analisis panggilan yehezkiel sebagai penjaga israel...

13
ANALISIS PANGGILAN YEHEZKIEL SEBAGAI PENJAGA ISRAEL BERDASARKAN TEORI KRITIK SOSIAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelas Sarjana Sains Teologi (S. Si Teol) Oleh Sepriana Yolandi Ataupah NIM: 712008005 FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

Upload: donguyet

Post on 14-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PANGGILAN YEHEZKIEL SEBAGAI PENJAGA ISRAEL

BERDASARKAN TEORI KRITIK SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Teologi

guna memenuhi sebagian dari persyaratan

untuk mencapai gelas Sarjana Sains Teologi (S. Si Teol)

Oleh

Sepriana Yolandi Ataupah

NIM: 712008005

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2012

v

MOTO

“ Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. “

Amsal 1:7

Doakan apa yang kita kerjakan. Kerjakan apa yang kita doakan.

Lakukan apa yang menjadi bagian kita. Dan Tuhan akan melakukan

apa yang menjadi bagianNya dalam hidup kita.

vi

KATA PENGANTAR

Perkuliahan yang ditempuh penulis di Fakultas Teologi Universias Kristen

Satya Wacana merupakan langkah panjang yang menjadi salah satu pijakan bagi

penulis untuk menggapai cita-cita sebagai pelayan gereja. Skripsi dengan judul

‘Analisis Panggilan Yehezkiel sebagai Penjaga Israel berdasarkan Teori Kritik Sosial’

ini merupakan tugas akhir yang penulis selesaikan untuk mengakhiri kuliah selama

empat tahun di fakultas tercinta. Tiada ungkapan lain selain puji dan syukur kepada

Tuhan Yesus Kristus karena hanya atas hikmat dan kemampuan yang dikaruniakan

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan tulisan ini dengan baik. Pujian ini

layak dihaturkan kepadaNya yang selalu setia memberkati penulis di tengah

ketidaksetiaan penulis. HOSIANA.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini bukan karena usaha penulis sendiri,

melainkan karena dukungan dan motivasi dari orang-orang luar biasa di sekitar

penulis. Oleh karena itu, penulis juga berterima kasih kepada setiap pihak yang telah

membantu.

1. Pdt. Prof. John A. Titaley, Th. D sebagai dosen pembimbing yang selalu

menyempatkan waktu di tengah kesibukan beliau untuk membalas SMS dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran. Terima kasih untuk ilmu yang

dibagikan kepada penulis. Terima kasih untuk motivasi yang diberikan

sehingga membuat penulis lebih bersemangat.

2. Pdt. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph. D sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan untuk perbaikan skripsi penulis. Terima kasih atas

kenyamanan yang diciptakan selama ujian skripsi, sehingga lebih cocok

disebut sebagai ‘diskusi.’

vii

3. Seluruh dosen dan pegawai tata usaha Fakultas Teologi. Terima kasih atas

ilmu yang dibagikan kepada penulis selama berkuliah dan kesabaran dalam

mempersiapkan penulis menjadi orang yang lebih baik. Sapaan ‘teman-teman’

membuat penulis dan teman-teman menjadi lebih semangat berkuliah.

Terkhusus untuk Pdt. Tony Tampake, Pdt. Henderika Wattimena dan Pdt.

Daniel Nuhamara yang menjadi wali studi penulis, masing-masing pada tahun

pertama, tahun kedua serta tahun ketiga sampai penulis menyelesaikan kuliah,

terima kasih atas dukungannya. Juga kepada Pdt. Eben Nuban Timo yang

telah meminjamkan beberapa buku sebagai referensi penulis dalam

menyelesaikan tulisan ini.

4. Orang tua tercinta: bapa dan mama yang luar biasa. Terima kasih untuk lutut

yang bertelut, kepala yang tertunduk, tangan yang terlipat, mata yang terpejam

dan hati yang terangkat kepada Tete Manis untuk selalu mendoakan penulis.

Doa, harapan dan dukungan dari bapa dan mama yang selalu menjadi motivasi

penulis untuk segera menyelesaikan kuliah. Semoga kelulusan penulis ini

menjadi kado ulang tahun ke-60 dan kado pensiun untuk bapa di tahun ini.

Akhirnya, anak bungsu dapat menyusul keenam kakak dalam meraih gelar di

perguruan tinggi.

5. Kakak-kakak tercinta: kakak Opa sekeluarga, kakak Nona sekeluarga, kakak

Yalen sekeluarga, kakak Bu, kakak Risna, dan kakak Feny. Terima kasih

untuk semua dukungannya. Semoga salah satu dukungan terus berlanjut (baca:

kiriman pulsa). Terima kasih karena telah menghadirkan keponakan-

keponakan yang unyuk-unyuk. Senyuman mereka menambah energi positif

bagi penulis.

viii

6. Keluarga besar Ataupah-Nubatonis. Terima kasih atas seluruh dukungannya,

baik secara moril dan materiil.

7. Teologi 2008. Terima kasih untuk kebersamaan dan ke-suam-suam-kuku-an

angkatan kita. ‘We are one, always and forever!’ I’ll miss you, guys.

Semangat! Semoga kita dapat bertemu kembali di lain kesempatan dengan

berbagai jabatan yang telah disandang (Pendeta, Ketua Sinode, Ketua PGI,

Menteri Agama, dosen, guru).

8. Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Teologi, khususnya SEMA Fakultas

Teologi periode 2010-2011. Terima kasih karena memberikan kesempatan

kepada penulis untuk belajar berorganisasi, meskipun banyak kekurangan

penulis di dalamnya.

9. IKMASTI. Terima kasih atas dukungannya selama di tanah rantau nan kecil

dan indah ini. Tetap semangat menuntut ilmu untuk memajukan NTT.

10. Sahabat-sahabat terkasih. Terima kasih untuk doa, dukungan, motivasi yang

diberikan.

11. Ibu kos dan kerabat-kerabat di Cemara 2/45 dan Cemara 2/39b. Terima kasih

atas dukungan dan kebersamaannya.

12. GPIB Tamansari, Salatiga. Terima kasih karena telah menerima penulis untuk

melakukan PPL I-IV. Juga kepada Pdt. Yani Elisa dan Pnt. Alex da Costa

sebagai supervisor lapangan selama PPL yang membimbing dan mendukung

penulis dan teman-teman sebagai pekerja gereja. Terima kasih untuk teman-

teman pelayan di PelKat PA atas kebersamaannya. Tetap semangat melayani!

Penulis juga berterima kasih kepada jemaat di GPIB PosPel Kalimangli atas

kepercayaan kepada penulis untuk melayani adik-adik di sana.

ix

13. SMP Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW). Terima kasih atas

kesempatan kepada penulis untuk melaksakan PPL V. Juga kepada Pak Dicky

Steffanus, S. Si Teol sebagai supervisor lapangan yang memberikan banyak

pelajaran baru dan pengalaman berharga selama ber-PPL.

14. GPID Betlehem Buanasari di desa Tolai, Sulawesi Tengah. Terima kasih

untuk pengalaman berharga yang telah diberikan kepada penulis selama ber-

PPL VI. Terima kasih kepada majelis jemaat yang menjadi rekan penulis

dalam kegiatan pelayanan dan atas semua dukungan yang penulis terima.

Terkhusus bagi Pdt. Astin Filane, S. Th dan Pnt. I Gusti Alit Asnaya, S.Pd

sebagai supervisor lapangan yang membimbing dan memotivasi penulis.

Penulis mempunyai kerinduan untuk dapat berkumpul bersama jemaat

Buanasari, semoga Tuhan dapat mempertemukan kita di lain kesempatan.

15. SMP Swastyastu Tolai, Sulawesi Tengah. Terima kasih atas kesempatan yang

diberikan kepada penulis untuk membagikan ilmu kepada adik-adik selama

satu semester dalam proses belajar mengajar.

16. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terima

kasih untuk dukungan dan motivasinya. Tuhan yang baik akan membalas

semua kebaikan yang penulis rasakan.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa tulisan ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, masukan dari pembaca akan sangat

membantu penulis untuk memperluas wawasan mengenai tulisan ini dalam dialog

bersama. Tuhan memberkati.

Salatiga, 17 September 2012

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv

MOTO ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

SARIPATI ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

I. 1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

I. 2. Rumusan Masalah................................................................. 4

I. 3. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

I. 4. Metodologi Penelitian ........................................................... 4

I. 5. Signifikansi Penelitian .......................................................... 5

I. 6. Garis Besar Penulisan ........................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7

II. 1. Konsep Kritik ....................................................................... 7

II. 2. Sebab dan Bentuk Kritik ....................................................... 10

II. 2. 1. Sebab Kritik ........................................................... 10

II. 2. 2. Bentuk Kritik ......................................................... 12

II. 3. Kesimpulan .......................................................................... 13

BAB III YEHEZKIEL SEBAGAI PENJAGA ISRAEL ................................. 15

III. 1. Latar Belakang Kehidupan Bangsa Israel sampai Masa

xi

Pembuangan ......................................................................... 15

III. 2. Nabi Yehezkiel ..................................................................... 18

III. 2. 1. Pribadi Nabi Yehezkiel........................................... 18

III. 2. 2. Kitab Yehezkiel...................................................... 20

III. 2. 3. Panggilan Yehezkiel sebagai Penjaga Israel............ 24

III. 3. Kesimpulan .......................................................................... 36

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS ........................................ 38

IV. 1. Analisa ................................................................................. 38

IV. 2. Refleksi Teologis .................................................................. 40

IV. 3. Kesimpulan .......................................................................... 42

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 43

V. 1. Kesimpulan .......................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA

xii

SARIPATI

Nabi merupakan utusan Tuhan yang dipanggil kepada bangsa Israel untuk

memanggil mereka kembali kepada Tuhannya. Intisari dari kecaman para nabi

bukanlah bahwa bangsa Israel telah melanggar beberapa perintah Tuhan, tapi mereka

telah meninggalkan Tuhan sambil mengabaikan perjanjianNya. Tugas para nabi yang

mengecam bangsa Israel sebenarnya mempunyai tujuan yang positif, yaitu supaya

bangsa Isreal bertobat dan jangan binasa dalam hukuman yang menimpa mereka.

Yehezkiel merupakan nabi yang dipanggil pada masa pembuangan di

Babilonia. Dalam penggilannya sebagai nabi, Yehezkiel disebut sebagai penjaga.

Istilah penjaga yang diberikan Tuhan kepada Yehezkiel merupakan tugas yang kritis

untuk memperingatkan bangsaNya. Yehezkiel berperan untuk memperingatkan,

menjaga dan mengawasi bangsa Yehuda dari berbagai keadaan yang mengancam.

Pada masa pembuangan, ancaman besar bagi kehidupan bangsa Yehuda adalah agama

Babel yang berkembang dan mempengaruhi bangsa Yehuda sehingga terdapat orang

Yehuda yang mengikuti kultus Babel.

Dalam tulisan ini, penulis menganalisis panggilan Yehezkiel sebagai penjaga

berdasarkan teori kritik sosial. Kritik sosial merupakan salah satu dampak yang

muncul akibat perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Kritik

merupakan kecaman atau tanggapan yang diberikan terhadap suatu objek tertentu.

Kritik sosial dapat dipahami sebagai suatu aktifitas sosial untuk menganalisis, menilai

atau mengkaji keadaan suatu masyarakat pada saat tertentu yang dilakukan secara

objektif dengan maksud dan tujuan tertentu. Kritik sosial juga dapat menjadi alat

kontrol sosial terhadap jalannya sistem maupun proses bermasyarakat.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, peran nabi Yehezkiel sebagai

penjaga dapat disebut pengkritik sosial yang mengecam kehidupan bangsa Yehuda di

pembuangan pada saat itu. Yehezkiel mengkritik ketidaksetiaan bangsa Yehuda

sebagai umat Tuhan dengan menyembah dewa-dewa bangsa Babel. Melalui kritikan

yang disampaikannya, Yehezkiel kembali mengingatkan mereka sebagai bangsa

pilihan Allah.

Kata Kunci: Yehezkiel, Penjaga Israel, Kritik Sosial