran.

Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan

terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Strategi pemasaran terdiri dari segmentation (strategi pemetaan), targeting

(strategi ketepatan) dan positioning (penentuan posisi) ini adalah cara untuk

memenangkan pangsa ingatan.

3.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan

Keunggulan yang dicapai suatu perusahaan tergantung bagaimana

perusahaan tersebut menganalisis bisnis mereka. Perusahaan menyadari bahwa

lingkungan selalu mengalami perubahan. Untuk itu, perusahaan harus mampu

beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Lingkungan bisnis dibagi menjadi dua

lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dibagi dalam dua kategori yaitu

lingkungan jauh dan lingkungan industri, serta lingkungan internal merupakan

aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan.

3.1.5.1 Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan

berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan (Strenght) adalah semua

potensi yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan

peluang dan mengatasi ancaman. Kelemahan (Weakness) adalah segala

keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan harus terus

diperbaiki agar mampu bersaing di pasar. Secara pendekatan fungsional

lingkungan internal perusahaan terdiri dari: pasar dan pemasaran, keuangan dan

akuntansi, kegiatan produksi operasi, sumber daya manusia dan sumber daya

informasi.

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

114

3.1.5.1.1 Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran adalah aspek yang terkait dengan konsumen yang

dilayani dan upaya untuk mengkomunikasikan produk kita kepada mereka, agar

dicapai hasil yang saling menguntungkan yaitu perusahaan mendapat keuntungan

yang berkelanjutan, pasar (konsumen) mendapat kepuasan yang berkelanjutan atas

produk yang mereka beli dari perushaan.

Agar posisi produk di pasar (di mata para konsumen) sesuai dengan yang

diharapkan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: pangsa pasar,

pelayanan purna jual, kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian

distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, promosi, harga produk, loyalitas

pelanggan dan kebijakan produk baru.

1) Segmentation, Targeting, Positioning (STP)

a) Segmentation

Segmentasi pasar adalah upaya untuk mengelompokkan pasar dalam

karakteristik yang homogen. Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda

dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap

pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Berdasarkan perbedaan ini dapat

dilakukan segmentasi pasar. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan

pasar yaitu aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.

b) Targeting

Dalam target pasar, perusahaan melakukan segmenasi pasar, kemudian

memilih satu atau lebih segmen yang yang dianggap paling potensial dan

menguntungkan, serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang

dirancang khusus segmen-segmen yang dipilih tersebut (Tjiptono 2008).

c) Positioning

Penetapan posisi pasar adalah tindakan merancang tawaran dan citra

perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam

benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan segmen mana yang

akan dimasuki, selanjutnya diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati

dalam segmen tersebut.

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

115

2) Bauran Pemasaran

Setelah menentukan pasar sasaran (STP), langkah selanjutnya yaitu

mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai

sasaran. Bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran

yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar

tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran (Cahyono 1995). Bauran

pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu bauran produk (Product Mix), bauran harga

(Price Mix), bauran tempat (Place or Distributution Mix), bauran orang (People

Mix), bauran fisik (Physical Mix), bauran proses (Process Mix) dan bauran

promosi (Promotion Mix) digunakan oleh perusahaan untuk membangun sebuah

strategi fungsional pemasaran yang efektif.

a) Bauran Produk (Product Mix)

Bauran produk merupakan wujud penawaran perusahaan kepada pasar

yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merk, dan kemasan produk. Tujuan

produk diturunkan dari tujuan pemasaran, maka tujuan produk akan mudah jika

tujuan pemasaran pun jelas (Goh S & Hor K 2003).

b) Bauran Harga (Price Mix)

Bauran harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,

artinya dapat diubah dengan cepat. Harga diartikan sebagai pengeluaran uang,

waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.

Penentuan harga dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah

yang cukup dalam menutupi ongkos produksi. Oleh karena itu dalam menetapkan

strategi bauran harga, suatu perusahaan harus memperhatikan strategi penetapan

harga, tingkat harga, keseragaman harga, potongan harga, dan syarat-syarat

pembayaran.

Menurut Goh S dan Hor K (2003), tujuan penentuan harga lainnya dapat

dilakukan seperti (memaksimalkan pertumbuhan penjualan, diferensiasi produk,

dan memaksimalkan keuntungan), tetapi semua itu tumbuh dari tujuan pemasaran.

c) Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

116

Menurut Goh S dan Hor K (2003), tujuan promosi secara sederhana dapat

dipersempit menjadi tiga jenis tujuan, yaitu: memberikan informasi,

mempengaruhi dan mengingkatkan pelanggan. Untuk mengkomunikasikan

produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi

(Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 komponen utama, yaitu:

i) Periklanan: tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang

dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang

teridentifikasi.

ii) Promosi penjualan: insentif jangka pendek untuk meningkatkan

pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan

dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam

promosi penjualan misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran,

dan lain-lain.

iii) Hubungan masyarakat: bertujuan membangun hubungan yang baik

dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang

menyenangkan, menumbuhkan suatu citra perusahaan yang baik,

menangani atau menghilangkan isu-isu, cerita dan peristiwa yang tidak

menyenangkan. Humas atau Public Relation merupakan suatu konsep

yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publikasi

produk, komunikasi perusahaan, penyuluhan, dan lain-lain.

iv) Penjualan perorangan: interaksi langsung dengan calon pembeli atau

lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau

menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling

efektif dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan

pembeli.

v) Pemasaran langsung: penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan

alat-alat penghubung non personal lainnya untuk berkominikasi secara

langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari

pelanggan tertentu atau calon pelanggan.

d) Bauran Tempat (Place or Distributution Mix)

Keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana

menyampaikan jasa kepada pelanggan. Pengiriman elemen produk kepelanggan

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

117

melibatkan tentang tempat dan waktu pengiriman dan mungkin melibatkan

saluran distribusi fisik atau elektronik, tergantung pada sifat jasa yang diberikan.

Perusahaan dapat mengirimkan jasa kepada pelanggan baik secara langsung atau

melalui perantara. Menurut Kotler (1993), bauran tempat adalah alat bauran

pemasaran yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan serta membawa sebagian produk ke pasar agar produsen bekerjasama

dengan perantara. Tiga jenis saluran pemasaran, antara lain:

i) Saluran komunikasi (communication channels) digunakan untuk

menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran

komunikasi dapat melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, iklan,

poster, telepon, internet, dan lain-lain.

ii) Saluran distribusi digunakan untuk menyerahkan produk fisik atau jasa

kepada pembeli atau pengguna yaitu pergudangan, sarana transportasi

dan berbagai saluran dagang seperti distributor, grosir, dan pengecer.

iii) Saluran penjualan digunakan untuk mempengaruhi transaksi dengan

pembeli potensial. Saluran ini tidak hanya mencakup distributor dan

pengecer melainkan bank-bank dan perusahaan asuransi yang

memudahkan transaksi.

e) Bauran Orang (People Mix)

Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang

terlibat dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung

dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Pelanggan sering menilai

kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang

yang menyediakan jasa tersebut (Boone LN & Bloom PN 2006).

f) Bauran Proses (Process Mix)

Menurut Boone LN & Bloom PN (2006), Metode pengoperasian atau

serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah yang

diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Proses yang desainnya buruk

akan menggangu pelanggan karena keterlambatan, birokrasi, dan penyampaian

jasa yang tidak efektif.

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

118

g) Bauran Fisik (Physical Mix)

Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi

bukti atas kualitas jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah,

kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, tanda-tanda, barang

cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya.

3.1.5.1.2 Keuangan dan Akuntansi

Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor-

faktor yang perlu diperhitungkan adalah kemampuan perusahan memupuk modal

jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya

memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanaman modal dan

pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk,

pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang andal.

3.1.5.1.3 Kegiatan Produksi-Operasi

Kegiatan produksi-operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari

keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Oleh karenanya,

faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah hubungan baik dengan pemasok,

sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang

tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan,

pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses

produksi, dan pengendalian mutu.

3.1.5.1.4 Sumberdaya Manusia

Manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena

itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan

perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah langkah-

langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja,

produktivitas, dan sistem imbalan.

3.1.5.1.5 Sistem Informasi Manajemen

Penelitian strategi perlu menganalisis berbagai segi dari sistem informasi

manajemen, antara lain yaitu aspek-aspek software, hardware, dan brainware,

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

119

selain input, process, dan output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan

pada tiap jenjang manajemen.

3.1.5.2 Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor di luar

perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu

perusahaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi struktur organisasi dan

proses internal perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari komponen/variabel

lingkungan yang berada atau berasal dari luar perusahaan. Komponen tersebut

berada di luar jangkauan organisasi dan kendali perusahaan, sehingga perusahaan

tidak dapat melakukan intervensi serta diperlukan tingkat adaptasi yang tinggi

terhadapnya.

1) Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya

di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan

adalah faktor politik, teknologi, ekonomi, dan sosial. Lingkungan jauh ini

memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat

menjadi hambatan dan ancaman untuk maju.

a) Faktor Politik

Situasi politik sangat bergantung pada hukum, kebijakan pemerintah, dan

sejumlah tekanan yang dapat mempengaruhi bisnis yang dijalankan (Boone LN &

Bloom PN 2006). Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi

faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Beberapa hal utama yang

perlu diperhatikan dari faktor politik agar bisnis dapat berkembang dengan baik,

adalah:

i) Undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan

ii) Peraturan tentang perdagangan luar negeri

iii) Stabilitas pemerintahan

iv) Peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja

v) Sistem perpajakan

Namun pada usaha kecil atau menengah belum sepenuhnya mampu

menjalankan kelima variabel tersebut, melainkan usaha besar yang sudah

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

120

menerapkan variabel-variabel tersebut dalam bisnisnya. Rahat Cafe 1 merupakan

usaha menengah yang belum mampu menjalankan faktor politik atau variabel-

variabel tersebut. Pemilihan faktor-faktor politik di atas perlu disesuaikan dengan

lingkungan lokal, dimana entitas (usaha) yang dikaji berada. Pemilihan faktor-

faktor politik di atas perlu disesuaikan dengan lingkungan lokal, dimana entitas

(usaha) yang dikaji berada.

b) Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim

berbasis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula

iklim berbisnis. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat

hendaknya bersama-sama mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi

ekonomi daerahnya menjadi lebih baik lagi agar perusahaan dapat bergerak maju

dalam usahanya. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam

menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah: siklus bisnis, inflasi,

harga-harga produk dan jasa, produktivitas, serta tenaga kerja. Faktor kunci

tersebut diterapkan oleh Rahat Cafe 1.

c) Faktor Sosial Budaya

Kondisi sosial budaya masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya

perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan

dapat diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial budaya ini banyak aspeknya,

misalnya faktor sikap, faktor gaya hidup, faktor adat-istiadat, dan faktor kebiasaan

dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan. Hal yang dikembangkan

misalnya dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan, dan

etnis. Dari faktor sosial di atas, Rahat Cafe 1 cenderung pada aspek gaya hidup

dan kebiasaan. Hal tersebut cenderung berubah seiring dengan perkembangan

zaman, pola perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang

tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan makanan

sehingga masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecendrungan untuk

menikmati makan di luar rumah. Faktor sosial budaya sangat berperan dalam

proses terjadinya masalah dalam pemilihan bahan makanan diberbagai kalangan

masyarakat.

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

121

d) Faktor Teknologi

Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lain dalam lingkungan umum

merefleksikan kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Perkembangan

teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang bisnis maupun di

bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Sebenarnya, teknologi itu tidak hanya

mencakup penemuan-penemuan yang baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara

pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan,

artinya bahwa ia memberikan suatu gambaran yang luas, yang meliputi:

mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan. Setiap kegiatan usaha yang

diinginkan untuk berjalan terus-menerus harus selalu mengikuti perkembangan-

perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang

dihasilkan atau pada cara operasinya.

2) Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah tingkatan lingkungan eksternal organisasi

yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi

yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.

Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan dimana

bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi

persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki

perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis.

Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis

persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan

Bersaing. R.E. Freeman yang dikutip Wheelen merekomendasikan aspek yang

keenam untuk melengkapinya. Secara lengkap keenam aspek atau variabel yang

membentuk model untuk strategi bersaing tersebut serta penjelasannya dapat

dipaparkan beserta gambar model kekuatan dari kompetitif (Gambar 1), sebagai

berikut:

a) Ancaman Masuk Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan

sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi

bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

122

produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi

perusahaan yang telah ada.

b) Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai

kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sedangkan pada pasar

persaingan sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower

termasuk dalam hal harga produk.

c) Ancaman dari Produk Pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu industri tertentu akan

bersaing pula dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda,

barang subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk

subsitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit

dan jika produk subsitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya

sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

d) Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi

perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan,

serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. Kekuatan tawar-menawar

pembeli meningkat jika terjadi situasi berikut:

i) Pembeli membeli dalam jumlah besar.

ii) Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak terdiferensiasi.

iii) Produk industri tidak terlalu penting untuk produk atau jasa pembeli.

iv) Pembeli mengancam akan melakukan integrasi ke hulu untuk membuat

produk industri.

e) Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka

menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa. Pemasok menjadi

kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:

i) Jumlah pemasok sedikit.

ii) Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching

cost yang besar.

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

123

iii) Tidak tersedia produk subsitusi.

iv) Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk

yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan

perusahaan.

f) Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya

Kekuatan keenam yang ditambahkan oleh Freeman yang dikutip Wheelen-

Hunger adalah berupa kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh

dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang dimaksud

antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor,

pemasok, asosiasi datang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan

pemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi

diantara industri yang satu dengan yang lain.

Gambar 1. Model Kekuatan dari KompetitifSumber: David (2009)

3.1.6 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (ExternalFactor Evaluation)

Matriks IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang

merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi

sesuai dengan nilainya yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor

internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingannya. Menurut Umar (2008),

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) adalah sebuah alat dalam manajemen

strategi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang

berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan terdiri dari

aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuntungan dan

Potensi pengembangan produk-produk pengganti

Persaingan antarperusahaansaingan

Daya tawar konsumenDaya tawar pemasok

Potensi masuknya pesaing baru

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

124

akuntansi dan sistem informasi. Sedangkan matriks External Factor Evaluation

(EFE) adalah sebuah alat dalam manajemen strategi yang digunakan untuk

mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan

untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, politik dan

pemerintahan, sosial budaya, teknologi, lingkungan, demografi, persaingan di

pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal

ini penting karena faktor eksternal perusahaan berpengaruh langsung maupun

tidak langsung terhadap perusahaan.

3.1.7 Matriks IE (Internal-Eksternal)

Matriks IE menggambarkan posisi perusahaan sehingga alternatif strategi

yang diusulkan sesuai dengan kondisi perusahaan ke dalam matriks yang terdiri

atas 9 sel. Matriks IE merupakan gabungan matriks IFE dan EFE yang meringkas

hasil evaluasi faktor eksternal dan internal. Selain itu, matriks IE dapat

menempatkan kondisi langkah yang harus ditempuh perusahaan.

3.1.8 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT yang efektif harus bertujuan

meraih pemasaran strategi yang cocok dengan lingkungan internal dan eksternal

(Goh S & Hor K 2003). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting

untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:

1) Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

2) Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk

memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahan dengan

memanfaatkan peluang-peluang perusahaan.

3) Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha

untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman

eksternal.

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

125

4) Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk

bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari

ancaman

3.1.9 Matriks QSPM

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang

direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan

strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal dan

eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar 2008). Tujuan QSPM

adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang

menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, seperti alat analisis lainnya.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Perkembangan yang pesat pada bisnis industri makanan (cafe)

menimbulkan tingkat persaingan yang cukup tinggi terutama yang dihadapi oleh

Rahat Cafe 1 saat ini. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Rahat Cafe 1

dihadapkan pada permasalahan. Perusahaan perlu menerapkan strategi pemasaran

yang tepat untuk lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan

target pasar. Dalam merumuskan strategi pemasaran harus terlebih dahulu

mengetahui keadaan umum perusahaan yang mencangkup visi, misi dan

lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan melakukan identifikasi

terhadap lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan

perusahaan sedangkan dengan melakukan identifikasi eksternal maka akan

diketahui peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil identifikasi

lingkungan internal akan dianalisis dengan menggunakan matriks IFE dan hasil

identifikasi lingkungan eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks

EFE.

Analisis dengan matriks SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai

alternatif strategi dengan menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Tahap terakhir merupakan pengambilan keputusan alternatif strategi terbaik

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

126

dengan menggunakan matriks QSPM sehingga dihasilkan satu strategi yang

menjadi prioritas perusahaan. Secara singkat kerangka pemikiran operasional

penelitian dapat disajikan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

Rahat Cafe 1

Total omset penjualan meningkat

Bauran Pemasaran (7P) Lingkungan Perusahaan

1. Product2. Price3. Promotion4. Place5. People6. Physic7. Process

AnalisisLingkungan

Internal

AnalisisLingkungan

Eksternal

Matriks IFE Matriks EFE

Matriks IE

SWOT

QSPM

Alternatif Strategi Pemasaran

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

127

IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1

No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Rahat Cafe 1

merupakan cafe yang menyediakan menu dengan konsep “Indonesian foods,

healthy & diet foods”. Sedangkan kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada

bulan Juli sampai Oktober 2010.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan melakukan studi kasus di Rahat Cafe 1. Data yang digunakan

pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang

diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden pilihan.

Responden yang terlibat dalam pengumpulan data untuk faktor-faktor

strategis internal dan eksternal dilakukan oleh 30 orang konsumen (sampel dipilih

dari setengah konsumen yang datang tiap harinya ( 60 orang) sebagai data

pendukung, satu orang Manajer Operasional Rahat Cafe 1, satu orang Supervisor

Rahat Cafe 1, pemasok dan pesaing. Responden yang terlibat dalam proses

penentuan dan pembobotan faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang

akan digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, dan matriks IE adalah Manajer

Operasional Rahat Cafe 1, Supervisor Rahat Cafe 1, pemasok (Bagian Pemasaran

PT. Al-Fattah) dan Manajer Operasional pesaing (Kebun Kita). Adapun responden

yang terlibat dalam proses penentuan prioritas dan pembobotan strategi pada

matriks QSPM adalah Manajer Operasional Rahat Cafe 1. Responden tersebut

adalah pihak yang paham dalam permasalahan strategi pemasaran.

Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh

yaitu data yang dimiliki oleh Rahat Cafe 1 dan studi literatur yang terkait seperti

Dinas Informasi dan Pariwisata Kebudayaan Kota Bogor, Badan Pusat Statistik

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

128

Kota Bogor, penelitian terdahulu, LSI Bogor, dan bahan pustaka lain yang

relevan. Adapun jenis dan sumber data yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jenis dan Sumber Data

No. Jenis Data Sumber Data Teknik1. Primer Manajer Operasional Rahat

Cafe 1

Supervisor Rahat Cafe 1

Konsumen (sebagai datapendukung)

Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah

Manajer Operasional KebunKita

Wawancara mengenaigambaran umum cafe danstrategi pemasaran cafe

Pengisian kuesioner olehManajer Operasional RahatCafe 1

Wawancara mengenaistrategi pemasaran cafe

Pengisian kuesioner olehSupervisor Rahat Cafe 1

Pengisian kuesioner oleh30 konsumen

Wawancara & pengisiankuesioner oleh BagianPemasaran PT. Al-Fattah

Wawancara & pengisiankuesioner oleh ManajerOperasional Kebun Kita

2. Sekunder Dinas Informasi Pariwisatadan Kebudayaan Kota Bogor

Badan Pusat Statistik KotaBogor

Penelitian Kepustakaan

Pengambilan data mengenaiperkembangan restoran,cafe dan rumah makan dikota Bogor berdasarkanjenis hidangan yangdisajikan pada tahun 2005-2008

Data cafe di kota Bogortahun 2009

Perkembangan dan lajupertumbuhan PDRB perkapita kota Bogor atasdasar harga konstan tahun(2003-2006)

Literatur lain yangberkaitan dengan topikpenelitian

Perpustakaan IPB danFakultas

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah:

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

129

1. Teknik Wawancara: melakukan wawancara dengan Manajer Operasional

Rahat Cafe 1, Supervisor serta pegawai cafe lainnya, konsumen (sebagai

data pendukung), pemasok dan pesaing untuk mendapatkan informasi

yang lengkap.

2. Teknik Kepustakaan: membaca buku-buku yang terkait dengan judul

penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan

penelitian.

3. Studi Pendahuluan: mendatangi Rahat Cafe 1 untuk melakukan

pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak Rahat Cafe 1.

4. Teknik Pengisian Kuesioner: pengisian kuesioner dilakukan oleh lima

responden yaitu Manajer Operasional Rahat Cafe 1, Supervisor Rahat Cafe

1, konsumen (sebagai data pendukung), Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah

dan Manajer Operasional Kebun Kita.

Pemilihan responden berdasarkan pertimbangan bahwa pihak yang

memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang

berhubungan dengan strategi pemasaran Rahat Cafe 1 dan sebagai pemasok serta

pesaing Rahat Cafe 1.

4.4 Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling (secara sengaja), maksudnya pemilihan responden

tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat berkumpul dari

sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan. Selain itu, responden dalam penelitian di sini adalah

para pakar yang merupakan orang-orang kompeten yang benar-benar menguasai,

mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi

yang dibutuhkan dan paham permasalahan strategi pemasaran. Untuk pihak

internal dibutuhkan tiga responden dari perusahan yaitu satu orang Manajer

Operasional Rahat Cafe 1, satu orang Supervisor Rahat Cafe 1 dan 30 konsumen

Rahat Cafe 1 itu sendiri (sebagai data pendukung),. Dari pihak eksternal diambil

tiga responden yaitu Manajer Operasional Rahat Cafe 1, pemasok (PT. Al-Fattah)

dan pesaing (Kebun Kita).

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

130

4.5 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan

analisis tiga tahap formulasi-formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang

digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks faktor internal

(matriks IFE) dan matriks faktor eksternal (matriks EFE), matriks IE, matriks

SWOT dan QSPM.

4.5.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan visi, misi dan tujuan

perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target

penjualan yang diharapkan, kegiatan pemasaran, sumberdaya manusia,

produksi/operasi, keuangan dan akuntansi, serta teknologi yang digunakan

perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil perusahaan.

4.5.2 Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi

Proses perumusan strategi pada kerangka tiga tahap formulasi strategi

yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan, dan tahap keputusan.

Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis lingkungan eksternal dan internal (EFE dan IFE), analisis IE, analisis

SWOT, dan analisis QSPM.

4.5.2.1 Tahap Masukan (Input)

Perangkat masukan membantu perencanaan strategi menuliskan berbagai

penilaian atau asumsi secara kuantitatif pada tahap awal proses perumusan

strategi. Tahap input melalui proses analisis faktor-faktor internal dan eksternal

yang mempengaruhi perusahaan. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini akan

disajikan dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Analisis eksternal

dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh

perusahaan. Secara ringkas disajikan dalam matriks External Factor Evaluation

(EFE).

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

131

Adapun tahap-tahap dalam penyusunan matriks EFE dan IFE adalah:

1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Dalam tahap pengidentifikasian faktor internal dan eksternal dilakukan

dengan mendaftarkan seluruh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh

perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam

penyajian matriks, faktor yang bersifat positif (kekuatan dan peluang) ditulis

sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan dan ancaman).

2. Pemberian Bobot Faktor

Pada analisis internal dan eksternal, penentuan bobot dilakukan dengan

mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen atau ahli strategi. Bobot

menunjukan tingkat kepentingan relatif suatu faktor terhadap keberhasilan

perusahaan dalam suatu industri.

Penentuan bobot pada setiap variabel digunakan skala 1,2,3. penilaian

untuk setiap skala dapat dijelaskan sebagai berikut:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Indikator horizontal adalah variabel-variabel atau faktor-faktor eksternal

atau internal pada laju horizontal. Sedangkan indikator vertikal adalah variabel-

variabel atau faktor-faktor eksternal atau internal pada laju vertikal.

Hasil penilaian masing-masing pakar pada setiap variabel atau faktor

dibobot terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam tabel penilaian bobot seperti

ditunjukkan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Kemudian bobot masing-masing pakar

dirata-ratakan untuk menentukan bobot setiap faktor yang digunakan dalam

Matriks IFE (Tabel 7), Matriks EFE (Tabel 8), dan Matriks IE. Bobot setiap

variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai

keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:

ai =

n

i

Xi

Xi

1

Keterangan:

ai = Bobot variabel ke-i

Xi = Nilai variabel X ke-i

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

132

i = 1,2,3,...,n

n = Jumlah variabel

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan

Faktor Strategis Internal A B C ... TotalABC...

Total Xi

Sumber: Kinnear and Taylor (1991)

Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor Strategis Eksternal A B C ... TotalABC...

Total Xi

Sumber: Kinnear and Taylor (1991)

Keterangan:

A, B. C, ... : Variabel masing-masing faktor internal dan eksternal

3. Pemberian Rating (Peringkat)

Menurut (David 2006) rating (peringkat) menggambarkan seberapa besar

efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada.

Penilaian rating untuk lingkungan eksternal diberikan dalam skala dengan

pembagian sebagai berikut: peluang rating 4 = respon sangat superior, rating 3 =

respon di atas rata-rata, rating 2 = respon rata-rata dan rating 1 = respon di bawah

rata-rata, sedangkan untuk ancamannya adalah rating 4 = respon di bawah rata-

rata, rating 3 = respon rata-rata, rating 2 = respon di atas rata-rata dan rating 1 =

respon sangat superior.

Penilaian rating untuk lingkungan internal diberikan dalam skala dengan

pembagian sebagai berikut: kekuatan rating 1 = sangat lemah, rating 2 = lemah,

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

133

rating 3 = kuat dan rating 4 = sangat kuat, sedangkan untuk kelemahan adalah

rating 1 = sangat kuat, rating 2 = kuat, rating 3 = lemah, rating 4 = sangat lemah.

4. Perkalian Bobot dan peringkat

Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang

diperoleh dari perkalian bobot dengan rating (peringkat) setiap faktor. Nilai

tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai

tertimbang bagi organisasi (David 2006).

Tabel 7. Matriks IFE

Faktor-faktor eksternal Bobot Rating Skor (Bobot x Rating)Kekuatan--Kelemahan--

Total 1,0

Sumber: David (2006)

Tabel 8. Matriks EFE

Faktor-faktor internal Bobot Rating Skor (Bobot x Rating)Peluang--Ancaman--

Total 1,0

Sumber: David (2006)

Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan IFE akan berada pada kisaran

1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi

nilai total tertimbang perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan

perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan

kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya.

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

134

4.5.2.2 Tahap pencocokan

Strategi kadang-kadang didefinisikan sebagai upaya memadukan sumber

daya dan keterampilan internal dengan peluang dan risiko yang diciptakan oleh

faktor-faktor eksternal (David 2004). Tahap pencocokan merupakan tahap untuk

mencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan

internal berdasarkan informasi yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis

yang digunakan dalam penelitian ini untuk tahap pencocokan adalah matriks IE

(Internal-Eksternal) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT).

1. Analisis Matriks IE (Internal-External Matrix)

Tahap ini merupakan tahap pencocokan dengan memasukkan hasil

pembobotan matriks EFE dan IFE ke dalam matriks IE. Hal ini bertujuan untuk

memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE

merupakan hasil penggabungan antara matriks IFE dan matriks EFE ke dalam

matriks yang terdiri atas sembilan sel (Gambar 3).

Skor Total IFE

Kuat Rata-rata Lemah3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

4,0 3,0 2,0 1,0Skor Total TinggiEFE 3,0-4,0

Sedang2,0-2,99

Rendah

1,0-1,99

Gambar 3. Model Matriks IESumber: David (2006)

Matriks IE terdiri atas dua dimensi, yaitu total skor dari Matriks IE pada

sumbu X dan total skor dari Matriks IE pada sumbu Y. Pada sumbu X dari IE

matrix, skornya ada tiga yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi internal

adalah lemah, skor 2,0-2,99 posisinya adalah rata-rata, dan skor 3,0-4,0 adalah

kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk Matriks IE, skor

1,0-1,99 adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah sedang, dan skor 3,0-4,0 adalah

tinggi.

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

135

Matriks IE memiliki tiga implikasi utama yang mempunyai dampak

strategi berbeda, yaitu:

1. Growth and Build (tumbuh dan bina) berada dalam sel I, II, atau IV. Strategi

yang cocok adalah intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar atau

pengembangan produk, dan strategi terintegrasi seperti integrasi ke belakang,

integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.

2. Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dilakukan untuk sel III, V, dan

VII Strategi umum dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan

produk.

3. Harvest or Divest (panen atau divestasi) dipakai untuk sel VI, VIII, atau IX.

Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi

konglomerat, dan strategi likuidasi.

Perusahaan yang dianggap paling sukses adalah perusahaan yang mampu

menghasilkan bisnis yang berada pada sel I (Umar 2008).

2. Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat)

Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang digunakan dalam

mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahan. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT ini penting untuk membantu para

manajer mengembangkan empat tipe strategi (Gambar 4). Keempat strategi yang

dimaksud adalah:

1. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan

internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar

perusahaan (eksternal). Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan

strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO.

2. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk

memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan

memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

3. Strategi ST (Strength-Threat). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk

menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

136

4. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan

dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman

eksternal.

Delapan tahap dalam penentuan strategi dibangun melalui matriks SWOT.

Tahapan yang dimaksud adalah:

1. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.

2. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.

3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.

4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.

5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan

kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi SO.

6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal

dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WO.

7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal

dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi ST.

8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal

dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WT.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan-SDaftar Kekuatan

Kelemahan-WDaftar Kelemahan

Peluang-ODaftar Peluang

Kuadran IStrategi SO

Gunakan kekuatan untukmemanfaatkan peluang

Kuadran IIIStrategi WO

Atasi kelemahan denganmemanfaatkan peluang

Ancaman-TDaftar Ancaman

Kuadran IIStrategi ST

Gunakan kekuatan untukmenghindari ancaman

Kuadran IVStrategi WT

Meminimalkan kelemahandan menghindari ancaman

Gambar 4. Matriks SWOTSumber: David (2006)

4.5.2.3 Tahap Keputusan

Selanjutnya yang turut digunakan dalam proses analisis penetapan

keputusan adalah QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM

adalah: strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai daya

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

137

tarik, TAS= total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik. Langkah-

langkah penggunaan QSPM di dalam proses penetapan keputusan adalah sebagai

berikut:

1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan di

kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari Matriks EFE dan

Matriks IFE. Minimal sepuluh external critical success factors dan sepuluh

internal critical success factors dimasukkan ke dalam QSPM.

2. Memberikan bobot pada masing-masing faktor sukses eksternal dan internal.

Bobot ini sama dengan yang ada di Matriks EFE dan Matriks IFE.

3. Meneliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi alternatif

yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan. Mencatat strategi-

strategi ini di bagian atas baris QSPM. Setelah itu, mengelompokkan strategi-

strategi tersebut ke dalam kesatuan yang mutually exclusive jika

memungkinkan.

4. Menentukan Attractiveness Score (AS) atau nilai daya tarik. AS ditetapkan

dengan cara meneliti masing-masing faktor sukses eksternal dan internal.

Tentukan bagaimana peran dari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi

yang sedang dibuat. Jika peran dari faktor tersebut adalah besar, maka strategi-

strateginya harus dibandingkan relatif pada faktor utama itu. Secara terinci,

nilai AS harus ada pada masing-masing strategi untuk menunjukkan

kemenarikan relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya. Batasan nilai

AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 =

sangat menarik.

5. Menghitung jumlah AS. Jumlah AS didapat dari perkalian bobot (langkah 2)

dengan AS (langkah 4) pada masing-masing baris. Jumlah AS menunjukkan

daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi.

6. Menghitung Sum Total Attractiveness Score (TAS) atau total nilai daya tarik.

Menjumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM. Dari beberapa

nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi yang

menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai

TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan

terakhir. Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

138

Tabel 9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)

Strategi AlternatifFaktor Utama Bobot Strategi 1 Strategi 2

AS TAS AS TASFaktor Eksternal---Faktor Internal---Jumlah Total nilai daya tarik 1.0

Sumber: David (2006)

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

139

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Sejarah, Visi dan Misi Rahat Cafe 1

Rahat Cafe 1 berdiri pada 12 Januari 2007. Cafe yang berdiri selama

hampir 4 tahun ini merupakan bisnis pribadi yang dimiliki oleh Soleh Brik

Zubaidi. Merek Rahat sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya asik, dengan

maksud bahwa cafe ini merupakan tempat yang mengasikkan bagi konsumen

yang datang.

Visi Rahat Cafe 1 adalah menjadikan suatu cafe yang menyediakan

makanan Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi

konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Adapun misi

Rahat Cafe 1 yaitu memanjakan konsumen Rahat Cafe 1 dengan menyediakan

makanan yang berkualitas serta adanya inovasi menu, selain itu Rahat Cafe 1

mempunyai tujuan untuk membuka cabang di sekitar Bogor.

Adanya inovasi produk yang dikembangkan merupakan salah satu

kekuatan yang dimiliki Rahat Cafe 1 dalam menarik minat konsumen, inovasi

produk berupa campuran makanan khas Indonesia dan kontinental seperti bistik

iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging keju), dan omelet seafood. Hal ini

dlakukan agar pelanggan mempunyai banyak pilihan menu bagi yang tidak

memiliki selera makan yang sama.

Rahat Cafe 1 merupakan cafe yang mempunyai fasilitas lengkap yaitu

fasilitas hotspot, kamar mandi, tempat cuci tangan (wastafel), dan mushola. Selain

itu Rahat Cafe 1 memberikan makan gratis bagi yang berulang tahun, dan

keramah-tamahan pelayanan semakin menambah keramaian pengunjung yang

datang.

5.2 Lokasi Rahat Cafe 1

Rahat Cafe 1 berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango

Plaza), Bogor. Lokasi ini dinilai sebagai lokasi yang cukup strategis karena dekat

dengan pusat keramaian seperti tempat pembelanjaan, tempat jajanan mahasiswa,

pendidikan, rumah penduduk, kost-kostan, rumah sakit, hotel dan tidak jauh

dengan jalan raya. Selain itu, terdapat cafe dan tempat bisnis makanan lainnya di

kawasan tersebut.

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

140

5.3 Struktur Organisasi Rahat Cafe 1

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Rahat Cafe 1 masih sederhana.

Pemilik sebagai pemegang kendali penuh atas jalannya usaha, maka semua

keputusan harus diketahui dan mendapat persetujuan darinya. Dari pemilik,

kekuasaan diteruskan ke Manajer Operasional sebagai pengelola khusus bagian

Rahat Cafe 1 dan karyawan lain. Karyawan yang bekerja di Rahat Cafe 1 terdiri

dari Operational Manajer, Supervisor yang merangkap sebagai Leader

Adminstration (Cashier), Leader Front Of The House (FOH), dan Leader Back Of

The House (BOH). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur organisasi Rahat

Cafe 1 pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur Organisasi Rahat Cafe 1Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)

Karyawan Rahat Cafe 1 berjumlah 9 orang dengan jobdesk masing-masing

sesuai jabatannya. Setiap jabatan memiliki wewenang dan tanggung jawab yang

berbeda-beda. Pendelegasian wewenang di dalam cafe dilakukan sesuai struktural

Owner

Operational Manajer

Supervisor

Leader(FOH)

Leader Adminstration(Cashier)

Leader(BOH)

Waitress

Chief Cook,Cook,Cook helfer,

Bartender, Stipwash

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

141

organisasi perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan

adalah sebagai berikut:

1. Owner

Memberikan investasi kepada perusahaan

Pengambilan keputusan

Memonitoring kelancaran perusahaan

2. Operational Manajer

Bertanggung jawab mengawasi perusahaan kepada pemilik

Mengatur operasional perusahaan

Melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan

3. Supervisor (merangkap sebagai Leader Administration)

Membantu tugas Operational Manajer

Mengelola kegiatan cafe

Mengawasi kegiatan staff/karyawan

Bertanggung jawab kepada Operational Manajer

4. Leader Administration

Menghitung dan menganalisa semua data pemasukan dan pengeluaran

keuangan perusahaan

Melakukan kegiatan transaksi dengan konsumen

Bertanggung jawab kepada Operational Manajer

5. Leader FOH

Bertanggung jawab dalam pelayanan di cafe (berhubungan langsung dengan

pelanggan)

Memberikan pelayanan dan kebutuhan pelanggan

Bertanggung jawab kepada Operational Manajer

6. Leader BOH

Melakukan kegiatan dapur seperti pembuatan makanan dan minuman yang

dipesan oleh konsumen

Bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen

dalam makanan

Bertanggung jawab kepada Operational Manajer

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

142

5.4 Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Rahat Cafe 1

Rahat Cafe 1 mulai buka pada pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB setiap

hari Senin hingga Minggu. Jam karyawan bagian depan (Cashier dan Waitres)

dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, sedangkan bagian

belakang/dapur dimulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

Rahat Cafe 1 memiliki disiplin tinggi dalam menetapkan dan menjalankan

tata tertib karyawan. Setiap karyawan wajib hadir tepat waktu dan setiap

karyawan diperbolehkan adanya hari libur (day off) satu kali dalam seminggu.

Budaya kerja antar karyawan Rahat Cafe 1 bersifat kekeluargaan. Para karyawan

dalam melayani pengunjung juga sangat ramah dan mengutamakan customer

relationship sehingga para pengunjung merasa nyaman untuk berlama-lama di

cafe ini, serta tidak segan untuk datang kembali ke Rahat Cafe 1.

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

143

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe 1 di Bogor

Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi

persaingan. Secara pendekatan fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri

dari: pasar dan pemasaran, keuangan dan akuntansi, kegiatan produksi operasi,

sumber daya manusia dan sumber daya informasi. Berdasarkan hasil penelitian

terdahulu dan wawancara yang dilakukan dengan Manajer Operasional Rahat

Cafe 1, Supervisor Rahat Cafe 1 dan data pendukung dari pengisian kuesioner

oleh konsumen sebanyak 30 responden terhadap faktor-faktor internal diperoleh

beberapa faktor strategis internal yang merupakan kekuatan perusahaan dan juga

yang akan menjadi kelemahan perusahaan. Faktor-faktor strategi internal yang

diperoleh adalah:

6.1.1 Pasar dan Pemasaran

Agar posisi produk di pasar sesuai dengan yang diharapkan, beberapa

faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain:

Pangsa Pasar; Rahat Cafe 1 harus memperhatikan pangsa pasar agar

mempunyai tujuan yang jelas yaitu ditujukan bagi semua kalangan

sehingga dapat menikmati menu cafe ini. Pangsa pasar Rahat Cafe 1 yaitu

di kota Bogor.

Kegiatan Promosi; Rahat Cafe 1 hingga saat ini mengaku tidak kesulitan

dalam menarik perhatian konsumen. Hal ini merupakan keuntungan dari

lokasinya yang cukup strategis, berada dekat dengan pusat keramaian,

sehingga tidak dibutuhkan promosi yang terlalu besar. Kegiatan promosi

yang aktif dilakukan hingga saat ini adalah penyebaran brosur, promosi

secara tak langsung worth of mouth (gethok tular, dari mulut ke mulut),

promosi melalui internet, media cetak (majalah) dan media elektronik

(televisi dan radio).

Loyalitas Pelanggan dan Kebijakan Produk Baru; Rahat Cafe 1 sangat

mengutamakan hal tersebut karena merupakan kunci keberhasilan dalam

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

144

usaha, salah satunya yaitu memperkenalkan dan menawarkan produk baru

dengan memberikan potongan harga (diskon). Usaha tersebut akan maju

apabila didukung dengan adanya pelanggan yang setia dan pihak Rahat

Cafe 1 juga memberikan informasi harga untuk produk baru dengan harga

yang terjangkau.

Pengendalian Distributor; Rahat Cafe 1 melakukan pengendalian

distributor dengan cara pengecekan bahan baku (stok).

A. Segmentation, Targeting, Positioning (STP)

1. Segmentation

Tujuan segmentasi adalah membuat produk dan perusahaan (bisnis)

menjadi responsif terhadap segala kebutuhan dari sub-pasar (Boone LN & Bloom

PN 2006). Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 adalah

berdasarkan aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi

pasar berasarkan demografis yaitu keluarga dan remaja, sedangkan segmentasi

pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Kelas

sosial, segmen yang dipilih oleh Rahat Cafe 1 adalah semua kalangan masyarakat.

Perubahan gaya hidup terutama pola konsumsi masyarakat yang tidak memiliki

banyak waktu untuk mengelola (memasak) makanannya sendiri seiring dengan

peningkatan aktivitas di luar rumah, sehingga mendorong masyarakat untuk

mengkonsumsi makanan di luar rumah. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan

aspek perilaku terdiri dari manfaat dimana konsumen mencari manfaat berupa

kualitas produk, pelayanan yang efektif, dan kecepatan.

2. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasuki. Target pasar utama Rahat Cafe 1 adalah keluarga dan remaja

(mahasiswa), serta semua kalangan masyarakat.

3. Positioning

Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang

diinginkan dalam pasar, dengan tujuan untuk menciptakan citra yang berbeda

guna memperkenalkan bisnis dan produknya di benak para konsumen. Rahat Cafe

1 ingin menempati posisi sebagai cafe dengan konsep “Indonesian Foods, Healthy

and Diet Foods” yang dapat dilihat dari menu yang disediakan oleh Rahat Cafe 1

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

145

tersebut. Selain itu, Rahat Cafe 1 memiliki produk yang berkualitas, pelayanan

yang memuaskan serta harga yang relatif terjangkau.

B. Bauran Pemasaran

Setelah menentukan pasar sasaran (STP), langkah selanjutnya yaitu

mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai

sasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu bauran produk (Product

Mix), bauran harga (Price Mix), bauran promosi (Promotion Mix), bauran tempat

(Place or Distributution Mix), bauran orang (People Mix), bauran proses (Process

Mix), dan bauran fisik (Physical Mix).

1. Bauran Produk (Product Mix)

Bauran produk merupakan wujud penawaran perusahaan kepada pasar

yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merk, dan kemasan produk. Tujuan

produk diturunkan dari tujuan pemasaran, maka tujuan produk akan mudah jika

tujuan pemasaran pun jelas (Goh S & Hor K 2003). Strategi tersebut merupakan

strategi yang paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang

dinikmati atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Strategi peoduk

yang dilakukan Rahat Cafe 1 dapat dilihat dari konsep sebagai makanan Indonesia

yang memiliki standar kesehatan dan menyediakan makanan diet bagi konsumen

yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Strategi produk yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 agar pelanggan tidak

bosan adalah dengan adanya inovasi produk berupa campuran makanan khas

Indonesia dan Kontinental seperti iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging

keju), dan omelet seafood. Selain itu adanya menu unik pada makanan sehat dan

makanan diet seperti ayam jumbo protein, sate ayam diet, spaghetti sehat, dan

lain-lain. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak pilihan menu bagi

yang tidak mempunyai selera makan yang sama. Adanya inovasi produk yang

dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Rahat Cafe 1

dalam menarik minat konsumen, sehingga dapat menaikkan omzet penjualan.

Selain melakukan inovasi produk, perubahan-perubahan yang diperkirakan terjadi

terhadap selera, orientasi, dan preferensi konsumen terhadap produk yaitu dengan

memperbaiki rasa dari setiap menu.

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

146

Produk yang ditawarkan Rahat Cafe 1 sangat mengutamakan kualitas,

karena bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Menurut persepsi

konsumen dari 30 responden, 20 responden menjawab bahwa mutu/kualitas

produk Rahat Cafe 1 terjaga. Hal ini terbukti bahwa bahan baku yang dipilih yaitu

bahan baku yang berasal dari pemasok yang dipercaya kualitasnya dan

mempunyai merk yang sudah dikenal, dianggap baik dan tidak mengandung

bahan yang tidak teruji. Sedangkan khusus makanan sehat dan makanan diet

menggunakan bahan baku dengan kadar lemak rendah (untuk ayam), tanpa

pemanis buatan, tanpa penyedap makanan, tanpa pengawet, minyak non

kolesterol, dan lain-lain. Adapun komposisi dan kandungan gizi dalam bahan

baku khusus makanan sehat dan makanan diet terdapat pada Lampiran 11.

Namun dalam penetapan standar mutu produk, Rahat Cafe 1 belum

memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM

mengawasi pengusaha dalam penetapan standar mutu produk yang akan dijual ke

konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut

memproteksi persaingan yang tidak sehat dalam industri obat dan makanan

termasuk cafe. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM merupakan salah satu

kelemahan dari Rahat Cafe 1 karena menyangkut kepercayaan yang diberikan

kepada konsumen mengenai keamanan produknya. Adapun menu yang dijual di

Rahat Cafe 1 dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11.

2. Bauran Harga (Price Mix)

Untuk memperoleh sukses dalam memasarkan suatu produk setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-

satunya unsure bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan

bagi perusahaan. Bauran harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat

fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga yang ditetapkan oleh Rahat

Cafe 1 bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada daftar menu (Lampiran 10).

Konsumen tidak dikenakan pajak dari total harga pesanan. Rahat Cafe 1

menetapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan.

Rahat Cafe 1 memadukan strategi harga dengan strategi promosi dengan

memberikan potongan harga 10 persen. Salah satu strategi yang dilakukan adalah

dengan adanya potongan harga untuk pelajar sekolah. Bagi pemegang kartu

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

147

b’smartcard, konsumen mendapatkan potongan harga untuk semua jenis menu di

Rahat Cafe 1. Hal ini dilakukan untuk menjangkau segmen pelajar dan remaja.

Potongan harga juga berlaku untuk kerabat/saudara dari salah satu karyawan

Rahat Cafe 1. Selain itu, Rahat Cafe 1 menyediakan makan dan minum gratis

untuk yang berulang tahun. Dengan adanya program strategi ini dapat dikatakan

cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung yang datang dan omzet penjualan

yang meningkat setiap tahunnya.

3. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Menurut Manajer Operasional Rahat Cafe 1 pada saat ini promosi sudah cukup

dilakukan. Kegiatan promosi yang sudah diterapkan oleh Rahat Cafe 1 melalui

penyebaran brosur yang terdapat kupon diskon 10 %, media cetak (Koran dan

majalah), media elektronik (televisi dan radio), internet (website dan facebook),

potongan harga bagi pelajar yang memiliki kartu b’smartcard, makan dan minum

gratis untuk yang berulang tahun, paket hemat dan potongan harga untuk kerabat

dari salah satu karyawan Rahat Cafe 1.

Cara promosi yang berbeda yang dilakukan Rahat Cafe 1 yaitu dengan

memperhatikan produk makanan yang berkualitas dan keunikan menu, hal

tersebut menimbulkan manfaat bagi Rahat Cafe 1 itu sendiri dengan adanya

promosi secara tak langsung worth of mouth (gethok tular, dari mulut ke mulut)

yang dilakukan oleh konsumen. Untuk saat ini promosi yang paling efektif yang

sudah diterapkan oleh Rahat Cafe 1 yaitu menciptakan menu yang unik dan

mencoba memanggil suatu media televisi (seperti acara/tayangan mengenai wisata

kuliner di TRANS, RCTI, TPI, dan MEGASWARA), promosi yang melalui

media televisi yaitu mempromosikan menu unggulan seperti es bubur buah dan

ayam baker jumbo. Pertimbangan dalam melakukan promosi yaitu untuk

meningkatkan omset penjualan dan memperkenalkan Rahat Cafe 1 ke masyarakat.

4. Bauran Tempat (Place or Distributution Mix)

Bauran tempat adalah alat bauran pemasaran yang didalamnya terdapat

berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan serta membawa sebagian produk ke

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

148

pasar agar produsen bekerjasama dengan perantara. Strategi tempat yang

dilakukan oleh Rahat Cafe 1 yaitu memiliki lokasi yang cukup strategis yaitu

berada dekat dengan pusat keramaian seperti tempat pembelanjaan, tempat jajanan

mahasiswa, pendidikan, rumah penduduk, kost-kostan, rumah sakit, hotel, dan

tidak begitu jauh dengan jalan raya.

Strategi dalam Rahat Cafe 1 dapat melibatkan saluran distribusi fisik

maupun elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati

makanannya, konsumen dapat langsung datang ke Rahat Cafe 1 ataupun

konsumen dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk

mendapatkan pelayanan lunch box, catering box, dan delivery order. Hal ini

merupakan kekuatan dari Rahat Cafe 1 karena memiliki layanan khusus. Namun

pada desain ruangan Rahat Cafe 1 itu sendiri kurang menarik dibandingkan

dengan cafe-cafe lainnya di Bogor.

5. Bauran Orang (People Mix)

Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Karyawan

merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa dan merupakan faktor intern

yang memiliki peran cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh

konsumen. Rahat Cafe 1 memiliki karyawan yang ramah, sopan, sabar,

bertanggung jawab, mau bekerja keras, disiplin dan respect yang dapat membuat

konsumen nyaman. Kriteria karyawan seperti itulah yang dipilih oleh Rahat Cafe

1 saat ini.

6. Bauran Proses (Process Mix)

Peoses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan

baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada

konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan

konsumen terhadap cafe. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk cafe harus

diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen. Sebaliknya jika

proses yang desainnya buruk akan menggangu pelanggan karena keterlambatan,

birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif.

Strategi proses yang telah diterapkan oleh Rahat Cafe 1 adalah

peningkatan kinerja karyawan. Selain itu, karyawan harus mampu memberikan

tanggapan dalam mengatasi keluhan dari konsumen menyangkut masalah

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

149

pelayanan berupa adanya kartu saran. Hal ini dilakukan agar cafe dapat

memperbaiki kinerjanya secara langsung dan kekuatan bagi Rahat Cafe 1 dalam

meningkatkan kualitas dan pelayanan.

7. Bauran Bukti Fisik (Physical Mix)

Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi

bukti atas kualitas jasa. Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang

diberikan oleh Rahat Cafe 1 seperti adanya sarana pendukung. Sarana pendukung

yang diberikan meliputi kamar mandi, mushola, dan tempat cuci tangan

(wastafel). Pemanfaatan fasilitas teknologi canggih seperti layanan telkom hotspot

untuk internet. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa,

dan pegawai perkantoran lainnya yang membutuhkan layanan informasi. Rahat

Cafe 1 memeperhatikan bagian strategi ini, karena dalam menjual produk/jasa

harus melihat tempat yang nyaman, sehingga konsumen dapat menikmati produk

yang disediakan. Namun, fasilitas seperti area parkir belum memiliki area parkir

yang luas.

6.1.2 Keuangan dan Akuntansi

Rahat Cafe 1 memiliki kondisi keuangan yang cukup baik sebagai cafe

yang dengan sistem owner. Pihak manajemen cafe ini dalam hal bagian keuangan

hanya bertanggungjawab untuk melaporkan kondisi keuangan cafe kepada

manajer dalam bentuk laporan pembukuan yang kemudian diberikan kepada pihak

owner. Hal ini dilakukan untuk menetapkan target penjualan yang akan dicapai

dalam periode satu tahun. Pihak manajemen Rahat Cafe 1 memberikan laporan

keuangan setiap bulan pada manajer ke pihak owner.

6.1.3 Kegiatan Produksi dan Operasi

Proses produksi pada Rahat Cafe 1 memiliki Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang jelas dan terarah. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan

untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP berisi seluruh standar prosedur

yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan baku,

sikap kepemimpinan, cara melayani konsumen hingga standar kebersihan

lingkungan dan penetapan porsi menu. SOP mengatur standar kebersihan

lingkungan dan karyawan sehingga produk yang dihasilkan benar-benar aman

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

150

untuk dikonsumsi dan konsumen yang datang merasa aman dengan lingkungan

yang bersih dan karyawan yang ramah.

a. Pemesanan dan Penerimaan Barang dan Bahan Baku

Pada kegiatan produksi dan operasi, Rahat Cafe 1 memiliki hubungan

yang baik dengan pemasok, karena menurut manajer Rahat Cafe 1 membutuhkan

barang yang berbeda dengan harga pasar. Rahat Cafe 1 memenuhi kebutuhan

bahan baku melalui:

Pasar tradisional (di pasar Bogor), untuk memenuhi kebutuhan bahan baku

seperti sayuran, buah-buahan, bumbu masakan, minyak, gula, dan lain-lain.

Pemesanan dilakukan melalui seorang pemasok lokal setiap hari untuk produk

yang mudah rusak.

Penjual Ayam (di PT. Al-Fattah atau PT. Asia Afrika), untuk pembelian bahan

baku ayam, sebagai pemasok di Rahat Cafe 1. Pemesanan bahan baku

dilakukan tiga kali seminggu, jumlah dilakukan sesuai kebutuhan Rahat Cafe 1.

Bahan baku akan melalui sortir yaitu pemilihan bahan baku sesuai ketentuan

yang berlaku. Pemesanan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesanan yang

datang telah sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

Penjual daging (di PT. Arbib), untuk pembelian bahan baku daging sapid an

daging kambing, sebagai pemasok di Rahat Cafe 1. Pemesanan bahan baku

dilakukan tiga kali seminggu, jumlah dilakukan sesuai kebutuhan Rahat Cafe 1.

Untuk minuman botol dan eskrim dipesan melalui perusahaan masing-masing.

Alasan Rahat Cafe 1 memiliki langganan pasar untuk membeli bahan baku

yaitu harga lebih murah, mempunyai kualitas yang baik dan adanya kepercayaan

misalkan kepada pemasok.

b. Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku

Rahat Cafe 1 sangat memperhatikan prosedur penyimpanan bahan baku.

Penggunaan bahan baku menggunakan sistem First In First Out (FIFO), yaitu

bahan baku dan barang yang akan datang lebih dahulu diproses lebih awal. Hal ini

untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadarluarsa atau tidak layak

karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku yang datang segera

diberikan penandaan pada produk untuk mempermudah tingkat kualitas produk

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

151

dan kelayakan untuk dipergunakan sebagai siap saji. Bahan baku daging/ayam

disimpan dalam freezer dengan suhu penyimpanan 8-90 C (pembekuan).

c. Pengolahan Bahan Makanan

Rahat Cafe 1 mengolah bahan baku menjadi bahan makanan siap saji yang

dalam keadaan fresh. Artinya seluruh masakan tersebut hanya akan dimasak

setelah ada pesanan konsumen. Sebelum beroperasi setiap harinya, karyawan

melakukan persiapan penjualan yang dilakukan pada pagi harinya.

Proses pengolahan menu Rahat Cafe 1 harus melalui serangkaian tahap

yang diatur dalam SOP, yaitu:

Proses Thawing, yaitu proses melunakan suatu bahan beku menjadi

fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan dengan cara menaikkan suhu

sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diproduksi

untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan

dengan memindahkan bahan beku dari dalam freezer selama 2 jam.

Proses Dusting, yaitu pelapisan daging dengan tepung tapioka.

Proses Parting dan Boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan

baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless

adalah pemotongan daging ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses parting dan

boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku.

Proses Saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan

minyak goreng sedikit selama 5 – 15 menit.

Proses Chicken Roaster, yaitu memanggang daging ayam.

Proses Topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah

goreng maupun es krim yang diletakkan di atas makanan atau minuman.

Proses Garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk

sedemikian rupa dan diletakkan di atas atau disamping makanan jadi.

Bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi.

d. Pelayanan Konsumen

Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan Rahat

Cafe 1 sangat memperhatikan dan mengutamakan kebersihan (cleanliness),

keramah-tamahan (hospitality), ketepatan penyampaian produk (accuracy),

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

152

penanganan pelanggan yang baik (maintenance), produk yang berkualitas

(product quality), dan kecepatan dalam memberikan pelayanan (speed).

Langkah-langkah pelayanan untuk memuaskan pelanggan yang diterapkan

oleh Rahat Cafe 1 dikenal dengan ”10 Moment of Truth”, yang terdiri dari:

1. Greeting, yaitu mengetahui dengan cepat saat pelanggan masuk ke dalam cafe,

segera menyambut dengan hangat dan bersahabat, tersenyum dengan

menggunakan kontak mata dan sikap wajar.

2. Seating, memilihkan meja kosong yang tersedia sesuai jumlah konsumen,

kemudian memberikan menu/pemesanan yang dilayani oleh waiters/ss.

3. Taking the order, yaitu mengucapkan salam dengan menatap dan percaya diri

kepada pelanggan, memperkenalkan diri, kemudioan menawarkan produk-

produk di buku menu, memberikan saran tentang produk baru kepada

pelanggan, menanyakan dan mencatat semua pesanan pelanggan dengan tepat,

melakukan pembacaan ulang pesanan, kemudian waiter/ss akan menuju kasir

dengan menunjukkan bill pesanan, dan segera menginput daftar pesanan ke

dalam komputer.

4. Serving Drink, membawakan minuman secepat mungkin setelah pemesanan,

meletakkan minuman di atas meja sambil menyebutkan nama minuman

tersebut.

5. Serving Starters, yaitu sajikan makanan pembuka terlebih dahulu secepat

mungkin, sebutkan nama makanan yang disajikan, dan tawarkan minuman

tambahan atau tanyakan apabila ada pesanan tambahan.

6. Serving the Main Course, yaitu bila tidak memesan makanan pembuka,

sajikan makanan utama secepatnya dengan tetap bersikap hangat dan

bersahabat sambil menyebutkan nama makanan.

7. Following Up After the Main Course, yaitu beberapa menit setelah pelanggan

menikmati hidangannya, tanyakan apakah semua pesanannya sudah

keluar/tersaji, apakah ada pesanan tambahan, dan periksa secara teratur apakah

pelanggan membutuhkan sesuatu.

8. Offering Dessert, yaitu bila semua pelanggan sudah menyelesaikan makanan

utama, tawarkan makanan penutup dengan kata-kata yang menarik sambil

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

153

menyebutkan nama makanannya, dan jika memungkinkan angkat peralatan

makan yang sudah kotor dan tidak akan dipergunakan lagi oleh pelanggan.

9. Delivering Dessert and Offering the Bill, yaitu sajikan makanan penutup

sambil menyebutkan namanya, tawarkan apakah pelanggan ingin meminta bill

pembayarannya sekarang, cetak bill kemudian antarkan ke pelanggan. Bon

pesanan terdiri dari satu rangkap, yaitu untuk makanan dan minuman

disatukan dalam satu kertas.

10. Clearing Dessert, Taking Payment, and Thanking, yaitu bersihkan peralatan

bekas desseert dari pelanggan sambil mengambil uang atau kartu pembayaran,

antarkan ke kasir, dan kembali mengambil sisa pembayaran dari kasir,

mengantarkan kembali ke meja pelanggan sambil mengucapkan terimakasih

dengan sungguh-sungguh.

Dalam kegiatan operasionalnya, terkadang pihak manajemen mendapatkan

keluhan dari konsumen. Apabila ada komplain dari konsumen, misalnya

kesalahan taking order atau konsumen menunggu terlalu lama akan langsung

ditangani oleh manajer.

6.1.4 Sumberdaya Manusia

Faktor-faktor yang diperhatikan oleh Rahat Cafe 1 mengenai sumberdaya

manusia yaitu manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, serta

produktivitas. Rahat Cafe 1 memiliki sistem manajemen yang cukup baik. Saat

ini, Rahat Cafe 1 memiliki 9 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Dedi

Suwardi sebagai Manajer Operasional (Tabel 10). Karyawan pada Rahat Cafe 1

memiliki hubungan yang baik dengan para karyawan lainnya dan Supervisor

maupun Manajer Operasional. Hal ini dapat dilihat pada saat diadakan briefing

untuk evaluasi pencapaian yang sudah didapat, rencana kerja, serta komunikasi

dua arah mengenai saran, keluhan, dan hambatan yang ditemui.

Rahat Cafe 1 tidak mengutamakan pendidikan bagi karyawannya, yang

penting karyawan memiliki keterampilan, tanggungjawab, ulet, dan pekerja keras.

Karyawan yang bekerja di Rahat Cafe 1 memiliki umur rata-rata 20-28 tahun.

Cafe ini sangat mengutamakan karyawan yang loyal dan terlatih. Oleh karena itu,

faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah

kemauan untuk belajar dan keterampilan, bukan melihat dari tingkat pendidikan.

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

154

Biasanya bentuk keterampilan yang diberikan adalah pada saat karyawan

melakukan pengolahan makanan, manajer akan memberikan pujian kepada

karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Sedangkan bentuk

motivasi kerja karyawan yang diberikan manajer di Rahat Cafe 1 dapat berupa

peraturan, pemberian bonus berupa uang tambahan apabila melebihi target

penjualan (misalkan target omset penjualan 50 juta/bulan), atau target

konsumen sebanyak >60 orang/hari, kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan. Hal

ini tentunya sangat mendorong produktivitas karyawan untuk melakukan

pekerjaan lebih baik dan terampil dalam mengolah makanan.

Tabel 10. Jumlah Karyawan Rahat Cafe 1 Berdasarkan Jabatan FungsionalTahun 2010

No. Bidang Pekerjaan Jabatan Fungsional JumlahKaryawan

(orang)1. Manajer a. Operational Manajer 12. Bagian Operasional

(Service)a. Cashier/Supervisorb. Waiter/ss

12

3. Bagian Dapur (Kitchen) a. Chief Cookb. Cookc. Cook helferd. Bartendere. Stopwash

11111

Total 9

Sumber : Rahat Cafe 1 (2010)

Perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh pihak manajemen Rahat Cafe

1. Perekrutan tenaga kerja dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong. Rahat

Cafe 1 melakukan perekrutan karyawan melalui sumber internal yaitu karyawan

berasal dari dalam perusahaan itu sendiri berupa alih tugas atau alih tempat tugas

dan karyawan juga berasal dari orang yang sudah dikenal maupun keluarga. Gaji

karyawan sebesar Rp 800.000 per bulan. Selain diberi gaji pokok, karyawan

mendapatkan uang transpor, kesehatan, dan lembur. Tetapi jika karyawan memilih

tidak ada tambahan upah, maka gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000 per bulan.

Karyawan juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) berupa uang sesuai

dengan kualitas kerja, tanggungjawab, masa kerja, dan jabatan karyawan,

tunjangan sakit, serta lembur. Karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

155

berhak mendapatkan cuti nikah minimal dua minggu, cuti melahirkan, dan cuti

lama kerja.

Kelemahan dari SDM ini adalah tidak terspesialisasinya tenaga kerja

sehingga terjadi tumpang tindih pekerjaan, misalkan seorang

supervisor/waiter/manajer melakukan pekerjaannya bisa menjadi cashier pada

situasi tertentu. Hal ini dapat menimbulkan tugas atau wewenang yang tidak

terarah dan cenderung tidak fokus terhadap pekerjaan lainnya. Namun biasanya

hal tersebut dilakukan, karena adanya saling bantu antar karyawan jika salah satu

pekerjaan sudah selesai sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. Pada akhir

pekan dan hari libur,biasanya karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai

kebutuhan. Manajemen Rahat Cafe 1 juga memiliki Standar Operasional

Perusahaan (SOP) yang sudah cukup jelas dan terarah.

6.1.5 Sistem Informasi Manajemen

Rahat Cafe 1 dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan sistem

informasi yang berbasis komputer. Untuk kelancaran kegiatan manajerial, Rahat

Cafe 1 dilengkapi oleh satu unit komputer yaitu cash register untuk bagian

cashier. Komputer tersebut dilengkapi dengan software yang disesuaikan dengan

kebutuhan kerja. Pengorderan pesanan dilakukan melalui telepon. Pencatatan

seluruh pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan bahan baku lainnya dilakukan

secara manual dan dicatat secara komputerisasi di bagian office.

Rahat Cafe 1 sudah mengelola jaringan internet gratis bagi konsumen yang

makan di tempat itu dengan layanan telkom hotspot. Hal tersebut diberikan

sebagai bentuk layanan agar konsumen merasa nyaman dan tidak bosen untuk

makan di Rahat Cafe 1. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks

IFE dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

156

Tabel 11. Analisis Faktor Internal Rahat Cafe 1

No. Faktor Internal Kekuatan Kelemahan1. Produk Sebagai makanan

”Indonesian Foods,Healthy, and Diet Foods”

Mutu/kualitas produkterjaga

Inovasi produk

Belum memilikisertifikasi dariBPOM

2. Harga Adanya potongan hargauntuk pelajar(b’smartcard)

3. Promosi Promosi cukup dilakukan

4. Tempat Lokasi cafe yang cukupstrategis

Memiliki pelayanankhusus seperti luch box,catering box, dan deliveryorder.

Desain ruangancafe kurangmenarik

5. Orang Pelayanan yang baik,ramah dan sopan terhadapkonsumen

Tenaga kerja yangtidakterspesialisasi

6. Proses Penyampaian jasa efektif7. Bukti Fisik Layanan telkom hotspot Area parkir kurang

memadai

Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Rahat Cafe 1 di Bogor

Analisis terhadap lingkungan eksternal merupakan tahap untuk

mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek

eksternal yang dianalisis, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.

Berdasarkan identifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Rahat

Cafe 1, dan hasil wawancara dengan pemasok dan pesaing cafe lain terhadap

faktor-faktor eksternal diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang

berpotensi sebagai peluang dan juga yang akan menjadi ancaman bagi perusahaan.

Faktor-faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

157

6.2.1 Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya

di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan

adalah faktor politik, teknologi, ekonomi, dan sosial.

a. Faktor Politik

Mengingat ukuran usaha Rahat Cafe 1 (yang tergolong sebagai usaha

menengah), keberadaannya relatif kecil dipengaruhi oleh faktor politik. Hal ini

berlaku bahkan pada politik lokal sekalipun. Dengan pertimbangan itu kajian tidak

membahas faktor politik sebagai variabel yang dikaji.

b. Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu

peusahaan dan industri. Siklus bisnis yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 cukup

berkembang, artinya bisnis tersebut menjanjikan jika dilihat dari omset yang

dihasilkan setiap bulannya mengalami peningkatan. Ketidakstabilan kondisi

perekonomian saat ini memberi pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha

yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia yang tidak selalu

stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku. Kenaikan harga

bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara akan

berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual menjadi tinggi

dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.

Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya

beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri

makanan terutama cafe sehingga memiliki prospek yang baik Tabel 12.

Tabel 12. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota BogorAtas Dasar Harga Konstan Tahun (2003-2006)

TahunPDRB

(Jutaan Rupiah)PDRB

(Per Kapita)

LajuPertumbuhan

PDRB PerKapita (%)

2003 3.168.185,54 3.860.313 2,022004 3.361.438,93 4.042.275 4,712005 3.567.231,21 4.171.786 3,202006 3.782.273,71 4.307.152 3,24

Rata-Rata 3,29Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2007)

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

158

Pada periode tahun 2003-2006, laju pertumbuhan PDRB per kapita kota

Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3,29 persen setiap tahunnya.

Peningkatan pendapatan masyarakat kota Bogor menunjukkan daya beli

masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan

usaha cafe di kota Bogor. Tetapi selain memberikan peluang dan keuntungan

dengan semakin tingginya pertumbuhan industri makanan (cafe) di kota Bogor

akan menjadi ancaman, hal ini dikarenakan akan menimbulkan persaingan yang

tinggi antar industri makanan (cafe). Faktor status ekonomi sangat berperan

dimana status ekonomi yang cukup atau baik akan memudahkan mencari

pelayanan kesehatan yang lebih baik. Faktor ekonomi berkaitan erat dengan

konsumsi makanan atau dalam penyajian makanan keluarga. Sehingga menu

makanan sehat dan makanan diet sangat dibutuhkan oleh keluarga yang berstatus

ekonomi cukup atau baik.

Tingkat inflasi yang ada juga turut mempengaruhi kemampuan

berkembang usaha cafe. Namun, pada Rahat Cafe 1 tingkat inflasi naik tergantung

harga bahan pokok di pasaran. Tingkat inflasi yang berfluktuasi dalam

perekonomian Indonesia mempengaruhi usaha pengembangan cafe. Fluktuasi ini

menimbulkan kondisi ketidakpastian ekonomi. Seringkali pelaku usaha maupun

pihak manajemen yang ingin mengembangkan usahanya mengalami kesulitan

dalam memprediksi tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Hal ini

merupakan suatu ancaman yaitu berupa hambatan masuk industri makanan.

Penetapan harga produk sangat berpengaruh terhadap peningkatan usaha dari

tahun ke tahun, penetapan harga ini dikendalikan oleh Manajer Operasional.

Dalam hal produktivitas Sumberdaya Manusia (SDM) dan teknologi, Rahat Cafe

1 tergolong sudah maju karena SDM yang sudah terampil dalam mengolah

makanan dan teknologi yang digunakan pun sudah modern. Selain SDM yang

terampil, Rahat Cafe 1 juga menetapkan kriteria tenaga kerjanya, seperti memiliki

tanggungjawab, disiplin, dan kerjasama.

c. Faktor Sosial Budaya

Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup, adat-

istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan. Dari

faktor sosial di atas, Rahat Cafe 1 cenderung pada aspek gaya hidup dan

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

159

kebiasaan. Hal tersebut cenderung berubah seiring dengan perkembangan zaman,

pola perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang tinggi,

menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan makanan sehingga

masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecendrungan untuk

menikmati makan di luar rumah. Rahat Cafe 1 menyediakan makanan yang siap

saji dengan berbagai menu sesuai dengan selera masing-masing. Perubahan gaya

hidup ini menyebabkan bertumbuhnya industri makanan/cafe karena keuntungan

yang diperoleh dari usaha tersebut. Selain itu, masyarakat terutama remaja

beranggapan cafe merupakan tempat ”nongkrong” atau berkumpulnya orang-

orang gaul/modern, sehingga mereka dapat dinilai seperti itu pula. Faktor sosial

budaya sangat berperan dalam proses terjadinya masalah dalam pemilihan bahan

makanan diberbagai kalangan masyarakat. Unsur-unsur budaya mampu

menciptakan suatu kebiasaan untuk memberikan bahan makanan. Misalkan dalam

pemilihan makanan sehat atau makanan diet yang tersedia di Rahat Cafe 1.

Dilihat dari demografis, jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah

di kota Bogor memberikan peluang bagi Rahat Cafe 1. Meningkatknya populasi

ini, mengakibatkan peningkatan permintaan masyarakat terhadap masyarakat

terhadap konsumsi makanan. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang besar

menimbulkan banyaknya angkatan kerja yang tersedia. Hal ini dapat dijadikan

sebagai suatu peluang untuk memanfaatkan pencari kerja tersebut dalam hal untuk

memajukan suatu usaha.

d. Faktor Teknologi

Teknologi merupakan faktor penting untuk kemajuan usahanya.

Perkembangan teknologi dan informasi mengalami peningkatan yang pesat dalam

mendorong cafe menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi dan informasi dapat

dimanfaatkan disemua bagian operasional cafe seperti pada bagian keuangan,

pelayanan dan pemprosesan. Adanya sistem komputerisasi dibagian keuangan

akan lebih memudahkan dalam manajemen dana. Selain itu, cara bertransaksi

dengan pemasok maupun pelanggan akan lebih efektif dan efisien jika dapat

memanfaatkan semua teknologi.

Teknologi yang digunakan oleh Rahat Cafe 1 saat ini sudah cukup

modern. Hal ini dapat dilihat dari adanya teknologi dalam produksi seperti tempat

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

160

pendingin bahan baku (freezer), microwave, mixer, dan lain-lain. Selain itu

penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan fasilitas hotspot untuk

membuat pengunjung nyaman dan merasa betah. Selain itu, internet

mempermudah dalam hal mempromosikan produk baru kepada konsumennya.

Kemudian dalam komunikasi kepada pelanggan dapat memanfaatkan teknologi

sistem telekomunikasi melalui telepon, hal ini untuk memudahkan penerimaan

pesanan. Penggunaan teknologi untuk memudahkan dalam bertransaksi

pembayaran pun dapat melalui mesin pembayaran non tunai yaitu kartu kredit

maupun debit. Penggunaan teknologi yang baik dapat menyebabkan kapasitas

produksi yang dihasilkan menjadi lebih banyak dan pelayanan yang berkualitas

serta berpengaruh pada peningkatan penjualan sehingga hal ini menjadi peluang

bagi Rahat Cafe 1.

6.2.2 Lingkungan Industri

Lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru,

persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman produk pengganti,

kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan

pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.

a. Ancaman Masuk Pendatang baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan

sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada. Kondisi seperti ini

menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Faktor-faktor ancaman

masuk pendatang baru yang sering mempengaruhi Rahat Cafe 1 adalah:

1. Skala ekonomi; Hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha

diperlukan skala ekonomi yang besar.

2. Diferensiasi produk; Untuk hambatan diferensiasi produk cukup tinggi karena

semakin produk itu berbeda atau unik maka konsumen semakin penasaran

untuk membeli dan mencobanya.

3. Kecukupan modal; Kebutuhan modal relatif cukup tinggi, terutama pada

modal awal.

4. Akses ke saluran distribusi: Untuk akses ke saluran distribusi sangat

menentukan penyebaran produk, sehingga akses distribusi ke Rahat Cafe 1

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

161

lancar karena didukung oleh transportasi yang memadai. Hal ini dapat

mempermudah Rahat Cafe 1 ke distribusi bahan baku maupun kosumen.

b. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Faktor-faktor persaingan sesama perusahaan dalam industri yang

sering mempengaruhi Rahat Cafe 1 adalah:

1. Jumlah kompetitor; Persaingan sesama perusahaan dalam industri cafe di kota

Bogor cenderung kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah cafe pada tahun

2009 yang cukup banyak (Tabel 2). Selain pesaing sejenis, Rahat Cafe 1 juga

dihadapi oleh pesaing non sejenis. Cara menanggapi para pesaing dari pihak

Rahat Cafe 1 yaitu tetap kreatif, inovatif dan meningkatkan promosi.

2. Karakteristik produk; Sifat atau ciri-ciri dari masing-masing produk yang

dimiliki oleh Rahat Cafe 1 dan cafe lain, yang akan menjadi keunggulannya.

3. Biaya tetap yang besar; Persaingan sesama perusahaan dalam industri yaitu

faktor biaya tetap yang besar karena beroperasi pada skala ekonomi yang

tinggi.

c. Ancaman Produk Pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu industri tertentu akan

bersaing pula dengan produk pengganti. Namun pada Rahat Cafe 1 produk

pengganti atau substitusi tidak mengancam produk utamanya.

d. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Kekuatan tawar-menawar pembeli sangat tinggi, karena jumlah alternatif

tempat makan/cafe yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga

penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih tempat makan/cafe yang sesuai

dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Rahat Cafe 1 berusaha untuk mengikuti

keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan

produk melalui inovasi mekanan/minuman sehingga membuat konsumen merasa

nyaman, dan tidak bosan dengan menu makanan/minuman yang ada.

e. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Rahat Cafe 1 sudah mempunyai langganan yang dipercaya untuk

memperoleh pasokan bahan bakunya. Pasokan bahan baku ayam berasal dari PT.

Al-Fattah di Tajur atau PT. Asia Afrika di Yasmin, Bogor. Sedangkan pasokan

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

162

bahan baku daging sapi dan daging kambing berasal dari PT. Arbib di Talang,

Gedung Badak, Bogor. Selain itu, pemasok di pasar Bogor menyuplai bahan baku

beras, sayuran, buah-buahan, bumbu masakan, dan lain-lain. Kekuatan tawar-

menawar pemasok tinggi, hal ini membuat Rahat Cafe 1 tidak berganti ke

pemasok lain karena sangat menjaga kualitas bahan bakunya. Kriteria yang

diberikan oleh Rahat Cafe 1 dalam memilih pemasok yaitu bertanggung jawab,

harga lebih murah, mempunyai kualitas yang baik, dan adanya

kepercayaan/menjanjikan.

f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya

Rahat Cafe 1 bekerjasama dengan stakeholder, yaitu:

1. Serikat kerja; Berupa komunitas (pengusaha muda) dengan adanya pertemuan

(metting) untuk membahas masalah bisnis yang bertujuannya untuk

memotivasi.

2. Lingkungan masyarakat; Bertujuan untuk kenyamanan dan kelancaran usaha.

3. Kreditor; Berupa bank atau investor.

4. Pemasok; Untuk memperoleh pasokan bahan baku yang berkualitas, harga

murah, dan dipercaya.

Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat

pada Tabel 13.

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

163

Tabel 13. Analisis faktor Eksternal Rahat Cafe 1

No. Faktor Eksternal Peluang Ancaman1. Lingkungan Jauh Perubahan gaya hidup

masyarakat Pertumbuhan jumlah

penduduk Bogor Peningkatan

pendapatan dan dayabeli masyarakat

Perkembangankemajuan teknologi

Cukup tersediaangkatan kerja

Kenaikan hargabahan baku

2. LingkunganIndustri

Tingkat persaingancafe cukup tinggi

Kekuatan tawar-menawar konsumentinggi

Kekuatan tawar-menawar pemasoktinggi

Hambatan masukindustri cukup tinggi

Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)

6.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,

selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga

tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan

keputusan.

6.3.1 Tahap masukan

Tahap masukan merupakan tahap memasukkan hasil analisis dan

identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil

analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan yang

berasal dari hasil wawancara dengan Manajer Operasional Rahat Cafe 1,

Supervisor Rahat Cafe 1 dan data pendukung dari 30 konsumen tersebut akan

disusun ke dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi

eksternal berupa peluang dan ancaman yang berasal dari hasil wawancara dengan

Page 82: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

164

Manajer Operasional Rahat Cafe 1, pemasok, dan pesaing Rahat cafe 1 tersebut

akan disusun kedalam matriks EFE. Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan

IFE akan berada pada kisaran 1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai

rata-rata 2,5. Semakin tinggi nilai total tertimbang perusahaan pada matriks EFE

dan IFE mengindikasikan perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor

eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik,

begitu pula sebaliknya (David 2006).

a. Analisis Matriks IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari

faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE

menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan

kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner

dari 2 orang yang terdiri dari Manajer Operasional Rahat Cafe 1 dan Supervisor

Rahat Cafe 1. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua

responden. Tabel 14, menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 14 faktor

sukses kritis yang terdiri dari sepuluh kekuatan dan empat kelemahan.

Tabel 14. Hasil Analisis Matriks IFE Rahat Cafe 1

Faktor Internal Bobot Rating Skor1. Sebagai makanan “Indonesian Foods,

Healthy & Diet Foods”0.086 4 0.344

2. Inovasi produk 0.068 4 0.2723. Mutu/kualitas produk terjaga 0.044 4 0.1764. Lokasi cafe yang cukup strategis 0.059 3 0.1775. Adanya potongan harga untuk pelajar

dengan layanan kartu b’smartcard0.095 3 0.285

6. Promosi cukup dilakukan 0.050 3 0.1507. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan

terhadap konsumen0.060 3 0.180

8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunchbox, catering box, dan delivery order

0.083 3 0.249

9. Layanan telkom hotspot 0.086 3 0.25810. Penyampaian jasa efektif 0.077 3 0.23111. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 0.104 3 0.31212. Desain ruangan cafe kurang menarik 0.055 2 0.11013. Area parkir kurang memadai 0.075 2 0.15014. Tenaga kerja tidak terspesialisasi 0.053 3 0.159

Total 1.000 43 3.053

Page 83: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

165

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 14 menunjukkan bahwa

faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai makanan

“Indonesian Foods, Healthy & Diet Foods”, dengan nilai tertimbang tertinggi

sebesar 0.344, sedangkan kelemahan utama adalah desain ruangan cafe kurang

menarik dengan nilai tertimbang sebesar 0.110.

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 14, maka dapat diperoleh total

bobot skor sebesar 3.053. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 memiliki

posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan

mengatasi kelemahan dengan sangat baik.

b. Analisis Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari

faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi

eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung

berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari 3 orang yang terdiri

dari Manajer Operasional Rahat Cafe 1, pemasok (PT. Al-Fattah) dan pesaing

Rahat Cafe 1 yaitu Kebun Kita. Perhitungan kuesioner ini diambil dengan cara

modus dari ketiga responden. Tabel 15, menunjukkan matriks EFE yang

menganalisis 10 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan lima

ancaman.

Tabel 15. Hasil Analisis Matriks EFE Rahat Cafe 1

Faktor Eksternal Bobot Rating Skor1. Perubahan gaya hidup masyarakat 0.128 4 0.5122. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 0.115 4 0.4603. Peningkatan pendapatan dan daya beli

masyarakat0.103 4 0.412

4. Perkembangan kemajuan teknologi 0.091 3 0.2735. Cukup tersedia angkatan kerja 0.094 3 0.2836. Tingkat persaingan cafe cukup tinggi 0.092 1 0.0927. Kenaikan harga bahan baku 0.078 2 0.1568. Kekuatan tawar-menawar konsumen

Tinggi0.155 2 0.310

9. Kekuatan tawar-menawar pemasokTinggi

0.106 3 0.318

10. Hambatan masuk industri cukup tinggi 0.089 3 0.267Total 1.000 29 3.083

Page 84: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

166

Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 15 menunjukkan

bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah perubahan gaya

hidup masyarakat dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.512. sedangkan

ancaman utama adalah tingkat persaingan cafe cukup tinggi dengan nilai

tertimbang terkecil sebesar 0.092.

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 15, maka dapat diperoleh total

bobot skor sebesar 3.083. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 memiliki

posisi eksternal yang kuat karena telah mampu memanfaatkan peluang untuk

mengatasi ancaman.

6.3.2 Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi

berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan

eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang

akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal-Eksternal)

dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Theart).

a. Matriks IE

Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor

terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh

bobot skor sebesar 3.053 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks

EFE diperoleh bobot skor sebesar 3.083. Semakin tinggi nilai total tertimbang

perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan perusahaan merespon

peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor

internal) dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya. Hasil pemetaan pada matriks

IE dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 85: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

167

Skor Total IFEKuat Rata-rata Lemah

3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

4,0 3,0 2,0 1,0Skor Total EFE Tinggi

3,0-4,0Sedang2,0-2,99

Rendah1,0-1,99

Gambar 6. Hasil Analisis Matriks IE Rahat Cafe 1

Rahat Cafe 1 dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel I. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build (tumbuh

dan berkembang). Hal ini dapat dilihat bahwa bobot skor IFE dan EFE berada

pada titik kuat dan tinggi yaitu berada pada angka 3,0-4,0. Strategi yang tepat

digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar,

pengembangan pasar, pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).

Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan

eksternal perusahaan berupa strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih

besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran

yang lebih gencar. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi

yang lebih baik. Meskipun Rahat Cafe 1 sudah cukup melakukan promosi, namun

promosi yang lebih gencar dan berkesinambungan perlu dilakukan kembali,

karena hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ketika pasar saat ini belum jenuh

dengan produk atau jasa tertentu. Promosi tersebut bukan hanya melalui mulut ke

mulut saja (door to door) tetapi juga meningkatkan promosi lewat brosur, leaflet,

media cetak dan elektronik, baik di sekitar Rahat Cafe 1 maupun di luar wilayah

Rahat Cafe 1, selain itu membuat informasi website secara jelas dengan lebih

mendiskripsikan Rahat Cafe 1 dan menunjukkan menu-menu yang lengkap

beserta dengan harganya, dan tidak hanya menunjukkan menu unggulan saja.

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 86: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

168

Pengembangan pasar termasuk strategi untuk memperkenalkan produk

atau jasa yang sudah ada ke wilayah Bogor lainnya, contoh: membuka cabang di

luar daerah Rahat Cafe 1 (jalan Malabar). Sedangkan pengembangan produk

adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara

memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Strategi ini

dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan dan minuman sehingga

tidak terjadi perubahan rasa makanan dan minuman setiap harinya serta

menciptakan produk dan menambah menu masakan lain sehingga konsumen tidak

merasa bosan terhadap menu masakan lain di Rahat Cafe 1. selain itu dengan

mempertahankan keberadaan paket menu (jika perlu) dan harga khusus yang

harganya terjangkau. Pengembangan produk dapat menjadi sebuah strategi yang

sangat efektif ketika pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih tinggi

dengan harga ”bagus”.

b. Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh

melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif stratgei yang

diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT

yang dapat dilihat pada Tabel 16. Alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Alternatif

strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu:

1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (membuka

cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran. Hal ini dilakukan agar jangkauan

untuk menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik

kualitas produk dan pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1

untuk memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan

Rahat Cafe 1 seperti strategi harga khusus untuk pelajar, menu serba Rp

10.000 dan promosi agar konsumen mengetahui informasi produk, harga

maupun jasa yang ada di Rahat Cafe 1. Keseluruhan strategi ini didukung oleh

oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya

Page 87: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

169

pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli

masyarakat serta perkembangan kemajuan teknologi.

2. Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku, proses

pemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara penyajian. Hal tersebut

dilakukan agar bahan baku tetap terjaga terutama pada makanan sehat dan

makanan diet. Selain itu untuk memastikan kepuasan konsumen.

Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi W-O merupakan strategi yang bertujuan untuk memperkecil

kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-

peluang perusahaan. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O,

yaitu:

1. Mengadakan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas

manejerial melalui penerapan job description yang jelas dan terarah. Strategi

ini dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM muda dalam hal pendidikan

berupa pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan

dalam mengolah berbagai menu makanan maupun penggunaan teknologi.

Strategi S-T (Strength-Threat)

Strategi S-T merupakan strategi yang bertujuan untuk menghindari atau

mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan

kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada

strategi S-T, yaitu:

1. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan

pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat

penting, dalam hal ini adalah Rahat Cafe 1 harus memberikan yang terbaik

untuk konsumen, baik dari segi kualitas produk maupun pelayannya.

Sedangkan menjaga hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok

menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga

Rahat Cafe 1pun harus menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas

bahan baku tetap terjaga dan mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas

bahan baku.

Page 88: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

170

Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi W-T merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman.

1. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan

pembuatan sertifikasi dari BPOM. Strategi dalam menyediakan area parkir

yang memadai dilakukan agar memberikan kelengkapan fasilitas yang

memadai serta kemudahan bagi konsumen yang memiliki kendaraan,

konsumen juga leluasa memilih tempat parkir yang akan dituju, dan konsumen

juga akan betah berlama-lama untuk makan di tempat tersebut. Sedangkan

dalam pembuatan sertifikasi dari BPOM, adanya kepercayaan informasi,

sehingga konsumen akan lebih percaya dengan kualitas produk yang

disediakan karena ada jaminan kesehatan dari BPOM. Namun, Rahat Cafe 1

belum memiliki sertifikasi tersebut karena menurutnya tidak semua konsumen

melihat hal tersebut melainkan konsumen lebih melihat kualitas makanan yang

enak dan bersih walaupun memang dengan adanya sertifikasi dari BPOM

yang merupakan nilai lebih bagi usaha atau bisnis makanan sehingga

konsumen menjadi lebih aman dan nyaman untuk makan di Rahat Cafe 1.

Page 89: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

171

Tabel 16. Hasil Analisis Matriks SWOT Rahat Cafe 1

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Sebagai makanan”Indonesian Foods, Healthy,and Diet Foods”

2. Inovasi produk3. Mutu/kualitas produk terjaga4. Lokasi cafe yang cukup

strategis5. Adanya potongan harga

untuk pelajar (b’smartcard)6. Promosi cukup dilakukan7. Pelayanan yang baik, ramah,

dan sopan terhadapkonsumen

8. Memiliki layanan khususseperti lunch box, cateringbox, dan delivery order

9. Layanan telkom hotspot10. Penyampaian jasa efektif

Kelemahan (W)

1. Belum memilikisertifikasi dari BPOM

2. Desain ruangan cafekurang menarik

3. Area parkir kurangmemadai

4. Tenaga kerja tidakterspesialisasi

Peluang (O)

1. Perubahan gayahidup masyarakat

2. Pertumbuhan jumlahpenduduk Bogor

3. Peningkatanpendapatan dan dayabeli masyarakat

4. Cukup tersediaangkatan kerja

5. Perkembangankemajuan teknologi

Strategi S-O

1. Meningkatkan pangsa pasardengan menambah salurandistribusi (seperti membukacabang di sekitar Bogor) danpemasaran(S1,S2,S4,S8,S11,O1,O2,O3,O4,O5)

2. Meningkatkan kualitasproduk melalui kepastianbahan baku, prosespemasakan dan pengolahan,serta peningkatan carapenyajian.(S1,S2,S3,O1,O2,O3,O5)

Strategi W-O

1. Mengadakan pelatihankepada SDM mudauntuk meningkatkankualitas manajerialmelalui penetapan jobdescription yang jelasdan terarah(W4,O2,O5)

Ancaman (T)

1. Tingkat persaingancafe cukup tinggi

2. Kenaikan hargabahan baku

3. Kekuatan tawar-menawar konsumentinggi

4. Kekuatan tawar-menawar pemasoktinggi

5. Hambatan masukindustri cukup tinggi

Strategi S-T

1. Meningkatkan loyalitaskonsumen dan menjagahubungan baik denganpemasok(S1,S2,S5,S6,S7,S9,T1,T3,T4,T5)

Strategi W-T

1. Meningkatkan fasilitasberupa penyediaanarea parkir yangmemadai, desainruangan cafe yanglebih menarik danpembuatan sertifikasidari BPOM(W1,W2,W3,T1)

Page 90: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

172

6.3.3 Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan

prioritas strategi terbaik yang akan dijalnkan perusahaan dari alternatif-alternatif

strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas

strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix

(QSPM). Dalam mengajukan saran, penulis menekankan prioritas yang hanya

mempunyai nilai tertinggi (prioritas utama).

Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif yaitu strategi SO,

strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke

dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score

(AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM

adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (seperti

membuka cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran (TAS = 7.382).

3. Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku, prosespemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara penyajian. (TAS = 6.765).

c. Mengadakan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas

manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah (TAS =

7.157).

d. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan

pemasok (TAS = 7.337).

e. Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkir yang memadai, desain

ruangan cafe yang lebih menarik dan pembuatan sertifikasi dari BPOM (TAS

= 6.923).

Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik

yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan

pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (seperti membuka cabang di

sekitar Bogor) dan pemasaran. Strategi ini dilakukan untuk meraih peluang-

peluang yang ada di luar perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan

internal perusahaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan

produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik kualitas produk dan

Page 91: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

173

pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1 untuk memperluas pangsa

pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan Rahat Cafe 1 seperti strategi harga

khusus untuk pelajar, menu serba Rp 10.000 dan promosi agar konsumen

mengetahui informasi produk, harga maupun jasa yang ada di Rahat Cafe 1.

Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup

masyarakat, pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan

dan daya beli masyarakat serta perkembangan kemajuan teknologi.

Strategi dengan nilai TAS terkecil terdapat pada strategi WT yaitu

meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkir yang memadai, desain

ruangan cafe yang lebih menarik dan pembuatan sertifikasi dari BPOM. Rahat

Cafe 1 belum memiliki tempat parkir yang memadai karena jika dilihat bahwa

lokasi cafe tersebut letaknya tepat di pinggir jalan yang ukurannya tidak terlalu

luas, sehingga adanya keterbatasan lahan/area parkir. Rahat Cafe 1 belum

memiliki desain ruangan yang lebih menarik dibandingkan cafe lain, sehingga

diperlukan dekorasi kembali. Sedangkan Rahat Cafe 1 belum memiliki sertifikasi

tersebut karena menurutnya tidak semua konsumen melihat hal tersebut melainkan

konsumen lebih melihat kualitas makanan yang enak dan bersih. Walaupun

memang dengan adanya sertifikasi tersebut merupakan nilai lebih bagi usaha atau

bisnis makanan sehingga konsumen menjadi lebih aman dan nyaman untuk makan

di Rahat Cafe 1.

Page 92: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

174

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan observasi di lapang maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Hasil pengamatan penelitian menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 sudah

memiliki dan menjalankan rumusan bauran pemasaran. Berdasarkan kajian

atas bauran yang ada dirumuskan strategi pemasaran baru atau marketing mix,

yang menjadi hasil penelitian ini. Rumusan strategi pemasaran baru yang

dikembangkan dari rumusan yang ada yaitu sebagai berikut:

1. Bauran Produk

Strategi produk yang dilakukan Rahat Cafe 1 didasarkan pada konsep

makanan Indonesia, berstandar kesehatan tinggi dan makanan diet disertai

inovasi produk bagi peningkatan kualitas produk. Strategi ini

mempertahankan strategi yang ada di Rahat Cafe 1 karena dapat menaikkan

omset penjualan setiap tahunnya.

2. Bauran Harga

Rahat Cafe 1 memadukan strategi harga dengan strategi promosi berupa

adanya potongan harga untuk pelajar sekolah yang memiliki kartu

b’smartcard, makan dan minum gratis untuk yang berulang tahun, potongan

harga untuk kerabat dari salah satu karyawan Rahat Cafe 1, dan adanya

paket hemat dengan harga serba Rp.10.000. Dengan adanya program

strategi ini dapat dikatakan cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung

yang datang dan omset penjualan yang meningkat setiap tahunnya.

Sehingga strategi ini tetap dijalankan.

3. Bauran Promosi

Rahat Cafe 1 mengandalkan promosi melalui iklan, sales promotion dan

secara tak langsung worth of mouth (gethok tular, dari mulut ke mulut.).

Iklan dijalankan dengan mengandalkan penyebaran brosur yang terdapat

kupon diskon 10%, media cetak (iklan dan majalah), media elektronik

(televisi dan radio), internet (website dan facebook). Sales promotion

dilajalankan melalui potongan harga bagi pelajar yang memiliki kartu

Page 93: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

175

b’smartcard, makan dan minum gratis untuk yang berulang tahun, paket

hemat dan potongan harga untuk kerabat dari salah satu karyawan Rahat

Cafe 1. Untuk saat ini praktek promosi yang paling efektif yang sudah

diterapkan oleh Rahat Cafe 1 yaitu menciptakan menu yang unik dan

mencoba memanggil suatu media televisi. Pertimbangan dalam melakukan

promosi yaitu untuk meningkatkan omset penjualan dan memperkenalkan

Rahat Cafe 1 ke masyarakat.

4. Bauran Tempat atau Bauran Distribusi

Strategi tempat yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 yaitu dengan pemilihan

lokasi outlet yang cermat, sehingga lokasi outlet yang sekarang ada dinilai

cukup strategis, Rahat Cafe 1 juga mengandalkan saluran distribusi fisik

maupun elektronik dalam proses penyampaiannya produk, khususnya dalam

penyampaian produk melalui kombinasi bauran produk dengan pelayanan

lunch box, catering box, dan delivery order. Hal ini merupakan strategi

tempat yang menjadi kekuatan dari Rahat Cafe 1.

5. Bauran Orang

Rahat Cafe 1 menyiapkan karyawan yang ramah, sopan, sabar, bertanggung

jawab, mau bekerja keras, disiplin dan respect yang dapat membuat

konsumen nyaman, sebagai konsep andalan dalam bauran orang. Hal ini

dijalankan melalui penetapan kriteria karyawan yang disampaikan saat

rekruitmen. Dalam rekruitmen Rahat Cafe 1 menanyakan kesediaan

komitmen calon karyawan akan kriteria dimaksud. Calon yang berkomitmen

akan direkrut, sesuai kebutuhan.

6. Bauran Proses

Strategi proses yang diterapkan oleh Rahat Cafe 1 adalah peningkatan

kinerja layanan karyawan. Didalamnya termasuk pembekalan sikap untuk

mampu memberikan tanggapan dalam mengatasi keluhan dari konsumen

menyangkut masalah pelayanan, baik secara langsung maupun tak langsung

berupa penyediaan kartu saran. Hal ini dilakukan agar cafe dapat

memperbaiki kinerjanya secara langsung dan kekuatan bagi Rahat Cafe 1

dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan.

Page 94: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

176

7. Bauran Bentuk Fisik

Bauran ini direalisasikan melalui penyediaan dan penataan fasilitas Cafe.

Yang sudah terealisasi adalah adanya sarana pendukung berupa fasilitas

layanan hotspot yang dapat dinikmati secara gratis. Strategi ini yang

menjadi kekuatan Rahat Cafe 1 hingga saat ini.

Analisis lingkungan internal pada Rahat Cafe 1 menunjukkan bahwa yang

menjadi kekuatan utama adalah citra sebagai penyaji ”Indonesian foods,

healthy and diet foods”. Keutamaan tersebut sesuai dengan visi Rahat Cafe 1

yaitu suatu cafe yang menyediakan makanan Indonesia yang memiliki standar

kesehatan dan makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi

makanan yang berlemak. Kelemahan utama adalah desain ruangan cafe

kurang menarik, meskipun sudah menyediakan layanan hotspot, penataan

tempat dinilai masih menjadi kelemahan. Sedangkan analisis eksternal yang

menjadi peluang utama adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Ancaman

utama adalah tingkat persaingan cafe cukup tinggi. Berdasarkan total nilai

tertimbang pada matriks IFE sebesar 3.053 dan matriks EFE sebesar 3.083

diperoleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE

menempati posisi dalam sel I. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1

berada pada posisi Growth and Build (tumbuh dan berkembang). Dalam posisi

ini menurut teori, strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah

strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

Menurut Umar (2008) Perusahaan yang dianggap paling sukses adalah

perusahaan yang mampu menghasilkan bisnis yang berada pada sel I.

Sehingga strategi yang sudah diterapkan Rahat Cafe 1 baik dicontoh oleh

bisnis/usaha industri makanan lainnya, karena sudah dianggap berhasil.

Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang

perlu dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan

pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (seperti membuka cabang di

sekitar Bogor) dan pemasaran. Strategi ini dilakukan untuk meraih peluang-

peluang yang ada di luar perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan-

kekuatan internal perusahaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk

menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik kualitas

Page 95: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

177

produk dan pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1 untuk

memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan Rahat

Cafe 1 seperti strategi harga khusus untuk pelajar, menu serba Rp 10.000 dan

promosi agar konsumen mengetahui informasi produk, harga maupun jasa

yang ada di Rahat Cafe 1. Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya

perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya pertumbuhan jumlah

penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat serta

perkembangan kemajuan teknologi. Strategi terbaik tersebut sesuai dengan

salah satu misi Rahat Cafe 1 yaitu membuka cabang di sekitar Bogor.

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, beberapa saran

disampaikan dalam kaitannya dengan penentuan prioritas strategi, hal yang harus

diperhatikan dan tetap dijalankan oleh Rahat Cafe 1. Prioritas yang disarankan

berdasarkan urutan mulai dari prioritas dengan nilai tertinggi (prioritas utama).

Saran tersebut adalah:

Utamakan strategi meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran

distribusi (seperti membuka cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran.

Di tempat kedua disarankan strategi meningkatkan loyalitas konsumen dan

menjaga hubungan baik dengan pemasok.

Di tempat ketiga disarankan agar Rahat Cafe 1 mengadakan pelatihan kepada

SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial dan melalui penetapan job

description yang jelas dan terarah.

Di tempat keempat disarankan strategi meningkatkan fasilitas berupa

penyediaan area parkir yang memadai, desain ruangan cafe yang lebih menarik

dan pembuatan sertifikasi dari BPOM.

Di tempat kelima disarankan strategi meningkatkan kualitas produk melalui

kepastian bahan baku, proses pemasakan dan pengolahan, serta peningkatan

cara penyajian

Karena jumlahnya, pelaksanaan prioritas strategi di atas disarankan mengikuti

urutan waktu. Urutan pertama dilaksanakan lebih dahulu.

Page 96: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

178

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini D. 2006. Analisis Pendapatan dan Strategi Pemasaran Usaha WarungTenda Pecel Lele di Sepanjang Jalan Pajajaran Bogor [skripsi]. Bogor:Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Basith A. 2008. Konsumsi Makanan Sehat: Telur. http://www.indonesiaindonesia.com/f/7235-konsumsi-makanan-sehattelur/. [20 Desember 2010]

Bloom PL, Boone LN. 2006. Strategi Pemasaran Produk. Jakarta: PrestasiPustaka.

[BPS] Badan Pusat Statistik Bogor. 2007. Bogor dalam Angka. Bogor: BPS KotaBogor.

Cahyono Bambang T. 1995. Modul Manajemen Pemasaran. Jakarta: BadanPenerbit IPWI (Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia).

David FR. 2004. Manajemen Strategis. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

David FR. 2006. Manajemen Strategis. Jakarta: Prenhallindo.

David FR. 2009. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.

[DKK] Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor. 2009. Kota Bogordalam Arsip Data Kepariwisataan. Bogor: DKK Kota Bogor.

Goh Sunny TH, Hor KK. 2003. Marketing Wise. Jakarta: BIP (PT. Bhuana IlmuKomputer) Kelompok Gramedia.

Hutabarat LM. 2006. Analisis Bauran Pemasaran Restoran Pizza (Studi Kasus diPizza Hut, Padjajaran 29, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kinnear, TC and James R. Taylor. 1991. Marketing Research An AppliedApproach. Fithh edition. Mc Graw Hill, Inc. USA.

Kotler P. 1993. Manajemen Pemasaran. Terjemahan; Jilid 7. Jakarta: LembagaPenerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia..

Pratiwi M. 2008. Analisis Strategi Pemasaran pada Restoran Bakmi Japos CabangBogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Rachmina D, Burhanuddin. Penulisan Proposal dan Skripsi. Bogor: FakultasEkonomi dan Manejemen Institut Pertanian Bogor.

Page 97: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

179

Rahmadhoni. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Sunda Pajajaran Bogor[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ratnasari RD. 2009. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus Ali BabaRestaurant, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor.

Saladin D. 2001. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Bandung: LK.

Siahaan PE. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl(Studi Kasus pada Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor) [skripsi].Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sitorus Saud PH. 2010. Analisis Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus: LiefdeCafe&Restaurant, Bogor). [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.

Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Umar H. 2008. Strategic Management In Action. Jakarta: PT Gramed PustakaUtama.

Vembry R. 2009. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Zoe Library, Shop, andCafe, Depok, Jawa Barat. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.

Wheelen TL, Hunger JD. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.

Page 98: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

180

LAMPIRAN

Page 99: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

181

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana sejarah berdirinya Rahat Cafe 1?............................................................................................................................. ............................................................................................................................... ................................................................................................................................ .

2. Apa visi, misi, dan tujuan Rahat Cafe 1?............................................................................................................................. ............................................................................................................................... .................................................................................................................................

3. Bagaimana struktur organisasi pada Rahat Cafe 1 dan apa yang menjadi tugaspada tiap bagian?............................................................................................................................................................................................................................................................ .................................................................................................................................

Lingkungan Bisnis, dibagi atas dua lingkungan, yaitu:1. Lingkungan Internal

(Silanglah dan isilah jawaban di bawah ini!)

a. Pendekatan Fungsional1. Pasar dan Pemasaran

1. Apakah Rahat Cafe 1 dalam hal pasar dan pemasaran, harusmemperhatikan hal ini?1. Pangsa pasar2. Kegiatan promosi3. Loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru4. Pelayanan purna jual5. Pengendalian distributor

Segmentation, Targeting, Positioning Segmentation

Berdasarkan apa pengelompokan pembeli di Rahat Cafe 1?......................... Targeting

Siapa pembeli potensial menurut Anda? ....................................................... Positioning

Citra apa yang ingin diberikan kepada konsumen?........................................

Bauran pemasaran Product

1. Produk/jasa dan fasilitas apa saja yang ada di Rahat Cafe 1?......................................................................................................................................................................................................................................................

2. Produk dan jenis pelayanan apa yang menjadi favorit di Rahat Cafe 1?..................................................................................................................

3. Produk/jasa mana yang memberikan kontribusi yang paling besar padakeuntungan yang diraih?..........................................................................

4. Apa saja keinginan konsumen yang perlu dipenuhi pada produk/jasa?..................................................................................................................

Page 100: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

182

..................................................................................................................5. Perubahan-perubahan apa yang diperkirakan terjadi terhadap selera, orientasi,

dan preferensi konsumen terhadap produk/jasa?..........................................................................................................................................................................................................................................................

6. Berapa total omzet penjualan tahunan Rahat Cafe pada tiga tahunterakhir?......................................................................................................................................................................................................................

Price1. Bagaimana cara penetapan harga dan berdasarkan apa pihak Rahat

Cafe 1 menetapkan harga?..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Apakah ada potongan harga yang diberikan oleh Rahat Cafe 1?...............................................................................................................................

3. Apakah ada konsekuensi yang dihadapi apabila harga jual ditetapkantinggi, sedang atau rendah?......................................................................

Promotion1. Melalui promosi apa yang telah dilakukan oleh Rahat Cafe 1?...............

..................................................................................................................

..................................................................................................................2. Apakah ada cara promosi yang berbeda yang dilakukan Rahat Cafe 1?

..................................................................................................................

..................................................................................................................3. Apa yang menjadi pertimbangan dalam melakukan promosi tersebut?

..................................................................................................................

..................................................................................................................4. Bentuk promosi apa yang paling efektif?.................................................

..................................................................................................................

.................................................................................................................. Place and Time

1. Bagaimana cara memasarkan produknya?...................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Apa yang mejadi alasan Rahat Cafe 1 didirikan dilokasi ini?.....................................................................................................................................................................................................................................................

3. Apakah lokasi di pinggir jalan mempengaruhi kenyamananpengunjung?............................................................................. ...............

Process1. Apakah proses yang desainnya buruk akan menggangu pelanggan?

1. Ya2. TidakJika ya, mana yang paling berpengaruh?1. keterlambatan2. birokrasi3. penyampaian jasa yang tidak efektif.

Page 101: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

183

People1. Kriteria karyawan seperti apa yang dipilih oleh Rahat Cafe 1?...............

..................................................................................................................

..................................................................................................................2. Apakah karyawan Bapak/Ibu melayani konsumen dengan ramah?

1. Ya2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Mengharuskan karyawan ramah terhadap konsumen2. Lainnya, sebutkan.....

PhysicBukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberibukti atas kualitas jasa. Contoh: gedung, tanah, perlengkapan, anggotastaf, tanda-tanda, dan petunjuk yang terlihat lainnya. Apakah setuju?Mengapa?.......................................................................................................

2. Keuangan dan Akuntansi1. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki hubungan yang baik dengan penanam

modal dan pemegang saham?1. Ya2. Tidak

3. Kegiatan Produksi-Operasi1. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki hubungan yang baik dengan pemasok?

1. Ya2. Tidak3.Jika ya, apa alasannya?...................................

4. Sumberdaya Manusia1. Apakah Rahat Cafe 1 memperhatikan faktor berikut?

1. Manajemen SDM2. Keterampilan dan motivasi kerja3. Produktivitas

2. Bentuk motivasi kerja karyawan yang diberikan manajer di Rahat Cafe 1dapat berupa apa?

1. ....................2. ....................3. ....................

Lingkungan Eksternal :1. Lingkungan jauh2. Lingkungan industri

1. Lingkungan Jauh(Silanglah dan isilah jawaban di bawah ini!)

Page 102: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

184

a. Faktor Politik1. Apakah terdapat Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan? Jika

ada, sebutkan:1. ………………2. ………………3. ………………

2. Apakah terdapat peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja? Jika ada,sebutkan:

1. ………………2. ………………3. ………………

3. Apakah masih berlaku sistem perpajakan?1. Ya2. Tidak3. Jika ya, apa alasan Bapak/Ibu? ....................

b. Faktor Ekonomi1. Bagaimana siklus bisnis yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1?................................

............................................................................................................................. ..

............................................................................................................................. ..2. Apakah Rahat Cafe 1 berpengaruh terhadap inflasi, suku bunga, dan investasi?

1. Ya2. Tidak

3. Jika ya, sebutkan alasan Bapak/Ibu?...................4. Siapakah yang berperan dalam penetapan harga produk?.....................................5. Apakah produktivitas sumberdaya manusia dan teknologi sudah maju?...............6. Bagaimana kriteria tenaga kerja di Rahat Cafe 1? Sebutkan:

1. ....................2. ....................3. ....................

c. Faktor Sosial1. Faktor sosial yang ada di Rahat Cafe 1, biasanya terdiri dari aspek mana saja?

Sebutkan:

1. Sikap2. Gaya hidup3. Adat istiadat4. Ketiganya

d. Faktor Teknologi1. Apakah dengan teknologi yang sudah ada, dapat mempengaruhi kinerja Rahat

Cafe 1?1. Ya2. Tidak

2. Jika ya, apa alasannya? .........................

Page 103: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

185

3. Apakah ada waktu keusangan teknologi kemudian mengharuskan digantidengan yang baru?1. Ya2. Tidak

4. Biasanya teknologi berupa apa?.............................................................................5. Bagaimana harga teknologi yang akan diadopsi?..................................................

.................................................................................................................... ..........

2. Lingkungan Industria. Ancaman Masuk Pendatang Baru

1. Faktor-faktor manakah di bawah ini yang sering mempengaruhi Rahat Cafe1?

Skala Ekonomi Diferensiasi produk Kecukupan modal Akses ke saluran distribusi Peraturan pemerintah

b. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri1. Faktor-faktor manakah di bawah ini yang sering mempengaruhi Rahat Cafe

1? Jumlah kompetitor Tingkat pertumbuhan industri Karakteristik produk Biaya tetap yang besar Kapasitas Hambatan keluar2. a. Menurut Anda, siapa pesaing utama Rahat Cafe 1 dan apa yang menjadi

keunggulan tempat tersebut?.......................................................................b. Bagaimana pihak Rahat Cafe 1 menanggapi para pesaing tersebut?..........

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

c. Ancaman Produk Pengganti1. Apakah produk pengganti atau substitusi mengancam produk utama?

1. Ya2. Tidak

2. Produk pengganti apa yang menjadi pesaing bisnis Anda?......................................................................................................................................................

3. Apakah ada pengaruhnya bagi penjualan pada bisnis Anda?..........................

d. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli1. Apakah Rahat Cafe 1 melihat dari sisi tawar-menawar pembeli dalam

menentukan harga maupun dalam meningkatkan mutu atau layanan RahatCafe 1?1.Ya2. Tidak

Page 104: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

186

3. Bagaimana pengaruh yang diberikan pembeli dalam proses tawar-menawar?............................................................................................. .........................................................................................................................................................

e. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok1. Apakah kekuatan tawar-menawar pemasok dalam hal menaikkan harga atau

menurunkan kualitas produk atau servis mempengaruhi Rahat Cafe 1?1.Ya2.Tidak

2. Bagaimana pengaruh pemasok bagi bisnis ini?...............................................3. Kriteria apa yang diberikan oleh Rahat Cafe 1 dalam memilih pemasok?

...........................................................................................................................

........................................................................................................................

f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya1. Apakah Rahat Cafe 1 bekerjasama dengan stakeholder?

1.Ya2. Tidak

2. Apa saja stakeholder yang dimaksud? Sebutkan.....1. Pemerintah2. Serikat pekerja3. Lingkungan masyarakat4. Kreditor5. Pemasok6. Lainnya, sebutkan.....

3. Apakah terjadi persaingan dengan cafe-cafe lain?1. Ya2. Tidak

4.Apa ada pengaruh yang ditimbulkan oleh para stakeholder lain, sepertipemegang saham lainnya, pemerintah, atau pihak yang berpengaruh dilingkungan sekitar lokasi?.................................................................................

Pertanyaan tambahan(Silanglah jawaban di bawah ini yang menurut Bapak/Ibu benar)

1. Ada berapa jenis makanan yang dijual?1. ≥ 20 makanan2. ≤ 20 makanan3. Lainnya, sebutkan.....

2. Biasanya konsumen lebih menyukai makanan apa?1. Indonesian foods2. Healthy foods3. Diet foods

3. Biasanya bahan baku dibeli darimana?1. Pasar tradisional2. Langganan Rahat Cafe 13. Lainnya, sebutkan.....

4. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki langganan pasar untuk membeli bahan baku?1. Ya

Page 105: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

187

2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Harga lebih murah2. Lainnya, sebutkan.....Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Semua pasar sama2. Lainnya, sebutkan.....

5. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki sertifikasi halal dari MUI?1. Ya2. TidakJika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Pengurusan sertifikasi halal dari MUI lama2. Lainnya, sebutkan.....

6. Apakah ada layanan pesan antar untuk lokasi di luar Rahat Cafe 1?1. Ya2. TidakJika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Tidak ada kendaraan2. Lainnya, sebutkan.....

7. Berapa jumlah karyawan yang ada di Rahat Cafe 1?8. Setiap hari apa Rahat Cafe 1 banyak dipenuhi pengunjung?

1. Sabtu – Minggu2. Senin – Jumat3. Lainnya, sebutkan.....

9. Apakah Rahat Cafe 1 merasa bersaing dengan cafe-cafe lain di kota Bogor?1. Ya2. TidakJika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Setiap cafe memiliki pelanggan masing-masing2. Letaknya berjauhan dengan cafe-cafe yang lain, jadi tidak masalah.3. Lainnya, sebutkan.....

10. Apakah bila terjadi kenaikan bahan baku, harga semua menu naik?1. Ya2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Harga bahan baku naik, harga makanan juga naik2. Lainnya, sebutkan.....

11. Apakah Rahat Cafe 1 merasa bersaing dengan restoran besar?1. Ya2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Orang lebih memilih restoran2. Makanannya nanti kurang laku3. Lainnya, sebutkan.....Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Selalu ada pelanggan yang lebih menyukai makanan cafe daripada restoran2. Lainnya, sebutkan.....

Page 106: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

188

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian di Rahat Cafe 1, Bogor

IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur Anda : ….. tahun

2. Jenis Kelamin :a. Laki-laki b. perempuan

3. Pendidikan terakhir Anda :a. SD c. SMA e. lain-lain …..b. SMP d. Sarjana

4. Pekerjaan Andaa. Pegawai Negeri c. Wiraswasta e. lain-lain …..b. Pegawai Swasta d. Pelajar/ Mahasiswa

Dalam rangka pengumpulan data primer sebagai bahan penyusunan tugas

akhir atau skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di

Bogor”, maka peneliti bermaksud menyebarkan kuesioner dan mengharapkan

bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisinya dengan jujur, benar, serta akurat

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara

berikan akan dijamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan kerjasama

Bapak/Ibu/Saudara, peneliti mengucapkan terima kasih.

Peneliti

Mayang Dewi ApriatniH34086054

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 107: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

189

Tata Cara Pengisian

1. Pilihlah jawaban yang paling tepat menurut pendapat Anda

2. Apabila diminta alasan dalam memilih jawaban Anda, maka tuliskan

alasan Anda dengan jelas dan lengkap

3. Jawaban Anda akan dijamin kerahasiaannya

Pertanyaan di bawah ini berkaitan dengan pendapat Anda sebagai

konsumen Rahat Cafe 1, Bogor. Mohon tunjukkan pendapat Anda

dengan melingkari jawaban yang paling sesuai dari pilihan yang tersedia:

Angka 1 = Tidak Setuju (TS)

Angka 2 = Kurang Setuju (KS)

Angka 3 = Setuju (S)

Angka 4 = Sangat Setuju (SS)

A. Variabel Produk

TS KS S SS

1. Rasa memuaskan 1 2 3 4

2. Bentuk/ Penampilan produk menarik 1 2 3 4

3. Produk higienis 1 2 3 4

4. Variasi jenis produk perlu ditambah lagi 1 2 3 4

5. Perlu menciptakan produk-produk baru 1 2 3 4

5. 6. Stok produk kurang 1 2 3 4

7. Mutu/ Kualitas produk tinggi 1 2 3 4

8. Makanan Indonesia paling disukai 1 2 3 4

9. Makanan sehat paling disukai 1 2 3 4

10. Makanan diet paling disukai 1 2 3 4

Page 108: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

190

B. Variabel Harga

TS KS S SS

1. Harga terjangkau 1 2 3 4

2. Harga sesuai dengan kualitas produk 1 2 3 4

3. Harga Rahat Cafe 1 lebih murah

dibandingkan cafe lain

1 2 3 4

4. Perlu ada potongan harga 1 2 3 4

C. Variabel Promosi

TS KS S SS

1. Slogan Rahat Cafe 1 menarik (“Indonesian

food, healthy, & diet foods”)

1 2 3 4

2. Anda akan merekomendasikan Rahat Cafe 1

ke orang lain

1 2 3 4

3. Perlu adanya promosi 1 2 3 4

4. Rahat Cafe 1 perlu memasang iklan pada

media cetak maupun elektronik

1 2 3 4

5. Rahat Cafe 1 perlu melakukan pengadaan

diskon/potongan harga (khususnya pelajar)

1 2 3 4

6. Anda butuh informasi terhadap produk-

produk Rahat Cafe 1

1 2 3 4

D. Variabel Distribusi

TS KS S SS

1. Lokasi Rahat Cafe 1 strategis 1 2 3 4

2. Tempatnya menarik 1 2 3 4

3. Kebersihan tempat terjaga 1 2 3 4

4. Fasilitas lengkap (kamar mandi, mushola,

tempat cuci tangan, dll)

1 2 3 4

5. Perlu menambah cabang 1 2 3 4

Page 109: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

191

E. Variabel Orang

TS KS S SS

1. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan 1 2 3 4

2. Pelayanan di Rahat Cafe 1 kurang jumlahnya 1 2 3 4

F. Variabel Proses

TS KS S SS

1. Penyampaian jasa efektif 1 2 3 4

2. Keterlambatan pelayanan 1 2 3 4

3. Birokrasi baik 1 2 3 4

4. Pemrosesan pelayanan produksi memuaskan 1 2 3 4

G. Variabel Fisik

TS KS S SS

1. Memberikan struk harga 1 2 3 4

2. Penting adanya fasilitas layanan telkom

hotspot

1 2 3 4

Keterangan:

Kuesioner ini sebagai data pendukung untuk menentukan faktor internal

(keunggulan dan kelemahan perusahaan), serta sebagai tambahan data dari hasil

wawancara dan pengisisan kuesioner oleh Manajer Operasional dan Supervisor

Rahat Cafe 1.

Page 110: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

192

Lampiran 3. Penilaian Responden Terhadap Faktor Internal Rahat Cafe 1di Bogor

1. KEKUATANA = Sebagai makanan “Indonesian Foods, Healthy and Diet Foods”B = Inovasi produkC = Mutu/Kualitas produk terjagaD = Lokasi cafe yang cukup strategisE = Adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcardF = Promosi sulup dilakukanG = Pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadap konsumenH = Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery

orderI = layanan telkom hotspotJ = Penyampaian jasa efektif

2. KELEMAHANK = Belum memiliki sertifikasi dari BPOML = Tempat kurang menarikM = Area parkir kurang memadaiN = Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi

Responden 1: Bapak Dedi Suwardi (Manajer Operasional Rahat Cafe 1)

FaktorStrateg

iInterna

l

A B C D E F G H I J K L M N Total Bobot

A 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 33 0.091B 1 3 3 1 3 3 2 1 1 1 3 1 3 26 0.071C 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 16 0.044D 1 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 21 0.058E 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 36 0.099F 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 18 0.049G 1 1 2 3 1 3 1 1 2 1 2 2 2 22 0.060H 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 2 3 30 0.082I 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 2 32 0.088J 1 3 3 1 1 3 2 2 1 1 3 3 3 27 0.074K 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 0.107L 1 1 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 19 0.052M 1 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 3 3 26 0.071N 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 19 0.052

Total 364 1.000

Page 111: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

193

Responden 2: Bapak Firmandi Sugriat (Supervisor Rahat Cafe 1)

FaktorStrateg

iInterna

l

A B C D E F G H I J K L M N Total Bobot

A 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 30 0.082B 1 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 24 0.066C 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 16 0.044D 2 2 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 22 0.060E 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 33 0.091F 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 19 0.052G 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 22 0.060H 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 31 0.085I 2 3 3 2 1 3 3 2 3 1 3 2 3 31 0.085J 2 3 3 3 1 2 2 2 1 1 3 3 3 29 0.080K 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 37 0.102L 1 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 21 0.058M 2 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 29 0.080N 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 20 0.055

Total 364 1.000

Page 112: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

194

Lampiram 4. Penilaian Responden Terhadap Faktor Eksternal Rahat Cafe 1di Bogor

1. PELUANGA = Perubahan gaya hidup masyarakatB = Pertumbuhan jumlah penduduk BogorC = Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakatD = Perkembangan kemajuan teknologiE = Cukup tersedia angkatan kerja

2. ANCAMANF = Tingkat persaingan cafe cukup tinggiG = Kenaikan harga bahan bakuH = Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggiI = Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggiJ = Hambatan masuk industri cukup tinggi

Responden 1: Bapak Dedi Suwardi (Manajer Operasional Rahat Cafe 1)

Faktor StrategisEksternal

A B C D E F G H I J Total Bobot

A 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 0.144B 1 2 3 2 2 3 2 2 2 19 0.105C 1 2 1 1 1 3 3 1 1 14 0.077D 1 1 3 2 2 3 2 2 2 18 0.100E 2 2 3 2 1 3 2 2 2 19 0.105F 1 2 3 2 3 3 1 1 1 17 0.094G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0.050H 1 2 3 2 2 3 3 2 2 18 0.100I 1 2 3 2 2 3 3 2 2 20 0.111J 1 2 3 2 2 3 3 2 2 20 0.111

Total 180 1.000

Responden 2: Bapak Deni Kurniawan (Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah)

Faktor StrategisEksternal

A B C D E F G H I J Total Bobot

A 3 3 3 2 3 2 1 1 3 21 0.117B 1 2 3 2 2 3 3 3 3 22 0.122C 1 2 3 1 3 3 3 3 3 22 0.122D 1 1 1 3 2 3 1 1 3 16 0.089E 2 2 3 1 3 3 1 1 3 19 0.105F 1 2 1 2 1 3 2 2 2 16 0.089G 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0.067H 3 1 1 3 3 2 3 1 3 20 0.111I 3 1 1 3 3 2 3 3 2 21 0.117J 1 1 1 1 1 2 1 1 2 11 0.061

Total 180 1.000

Page 113: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

195

Responden 3: Bapak Andri Surya (Manajer Operasional Kebun Kita)

Faktor StrategisEksternal

A B C D E F G H I J Total Bobot

A 2 2 2 3 2 3 3 3 2 22 0.122B 2 3 3 2 2 2 2 2 3 21 0.117C 2 1 3 3 2 2 2 2 3 20 0.111D 2 1 1 2 2 1 2 2 2 15 0.083E 1 2 1 2 2 1 1 1 2 13 0.072F 2 2 2 2 2 2 2 2 1 17 0.094G 1 2 2 3 3 2 3 3 2 21 0.117H 1 2 2 2 3 2 1 3 2 18 0.100I 1 2 2 2 3 2 1 1 2 16 0.089J 2 1 1 2 2 3 2 2 2 17 0.094

Total 180 1.000

Page 114: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

196

Lampiran 5. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal pada RahatCafe 1 di Bogor

Nilai Bobot Faktor Strategis Internal

Faktor Internal Pakar 1 Pakar 2 Rata-rata1. Sebagai makanan ”Indonesian Foods,

Healty & Diet Foods”0.091 0.082 0.086

2. Inovasi produk 0.071 0.066 0.0683. Mutu/kualitas produk terjaga 0.044 0.044 0.0444. Lokasi cafe yang cukup strategis 0.058 0.060 0.0595. Adanya potongan harga untuk pelajar

dengan layanan kartu b’smartcard0.099 0.091 0.095

6. Promosi cukup dilakukan 0.049 0.052 0.0507. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan

terhadap konsumen0.060 0.060 0.060

8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunchbox, catering box, dan delivery order

0.082 0.085 0.083

9. Layanan telkom hotspot 0.088 0.085 0.08610. Penyampaian jasa efektif 0.074 0.080 0.07711. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 0.107 0.102 0.10412. Tempat kurang menarik 0.052 0.058 0.05513. Area parkir kurang memadai 0.071 0.080 0.07514. Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi 0.052 0.055 0.053

Nilai Rating Faktor Strategis Internal

Faktor Internal Pakar 1 Pakar 2 Rata-rata1. Sebagai makanan ”Indonesian Foods,

Healty & Diet Foods”4 4 4

2. Inovasi produk 4 4 43. Mutu/kualitas produk terjaga 4 4 44. Lokasi cafe yang cukup strategis 3 3 35. Adanya potongan harga untuk pelajar

dengan layanan kartu b’smartcard3 3 3

6. Promosi cukup dilakukan 3 3 37. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan

terhadap konsumen3 3 3

8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunchbox, catering box, dan delivery order

3 3 3

9. Layanan telkom hotspot 3 3 310. Penyampaian jasa efektif 3 3 311. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 3 3 312. Tempat kurang menarik 2 2 213. Area parkir kurang memadai 2 2 214. Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi 3 3 3

Page 115: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

197

Lampiran 6. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal pada RahatCafe 1 di Bogor

Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal

Faktor Eksternal Pakar1

Pakar2

Pakar3

Rata-rata

1. Perubahan gaya hidup masyarakat 0.144 0.117 0.122 0.1282. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 0.105 0.122 0.117 0.1153. Peningkatan pendapatan dan daya beli

masyarakat0.077 0.122 0.111 0.103

4. Perkembangan kemajuan teknologi 0.100 0.089 0.083 0.0915. Cukup tersedia angkatan kerja 0.105 0.105 0.072 0.0946. Tingkat persaingan cafe cukup tinggi 0.094 0.089 0.094 0.0927. Kenaikan harga bahan baku 0.050 0.067 0.117 0.0788. Kekuatan tawar-menawar konsumen

tinggi0.100 0.111 0.100 0.155

9. Kekuatan tawar - menawar pemasoktinggi

0.111 0.117 0.089 0.106

10.Hambatan masuk industri cukuptinggi

0.111 0.061 0.094 0.089

Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal

Faktor Eksternal Pakar1

Pakar2

Pakar3

Rata-rata

1. Perubahan gaya hidup masyarakat 4 4 4 42. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 4 4 3 43. Peningkatan pendapatan dan daya beli

masyarakat3 4 4 4

4. Perkembangan kemajuan teknologi 2 3 3 35. Cukup tersedia angkatan kerja 3 3 4 36. Tingkat persaingan cafe cukup tinggi 1 2 1 17. Kenaikan harga bahan baku 2 2 1 28. Kekuatan tawar-menawar konsumen

tinggi3 2 2 2

9. Kekuatan tawar - menawar pemasoktinggi

3 3 2 3

10.Hambatan masuk industri cukup tinggi 3 3 2 3

Keterangan:

Pakar 1 = Manajer Operasional Rahat Cafe 1

Pakar 2 = Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah

Pakar 3 = Manajer Operasional Kebun Kita

Page 116: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

83

Lampiran 7. Hasil Matriks QSPM Rahat Cafe 1

Faktor Sukses Kritis Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

KEKUATANSebagai makanan ”Indonesian Foods, Healty & Diet Foods” 0.091 4 0.364 4 0.364 4 0.364 4 0.364 4 0.364

Inovasi produk 0.071 4 0.284 4 0.284 3 0.213 4 0.284 4 0.284Mutu/kualitas produk terjaga 0.044 4 0.176 3 0.132 2 0.088 2 0.088 2 0.176Lokasi cafe yang cukup strategis 0.058 3 0.174 2 0.116 2 0.116 3 0.174 2 0.116Adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartub’smartcard

0.099 4 0.396 4 0.396 4 0.396 4 0.396 3 0.297

Promosi cukup dilakukan 0.049 4 0.196 4 0.196 4 0.196 4 0.196 4 0.196Pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadap konsumen 0.060 3 0.180 2 0.120 4 0.240 4 0.240 2 0.120Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dandelivery order

0.082 4 0.328 4 0.328 4 0.328 4 0.328 4 0.328

Layanan telkom hotspot 0.088 4 0.352 3 0.264 3 0.264 4 0.352 4 0.352Penyampaian jasa efektif 0.074 4 0.296 3 0.222 4 0.296 4 0.296 3 0.222KELEMAHANBelum memiliki sertifikasi dari BPOM 0.107 4 0.428 4 0.428 4 0.428 4 0.428 4 0.428Tempat kurang menarik 0.052 3 0.156 4 0.208 4 0.208 2 0.104 4 0.208Area parkir kurang memadai 0.071 4 0.284 4 0.284 4 0.284 4 0.284 4 0.284Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi 0.052 3 0.156 3 0.156 4 0.208 4 0.208 4 0.208PELUANGPerubahan gaya hidup masyarakat 0.144 4 0.576 3 0.432 3 0.432 4 0.576 3 0.432Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 0.105 4 0.420 3 0.315 3 0.315 3 0.315 3 0.315Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0.077 3 0.231 4 0.308 4 0.308 3 0.231 3 0.231Perkembangan kemajuan teknologi 0.100 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400Cukup tersedia angkatan kerja 0.105 4 0.420 3 0.315 4 0.420 4 0.420 4 0.420ANCAMANTingkat persaingan cafe cukup tinggi 0.094 2 0.188 4 0.376 4 0.376 4 0.376 4 0.376Kenaikan harga bahan baku 0.050 4 0.200 2 0.100 2 0.100 2 0.100 2 0.100Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi 0.100 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400Kekuatan tawar - menawar pemasok tinggi 0.111 4 0.444 3 0.333 3 0.333 3 0.333 3 0.333Hambatan masuk industri tinggi 0.111 3 0.333 4 0.444 4 0.444 4 0.444 3 0.333Total 7.382 6.765 7.157 7.337 6.923

Page 117: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

84

Lampiran 8. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot danRating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Rahat Cafe 1 diBogor

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :Pekerjaan/Jabatan :

Dalam rangka pengumpulan data primer sebagai bahan penyusunan tugas

akhir atau skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di

Bogor”, maka peneliti bermaksud menyebarkan kuesioner dan mengharapkan

bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan

benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan

tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat. Atas

perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.

Peneliti

Mayang Dewi Apriatni

H34086054

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2010

Page 118: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

85

PENENTUAN BOBOT

Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor internal maupun

eksternal Rahat Cafe 1, yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa

besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan usaha

pemasaran Rahat Cafe 1.

Petunjuk Umum:

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari responden.

3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden (tidak

menunda) untuk menghindari jawaban yang tidak konsisten.

4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang

tercantum dalam kuesioner ini, memiliki pandangan yang berbeda dengan

peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus:

1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap

keberhasilan perusahaan dalam bisnis Rahat Cafe 1. Penentuan bobot

merupakan pandangan responden terhadap faktor strategis internal dan

eksternal perusahaan.

2. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang

tersedia untuk Rahat Cafe 1 adalah:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

(Indikator horizontal adalah indikator yang terdapat pada kolom vertikal, dan

sebaliknya)

Page 119: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

86

1. Identifikasi Bobot Faktor Strategis Internal untuk Rahat Cafe 1

FaktorStrateg

iInterna

l

A B C D E F G H I J K L M N Total Bobot

ABCDEFGHIJKLMN

Total

Keterangan:

1. KekuatanA = Sebagai makanan “Indonesian Foods, Healthy and Diet Foods”B = Inovasi produkC = Mutu/Kualitas produk terjagaD = Lokasi cafe yang cukup strategisE = Adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcardF = Promosi sulup dilakukanG = Pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadap konsumenH = Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery

orderI = layanan telkom hotspotJ = Penyampaian jasa efektif

2. KelemahanK = Belum memiliki sertifikasi dari BPOML = Tempat kurang menarikM = Area parkir kurang memadaiN = Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi

Page 120: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

87

2. Identifikasi Bobot Faktor Strategis Eksternal untuk Rahat Cafe 1

Faktor StrategisEksternal

A B C D E F G H I J Total Bobot

ABCDEFGHIJ

Total

Keterangan:

1. PeluangA = Perubahan gaya hidup masyarakatB = Pertumbuhan jumlah penduduk BogorC = Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakatD = Perkembangan kemajuan teknologiE = Cukup tersedia angkatan kerja

2. AncamanF = Tingkat persaingan cafe cukup tinggiG = Kenaikan harga bahan bakuH = Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggiI = Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggiJ = Hambatan masuk industri cukup tinggi

Page 121: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

88

PENENTUAN RATING

3. Pemberian Peringkat Terhadap Faktor-Faktor Internal Perusahaan(Kekuatan dan Kelemahan)

Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Kekuatan Perusahaan

Petunjuk Pengisian:

a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan usaha

dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.

b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:

Skala 4 = jika faktor tersebut sangat kuat dibandingkan dengan pesaing.

Skala 3 = jika faktor tersebut kuat dibandingkan dengan pesaing.

Skala 2 = jika faktor tersebut lemah dibandingkan dengan pesaing.

Skala 1 = jika faktor tersebut sangat lemah dibandingkan dengan pesaing.

Pertanyaan:

Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing

(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki Rahat Cafe 1

sebagai berikut:

NoFaktor Strategis Internal Rating

KEKUATAN 1 2 3 41. Sebagai makanan ”Indonesian Foods, Healty and

Diet Foods”2. Inovasi produk3. Mutu/Kualitas produk yang terjaga4. Lokasi cafe yang cukup strategis5. Adanya potongan harga untuk pelajar dengan

layanan kartu b’smartcard6. Promosi cukup dilakukan7. Pelayanan yang baik,ramah dan sopan terhadap

konsumen8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box,

catering box, dan delivery order9. Layanan telkom hotspot

10. Penyampaian jasa efektif

Page 122: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

89

Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Kelemahan Perusahaan

Petunjuk Pengisian:

a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kelemahan usaha

dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.

b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:

Skala 4 = jika faktor tersebut sangat lemah terhadap pesaing.

Skala 3 = jika faktor tersebut lemah terhadap pesaing.

Skala 2 = jika faktor tersebut kuat terhadap pesaing.

Skala 1 = jika faktor tersebut sangat kuat terhadap pesaing.

Pertanyaan:

Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing

(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki Rahat Cafe 1

sebagai berikut:

NoFaktor Strategis Internal Rating

KELEMAHAN 1 2 3 41. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM2. Tempat kurang menarik3. Area parkir kurang memadai4. Tenaga kerja tidak terspesialisasi

Page 123: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

90

4. Pemberian Peringkat Terhadap Faktor-Faktor Eksternal Perusahaan(Peluang dan Ancaman)

Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Peluang Perusahaan

Petunjuk Pengisian:

a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor peluang usaha

dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.

b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:

Skala 1 = sangat rendah, respon usaha dalam meraih peluang tersebut kurang.

Skala 2 = rendah, respon usaha dalam meraih peluang tersebut rata-rata.

Skala 3 = tinggi, respon usaha dalam meraih peluang tersebut di atas rata-rata.

Skala 4 = sangat tinggi, respon usaha dalam meraih peluang tersebut superior.

Pertanyaan:

Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing

(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor peluang yang dimiliki Rahat Cafe 1

sebagai berikut:

NoFaktor Strategis Eksternal Rating

PELUANG 1 2 3 41. Perubahan gaya hidup masyarakat2. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor3. Peningkatan pendapatan dan daya beli

masyarakat4. Perkembangan kemajuan teknologi5. Cukup tersedia angkatan kerja

Page 124: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

91

Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Ancaman Perusahaan

Petunjuk Pengisian:

a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor ancaman usaha

dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara

memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.

b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:

Skala 1 = sangat tinggi, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut

superior.

Skala 2 = tinggi, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut di atas rata

rata.

Skala 3 = rendah, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut rata-rata.

Skala 4 = sangat rendah, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut

kurang.

Pertanyaan:

Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing

(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor ancaman yang dimiliki Rahat Cafe 1

sebagai berikut:

NoFaktor Strategis Eksternal Rating

ANCAMAN 1 2 3 41. Tingkat persaingan cafe tinggi2. Kenaikan harga bahan baku3. Kekuatan tawar-menawar konsumen

tinggi4. Kekuatan tawar-menawar pemasok

tinggi5. Hambatan masuk industri cukup tinggi

Page 125: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

92

Lampiran 9. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS)Alternatif Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor

KUESIONER PENELITIANPENENTUAN ATTRACTIVENESS SCORE ALTERNATIF STRATEGI

PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :Umur :Jenis Kelamin : 1. Laki-laki

2. PerempuanPendidikan :Pekerjaan :

Dalam rangka pengumpulan data primer sebagai bahan penyusunan tugas

akhir atau skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di

Bogor”, maka peneliti bermaksud menyebarkan kuesioner dan mengharapkan

bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan

benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan

tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat. Atas

perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.

Peneliti

Mayang Dewi Apriatni

H34086054

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2010

Page 126: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

93

KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI TERPILIH

DENGAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)

Tujuan:

QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan

seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau

diperbaiki. QSPM secara objektif akan mengindikasikan alternatif strategi mana

yang terbaik untuk dilakukan.

Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT:

Strategi 1 : Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi

seperti membuka cabang di sekitar Bogor.

Strategi 2 : Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku,

proses pemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara

penyajian.

Strategi 3 : Mengadakan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan

kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas

dan terarah.

Strategi 4 : Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik

dengan pemasok.

Strategi 5 : Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkir yang

memadai, desain ruangan cafe yang lebih menarik dan pembuatan

sertifikasi dari BPOM.

Petunjuk Pengisian:

Tentukan AS atau daya tarik masing-masing faktor internal (kekuatan-

kelemahan) serta faktor eksternal (peluang-ancaman) untuk masing-masing

alternatif strategi pengembangan sebagaimana disebut di atas. Mengajukan

pertanyaan, apakah faktor sukses kritis ini mempengaruhi pilihan strategi yang

dibuat. Jika jawabannya ”Tidak”, maka kolom AS tidak perlu diisi, jika

jawabannya ”Ya” maka kolom AS diisi dengan:

Page 127: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

94

1 = Jika alternatif strategi tidak menarik dibandingkan relatif terhadap alternatif

lain.

2 = Jika alternatif strategi agak menarik dibandingkan relatif terhadap alternatif

lain.

3 = Jika alternatif strategi cukup menarik dibandingkan relatif terhadap

alternatif lain.

4 = Jika alternatif strategi sangat menarik dibandingkan relatif terhadap

alternatif lain.

Matriks QSPM

Faktor Sukses KritisBobot

Strategi1

Strategi2

Strategi3

Strategi4

Strategi5

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TASKekuatan- Sebagai makanan

“IndonesianFoods, Healthy andDiet Foods”

- Inovasi produk- Mutu/Kualitas

produk terjaga- Lokasi cafe yang

cukup strategis- Adanya potongan

harga untuk pelajardengan layanankartu b’smartcard

- Promosi cukupdilakukan

- Pelayanan yangbaik, ramah dansopan terhadapkonsumen

- Memilikipelayanan khususseperti lunch box,catering box, dandelivery order

- layanan telkomhotspot

- Penyampaian jasaefektif

Kelemahan

Page 128: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

95

- Belum memilikisertifikasi dariBPOM

- Tempat kurangmenarik

- Area parkir kurangmemadai

- Tenaga kerja yangtidak terspesialisasi

Peluang- Perubahan gaya

hidup masyarakat- Pertumbuhan

jumlah pendudukBogor

- Peningkatanpendapatan dandaya belimasyarakat

- Perkembangankemajuanteknologi

- Cukup tersediaangkatan kerja

Ancaman- Tingkat

persaingan cafecukup tinggi

- Kenaikan hargabahan baku

- Kekuatan tawar-menawarkonsumen tinggi

- Kekuatan tawar-menawar pemasoktinggi

- Hambatan masukindustri cukuptinggi

Total

Page 129: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

96

Lampiran 10. Daftar Menu Makanan Indonesia (Indonesian Foods) RahatCafe 1 di Bogor

Nama Menu Harga(Rp)

Nasi cobek ayam 17.000Nasi timbel ayam komplit 17.500Nasi tutug oncom komplit 17.000Nasi tutug oncom bebek bakar cabe ijo sambal bajak 24.000Nasi ayam bakar jumbo 14.000Nasi bebek bakar cabe ijo 22.000Nasi ayam kukus 15.000Sop buntut rebus 22.000Sop iga jumbo 25.000Bistik iga bakar hot plate 30.000Capcay spesial 25.000Udang saus tiram 20.000Udang goreng tepung 20.000Cumi goreng mentega 17.500Cumi goreng saus tiram 17.500Sapi lada hitam hot plate 25.000Ayam gepuk 14.000Ayam lada hitam hot plate 23.000Nasi putih 3.500Nasi timbel polos 5.000Nasi tutug polos 5.000Nasi cobek polos 5.000Aneka Nasi Goreng:Nasi goreng telur 10.000Nasi goreng spesial 15.000Nasi goreng seafood 17.000Nasi goreng seafood spesial 19.000Nasi goreng ayam 16.000Nasi goreng ayam spesial 18.000Nasi goreng kambing 17.000Nasi goreng ikan asin 15.000Nasi goreng sapi 16.000Nasi goreng sapi spesial 18.000Kuetiaw goreng telur 9.000Kuetiaw seafood 14.000Kuetiaw gembira 12.000Aneka omlet:Omelet mix (sosis daging keju) 15.000Omelet seafood 15.000Es bubur buah vanila/strawberry 12.000Es buah salju 12.000

Page 130: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

97

Susu kedelai 6.000Aneka es dan juice + float es krim (Rp.3.000)Es campur 10.000Es lemon tea 8.000Es capucino 8.000Es jeruk 7.000Es cokelat 9.000Es soda susu 9.000Jus alpukat 10.000Jus jeruk 9.000Jus melon 9.000Jus strawberry 12.000Jus jambu 11.000Minuman panas:Bandrek 6.500Kopi susu 6.500Roti bakar keju 9.000Roti maryam madu 10.000Roti maryam keju 11.000Roti maryam keju coklat 12.000Colenak es krim 11.000Colenak cokelat 11.000Colenak keju 11.000Pisang goreng keju 10.000

Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)

Page 131: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

98

Lampiran 11. Daftar Menu, Bahan Baku, dan Kandungan Gizi padaMakanan Sehat dan Makanan Diet (Healthy and Diet Foods)Rahat Cafe 1 di Bogor

Nama Menu Harga(Rp)

Komposisi/Bahan Baku

Ayam jumbo protein 23.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Kecap merk tropicana

Sate ayam protein 20.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Kecap merk tropicana

Sate ayam diet 20.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Minyak zaitun murni 100% Kecap merk tropicana

Makaroni diet egg 15.000 Gandum Putih telur Kacang polong (di kukus) Wortel, dll

Tempe bakar 7.000 TempeSup kacang merah 13.000 Kacang merahSpaghetti ayam(sehat)

16.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Saos: tomat, wortel direbus, minyak

wijenRoti maryam madu 10.000 Roti

Madu murni/madu merk tropicana(sesuai permintaan konsumen)

Protein mix(minuman)

13.000 Sereal Putih telur yang direbus Pisang Gula merk tripicana

Susu kedelai 6.000 Susu kedelaiBansus (bandrek dansusu)

8.500 Jahe Gula merah Pandan Merica Kayu manis Susu

Teh madu jahe 9.000 Teh hijau Madu murni/madu merk tropicana

(sesuai permintaan konsumen) Jahe

Healthy juice:Langsing ramping 11.000 Nanas

Jeruk nipis Apel

Yogi orange bery 14.000 Yogurt (susu fermentasi)

Page 132: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

99

Jeruk Strawberry

Apple super 13.000 Apel Jeruk nipis atau jeruk lemon

Avocado banana milk 16.000 Alpukat Pisang Susu murni tawar

Soy belle yoghurt 14.000 Yogurt (susu fermentasi) Susu kedelai Strawberry

Slim and beauty 12.000 Anggur Pepaya Strawberry

Soy strawberry 15.000 Susu kedelai Madu murni/madu merk tropicana

(sesuai permintaan konsumen) Strawberry

Slim melon 14.000 Melon Jeruk lemon Jeruk manis peras

Jus anggur(antioksidan)

11.000 Anggur

Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)

Kandungan Gizi pada Makanan Sehat dan Makanan Diet di Rahat Cafe 1,

Bogor:

Makanan sehat dan makanan diet Rahat Cafe 1 berasal dari bahan baku

yang mempunyai nilai gizi dan manfaat sebagai berikut:

Gula Tropicana

Kandungan Kadar %AKGLemak Total 0 %Protein 0 %Karbohidrat Total 2 gr 1 %Gula 0 %Natrium (sodium) 0 %

Page 133: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

100

Kecap Tropicana

Kandungan Kadar %AKGLemak Total 0 %Protein 0 %Karbohidrat Total 6 gr 2 %Natrium (sodium) 50 mg 2 %

Bahan baku (daging ayam) untuk menu makanan sehat dan makanan diet

seperti ayam jumbo protein, sate ayam protein dan sate ayam diet berasal dari

PT. Al-Fattah (pemasok), dalam pengolahan khusus menu ini yaitu dengan

memilih ayam bagian dada tanpa kulit. Menurut Rahat Cafe 1 daging ayam

bagian dada tekstur kadar lemaknya sedikit. Sesuai dengan persepsi dari

literatur bahwa dada ayam memiliki lemak lebih sedikit dibanding paha.

Ditambah lagi dengan keterangan bahwa paha adalah tempat di mana obat-

obatan untuk ketahanan ayam disuntikkan. Fakta lain, bagian dada ayam lebih

sering digunakan untuk produksi makanan yang menggunakan daging ayam

seperti sosis ayam, burger ayam, coctail ayam dan lain sebagainya. Daging

paha dianggap lebih liat dan otot yang lebih kuat sehubungan fungsi paha

untuk berjalan.2

Minyak Zaitun

Minyak zaitun sama dengan minyak kesehatan. Minyak yang kaya komponen

gizi ini dapat mempercantik dan melangsingkan tubuh, mencegah kanker,

menurunkan kadar gula, serta menangkal osteoporosis. Minyak zaitun juga

digunakan untuk memperkuat aroma masakan. Komponen gizinya pun

bermanfaat untuk kesehatan.3 Keunggulan kandungan tersebut sesuai dengan

makanan diet yang tersedia di Rahat Cafe 1.

2 Darojah S. 2008. Paha Ayam Impor.http://koran.republika.co.id/berita/16850/Paha_Ayam_Impor#. [20 Desember 2010]

3 Astawan M. 2008. Khasiat Luar Biasa Minyak Zaitun.http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Nutrition&y=cybermed%7C0%7C0%7C6%7C476. [20 Desember 2010]

Page 134: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

101

Kandungan zat gizi per 100 gram minyak zaitun

Zat gizi KadarEnergi (kkal) 884Kalsium (mg) 0,18Besi (mg) 0,38Magnesium (mg) 0,01Natrium (mg) 0,04Vitamin E (mg) 12,4

Oleh:

Prof. DR. Made Astawan

Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Buah-buahan

Secara umum, buah-buahan mengandung nilai gizi yang baik. Kandungan

gizi buah terdiri dari mineral, vitamin, serat, dan lain-lain. Menu minuman

diet Rahat Cafe 1 yang menggunakan bahan baku buah (nanas, jeruk nipis,

dan apel) yaitu minuman langsing ramping, ketiga buah tersebut mempunyai

kandungan gizi yang bermanfaat. Apel mengandung vitamin C, walaupun

tidak banyak. Sehingga dipadukan dengan jeruk nipis yang mengandung

vitamin C tinggi. Sedangkan nanas sebagai pengganti rasa manis (gula)

karena nanas mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Menurut Rahat Cafe

1 rasa asam dapat melangsingkan tubuh, kandungan asam pada menu ini

merupakan rasa asam alami yang berasal dari buah.

Madu

Kandungan gizi utama madu yang terdiri dari senyawa karbohidrat seperti

gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%)

akan menambah intake energi yang diperlukan oleh balita. Kadar protein

dalam madu sendiri relatif kecil, sekitar 2,6%. Tapi kandungan asam

aminonya cukup beragam, baik asam amino non esensial maupun esensial.

Jenis vitamin yang terdapat dalam madu juga beraneka ragam Beberapa

vitamin yang tercatat ditemukan dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin

B2, B3, B6, dan vitamin C. Demikian halnya kandungan mineralnya yang

Page 135: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

102

terdiri dari kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan

sulfur.4

Susu Kedelai

Bahan baku susu yang digunakan oleh Rahat Cafe 1 untuk makanan dan

minuman sehat serta diet yaitu susu kedelai, karena menurut penelitian susu

kedelai mengandung banyak sekali gizi dan manfaat didalamya, selain

sebagai pengganti susu sapi, bahkan jauh lebih kaya akan gizi dibandingkan

susu sapi, susu kedelai juga dapat dijadikan alternatif terbaik pengganti susu

formula yang kencenderungan mengandung bakteri jahat yang

membahayakan kesehatan. Kandungan dan manfaat yang terdapat dalam susu

kedelai adalah: protein, lemak nabati, karbohidrat, serat/fiber, vitamin A,

vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, mineral, polisakarida, isoflavon, HDL dan

kalsium.

Gandum

Kandungan %AKGPati 72-73 %Amilosa 25-30 %Amilopektin 70-75 %Kadar gula sederhana jagung (glukosa,fruktosa, dan sukrosa)

1-3 %

Protein 8-11 %

Sumber: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor

Putih Telur

Rahat Cafe 1 lebih menggunakan putih telur karena beberapa nilai kandungan

gizinya lebih tinggi dibandingkan pada kuning telur. Adapun perbedaan

kandungan gizi antara putih telur dengan kuning telur, yaitu sebagai berikut:

4 Mommies WR. 2005. Kiat Memilih Madu dan Khasiatnya. http://www.pdf-finder.com/Kiat-Memilih-Madu-dan-Khasiatnya.html#. [20 Desember 2010]

Page 136: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

103

Kandungan Kadar (setiap 100 gr)Putih telur Kuning telur

Air 87,8 gr 49,4 grKarbohidrat 1 gr 0,7 grFosfor 17 mg 0,2 mg

Sumber: http://www.indonesiaindonesia.com/f/7235-konsumsi-makanan-sehat-telur/

Menurut Prof. Abdul Basith menyimpulkan bahwa dalam 100 gr putih telurmengandung 47 kalori, sementara rata-rata bobot satu putih telur adalah 30gr.

Page 137: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

104

Lampiran 12. Kondisi Rahat Cafe 1 di Bogor

Rahat Cafe 1

Kondisi di tempat makan Rahat Cafe 1

Page 138: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

105

Kondisi pengunjung yang sedang Kondisi di kasir Rahat Cafe 1makan di Rahat Cafe 1

Kondisi di dapur Rahat Cafe 1 Kondisi tempat parkir Rahat Cafe 1

Page 139: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

106

Lampiran 13. Gambar Menu Indonesian Foods Rahat Cafe 1

Nasi+Ayam Bakar Jumbo Nasi Timbel Ayam Goreng(menu unggulan)

Colenak Cokelat Pisang Goreng Keju

Es Bubur Strawberry (menu unggulan) Es Bubur Vanilla

Page 140: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR · Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan

107

Lampiran 14. Gambar Menu Healthy and Diet Foods Rahat Cafe 1

Sate Ayam Diet Spaghetti Ayam (sehat)

Slim Melon Protein Mix Soy Belle Yoghurt