analisis penerapan total quality management · analisis penerapan total quality management terhadap...

92
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PADA PT. RAHAYU SANTOSA Oleh BAGUS INDRA GUNANTA H24104123 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Upload: dangkiet

Post on 04-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PADA

PT. RAHAYU SANTOSA

Oleh

BAGUS INDRA GUNANTA

H24104123

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

    

 

ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI PADA

PT. RAHAYU SANTOSA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

BAGUS INDRA GUNANTA

H24104123

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 3: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

    

 

Judul usulan penelitian : Analisis Penerapan Total Quality Management Terhadap Produktivitas Produksi Pada PT. Rahayu Santosa

Nama : Bagus Indra Gunanta NIM : H24104123

Disetujui,

Dosen Pembimbing

Prof.Dr.Ir.H.Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA NIP. 195506261980031002

 

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc NIP. 19610123 1986011002

Tanggal Lulus :

Page 4: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

    

 

RINGKASAN

BAGUS INDRA G. H24104123. Analisis Penerapan Total Quality ManagementTerhadap Produktivitas Produksi Pada PT. Rahayu Santosa, Bogor. Dibawah bimbingan H. MUSA HUBEIS

Bahan baku, pekerja, metode dan mesin adalah faktor-faktor yang sangat

penting didalam industri manufaktur dan sangat menentukan kelancaran dari proses produksi, karena bila salah satu faktor mengalami masalah, atau kendala, maka ketiga faktor lainnya dapat memengaruhi mutu yang dihasilkan oleh perusahaan. Mutu yang dimaksud bukan hanya tentang output produk yang dihasilkan, melainkan juga kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan, seperti pengiriman barang yang tepat waktu, sehingga dapat memengaruhi iklim bisnis kepada perusahaan di masa mendatang. Untuk itu dibutuhkan sistem manajemen bersaing yang mengutamakan mutu sebagai strategi usaha dan selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan selalu melibatkan seluruh karyawan sebagai pendukung untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, PT. Rahayu santosa merupakan merupakan perusahaan manufaktur yang hasil produksinya berupa big bus, medium bus, small bus dan mini bus.PT. Rahayu Santosa yang terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor KM. 48 Kabupaten Cibinong Jawa Barat 16916.

Tujuan penelitian adalah : (1) Mengidentifikasi penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT. Rahayu Santosa; (2) Menganalisis pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas produksi PT. Rahayu Santosa; (3) Menganalisis faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan penerapan TQM dan produktivitas kerja karyawan dalam melakukan proses produksi di PT. Rahayu Santosa

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang digunakan diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan, khususnya wawancara dengan bagian produksi dan pengamatan langsung. Data sekunder diperoleh dari data dokumen perusahaan yang telah ada.

Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data kualitatif dilakukan secara deskriptif, meliputi gambaran dan kondisi perusahaan menggunakan diagram fishbone. Pengolahan data kuantitatif meliputi seberapa besar nilai kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan TQM terhadap produktivitas dan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas. Faktor TQM dapat dilihat dari faktor Sumber Daya Manusia (SDM), Standar, Sarana dan Audit. Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas meliputi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Kemauan kerja, Kemampuan kerja dan Lingkungan kerja. Alat analisis yang digunakan, adalah Partial Least Squares (PLS) dan software yang digunakan untuk mengolah data dengan SmartPLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa standar memiliki kontribusi 0,536 dalam meningkatkan TQM dan kemauan kerja memiliki kontribusi 0,833 dalam memengaruhi produktivitas produksi.

Page 5: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

iii 

 

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1989, sebagai anak

pertama dari Ir. Made Gunanta dan Ir. Yuanita Hafil. Penulis merupakan lulusan

pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pengadilan 2 Bogor pada tahun 2001,

kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2

Bogor dan kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri

(SMAN) 2 Bogor pada tahun 2004. Pada tahun 2007, penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor

(USMI) untuk Program Diploma.

Penulis memperoleh gelar Ahli Madya pada tahun 2010 dari Program

Diploma dengan predikat sangat memuaskan. Pada tahun yang sama yaitu tahun

2010, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor melalui jalur tes. Selama menuntut Ilmu di Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen, penulis cukup aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan seperti

EXOM (Executive of Management) departemen Pengembangan Sumber Daya

Manusia (PSDM).

Page 6: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

iv 

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi dengan

judul ”Analisis Penerapan Total Quality Management Terhadap

Produktivitas Produksi Pada PT. Rahayu Santosa, Bogor ”. Skripsi ini

merupakan hasil pengamatan penulis selama melakukan kegiatan lapang di PT.

Rahayu Santosa dengan waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan.

Penulis berharap bahwa penulisan laporan ini dapat memberikan kontribusi

positif dan menimbulkan sikap kritis kepada para pembaca khususnya dan

masyarakat pada umumnya untuk senantiasa memperoleh wawasan dan

pengetahuan. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penulisan laporan

ini masih terdapat banyak kekurangan, maka mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca sekalian, agar skripsi ini lebih baik dan bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya, di ucapkan

terima kasih.

Bogor, November 2012

Penulis

Page 7: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

UCAPAN TERIMA KASIH

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak,

maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Ir.H.Musa Hubeis,MS,Dipl.Ing, DEA selaku dosen

pembimbing yang telah memotivasi, membimbing dan mengarahkan

penulis dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc dan Bapak Nur Hadi Wijaya, STP, MM

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Mama Nita dan Papa Made, kedua orang tua yang selalu memberikan ridho,

doa, motivasi hidup, moril dan materil kepada penulis.

4. Nitya Indriani, adik yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

5. Seluruh staf pengajar pada Program SarjanaAlih Jenis Manajemen Institut

Pertanian Bogor, Bogor

6. Bapak Catur dan Bapak Uut yang telah mengizinkan dan membantu penulis

untuk melakukan penelitian di PT. Rahayu Santosa

7. Seluruh Rekan-rekan Angkatan 8 Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

khususnya teman-teman satu perjuangan dari PPMJ : Riesty, Linggar,

Randy, Shanty dan Wahyu atas dukungan dan memberikan semangat

selama ini.

8. Seluruh teman-teman Kateda IPB : Trian, Seto, Dede, Jiwo, Irma dan Sara

untuk dukungannya setiap latihan.

9. Someone special yang tidak pernah bosan memberikan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Seluruh karyawan PT. Rahayu Santosa yang telah membantu penulis dalam

memberikan informasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas

akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana.

Page 8: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

vi 

 

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 3 1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3 1.4 Ruang lingkup ........................................................................................... 3

II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4

2.1 Manajemen ................................................................................................ 4 2.2 Manajemen Produksi dan Operasi ............................................................ 5 2.3 Pengertian TQM ........................................................................................ 7 2.4 Manfaat Penerapan TQM ........................................................................ 11 2.5 Produktivitas ........................................................................................... 14 2.6 Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2008 .......................................... 15 2.7 Fishbone Diagram .................................................................................. 30 2.8 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................... 31

III METODE PENELITIAN ............................................................................. 33

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................... 33 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 35 3.3 Pengumpulan Data .................................................................................. 35 3.4 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................ 36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 37

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................. 37 4.1.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................ 37 4.1.2 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan .................................. 38 4.1.3 Struktur Organisasi ........................................................................ 38

4.2 Proses Produksi Perusahaan .................................................................... 41 4.3 Implementasi TQM ................................................................................. 44 4.4 Penerapan ISO 9001 pada perusahaan .................................................... 45

4.4.1 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Proses .......................... 46

Page 9: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

vii 

 

4.4.2 Perlakuan Ketidaksesuaian Produk ............................................... 46 4.5 Fishbone Diagram .................................................................................. 48 4.6 Karakteristik Responden ......................................................................... 51

4.6.1. Jenis Kelamin ................................................................................ 51 4.6.2. Usia ............................................................................................... 51 4.6.3. Pendidikan ..................................................................................... 51 4.6.4. Lama bekerja ................................................................................. 52

4.7 Analisis Partial Least Squares ................................................................. 53 4.7.1 Model TQM terhadap produktifitas Sukses .................................. 53 4.7.2 Analisis Model Outer ..................................................................... 55 4.7.3 Analisis Model Inner ...................................................................... 58

4.8 Implikasi Manajerial ............................................................................... 60

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 63

1. Kesimpulan ............................................................................................. 63 2. Saran ....................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN ......................................................................................................... 67

Page 10: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

viii 

 

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Data sekunder produksi PT. Rahayu Santosa pada tahun 2010-2011 ................. 2 2. Tiga proses umum manajemen mutu .................................................................. 9 3. Hasil penelitian kriteria dan standar nilai.......................................................... 57 4. Analisis validitas diskriminan – cross loading ................................................. 58 5. Nilai analisis model inner ................................................................................. 59 6. Nilai Hasil bootstrap koefisien path ................................................................. 60

 

Page 11: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

ix 

 

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Manfaat penerapan TQM bagi perusahaan ....................................................... 13 2. Diagram fishbone .............................................................................................. 31 3. Kerangka pemikiran penelitian ......................................................................... 34 4. Diagram Fishbone ............................................................................................. 48 5. Usia responden penelitian ................................................................................. 51 6. Tingkat pendidikan responden .......................................................................... 52 7. Tingkat pengalaman kerja responden................................................................ 52 8. Hasil analisis model awal .................................................................................. 53 9. Hasil analisis model penyesuaian akhir ............................................................ 55

Page 12: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Lampiran 1. Kuesioner penelitian dengan bagian Manufacturing ........................ 68 Lampiran 2. Data kuesioner penelitian ................................................................. 73 Lampiran 3. Sebagian Output Smart PLS ............................................................. 77 Lampiran 4. Model Bootstrap ............................................................................... 79 Lampiran 5. Peta proses operasi perakitan Bis ..................................................... 80

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

1    

 

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahan baku, pekerja, metode dan mesin adalah faktor-faktor yang

sangat penting didalam industri manufaktur dan sangat menentukan

kelancaran dari proses produksi. Jika salah satu faktor tersebut mengalami

masalah, atau kendala, maka ketiga faktor lainnya dapat mempengaruhi

mutu yang dihasilkan oleh perusahaan. Mutu yang dimaksud bukan hanya

tentang output produk yang dihasilkan melainkan juga kepuasan pelanggan

terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan seperti pengiriman barang

yang tepat waktu, sehingga dapat mempengaruhi iklim bisnis kepada

perusahaan di masa mendatang. Untuk itu dibutuhkan sistem manajemen

bersaing yang mengutamakan mutu sebagai strategi usaha dan selalu

berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan selalu melibatkan seluruh

karyawan sebagai pendukung untuk mencapai tujuan organisasi.

Perusahaan manufaktur besar bukan hanya mengutamakan kuantitas,

melainkan mutu yang memiliki produktivitas optimal dalam proses

produksinya. Dalam hal ini, PT. Rahayu Santosa memiliki kemampuan

bersaing dengan menerapkan Total Quality Management (TQM). TQM

merupakan suatu pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan untuk

memperbaiki mutu produk, meningkatkan produktivitas dan menekan biaya

produksi. TQM mencoba meningkatkan daya saing perusahaan melalui

perbaikan secara terus menerus terhadap produk, tenaga kerja, proses dan

lingkungannya (Nasution, 2004).

Salah satu perusahaan manufaktur adalah PT. Rahayu Santosa.

PT. Rahayu santosa merupakan merupakan perusahaan manufaktur yang

hasil produksinya berupa big bus, medium bus, small bus dan mini bus

untuk lokal yang bermutu dalam proses produksinya menggunakan

peralatan modern, sistem kerja yang baik dan para pekerja bermutu, serta

terampil. PT. Rahayu Santosa yang terletak di Jalan Raya Jakarta-Bogor

KM. 48 Kabupaten Cibinong Jawa Barat 16916. Perkembangan produksi PT

Page 14: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

2  

 

Rahayu Santosa mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun

2010 hingga 2011 sebesar 355 unit (Tabel 1).

Tabel 1. Data sekunder produksi PT. Rahayu Santosa (2010-2011)

Keterangan

(Jenis Produk)

Jumlah (unit)

2010 2011

Big Bus 426 409

Medium Bus 211 324

Small Bus 62 91

Minibus 62 292

Total 761 1116

Dengan melihat peningkatan produktivitas pada Tabel 1, salah satu

cara yang digunakan PT. Rahayu Santosa untuk meningkatkan produktivitas

tersebut adalah dengan menerapkan TQM, dengan didukung sertifikasi ISO

9001:2008. Manajemen PT. Rahayu Santosa menjalankan proses

perencanaan dan pengembangan kendaraan, pembuatan prototype

kendaraan, penerimaan order, pengadaan, manufacturing, perakitan produk

standar hingga penyerahan kendaraan kepada pelanggan dengan sistem

manajemen yang memiliki SOP (Standard Operating Procedures) ISO

9001:2008

Namun penerapan ISO 9001:2008 belum sepenuhnya berjalan dengan

efektif, hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yang masih tidak berjalan

sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedures) ISO 9001:2008

seperti penggunaan APD pada setiap karyawan untuk mencegah kecelakaan

kerja. Penerapan TQM dapat memberikan pengaruh positif bagi

produktivitas didalam perusahaan, Salah satunya adalah produktivitas

tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan faktor yang paling menentukan

tingkat produktivitas karena dua hal. Pertama, tenaga kerja merupakan

bagian dari biaya yang terbesar dalam pengadaan barang atau jasa. Kedua,

masukan pada sumber daya manusia (SDM) lebih mudah dihitung

Sumber : PT. Rahayu Santosa Divisi Manufacturing, tahun 2010-2011

Page 15: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

3  

 

dibandingkan dengan masukan faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam

Kintarti, 2005).

Penelitian dengan menganalisis pengaruh TQM terhadap produktivitas

kerja pada PT. Rahayu Santosa diharapakan dapat memberikan jawaban

mengenai penerapan TQM dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja di

perusahaan, sehingga PT. Rahayu Santosa tetap bersaing di era yang

kompetitif ini. maka dilakukan penelitian berjudul “Analisis Penerapan

Total Quality Management terhadap Produktivitas PT. Rahayu

Santosa”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

permasalahan yang diteliti adalah :

1. Bagaimana penerapan TQM pada PT. Rahayu Santosa ?

2. Bagaimana pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas produksi

PT. Rahayu Santosa ?

3. Faktor-faktor apakah yang paling dominan dalam memengaruhi

keberhasilan penerapan TQM dan produktivitas kerja di PT. Rahayu

Santosa ?

1.3. Tujuan

Tujuan penelitian adalah :

1. Mengidentifikasi penerapan TQM pada PT. Rahayu Santosa.

2. Menganalisis pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas

produksi PT. Rahayu Santosa

3. Menganalisis faktor-faktor paling dominan yang mempengaruhi

keberhasilan penerapan TQM dan produktivitas kerja karyawan dalam

melakukan proses produksi di PT. Rahayu Santosa.

1.4. Ruang lingkup

Penelitian ini difokuskan kepada aspek TQM dari peningkatan

produktivitas yang baik dalam menjalankan proses produksi pada PT.

Rahayu Santosa

Page 16: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

      

 

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen

Menurut Herujito (2001) Istilah manajemen berasal dari kata kerja to

manage berarti control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan :

mengendalikan, menangani atau mengelola. Manajemen dapat dipandang

sebagai ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu, artinya manajemen

memenuhi kriteria ilmu dan metode keilmuan yang menekankan kepada

konsep-konsep, teori, prinsip dan teknik pengelolaan. Manajemen sebagai

seni artinya kemampuan pengelolaan sesuatu itu merupakan seni

menciptakan (kreatif). Secara umum pengertian manajemen adalah

pengelolaan pekerjaan itu terdiri dari bermacam ragam, misalnya berupa

pengelolaan industri, pemerintahan, pendidikan, pelayanan sosial, olahraga,

kesehatan, keilmuan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, manajemen ada dalam setiap aspek kehidupan manusia

dimana terbentuk suatu kerja sama (organisasi). Menurut Terry dalam

Herujito (2001), ada enam (6) sumber daya pokok dari manajemen, yaitu

Men and woman, Materials, Machines, Methods, Money dan Markets. Dari

semua pandangan teori para ahli mengenai unsur sumber daya manajemen

menunjukan, manusia merupakan unsur manajemen yang pokok. Manusia

tidak dapat disamakan dengan benda, karena mempunyai peranan, pikiran,

harapan dan gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan sekeliling dapat

menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam, serta sukar untuk

diperhitungkan secara seksama. Terdapat fungsi-fungsi dari manajemen,

fungsi dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis

pekerjaan yang dapat digolongkan dalam satu kelompok, sehingga

membentuk suatu kesatuan administratif.

Menurut Allen dalam Herujito (2001), manajemen adalah suatu jenis

pekerjaan khusus yang menghendaki usaha mental dan fisik yang diperlukan

untuk memimpin, merencana, menyusun, mengawasi dan meneliti.

Page 17: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

5  

 

Menurut Allen pekerjaan manajer itu mencakup empat (4) fungsi, yaitu:

1. Memimpin (leading)

2. Merencana (planning)

3. Menyusun (organizing)

4. Mengawasi dan meneliti (controlling), yaitu menentukan dengan langkah

– langkah yang lebih baik.

Setiap manajer, atau pimpinan harus menjalankan keempat (4) fungsi

tersebut di dalam organisasi, sehingga hasilnya merupakan suatu

keseluruhan yang sistematik

2.2. Manajemen Produksi dan Operasi

    Menurut Assauri (2008) Manajemen produksi dan Operasi merupakan

kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-

sumber daya yang berupa sumber daya manusia (SDM), sumber daya alat

dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk

menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang dan jasa.

Menurut Handoko (2000), Manajemen produksi dan operasi merupakan

usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber

daya (faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan

mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga

kerja menjadi berbagai produk atau jasa.

Manajemen produksi operasi dapat juga didefinisikan sebagai

pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan,

perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem-sistem

produktif. Kegiatan-kegiatan ini secara ringkas dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Pemilihan : Keputusan strategik yang menyangkut pemilihan proses

melalui mana berbagai barang, atau jasa akan diproduksi,

atau sediakan.

2. Perancangan : Keputusan-keputusan taktikal yang menyangkut kreasi

metode-metode pelaksanaan suatu operasi produktif.

Page 18: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

6  

 

3. Pengoperasian : Keputusan-keputusan perencanaan tingkat keluaran

jangka panajng atau dasar forecast permintaan dan

keputusan-keputusan penjadwalan pekerjaan dan

pengalokasian karyawan jangka pendek.

4.Pengawasan : Prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan

tindakan korektif dalam operasi-operasi produksi barang

dan jasa.

5. Pembaharuan : Implementasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan

dalam sistem produktif berdasarkan perubahan-

perubahan permintaan, tujuan-tujuan organisasional,

teknologi dan manajemen.

Lima (5) kegiatan-kegiatan manajerial tersebut dapat dibedakan lebih

lanjut atas dasar fekuensi relatif terjadinya dan kegiatan-kegiatan pemilihan,

perancangan dan pembaharuan pada umumnya terjadi dengan frekuensi

lebih jarang daripada kegiatan-kegiatan pengoperasian kegiatan-kegiatan

periodik, atau kelompok pertama dan terus menerus (continual) untuk

kelompok lainnya.

Menurut Assauri (2008) pembahasan dalam pengoperasian sistem

produksi dan operasi akan mencakup :

1. Penyusunan rencana produksi dan operasi

Kegiatan pengoperasian sistem produksi dan operasi harus dimulai

dengan penyusunan rencana produksi dan operasi. Dalam rencana

produksi dan operasi harus tercakup penetapan target produksi.

2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan

Kelancaran kegiatan produksi dan operasi sangat ditentukan oleh

kelancaran tersedianya bahan atau masukan yang dibutuhkan bagi

produksi dan operasi tersebut.

Page 19: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

7  

 

3. Pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan

Mesin atau peralatan digunakan dalam proses produksi dan operasi yang

harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga

dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan, atau perawatan.

4. Pengendalian Mutu

Terjaminnya hasil, atau keluaran dari proses produksi dan operasi

menentukan keberhasilan dari pengoperasian sistem produksi dan

operasi. Dalam rangka ini perlu dipelajari kegiatan pengendalian mutu.

5. Manajemen SDM

Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh

kemampuan dan keterampilan para tenaga kerja, atau SDM

2.3. Pengertian TQM

Menurut Nasution (2004), Total Quality Management (TQM) merupakan

suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus

atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan. TQM merupakan

suatu falsafah manajemen komprehensif dan sekaligus alat (tool kit) untuk

implementasinya. Gasperz (2003) menyatakan bahwa TQM merupakan

pendekatan Manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi,

pelanggan dan pasar melalui kombinasi menciptakan peningkatan secara

nyata dalam mutu, produktifitas manajemen merupakan antara pencarian

fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan

secara nyata dalam mutu, produktifitas dan kinerja lain dari organisasi.

Esensi TQM merupakan integrasi dari semua fungsi dan proses dalam

organisasi untuk mendapatkan perbaikan mutu produk dan jasa secara

berkelanjutan (continuous improvement). Dalam hal ini terdapat empat (4)

prinsip utama dalam TQM, yaitu:

1. Kepuasan Pelanggan

Dalam TQM konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas. Mutu

tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu,

tetapi ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan

untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya

Page 20: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

8  

 

harga,keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas

perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.

2. Respek terhadap setiap orang

Dalam perusahaan yang mutunya tergolong kelas dunia, setiap

karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan

kreativitas khas. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya

organisasi yang paling bernilai.

3. Manajemen berdasarkan fakta

Perusahaan harus berdasarkan data dalam menunjukkan fakta, bukan

berdasarkan perasaan (feeling). Ada dua (2) konsep pokok yang berkaitan

dengan hal ini. Pertama, prioritas yakni suatu konsep bahwa perbaikan

tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan

mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan

menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat

memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. Kedua, variasi

kinerja manusia.

4. Perbaikan berkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses

sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan.

Siklus PDCAA (plan-do-check-act-analyse) yang terdiri atas langkah-

langkah perencanaan dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil

yang diperoleh.

Juran dalam Muhandri dan Kadarisman (2008) mengemukakan

bahwa TQM dapat diimplementasikan apabila mengikuti tiga (3) proses

manajerial, yaitu (1) perencanaan mutu, (2) pengendalian mutu dan (3)

peningkatan/perbaikan mutu. Proses yang dikembangkan Juran ini

dikenal dengan istilah “Trilogi Juran”. Kegiatan dari masing-masing

proses tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 21: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

9  

 

Tabel 2. Tiga proses umum manajemen mutu

Perencanaan Mutu Pengendalian Mutu

Peningkatan Mutu

- Menetapkan tujuan mutu

- Mengidentifikasi pelanggan

- Menentukan kebutuhan pelanggan

- Membangun keistimewaan

produkyang direspon

- Mengembangkan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk

- Menetapkan pengendalian

proses; menerjemahkan rencana ke kegiatan operasional

- Mengevaluasi kinerja aktual

- Membandingkan kinerja aktual

- Bertindak menangani perbedaan

- Menguji kebutuhan

- Menetapkan infrastruktur

- Mengidentifikasi proyek peningkatan mutu

- Menetapkan tim proyek

- Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan dan motivasi untuk mendiagnosis penyebab dan upaya untuk mengatasinya

- Menetapkan

pengendalian agar tetap pada jalurnya

Sumber : Muhandri dan Kadarisman (2008)

Menurut Ibrahim dalam Arthatiani (2008), konsep dasar TQM

memuat prinsip-prinsip dasar yang pada akhirnya akan menentukan berhasil

atau gagalnya penerapan TQM, oleh karena itu prinsip-prinsip dasar dari

TQM sangat berperan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip tersebut

adalah :

1. Komitmen Manajemen

Manajemen sebagai penanggungjawab dalam bidang kepemimpinan

yang bertugas sebagai penunjuk dan pemberi semangat bagi perusahaan,

karena keberadaannya sangat didukung dalam penerapan TQM, agar

terlaksana dengan baik.

2. Perbaikan Mutu dan Sistem Secara Berkesinambungan

Mutu sebagai hal yang penting dalam produksi harus terus dilakukan

perbaikan secara terus menerus. Hal ini tidak hanya dilakukan pada akhir

Page 22: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

10  

 

proses saja, tetapi juga harus dilakukan dari awal proses sehingga produk

yang dihasilkan tidak memiliki cacat.

3. Perspektif Jangka Panjang

Waktu yang singkat tidak hanya dapat menunjukkan keberhasilan

ataupun kegagalan dari penerapan TQM, tetapi butuh waktu yang

panjang.

4. Fokus Pada Pelanggan

Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus diharapkan akan dapat

menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan konsumen.

5. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan akan menanamkan

rasa loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan timbul rasa memiliki

dari karyawan tersebut terhadap perusahaan. Cara untuk meningkatkan

keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan tersebut adalah

memberikan pelatihan serta kompensasi tidak hanya dalam bentuk uang,

tetapi pujian dan penghargaan, agar apa yang dilakukan dihargai

perusahaan.

6. Kerjasama Tim

Kerjasama tim sangat dibutuhkan dalam TQM, sehingga produk X tidak

hanya dilakukan oleh Departemen X melainkan tanggungjawab semua

departemen.

Menurut Ibrahim dalam Arthatiani (2008), unsur-unsur dari TQM

yang mempengaruhi pelaksanaan TQM adalah :

1. SDM

Pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan kegiatan perusahaan.

2. Standar

Spesifikasi produk yang dihasilkan dan acuan dalam menjalankan semua

kegiatan untuk menghasilkan produk sesuai yang diinginkan perusahaan.

Page 23: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

11  

 

3. Sarana

Peralatan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan pengendalian

mutu.

4. Audit Internal

Kegiatan pengendalian berkala untuk mengidentifikasi penyimpangan

terhadap standar.

2.4. Manfaat Penerapan TQM

Menurut Muhandri dan Kadarisman (2008). Perusahaan yang

menghasilkan mutu produk yang lebih baik dan mampu memberikan

jaminan kepada konsumen, akan mendapatkan citra positif dari konsumen.

Selanjutnya, posisi persaingan semakin baik, pemasaran semakin luas,

bahkan sampai ke posisi ekspor. Harga produk dapat lebih ditingkatkan,

sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar.

Menurut Hardjosoedarmo (2004), penerapan TQM akan memberikan

dampak yang positif bagi karyawan, yaitu :

1. Karyawan akan menjadi lebih loyal kepada organisasinya dan

menganggap bahwa keberhasilan organisasi identik dengan keberhasilan

pribadi.

2. Karyawan akan menunjukkan pekerjaan mutu, karena percaya akan mutu,

sehingga organisasi tidak lagi terlalu bertumpu pada struktur untuk

menciptakan tatalaku mutu.

3. Karyawan akan mengorganisasikan dirinya secara sukarela untuk

melakukan perbaikan proses tanpa campur tangan, tekanan, ataupun

dorongan manajemen.

4. Karyawan baru, terlepas dari latar belakang dan orientasinya, dengan

mudah akan menyesuaikan diri pada budaya mutu yang telah terbentuk

dalam organisasi, sehingga pergantian, absensi dan unjukrasa dapat

dikurangi, bahkan ditiadakan.

Menurut Tjiptono dan Diana (2003) ada empat (4) perbedaan pokok

antara TQM dengan metode manajemen lainnya, yaitu :

Page 24: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

12  

 

Pertama, dasar teoritis dari TQM adalah statistika. Inti dari TQM

adalah pengendalian proses statistikal yang didasarkan pada penarikan

contoh (sampling) dan analisis varians (ragam)

Kedua, sumber inovasinya. Inovasi TQM sebagian besar dihasilkan

para pionir yang pada umumnya adalah insinyur teknik industri dan ahli

fisika yang bekerja di sektor industri dan pemerintah.

Ketiga, asal Negara kelahirannya. Sebaliknya TQM semula berasal

dari Amerika serikat, kemudian lebih banyak dikembangkan di Jepang dan

kemudian berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Jadi TQM

mengintegrasikan keterampilan teknikal dan anlisis dari Amerika, keahlian

imlementasi dan pengorganisasian Jepang, serta tradisi keahlian dan

integritas dari Eropa dan Asia.

Keempat, proses diseminasi atau penyebaran. Penyebaran sebagian

besar manajemen modern bersifat hirarkis dan top-down. Yang

mempelopori biasanya adalah perusahaan-perusahaan raksasa seperti

General Electric, IBM dan General Motors. Sedangkan gerakan perbaikan

kualitas merupakan proses bottom up, yang dipelopori perusahaan-

perusahaan kecil. Dalam implementasi TQM, penggerak utamanya tidaklah

selalu Chief Executive Officer (CEO), tetapi seringkali malah manajer

departemen, atau manajer divisi.

Page 25: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

13  

 

Penerapan TQM di perusahaan akan memberikan dampak positif bagi

perusahaan (Gambar 1) maupun karyawannya. Dengan menerapkan TQM, maka

manfaat yang diperoleh perusahaan dapat dilihat dari dua (2) sisi, yaitu dari

perbaikan dari posisi persaingan dan pengurangan cacat produk yang dihasilkan.

Jika produk cacat dapat diminimumkan, maka biaya mutu (produk gagal,

pekerjaan ulang, pemeriksaan dan pengembalian dari konsumen) akan

berkurang, dan lebih jauh lagi mengurangi total biaya produksi. Perusahaan yang

menghasilkan mutu produk yang lebih baik dan mampu memberikan jaminan

kepada konsumen, akan mendapatkan citra positif dari konsumen. Selanjutnya,

posisi persaingan semakin baik, pemasaran semakin luas, bahkan sampai ke

posisi ekspor. Harga produk dapat lebih ditingkatkan, sehingga keuntungan yang

diperoleh menjadi lebih besar (Muhandri dan Kadarisman, 2008).

Perbaikan Mutu

Peningkatan

Penghasilan

Peningkatan Pangsa

Pasar

Perbaikan Posisi

Persaingan

Peningkatan

Produk bebas cacat

Harga lebih Tinggi

Penurunan Biaya

Produksi

Peningkatan Laba

Perusahaan

Gambar 1. Manfaat penerapan TQM bagi perusahaan (Muhandri dan Kadarisman, 2008)

Page 26: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

14  

 

2.5. Produktivitas

Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), input terdiri dari

manajemen, tenaga kerja, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output

meliputi produksi, produk, penjualan, pendapatan, pangsa pasar dan

kerusakan produk. Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas

adalah jika hari ini karyawan lebih baik daripada kemarin dan hari esok

lebih baik daripada sekarang.

Nasution (2004) mengemukakan bahwa individu yang produktif

memiliki karakteristik berikut :

1. Secara konsisten selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan

cara penyelesaian tugas yang lebih baik lagi.

2. Selalu memberi saran-saran untuk perbaikan secara sukarela.

3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.

4. Selalu melakukan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu.

5. Bersikap positif terhadap pekerjaannya.

6. Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik, sebagaimana

menjadi seorang pemimpin yang baik.

7. Dapat memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam.

8. Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik.

9. Bersedia mendengar ide-ide orang lain yang lebih baik.

10. Hubungan antarpribadi dengan semua tingkatan dalam organisasi

berlangsung dengan baik.

11. Sangat menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biaya-

biaya.

12. Mempunyai tingkat kehadiran yang baik (tidak banyak absen dalam

pekerjaannya).

13. Sering melampui standar yang telah ditetapkan.

14. Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat.

15. Tidak selalu mengeluh dalam bekerja.

Menurut Simanjuntak (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :

Page 27: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

15  

 

1. Mutu dan kemampuan fisik pekerja yang dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan

fisik pekerja bersangkutan.

2. Sarana pendukung kerja mencakup lingkungan kerja dan kesejahteraan

tenaga kerja. Lingkungan kerja termasuk teknologi dan cara produksi,

sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan

kesehatan kerja, serta suasana dalam lingkungan itu sendiri, sedangkan

kesejahteraan tenaga kerja tercermin dalam sistem pengupahan dan

jaminan sosial serta jaminan kelangsungan kerja.

3. Supra sarana, meliputi kebutuhan pemerintah, hubungan industrial dan

kemampuan dalam mencapai sistem kerja optimal.

2.6. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

    Menurut Tjiptono dan Diana (2003), salah satu kunci sukses agar dapat

bersaing di pasar global adalah kemampuan untuk memenuhi atau melampaui

standar-standar yang berlaku.Salah satu standar yang paling penting adalah

ISO 9000, yang dihasilkan Internasional Organization for Standarization di

Jenewa, Swiss. ISO 9000 adalah sekumpulan standar sistem mutu universal

yang memberikan kerangka yang sama bagi jaminan mutu yang dapat

digunakan di seluruh dunia. Tujuan utama dari ISO 9000 adalah :

1. Organisasi harus mencapai dan mempertahankan mutu produk, atau jasa

yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan, agar memenuhi

kebutuhan para pembeli

2. Organisasi harus memberikan keyakinan terhadap pihak manajemennya

sendiri bahwa mutu yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat

dipertahankan.

3. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa

kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk, atau

jasa yang dijual

ISO 9001 adalah Standar yang paling komprehensif dan digunakan

untuk menjamin mutu pada tahap perancangan dan pengembangan,

Page 28: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

16  

 

produksi, instalasi dan pelayanan jasa. Standar ini digunakan khususnya

oleh perusahaan manufaktur yang merancang produk dan membuatnya

sendiri. Pada perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk

penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Perbedaan antara versi 2000 dengan

2008 secara nyata lebih menekankan pada efektivitas proses yang

dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 mengatakan

harus dilakukan corrective dan preventive action, maka versi 2008

menetapkan bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan

harus secara efektif berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi

dalam organisasi (Setyawan, 2010).

Persyaratan dari SMM ISO 9001:2008

Syukur (2010) menjelaskan sembilan (9) klausul yang penting dalam ISO

9001:2008, yaitu (1) ruang lingkup, (2) referensi normatif, (3) istilah dan definisi,

(4) Sistem Manajemen Mutu (SMM), (5) tanggungjawab manajemen, (6)

manajemen sumber daya, (7) realisasi produk, (8) pengukuran analisa dan

peningkatan.

Klausul 1. RUANG LINGKUP

Klausul 1.1 Umum

Organisasi apapun mendemonstrasikan kemampuannya secara konsisten

untuk menghasilkan produk memenuhi persyaratan pelanggan, peraturan dan

perundangan (statutory dan regulatory). Meningkatkan kepuasan pelanggan

melalui aplikasi yang efektif dari SMM, perbaikan terus menerus melalui

perbaikan proses dan menjamin kesesuaian persyaratan pelanggan dan peraturan

perundangan.

Klausul 2. REFERENSI NORMATIF

Klausul ini hanya memuat landasan/dasar-dasar dari SMM ISO 9001:2008.

Klausul 3. ISTILAH DAN DEFINISI

Klausul ini memuat istilah dan definisi yang berlaku pada ISO 9001:2008.

Istilah “produk” yang muncul dalam teks standar internasional ini juga berarti

“jasa”, istilah dan definisi sesuai ISO 9001. Penjelasan tentang pelanggan,

Page 29: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

17  

 

organisasi, supplier dihilangkan. ISO 9001 menganggap bahwa “produk” juga

termasuk perangkat keras, perangkat lunak, jasa dan material yang digunakan

pada proses.

Klausul 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU

Klausul 4.1 Persyaratan Umum

Klausul ini menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan, memelihara

dan secara terus-menerus meningkatkan SMM ISO 9001:2008, perusahaan harus

menentukan proses, menetapkan urutan dan interaksi dari proses. Menetapkan

kriteria dan metode, sehingga proses bisa berjalan efektif, memantau, mengukur

bila memungkinkan dan menganalisa proses-proses tersebut dan melaksanakan

tindakan untuk mencapai hasil yang telah direncanakan, serta terus-menerus

meningkatkan efektifitas proses.

Klausul 4.2 Persyaratan Dokumentasi

Klausul 4.2.1 Umum

SMM ISO 9001:2008 membutuhkan dokumentasi. Dokumen mencakup

kebijakan mutu, manual mutu, proses terdokumentasi (prosedur di ISO 9001).

Sistem dokumentasi ditentukan berdasarkan ukuran dan tipe organisasi, kerumitan

dan interaksi dari rangkaian proses dan kompetensi personil.

Klausul 4.2.2 Pedoman Mutu

Isi pedoman mutu adalah ruang lingkup dari SMM ISO 9001:2008,

termasuk pengecualiannya. Apabila persyaratan dari standar ini tidak dapat

diterapkan karena sifat sebuah organisasi atau produknya, maka ini dapat

dipertimbangkan untuk dikecualikan. Apabila ada pengecualian, tuntutan

kesesuaian standar ini tidak diterima, kecuali jika pengecualian tersebut tidak

mempengaruhi kemampuan, atau tanggungjawab organisasi dalam menyediakan

produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

Klausul 4.2.3 Pengendalian Dokumen

Dokumen eksternal yang ditentukan teridentifikasi perubahan dan status

terkini dari dokumen teridentifikasi jelas harus ada approval dokumen sebelum

Page 30: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

18  

 

digunakan, yaitu dokumen tersedia di tempat, dapat terbaca dan teridentifikasi

untuk mencegah penggunaan dokumen yang sudah tidak terpakai, jika ingin

disimpan harus ada identifikasi yang jelas, yang menyatakan dokumen sudah

tidak terpakai, melakukan review, update dan re-approve dokumen.

Klausul 4.2.4 Pengendalian Rekaman

Klausul ini menyatakan bahwa record harus disimpan sebagai bukti

kesesuaian, sesuai ketentuan record tidak boleh hilang, rusak dan bisa diperoleh

kembali sistem pemusnahan record harus diatur. Dokumen yang terkait dengan

pengendalian rekaman adalah dokumen softcopy yang tidak tersambung dalam

jaringan (server) misalnya data di laptop, atau data di software mesin. Lokasi

penyimpanan backup server berada di gedung yang sama (hilang/rusaknya semua

data ketika terjadi kebakaran).

Klausul 5. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

Klausul 5.1 Komitmen Manajemen

Demonstrasi komitmen manajemen, yaitu mengkomunikasikan pentingnya

memenuhi permintaan costumer dan peraturan terkait, penetapan kebijakan dan

sasaran mutu, mengadakan tinjauan manajemen, penyediaan sumber daya yang

diperlukan seperti SDM, infrastruktur, serta alat bantu kerja.

Klausul 5.2 Fokus kepada Pelanggan

Persyaratan pelanggan telah ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan untuk

memenuhi persyaratan pelanggan. Persyaratan pelanggan yang tertulis adalah

tanggal pengiriman, harga, persyaratan teknis dan non teknis lain yang tercantum

dalam kontrak.

Klausul 5.3 Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu adanya misi

perusahaan yang menjadikan perusahaan klien untuk lebih kompetitif dan

memiliki sistem efektif dalam menghadapi persaingan global. Mengandung

komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus meningkatkan

keefektifan dari SMM. Dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh organisasi.

Page 31: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

19  

 

Direview untuk melihat kesesuaiannya sebagai suatu kerangka kerja untuk

menetapkan dan mereview sasaran mutu.

Klausul 5.4 Perencanaan

Klausul 5.4.1 Sasaran Mutu

Sasaran mutu harus terukur dan konsisten dengan kebijakan mutu, sasaran

mutu merupakan bagian dari business plan, atau target sasaran mutu perusahaan.

Ditetapkan departemen penanggungjawab terhadap sasaran perusahaan,

menetapkan sasaran perusahaan kemudian dijabarkan ke sasaran divisi dan

sasaran departemen.

Klausul 5.4.2 Perencanaan SMM

Integritas sistem manajemen mutu dipelihara ketika perubahan SMM

direncanakan dan diimplementasikan. Perubahan struktur organisasi, peningkatan

volume bisnis yang cukup besar dan penggantian lokasi proses.

Klausul 5.5 Tanggungjawab, wewenang dan komunikasi

Klausul 5.5.1 Tanggungjawab dan Wewenang

Tanggungjawab manajemen adalah membuat dan mengembangkan sistem

kontrol, sehingga mutu produk terjamin, melakukan kontrol terhadap seluruh

aktifitas mutu. Wewenang manajemen adalah memutuskan produk yang baik

dapat dikirim atau tidak. Komunikasi manajemen didalam organisasi menjadi

jelas yang bertanggungjawab terhadap mutu dan memiliki wewenang untuk

menyatakan produk yang baik dapat dikirim, atau tidak.

Klausul 5.5.2 Wakil Manajemen

Klausul ini menyatakan bahwa Top Manajemen menunjuk salah seorang

anggota manajemen untuk menjadi Management Representative (MR) yang

mempunyai tanggungjawab dan wewenang berikut :

a. Menjamin bahwa proses yang diperlukan untuk SMM telah ditetapkan,

diimplementasikan dan dipelihara.

b. Melakukan performa SMM.

c. Melaporkan kebutuhan akan peningkatan/improvement.

Page 32: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

20  

 

d. Menjamin promosi kepedulian terhadap persyaratan customer di seluruh

organisasi.

e. Menjalin hubungan dengan pihak luar yang terkait SMM.

Klausul 5.5.3 Komunikasi Internal

Klausul ini menyatakan bahwa Top Manajemen menetapkan mekanisme

internal antara fungsi-fungsi terkait dalam organisasi, sehingga SMM ISO

9001:2008 dapat berjalan dengan efektif.

Klausul 5.6 Tinjauan Manajemen

Klausul 5.6.1 Umum

Top Management haru meninjau SMM ISO 9001:2008 pada interval yang

direncanakan untuk memastikan kecocokan, kecukupan dan keefektifan.

Klausul 5.6.2 Input Tinjauan Manajemen

Klausul ini menyatakan bahwa input tinjauan manajemen memiliki agenda

seperti berikut :

a. Hasil audit (internal dan eksternal audit).

b. Feedback dari customer.

c. Performa proses.

d. Kesesuaian produk.

e. Status tindakan perbaikan dan pencegahan.

f. Follow up hasil keputusan tinjauan manajemen sebelumnya.

g. Perubahan yang berpengaruh terhadap SMM, termasuk kebijakan mutu dan

sasaran mutu.

h. Peluang dan rekomendasi perbaikan/improvement.

Klausul 5.6.3 Output Tinjauan Manajemen

Output tinjuan manajemen berupa keputusan dan tindakan peningkatan

keefektifan dari SMM ISO 9001:2008 dan prosesnya, kebutuhan sumber daya,

Page 33: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

21  

 

peningkatan produk terkait dengan persyaratan customer, yaitu membuat produk

lebih tahan lama dan mempermudah proses transaksi.

Klausul 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA

Klausul 6.1 Penyedia SDM

Penyedia SDM menetapkan dan menyediakan sumber daya yang

dibutuhkan untuk menjalankan dan memelihara SMM ISO 9001:2008, terus-

menerus meningkatkan keefektifan dari SMM ISO 9001:2008, meningkatkan

kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan.

Klausul 6.2 Sumber Daya Manusia

Klausul 6.2.1 Umum

Karyawan yang pekerjaannya mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk

harus kompeten. Kompetensi meliputi pendidikan, pelatihan, kemampuan dan

pengalaman. Ukuran kompetensi ditentukan oleh masing-masing perusahaan

tergantung dari jenis usaha.

Klausul 6.2.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran

Kompetensi bukan jabatan distruktur organisasi, tetapi kompetensi

berdasarkan fungsi kerja. Langkah penyusunan matriks kompetensi adalah

identifikasi fungsi kerja dan kompetensi kerja,tentukan standar kompetensi dan

membuat matriks kompetensi. Karyawan yang memiliki kompetensi di bawah

standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan harus diberi pelatihan, maka

matriks kompetensi adalah :

a. Menetapkan kebutuhan kompetensi personil yang pekerjaannya memengaruhi

kesesuaian persyaratan produk.

b. Menyediakan pelatihan atau tindakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan

kompetensi, melakukan evaluasi keefektifan dari tindakan yang telah diambil.

c. Menjamin setiap personel peduli akan pentingnya aktifitas dan kontribusi

terhadap pencapaian sasaran mutu.

d. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman.

Page 34: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

22  

 

Klausul 6.3 Infrastruktur

Manajemen organisasi HARUS menetapkan, menyediakan dan memelihara

infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan

produk adalah :

a. Bangunan, ruang kerja dan perlengkapan lain.

b. Peralatan Hardware maupun Software

c. Peralatan pendukung seperti transportasi, komunikasi, atau sistem informasi.

d. Penyediaan infrastruktur dapat dilakukan melalui penyewaan.

Klausul 6.4 Lingkungan Kerja

Manajemen organisasi harus menetapkan dan mengatur lingkungan kerja

yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Istilah

“lingkungan kerja” berkaitan kondisi-kondisi pekerjaan dilakukan termasuk faktor

fisik, lingkungan dan faktor lain seperti kebisingan, temperature, kelembaban,

pencahayaan, atau cuaca.

Klausul 7. REALISASI PRODUK

Klausul 7.1 Perencanaan Realisasi Produk

Merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk realisasi

produk adalah :

a. Konsisten dengan persyaratan dari proses lain SMM ISO 9001:2008.

b. Menetapkan sasaran mutu dan persyaratan produk.

c. Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen dan penyediaan sumber daya

yang spesifik bagi produk.

d. Menetapkan sistem verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran, inspeksi dan

uji spesifik bagi produk.

e. Menetapkan kriteria produk yang baik.

f. Menetapkan record yang dibutuhkan sebagai bukti produk telah sesuai

persyaratan.

Page 35: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

23  

 

Klausul 7.2 Proses yang Terkait dengan Pelanggan

Klausul 7.2.1 Penetapan Persyaratan Produk

Penetapan persyaratan produk meliputi :

a. Persyaratan pelanggan, termasuk persyaratan untuk delivery dan post delivery.

b. Persyaratan yang tidak ditetapkan oleh customer tetapi penting untuk kegunaan

produk.

c. Persyaratan perundangan dan peraturan yang sesuai dengan produk.

d. Persyaratan tambahan yang diperlukan organisasi.

Apabila persyaratan berubah, harus ada amandemen dan personel terkait

mengetahuinya yaitu Record hasil review dan tindakan yang diambil, bila

pelanggan tidak menyediakan dokumen persyaratan, persyaratan pelanggan

dikonfirmasikan oleh perusahaan sebelum menerima order, dalam beberapa

kondisi, seperti pembelian melalui internet, formal review tidak praktis. Review

dapat dilakukan terhadap informasi produk seperti katalog atau materi iklan.

Klausul 7.2.2 Peninjauan Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan sebelum persetujuan adalah persyaratan produk

sudah jelas, perbedaan sudah diselesaikan dan perusahaan mempunyai

kemampuan memenuhi semua yang telah ditetapkan.

Klausul 7.2.3 Komunikasi Pelanggan

Organisasi harus menetapkan dan mengimplementasikan sistem komunikasi

yang efektif dengan pelanggan terkait, yaitu informasi mengenai produk,

permintaan penanganan kontrak atau order, customer feedback termasuk keluhan

pelanggan, baik complain langsung, maupun complain tidak langsung. Proses

terkait dengan komunikasi pelanggan adalah proses evaluasi project baru, proses

customer claim dan proses promosi termasuk informasi melalui internet.

Klausul 7.3 Desain dan Pengembangan

Klausul 7.3.1 Perencanaan Desain dan Pengembangan

Perencanaan desain dan pengembangan, yaitu :

Page 36: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

24  

 

a. Perubahan desain harus direview, verifikasi dan validasi.

b. Pelaksanaan review termasuk evaluasi terhadap produk terkait dan produk yang

telah dikirim.

c. Merencanakan dan mengontrol program desain.

d. Menetapkan tahapan desain.

e. Rencana review, verifikasi dan validasi design.

f. Menetapkan penanggungjawab dan wewenang dari tiap tahapan desain.

g. Menetapkan keterkaitan antara grup, sehingga komunikasi berjalan efektif.

h. Menetapkan design input.

i. Persyaratan fungsi dan performa.

j. Peraturan terkait dengan produk.

k. Input dari produk serupa.

Klausul 7.3.2 Input Desain dan Pengembangan

Input yang terkait persyaratan produk harus ditetapkan dan catatannya

dipelihara. Persyaratan-persyaratan harus lengkap, Input tersebut direview

kesesuaiannya dan tidak bertentangan satu dengan yang lain.

Klausul 7.3.3 Output Desain dan Pengembangan

Output desain harus diperiksa kesesuainnya sebelum diterbitkan. Output

desain sesuai persyaratan input desain. Berisi informasi yang jelas untuk proses

pembelian, produksi dan kebutuhan service. Penetapan karakteristik produk yang

berhubungan dengan keselamatan dan penggunaan yang tepat.

Klausul 7.3.4 Peninjauan-Ulang Desain dan Pengembangan

Melakukan review sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,

mengevaluasi kemampuan desain yang memenuhi persyaratan, mengidentifikasi

problem dan rencana perbaikan.

Page 37: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

25  

 

Klausul 7.3.5 Verifikasi Desain dan Pengembangan

Verifikasi design dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan untuk

menjamin output design sesuai design input.

Klausul 7.3.6 Validasi Desain dan Pengembangan

Validasi design dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan untuk

menjamin produk dapat memenuhi persyaratan aplikasi dan penggunaannya.

Validasi design harus sudah dilakukan sebelum delivery atau proses produksi.

Klausul 7.4 Pembelian

Klausul 7.4.1 Proses Pembelian

Proses pembelian meliputi tahapan :

a. Informasi pembelian harus jelas.

b. Memilih supplier atas dasar kemampuan memenuhi persyaratan persyaratan,

melakukan evaluasi dan re-evaluasi.

c. Kriteria harus ditetapkan.

d. Menjamin produk yang dibeli sesuai spesifikasi.

e. Jenis dan system kontrol supplier tergantung dari efek dari barang, atau jasa

terhadap proses produksi diperusahaan.

Klausul 7.4.2 Informasi Pembelian

Organisasi menjamin data lengkap sebelum dikomunikasikan ke pemasok

(supplier), meninjau ulang persyaratan approval produk, proses dan peralatan,

serta persyaratan kualifikasi personal. Persyaratan SMM dalam verifikasi produk

adalah bila perusahaan atau customer perusahaan ingin melakukan pemeriksaan,

maka harus menjelaskan tujuan dan metode pemeriksaannya

Klausul 7.5 Penyediaan Produk dan Jasa

Klausul 7.5.1 Pengendalian Ketentuan Produksi dan Jasa

Pengendalian ketentuan produksi dan jasa adalah inti dari aktifitas produk

dan jasa disediakan dalam kondisi terkendali, yaitu informasi produk jelas,

instruksi kerja tersedia sesuai kebutuhan, ketersediaan peralatan yang sesuai,

Page 38: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

26  

 

ketersediaan dan penggunaan alat ukur serta monitor. Pelaksanaan monitor dan

pengukuran, pelaksanaan kegiatan pelepasan produk, pengiriman dan aktifitas

setelah pengiriman.

Klausul 7.5.2 Validasi Ketentuan Proses Produksi dan Jasa

Hasil produksi tidak dapat diperiksa alat ukur, atau alat monitor yang

tersedia sebagai konsekuensi bila kerusakan diketahui setelah produk digunakan,

atau pelayanan telah diberikan, perusahaan melakukan validasi terhadap proses

produksi, atau jasa.

Klausul 7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur (Traceability)

Identifikasi status produk dalam realisasi produk adalah :

a. Identifikasi produk untuk menghindari kesalahan pengambilan part, jenis

produk, atau service.

b. Mampu telusur dimana produk, atau service dikeluarkan atau diterima.

c. Memelihara catatan.

d. Mengetahui sumber bahan baku, pemeriksaan status/uji, personel, proses dan

catatan mutu.

Klausul 7.5.4 Barang Milik Pelanggan

Organisasi harus melakukan hal-hal berikut :

a. Identifikasi, verifikasi, pengamanan dan memelihara barang milik pelanggan.

b. Kehilangan, rusak atau tidak layak pakai harus dicatat dan dilaporkan ke

pelanggan dan menyimpan catatan tersebut.

c. Meliputi Hardware, Software, data pelanggan dan informasi.

d. Contoh barang milik pelanggan adalah komponen, peralatan, material kemas

dan informasi.

Klausul 7.5.5 Pemeliharaan Produk

Pemeliharaan produk adalah memastikan produk tidak mengalami

penurunan mutu selama proses pengerjaan di internal dan pengiriman sampai ke

tujuan yang telah ditetapkan. Pemeliharaan termasuk identifikasi, handling,

Page 39: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

27  

 

pengepakan, penyimpanan dan pengamanan. Jangkauan perawatan termasuk part,

atau produk terkait.

Klausul 7.6 Pengendalian Sarana Pemantauan dan Pengukuran

Pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran meliputi :

a. Peralatan pengujian dan pengukuran tetap akurat.

b. Kalibrasi dan pengaturan secara periodik dan sebelum digunakan.

c. Pengamanan dari proses pengaturan (segel).

d. Pengamanan dari kerusakan dan penurunan mutu selama proses penanganan

dan penyimpanan.

e. Re-assesment dilakukan pada produk jika ditemukan hasil kalibrasi tidak sesuai.

f. Identifikasi hasil kalibrasi.

g. Catatan hasil kalibrasi harus disimpan.

Klausul 8. PENGUKURAN, ANALISIS dan PENINGKATAN

Klausul 8.1 Umum

Merencanakan dan mengimplementasikan sistem pemantauan, analisis dan

peningkatan proses untuk menunjukkan kesesuaian persyaratan produk

memastikan kesesuaian SMM ISO 9001:2008, meningkatkan secara

berkesinambungan keefektifan SMM ISO 9001:2008. Pemantauan, analisis dan

peningkatan menggunakan metode yang sesuai, termasuk penggunaan teknik

statistik.

Klausul 8.2 Pemantauan dan Pengukuran

Klausul 8.2.1 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan pada pemantauan dan pengukuran adalah :

a. Memantau informasi terkait persepsi pelanggan terhadap perusahaan dalam

memenuhi persyaratan pelanggan.

b. Metode memperoleh dan menggunakan informasi harus ditetapkan dengan

menyebarkan angket kepuasan pelanggan, data pelanggan pada mutu produk

Page 40: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

28  

 

yang dikirimkan, survei opini pengguna, analisis kehilangan bisnis, pujian, hak

garansi dan laporan dealer.

Klausul 8.2.2 Internal Audit

Klausul ini menyatakan bahwa menetapkan program internal audit sesuai

interval yang telah ditentukan untuk memeriksa SMM ISO 9001:2008 dijalankan

sesuai rencana dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pelanggan. Internal

audit dipelihara dan diimplementasikan secara efektif. Schedul audit dibuat

berdasarkan status dan kepentingan area yang di audit, serta hasil audit

sebelumnya. Auditor yang digunakan harus independen dan tidak melakukan

audit areanya sendiri. Internal audit harus ada prosedur terdokumentasi dan record

audit harus dipelihara. Manajemen yang bertanggungjawab terhadap area yang

diaudit harus memastikan bahwa tindakan koreksi dan korektif terhadap

ketidaksesuaian dan penyebab ketidaksesuaian telah dilakukan tanpa penundaan.

Klausul 8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses

Pemantauan dan pengukuran proses adalah menetapkan metode pengukuran

dan pemantauan proses SMM ISO 9001:2008, metode yang digunakan harus

dapat mendemonstrasikan kemampuan proses mencapai hasil yang telah

direncanakan, bila hasilnya tidak sesuai dengan rencana, maka harus ada koreksi

dan korektif sesuai kebutuhan.

Klausul 8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk

Pemantauan dan pengukuran produk adalah :

a. Memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memeriksa bahwa

persyaratan produk telah terpenuhi.

b. Proses pemantauan harus dilakukan pada tiap tahapan proses sesuai aturan yang

telah direncanakan.

c. Bukti kesesuaian harus disimpan.

Page 41: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

29  

 

Klausul 8.3 Pengendalian Produk Tidak Sesuai

Pengendalian produk tidak sesuai adalah :

a. Perusahaan harus menjamin produk yang tidak sesuai, teridentifikasi, tercegah

dari penggunaan dan tercegah dari pengiriman.

b. Harus ada prosedur yang terdokumentasi, mengenai sistem kontrol terkait

dengan tanggungjawab dan wewenang untuk mengendalikan produk tidak

sesuai.

c. Penetapan disposisi produk yang tidak sesuai dengan melakukan perbaikan

untuk menghilangkan ketidaksesuaian, setelah diperbaiki harus dicek ulang.

d. Record ketidaksesuaian, tindakan yang diambil, termasuk konsesi harus

disimpan jika produk tidak sesuai terdeteksi setelah pengiriman, atau setelah

digunakan, harus diambil tindakan yang sesuai tergantung dari efek, atau

potensi efek yang terjadi.

Klausul 8.4 Analisis data

Analisa data menetapkan, mengumpulkan dan menganalisis data untuk

mendemonstrasikan kesesuaian dan keefektifan SMM ISO 9001:2008, evaluasi

peluang peningkatan SMM ISO 9001:2008.

Klausul 8.5 Peningkatan

Klausul 8.5.1 Peningkatan Berkesinambungan

Perusahaan harus melakukan peningkatan keefektifan SMM ISO 9001:2008

secara berkesinambungan melalui penggunaan kebijakan mutu, sasaran mutu,

hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan dan pencegahan, tinjauan

manajemen.

Klausul 8.5.2 Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan harus termasuk review ketidaksesuaian dari customer.

Tindakan perbaikan harus sesuai dengan dampak dari kesesuaian yang ditangani.

Page 42: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

30  

 

Klausul 8.5.3 Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan merupakan tindakan untuk mencegah potensi masalah

berubah menjadi masalah. Menentukan Penyebab ketidaksesuaian. Melakukan

tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian sehingga kasus yang

sama tidak terulang. Tindakan korektif atau pencegahan harus disesuaikan efek

ketidaksesuaian yang terjadi evaluasi efektifitas tindakan korektif atau

pencegahan untuk menjamin ketidaksesuaian tidak terulangi atau tidak terjadi.

Record hasil tindakan perbaikan harus disimpan.

2.7. Fishbone Diagram

Menurut Nasution (2004), Diagram tulang ikan (fishbone diagram), atau

diagram Ishikawa yang diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari

Jepang merupakan suatu pendekatan tersetruktur yang memungkinkan

dilakukan suatu analisis lebih rinci dalam menemukan penyebab-penyebab

suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada. Dalam hal ini

terdapat lima (5) faktor utama yang perlu diperhatikan untuk mengenali

(mengidentifikasi) faktor-faktor yang berpengaruh atau berakibat pada

rendahnya mutu, yaitu (1) bahan baku, (2) manusia, (3) metode, dan (4)

Mesin

Langkah-langkah dalam membuat diagram fishbone (Gambar 2) adalah :

1. Gambarkan diagram Ishikawa.

2. Identifikasi faktor-faktor apakah yang mengakibatkan dari masing-

masing faktor yang ditinjau yaitu (1) bahan baku, (2) manusia, (3)

metode dan (4) mesin. Isikan hal tersebut ke cabang masing-masing.

3. Mencari lebih rinci lagi faktor-faktor yang menyebabkan munculnya

cabang yang pertama tadi.

4. Interpretasikan diagram Ishikawa tersebut.

5. Terapkan hasil-hasil dengan mengembangkan dan mengimplementasikan

tindakan korektif yang efektif serta memonitor hasil-hasil setelah

dilakukan tindakan korektif.

Page 43: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

31  

 

2.8. Hasil Penelitian Terdahulu yang relevan Melissa (2009) melakukan penelitian dengan penerapan TQM yang

diukur dengan peubah SDM, Standar, Sarana, Organisasi, Audit Internal dan

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).Organisasi memberikan kontribusi yang

besar terhadap penerapan TQM, artinya pengorganisasian yang baik

menjadikan penerapan TQM semakin efektif. Produktivitas kerja diukur

dengan peubah Kemauan kerja, Kemampuan kerja, Lingkungan kerja dan

Hubungan kerja. Kemampuan kerja memberikan kontribusi paling besar

terhadap pembentukan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan semakin

besar kemampuan kerja karyawan, maka produktivitasnya semakin

meningkat.

Arthatiani (2008) melakukan penelitian dengan menggunakan diagram

Pareto dan Proses Hirarki Analitik (PHA) pada PT. Maya Food Industries di

kota Pekalongan, mengemukakan bahwa terdapat tujuh (7) permasalahan

penting yang dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan TQM, yaitu job

description, kinerja quality control (QC) yang kurang maksimal, sistem

pelaksanaan pelaporan belum dijalankan dengan baik, ketersediaan bahan

baku yang tidak kontinu, sanitasi dan higienitas belum optimal, daya tawar

pemasok tinggi dan kurangnya prasarana. Untuk mengatasi masalah ini,

prioritas alternatif perbaikan yang diperoleh dengan analisis PHA

disesuaikan dengan kondisi perusahaan adalah kinerja organisasi, perbaikan

 Bahan baku  Manusia 

Mesin 

Masalah 

Metode 

Gambar 2. Diagram fishbone

Page 44: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

32  

 

dan peningkatan mutu SDM, modernisasi peralatan, perbaikan sistem

administrasi dan penerapan sistem informasi manajemen (SIM).

Page 45: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Persaingan manufaktur yang ketat menuntut perusahaan untuk

mempunyai keunggulan bersaing terutama dari segi manajemen perusahaan,

salah satu upayanya dengan menerapkan TQM. Penerapan TQM memiliki

manfaat baik untuk perusahaan maupun karyawannya. Salah satu tujuan dari

penerapan TQM adalah peningkatan produktivitas produksi perusahaan.

Agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibuat

kerangka pemikiran yang merupakan petunjuk bagi peneliti dalam

menganalisis, dan memberikan saran untuk sebuah perbaikan dari masalah

penelitian.Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Penelitian ini dimulai dengan menganalisis bagaimana penerapan

TQM di PT. Rahayu Santosa dengan analisis deskriptif menggunakan

analisis fishbone, menurut Nasution (2004), Diagram tulang ikan (fishbone

diagram), merupakan suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan

dilakukan suatu analisis lebih rinci dalam menemukan penyebab-penyebab

suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada Tahap

berikutnya adalah mengidentifikasi faktor-faktor untuk mengetahui

hubungan TQM dengan produktivitas produksi. Pelaksananan TQM di PT.

Rahayu Santosa didasarkan pada unsur-unsur TQM yang faktor-faktornya

adalah SDM, Standar, Sarana dan Audit Internal (Ibrahim dalam Arthatiani,

2008). Sedangkan faktor-faktor produktivitas di analisis dari faktor-faktor

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kemauan Kerja, Kemampuan Kerja dan

Lingkungan Kerja. Seluruh faktor TQM dan faktor produktivitas kerja

merupakan peubah indikator.

Setelah data terkumpul, selanjutnya diolah dengan menggunakan metode

Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengidentifikasi pengaruh

peubah indikator terhadap peubah laten maupun pengaruh peubah laten

bebas (TQM) terhadap peubah laten terikat (produktivitas kerja). Hasil akhir

yang diperoleh dapat digunakan masukan bagi pihak manajemen untuk

Page 46: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

34  

 

melakukan tindakan lebih lanjut mengenai penerapan TQM dan

pengaruhnya terhadap produktivitas produksi.

 

 

PT. Rahayu Santosa

Mengidentifikasi kendala dan masalah yang terkait

dengan Manajemen Produksi dan Operasi

Penerapan TQM dengan analisis deskriptif

menggunakan analisis Fishbone

Rekomendasi dan Saran perbaikan bagi pihak

perusahaan

Faktor-faktor TQM

‐ SDM

‐ Standar

‐ Sarana

‐ Audit Internal

Faktor-faktor

Produktivitas

- Diklat

- Kemauan Kerja

- Kemampuan kerja

- Lingkungan Kerja

SEM dengan Metode Partial Least Squares (PLS)

Faktor-faktor dominan

memengaruhi TQM dan

produktivitas produksi

Pengaruh TQM terhadap

produktivitas kerja

Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian

Page 47: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

35  

 

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Rahayu Santosa yang terletak di Jalan Raya

Jakarta-Bogor KM. 48 Kabupaten Cibinong Jawa Barat 16916, telepon (021)

8752530, fax. 021 8755565, dengan waktu ± 3 bulan (Juni-Agustus) 2012.

3.3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan

sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh

peneliti dengan cara observasi danpenyebaran kuesioner kepada pihak

perusahaan. Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data yang

diperoleh dari pihak lain berupa data dan informasi perusahaan dan studi

pustaka dari internet.

Pengumpulan data berupa kegiatan survei lapangan, wawancara,

dokumentasi, kuesioner dan penelitian pustaka. Tahapan dalam pengumpulan

data berikut :

1. Studi Literatur

Data yang diperlukan dan dikumpulkan dengan cara membaca dan

mempelajari buku literatur, serta sumber-sumber yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti.

2. Kuesioner

Metode untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan lembar

pertanyaan yang diperlukan kepada para responden untuk mendapatkan

data yang diperlukan. Dengan menggunakan statistik parametrik, terdapat

30 responden dari 52 populasi yang akan diteliti pada penelitian ini. Dalam

hal ini, 30 responden tersebut dipilih berdasarkan pengalaman kerja

minimal dua (2) tahun.

3. Dokumentasi

Metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan menggunakan

dokumen-dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian

Page 48: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

36  

 

Pengambilan data, terutama untuk kuesioner akan dilakukan pengujian

yang menentukan apakah kuesioner sebagai alat pengukur tersebut sahih,

atau tidak andal dengan cara berikut :

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan suatu alat pengukur (kuesioner) itu

mengukur apa yang ingin diukur. Teknik analisis yang digunakan adalah

korelasi product moment Pearson, yaitu untuk menghitung korelasi antar

masing-masing pertanyaan dengan skor total (Umar, 2006)

2. Uji Reliabilitas

Setelah alat ukur dinyatakan sahih, maka berikutnya alat ukur

tersebut diuji reliabilitasnya, yaitu suatu nilai yang menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Untuk mengukur reabilitas kuesioner digunakan teknik alpha cronbanch

(Umar, 2006) Nilai alpha lebih besar dari 0,6 dikatakan andal dan begitu

juga sebaliknya.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Analisa data pada penelitian ini menggunakan SEM dengan Metode

Partial Least Squares (PLS). SEM adalah teknik analisis multivariate yang

memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara peubah yang

kompleks baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh

gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model (Ghozali dan Fuad,

2005). Secara teknis SEM dikembangkan berdasarkan dua (2) kelompok

yaitu SEM berbasis kovarian yang diwakili oleh LISREL dan SEM berbasis

varian yang paling dominan adalah Partial Least Squares (PLS) software

yang digunakan untuk mengolah data menggunakan SmartPLS

Page 49: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Rahayu Santosa didirikan oleh Bapak Bambang Mulyadi dan

Bapak Benjamin Budiman pada tahun 1961. PT. Rahayu Santosa (RS)

merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang

industri karoseri. Perusahaan ini memproduksi mini bus, small bus,

medium bus, dan big bus sebagai produk standar yang memiliki

standarisasi perusahaan dan special design sebagai produk pesanan yang

diminta oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, seperti

mobil ambulans, truk brimob dan lain sebagainya. PT. Rahayu Santosa

memiliki filosofi memuaskan pelanggan dengan memberikan mutu

terbaik dengan pengiriman yang tepat waktu dan desain inovatif. Sejak

berdiri pada tahun 1961 di Bogor, PT. RS telah mendedikasikan sumber

daya dan pelayanan terbaik bagi pelanggannya yang telah memberikan

kepercayaan.Industri ini berdiri diatas tanah seluas 82.589 m2 yang

terbagi atas 29.996 m2 bangunan. PT. Rahayu Santosa di sebelah Utara

berbatasan dengan jalan raya Jakata-Bogor, di sebelah Timur berbatasan

dengan pemukiman penduduk dan warung makan, di sebelah Selatan

berbatasan dengan lahan kosong, di sebelah barat berbatasan dengan PT.

Astra Federal.

PT. Rahayu Santosa memiliki motto yaitu ”Future’s Standard

Today” yang di harapkan agar motto tersebut dapat memberikan

motivasi kepada para tenaga kerjanya. Bekerjasama dalam kemitraan

jangka panjang dengan ‘stakeholders’ adalah pemimpin dalam produk

transportasi dan layanan yang terkait dengan menetapkan dan

mengimplementasikanstandar masa depan ‘hari ini’.

PT. Rahayu Santosa memiliki 11 divisi, yaitu Divisi

Manufacturing, Divisi produksi, Divisi Logistik, Divisi Keuangan,

Divisi Quality Assurance, Divisi Reparasi, Divisi Purchasing, Divisi

Page 50: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

38  

 

Desain Engineering , Divisi Management Information System (MIS)

dan Divisi Human Resource Development (HRD).

4.1.2 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan

Perusahaan memiliki visi dan misi agar tujuan yang ingin dicapai

perusahaan menjadi jelas. Visi dan misi PT. Rahayu Santosa yaitu :

Visi : Kita, Rahayu Santosa berkomitmen untuk memimpin dalam

memproduksi produk transportasi dan jasa terkait yang

memberikan nilai tertinggi untuk stakeholders (pelanggan,

pemasok, pemegang saham, karyawan dan masyarakat).

Misi : Standar masa depan, “Hari ini” bekerja sama dalam kemitraan

jangka panjang “stakeholders”. Kita adalah pemimpin dalam

produk transportasi dan layanan terkait dengan menetapkan dan

mengimplementasikan standar masa depan : “Hari ini”.

Kebijakan Mutu :

a. Menerapkan SMM ISO 9001:2008 agar menjadi perusahaan yang

berorientasi mutu dan perbaikan berkesinambungan.

b. Menciptakan produk bermutu dengan harga sesuai.

c. Meningkatkan kompetensi karyawan di semua tingkatan.

d. Mengutamakan kerjasama untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Rahayu Santosa yang tertinggi adalah Dewan

Komisaris yang didampingi oleh Presiden Direktur yang bertindak sebagai

tenaga ahli dan penasehat yang bertanggungjawab langsung kepada Dewan

Komisaris.Dalam kegiatan sehari-hari Dewan Direktur dibantu oleh

beberapa orang Manajer dan Kepala Bagian yang mempunyai tanggung

jawab dan wewenang bagian yang dipimpinnya. Untuk lebih jelasnya, di

bawah ini adalah tugas masing-masing bagian :

Page 51: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

39  

 

a. Dewan Komisaris

Dewan komisaris adalah pemilik perusahaan sekaligus pemegang

saham mayoritas yang berhak memberikan suara berdasarkan jumlah

saham yang dipegangnya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Komisaris memberikan kepercayaannya secara penuh kepada direktur

untuk mengolah perusahaannya.Tugas lain dari Komisaris adalah :

1) Merumuskan dan menetapkan tujuan, kebijakan dan strategi

perusahaan

2) Menyetujui peraturan dan prosedur operasi perusahaan.

3) Menyetujui operasi anggaran dan aliran kas perusahaan.

4) Menyetujui rencana keuangan perusahaan dan investasi modal.

5) Menyetujui untuk mengangkat dan memberhentikan para direktur

dan manajer perusahaan.

b. Direktur

Bertanggungjawab pada komisaris dengan koordinator pengawasan

manajemen. Tugas lainnya dari direktur adalah :

1) Perencanaan, pengarahan, koordinasi, pengamatan dan pengawasan

seluruh operasi dan manajemen perusahaan.

2) Mencurahkan waktu dan usaha, serta memberi perhatian khusus

dalam pengamatan dan pengawasan semua aspek teknik operasi

perusahaan, khususnya penekanan pada penerapan ilmu dan teknik

peralatan, serta metode dalam perluasan produksi.

3) Perencanaan pengembangan sumber daya dan tenaga manusia.

4) Menyiapkan peraturan dan prosedur operasi perusahaan untuk

disetujui oleh Komisaris.

5) Menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan pihak-pihak lain

yang berpengaruh terhadap kelancaran operasi perusahaan.

Page 52: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

40  

 

c. Manajer HRD dan GA

Bagian ini membawahi beberapa seksi yang menyangkut masalah

perencanaan tenaga kerja, pengembangan keterampilan dan keahlian

tenaga kerja dan lainnya yang menyangkut ketenagakerjaan. Manajer

personalia dan umum membawahi dua (2) bagian, yaitu :

1) Kepala Bagian HRD (Human Resource Development)

i. Menyediakan tenaga yang terampil sesuai dengan kebutuhan.

ii. Merencanakan dan melaksanakan program pendidikan karyawan

agar mengerti dan menguasai jenjang kerja.

iii. Menyusun dan menghitung kenaikan gaji berkala sesuai dengan

prestasi masing-masing karyawan dan hak-hak lainnya.

iv. Memberikan motivasi dan disiplin kerja.

2. Kepala Bagian GA

i. Menjaga (memelihara) kendaraan perusahaan, bertanggungjawab

akan kelancaran operasional perusahaan dengan kendaraan-

kendaraan tersebut.

ii. Menjaga keamanan perusahaan (bekerjasama dengan seksi

keamanan/satpam) dan menjaga kesejahteraan karyawan.

d. Manajer Keuangan

Bertugas sebagai pengatur kegiatan fungsional dalam Divisi

Akunting dan keuangan serta menyusun sistem akuntansi perusahaan,

meneruskan laporan keuangan dan arus kas secara berkala kepada Dewan

Direksi dan Komisaris. Bagian ini membawahi beberapa bagian yang

menyangkut masalah-masalah keuangan perusahaan dan laporan berkala

lainnya secara teratur.

Tugas lainnya dari bagian keuangan, antara lain :

1) Mencatat persediaan bahan baku dan penolong juga barang jadi yang

ada di gudang.

Page 53: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

41  

 

2) Menghitung laporan harga pokok produksi dan harga pokok

penjualan.

3) Menetapkan biaya standar untuk dasar perhitungan harga pokok.

4) Menerbitkan/mengeluarkan laporan keuangan

5) Memberikan laporan-laporan yang bersifat insidentil yang diperlukan

tim manajemen sebagai informasi untuk pertimbangan pengambilan

keputusan.

e. Manajer Produksi

Bagian ini membawahi beberapa bagian yang menyangkut masalah

kegiatan proses produksi dari penyediaan bahan baku, perencanaan,

proses produksi sampai menghasilkan barang jadi. Bertanggungjawab

kepada Direktur, dengan tugas berikut:

1) Mengkoordinasikan dan mengamati administrasi operasi produksi dan

sistem pelaporannya.

2) Membuat rencana kerja agar tercapai hasil yang maksimal sesuai

dengan yang diharapkan oleh manajemen untuk memenuhi standar

produksi.

4.2. Proses Produksi Perusahaan

Pembuatan, atau perakitan bis secara umum dapat dilihat dari Peta

Proses Operasi (assembling) pada Lampiran 2. Dari gambar tersebut, dapat

dilihat rangkaian proses produksi mulai dari proses awal hingga dihasilkan

satu unit bis. Penjelasan untuk bagian/seksi yang terkait dalam pembuatan bis

adalah :

1. Pelepasan suku cadang (Stripe Off)

Suku cadang yang ada pada chasis orisinil dilepas terlebih dahulu

untuk kemudahan proses serta menghindari timbulnya kerusakan akibat las

dan proses lainnya. Suku cadang ini meliputi lampu-lampu, speedometer,

dashboard, doortrim, plafond, dan lain-lain.

Page 54: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

42  

 

2. Rangka (Main Frame)

Pembuatan struktur utama kendaraan dimulai dari rangka dasar (long

dan cross member) yang berfungsi sebagai base platform untuk dudukan

seluruh body ke atas chassis (material pipa kanal “C”), rangka samping

untuk dinding kendaraan dan rangka atap. Material yang digunakan adalah

square pipe (pipa kotak) berbagai macam ukuran. Square pipe yang

digunakan untuk pembuatan main frame diproses terlebih dahulu dibagian

manufacturing sebelum dirakit dengan bagian frame lainnya.

3. Perakitan badan bus (Body Assembling)

Pembuatan panel body dan pemasangan pada rangka kendaraan.

Melalui proses perakitan utama dari komponen-komponen body : lantai,

dinding, atap, panel depan dan belakang, pintu dan kompartemen bagasi.

Material plate yang digunakan bermacam-macam (tergantung dari

kebutuhan). Plate yang paling umum digunakan plategalvanil, karena

nilainya paling tinggi dibandingkan yang lain. Plategalvanil memiliki

ketahanan terhadap korosi yang relatif baik dan material cost tidak terlalu

tinggi. Beberapa material lain yang biasa digunakan adalah pelat putih

(digunakan pada area yang dibentuk secara handmade), pelat hitam, pelat

bordes (untuk area yang membutuhkan kekuatan lebih terhadap tekanan,

beban atau tumbukan) dan fiberglass (digunakan untuk area body depan

dan belakang, pintu-pintu bagasi).

4. Metal Finish

Proses merapikan bekas-bekas las, meratakan permukaan,

menyemprotkan lapisan anti karat dan primer untuk memberikan

ketahanan maksimal terhadap korosi (karat). Proses ini cukup penting

untuk memberikan daya tahan produk yang cukup lama.

5. Dempul (Putty)

Proses ini memberikan sentuhan akhir terhadap bentuk mobil.

Pendempulan berfungsi untuk meratakan permukaan yang bergelombang,

gap celah-celah pintu/antar komponen yang tidak simetris, serta

Page 55: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

43  

 

memberikan detil-detil dan garis pada mobil. Salah satu parameter yang

dapat dijadikan acuan untuk menilai apakah sebuah produk karoseri bagus,

atau tidak adalah dari ketebalan dempulnya. Semakin tipis dan sedikit

dempul yang digunakan, berarti mutunya semakin baik, serta ketahanan

tampilan body akan lebih lama dibandingkan yang pemakaian dempulnya

lebih tebal. Selain itu semakin banyak dempul yang digunakan, maka

kecenderungan bobot mobil akan lebih berat, dimana akan berpengaruh

terhadap kinerja kendaraan. Trend dari perusahaan-perusahaan karoseri

saat ini adalah mengurangi penggunaan dempul hingga setipis mungkin.

6. Pengecatan (Painting)

Proses pengecatan di karoseri dilakukan dengan sistem semprot

(spray) dalam sebuah ruangan semacam oven bersuhu 60oC yang dikenal

dengan istilah spraybooth. Prosesnya dilakukan manual dengan tenaga

manusia, sehingga untuk mengecat sebuah bis besar dibutuhkan 2-3 orang

agar daya tutupnya merata antara semua sisinya. Proses painting adalah

proses yang memiliki perbedaan nyata antara karoseri dengan manufaktur.

Pada industri manufaktur, proses ini dilakukan dengan sistem pencelupan

total seluruh body mobil, maka mutu pengecatan menjadi maksimal, tidak

ada area, ataupun lubang yang luput dari pengecatan, sehingga hasilnya

lebih memuaskan. Fasilitas untuk sistem celup ini sangat mahal, karena

tahap persiapan membutuhkan sekitar tujuh (7) buah bak untuk

membersihkan.

7. Trimming dan finishing

Proses terakhir dari produksi adalah pemasangan komponen-

komponen dan general part. Interior berupa karpet, dek samping, plafond,

dashboard, lampu-lampu, AC, jok, dan lain-lain. Eksterior berupa lampu,

handle, kunci, kaca, emblem, dan lain-lain.

8. PDI (Pre Delivery Inspection)

Sebelum mobil dikirim, masih ada satu pos lagi berupa pengecekan

akhir, yaitu meliputi kelengkapan peralatan, fungsi-fungsi operasional,

kesesuaian dengan spesifikasi, pemolesan dan pembersihan, serta persiapan

Page 56: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

44  

 

administrasi dan dokumen untuk pengiriman. Jika masih ditemukan

ketidaksesuaian/kesalahan, maka mobil akan dikembalikan lagi ke proses

bersangkutan dan jika sudah tidak ada lagi masalah, maka bus siap

diserahkan ke konsumen.

4.3. Implementasi TQM

PT. Rahayu Santosa telah memiliki pedoman dalam menjaga mutu

produk yang dihasilkan. Dengan sertifikasi ISO 9001:2008 manajemen PT.

Rahayu Santosa menjalankan proses perencanaan dan pengembangan

kendaraan, pembuatan prototype kendaraan, penerimaan order, pengadaan,

manufacturing, perakitan produk standar hingga penyerahan kendaraan

kepada pelanggan dengan sistem manajemen yang memiliki SOP (Standard

Operating Procedures) ISO 9001:2008

PT. Rahayu Santosa memiliki beberapa faktor yang dapat digunakan

sebagai pendukung untuk menerapkan TQM dalam meningkatkan

produktivitas frame yang dihasilkan oleh mesin bandsaw. Penerapan unsur-

unsur ini sangat menentukan keberhasilan TQM. Unsur-unsur TQM di PT.

Rahayu Santosa divisi Manufacturing adalah :

a. SDM / Manusia

Operator yang memiliki tugas dalam mengoperasikan mesin bandsaw

yang menghasilkan output frame terdapat tiga (3) orang.PT. Rahayu

Santosa beroperasi setiap hari Senin sampai Jumat dan jam kerja

karyawan pada pukul 07.30-16.30 WIB.Khusus hari sabtu, perusahaan

memiliki prioritas melakukan preventive maintenance.

b. Metode

Operator mesin memiliki standar dalam melakukan pekerjaan berupa

SOP dalam mengoperasikan mesin dan penggunaan APD (Alat

Pelindung Diri) seperti menggunakan masker, sarung tangan dan sepatu

safety. Dengan adanya SOP tersebut, karyawan dapat mengetahui tugas

dan tanggungjawabnya, sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan

baik dan benar.

Page 57: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

45  

 

c. Bahan baku

Bahan baku merupakan faktor penting didalam proses produksi, bahan

baku yang diproduksi oleh mesin bandsaw, yaitu frame standar yang

memiliki panjang 3-4 m akan dipotong menjadi bagian kecil sesuai yang

diinginkan. Sebelum melakukan proses produksi pemotongan frame

operator selalu melihat pada kertas PO (Purchase Order) agar tidak salah

dalam melakukan pemotongan.

d. Mesin

Mesin adalah faktor utama penentu hasil produksi sebuah output,

mesin bandsaw merupakan salah satu mesin yang sudah cukup lama

dalam beroperasi di PT. Rahayu Santosadan memiliki tingkat produksi

yang tinggi. Mesin bandsaw memiliki jadwal pemeliharaan dan SOP

dalam pengoperasiannya yang ditempel dimesin.

4.4. Penerapan ISO 9001 pada perusahaan

Penerapan ISO 9001 pada PT. Rahayu Santosa digunakan untuk

memastikan bahwa setiap ketidaksesuaian terhadap efektifitas implementasi

sistem manajemen mutu dapat diidentifikasi dan dilakukan analisa akar

penyebab masalahnya, dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan,

dilakukan verifikasi atas pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan,

sehingga permasalahan tersebut tidak terulang lagi.

Penanggung jawab utama adalah :

1. Pimpinan QC

a. Pimpinan QC bertanggungjawab terhadap koordinasi tindakan

perbaikan dan pencegahan.

b. Pimpinan QC bertanggungjawab atas pengendalian produk yang tidak

sesuai dan mempunyai wewenang untuk menentukan perlakuan

terhadap produk yang tidak sesuai tersebut.

2. Leader/Koordinator bagian

a. Pimpinan fungsi/bagian bertanggungjawab terhadap pengendalian-

pengendalian produk yang tidak sesuai menurut keputusan yang

ditetapkan dan menjamin penanganan lanjut atas kondisi produk

tersebut pada setiap unit kerja sebagai upaya perbaikan.

Page 58: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

46  

 

b. Semua pimpinan bagian terkait bertanggungjawab terhadap koordinasi

tindakan perbaikan dan pencegahan, baik dalam pelaksanaan maupun

perawatan daripada proses ini.

c) Operator, atau inspector

Setiap Operator, ataupun inspector bertanggungjawab langsung dalam

melakukan pengendalian terhadap produk yang tidak sesuai tersebut,

atau terhadap pelaksanaan tindakan dan perbaikan pada setiap

bagiannya.

4.4.1 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Proses

Pengendalian produk yang tidak sesuai yang terjadi pada proses

produksi dilaksanakan oleh bagian produksi dan dibantu oleh bagian QC

untuk memutuskan. Untuk kategori ketidaksesuaian kritikal

(ketidaksesuaian/ kerusakan yang terjadi di line produksi yang kemungkinan

akan berdampak terhadap lot lainnya atau lot tersebut), maka perlu

dibuatkan, atau dicatat pada LPTK (Laporan Penyimpangan dan Tindakan

Koreksi), apabila terjadi hal berikut :

a. Ditemukan material salah (tidak sesuai spesifikasi)

b. Setting mesin tidak sesuai instruksi kerja

c. Proses salah akibat salah design/gambar dan,

d. Proses pengerjaan yang tidak sesuai gambar

4.4.2 Perlakuan Ketidaksesuaian Produk

Perlakuan untuk ketidaksesuaian produk baik material dari pemasok

atau produk hasil proses produksi bagian QC akan memutuskan :

a. Diterima dengan atau tanpa persyaratan (accept)

Apabila tidak berpengaruh terhadap mutu produk yang akan dihasilkan

dan harus mendapat persetujuan dari Department Head Quality

Assurance, atau pimpinan tertinggi diperusahaan dan dicatat pada Form

Memo internal.

b. Diperbaiki (repair)

Apabila memungkinkan untuk diperbaiki dengan alasan tertentu.

Perbaikan ini bisa dilakukan oleh internal ataupun eksternal atas

Page 59: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

47  

 

persetujuan QC dan bagian terkait. Hasil perbaikan harus diverifikasi

ulang untuk menyatakan kesesuaian dengan persyaratan.

c. Dikerjakan ulang (rework)

Seperti halnya kondisi yang diperbaiki/repair, material atau produk yang

dikerjakan ulang harus dikondisikan dengan bagian QC saat

pelaksanaannya.

d. Ditolak (reject)

Material yang tidak sesuai dan tidak dapat digunakan untuk diproduksi,

akan dikembalikan kepada pemasok dan berkoordinasi dengan bagian

purchasing. Sedangkan untuk produk hasil proses produksi yang tidak

bisa diperbaiki lagi akan di scrap dan direkap dalam lembar LPTK, serta

dilaporkan ke bagian QC.

e. Ditahan (Hold)

Material yang tidak dapat diidentifikasi ke absahannya, maka akan

ditahan sampai mendapatkan keabsahan material tersebut dari pihak

engineering atau departemen terkait menggunakan laporan LPTK.

f. Use As Is

Material yang diterima tidak sesuai dengan standar tidak dapat

diteruskan, atau digunakan untuk dilanjutkan pada proses berikutnya.

sebenarnya dapat diteruskan, atau digunakan sebagaimana mestinya

tetapi dengan persetujuan direktur dan LPTK

 

 

Page 60: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

48  

 

4.5. Fishbone diagram

Diagram fishbone dapat digunakan sebagai alat untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang berpeluang menjadi penyebab masalah,

bukan mengidentifikasi penyebab masalah (Nasution, 2004). Terdapat

empat (4) Faktor utama yang berpeluang menjadi penyebab masalah yang

mempengaruhi produktivitas produksi pada mesin bandsaw, yaitu Manusia,

Metode, Bahan baku, dan Mesin. 

 

    Faktor  yang memengaruhi produktivitas Output Frame mesin  bandsaw 

Penanganan bahan baku yang tidak disusun secara rapih 

 Bahan Baku        Manusia 

    Metode       Mesin 

   Tata letak tempat sampah  untuk membuang produk reject frame terlalu jauh        

Manual  bookmesin  yang sudah  tidak tersedia untuk petunjuk 

Operator mesin yang sering berganti‐ganti (rolling) tempat  

Metode untuk mengambil bahan baku yang masih manual 

Pisau pemotongmesin  bandsaw rawan patah 

Operator yang keletihan 

Waktu dalam penanganan bahan baku yang masih manual 

Gambar 4. Diagram Fishbone

Page 61: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

49  

 

Dari identifikasi faktor utama tersebut dapat diketahui masalah dan

tindakan untuk mencegah permasalahan tersebut, adalah :

1. Manusia : - Operator yang terlalu sering di rolling (pindah)

tempat, atau posisi dalam mengoperasikan mesin dapat

memengaruhi produktivitas mesin, karena pekerja harus

melakukan adaptasi kembali dengan mesin yang baru.

- Keletihan pada pekerja dapat menjadi faktor yang

memengaruhi tingkat produktivitas output.

2. Metode : - Tata letak tempat untuk membuang barang reject terlalu jauh

dari tempat produksi, sehingga pekerja harus melempar

barang tersebut untuk mempercepat produksi.

- Metode untuk memasukkan input bahan baku kedalam mesin

masih dilakukan secara manual dengan tenaga manusia,

sehingga dapat membuat pekerja lebih cepat letih.

3. Bahan Baku : - Bahan baku diletakkan tidak rapih dapat berujung dengan

kerusakan bahan baku sebelum proses produksi.

- Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan baku

frame dari gudang ke tempat produksi yang masih manual

menggunakan handlift

4. Mesin : - Manual book mesin yang sudah tidak tersedia untuk

mengetahui kerusakan mesin dan (SOP) perbaikan.

- Pisau pemotong yang terdapat pada mesin bandsaw yang

rawan patah dan memiliki volume penggantian pisau dalam

jangka waktu maksimal lima (5) hari yang dapat

menyebabkan loss time produktivitas pada mesin

Tindakan pencegahan/solusi :

1. Manusia : - Operator yang sudah memiliki spresialiasi pada satu mesin

jangan terlalu sering dirolling untuk mengoperasikan mesin

Page 62: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

50  

 

lain, karena membutuhkan adaptasi yang dapat memengaruhi

produktivitas mesin.

- Dengan lingkungan kerja yang cukup panas, maka

pencegahan keletihan pada operator sirkulasi udara harus

diperhatikan, dengan menambah sirkulasi udara pada atap

pabrik

2. Metode : - Tata Letak tempat untuk membuang barang reject seharusnya

ditempatkan disamping mesin, agar pekerja tidak harus

melempar barang tersebut, sehingga menyebabkan

kebisingan.

- Untuk menghemat tenaga dari pekerja agar tidak cepat letih,

dibutuhkan metode dalam memasukkan input bahan baku

yang lebih efisien dan aman seperti crane khusus.

3. Bahan Baku : - Dalam mencegah kerusakan bahan baku akibat penumpukan

di lantai, perusahaan perlu membuat tempat khusus untuk

menaruh bahan baku

- Dibutuhkan alat penanganan bahan baku yang lebih efektif

seperti forklift untuk menghemat waktu dalam membawa

bahan baku frame

4. Mesin : - Untuk menanggulangi masalah pada mesin, jika tidak

terdapat manualbook, maka operator harus memiliki catatan

sejarah kerusakan mesin dan pergantian suku cadang tiap

tahun, agar dapat segera dilakukan tindakan perbaikan, jika

terjadi kerusakan.

- Bagian perbaikan harus memiliki Safety stock sparepart pisau

pemotong bandsaw yang cukup, agar dapat segera dilakukan

penggantian pisau yang patah dengan yang baru, proses

produksi tidak terganggu.

Page 63: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

51  

 

4.6. Karakteristik Responden

4.6.1 Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang, meliputi

semua bagian yang terdapat pada divisi manufacturing di PT. Rahayu

Santosa. Dari 30 orang responden terdapat 94% laki-laki dan 6%

perempuan. Jumlah karyawan laki-laki memiliki jumlah yang lebih

besar dengan karyawan perempuan, dikarenakan banyak pekerjaan yang

menggunakan tenaga fisik, seperti pemindahan barang dan set up

produksi hingga proses produksi.

4.6.2 Usia

Usia responden yang paling banyak berada pada kisaran 25-35

tahun, yaitu 63%, dan paling sedikit di atas 45 tahun sebesar 13%. PT.

Rahayu Santosa sengaja merekrut karyawan muda, karena pada usia

yang muda, karyawan bekerja lebih semangat dan mudah dalam

memberikan pendidikan dan pelatihan. Karakteristik karyawan

berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 5.

4.6.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan terakhir SLTA memiliki persentase paling

besar (80%) dan terkecil lulusan S1 (7%) yang menempati posisi atas

dalam struktur organisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.

11%

63%

13%13%

Usia Responden 

<25 Tahun

Gambar 5. Usia responden penelitian

Page 64: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

52  

 

4.6.4 Lama bekerja

Pada penelitian ini dipilih karyawan yang telah memiliki

pengalaman bekerja minimal 2 tahun (berstatus karyawan tetap) untuk

lebih mendapatkan data yang akurat mengenai informasi mengenai

perusahaan (Gambar 6). Karyawan yang memiliki pengalaman 2

tahun terdapat 26% dan lama bekerja 3-5 tahun 63%serta pengalaman

di atas 5 tahun memiliki persentase paling sedikit (11%), seperti dapat

dilihat pada Gambar 7.

26%

63%

11%

Pengalaman Kerja Responden 

2 Tahun

80%

13% 7%

Tingkat pendidikan Responden 

SLTA

Diploma

Sarjana

Gambar 6. Tingkat pendidikan responden

Gambar 7. Tingkat pengalaman kerja responden

Page 65: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

53  

 

4.7. Analisis PLS 4.7.1 Model TQM terhadap produktifitas Sukses

Analisis data dengan menggunakan SmartPLS dilakukan terhadap model

awal, dapat dilihat pada Gambar 8.

Pada penelitian ini penulis menganalisis suatu permasalahan dengan

menggunakan model indikator reflektif. Menurut Ghozali (2008) model indikator

reflektif, yaitu konstruk seperti “personalitas” atau “sikap” umumnya dipandang

sebagai faktor yang menimbulkan sesuatu yang di amati, sehingga indikatornya

bersifat reflektif. Salah satu ciri-ciri model indikator reflektif adalah :

menghilangkan satu (1) indikator, tidak akan merubah makna dan arti peunah

yang diukur. Perbaikan model dilakukan dengan melihat koefisien dari masing-

masing peubah indikator maupun hubungan antara peubah laten. Indikator TQM

yang tidak sejalan dalam mendukung produktifitas yang sukses, direduksi.

Indikator yang dihilangkan adalah, indikator Sdm3, Sdm4, Sdm5, Std4, y1, y5,

y6, y8, y9, 10y, y11, y13 dan y14, karena bernilai kecil di bawah 0,7. Indikator

pengukuran Sdm3 dan Sdm4 sudah dapat terwakili oleh indikator Sdm2, karena

pada konsep manajemen mutu ISO 9001 semua prosedur kerja telah diatur,

termasuk jenis pekerjaan sesuai dengan jabatannya. Pada indikator Std4

Gambar 8. Hasil analisis model awal

Page 66: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

54  

 

dihilangkan, karena juga bisa diwakili oleh indikator Std2, yaitu dalam setiap

prosedur kerja pada PT. Rahayu Santosa sudah diatur stándar produk yang sesuai

keinginan konsumen, sehingga berpengaruh terhadap standar dari setiap

pekerjaan. Untuk mendapatkan model yang terbaik, dilakukan proses ulang

kembali tanpa indikator tersebut. Model akhir didapatkan sebagaimana disajikan

pada Gambar 9. Pada hasil model final juga dapat dilihat indikator yang lebih

dominan dalam menghasilkan produktivitas produksi yang harus diperhatikan dan

ditingkatkan, yaitu y12, y2, y3, y4 dan y7, karena memiliki nilai di atas 0,7

 

 

 

 

 

 

 

Page 67: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

Gambar 9. Hasil analisis model penyesuaian akhir

55

Page 68: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

56  

 

4.7.2 Analisis Model Outer

Analisis model outer dilakukan terhadap peubah laten produktivitas

sukses, yang direfleksikan oleh indikator y12, y2, y3, y4 dan y7. Reliabilitas

komposit dari model ini 0,896 (Audit), 0,895 (Produktivitas), 0,849 (SDM),

0,860 (Sarana), 0,873 (standar) dan 0,870 (TQM) yang melebihi nilai

standar yang disyaratkan 0,7 menunjukkan kestabilan dan konsistensi

internal indikator yang sangat baik. Sedangkan reliabilitas indikator, dilihat

dari nilai faktor loading yang merefleksikan kekuatan interelasi antara

peubah laten produktivitas dan peubah indikator untuk masing-masing

peubah y2, y3, y4, y7 dan y12 adalah 0,814; 0,809; 0,731; 0,833 dan 0,782

yang semuanya melebihi nilai standar 0,7. Kemauan kerja (y7)

merefleksikan interelasi terbesar dalam memengaruhi produktivitas, diikuti

Diklat (y2), Kemauan kerja (y3), Kemampuan Kerja (y12) dan terakhir oleh

Kemauan Kerja (y4). Dari análisis reliabilitas dapat dinyatakan bahwa

realibilitas terhadap model dalam penelitian ini baik.

Validitas menunjukkan bahwa suatu pengujian benar-benar konsisten

mengukur apa yang seharusnya diukur, yaitu bagaimana indikator dari

produktivitas, konsisten mengukur produktivitas. Hal ini digambarkan oleh

besaran nilai Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE Produktivitas

dalam penelitian ini 0,631. Nilai ini di atas standar yang disyaratkan, yaitu

0,5. Tabel 3 menunjukkan hasil penelitian dari penelitian ini untuk model

outer dan standar nilai yang harus dipenuhi.

 

 

Page 69: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

57  

 

Tabel 3. Hasil penelitian kriteria dan standar nilai

No  Kriteria  Nilai Hasil penelitian dan Standar 

1  Realibilitas Komposit

Pc 

Pc :

- 0,896 (Audit)

- 0,895 (Produktivitas)

- 0,849 (SDM)

- 0,860 (Sarana)

- 0,873 (standar)

- 0,870 (TQM)

Nilai Pc > 0,6 menggambarkan konsistensi

internal 

2 Reliabilitas indikator Loading Outer masing-masing indikator:

Sdm1= 0,805 ; Sdm2= 0,912 ; Std1= 0,809

Std2= 0,852 ; Std3= 0,783 ; Std5= 0,783

Sr1= 0,857 ; Sr2= 0,881 ; A1= 0,890

A2= 0,912 ; Audit= 0,791 ; Sarana= 0,779

Sdm= 0,838 ; Standar= 0,758

y2= 0,814 ; y3= 0,809 ;

y4= 0,731 ; y7= 0,833 ; y12= 0,782

loading outer> 0,7 menunjukkan semua

indikator merefleksikan produktivitas

konsisten

3 Average variance

extracted (AVE)

Nilai AVE hasil penelitian =

- Audit (0,811)

- Produktivitas (0,631)

- SDM (0,739)

- Sarana (0,755)

- Standar (0,634)

- TQM (0,627)

Sedangkan nilai standar AVE > 0,5

Page 70: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

58  

 

 

No Kriteria Nilai Hasil penelitian dan Standar

4 Validitas Diskriminan

Kriteria Fornell-Larcker

Akar AVE =

- Audit (0,90)

- Produktivitas (0,794)

- SDM (0,859)

- Sarana (0,868)

- Standar (0,796)

- TQM (0,791)

5 Validitas Diskriminan

Kriteria Cross Loading

Korelasi indikator ke peubah laten

produktivitas lebih besar dari korelasi ke

peubah laten lainnya, sebagaimana disajikan

pada Tabel 4.

Tabel 4. Analisis validitas diskriminan – cross loading

Indikator SDM Produktivitas Standar Sarana TQM Audit

y2 0,293 0,814 0,520 0,087 0,382 0,137

y3 0,059 0,808 0,576 0,085 0,348 -0,046

y4 0,028 0,731 0,578 -0,032 0,305 -0,120

y7 0,131 0,833 0,601 0,119 0,458 0,075

y12 0,329 0,781 0,499 0,131 0,416 0,162

Analisis validitas diskriminan lainnya adalah melalui cross-loading,

sebagaimana disajikan pada Tabel 4. Jika indikator produktivitas sukses

memang menggambarkan refleksi dari produktifitas, maka nilai korelasi

indikator ini terhadap produktivitas haruslah lebih besar dibandingkan

korelasi indikator ini terhadap peubah laten lainnya. Tabel 4 membuktikan

bahwa model outer pada penelitian ini valid

4.7.3 Analisis Model Inner

Analisis Model inner untuk menggambarkan model construct antara

laten, yaitu peubah SDM, Standar, Sarana dan Audit terhadap peubah TQM.

Lanjutan Tabel 3. Hasil penelitian kriteria dan standar 

Page 71: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

59  

 

Dan TQM terhadap Produktivitas.TQM dipengaruhi secara langsung

oleh SDM, Standar, Sarana dan Audit. Produktivitas dipengaruhi langsung

oleh TQM dan dipengaruhi tidak langsung oleh SDM, Standar, Sarana dan

Audit. Dengan demikian ada dua (2) peubah laten endogenous, yaitu TQM

dan produktivitas. TQM dipengaruhi oleh SDM, Standar, Sarana, Audit dan

menghasilkan nilai R2 0,959, produktivitas dipengaruhi oleh TQM dengan

nilai R2 0,239. Kedua nilai R2 ini menurut Chin (1998) termasuk dalam

kategori model dapat diterangkan di antara lemah (0,19) dan moderat,

sebagaimana disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Nilai analisis model inner

No Kriteria Nilai Hasil Penelitian

1 R2 dari peubah laten

endogenous

Nilai R2 dari hasil penelitian :

R2 untuk TQM = 0,959

R2 untuk produktivitas = 0,239

Chin (1998) mengelompokkan

nilai R2 dalam masing-masing

0,67; 0,33 dan 0,19 sebagai

substansial, moderat dan lemah.

2 Estimasi koefisien path Evaluasi terhadap nilai koefisien,

meliputi besarnya nilai dan

pengaruh nyata melalui Bootstrap,

disajikan pada Tabel 6.

Hasil Bootstrap pada koefisien path didapatkan pengaruh sangat nyata

dengan peningkatan sarana yang dapat meningkatkan TQM 0,383 dan

dengan peningkatan standar dapat meningkatkan TQM 0,536. Audit dan

SDM memiliki nilai paling kecil dalam kontribusi peningkatan TQM, maka

diharapkan dapat menjadi perhatian oleh pihak perusahaan agar dapat

dilakukan evaluasi kembali. Peningkatan standar memiliki kontribusi

terbesar dalam meningkatkan TQM dan disusul dengan sarana, jadi

perusahaan dapat lebih fokus dalam meningkatkan sarana dan standar yang

Page 72: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

60  

 

baik, agar penerapan TQM pada perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Penerapan TQM yang baik dapat meningkatkan produktivitas sebesar 0,488.

Peningkatan standar dapat dimulai dari SMM ISO 9001:2008 yang

sudah diterapkan oleh perusahaan, apakah standar yang sudah ditetapkan

menurut SMM ISO 9001:2008 telah dijalankan dengan baik oleh

perusahaan, jika belum maksimal dapat dievaluasi kekurangan yang ada,

agar produktivitas produksi dapat mencapai tingkat maksimal. Untuk

meningkatkan sarana, perusahaan dapat dimulai dengan memperbaiki

sarana-sarana yang dinilai sudah tidak bisa mendukung dalam

meningkatkan produktivitas produksi, sepeti mesin-mesin yang sudah tua

agar bisa diganti dengan mesin yang lebih baru.

Tabel 6. Nilai Hasil bootstrap koefisien path

Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

tStatistics

(|O/STERR

|)

Audit ->

TQM

0,173 0,181 0,027 0,027 6,292

SDM ->

TQM

0,159 0,158 0,033 0,033 4,799

Sarana ->

TQM

0,383 0,385 0,029 0,029 12,898

Standar->

TQM

0,536 0,521 0,036 0,036 14,581

TQM ->

Produktivitas

0,488 0,498 0,069 0,069 7,026

4.8. Implikasi Manajerial

Penerapan TQM menurut Gasperz (2005) merupakan pendekatan

Manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan dan

pasar melalui kombinasi menciptakan peningkatan secara nyata dalam mutu,

produktifitas manajemen adalah merupakan antara pencarian fakta praktis

Page 73: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

61  

 

dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara nyata

dalam mutu, produktifitas dan kinerja lain dari organisasi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi

manajerial yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan di PT. Rahayu

Santosa adalah :

1. Terdapat empat (4) Faktor utama yang berpeluang menjadi penyebab

masalah yang mempengaruhi produktivitas produksi, khususnya pada

mesin bandsaw sebagai proses awal produksi output bis dan penghasil

frame, yaitu Manusia, Metode, Bahan baku dan Mesin, dari faktor SDM

yaitu, keletihan pada pekerja dapat menjadi faktor yang memengaruhi

tingkat produktivitas output. dari faktor metode adalah metode untuk

memasukkan input bahan baku kedalam mesin bandsaw masih dilakukan

secara manual dengan tenaga manusia, sehingga dapat membuat pekerja

lebih cepat letih. Dari faktor bahan baku adalah waktu yang dibutuhkan

untuk memindahkan bahan baku frame dari gudang ke tempat produksi

yang masih manual dengan menggunakan handlift, dan terakhir dari

faktor mesin, yaitu Manual book mesin bandsaw yang sudah tidak

tersedia untuk mengetahui kerusakan mesin dan (SOP) perbaikan. Oleh

karena itu, beberapa perbaikan harus segera dilaksanakan oleh

perusahaan untuk meningkatkan produktivitas produksi perusahaan.

2. Operator yang terlalu sering di rolling (pindah) tempat, atau posisi dalam

mengoperasikan mesin dapat memengaruhi produktivitas mesin, karena

pekerja harus melakukan adaptasi kembali dengan mesin yang baru

3. Tata Letak dalam area produksi harus diperhatikan seperti tempat untuk

membuang barang reject seharusnya ditempatkan disamping mesin dekat

dengan operator, agar pekerja tidak harus melempar barang tersebut,

sehingga menyebabkan kebisingan

4. Peranserta setiap kepala regu dalam membentuk aktivitas kelompok kecil

TQM yang berfungsi mengawasi dan mengembangkan kegiatan TQM di

perusahaan. Tim tersebut terdiri dari berbagai macam unsur perusahaan,

termasuk bagian Maintenance, bagian Produksi, bagian QC dan bagian

Logistik.

Page 74: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

62  

 

5. Perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan TQM

seperti penerapan ISO 9001:2008 yang telah dilaksanakan, agar

perusahaan dapat melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem

TQM yang telah dijalankan.

Page 75: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

            

 

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. PT. Rahayu Santosa merupakan salah satu perusahaan di bidang

manufaktur karoseri yang memproduksi mini bus, small bus, medium bus

dan big bus.Filosofi PT. Rahayu Santosa adalah memuaskan pelanggan

dengan memberikan mutu terbaik, pengiriman tepat waktu dan desain

inovatif. PT. Rahayu Santosa bergerak di bidang industri Karoseri yang

menitikberatkan pada penyediaan peralatan operasionalnya.Khususnya

Divisi Manufacturing yang merupakan area kerja kritis tentang

bagaimana TQM diterapkan dan diimplementasikan melalui penerapan

ISO 9001:2008.

b. Produktivitas yang sukses sangat dipengaruhi oleh TQM, yaitu

dipengaruhi secara langsung oleh SDM, Standar, Sarana dan Audit.

Produktivitas dipengaruhi langsung oleh TQM dan dipengaruhi tidak

langsung oleh SDM, Standar, Sarana dan Audit.

c. Produktivitas yang sukses secara meyakinkan dapat direfleksikan dengan

Kemauan kerja merefleksikan interelasi terbesar dalam mempengaruhi

produktivitas, diikuti Diklat, Kemauan kerja, Kemampuan Kerja dan

terakhir oleh Kemauan Kerja melebihi nilai standar 0,7.

2. Saran

a. Perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement) perlu

dilakukan oleh perusahaan, sehingga penerapan TQM dapat dirasakan

dalam meningkatkan produktivitas produksi perusahaan.

b. Perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap audit internal dan SDM

terhadap pelaksanaan TQM, khususnya dengan melihat implementasi

ISO 9001:2008 yang sudah ada, apakah telah memberikan peningkatan

dalam produktivitas produksi.

Page 76: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

64  

 

c. Perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada setiap karyawan,

khususnya karyawan yang langsung melakukan proses produksi, karena

masukan dan perbaikan dalam produktivitas produksi dapat dirasakan oleh

perusahaan dari kontribusi semua karyawan seperti pada konsep TQM.

 

 

 

 

Page 77: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

DAFTAR PUSTAKA

Arthatiani, F.Y. 2008.Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada PT.Maya Food Industries di Kota Pekalongan.Skripsi pada Departemen Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Chin WW. 1998. The partial least squares approach to structural equation modelling.In: G. A. Marcoulides (Ed), Modern Methods for Business Research (pp. 295-358). Mahwah, NJ: Lawrance Erlbaum Associates

Gasperz. 2003. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ghozali, I. dan Fuad. 2005. Structural Equation Modeling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, T. H. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta.

Hardjosoedarmo, S. 2004. Bacaan Terpilih tentang Total Quality Management. ANDI, Yogyakarta.

Herujito, M. Y. 2001. Dasar- Dasar Manajemen. Grasindo, Jakarta.

Kintarti, S. 2005. Analisis Hubungan Kompensasi, Motivasi dan Produktivitas Kerja Karyawan. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mangkuprawira, S. dan A.V.Hubeis. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Melissa, R.P. 2009. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Giant Hypermarket Botani Square Bogor.Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Muhandri, T dan D. Kadarisman. 2008. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. IPB Press, Bogor.

Nasution, M.N. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Setyawan,W.2010. Prinsip Dasar ISO 9001:2008. http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/08/PRINSIP-DASAR-ISO-9001.pdf. [08-08-2011].

.

Page 78: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

66  

 

Simanjuntak, P. 2001. Produktivitas Kerja : Pengertian dan Ruang Lingkupnya. LP3ES,Jakarta.

Syukur, A. 2010. 5R ISO 9001:2008 dan Poke Yoke Strategi Jitu Manajemen Mutu Perusahaan. Kata Buku, Yogyakarta

Tjiptono, F. dan A. Diana. 2003. Total Quality Management. ANDI, Yogyakarta.

Umar, H. 2003. Riset Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 79: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

 

LAMPIRAN

Page 80: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

68  

 

Lampiran 1. Kuesioner penelitian dengan bagian Manufacturing

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini dalam

membantu penelitian tentang Analisis Pengaruh Penerapan Total Quality

Management terhadap Produktivitas Produksi pada PT. Rahayu Santosa

Semua keterangan dari Bapak/Ibu dijamin kerahasiaannya dan semata-mata untuk

mendukung penelitian saya. Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Bagus Indra Gunanta ( Mahasiswa Departemen Manajemen, FEM, IPB)

BAGIAN I. IDENTITAS RESPONDEN Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu

anggap sesuai. 1. Jenis Kelamin :

a. Pria b.Wanita

2. Usia ?

a. < 25 tahun, sebutkan... c. 36 – 44 tahun

b. 25 – 35 tahun d. > 45 tahun, sebutkan...

3. Pendidikan terakhir :

a. SLTP c. D3 e. S2

b. SLTA d. S1 f. Lainnya, sebutkan...

4. Lama bekerja :

a. < 3 tahun, sebutkan... b. 3 – 5 tahun

c. > 5 tahun, sebutkan...

 

 

Page 81: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

69  

 

BAGIAN II. PERTANYAAN PILIHAN

Petunjuk pengisian : Isilah kuesioner di bawah ini dengan tanda silang (X) pada

pilihan yang menurut Bapak/Ibu paling tepat terkait dengan

Analisis Pengaruh Penerapan TQM terhadap Produktivitas

Produksi PT. Rahayu Santosa

SS : Sangat Setuju (5) R : Ragu-ragu (3) STS : Sangat Tidak Setuju (1)

S : Setuju (4) TS : Tidak Setuju (2)

No PERNYATAAN Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

A. SDM

1 Saya mengetahui spesifikasi

pekerjaan yang akan dilakukan

2 Saya memahami konsep manajemen mutu ISO 9001

3 karyawan pada semua level memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu produk/jasa.

4 Saya selalu bekerjasama dalam menghasilkan produk/jasa bermutu yang diinginkan pelanggan.

5 Dalam mengambil keputusan saya selalu berdasarkan fakta dan informasi

B. Standar

6 Prosedur kerja dalam setiap kegiatan sesuai dengan tujuan perusahaan

 

Lanjutan Lampiran 1

Page 82: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

70  

 

 

No

PERNYATAAN

Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

7 Penetapan standar produk sudah

sesuai dengan keinginan

konsumen

8 Karyawan dapat dilibatkan dalam

menetapkan standar

9 Perusahaan telah memiliki standar

dari setiap pekerjaan

10 Standar yang digunakan sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai

perusahaan

C. Sarana

11 Sarana yang ada di perusahaan

sudah memenuhi aspek

keamanan, kenyamanan,

kesehatan, keselamatan dan diklat.

12 Perusahaan telah memiliki

departemen untuk melakukan

tugas pengendalian mutu (QC)

D. Audit Internal

13 Hasil dari audit internal

berpengaruh dalam pengendalian

mutu perusahaan

14 Pelaksanaan audit internal

dipengaruhi oleh keluhan dari

konsumen.

Lanjutan Lampiran 1

Page 83: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

71  

 

No PERNYATAAN Alternatif Jawaban 5 4 3 2 1

E. Pendidikan dan Pelatihan

(Diklat)

15 Karyawan memahami manfaat

dari pendidikan dan pelaihan.

16 Diklat yang diberikan sesuai

dengan pekerjaan yang

dibutuhkan karyawan.

F. Kemauan Kerja 17 Saya bertanggungjawab atas

pekerjaan yang saya lakukan

18 Saya selalu mematuhi peraturan

kerja

19 Meskipun tidak ada pengawasan

dari atasan, saya berusaha bekerja

dengan sungguh-sungguh

20 Saya selalu mengikuti kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan

21 Sebanyak apapun pekerjaan, saya

selalu bersungguh-sungguh dalam

menyelesaikan pekerjaan

G. Kemampuan Kerja 22 Setiap pekerjaan dapat saya

selesaikan dengan baik

Lanjutan Lampiran 1

Page 84: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

72  

 

No

PERNYATAAN Alternatif Jawaban

5 4 3 2 1

23 Saya selalu berusaha untuk

memberikan hasil yang terbaik

bagi perusahaan

24 Saya sering meminta saran kepada

rekan kerja atau atasan mengenai

pekerjaan yang sulit.

25 Saya dapat melaksanakan tugas

dan tanggung jawab sesuai

jabatan yang saya miliki.

26 Saya dapat menyelesaikan tugas

dengan tepat waktu

H. Lingkungan Kerja

27 Saya mempunyai rekan kerja yang

nyaman untuk diajak bekerjasama

28 Lingkungan kerja dapat

mendorong saya untuk bekerja

lebih semangat.

Lanjutan Lampiran 1

Page 85: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

  

 

Lampiran 2. Data kuesioner penelitian

Responden SDM Standar Sarana Audit Internal p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14

1 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 42 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 53 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 44 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 55 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 46 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 47 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 58 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 59 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4

10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 411 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 4 4 5 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 413 4 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 5 5 514 4 3 3 4 4 3 5 4 5 5 4 3 3 315 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 416 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 517 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 418 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 419 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 4 4 5 420 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4

73 

Page 86: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

74  

 

Lanjutan Lampiran 2

21 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 422 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 423 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 524 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 425 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 526 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 527 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 428 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 529 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 530 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

0.495 0.673 0.401 0.586 0.622 0.773 0.615 0.67 0.463 0.577 0.547 0.607 0.565 0.6644 valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 87: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

75  

 

Lanjutan Lampiran 2

Responden Diklat Kemauan Kerja Kemampuan Kerja Lingkungan Kerja p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28

1 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 42 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 33 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 54 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 55 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 46 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 57 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 38 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 59 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5

10 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 511 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 412 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 513 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 5 514 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 415 3 4 4 2 2 3 2 4 3 4 4 4 3 316 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 517 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 418 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 519 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 320 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 421 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3

Page 88: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

76  

 

Lanjutan Lampiran 2

22 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 323 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 424 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 425 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 426 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 327 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 5 528 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 529 4 4 4 2 5 2 3 4 4 5 4 4 4 430 5 4 4 5 3 5 4 4 3 4 5 4 5 4

0.678 0.757 0.724 0.744 0.619 0.52 0.76 0.463 0.632 0.459 0.611 0.73 0.49 0.612 valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 89: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

77  

 

Lampiran 3. Sebagian Output Smart PLS

Outer Model (Weights or Loadings)

Audit Produktivitas SDM Sarana Standar TQM

A1 0,890325

A2 0,911635

Sdm1 0,804748

Sdm2 0,911577

Sr1 0,857222

Sr2 0,880919

Std1 0,808624

Std2 0,852325

Std3 0,783296

Std5 0,738173

audit 0,790996

sarana 0,778602

sdm 0,837850

standar 0,757804

y12 0,781694

y2 0,814402

y3 0,808696

y4 0,731357

y7 0,833166

Page 90: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

78  

 

Overview

AVE Composite

Reliability

R Square Cronbachs

Alpha

Audit 0,811879 0,896161 0,768862

Produktivitas 0,631467 0,895292 0,238976 0,854125

SDM 0,739296 0,849616 0,657301

Sarana 0,755424 0,860652 0,676754

Standar 0,634696 0,873914 0,809994

TQM 0,627039 0,870395 0,958727 0,804155

Communality Redundancy

Audit 0,811879

Produktivitas 0,631467 0,147311

SDM 0,739297

Sarana 0,755424

Standar 0,634697

TQM 0,627038 0,163610

Lanjutan Lampiran 3

Page 91: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

79  

 

Lampiran 4. Model Bootstrap

Page 92: ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT · analisis penerapan total quality management terhadap produktivitas produksi ... bagus indra gunanta h24104123 program sarjana alih jenis

80  

 

Lampiran 5. Peta proses operasi perakitan Bis

KEGIATAN JUMLAHOPERASI 8PEMERIKSAAN 6TOTAL 14

RINGKASAN