analisis kinerja keuangan pada … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan pt...

212
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ45 Oleh DASE PURNAMA H24104132 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Upload: hadang

Post on 18-Sep-2018

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

INDEKS LQ45

Oleh

DASE PURNAMA

H24104132

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

INDEKS LQ45

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DASE PURNAMA

H24104132

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

INDEKS LQ45

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DASE PURNAMA

H24104132

Menyetujui, Juli 2009

Dr.Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.ScDosen Pembimbing

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN

INDEKS LQ45

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DASE PURNAMA

H24104132

Menyetujui, Juli 2009

Dr.Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.ScDosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

ABSTRAK

DASE PURNAMA. H24104132. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Indeks LQ45. Dibawah bimbingan Abdul Kohar Irwanto.

Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki motif dan tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan sejumlah keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu. Motif mencari keuntungan merupakan hal yang paling mendasar (Primary Motif), yang membedakan kegiatan investasi (Investment) dengan kegiatan menabung (saving) adalah untuk proteksi/perlindungan serta untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan sejumlah dana. Seorang investor dalam melaksanakan kegiatan investasi, selalu dihadapkan pada dua hal yaitu tingkat keuntungan/pengembalian (return) dan juga resiko yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian (uncertainty). Penelitian dilakukan dengan memperhatikan fenomena yang terjadi selama penelitian, mempelajari dan men ganalisis kondisi perkembangan perusahaan-perusahaan saat ini melalui informasi langsung dari BEI dan data-data yang diperoleh dengan menggunakan program komputer, seperti data-data laporan keuangan perusahaan, return. Data-data tersebut dapat dipelajari melalui program yang memungkinkan pengguna komputer khususnya memberi kemudahan para investor dalam memahami kondisi perkembangan perusahaan dan dapat berkomunikasi menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi laporan keuangan pada perusahaan Indeks LQ45, menganalisis kinerja keuangan pada perusahaan Indeks LQ45 dan memberikan referensi kepada investor dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan investasinya pada perusahaan Indeks LQ45. Model program komputer merupakan suatu representasi sistem berbentuk informasi yang tertuang dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Program komputer tersebut adalah Visual Basic.Net yang merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek dan bahasa pemrograman yang cukup populer.

Perusahaan Indeks LQ45 yang teridentifikasi berdasarkan laporan keuangan, perusahaan yang bertahan dalam periode Februari tahun 2004 sampai dengan Februari tahun 2009 ada 24 perusahaan diantaranya 10 perusahaan yaitu PT Astra Argo Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCAZ), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank International Indonesia Tbk (BNII).

Berdasarkan laporan keuangan tahunan dari 10 perusahaan Indeks LQ45 dalam kondisi 5 tahun terakhir dapat dilihat kinerja keuangan sebagai berikut:a. PT Astra Internasional Tbk (ASII) berada pada posisi tertinggi, sedangkan

posisi terendah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) berdasarkan rataan laporan laba rugi dengan kondisi pertumbuhan per tahun sebesar 18%, -28%, 81%, 41% dan -100%, -189%, 29%, -3200%.

b. Berdasarkan rataan NOPAT, perusahaan yang berada pada posisi tertinggi yaitu PT Astra Internasional Tbk (ASII), sedangkan PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) posisi terendah dengan kondisi pertumbuhan per tahun sebesar 26%, -32%, 76%, 35% dan -100%, -133%, 4%, -8610%.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

c. Posisi tertinggi dan terendah berdasarkan rataan kewajiban (hutang) adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan kondisi pertumbuhan kewajiban (hutang) per tahun sebesar 8%, 0,42%, 20%, 13% dan -60%, 35%, 75%, 3%.

d. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berada pada posisi tertinggi dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada posisi terendah berdasarkan rataan modal (ekuitas pemilik) dengan kondisi pertumbuhan per tahun sebesar -7%, 13%, 11%, 4% dan 27%, 5%, 48%, 27%.

e. Berdasarkan rataan total Aset (total Aktiva), perusahaan yang berada posisi tertinggi adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berada pada posisi terendah dengan kondisi pertumbuhan per tahun sebesar 6%, 2%, 19%, 12% dan -6%, 10%, 53%, 22%.

Kinerja setiap perusahaan berdasarkan rataan Return on Total Asset/Return On Investment (ROI) dalam 5 tahun terakhir, perusahaan yang berada pada posisi tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dengan nilai (13.565). Kondisi pertumbuhan per tahun pada perusahaan ANTM dari tahun 2004-2008 adalah -2%, 62%, 268% dan -69%, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan BNBR adalah -100%, -127%, -36% dan -4833%.

Referensi dan rekomendasi yang dapat diberikan kepada para investor dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan investasinya pada perusahaan-perusahaan LQ45 dengan menggunakan Visual Basic.net. Sistem ini akan memberikan kemudahan untuk mempelajari dan memahami laporan keuangan untuk melihat kinerja keuangan dari setiap perusahaan, maka dapat membantumengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu mendapatkan keuntungan dalam penanaman modal usaha.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui akses internet selama penelitian sebaiknya BEI membuat suatu standar pembuatan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ45 agar ada keseragaman dalam laporan keuangan berdasarkan time series (6 bulan atau tahunan) untuk memberikan kemudahan, baik kepada perusahaan-perusahaan maupun para investor dan calon investor (masyarakat yang ingin berinvestasi). Standar pembuatan laporan keuangan sebaiknya dibedakan berdasarkan jenis perusahaan, yaitu perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur.

Key words: Laporan Keuangan, Indeks LQ45

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 18 April 1985. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Wawan Ahmad Sofwan

dan Hj. Siti Rahmawati.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Sempur Bogor pada tahun 1991,

lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Papandayan 1 Bogor lulus pada tahun

1997 dan melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Bogor lulus

pada tahun 2000. Pada tahun 2003 lulus dari Sekolah Menengah Umum Negeri 6

Bogor dan pada tahun 2004 diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Penulis aktif dibidang musik, turut serta mengisi acara-acara baik formal

maupun informal pada kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan kampus IPB.

Pada bulan Oktober-November 2008 penulis melakukan magang di PT Kresna

Graha Securindo pada bagian Riset.

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah,

serta inayah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Indeks LQ45 ”. Tujuan dari

penelitian ini adalah Mengidentifikasi laporan keuangan pada perusahaan Indeks

LQ45, menganalisis kinerja keuangan pada perusahaan Indeks LQ45 dan

memberikan referensi kepada investor dalam menentukan pilihan untuk

mengembangkan investasinya pada perusahaan LQ45.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan hasil penelitian ini, terutama kepada:

1. Dr.Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah

mencurahkan segala waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis.

2. Ir. Andreas Tanadjaya, MM., RFC. sebagai Direktur PT Kresna Graha

Securindo yang telah membimbing selama penelitian dan memberikan

kesempatan pada penulis untuk magang di perusahaan tersebut.

3. Ir. Budi Purwanto, ME. dan Deddi Cahyadi Sutarman, S.TP, MM. sebagai

penguji yang telah memberikan masukan, sehingga hasil penelitian ini

mendekati sempurna.

4. Mamah dan Papah, Aa Ary dan Teh Phiet, serta Agam yang telah memberikan

dorongan moril.

5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Manajemen IPB yang telah

memberikan pengarahan, pembelajaran, dan membagikan ilmu yang dimiliki

selama masa perkuliahan.

6. Seluruh staf pendukung Departemen Manajemen dan Fakultas Ekonomi

Manajemen yang telah membantu kelancaran administrasi selama studi di

IPB.

7. Pak Jordan Zulkarnaen sebagai Vice President - Research PT Kresna Graha

Securindo, mas Gifar, mas Adit n mba Anna telah memberikan informasi

tentang Pasar Modal dan membantu penulis pada saat magang di perusahaan

tersebut.

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

8. Sahabat-sahabat Manajemen 41, kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas yang

telah memberikan motivasi, saran dan kritikan membangun kepada penulis.

9. Detty Supriyaty “nta” atas pengertian dan kesabarannya yang juga telah

memberikan kebahagiaannya selama ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara tidak

langsung membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih

membutuhkan penyempurnaan. Oleh karena itu segala bentuk kritik, masukan,

serta saran sangat penulis harapkan sebagai kajian untuk evaluasi dan perbaikan.

Penulis harapkan bahwa yang telah penulis susun dapat memberikan kontribusi

kepada berbagai pihak dan menjadi landasan yang baik menuju tahap berikutnya.

Bogor, Juli 2009

Penulis

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

DAFTAR ISI

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk
Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk
Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk
Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk
Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk
Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan-perusahaan di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi

pada pendanaan dari sumber tradisional (Perbankan), karena mendapatkan pilihan

penawaran investasi lain. Perusahaan-perusahaan lebih tertarik untuk

memanfaatkan dana dari bursa efek berdasarkan perkembangan pasar modal yang

menjanjikan dan mempunyai prospek yang lebih baik. Akan tetapi, terdapat

kondisi-kondisi yang merugikan para investor, seperti berbagai peristiwa, mulai

dari rekayasa laporan keuangan, tidak sesuainya kenyataan dengan prospektus,

ricuhnya pendistribusian formulir pemesanan dan kredibilitas lembaga-lembaga

penunjang pasar modal.

Perekonomian di Indonesia mengalami kemajuan setelah krisis moneter

1998 melalui pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya minat

masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk aktiva tetap, saham, obligasi,

maupun reksadana. Walaupun sebagian besar masih di dominasi oleh investor

asing, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yang dilakukan oleh investor

lokal mengalami peningkatan.

Informasi-informasi mengenai saham dan kinerja keuangan suatu

perusahaan terlebih dahulu harus diketahui investor sebelum melakukan investasi,

sehingga dapat mengambil keputusan perusahaan yang tepat dan memiliki kinerja

paling baik di masa yang akan datang. Informasi yang paling sederhana dan

mudah dipahami oleh masyarakat adalah informasi akuntansi dalam bentuk

laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan setiap tahunnya.

Seorang investor dapat menjadikan prospektus dan laporan keuangan

perusahaan sebagai acuan dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Ada

banyak cara dalam menentukan ukuran yang akan dipakai. Ukuran yang biasa

dipakai oleh manajer maupun investor selama ini adalah rasio keuangan, seperti

rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas.

Penggunaan rasio profitabilitas dinilai memiliki keunggulan dibandingkan

ukuran kekuatan keuangan jangka panjang lain atau solvabilitas. Angka ini juga

secara efektif dapat mengungkapkan pengembalian atas investasi modal dari

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

2

berbagai perspektif kontributor pendanaan yang berbeda (Subramanyam, 2005).

Menurut Sloan (1917) dalam Goetzmann dan Garstska (1999), ukuran kinerja

Earnings on Invested Capital (EOIC) yang dirumuskan Sloan merupakan ukuran

kinerja perusahaan yang utama.

Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki motif dan tujuan yang sama

yaitu untuk mendapatkan sejumlah keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu.

Motif mencari keuntungan merupakan hal yang paling mendasar (Primary Motif),

yang membedakan kegiatan investasi (Investment) dengan kegiatan menabung

(saving) adalah untuk proteksi/perlindungan serta untuk memperoleh rasa aman

melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan sejumlah dana. Dalam

melaksanakan kegiatan investasi, seorang investor selalu dihadapkan pada dua hal

yaitu tingkat keuntungan/pengembalian (return) dan juga resiko yang mungkin

timbul akibat adanya ketidakpastian (uncertainty).

Adanya perkembangan perekonomian dunia yang tidak menggembirakan

mempengaruhi perusahaan-perusahaan di Indonesia yaitu terjadinya krisis

keuangan global pada tanggal 6 Oktober 2008 berpengaruh besar terhadap posisi

perusahaan-perusahaan tersebut. Berdasarkan pengamatan langsung krisis global

ini menimbulkan kekhawatiran dan merupakan ancaman bagi perusahaan-

perusahaan. Dampak dari krisis keuangan Amerika Serikat dengan segala

turunannya dan alirannya, akan berpengaruh terhadap momentum pertumbuhan

ekonomi. Namun seperti yang diungkapkan oleh Presiden Yudhoyono (Kompas, 7

Oktober 2008), agar tidak mengancam, apalagi menghentikan atau membuatnya

mundur dari pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung, maka harus

dikelola bersama. Menurut pendapat Adler Manurung (pengamat pasar modal),

untuk kembali menggairahkan pasar saham di Indonesia, salah satu yang dapat

dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk sebuah lembaga pengelola dana

(misalnya reksa dana). Lembaga ini akan membeli saham-saham yang saat ini

harganya sudah cukup murah, tetapi harus yang memiliki prospek dan

fundamental baik (Kompas, 8 Oktober 2008). Sebelumnya pada bulan Oktober

2005 akibat kenaikan tinggi harga BBM, laju inflasi meningkat tajam mencapai

8,9% sehingga mengurangi daya beli masyarakat, Kenaikan harga BBM ini juga

telah menyebabkan tingkat suku bunga SBI naik menjadi 12,25% yang akhirnya

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

3

juga menyebabkan kenaikan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan berbagai

kondisi tersebut maka pada akhirnya pertumbuhan PDB menurun diakhir tahun

2005. Berkaitan dengan hal di atas peran lembaga keuangan sangat diharapkan

untuk dapat mengatasi dampak-dampak yang timbul akibat krisis tersebut. BEI

sebagai salah satu lembaga pasar modal telah melakukan tindakan menghentikan

sementara perdagangan (suspensi) saham pada beberapa perusahaan dengan

alasan adanya kesimpangsiuran informasi yang beredar di pasar terkait dengan

gadai saham.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan memperhatikan fenomena yang terjadi selama penelitian dilakukan, yaitu

mempelajari dan menganalisis kondisi perkembangan perusahaan-perusahaan dari

tahun 2005 sampai tahun 2009 melalui informasi langsung dari BEI dan data-data

yang diperoleh dengan menggunakan program komputer, seperti data-data laporan

keuangan perusahaan, return. Data-data tersebut dapat dipelajari melalui program

yang memungkinkan pengguna komputer khususnya memberi kemudahan para

investor dalam memahami kondisi perkembangan perusahaan dan dapat

berkomunikasi menggunakan media grafik atau gambar dengan komputer

tersebut. Model program komputer merupakan suatu representasi sistem

berbentuk informasi yang tertuang dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu

pengolah informasi. Program komputer tersebut adalah Visual Basic.Net yang

merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek dan bahasa pemrograman

yang cukup populer.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang

diteliti berkaitan dengan perkembangan suatu perusahaan dapat diketahui melalui

kondisi keuangan perusahaan, salah satu yang dapat dipelajari adalah laporan

keuangan perusahaan tersebut. Hal ini akan menjadi masalah bagi para investor

apabila tidak mengetahui prospek keuntungan di masa mendatang untuk

menentukan investasi yang tepat dan penanaman modal pada perusahaan yang

tetap bertahan dalam kondisi ekonomi yang berubah-rubah. Tidak semua investor

memiliki akses untuk mengetahui perkembangan kondisi keuangan perusahaan

dan mendapat kemudahan untuk memahami hal tersebut, maka melalui penelitian

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

4

ini diharapkan memberikan kemudahan pemahaman bagi para investor bukan

hanya investasi yang dikelola oleh para pialang, tapi juga para investor dapat

mengelola investasinya sendiri.

Berdasarkan permasalahan yang diungkap tersebut, maka masalah yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana laporan keuangan pada perusahaan Indeks LQ45?

2. Bagaimana kinerja keuangan pada perusahaan Indeks LQ45?

3. Bagaimana investor dapat menentukan pilihan untuk mengembangkan

investasinya pada perusahaan LQ45?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi laporan keuangan pada perusahaan Indeks LQ45.

2. Menganalisis kinerja keuangan pada perusahaan Indeks LQ45.

3. Memberikan referensi kepada investor dalam menentukan pilihan untuk

mengembangkan investasinya pada perusahaan LQ45.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian sebagai kajian ilmiah ini, diharapkan dapat memberikan

suatu kontribusi kepada berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu:

1. Penelitian ini menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam hal

ini mengenai pasar modal dan kinerja perusahaanuli bagi pen.

2. Bagi Perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat menunjukkan ukuran kinerja

perusahaan yang akan mempengaruhi investor dalam melakukan investasi dan

sebagai bahan tambahan dalam kaitannya dengan proses pengambilan

keputusan investasi saham pada bursa saham di BEI sebagai lembaga pasar

modal.

3. Bagi Investor dan calon investor dapat dijadikan sebagai salah satu acuan

ataupun pertimbangan sebelum melakukan investasi.

4. Hasil penelitian ini bagi Peneliti lain dapat dijadikan sebagai referensi dan

dapat memberikan informasi tambahan dalam hal permasalahan yang belum

terpecahkan dan tersirat, baik dalam penelitian pada topik yang sama maupun

yang berbeda untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka pengolahan data dan

pembahasan, serta ruang lingkup penelitian dibatasi pada perusahaan-perusahaan

yang bertahan pada posisi LQ45 pada periode bulan Februari tahun 2005 sampai

dengan bulan Februari tahun 2009.

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar Modal

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang

pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut

Suad Husnan (1994), pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai

instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh

pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta.

Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, di mana yang diperjualbelikan

adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi

lebih satu tahun (Widoatmodjo, 1996). Pasar modal (capital market) merupakan

pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan

bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana

bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai

sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung

menunjukkan jumlah yang semakin bertambah. Terjadinya pertambahan

permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkat kebutuhan

untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk memudahkan masyarakat dan para

produsen untuk mendapatkan permodalan maka pemerintah bersama-sama

lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan kegiatan pasar modal. Jadi secara

umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan

penawaran didasarkan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih

dari 1 (satu) tahun.

Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana-dana

jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar yang konkrit. Definisi

Pasar menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkrit atau abstrak

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

7

yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana

jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak

penawar disini ialah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan,

sedangkan yang termasuk peminat ialah pengusaha, pemerintah atau daerah.

Sedangkan menurut David L. Scott, pasar modal adalah pasar untuk dana jangka

panjang di mana saham biasa, saham preferen dan obligasi diperdagangkan

(Siamat, 1995).

2.1.1 Efek dan Bursa Efek

Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 mengemukakan

bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyetoran kontrak investasi

kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek. Sedangkan

pengertian Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan

sistem dan atas sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-

pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka (Siamat, 2004).

Menurut Siamat (1995), Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu sistem

yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang

dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi

Bursa Efek ini antara lain adalah pertama, menjaga kontinuitas pasar. Kedua,

menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan

penawaran.

2.1.2 Fungsi, Manfaat dan Tujuan Pasar Modal

Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal

menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu

pihak yang memiliki surplus dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal

memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi

pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

8

pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana

dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat

digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan

lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi

pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai

dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument (Habib,

2008).

Secara luas, pasar modal berperan dalam pembangunan ekonomi sebagai

institusi yang membantu berlangsungnya pembentukan modal dan mobilisasi

sumber daya secara efisien. Jika dilihat dari sisi perusahaan yang memerlukan

dana, pasar modal memberikan alternatif pendanaan eksternal untuk memenuhi

kebutuhan dana jangka panjang dengan biaya yang lebih rendah daripada sistem

perbankan. Dalam sudut pandang investor, pasar modal adalah alternatif

keuangan, sehingga investor mempunyai pilihan investasi yang akan memberikan

keuntungan berupa return (tingkat pengembalian). Investasi merupakan aktivitas

yang dilakukan oleh investor didalam menanamkan dananya pada berbagai jenis

pilihan investasi di pasar modal, pada dasarnya mengandung unsur return dan

diimbangi dengan adanya resiko. Kesalahan dalam memilih berarti akan

kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan. Tetapi hal tersebut dapat

ditanggulangi dengan melakukan diversifikasi investasi, yaitu membagi dana pada

beberapa jenis investasi sekaligus sehingga akan mengurangi resiko yang

ditanggung.

Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara

karena pasar modal mempunyai 2 fungsi, yaitu:

1. Fungsi ekonomi.

Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua

kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana.

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

9

2. Fungsi keuangan.

Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh

imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi

yang dipilih.

Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi

meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-

perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya

memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Sedangkan fungsi

pasar modal di Indonesia adalah:

1. Sarana badan usaha untuk mendapatkan tambahan modal;

2. Sarana pemerataan pendapatan;

3. Memperbesar produksi dengan modal yang didapat, sehingga

produktivitas meningkat;

4. Menampung tenaga kerja; dan

5. Memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah.

Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha

sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.

2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga

memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.

3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu

Negara. Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan

perekonomian juga akan berkembang.

4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat

menengah.

5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan

iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen

profesional.

Tujuan dibentuknya Pasar Modal, pada tahun 1977 pemerintah

mengaktifkan kembali beroperasinya pasar modal dengan tujuan untuk lebih

memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Pengaktifan kembali tersebut

dilandaskan oleh adanya kebutuhan dana pembangunan yang semakin meningkat.

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

10

Melalui pasar modal, dunia usaha akan dapat memperoleh sebagian atau seluruh

pembiayaan jangka panjang yang diperlukan. Selain itu, pengaktifan ini juga

dimaksudkan untuk meratakan hasil-hasil pembangunan melalui kepemilikan

saham-saham perusahaan serta penyediaan lapangan kerja dan pemerataan

kesempatan usaha (Siamat,1995).

Menurut Widoatmodjo (1996), pasar modal memiliki peranan penting dalam

kegiatan ekonomi pada suatu negara, terutama di negara-negara yang menganut

sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan

ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi

perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen

produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP).

Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP. Dengan

kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi

suatu negara.

2.1.3 Tingkatan Efisiensi Pasar Modal

Ahli ekonomi mengatakan pasar modal yang efisien bukan berarti dilihat

dari sistem penyimpanan data, fasilitas yang digunakan akan tetapi disini

maksudnya adalah dilihat dari segi informasi yang tercermin dari harga-harga

sekuritas yang diperdagangkan. Dalam hal ini pasar modal dikatakan efisien

apabila pasar tersebut harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua

informasi yang relevan. Informasi yang relevan mengenai informasi dalam bentuk

perubahan harga sebelumnya, informasi kepada publik dan bukan publik. Efisien

tidaknya suatu pasar sangat tergantung pada seberapa cepat dampak suatu

informasi yang dicerminkan dari harga surat-surat berharga (Keown, 20054).

Menurut Eugene F. Fama (1965) dalam Suad Husnan (1994), efisiensi

dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. The weak efficient market hypothesis.

Efisiensi pasar dikatakan lemah (weak-form) karena dalam proses

pengambilan keputusan jual beli saham investor menggunakan data harga dan

volume masa lalu. Selanjutnya harga dan volume masa lalu itu akan dianalisis

untuk menentukan apakah harga naik atau turun. Kelemahannya adalah bahwa

analisis itu mengabaikan variabel lain yang mempengaruhi harga saham di

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

11

masa datang, sehingga estimasi harga mungkin saja terjadi. Dalam hal ini

pemodal tidak dapat memperoleh keuntungan lebih dari yang diharapkan.

2. The semistrong efficient market hypothesis

Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat (semistrong-form) karena dalam

proses pengambilan keputusan jual beli saham investor menggunakan data

harga masa lalu, volume masa lalu, dan semua informasi yang dipublikasikan.

Hal ini berarti investor menggunakan gabungan antara analisis teknis dengan

analisis fundamental dalam proses menghitung nilai saham.

3. The strong efficient market hypothesis

Efisiensi pasar dikatakan kuat (strong-form) karena investor menggunakan

data yang lebih lengkap yaitu, harga masa lalu, volume masa lalu, informasi

yang dipublikasikan, dan informasi privat yang tidak dipublikasikan secara

umum. Penghitungan harga estimasi dengan menggunakan informasi yang

lebih lengkap ini diharapkan akan menghasilkan keputusan jual beli saham

yang lebih tepat dan return yang lebih tinggi. Peningkatan return akan terjadi

apabila kebijakan portofolio ataupun keputusan jual-beli saham didasarkan

pada hasil riset tepat sasaran.

2.2. LQ45

LQ 45 adalah kumpulan 45 saham-saham yang mempunyai likuiditas yang

tinggi atau sering ditransaksikan dan biasanya manajer investasi akan

menempatkan dananya pada saham-saham yang termasuk dalam LQ45 untuk

mengurangi resiko likuiditas. LQ45 juga dianggap sebagai bencmark untuk

menilai suatu kinerja investasi berbasis pasar modal (www.google.com).

Saham-saham pada indeks LQ45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi

utama sebagai berikut:

1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler

(rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir)

2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 23

bulan terakhir)

3. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.

4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan

jumlah hari perdagangan transaksi pasar regular.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

12

Saham-saham yang termasuk dalam LQ45 terus dipantau dan setiap 6 bulan akan

diadakan review (awal Februari dan Agustus). Apabila ada saham yang sudah

tidak masuk kriteria, maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat.

Pemilihan saham-saham LQ45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai

komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas dan

profesional di bidang pasar modal.

2.3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai bentuk

pertanggungjawaban pimpinan perusahaan yang berupa ikhtisar keuangan dimana

dalam laporan keuangan tersebut akan terlihat data kuantitatif dari harta, utang,

modal, pendapatan dan biaya-biaya dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan

keuangan ini disusun oleh manajemen perusahaan sebagai alat komunikasi yang

dimaksud di atas untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal perusahaan.

Investor dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan, menanamkan

modalnya untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen dan capital gain.

Kondisi keuangan suatu perusahaan (return ke investor baik) bergantung pada

tingkat pengembalian saham yang diperoleh dari dividen dan capital gain. Capital

gain adalah selisih positif antara harga saham pada saat membeli saham

dibandingkan dengan harga saat menjual saham di lantai bursa. Capital gain

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder yang lebih luas.

Menurut Kieso (2002) yang dikutip dalam Lucky (2006), Dividend is a

distribution by a corporation to its stockholders on a pro rata (proportional)

basis. Dividen sebagai bentuk pengembalian atau distribusi kepada pemilik dan

investor perusahaan atas modal yang telah diinvestasikannya selama periode

tertentu.

Ada 2 pendekatan menurut Bodie, Kane dan Marcus (2005) untuk menilai

tingkat pengembalian saham oleh investor, yaitu dengan analisis fundamental dan

analisis teknikal.

1. Analisis Fundamental

Penilaian saham dari segi laporan keuangan. Analisis ini mencoba

memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan identifikasi

faktor-faktor fundamental. Hal tersebut menunjukkan nilai saham mewakili

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

13

nilai perusahaan dan biasanya analisis fundamental digunakan untuk menjawab

apakah nilai suatu saham undervalue atau overvalue.

2. Analisis Teknikal

Investor lebih menyukai konsep analisis secara teknik daripada fundamental.

Tujuan analisis secara teknik adalah untuk meraih keuntungan jangka pendek

yang dianalisis dari pola tren pasar. Dengan demikian analisis teknikal adalah

menilai saham hanya berdasarkan pada pengamatan tentang perubahan harga

saham dari waktu ke waktu.

Seberapa baik tingkat kinerja atau tingkat efisiensi dan efektif pengelolaan

sumber daya di perusahaan, menentukan tingkat pertumbuhan yang berkaitan pula

dengan pencapaian perkembangan perusahaan. Sebuah analisis dapat membantu

para pelaku bisnis, perusahaan, dan para pemakai laporan keuangan lainnya.

Manfaat rasio keuangan menunjukkan efektifitas dari pengelolaan investasi oleh

perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan laba.

Rasio-rasio menurut Fred Weston Thomas E. Copeland (Sawir, 2001)

adalah sebagai berikut:

1. Liquidity Ratio mengukur kesanggupan perusahaan dalam membayar hutang-

hutang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.

2. Leverage Ratio mengukur seberapa jauh perusahaan telah menggunakan

hutang yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai aktivanya.

3. Activity Rasio mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua

sumber daya yang ada pada pengendaliannya.

4. Profitability Rasio mengukur keberhasilan manajemen seperti ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.

5. Valuation Ratio menilai hasil kerja perusahaan, karena rasio tersebut

mencerminkan kombinasi pengaruh rasio-resiko dan rasio-hasil pengembalian

rasio ini mengukur kemajuan perusahaan.

Laporan yang paling penting diantara berbagai laporan yang diterbitkan

perusahaan kepada pemegang saham adalah laporan tahunan (annual report). Jenis

informasi yang diberikan dalam laporan ini: Pertama, adalah bagian verbal, yang

sering disajikan sebagai surat dari presiden direktur yang menguraikan hasil

operasi perusahaan selama tahun lalu dan membahas perkembangan baru yang

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

14

akan mempengaruhi operasi perusahaan di masa depan. Kedua, laporan tahunan

yang menyajikan empat laporan keuangan dasar – neraca, laporan laba-rugi,

laporan laba ditahan dan laporan arus kas (Brigham, 2001).

Laporan keuangan pada dasarnya terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi

dan laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, utang

dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Perhitungan laba rugi

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang

terjadi selama periode tertentu. Sedangkan laporan perubahan modal menunjukan

sumber dan penggunaan juga alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan. Laporan keuangan sangatlah penting untuk mengetahui kondisi

keuangan perusahaan dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat

diketahui dari laporan keuangan. Laporan keuangan tidak hanya sebagai alat

penguji tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi

keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak-pihak

yang berkepentingan mengambil suatu keputusan (Munawir, 2004).

Laporan keuangan merupakan indikator analisis fundamental dan alat bantu

untuk membuat keputusan ekonomi. Banyak pihak yang mengambil keputusan

ekonomi setelah melihat laporan keuangan, seperti: keputusan jual-beli saham,

pembagian deviden, pemberian kredit dan keputusan lain. Laporan keuangan tidak

hanya digunakan untuk keputusan membeli, menahan dan menjual. Lebih dari itu,

digunakan untuk menentukan waktu yang tepat kapan membeli, kapan menahan,

atau kapan menjual (Arief Habib, 2008).

Menurut Munawir (2004) pengertian laporan keuangan adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Adapun pihak

yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu

perusahaan adalah pemilik perusahaan, manajer yang bersangkutan, kreditur,

bankir, investor dan pemerintah. Selain itu laporan keuangan dibuat untuk

mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan terhadap pemilik dan

memberikan informasi mengenai posisi keuangan yang telah dicapai perusahaan

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

15

dengan jangka waktu minimal satu tahun sekali. Warren (2006) mengemukakan

bahwa laporan akuntansi yang menghasilkan informasi disebut laporan keuangan.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data

atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: para pemilik

perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para

investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta

pihak-pihak lainnya lagi.

Para investor (penanam modal jangka panjang), bankers maupun para

kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan

perusahaan dimana mereka ini menanamkan modalnya. Mereka ini

berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang dan

perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya

dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek

perusahaan tersebut.dari hasil analisa laporan tersebut para investor, bankers dan

para kreditur lainnya akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus

ditempuhnya (Munawir, 2004).

Investor sebagai pemilik perusahaan, merupakan pihak pertama yang

membutuhkan laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, mereka

dapat membuat keputusan apakah akan mempertahankan para dewan direksi,

apakah akan mengalihkan kepemilikan sahamnya, atau keputusan-keputusan yang

lain (Habib, 2008).

2.3.1 Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu

progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari

suatu kombinasi antara:

1. Fakta yang telah di catat (Recorded fact).

Laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti

jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

16

bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva

tetap yang dimiliki perusahaan.

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi (accounting

convention and postulate).

Data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan

tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (General

Accepted Accounting Principles) hal ini dilakukan dengan tujuan

memudahkan pencatatan (Expediensi) atau untuk keseragaman.

3. Pendapat pribadi (personal judgment).

Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau

dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standard praktek

pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar

tersebut tergantung daripada akuntan atau manajemen perusahaan yang

bersangkutan (Munawir, 2004).

Berdasarkan sifat-sifat laporan keuangan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa laporan keuangan mempunyai keterbatasan antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan

interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya

sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya

bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan

standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi

keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, di

mana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun,

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-

faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang.

Keberhasilan perusahaan dapat dinilai atau diukur dengan laba yang

diperoleh perusahaan, karena hasil-hasil stabilitas serta konuitas dan kelangsungan

perusahaan tergantung dari cara kerja juga efisiensi manajemennya. Jika hasil-

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

17

hasil yang dicapai kurang memuaskan maka para pemegang saham yang dalam

hal ini merupakan pemilik perusahaan mungkin akan mengganti manajemennya

atau bahkan menjual saham yang dimiliki.

Adapun fungsi dari laporan keuangan adalah (1) mengukur tingkat biaya

dari berbagai perusahaan, (2) menentukan atau mengukur efisiensi tiap-tiap

bagian proses dan produksi, (3) menentukan derajat keuntungan yang dapat

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, (4) menilai dan mengukur hasil kerja

tiap-tiap individu yang telah disertai wewenang dan tanggung jawab, dan (5)

menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru

untuk mencapai hasil yang lebih baik (Munawir, 2004).

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan (SAK)

adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan statu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi. Ada 2 kata kunci dalam

memahami tujuan laporan keuangan, yaitu (1) Laporan keuangan harus

memberikan informasi yang bermanfaat, (2) Laporan keuangan digunakan untuk

membuat keputusan yang logis. Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut

Habib (2008) yang digambarkan dalam bagan, dapat dilihat pada Gambar 1

dibawah ini.

Tujuan Umum

Tujuan Pemakai Eksternal

Tujuan Lembaga(Perusahaan)

Tujuan Spesifik

Gambar 1. Tujuan Laporan Keuangan (Habib,2008)

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

18

2.4. Kewajiban (Hutang)

Kewajiban (liabilities) adalah hak kreditor memperlihatkan utang

perusahaan. Kewajiban lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang dibayar

dengan aktiva dan jatuh tempo dalam jangka pendek biasanya kurang dari satu

tahun (Warren,2006). Menurut Keown (2004), Utang adalah uang yang telah

dipinjam dan harus dibayar kembali pada tanggal yang telah ditentukan.

Pembiayaan yang diberikan kreditur dibagi menjadi (1) utang lancar atau

kewajiban jangka pendek, dan (2) utang jangka panjang. Utang lancar atau utang

jangka pendek, meliputi uang yang dipinjam yang harus dibayar kembali dalam

12 bulan berikutnya. Utang jangka panjang meliputi pinjaman dari bank atau

sumber lain yang meminjamkan uang untuk waktu jangka panjang lebih dari 12

bulan.

2.5. Modal (Ekuitas Pemilik)

Ekuitas meliputi investasi pemegang saham – pemegang saham preferen dan

pemegang saham biasa dalam perusahaan. Pemegang saham preferen menerima

suatu dividen yang ditetapkan dalam jumlah tertentu. Ketika perusahaan

dilikuiditas, pemegang saham ini dibayar setelah kreditur perusahaan, tetapi

sebelum pemegang saham biasa. Pemegang saham biasa adalah pemegang

perusahaan diluar pemegang saham preferen dari suatu bisnis. Mereka menerima

apapun yang terjadi, baik atau buruk, setelah kreditor dan pemegang saham

preferen dibayar (Keown, 2004).

Pos-pos yang berada pada sisi kanan neraca–berbagai jenis utang, saham

preferen dan ekuitas saham biasa–disebut komponen modal (capital components).

Setiap kenaikan total aktiva harus dibiayai oleh kenaikan satu atau lebih

komponen modal tersebut. Modal (capital) merupakan faktor produksi yang

dibutuhkan dan seperti faktor-faktor lainnya, modal mempunyai biaya. Biaya

setiap komponen disebut biaya komponen (component cost) dari jenis modal

tertentu; misalnya meminjam uang pada suku bunga 10 persen, maka biaya

komponen utangnya adalah 10 persen (Brigham, 2004).

Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik

yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

19

Laporan ini dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi

bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan

ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas

pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan

ekuitas pemilik sering kali dipandang penghubung antara laporan laba rugi dengan

neraca (Warren, 2006).

2.5.1 Modal yang diinvestasikan (Invested Capital/IC)

Modal yang diinvestasikan merupakan penjumlahan dari ekuitas pemegang

saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung

bunga, utang dan kewajiban jangka panjang lainya (Young dan O’byrne, 2001).

Modal yang diinvestasikan adalah hasil reorganisasi neraca untuk melihat

besarnya capital yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditur dan

pemegang saham, serta seberapa besar capital yang diinvestasikan dalam aktivitas

operasional dan aktivitas non-operasional lainnya.

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan

instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu

memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai

tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu

perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka

pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset

perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau

memiliki saham yaitu:

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan

dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen

diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam

RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal

tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif

lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

20

dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan

dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai –

artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang

tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula

berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan dividen sejumlah saham, sehingga jumlah saham yang dimiliki

seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen

saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital

Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar

sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per

saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham

yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500

untuk setiap saham yang dijualnya.

Saham sebagai instrument investasi memiliki risiko, antara lain:

1. Capital Loss

Capital loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi

dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya

saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham,

kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga

mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan

terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga

mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2. Risiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan,

atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari

pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban

perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika

masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut,

maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang

saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

21

pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.

Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk

itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus

mengikuti perkembangan perusahaan.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Keuntungan dari investasi saham

selain dividen (dana yang dibayarkan dari laba) adalah capital gain (selisih antara

harga saat mensual dengan harga saat membeli. Bisa saja terjadi, investor tidak

menghendaki dividen, tetapi lebih memilih keuntungan dari capita gain ini. Kalau

ini yang dimaui investor, dia tidak perlu menunggu sampai perusahaan

membagikan dividen untuk menjual sahamnya (Widoatmodjo, 1996).

Perdagangan saham sehari-hari di pasar sekunder atau dalam aktivitasnya,

harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.

Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas

saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand

atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak

faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan

industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro

seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi

seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga

(efek) yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal (Bursa Efek) yang

biasanya berjangka waktu panjang. Instrumen yang paling umum diperjualbelikan

melalui Bursa Efek di Indonesia saat ini adalah saham dan obligasi. Saham atau

Stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu

perseroan terbatas. Saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stocks)

dan saham preferen (preffered stocks). Perbedaan kedua jenis saham ini antara

lain, adalah sebagai berikut:

1. Saham biasa (common stocks);

a. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba,

b. Memiliki hak suara (one share one vote),

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

22

c. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut

dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

2. Saham preferen (preffered stocks);

a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen,

b. Tidak memiliki hak suara.

c. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam

pencalonan pengurus.

d. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nominal saham lebih

dahulu setelah kreditur apabila perusahaan di likuidasi.

e. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba

perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara tetap.

Dibandingkan dengan jenis investment lainnya, saham preferen memiliki

kelemahan dan kelebihan antara lain, sebagai berikut:

a. Lebih aman dari saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap

kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu.

b. Dibandingkan dengan investasi dalam bentuk pinjaman saham preferen

kurang aman karena dividen secara hukum bukan kewajiban.

c. Pembayaran dividen secara tetap sulit dinaikkan.

d. Tidak memiliki hak voting.

e. Tidak memiliki jatuh waktu.

f. Sulit diperjualbelikan dibanding saham biasa karena biasanya saham

preferen jauh lebih sedikit.

g. Pada saat perusahaan dilikuidasi yang dibayarkan hanyalah nilai

nominalnya. (Siamat, 2004)

2.5.2 Biaya Modal

Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum atas modal yang

dibutuhkan untuk mengganti pinjaman dan ekuitas investor. Dengan kata lain

biaya modal adalah suatu biaya kesempatan yang mencerminkan pengembalian

yang diharapkan investor dari investasi lain dengan risiko yang serupa (Young

dan O’byrne, 2001). Elemen risiko adalah penting untuk memahami biaya modal

dan cara perhitungannya. Semua investor adalah penghindar risiko, lebih

menyukai risiko yang lebih kecil daripada banyak. Hal ini tidak berarti bahwa

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

23

investor tidak akan menanggung risiko. Itu hanya berarti bahwa mereka tidak

menyukai risiko, dan mereka harus dibayar untuk itu.

Langkah penting dalam mengestimasi biaya modal adalah mengidentifikasi

dan menentukan biaya dari masing-masing komponen modal dan kemudian

mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam biaya modal rata-rata

tertimbang (WACC/weighted average cost of capital). Adapun komponen modal

adalah berbagai jenis utang, ekuitas saham biasa dan saham preferen.

Kebijakan keuangan perusahaan adalah kebijakan mengenai sumber

keuangan yang direncanakan untuk digunakan dan campuran (proporsi) tertentu

yang akan dipakai untuk menentukan penggunaan hutang dan pembiayaan ekuiti.

Pencampuran hutang dan ekuiti yang digunakan dapat berdampak pada biaya

modal perusahaan. Biaya modal perusahaan keseluruhan akan mencerminkan

biaya-biaya yang dikombinasikan dari semua sumber keuangan yang digunakan.

Biaya modal rata-rata tertimbang adalah rata-rata tertimbang dari biaya setelah

pajak atas masing-masing sumber modal yang digunakan perusahaan untuk

membiayai sebuah proyek di mana bobot (timbangan) tersebut mencerminkan

proporsi pembiayaan total dari masing-masing sumber. Konsekuensinya, biaya

modal tertimbang rata-rata merupakan tingkat pengembalian hasil yang harus

didapat perusahaan atas investasinya, sehingga dapat memberi kompensasi kepada

kreditor dan pemegang saham dengan tingkat pengembalian hasil individual yang

dibutuhkan (Keown, 2004).

2.5.3 Biaya Utang

Biaya utang umumnya diukur berdasarkan tingkat bunga yang dibayarkan

kepada kreditur. Karena bunga dapat dibebankan dalam perhitungan laba kena

pajak (tax deductible), maka perhitungan biaya utang perlu disesuaikan dengan

pajak (adjusted for taxes). Besarnya biaya utang yang harus dibayar perusahaan

ditentukan oleh tingkat suku bunga diperuntukkan bagi utang dengan suku bunga

mengambang, risiko kegagalan yang meningkat, dan keuntungan pajak yang

berhubungan dengan adanya utang karena beban bunga mengurangi pajak.

Dengan demikian perhitungan biaya modal adalah perkalian antara bunga yang

harus dibayar oleh perusahaan dengan faktor koreksi (1-t), dimana t adalah tingkat

pajak perusahaan.

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

24

2.6. Total Assets (Total Aktiva)

Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva (assets). Contoh-

contoh aktiva mencakup kas, tanah, pabrik dan peralatan (Warren, 2006).

Pengembalian suatu perusahaan dapat dinilai dari perspektif dasar pendanaan

keseluruhan, yaitu kewajiban ditambah ekuitas, atau total aktiva. Pengembalian

atas total aktiva (return on total asset) merupakan ukuran efisiensi operasi yang

relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva

(pendanaan) yang diberikan pada perusahaan. (Will J.J., 2005)

2.7. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu. Prinsip-prinsip yang umum diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan

diikuti dengan harga pokok dari barang atau servis yang dijual, sehingga

diperoleh laba kotor.

2. Menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan

dan biaya umum atau administrasi.

3. Menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok

perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha

pokok perusahaan.

4. Menunjukkan laba atau rugi yang insidentil, sehingga akhirnya diperoleh

laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Bentuk dari laporan laba rugi yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan

menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga

untuk menghitung laba/rugi bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu

mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.

2. Bentuk multiple step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang

lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.

(Munawir, 2004)

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

25

Menurut Keown (2004), laporan laba rugi menyajikan informasi keuangan

yang dihubungkan dengan lima aktivitas besar usaha:

1. Penghasilan (penjualan) – uang diperoleh dari penjualan produk atau jasa

perusahaan.

2. Harga pokok penjualan – biaya produksi atau biaya untuk menghasilkan

barang-barang dan jasa yang akan dijual.

3. Beban operasi yang berhubungan dengan (a) pemasaran dan distribusi

produk atau jasa, dan (b) administrasi umum.

4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, yaitu bunga dibayarkan kepada

kreditur preusan dan pembayaran dividen kepada pemegang saham istimewa

(bukan pembayaran dividen pada pemegang saham biasa).

5. Beban pajak, yaitu jumlah pajak yang ditanggung berdasarkan pajak

pendapatan perusahaan.

Menurut Warren (2006), laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar dan beban

selama periode waktu tertentu misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi

melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan

konsep penanding atau pengaitan (matching concept). Konsep ini ditetapkan

dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan

selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan

kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang tejadi. Kelebihan ini disebut

laba bersih atau keuntungan bersih (net income/net profit) jika beban melebihi

pendapatan, maka disebut rugi bersih (net loss).

2.8. Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak (Net Operating Profit AfterTax/NOPAT)

Pajak adalah suatu faktor kritis dalam sebuah pembuatan keputusan

keuangan. Ada tiga tipe dasar dari usaha yang dikenakan pajak: perusahaan

kepemilikan tunggal, persekutuan dan korporasi. Perusahaan tunggal melaporkan

pendapatan mereka dalam pengembalian pajak pribadi mereka dan membayar

pajak-pajak terutang. Persekutuan melaporkan pendapatan dari persekutuan tetapi

tidak membayar pajak. Korporasi sebagai badan hukum terpisah, melaporkan

pendapatannya dan membayar pajak-pajak yang berhubungan dengan profit.

Pemilik (pemegang saham) dari korporasi tidak melaporkan pendapatan mereka

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

26

dalam pengembalian pajak pribadi mereka, kecuali ketika semua atau sebagian

profit didistribusikan dalam bentuk dividen (Keown,2004).

Menurut Tunggal (2001), NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi

perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan

dan biaya penyusutan. Besarnya NOPAT tidak dipengaruhi oleh struktur modal

perusahaan karena diasumsikan restrukturisasi keuangan tidak akan memberi

dampak pada profitabilitas ataupun resiko bisnis yang ada sekarang. Dengan kata

lain, perusahaan yang membiayai bisnisnya dari utang atau modal sendiri, nilai

NOPAT akan selalu identik. Perhitungan NOPAT dapat dilakukan pada laporan

laba rugi perusahaan.

2.9. Rasio Keuangan

Kinerja perusahaan diukur dengan banyak indikator, salah satunya adalah

analisis rasio keuangan. Rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan

dua atau lebih data keuangan. Data tersebut diambil dari angka-angka pada neraca

dan laporan laba/rugi. Indikator yang dipakai sebagai tolak ukur bisa rasio rata-

rata industri dimana perusahaan beroperasi, rasio perusahaan sejenis atau rasio

periode sebelumnya. Indikator ini diperlukan sebagai indikator pembanding untuk

membuktikan apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik setelah diukur, maka

dengan demikian akan diperoleh informasi akurat.

Analisis rasio keuangan dibagi dalam beberapa kelompok besar. Umumnya

dibagi dalam 6 kelompok, yaitu:

1. Rasio Likuiditas yang terdiri dari Current Ratio (CR) dan Acid Test (Quick)

Rasio (ØR)

2. Rasio Hutang (Leverage Ratio) yang terdiri Total debt to total asset ratio,

Times interest earned (TIE) dan Fixed change coverage (FCC)

3. Rasio Aktivitas yang terdiri dari Inventory turnover, Average collection period

dan Fixed asset turnover, serta.Total asset turnover.

4. Rasio Keuntungan terdiri dari Profit margin on sales, Return on asset (ROA)

dan Return on net worth.

5. Rasio Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba

bersih, pertumbuhan laba per lembar saham dan pertumbuhan harga pasar

(saham) per lembar dan pertumbuhan deviden.

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

27

6. Rasio Penilaian terdiri dari Price to Earning Ratio (PER) dan Market to Book

Ratio (MBR)

2.10. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik analisis laporan keuangan menurut Gibson (2001) “Various

techniques are used in the analysis of the financial data to the emphasize the

comparative and relative importance of the data presented and to evaluate the

position of the firm. These techniques include ratio analysis, common size

analysis...”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan lebih lengkap

di bawah ini.

1. Analisis Common Size

Menurut James C. Van Horne (1992) bahwa An analysis of percentage

financial statements where all balance sheet items are divided by net sales or

revenues. Analisis ini membandingkan data-data keuangan yang ada, dan dari

nilai perbandingan tersebut akan dilihat perubahan-perubahan yang terjadi.

Analisis ini terbagi dua yaitu analisis horisontal (metoda analisis yang

dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa

tahun (periode)) dan analisis vertikal (metoda analisis yang dilakukan dengan

cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu).

2. Analsis Indeks

James C. Van Horne (1992) mengemukakan bahwa An analysis of percentage

financial statements where all balance sheet or income statement figures for a

base year equal 100.0 (percent) and subsequent financial statement items are

expressed as percentages of their valuesin the base year. Analisis ini

mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar 100.

Pemilihan tahun dasar bukanlah selalu tahun yang paling awal, tetapi tahun

yang dianggap normal.

3. Analisis Ratio

Analisis ini mengungkap hubungan yang menyatakan kondisi keuangan suatu

perusahaan. Ada dua jenis dasar analisis perbandingan yaitu analisis tren

(perhitungan rasio dari waktu ke waktu) dan perbandingan dengan perusahaan

lain dalam industri yang sejenis.

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

28

2.11. Rasio sebagai Alat Analisis

Menganalisis laporan keuangan diperlukan rasio-rasio untuk menghitung

aspek-aspek tertentu yang memberikan fungsi atau informasi yang dibutuhkan

oleh para pengguna. Rasio-rasio menurut Fred Weston Thomas E. Copeland yang

dikutip Sawir (2001) adalah:

1. Liquidity Ratio. Rasio ini mengukur kesanggupan perusahaan dalam

membayar hutang-hutang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.

2. Leverage Ratio. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan telah

menggunakan hutang yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai

aktivanya.

3. Activity Rasio. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan

semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya

4. Profitability Rasio. Rasio ini mengukur keberhasilan manajemen seperti

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.

5. Valuation Ratio. Rasio ini menilai hasil kerja perusahaan, karena rasio

tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh rasio-resiko dan rasio-hasil

pengembalian.

Analisa rasio memiliki kelebihan dibandingkan teknik analisa lainnya.

Brigham (2004) mengemukakan bahwa kelebihan tersebut antara lain rasio berupa

angka-angka yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan, rasio dapat

membandingkan perusahaan yang satu dengan yang lainnya secara periodik dan

lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan

datang. Kekurangan analisa rasio dibandingkan dengan teknik analisa lainnya

adalah sebagai berikut:

1. Secara umum perusahaan memiliki lini bisnis yang berbeda dengan

perusahaan lainnya, jadi sulit menentukan standar rasio yang tepat.

2. Perbedaan penggunaan metode akuntansi yang berbeda tiap perusahaan.

3. Rasio industri rata-rata bukan merupakan sasaran yang akan dicapai

perusahaan.

4. Rasio disusun dari data-data akuntansi, dan data-data tersebut dipengaruhi

oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil dari

manipulasi.

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

29

2.12. ROI (Return On Investments)/ROA (Return On total Asset)

Laba atas investasi (ROI) merupakan kunci ukuran kinerja pada pusat

investasi. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam sebuah

organisasi yang mengawasi pendapatan, biaya dan dana investasi. Ini merupakan

keuntungan yang kinerjanya dinilai dengan dasar hasil pengembalian yang

diberikan oleh modal yang ditanam (Siegel dan Shim, 1999). Analisa ROI adalah

analisa laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu

teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisa ROI

merupakan teknik yang biasa digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk

mengukur efektivitas dari seluruh kegiatan perusahaan. ROI adalah salah satu

bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio

profitabilitas ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya

perusahaan (net operation income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang

digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (Munawir, 2004).

Menurut Habib (2008) bahwa Rasio return on total asset (ROA) adalah

rasio yang menghitung tingkat pengembalian (imbalan hasil) yang diperoleh dari

suatu investasi. Rasio ini dipakai untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada, guna menciptakan laba. Secara teori,

rasio ini membandingkan antara laba bersih dengan total asset. Rasio return on

total asset (ROA) disebut juga return on investment (ROI).

Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor:

1. Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan

untuk operasi).

2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam

prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur

tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan

dengan penjualannya.

Kegunaan analisa ROI adalah (1) sifatnya yang menyeluruh; (2)

membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan dengan perusahaan

lain yang sejenis; (3) mengukur efesiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

30

divisi/bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam

bagian yang bersangkutan; (4) mengukur profitabilitas dari masing-masing produk

yang dihasilkan oleh perusahaan; (5) berguna untuk keperluan kontrol dan

perencanaan.

Kelemahan analisa ROI adalah (1) kesukarannya dalam membandingkan

rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, mengingat

bahwa kadang-kadang praktek akuntansi yang digunakan oleh masing-masing

perusahaan tersebut adalah berbeda-beda; (2) adanya fluktuasi nilai dari uang

(daya belinya); (3) tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan

antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang

memuaskan.

Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian

atas investasi modal atau pengembalian atas investasi (return on investment-ROI),

merupakan ukuran kinerja perusahaan yang diakui secara luas. Dengan ROI kita

dapat membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal.

Ukuran ini juga memungkinkan kita untuk menilai pengembalian perusahaan

relatif terhadap risiko investasi modal, serta membandingkan pengembalian atas

investasi modal dengan pengembalian investasi altenatif. Analisis pengembalian

atas investasi modal membandingkan laba perusahaan, atau ukuran kinerja lainnya

terhadap tingkat dan sumber pendanaan perusahaan. Analisis ini menentukan

kemampuan preusan untuk meraih keberhasilan, memperoleh pendanaan,

membayar kreditor dan memberikan imbalan kepada pemilik. Pengembalian atas

investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis termasuk: (1)

efectivitas manager, (2) tingkat profitabilitas, (3) peramalan laba, serta (4)

perencanaan dan pengendalian (Wild, J.J dan Subramanyam, K.R, 2005).

Tingkat pengembalian yang diinginkan investor dapat diartikan sebagai

tingkat pengembalian minimum yang diperlukan untuk menarik investor agar

membeli atau memegang surat-surat berharga tertentu. Investasi akan dilakukan

hanya jika harga pembelian cukup rendah bila dibandingkan dengan arus kas masa

depan yang diinginkan, sehingga dapat menyediakan tingkat pengembalian yang

lebih besar dari atau sama dengan tingkat pengembalian yang kita harapkan

(Keown, 2004).

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

31

2.13. Analisis Risiko

Risiko mengacu pada peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak

menguntungkan akan terjadi. Risiko dapat diukur dengan beberapa cara yang

berbeda dan kesimpulan yang berbeda tentang bagaimana tingkat risiko aktiva

dapat diketahui tergantung pada ukuran yang digunakan. Beberapa hal yang perlu

diingat adalah sebagai berikut:

1. Semua aktiva keuangan diharapkan menghasilkan arus kas dan tingkat risiko

aktiva ditentukan dari tingkat risiko arus kasnya.

2. Tingkat risiko aktiva dapat dipertimbangkan dengan dua cara: (1) atas dasar

berdiri sendiri (stand-alone basis) dimana arus kas aktiva dianalisis oleh

mereka sendiri, atau (2) dalam konteks portofolio, dimana arus kas dari

sejumlah aktiva digabungkan dan kemudian arus kas konsolidasi tersebut

dianalisis.

3. Risiko aktiva dalam konteks portofolio dapat dibagi menjadi dua komponen:

(1) komponen risiko yang dapat didiversifikasi (diversifiable risk

component) dan (2) komponen risiko pasar (market risk component).

4. Aktiva dengan tingkat risiko relevan (pasar) yang tinggi harus memberikan

tingkat pengembalian yang tinggi untuk menarik para investor. (Brigham,

2004)

Siamat (2004) mengemukakan bahwa memprediksi risiko dalam investasi

merupakan hal yang cukup kompleks. Risiko investasi di pasar modal pada

prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga

(prica volatility). Risiko-risiko yang mungkin dapat dihadapi investor tersebut

antara lain sebagai berikut:

a. Risiko daya beli (purchasing power risk). Sifat investor dalam menangani

faktor risiko di pasar modal ini terdiri dari dua yaitu investor yang tidak

menyukai risiko (risk averter) dan investor justru menyukai menantang

risiko (risk averse). Bagi investor kategori pertama ini akan mencari atau

memilih jenus investasi yang akan memberikan keuntungan yang

jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan investasi yang dilakukan

sebelumnya. Di samping itu, investor mengharapkan untuk memperoleh

pendapatan dan atau capital gain dalam waktu yang tidak lama. Akan

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

32

tetapi, apabila investasi tersebut memerlukan waktu 10 tahun untuk

mencapai 60% keuntungan sementara tingkat inflasi selama jangka waktu

tersebut telah naik melebihi 100%, maka investor jelas akan menerima

keuntungan (return) yang daya belinya jauh lebih kecil dibandingkan

dengan keuntungan yang dapat diperoleh semula. Oleh karena itu, risiko

daya beli ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang

menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.

b. Risiko bisnis (business risk). Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya

kemampuan memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula

kemampuan perusahaan (emiten) membayar bunga atau deviden.

c. Risiko tingkat bunga (interest rate risk). Naiknya tingkat bunga biasanya

menekan harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap

termasuk harga-harga saham. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan

tidak searah dengan harga-harga instrumen pasar modal. Risiko naiknya

tingkat suku bunga misalnya jelas akan menurunkan harga-harga di pasar

modal.

d. Risiko pasar (market risk). Apabila pasar bergairah (bullish) umumnya

hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan.

Sebaliknya apabila lesu (bearish), saham-saham akan ikut pula mengalami

penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga-harga

surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas

kemampuan perolehan laba perusahaan.

e. Risiko likuiditas (liquidity risk). Risiko ini berkaitan dengan kemampuan

suatu surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa

mengalami kerugian yang berarti.

2.14. Beta

Koefisien beta adalah mengukur tingkat pergerakan pengembalian saham

yang telah ada terhadap saham pasar. Rata-rata risiko saham didefinisikan sebagai

saham yang cenderung bergerak naik dan turun sejalan dengan pasar umum yang

diukur oleh beberapa indeks. Jika sebuah saham mempunyai beta yang positif,

maka kita akan mengharapkan pengembalian yang meningkat apabila pasar saham

secara keseluruhan naik. Akan tetapi, faktor perusahaan dapat menyebabkan

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

33

pengembalian saham menurun, meskipun pengembalian pasar adalah positif

(Brigham, 2004). Beta portofolio adalah rata-rata tertimbang sederhana pada

modal dari saham individu, di mana tertimbang adalah presentase dari dana yang

diinvestasikan pada tiap saham. Beta portofolio mengukur rata-rata daya reaksi

dari pengembalian portofolio pada pergerakannya di pasar umum (Keown, 2004).

2.15. Penelitian Terdahulu

Wicaksono, D.T. (2005) dalam penelitiannya tentang Analisis Portofolio

Optimal dari Saham Sektor Industri Keuangan di Bursa Efek Jakarta,

mengemukakan bahwa (1) saham-saham sektor keuangan berdasarkan tingkat

pengembalian dan risikonya yang memiliki kinerja terbaik adalah saham ABDA

(sub sektor asuransi), saham BGIN (sub sektor bank), saham MITI (sub sektor

perusahaan efek) dan saham MTFN (sub sektor lembaga pembiayaan); (2) saham-

saham sektor keuangan yang termasuk kedalam saham unggulan pada sub sektor

bank memiliki jumlah saham unggulan terbanyak dan dinilai sebagai sub sektor

yang paling baik, yaitu saham INPC, MAYA, BGIN, BVIC, NISP, BBIA, BABP,

BNGA, BDMN,BNII, BBRI, BEKS, BMRI, BBNI, LPBN, PNBN; (3) portofolio

optimal pada sub sektor keuangan (asuransi, bank, perusahaan efek dan lembaga

pembiayaan) memiliki tingkat pengembalian dan risiko rendah; (4) membentuk

portofolio optimal saham sektor industri keuangan yang terdiri dari portofolio

optimal yang dihasilkan pada masing-masing sub sektor asuransi, bank,

perusahaan efek dan lembaga pembiayaan; (5) melalui pembandingan antara

investasi portofolio saham-saham sektor keuangan dengan deposito, maka dapat

ditentukan tercapainya suatu bentuk investasi portofolio yang aman (dengan

tingkat risiko minimum) dan tingkat pengembalian maksimal.

Hasil penelitian Dewoprojo, W.K. (2005) tentang Analisis Investasi Saham

Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2004 menyatakan

bahwa (1) tingkat suku bunga deposito mempengaruhi saham GGRM dan HMSP,

sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh

terhadap saham MLBI, GGRM dan HMSP, sedangkan IHSG tidak terpengaruh

oleh kedua faktor makro ekonomi tersebut; (2) harga saham antar perusahaan

(industri) barang konsumsi di BEJ tidak saling mempengaruhi; (3) investasi dalam

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

34

bentuk saham perusahaan (industri) barang konsumsi di BEJ pada umumnya

memiliki tingkat risiko yang tinggi dan tingkat hasil yang rendah.

Penelitian Widyaningdyah (2001) tentang Analisis Faktor-faktor yang

Berpengaruh Terhadap Earnings Management pada Perusahaan Go Public di

Indonesia dengan tujuan untuk menguji pengaruh reputasi auditor, jumlah dewan

direksi, leverage dan persentase saham yang ditawarkan kepada publik saat IPO

terhadap earnings management, yang di-proxy-kan dengan discretionary accruals.

Berdasarkan hasil pengujian hanya leverage saja yang berpengaruh signifikan

terhadap earnings management. Hasil penelitian ini mendukung temuan Dechow

et.al (1996) bahwa debt motivation yang salah satu proxy-nya adalah leverage,

berpengaruh signifikan terhadap earnings management. Perusahaan yang

terancam default cenderung melakukan earnings management dengan menaikkan

laba. Hal ini dilakukan dalam rangka memperbaiki posisi bargainingnya saat

negosiasi ulang atau perusahaan melakukan go public untuk mendapatkan dana

segar karena kesulitan mencari dana pinjaman. Earnings management untuk

perusahaan yang go public dilakukan pada prospektus laporan keuangan

perusahaan sebelum IPO agar investor tertarik menanamkan modalnya.

Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan

Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang serta Pangsa Pasar Terhadap ROA

dan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Indonesia, diteliti oleh

Martono (2002) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, tiga

variabel, yaitu ROA industri, intensitas modal tertimbang dan leverage keuangan

tertimbang terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROA perusahaan. Kedua,

tiga variabel, yaitu ROE industri, leverage keuangan tertimbang dan pangsa pasar

terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROE. Ketiga, berdasarkan nilai R2, hasil

analisis regresi ROE lebih robust dibandingkan hasil analisis regresi ROA.

Keempat, profitabilitas industri terbukti superior dalam menjelaskan ROA,

sedangkan variabel yang superior dalam menjelaskan ROE adalah rasio leverage

keuangan tertimbang.

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

35

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pada pasar saham atau stock exchange

terdapat mekanisme pasar dimana didasarkan pada permintaan dan penawaran.

Harga-harga dalam pasar saham diukur dari harga resmi berdasarkan transaksi

penutupan terakhir pada hari bursa.

Investor dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan, menanamkan

modalnya untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen dan capital gain.

Kondisi keuangan suatu perusahaan (pengembalian ke investor baik) bergantung

pada tingkat pengembalian saham yang diperoleh dari dividen dan capital gain.

Dividen sebagai bentuk pengembalian atau distribusi kepada pemilik dan

investor perusahaan atas modal yang telah diinvestasikannya selama periode

tertentu. Capital gain adalah selisih positif antara harga saham pada saat membeli

saham dibandingkan dengan harga saat menjual saham di lantai bursa. Capital

gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder yang lebih

luas. Kieso (2002) dalam Lucky (2006).

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45 membuat

laporan keuangan memberikan informasi kepada investor. Laporan keuangan

merupakan laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan terutama

neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik dan laporan arus kas. Neraca

merupakan daftar seluruh aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik dari suatu entitas

pada suatu tanggal tertentu. Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan

dan pengeluaran atau beban dari suatu entitas pada suatu jangka waktu tertentu.

Berdasarkan laporan laba rugi mengandung informasi mengenai hasil usaha

perusahaan, salah satunya laba operasi bersih sesudah pajak (Net Operating Profit

After Tax).

Laporan keuangan perusahaan menginformasikan juga tentang biaya hutang

(kewajiban) yaitu kewajiban ekonomis berupa hutang atau pinjaman yang harus

dibayarkan kepada pihak luar dan modal yang dimiliki atau ekuitas pemilik.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

36

Berdasarkan hutang (kewajiban) dan modal (ekuitas pemilik) maka akan diketahui

total asset (total aktiva). Setelah diketahui NOPAT dan total asset (total aktiva)

maka dapat dihitung nilai ROI. Habib (2008) berpendapat bahwa return on

investment (ROI) disebut juga Rasio return on total asset (ROA) yaitu rasio yang

menghitung tingkat pengembalian (imbalan hasil) yang diperoleh dari suatu

investasi. Rasio ini dipakai untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada, guna menciptakan laba. Secara teori,

rasio ini membandingkan antara laba bersih dengan total asset.

Setelah nilai ROI diketahui, maka dapat dilihat kinerja yang dihasilkan oleh

manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai informasi bagi investor.

Berdasarkan informasi tersebut investor dapat menentukan pembelian saham

kembali pada pasar modal. Seluruh proses di atas dapat dilihat dengan

menggunakan program Visual Basic yang memberikan banyak kemudahan bagi

investor dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan investasinya.

Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

37

3.2. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis,

faktual dan akurat. Metode statistik deskriptif dapat juga digunakan bila peneliti

hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan

yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.

3.2.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2008 sampai dengan Oktober

2008 dan dilanjutkan sampai dengan bulan Februari 2009. Lokasi pengumpulan

dan pengolahan data diperoleh dari publikasi beberapa instansi yaitu: (1) Bursa

Efek Indonesia (BEI) yang dahulu disebut Bursa Efek Jakarta, (2) Pusat Referensi

Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. Jalan Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta

atau website http://www.idx.co.id. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang berbentuk time series dan cross section dari tahun

2004-2009 dengan mengambil 45 perusahaan yang tergabung dalam LQ45 di

Bursa Efek Indonesia. Data-data tersebut meliputi Laporan tahunan dari

perusahaan, Jumlah Total Aktiva diambil dari neraca laporan tahunan, besarnya

laba bersih tiap tahun dari laporan rugi laba. Data sekunder yang digunakan

bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan adalah gambaran umum

perusahaan, laporan keuangan, equity LQ45 dan data bulanan indeks harga saham

gabungan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.

Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dan

bergabung dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun

2004-2009. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

non random sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota

populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik

adalah pengambilan sampling yang termasuk non random sampling adalah

purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu mengambil sampel yang

ditentukan peneliti (Nasir, 1999).

Berdasarkan asumsi di atas, maka sampel yang ditentukan dengan

menggunakan metode purposive sampling yaitu 10 perusahaan dari 25 perusahaan

yang memiliki posisi yang tetap dalam Indeks LQ45 dan metode periode yaitu

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

38

Agustus 2005–Februari 2009. Sampel perusahaan yang diteliti adalah perusahaan-

perusahaan yang selama periode tersebut memenuhi persyaratan bahwa

perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode

tahun 2004 dan 2008 dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai laporan

keuangan selama penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dan dilaksanakan adalah

penelitian literatur untuk dijadikan landasan dalam penelitian, penelitian lapangan

yaitu data yang diperoleh dari lembaga tertentu, dalam hal ini Bursa Efek

Indonesia (BEI). Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan

informasi-informasi dari internet, data-data perusahaan, buku-buku yang

menunjang dan literatur perpustakaan. Selama penelitian dilakukan pengamatan

langsung dengan cara peneliti terlibat dalam kegiatan-kegiatan di BEI dan

melakukan magang di PT Kresna Graha Securindo pada bagian Riset selama 2

bulan (Oktober-November 2008).

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta

berdasarkan Akta No. 11 tertanggal 10 September 1999 dibuat dihadapan Fathiah

Helmi, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-19958

HT.01.01.TH.99 tertanggal 13 Desember 1999 serta telah diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tertanggal 15 Januari 2002, Tambahan

No. 559. Perusahaan memulai operasi komersil pada tanggal 4 Juli 2000.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan Akta No.4 tertanggal 7 April 2005 yang dibuat dihadapan Fathiah

Helmi, SH., Notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal disetor Perusahaan

sebesar Rp 21.900.000.000. Peningkatan modal disetor tersebut berasal dari hasil

Penawaran Umum Terbatas I (right issue) tahun 2005 sebesar 219.000.000 lembar

saham dengan nominal Rp 100 dan harga perolehan sebesar Rp 125. Dengan

adanya peningkatan modal disetor tersebut, maka modal disetor Perusahaan

menjadi Rp. 58.400.000.000. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) telah

menyetujui peningkatan modal tersebut melalui surat No. S-240/PM/2005

tertanggal 3 Februari 2005. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

39

lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha sebagai perantara pedagang efek,

penjamin emisi efek dan manajer investasi. Perusahaan berdomisili di Jakarta.

Perusahaan telah mendapat ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan

Manajer Investasi dari Ketua BAPEPAM masing-masing berdasarkan Surat

Keputusan No. KEP-01/PM/PEE/2000 tertanggal 29 Februari 2000 dan No. KEP-

03/PM/MI/2001 tertanggal 28 Mei 2001. Surat ijin usaha sebagai Penjamin Emisi

Efek mencakup ijin sebagai Perantara Pedagang Efek.

3.2.2 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh berdasarkan data laporan keuangan perusahaan yang

dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia dari periode tahun 2004-2009 berupa

laporan keuangan konsolidasian yang didalamnya diawali dari laporan auditor

independen kepada para pemegang saham yang ditandatangani oleh Akuntan

Publik. Neraca konsolidasian setiap perusahaan diolah dan disajikan dalam bentuk

tabel dengan menggunakan program Microsoft Office Excel. Penyajian data

dilengkapi grafik dan gambar.

Analisis yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis

fundamental dan analisis teknikal (Bodie, Kane dan Marcus, 2005) yaitu untuk

menilai tingkat pengembalian saham oleh investor. Analisis pendekatan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Analisis Fundamental

Penilaian saham dari segi laporan keuangan. Analisis ini mencoba

memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan identifikasi faktor-

faktor fundamental. Hal tersebut menunjukkan nilai saham mewakili nilai

perusahaan dan biasanya analisis fundamental digunakan untuk menjawab apakah

nilai suatu saham undervalue atau overvalue. Analisis fundamental menggunakan

data-data mengenai kondisi dan kinerja perusahaan dengan informasi yang

relevan.

Investor akan membeli saham yang underprice dan menjual saham tersebut

saat overprice (Francis,1993). Nilai intrinsik suatu saham dapat di estimasi atau

dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu :

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

40

a. Pendekatan Aktiva Bersih (Net Asset Approach)

Pendekatan ini menunjukkan nilai intrinsik saham dilihat dari nilai aktiva

bersih untuk per lembar saham biasa yang ditunjukkan dengan rumus :

NAPS =beredaryangbiasasahamJumlah

nkeseluruhabersihaktivabukuNilai ................ (1)

b. Pendekatan Dividen (Dividen Valuation Approach)

Estimasi nilai intrinsik saham dengan memperhitungkan nilai dividen yang

akan diterima dari investasi saham tersebut di masa depan, rumusnya:

Harga Saham (Po) =gR

d

1 ............................. (2)

Dimana : d1 = Cash dividen for next period

R = Required rate of return

G = Expected growth on dividen

c. Pendekatan Laba (Earning Valuation Approach)

Estimasi nilai intrinsik saham dilakukan secara tidak langsung dengan

menghitung earning multiplier, dengan rumus:

Earning multiplier = gr

EPSd

..................... (3)

Dimana: d = Cash dividen

EPS = Earning per share

R = Risk – adjudted Discount rate

g = Growth rate

Nilai intrinsik saham dalm bentuk earning multiplier ini selanjutnya akan

dibandingkan dengan nilai PER (price earning ratio) dari saham tersebut.

2. Analisis Teknikal

Tujuan analisis secara teknik adalah untuk meraih keuntungan jangka

pendek yang dianalisis dari pola tren pasar. Dengan demikian analisis teknikal

adalah sebuah metode analisis yang menitikberatkan pada pergerakan pasar.

Metode ini dijalankan dengan cara memperhatikan perubahan harga dan volume

perdagangan saham dipasar (Young dan O’Byrne, 2001) .

Menghitung Adjusted Invested Capital akhir tahun n:

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

41

Format Perhitungan Invested Capital

Total Asset xx(-) Kewajiban-kewajiban tanpa beband bunga (xx)Invested Capital yang belum disesuaikan xxPenyesuaian-penyesuaian EVA(-) Aktiva pajak Tangguhan (xx)+ Pengeluaran untuk eksplorasi+ Pengeluaran untuk eksplorasi yang ditangguhkan EVA dan belum

diamortisasi xx+ Pengeluaran untuk riset dan pengembangan xx+ Pengeluaran untuk riset dan pengembangan yang ditangguhkan

dan belum diamortisasi xx+ Penyisihan piutang tahun ini xx+ Penyisihan penurunan nilai persediaan xx+ Penyisihan garansi xx+ Deferred Income xx+ LIFO reserve tahun ini xx+ Akumulasi amortisasi goodwill xxInvested Capital yang telah disesuaikan xx

Average Invested Capital diperoleh dengan cara sebagai berikut :

2

1

ntahunakhirinvestedntahunakhircapitalinvested.....................(4)

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai

berikut:

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dianalisis berdasarkan laporan keuangan yang

dibuat setiap perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan dilaporkan kepada

investor melalui laporan tahunan. Data diperoleh dari BEI dan melalui situs

perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Laporan keuangan terdiri

dari Neraca Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi Konsolidasian. Data yang

diolah dari Neraca Konsolidasian adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban Lancar terdiri dari uang muka pelanggan, hutang usaha, hutang

lain-lain, biaya yang harus dibayar, hutang pajak, pinjaman bank jangka

pendek, penyisihan kerugian pelepasan anak perusahaan, bagian pinjaman

bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, hutang derivatif,

hutang obligasi.

b. Kewajiban Tidak Lancar terdiri dari hutang pihak hubungan istimewa,

kewajiban pajak tangguhan, pinjaman bank jangka pendek setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, penyisihan

imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja.

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

42

c. Ekuitas terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, selisih nilai

transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali, selisih transaksi

perubahan ekuitas anak perusahaan, saldo laba.

d. Aktiva Lancar terdiri dari kas, piutang usaha, persediaan, uang muka,

pajak pertambahan nilai dibayar dimuka, piutang derivatif.

e. Aktiva Tidak Lancar terdiri dari kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaannya, piutang pihak hubungan istimewa, aktiva pajak

tangguhan, aktiva tetap, Goodwill, Tagihan restitusi pajak, aktiva lain-lain.

Laporan keuangan dasar menyediakan banyak informasi yang diperlukan

para pemakai untuk membuat keputusan ekonomis sehubungan dengan kegiatan

usaha. Prosedur analitis dapat digunakan untuk membandingkan pos-pos

keuangan pada laporan tahun berjalan dengan pos-pos terkait pada laporan

periode sebelumnya. Analisis persentase peningkatan dan penurunan yang

berhubungan dengan pos-pos dalam laporan keuangan komparatif (analisis

horizontal). Jumlah setiap pos pada laporan tahun terakhir dibandingkan dengan

pos terkait pada satu atau lebih laporan sebelumnya. Jumlah peningkatan atau

penurunan setiap pos dicatat beserta persentase peningkatan atau penurunannya

(Warren, 2006). Laporan keuangan yang diperoleh dari BEI dihitung dengan

menggunakan Microsoft Excel 2007 dan dikelompokkan per tahun (2004-2008),

serta hasilnya dianalisis. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibandingkan

pertumbuhan dan perkembangan kinerja perusahaan, yaitu pertumbuhan tahun

berjalan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Selisih dari

jumlah aktiva pertahun dihitung dengan menggunakan persentase, maka dapat

memperlihatkan perkembangan kinerja keuangan perusahaan secara umum.

Rumus perhitungan perkembangan sebagai berikut:

%100xJATS

JATSJATB ................................................ (5)

Keterangan:

JATB = Jumlah Aktiva Tahun Berjalan

JATS = Jumlah Aktiva Tahun Sebelumnya

Perhitungan pertumbuhan ini berlaku untuk pertumbuhan laporan laba rugi,

NOPAT, dan Return on Investment.

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

43

2. Total Aset/Total Aktiva

Tingkat laba Indeks LQ45 adalah perbandingan nilai Indeks LQ45 pada hari

ke-1 dengan nilai indeks LQ45 pada hari ke t-1. Tingkat laba rata-rata Indeks

LQ45 adalah Nilai rata-rata pengembalian suatu investasi dalam periode

tertentu. Deviasi standar adalah tingkat fluktuasi yang distandarisasi dengan

perhitungan statistik. Koefisien variasi adalah tingkat distribusi resiko

(dispersi) dengan membandingkan standar deviasi dan laba rata-rata.

3. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi terdiri dari laba kotor diperoleh dari penjualan bersih dan

harga pokok penjualan, beban usaha diperoleh dari beban penjualan dan beban

umum. Laba usaha diperoleh dari laba kotor dan beban usaha.

Beban/pendapatan lain-lain diperoleh dari beban bunga dan keuangan, selisih

antara realisasi kerugian dan penyisihan kerugian atas pelepasan anak

perusahaan, keuntungan (kerugian) selisih kurs bersih, beban amortisasi

goodwill, pendapatan bunga, keuntungan (kerugian) kontrak berjangka

komoditi dan lain-lain. Laba sebelum pajak penghasilan diperoleh dari laba

usaha dan beban (pendapatan) lain-lain.

4. Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak (NOPAT)

Laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT) terdiri dari beban pajak

penghasilan yang diperoleh dari pajak kini dan pajak tangguhan. Laba

sebelum hak minoritas yang diperoleh dari laba sebelum pajak penghasilan

dan beban pajak penghasilan. Laba bersih (NOPAT) diperoleh dari laba

sebelum hak minoritas dan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan.

Format Perhitungan NOPAT (Young & O’Byrne, 2001) adalah sebagai

berikut:

Pendapatan Operasi (Operating Income) xx+ Pendapatan bunga xx+ Pendapatan ekuitas xx+ Pendapatan investasi lainnya xx(-) Beban pajak penghasilan (xx)(-) Pembebasan terhadap biaya bunga (xx)

NOPAT yang belum disesuaikan xxPenyesuaian-penyesuaian EVA :+ Beban pajak tangguhan (deferred tax expense) xx+ Pengeluaran untuk eksplorasi xx(-) Amortisasi pengeluaran untuk eksplorasi

yang ditangguhkan oleh EVA (xx)

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

44

+ Pengeluaran untuk Riset dan Pengembangan xx(-) Amortisasi pengeluaran untuk riset dan pengembangan

yang ditangguhkan oleh EVA (xx)+ Peningkatan penyisihan piutang pada tahun ini xx+ Peningkatan LIFO reserve (Cadangan LIFO) xx+ Peningkatan penyisihan penurunan nilai persediaan xx+ Peningkatan penyisihan garansi xx+ Peningkatan deferred income xx+ Amortisasi goodwill xxNOPAT yang telah disesuaikan xx

3.2.3 Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan dibagi dalam beberapa kelompok besar. Umumnya

dibagi dalam 6 kelompok, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek. Masalah likuiditas timbul

apabila suatu perusahaan melakukan transaksi secara besar-besaran, di luar

kemampuan yang dimiliki atau overtrading, sehingga perusahaan tidak dapat

melakukan kewajiban jangka pendeknya meskipun mempunyai prospek yang

menjanjikan. Rasio likuiditas dalam jangka panjang akan mempengaruhi

solvabilitas perusahaan. Tingkat likuiditas dapat dilihat pada rasio-rasio dibawah.

a. Current Ratio (CR)

Current Ratio didapat dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang

lancer. Nilai CR rendah akan berdampak pada resiko piutang dan

persediaan. Ideal pemakaian CR adalah 2:1. Artinya, aktiva lancar 2 kali

lebih besar dibanding hutang lancar, dengan proporsi penyusutan aktiva

lancar maksimum 50%. Indikator CR adalah semakin rendah CR, maka

semakin baik tingkat likuiditas sebuah perusahaan, semakin tinggi CR

berarti menunjukkan ada kelebihan aktiva lancar. Secara umum aktiva

lancar menghasilkan return lebih rendah dibanding aktiva tetap. Formula

current ratio adalah:

lancarghu

lancaraktivaCRRatioCurrent

tan)( ................................ (6)

b. Acid Test (quick) Ratio

Quick ratio adalah rasio yang membagi aktiva lancar dikurangi persediaan

dengan hutang lancar.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

45

Formula QR adalah:

lancarghu

persediaanlancaraktivaQRRatioQuick

tan)(

..................... (7)

2. Leverage Ratio (Rasio Hutang)

Leverage ratio (Rasio Hutang) adalah rasio yang membandingkan antara

dana sendiri (ekuitas) dengan dana pinjaman. Makin besar pinjaman yang

digunakan perusahaan, makin besar kreditur mempunyai kendali terhadap

perusahaan. Rasio hutang merupakan strategi maupun informasi dalam

menentukan manfaat uang. Apabila suku bunga pinjaman lebih kecil dari return

on investment (ROI), maka perusahaan lebih baik menambah hutang dibanding

menambah modal sendiri atau sebaliknya.

Perhitungan rasio hutang bisa menggunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan

melalui neraca dan laporan laba/rugi. Pendekatan melalui neraca

menginformasikan seberapa besar hutang digunakan untuk aktiva. Pendekatan

melalui laporan laba/rugi menginformasikan seberapa besar hutang bisa ditutup

dengan laba operasional. Pemakaian keduanya sangat penting karena bisa

menutupi kelemahan masing-masing.

1. Total Debt to Total Asset Rasio

Definisi total debt to total asset ratio adalah rasio yang membandingkan

antara total hutang dengan total aktiva. Tujuan rasio ini adalah untuk

mengukur seberapa besar perusahaan memakai hutang untuk kegiatan

operasional.

vaTotal Akti

ghuTotalgHuRasio

tantan ........................... (8)

2. Time Interest Earned Ratio (TIE)

Rasio hutang ini membagi laba sebelum hutang dan pajak (EBIT) dengan

beban bunga. Rasio ini bertujuan mengetahui seberapa jauh laba

mengalami penurunan, tanpa mengganggu kewajiban perusahaan terhadap

kreditur. Semakin tinggi TIE, semakin sehat kondisi perusahaan.

bungaBeban

pajakdanbungasebelumlabaTIE ...................... (9)

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

46

3. Fixed Chance Coverage

Rasio fixed chace coverage mempunyai manfaat sama dengan TIE untuk

mengukur kemampuan perusahaan membayar bunga tetap, sedangkan

rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar

bunga secara periodik dan kewajiban membayar sewa pada jangka

panjang, termasuk biaya sewa (lease charge). Formula fixed change

coverage adalah:

sewabebanbungaBeban

sewabebanEBITCoverageChanceFixed

.................. (10)

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas dipakai untuk mengukur aktivitas suatu perusahaan dalam

mengelola sumber dana yang dimilikinya. Definisi rasio aktivitas adalah rasio

yang membandingkan antara penjualan dengan berbagai aktiva pendukung untuk

penjualan. Data yang dipakai berasal dari data laporan laba/rugi. Kondisi

perusahaan dikatakan sehat apabila angka yang dihasilkan dari berbagai

perhitungan semakin besar. Artinya, perusahaan dapat menciptakan volume bisnis

yang besar (efektif) walaupun persediaan aktiva tetap atau total aktiva dalam

jumlah yang sama.

1. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Inventory turnover adalah rasio yang membagi antara penjualan dengan

persediaan. Persediaan dapat ditentukan secara rata-rata. Apabila

perhitungan perputaran persediaan memakai formula penjualan dibagi

persediaan secara langsung, maka terdapat 2 kelemahan. Pertama, apabila

penjualan ditentukan berdasar harga jual dan persediaan ditentukan oleh

harga pokok pembelian, maka diperlukan penyelarasan agar terjadi

kesamaan. Alasannya, apabila penjualan memakai harga pokok pembelian

berarti penjualan tersebut sudah terkandung profit, biaya operasional, dan

lain-lain. Kedua, apabila dipakai perhitungan penjualan selama 1 tahun

dan memakai perhitungan persediaan rata-rata, maka dipakai harga pokok

penjualan karena persediaan sudah mencerminkan kondisi sebenarnya.

Formula perputaran persediaan adalah:

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

47

persediaanratarata

PenjualanPokokaHPersediaanPerputaran

arg .............. (11)

2. Average Collection Period

Tujuannya untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menagih

piutang. Menurut teori keuangan, semakin tinggi rata-rata pengembalian

piutang berarti semakin tinggi pula dana yang diserap oleh piutang.

Artinya, rata-rata pengembalian berbanding lurus dengan sumber daya

yang diserap oleh piutang. Dalam mencari rata-rata pengembalian piutang,

diperlukan 2 langkah. Pertama, mencari rata-rata penjualan/hari. Langkah

ini untuk membandingkan antara penjualan selama setahun dengan jumlah

hari dalam setahun. Kedua, menghitung rata-rata pengumpulan piutang.

Rasio yang membandingkan antara piutang dengan langkah pertama

(perhitungan rata-rata penjualan harian). Formula rata-rata penjualan/hari

dan Average Collection Period adalah:

360/

PenjualanhariPenjualanrataRata .............................. (12)

haripenjualanratarata

gPiuPeriodCollectionAverage

/

tan

........ (13)

3. Fixed Asset Turnover

Perputaran aktiva tetap adalah resiko yang membandingkan antara

penjualan dan aktiva tetap, dengan tujuan untuk mengukur efektifitas

pemakaian aktiva tetap. Indikatornya: semakin tinggi rasio perputaran

aktiva tetap, semakin efektif manajemen perusahaan dalam pemakaian

aktiva tetap, rasio rendah membuat manajemen bekerja keras memutar

otak untuk mengevaluasi strategi, pemasaran pengeluaran modal pada

perusahaan. Formula fixed asset turnover adalah:

bersihtetapAktiva

PenjualanTetapAktivaPerputaran ................... (14)

4. Total Asset Turnover

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas penggunaan total aktiva.

Total asset turnover adalah perbandingan penjualan dengan total aktiva.

Formula total asset turnover adalah:

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

48

aktivaTotal

PenjualanAktivaTotalPerputaran ................. (15)

4. Profitabilitas Ratio

Rasio keuntungan merupakan hasil akhir perusahaan dalam menjalankan

tugas. Rasio ini berhubungan dengan tingkat keuntungan dan kerugian

perusahaan. Efektifitas suatu perusahaan terlihat dari rasio ini. Semakinefektif

manajemen mengelola perusahaan, maka semakin besar keuntungan yang

diperoleh perusahaan. Bentuk rasio profitabilitas adalah:

1. Profit Margin on Sales

Profit margin on sales digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menciptakan laba bersih dari penjualan. Cara

perhitungan rasio profit margin on sales adalah membandingkan laba

bersih dengan total aktiva. Indikatornya profit margin yang tinggi

menunjukkan kecerdasan perusahaan yang tinggi dalam mencari laba.

Formula profit margin on sales adalah:

aktivatotal

bersihlabaSalesoninMofit argPr ........... (16)

2. Return on Total Asset (ROA)

Return on total asset (ROA) adalah rasio yang menghitung tingkat

pengembalian (imbalan hasil) yang diperoleh dari suatu investasi. Rasio

ini dipakai untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan

sumber ekonomi yang ada, guna menciptakan laba. Secara teori, rasio ini

membandingkan antara laba bersih dengan total asset. Rasio return on

total asset (ROA) disebut juga return on investment (ROI). Formula return

on investment adalah:

aktivaTotal

bersihLabaROAAssetonturn )(Re ............ (17)

Analisis ROI dalam analisis keuangan mempunyai peranan yang sangat

penting karena ROI disini merupakan teknik analisis secara menyeluruh.

Analisis ROI digunakan dalam mengukur tingkat efektivitas dari

keseluruhan operasi perusahaan (James C. Van Horne, 1992).

tsTotal Asse

After TaxNet FropitROI ................................... (18)

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

49

Atau

AssetsTotal

SalesNetx

SalesNet

TaxAfterFrofitNetROI ................. (19)

3. Rasio Pengembalian Modal (return on net worth)

Rasio pengembalian modal digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan dalam memanfaatkan kontribusi pemilik atau seberapa efektif

perusahaan menggunakan sumber-sumber lain untuk kepentingan pemilik.

Walaupun mengukur laba, rasio ini tidak menghitung deviden atau capital

gain. Alasannya, rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang

sebenarnya. Rasio pengembalian modal membandingkan antara laba

bersih dengan modal pemilik. Formula return on net worth adalah:

pemilikModal

bersihLabaWorthNetonturn Re ......................... (20)

5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Perhitungan rasio pertumbuhan

memakai data perusahaan, sejak berdiri dan menjalankan bisnis. Titik awal yang

dipakai sebagai basis tahun dasar adalah angka 100. Beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam perhitungan rasio pertumbuhan, seperti: kondisi

perekonomian negara-negara berkembang (emerging market) dan negara-negara

maju (development market). Efek inflasi harus dihilangkan terlebih dahulu, agar

diperoleh hasil yang konsisten. Caranya adalah menggunakan nilai tetap (fixed

rupiah value). Elemen penting untuk menghitung rasio pertumbuhan, antara lain:

penjualan, laba bersih, laba per lembar saham, harga pasar per lembar, deviden

dan nilai buku saham. Formula rasio pertumbuhan adalah:

1

n

Xo

XnnPertumbuhaRasio .............................. (21)

Dimana: Xn = nilai akhir

Xo = nilai dasar

n = jumlah tahun

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

50

6. Valuation Ratio

Rasio penilaian digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menciptakan nilai pada masyarakat sehingga calon investor dimungkinkan

menghargai nilai saham, baik yang lebih tinggi dari nilai buku atau sebaliknya.

Jadi, rasio ini lebih ditujukan pada sisi investor, walaupun manajemen juga

memiliki kepentingan yang sama. Kepentingan manajemen adalah untuk rigth

issue.

1. Price to Earning Ratio (PER)

Price to earning ratio membandingkan antara harga pasar rata-rata dengan

laba/lembar. PER digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang

dihasilkan oleh perusahaan. Indikator PER adalah, semakin tinggi nilai

PER, semakin baik prospek perusahaan. Dari sisi investor, perusahaan

dengan PER tinggi tidak akan menarik lagi. Investor beranggapan saham

dengan PER tinggi tidak akan mengalami kenaikan harga, sehingga

peluang mendapatkan capital gain dan deviden sangat kecil. Formula PER

adalah: rata-rata

sahamlembarperlaba

rataratasahampasarahPER

)(arg ................... (22)

2. Market to Book Ratio (MBR)

Market to book ratio (MBR) digunakan untuk menilai seberapa jauh

perusahaan dihargai oleh pasar atau masyarakat investor. MBR adalah

rasio yang membandingkan antara harga pasar rata-rata dengan nilai buku.

Formula MBR dan book value adalah:

)(

)(arg

sahambukunilai

rataratasahampasarahMBR

............ (23)

beredarsahamjumlah

ekuitasjumlahSahamBukuNilai

)()( ......... (24)

3.2.4 Analisis Risiko

Mengukur keuntungan dan risiko investasi dalam berinvestasi merupakan

kewajiban yang sangat penting karena keuntungan dan risiko investasi dalam

kondisi yang tidak pasti (probabilistik). Hukum dasar investasi adalah high return-

high risk. Artinya, semakin tinggi keuntungan suatu investasi, semakin besar

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

51

risiko yang ditanggung. Hukum tersebut tidak hanya berlaku pada investasi pada

instrument keuangan, tetapi juga pada investasi lainnya.

Cara konvensional menurunkan risiko investasi adalah dengan diversifikasi.

Cara ini sampai sekarang masih merupakan cara yang paling favorit. Pepatah

asing mengatakan bahwa use investors do not put all their eggs into just one

basket. Jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang. Artinya, investor

disarankan menempatkan asset ke dalam berbagai instrumen investasi yang

berbeda. Strategi diversifikasi sangat dibutuhkan oleh para investor. Dalam

kenyataan, sangat sulit menentukan probabilitas suatu kejadian karena

pertumbuhan ekonomi selalu berubah-ubah. Kadang pertumbuhan bergerak secara

lambat dan kadang cepat. Diversifikasi dilakukan akan banyak memberikan

peluang yang bisa diraih. Akan tetapi, saat kondisi pasar lemah (resesi),

melakukan diversifikasi tidak akan efektif apabila tidak dilakukan secara selektif.

Krisis moneter tahun 1997 menunjukkan bahwa hanya perusahaan yang

memproduksi kebutuhan dasar dan perlengkapan yang tidak terpengaruh oleh

krisis. Dengan kata lain, krisis moneter telah membuktikan bahwa diversifikasi

tidak mampu memproteksi nilai investasi.

3.2.5 Beta

Beta (ß) merupakan kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan yang

terjadi dalam pasar. Beta berasal dari sumbangan risiko dari berbagai saham

dalam suatu portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Beta dibentuk dari ekses

keuntungan suatu saham dengan ekses keuntungan portofolio pasar (Habib, 2008).

Formula beta adalah:

.......................... (25)

Kovarian (Ri, Rm) = kovarian tingkat pengembalian saham terhadap tingkat

pengembalian pasar

Varian (Rm) = varian tingkat pengembalian pasar

Beta adalah ukuran dari risiko saham sistematis, yaitu risiko yang masih dihadapi

perusahaan. Secara umum saham dengan beta 0 tidak punya risiko sistematis,

suatu saham dengan beta 1 mempunyai risiko sistematis atau risiko pasar yang

sama dengan saham di pasar dan saham dengan beta lebih dari 1 mempunyai pasar

m

mii Rian

RRiansko

var

,var

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

52

lebih berisiko dibanding saham yang khas itu. Kebanyakan saham, bagaimanapun

juga, mempunyai beta antara 0,60 dan 1,60 (Keown, 2004).

3.3. Model Program Komputer Analisis LQ45

Model program komputer merupakan suatu representasi sistem berbentuk

informasi yang tertuang dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah

informasi. Penelitian ini mengembangkan suatu model program komputer untuk

menghitung dan menganilisis penentuan posisi perusahaan-perusahaan yang

bergabung di BEI, baik dilihat dari kinerja masing-masing perusahaan maupun

dilihat dari kestabilan dalam posisi LQ45. Bahasa komputer yang digunakan

dalam pengembangan model adalah bahasa Visual Basic Net 2008 (VB.Net 2008)

yang menawarkan banyak kemudahan, antara lain bahasa pemprograman di

dalamnya benar-benar bahasa berbasis objek (Object Oriented Programming),

sehingga akses segala sesuatu seperti variabel dan fungsinya sudah dianggap

sebagai objek. Tujuan utama penggunaan bahasa komputer ini dalam penelitian

adalah untuk menciptakan hasil perhitungan keadaan aktual, faktual dan akurat

dari perusahaan-perusahaan LQ45. Tujuan lainnya adalah untuk menganalisis

penurunan dan peningkatan kinerja perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam

LQ45, serta dapat melihat tingkat kestabilan perusahan-perusahaan tersebut. Hal

ini sangat penting untuk membantu investor mendapatkan informasi tentang

investasi yang ditanam pada perusahaan-perusahaan yang dipilihnya.

Model program ini terdiri dari database hasil pengumpulan data selain

diperoleh dari BEI langsung, diperoleh juga dari internet, serta hasil perhitungan

rasio keuangan, serta analisis risiko indeks LQ45 (10 perusahaan yang menjadi

sampel penelitian). Outcome dari model komputer yang digunakan adalah berupa

Laporan Keuangan tentang Laporan Laba Rugi, Hutang (Kewajiban), Modal

(Ekuitas Pemilik), Total Aset (Total Aktiva) dan Laba Operasi Bersih sesudah

Pajak (NOPAT) dan hasil perhitungan rasio keuangan, serta analisis risiko.

3.4. Visual Basic

Visual Basic berawal dari bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-

purpose Symbolic Instruction Code), karena bahasa BASIC cukup mudah

dipelajari dan popular. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

53

memungkinkan menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis

dalam sebuah form (MADCOMS, 2006). Menurut Raymond, McLeod (2004)

dikatakan bahwa model program komputer merupakan suatu representasi sistem

berbentuk informasi yang tertuang dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu

pengolah informasi.

Wardhana (2007) mengatakan bahwa program Visual Basic Net (disingkat

VBNet) adalah bahasa pemprograman yang menawarkan banyak kemudahan

dibandingkan versi-versi sebelumnya, antara lain teknik pemprogram dapat dibuat

lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemprograman. Bahasa

pemprograman VBNet sekarang sudah benar-benar bahasa berbasis objek (Object

Oriented Programming), sedangkan pendahulunya belum total sebagai bahasa

berbasis objek. Aplikasi dan komponen yang ditulis di VBNet juga mempunyai

akses penuh ke Net Framework, dimana Net Framework sendiri merupakan suatu

himpunan file-file pustaka yang telah terorginisir dan berguna sebagai fasilitas

untuk sistem dan aplikasi, sehingga seorang programmer tidak perlu lagi

menghapal fungsi-fungsi Windows API lagi untuk akses sistem.

Cara menjalankan program Microsoft Visual Basic 6.0 adalah sebagai

berikut:

1. Klik tombol Start pada taskbar, kemudian pilih menu Run, sehingga

akan tampil kotak dialog Run.

2. Klik Browse untuk menentukan folder dan file program Visual Basic 6.0

sehingga tampil kotak dialog Browse.

3. Klik tombol open pada kotak dialog Browse, lanjutkan dengan menekan

tombol OK pada kotak dialog Run.

Microsoft Visual Basic 7 atau Visual Basic.Net adalah suatu peningkatan

atau upgrade dari Visual Basic 6 sebelumnya. Visual Basic.Net direalisasikan

pada akhir-akhir tahun 1999, Microsoft memposisikan teknologi tersebut sebagai

platform untuk membangun suatu program yang tidak hanya membahas satu

bahasa pemrograman saja melainkan multi bahasa (Firdaus, 2006).

Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang sudah lama usianya.

Ditinjau dari bahasanya, Visual Basic (VB) termasuk bahasa pemrograman

generasi ketiga yang event-driven (dipicu oleh event) dan bukan procedure-driven

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

54

(seperti Pascal). Visual Basic ditinjau dari jenisnya adalah software pemrograman

(rapid application development/RAD) yang berguna membuat program pada

sistem operasi windows saja. Versi VB pertama sampai VB ke-6, Visual Basic

masih menggunakan teknologi com untuk model pemrogramannya, namun hal ini

berganti sejak Visual Basic beralih ke teknologi dot NET.

Visual Basic.NET (VB.NET) adalah bahasa pemrograman berorientasi

objek (object oriented) yang merupakan lanjutan dari Visual Basic sebelumnya.

VB.NET memiliki banyak fitur yang memungkinkan seorang programmer

membuat program dengan lebih cepat, mudah dan dengan bahasa yang didesain

lebih modern dibandingkan VB sebelumnya, sehingga program yang dihasilkan

lebih bagus. Versi terakhir VB.NET sekarang ini adalah versi VB.NET 2008.

Visual Basic 2008 atau sering disebut sebagai VB 9.0 merupakan rilis ke-9

dari produk Visual Basic Microsoft yang sudah cukup lama ada dan legendaries.

Visual Basic sudah ada di dunia semenjak awal tahun 1990an dan kini usianya

yang hampir 20 tahun, Visual Basic net 2008 telah merilis ke publik semenjak

tanggal 10 November 2007.

Visual Basic NET 2008 merupakan versi ketiga dari generasi VB.NET

setelah berevolusi dari versi VB biasa. Versi pertama adalah VB.net 2003,

kemudian disusul dengan VB.net 2005 hingga sekarang Visual Basic net 2008.

Versi vb.net 2008 ini yang dikemas dalam paket visual studio 2008, Microsoft

telah menambahkan beberapa fitur seperti dikutip dari Wikipedia berikut:

1. Ada operator if tingkat ketiga yang menggantikan fungsi IIF.

2. Bisa mendukung tipe anonim, fitur ini merupakan fitur untuk Visual

Basic.NET 9.0 yang memungkinkan tipe date yang memiliki nama field

dibuat secara implisit dari kode yang memerlukannya. Karena tipe anonim

tidak perlu diketikkan, tipe ini akan disimpan di variabel yang

dideklarasikan menggunakan keyword VAR.

3. Dukungan untuk LINQ: Language Integrated Query (LINQ) adalah

komponen NET framework yang berfungsi menambahkan fasilitas query

data secara native menggunakan sintaks yang mirip dengan SQL.

4. Mendukung ekspresi Lambda untuk matematika.

5. Adanya literal XML.

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

55

6. Adanya Type Interface.

Sama seperti versi VB.NET sebelumnya, sintaks yang dipakai di Visual

Basic.NET 2008 tidak jauh berbeda dengan teman-temannya sesama net

(Efisitek.Com dan R. Fikriansyah, 2008). Berdasarkan uraian dari bab-bab

sebelumnya dan uraian di atas, maka gambaran alur pikir penelitian secara

keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Alur Pikir Penelitian

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

56

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum BEI

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpusat di lantai perdagangan

(trading floor) dimana para floor trader menempati booth-booth transaksi di

Jakarta Stock Exchange Building, Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.

Namun saat ini semua PE-AB (Pasar Efek Anggota Bursa) telah memiliki sistem

Remote Trading. Instrumen-instrumen yang diperdagangkan di BEI adalah saham,

bukti right, waran, Kontrak Opsi Saham (KOS) dan dalam waktu dekat ETF

(Exchange Traded Fund) juga akan diperdagangkan.

Sejak 22 Mei 1995, sistem perdagangan di BEI sudah menggunakan sistem

komputer otomatis yang disebut sebagai Jakarta Automated Trading System

(JATS), sedangkan kegiatan administratif dan manajemen BEI terpusat di lantai 4

gedung yang sama. Mekanisme untuk mengatur perdagangan tersebut BEI

mengeluarkan peraturan No II-A.1, lalu dirubah/ditambah dengan Keputusan

Direksi BEJ No Kep-307/BEJ/12-2006.

Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukkan semua

order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang

bertindak untuk perusahaan pialang tersebut disebut Wakil Perantara Pedagang

Efek (WPPE). Semua order yang diterima dimasukkan ke terminal masing-masing

dengan menggunakan JATS, kemudian order-order tersebut diolah oleh komputer

yang akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas harga dan

prioritas waktu. Dengan demikian sistem perdagangan di BEI adalah sistem lelang

secara terbuka yang berlangsung terus menerus selama jam bursa.

Seluruh order dari perusahaan pialang memang harus dimasukkan ke dalam

sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun, saat ini BEI sudah mulai

menerapkan akses jarak jauh atau remote access untuk JATS, sehingga seluruh

perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa,

bahkan dari luar Jakarta.

Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi

dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

57

pada Waktu JATS. Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari

Bursa sebagai berikut:

1. Pukul 09:10:00 sampai dengan 09:25:00, digunakan oleh Anggota Bursa

Efek memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli;

2. Pukul 09:25:01 sampai dengan 09:29:59, JATS melakukan proses

pembentukan Harga Pra-pembukaan dan alokasi transaksi yang terjadi.

Lembaga Penunjang Pasar Modal:

1. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek

pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

2. Anggota Bursa Efek adalah perantara Pedagang Efek yang telah

memperoleh ijin usaha dari Bapepam dan memperoleh hak untuk

mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai dengan

peraturan Bursa Efek.

3. Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.

4.2. Gambaran Umum Perusahaan Indeks LQ45

Perusahaan Indeks LQ45 merupakan perusahaan-perusahaan yang

memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama. Pembahasan dalam penelitian ini,

perusahaan-perusahaan yang termasuk Indeks LQ45 dibatasi dengan menentukan

perusahaan yang berada dalam posisi 10 besar dari 24 perusahaan LQ45 yang

bertahan dari Februari 2005-Januari 2009 dan memiliki kondisi perkembangan

yang stabil. Perusahaan-perusahaan yang dibahas dapat dilihat pada Tabel 1 di

bawah ini.

Tabel 1. Perusahaan-perusahaan dalam 10 Posisi Bertahan

No Kode Nama Perusahaan1 AALI Astra Argo Lestari Tbk2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk3 ASII Astra International Tbk4 BBCA Bank Central Asia Tbk5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk6 BDMN Bank Danamon Tbk7 BMRI Bank Mandiri Tbk8 BNBR Bakrie & Brothers Tbk9 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

10 BNII Bank International Indonesia Tbk

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

58

Gambaran umum setiap perusahaan-perusahaan di atas adalah sebagai berikut:

1. Astra Argo Lestari Tbk (AALI)

PT Astra Agro Lestari Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT

Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya,

S.H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra

Agro Niaga berdasarkan Akta perubahan No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari

notaris yang sama. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

10099.HT.01.01.TH.89 tanggal 31 Oktober 1989 dan diumumkan dalam

Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989

Tambahan No. 3626.

Pada tanggal 30 Juni 1997, perusahaan melakukan penggabungan usaha

dengan PT Suryaraya Bahtera melalui perjanjian penggabungan usaha yang telah

diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 126 tanggal 19 Juni

1997 beserta perubahannya No. 176 tanggal 30 Juni 1997. Penggabungan usaha

ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah

penggabungan usaha ini, nama perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari

dan meningkatkan modal dasar dari Rp 250 miliar menjadi Rp 2 triliun yang

terdiri dari 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh).

Perubahan nama dan peningkatan modal dasar perusahaan ini diaktakan dengan

Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 136 tanggal 23 Juni 1997 dan disahkan

oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

5992.HT.01.04.TH.97 tanggal 2 Juli 1997 dan diumumkan dalam Lembaran

Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 27 Nopember 1997 Tambahan

No. 5616.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan guna memenuhi ketentuan hukum

dan peraturan yang berlaku di pasar modal, termasuk perubahan nama Perusahaan

menjadi PT Astra Agro Lestari Tbk, dan persetujuan para pemegang saham atas

penawaran umum saham perusahaan kepada masyarakat sebanyak 125,8 juta

saham, diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 65 tanggal 11

Agustus 1997. Perubahan Anggaran Dasar tersebut disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

59

8271.HT.01.04.TH.97 tanggal 21 Agustus 1997 dan diumumkan dalam Lembaran

Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 27 Nopember 1997 Tambahan

No. 5617.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir untuk memenuhi Undang-

undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, diaktakan dengan Akta

Notaris Benny Kristianto, S.H., No.83 tanggal 20 Juni 2008 dan telah disahkan

oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. AHU-46707.AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 31 Juli 2008. Sampai

dengan tanggal laporan ini, perubahan tersebut masih dalam proses untuk

diumumkan dalam Berita Negara.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan,

jasa dan konsultan. Perusahaan mempunyai investasi pada anak perusahaan yang

bergerak dalam bidang perkebunan dan industri kelapa sawit dan karet.

Kantor pusat perusahaan dan anak perusahaan (Grup) berlokasi di Jalan

Pulo Ayang Raya Blok OR No. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta.

Perkebunan kelapa sawit perusahaan seluas 4.059 hektar (2007: kelapa sawit dan

karet masing-masing 4.032 hektar dan 67 hektar) berlokasi di Kalimantan Selatan

dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatra Utara. Perkebunan dan pabrik

pengolahan anak perusahaan berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan

Sulawesi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995. Luas areal

Hak Guna Usaha yang dimiliki perusahaan dan anak perusahaan adalah seluas

228.772 hektar (2007: 231.508 hektar) dengan luas areal tertanam seluas 194.217

hektar (2007: 182.470 hektar). Beberapa anak perusahaan mengembangkan

perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma untuk areal

tertanam seluas 57.174 hektar (2007: 55.721 hektar).

Pabrik pengolahan perusahaan dan anak perusahaan berkapasitas produksi

efektif 940 ton (2007: 865 ton) tandan buah segar per jam dan 600 ton (2007: 600

ton) inti sawit per hari, 300 ton (2007: 300 ton) minyak kelapa sawit (CPO) per

hari, dan 19,3 ton (2007: 19,3 ton) karet per hari.

Pada tanggal 9 Desember 1997, perusahaan melakukan penawaran umum

perdana saham perusahaan kepada masyarakat sebanyak 125,8 juta saham dengan

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

60

nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar

Rp 1.550 (Rupiah penuh) per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh

sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (saat ini - Bursa Efek Indonesia).

2. Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (Perusahaan)

didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 2 tahun 1968, dengan nama Perusahaan Negara (PN) Aneka

Tambang dan diumumkan dalam Tambahan No. 36, Berita Negara No. 56,

tanggal 5 Juli 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara

menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas (Perusahaan Perseroan) dan sejak

itu dikenal sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang

terakhir pada tanggal 2 Juli 2008 sehubungan dengan, antara lain, perubahan

Anggaran Dasar Perusahaan sesuai Undang-undang No. 40 akta Notaris A.

Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 2 tanggal 2 Juli 2008. Perubahan terakhir

tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-40521.AH.01.02. Tahun 2008

tanggal 11 Juli 2008.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan adalah di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta

menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa

lainnya yang berkaitan dengan bahan galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi

secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968.

Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran saham perdana kepada

masyarakat sebanyak 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari jumlah

1.230.769.000 saham ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran saham kepada

masyarakat tersebut dicatat di dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek

Surabaya (BES) pada tanggal 27 November 1997 (Pada tahun 2008, kedua bursa

tersebut digabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 31 Desember

2008, semua saham ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 9.538.459.749

lembar saham telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2002, saham

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

61

Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Australia (BEA) sebagai Chess

Depository Interest (CDI). Pada tanggal 31 Desember 2008, unit yang

diperdagangkan di BEA adalah sejumlah 381.538.390 unit CDI yang merupakan

1.907.691.950 saham biasa seri B. Berdasarkan Akta Notaris No. 39 tanggal 30

Mei 2007 dari notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M, telah disetujui

dilakukannya pemecahan nilai nominal saham dari nilai nominal Rp 500 (rupiah

penuh) menjadi Rp 100 (rupiah penuh) per saham. Perdagangan saham

Perusahaan dengan nilai nominal baru per saham dilakukan mulai tanggal 12 Juli

2007. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen

TB Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.

3. Astra International Tbk (ASII)

PT Astra International Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 1957 dengan

nama PT Astra International Incorporated. Pada yahun 1990, perseroan mengubah

namanya menjadi PT Astra Internasional Tbk. Perseroan berdomisili di Jakarta,

Indonesia dengan kantor pusat di Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah perdagangan umum,

perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa

konsultasi, sedangkan ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi

perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan

dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan, pengembangan perkebunan, jasa

keuangan, dan teknologi informasi.

Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal

20 Februari 1957. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan.

Perubahan terakhir dibuat dengan Akta Notaris Masjuki, S.H., notaris pengganti

dari Imas Fatimah, S.H., No. 83 tanggal 24 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan

Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran

Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56114.AH.01.02 tahun 2008

tanggal 28 Agustus 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2008, perseroan dan anak perusahaan (Grup)

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

62

memiliki karyawan kurang lebih 73.000 orang (2007: 70.000 orang) dengan

jumlah biaya karyawan untuk tahun yang terakhir pada tanggal 31 Desember 2008

adalah kurang lebih Rp 5,3 triliun (2007: Rp 4,4 triliun).

Seluruh anggaran dasar agar sesuai dengan Undang Undang Perseroan

Terbatas No. 1 tahun 1995 dilakukan dengan Akta Notaris Benny Kristianto No.

61 tanggal 11 Juni 1997. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6452HT.01.04.Th.97 pada

tanggal 9 Juli 1997. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris P.S.A.

Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25 Maret 1999. Perubahan tersebut meliputi

pemberian Wewenang kepada direksi untuk melakukan penerbitan saham

dan/atau efek bersifat ekuitas tanpa memberikan hak untuk memesan terlebih

dahulu kepada para pemegang saham dan/atau pemegang efek bersifat ekuitas

yang ada pada saat itu dengan ketentuan bahwa penerbitan saham dan/atau efek

bersifat ekuitas tersebut harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari

pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta dengan memenuhi

peraturan pasar modal dan bursa efek yang berlaku. Perubahan Anggaran Dasar

ini telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan telah

diterima dan dicatat berdasarkan Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99

tanggal 30 Maret 1999 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik

Indonesia No. 45 tanggal 4 September 1999 Tambahan No. 143.

Pada tahun 1990, Perseroan melalui penawaran umum perdana menawarkan

kepada masyarakat sejumlah 30 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam

satuan Rupiah) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 14.850 (dalam

satuan Rupiah) per saham. Pada tahun 1994, Perseroan melalui penawaran umum

terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu menawarkan 48.439.600

saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Pada tahun

yang sama, Perseroan membagikan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi

tambahan modal disetor sejumlah Rp 871,9 miliar atau setara dengan 871.912.800

saham.

Pada tahun 1997, sebagian pemegang obligasi konversi mengkonversikan

obligasinya menjadi 280.837 saham Perseroan. Pada tahun yang sama, Perseroan

melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah)

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

63

per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham yang mengakibatkan

jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474 saham.

Pada tahun 1999, sehubungan dengan restrukturisasi hutangnya, Perseroan

menerbitkan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi Seri

III, di mana setiap pemegang satu right berhak untuk membeli satu saham

Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Rights ini

dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 hingga tanggal 7 Januari 2004

(diperdagangkan sejak tanggal 1 Juli 1999 hingga tanggal 31 Desember 2003).

Sejumlah 253.158.665 (2003: 242.609.311) saham telah diterbitkan sehubungan

dengan eksekusi rights ini. Sisanya sebanyak 5.239.490 rights tidak dieksekusi

hingga berakhir masa berlakunya.

Pada bulan Mei 1999, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk

memberikan 70 juta saham Perseroan sebagai kompensasi berbasis saham bagi

karyawan dan eksekutif Perseroan melalui program Kompensasi Berbasis Saham

Karyawan (opsi saham karyawan). Pada tanggal jatuh tempo, tanggal 18 Mei

2004, sejumlah 64.754.000 (31 Desember 2003: 62.324.500) saham telah

diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.

Pada tahun 2002, Perseroan melalui penawaran umum terbatas dengan hak

memesan efek terlebih dahulu menawarkan 1.404.780.175 saham dengan harga

Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham. Penawaran tersebut diselesaikan pada

bulan Februari 2003.

4. Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk (Bank) didirikan di negara Republik Indonesia

dengan akte notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38

dengan nama N.V. Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory.

Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/89/19 tanggal 10

Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita Negara No.

62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali; berdasarkan

akte Wargio Suhardjo, SH, pengganti notaris Ridwan Suselo, tanggal 21)Mei

1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk

perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

64

Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi

perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PTiBank Central Asia Tbk.

Perubahan ini dilakukan dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH, tanggal 29

Desember 1999 No.)62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.)C-

21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam

Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000. Perubahan

yang menyatakan pernyataan kembali seluruh pasal dalam Anggaran Dasar telah

diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-21311

HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juli 2006 dan diumumkan dalam tambahan No.

897 pada Berita Negara No. 68 tanggal 25 Agustus 2006.

Perubahan terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka

Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham, dimana eksekusi opsi telah

dilakukan hingga 31 Desember 2006, dilakukan dengan Akta Notaris Hendra

Karyadi, S.H., tanggal 9 Januari 2007 No. 1. Akta ini disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-797 tanggal 18 Januari 2007

dan diumumkan dalam tambahan No. 185 pada Berita Negara No. 15 tanggal 20

Februari 2007.

Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum.

Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan

peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No.

42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh ijin untuk melakukan

kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Jenderal

Sudirman kav. 22-23. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, Bank memiliki

sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai berikut:

Tahun 2008 2007

Cabang dalam negeri 842 807

Kantor perwakilan luar negeri 2 2

Jumlah 844 809

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

65

Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang

tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di

Hong Kong dan Singapura.

Berdasarkan surat keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional

(BPPN) No.)19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi

dan manajemen Bank. Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah

menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank ditetapkan untuk ikut serta dalam

program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan

dan Gubernur Bank Indonesia No.1117/KMK.017/1999 dan No..31/15/KEP/GBI

tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank untuk

Bank Taken Over.

Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank

menerima pembayaran sebesar Rp 60.877 milyar dari Pemerintah Republik

Indonesia. Jumlah ini terdiri dari (i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada

perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada BPPN (terdiri dari Rp 47.751

milyar yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21)September 1998 dan Rp

4.975 milyar yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii)

bunga yang masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan

afiliasi terhitung sejak tanggal efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April

1999, sejumlah Rp)8.771 milyar, dikurangi dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan

Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp 29.100 milyar atas

pembayaran rekapitalisasi dari Pemerintah melalui BPPN sejumlah Rp 28.480

milyar. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk

membeli obligasi pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp.60.877 milyar

(terdiri dari obligasi dengan tingkat bunga tetap sejumlah Rp 2.752 milyar dan

obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah Rp 58.125 milyar) melalui Bank

Indonesia.

Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal

25 April 2000, BPPN mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku

efektif pada tanggal tersebut. Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

peraturan Bank Indonesia No.)2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank

Indonesia mengumumkan melalui Peng. No.)2/4/Bgub tanggal 28 April 2000,

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

66

bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank

telah dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-

1037/PM/2000 tanggal 11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000 saham

melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai nominal Rp 331.200 juta

(harga penawaran Rp 1.400, dalam rupiah penuh, per saham), yang merupakan

22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari

divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN.

Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen

rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 25) menetapkan

untuk dilakukannya pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500,

dalam rupiah penuh, per saham, menjadi Rp)250, dalam rupiah penuh, per saham

dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak 147.199.300 saham

(sejumlah 294.398.600 saham setelah stock split) melalui Program Kompensasi

Manajemen Berbasis Saham (MSOP). Stock split dilakukan dengan akte notaris

Hendra Karyadi, SH, tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-

1611/PM/2001 tanggal 29)Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 saham

dengan jumlah nilai nominal Rp 147.200 juta (harga penawaran Rp 900, dalam

rupiah penuh, per saham), yang merupakan 10% dari modal saham ditempatkan

dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik

Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa

Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6 Mei 2004 (notulen rapat

dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 16) menetapkan untuk

dilakukannya stock split dari Rp.250, dalam rupiah penuh, per saham, menjadi Rp

125, dalam rupiah penuh, per saham. Stock split dilakukan dengan akte notaris

Hendra Karyadi, SH, tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang disetujui oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26 Mei 2004.

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

67

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Mei 2005 (notulen

rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 42) menyetujui

untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) oleh Bank,

dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia,

jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% dari jumlah seluruh

saham Bank yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu

sebanyak 615.160.675 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham

tidak melebihi Rp 2.153.060 juta. Dengan surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia

tanggal 16 Nopember 2005, Bank Indonesia tidak berkeberatan dengan rencana

pembelian kembali saham Bank. Per tanggal 31 Desember 2005 Bank belum

melakukan pembelian kembali saham.

RUPSLB tanggal 15 Mei 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra

Karyadi, S.H., dengan Akta No. 6) menyetujui untuk dilakukannya pembelian

kembali saham (buy back shares) tahap II oleh Bank, dengan ketentuan bahwa

pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia serta dilakukan dari

waktu ke waktu selama 18 bulan terhitung sejak tanggal rapat tersebut, jumlah

saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 1% dari jumlah seluruh saham

yang telah diterbitkan oleh Bank hingga tanggal 27 April 2007 atau seluruhnya

123.275.050 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak

melebihi Rp 678.013. Dengan surat No. 9/160/DPB 3/TPB 3-2 tanggal 11

Oktober 2007, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia terkait

dengan Pembelian Kembali Saham Tahap II.

RUPSLB tanggal 28 November 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris

Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 33), telah menyetujui pemecahan saham

Bank (stock split) dari Rp 125 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 62,50 (nilai

penuh) per saham dan karenanya diputuskan pula perubahan ayat 1, ayat 2, dan

ayat 3 Pasal 4 Anggaran Dasar Bank. Perubahan Anggaran Dasar Bank dilakukan

dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 Desember 2007 yang

diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar

No. AHU-AH.01.10-0247 tanggal 3 Januari 2008.

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

68

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2008 memutuskan untuk mengangkat Bapak

Sigit Pramono selaku Komisaris Independen Bank, efektif sejak tanggal 20

Agustus 2008 setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat

persetujuan No. 10/116/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 20 Agustus 2008.

Berdasarkan Surat No. 038/IQ-ECM/LTR/HFJ/XI/2008.TRIM, tanggal 26

November 2008, menyatakan bahwa aktivitas Pembelian Kembali Saham Tahap

II periode 11 Februari 2008 sampai dengan 13 November 2008 telah selesai

dilaksanakan dengan jumlah pembelian sejumlah 397.562 lot atau 198.781.000

lembar dengan rata-rata perolehan Rp 3.106,88 (nilai penuh) per lembar saham.

Sehingga jumlah pembelian kembali saham yang telah dilakukan sampai dengan

13 November 2008 sebanyak 289.767.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan

pembelian Rp 808.585.

RUPSLB tanggal 18 Desember 2008 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Dr.

Irawan Soerodjo, S.H., MSi. dengan akta No. 114), telah menyetujui

pengambilalihan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam

PT Bank UIB, berkedudukan di Jakarta Timur, sejumlah 42.500 saham, dengan

harga pembelian akhir sebesar Rp 248.257, sehingga Bank akan menjadi

pemegang 100% saham PT Bank UIB, persetujuan mana termasuk tetapi tidak

terbatas pada persetujuan terhadap rancangan akuisisi, ringkasan rancangan

akuisisi dan konsep akta akuisisi dalam rangka pengambilalihan tersebut, dimana

untuk selanjutnya PT Bank UIB tersebut akan diubah kegiatan usahanya menjadi

Bank Umum Syariah, termasuk kemungkinan apabila Bank bermaksud untuk

mengalihkan sebagian saham PT Bank UIB kepada pihak lain yang disetujui oleh

Bank sebagai strategic partner dalam mengembangkan Bank Umum Syariah

tersebut.

5. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) didirikan pada tanggal 18

Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968. Pada tanggal 29

April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun

1992, bentuk badan hokum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Pengalihan BRI menjadi Persero diaktakan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli

1992 Notaris Muhani Salim, S.H., dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

69

dengan Surat Keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992,

serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73, Tambahan No.

3A tanggal 11 September 1992. Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa

kali perubahan, antara lain dengan akta No. 7 tanggal 4 September 1998 Notaris

Imas Fatimah, S.H., pasal 2 tentang Jangka Waktu Berdirinya Perseroan dan pasal

3 tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha untuk menyesuaikan dengan

ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat

Keputusan No. C2-24930.HT.01.04.Th.98 tanggal 13 November 1998 dan telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86, Tambahan No. 7216

tanggal 26 Oktober 1999 dan akta No. 7 tanggal 3 Oktober 2003 Notaris Imas

Fatimah, S.H., antara lain tentang status perusahaan dan penyesuaian dengan

Undang-undang Pasar Modal dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-23726.HT.01.04.TH.2003

tanggal 6 Oktober 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 88, Tambahan No. 11053 tanggal 4 November 2003.

Berdasarkan akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H.,

telah dilakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar BRI, antara lain untuk

penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX J.I tentang Pokok-pokok Anggaran

Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan

Perusahaan Publik, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-

48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008.

Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan

Anggaran Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan

program Management Stock Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar

opsi saham yang telah dieksekusi. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI yang

terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang

kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional

pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha dibidang perbankan sesuai

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

70

dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan

sesuai dengan prinsip syariah.

Program Rekapitalisasi Bank Umum sebagai realisasi dari Program

Rekapitalisasi sesuai Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 tentang

Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Bank

Pemerintah, BRI telah menerima seluruh jumlah rekapitalisasi sebesar nominal Rp

29.149.000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan

dalam dua tahap yaitu sebesar nominal Rp 20.404.300 pada tanggal 25 Juli 2000

dan Rp 8.744.700 pada tanggal 31 Oktober 2000. Lebih lanjut, seperti yang

disebutkan dalam Kontrak Manajemen tanggal 28 Februari 2001 antara Negara

Republik Indonesia cq. Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Keuangan

dengan BRI, Pemerintah telah menetapkan bahwa jumlah kebutuhan rekapitalisasi

BRI untuk mencapai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 4% adalah sebesar

Rp 29.063.531. Oleh karena itu, BRI telah mengembalikan kelebihan jumlah

rekapitalisasi sebesar Rp 85.469 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah

kepada Negara Republik Indonesia pada tanggal 5 November 2001.

Pada tanggal 30 September 2003, Menteri Keuangan mengeluarkan Surat

Keputusan No. 427/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 tentang besarnya

nilai final dan pelaksanaan hak-hak Pemerintah yang timbul sebagai akibat

penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam modal BRI

dalam rangka program rekapitalisasi bank umum. Berdasarkan Surat Keputusan

tersebut, Menteri Keuangan menetapkan bahwa nilai final kebutuhan

rekapitalisasi BRI adalah sebesar Rp 29.063.531.

Penawaran umum saham perdana BRI, berdasarkan pernyataan pendaftaran

tanggal 31 Oktober 2003, Pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri

Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyetujui untuk melakukan

penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar

3.811.765.000 lembar saham biasa BRI bersamaan dengan opsi pemesanan lebih

dan opsi penjatahan lebih. Penawaran umum saham perdana meliputi penawaran

kepada masyarakat internasional (Peraturan 144A dari Perundang-undangan

Sekuritas dan peraturan “S”) dan penawaran kepada masyarakat Indonesia. BRI

menyerahkan pendaftarannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

71

dan pernyataan pendaftaran tersebut telah menjadi efektif berdasarkan Surat Ketua

Bapepam No. S-2646/PM/2003 tanggal 31 Oktober 2003.

Penawaran umum saham perdana BRI meliputi 3.811.765.000 saham

dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham dengan harga jual Rp 875

(Rupiah penuh) per saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah

381.176.000 saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 saham

masing-masing dengan harga Rp 875 (Rupiah penuh) setiap saham telah

dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember

2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih

dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia

memiliki 59,5% saham di BRI. Saham yang ditawarkan tersebut mulai

diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada

tanggal 10 November 2003, dan pada saat yang bersamaan seluruh saham BRI

juga dicatatkan. Kantor pusat BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal

Sudirman Kav. 44-46, Jakarta, Indonesia.

6. Bank Danamon Tbk (BDMN)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank), berkedudukan di Jakarta,

didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 berdasarkan akta notaris Meester Raden

Soedja, S.H. No. 134. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/40/8 tanggal 24 April 1957

dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 664, Berita Negara

Republik Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1957.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum dan bank devisa masing-

masing berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 161259/U.M.II

tanggal 30 September 1958 dan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.

21/10/Dir/UPPS tanggal 5 Nopember 1988 dan Surat Direktorat Perizinan dan

Informasi Perbankan no. 3/744/DPIP/Prz tanggal 31 Desember 2001.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan

terakhir dengan akta notaris No. 14 tanggal 14 Oktober 2008 dibuat dihadapan P.

Sutrisno A. Tampubulon, Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat dalam

Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum-

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

72

AH.01.10-25094 tanggal 11 Desember 2008, serta telah didaftarkan di Kantor

Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan tanggal 24 Desember 2008.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut dilakukan sehubungan dengan penambahan

modal ditempatkan dan disetor Bank dalam rangka Program Kompensasi

Karyawan/Manajemen Berbasis Saham (E/MSOP) dan perubahan komposisi

pemegang saham Bank per tanggal 30 September 2008.

Akta Perubahan Anggaran Dasar Bank sehubungan dengan penambahan

modal ditempatkan disetor Bank dalam rangka E/MSOP dan perubahan komposisi

pemegang saham Bank per tanggal 31 Desember 2008 dalam proses pembuatan,

akan tetapi sesuai Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J1 poin 6.g, penambahan

modal disetor tersebut telah efektif sejak terjadinya penyetoran yaitu tanggal 31

Desember 2008 dan saham yang diterbitkan tersebut mempunyai hak yang sama

dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Bank.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank

adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-

undang dan peraturan yang berlaku dan melakukan kegiatan perbankan lainnya

berdasarkan prinsip Syariah. Bank mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip

Syariah tersebut sejak tahun 2002. Sejak Maret 2004, Bank mulai melakukan

kegiatan micro banking dengan nama Danamon Simpan Pinjam. Kantor pusat

Bank berlokasi di gedung Menara Bank Danamon, Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. E4

No. 6 Mega Kuningan, Jakarta.

7. Bank Mandiri Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Bank Mandiri atau Bank) didirikan di

Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No.

10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-

16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada

Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4

Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank

Bumi Daya (Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank

Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

73

Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya secara bersama-sama disebut Bank

Peserta Penggabungan).

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan

Bank Mandiri adalah melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan

ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai

beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan.

Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari

pelaksanaan program Management Stock Option Plan (MSOP) berdasarkan

jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi. Perubahan Anggaran Dasar

sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sampai

dengan 31 Desember 2008 terakhir kali dilaksanakan dengan akta Notaris Dr. A.

Partomoan Pohan, S.H., LLM No. 4 tanggal 9 Januari 2009 yang telah dilaporkan

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti

penerimaan pelaporan surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00983 tanggal 26 Febuari 2009 dan telah

didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0006399.AH.01.09 tahun 2009

tanggal 26 Febuari 2009.

Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2008 dan 2007

jumlah opsi saham yang telah dieksekusi masing-masing sebanyak 92.882.614

lembar saham dan 181.547.707 lembar saham. Penambahan modal ditempatkan

dan disetor penuh periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2008 dan 2007

yang berasal dari eksekusi saham adalah masing-masing sebesar Rp 78.048

(termasuk penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh dari eksekusi opsi

periode 1 Oktober 2007 sampai 31 Desember 2007 sebesar Rp 31.606) dan Rp

59.169. Penambahan agio saham periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember

2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 238.097 (termasuk agio saham yang

berasal dari eksekusi opsi periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember

2007 sebesar Rp 96.626) dan Rp 137.011.

Pada akhir bulan Pebruari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk

merestrukturisasi Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana

restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

74

1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik

Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan. Selisih antara harga transfer dan nilai

buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh

kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program

Rekapitalisasi.

Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank

Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan

rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan

Bank Mandiri juga mencakup:

a. Restrukturisasi kredit yang diberikan.

b. Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan.

c. Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri.

d. Rasionalisasi sumber daya manusia.

Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang

dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara

hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta

penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat

Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh

Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999

tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat

Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.

Pada tanggal efektif penggabungan usaha:

a. Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke

Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan.

b. Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan

dan dioperasikan oleh Bank Mandiri.

c. Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp 1.000.000

(nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan

sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank

Peserta Penggabungan.

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

75

Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum

dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil

Penggabungan menerima hak dan kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan.

Rekapitalisasi dilakukan dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang

memburuk di Indonesia pada sektor perbankan, pada tanggal 31 Desember 1998,

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tentang

Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan

permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR)

minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum

dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang

ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur

Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8

Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah,

antara lain, harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap

seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang

berstatus Bank Take Over (BTO) oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional

(BPPN).

Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

No. 52 Tahun 1999 (PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal

Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi

Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan dengan nilai maksimum

Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat Keputusan

Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No.

389/KMK.017/1999 dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.

Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank

Mandiri mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000

sesuai dengan penegasan Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui

Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal 29 September 1999 dan persetujuan

Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat No. S-510/M-

PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober

1999 perihal penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

76

modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia

menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas termasuk dalam modal inti

Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada

tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa

selambatlambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah

telah diterima oleh Bank Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember

1999 tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di

Bank Mandiri dalam rangka Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik

Indonesia menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum Rp

42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya

sebesar Rp 180.000.000.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun

1999 tersebut di atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara

Pemerintah dengan Bank Mandiri serta perubahannya, Pemerintah telah

mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua) tahap, yaitu Rp

103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp 75.000.000 pada tanggal 28

Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan

Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian

tersebut menjadi sebesar Rp 178.000.000.

Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri

dan Pemerintah ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar

Rp 173.931.000, atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah.

Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp 1.412.000 ditahan sebagai tambahan modal

disetor, sedangkan sisa sebesar Rp 2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah

pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah

sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.

Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003

tanggal 24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi

Pemerintah yang sebelumnya ditahan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri

telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp 1.412.000

kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003.

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

77

Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan

(KMK-RI) No.227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-

02/2003 tanggal 30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final

tambahan penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp 173.801.315.

Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan

dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah

dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1551/PM/2003

tanggal 27 Juni 2003.

Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan

nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga Rp

675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat atas

4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank

Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank

Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-

2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT-

028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.

Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan

Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah

diumumkan pada Berita Tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.

Bank Mandiri melakukan Kuasi-Reorganisasi untuk menghilangkan

konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, sesuai keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Mei 2003. Penyesuaian kuasi-

reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi

sebesar Rp 162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

78

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan

dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi

melalui Akta No. 130 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29

September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23

Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara

Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003.

Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) telah menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.

Risalah rapat dari RUPSLB tersebut telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H.

dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003.

Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah

melakukan divestasi lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau

sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui private placement. Kantor pusat

Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38 Jakarta Selatan,

Indonesia.

8. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

PT Bakrie & Brothers Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 55

tanggal 13 Maret 1951 dari Notaris Sie Khwan Djioe dengan nama N.V. Bakrie &

Brothers. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.8/81/6 tanggal

25 Agustus 1951. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan, antara lain berdasarkan Akta Notaris No. 15 tanggal 19 Juli 2008 oleh

Agus Madjid, S.H., mengenai perubahan seluruh isi anggaran dasar perusahaan

untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Peseroan

Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-

49901.AH.01.02 tanggal 11 Agustus 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

Perusahaan meliputi perdagangan umum, industri, terutama produksi pipa baja,

bahan bangunan dan bahan konstruksi lainnya, perangkat dan sistem komunikasi,

barang elektronik dan elektrik, serta penyertaan modal pada perusahaan lain.

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

79

Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Wisma Bakrie

2, Lantai 16, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta Selatan. Perusahaan

beroperasi secara komersial mulai tahun 1951.

Pada tanggal 28 Agustus 1989, Perusahaan melakukan Penawaran Umum

Saham Perdana kepada masyarakat atas sejumlah saham Perusahaan sebanyak

2.850.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham. Seluruh

saham Perusahaan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Pada tanggal 9 Maret 1990, Perusahaan kembali melakukan pencatatan atas

saham-saham para pendiri Perusahaan dalam bentuk company listing di BEJ dan

Bursa Efek Surabaya (BES). Saham-saham yang dicatatkan dalam company

listing ini merupakan saham- saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh

oleh para pendiri Perusahaan sejumlah 16.150.000 saham biasa atas nama yang

terdiri dari 7.600.000 saham yang belum dicatatkan di bursa dan 8.550.000 saham

yang dicatatkan kembali pada bursa dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per

saham. Dengan dicatatnya saham-saham ini, maka jumlah saham Perusahaan yang

telah tercatat di bursa seluruhnya menjadi 19.000.000 saham.

Sesuai dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) tanggal 22 Nopember 1991 kembali Perusahaan melakukan pencatatan

atas sejumlah saham Perusahaan melalui system private placement. Perusahaan

menawarkan 978.969 saham biasa atas nama yang memiliki nilai nominal sebesar

Rp 1.000 per saham yang seluruhnya dicatatkan di BEJ pada tanggal 27

Nopember 1991, sehingga jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di bursa

pada saat itu seluruhnya menjadi 19.978.969 saham.

Dalam tahun yang sama, sesuai dengan persetujuan RUPSLB, sebagaimana

tercantum dalam Akta Notaris Amrul Partomoan Pohan, S.H., LLM No 39

tanggal 12 Desember 1991, pada tanggal 10 Januari 1992, Perusahaan

mencatatkan lagi sejumlah saham Perusahaan di BEJ melalui mekanisme private

placement. Perusahaan mencatatkan sebanyak 1.031 saham biasa atas nama

dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham, sehingga jumlah saham

Perusahaan yang dicatatkan di bursa menjadi 19.980.000 saham.

Selanjutnya, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I)

pada tanggal 27 April 1993 dalam rangka akuisisi 52,5% saham PT Bakrie

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

80

Sumatera Plantations Tbk. Dalam PUT I ini, Perusahaan menerbitkan 1.080.000

saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham, yang

memiliki hak yang sama dengan saham-saham yang telah diterbitkan sebelumnya.

Saham biasa atas nama dalam PUT I ini ditawarkan dengan harga penawaran

sebesar Rp 6.000 per saham dan seluruhnya dicatatkan di BEJ pada tanggal 4 Juni

1993. Jumlah seluruh saham Perusahaan yang tercatat di bursa sesudah PUT I ini

menjadi 21.060.000 saham.

Berdasarkan persetujuan RUPSLB tanggal 19 April 1993, sebagaimana

tertuang dalam Akta Notaris Amrul Partomoan Pohan, S.H., LLM No. 32 tanggal

19 April 1993, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Obligasi Bakrie &

Brothers I Tahun 1993 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang. Obligasi

tersebut ditawarkan dengan nilai nominal Rp 50.000.000.000 dan seluruhnya

dicatatkan pada BEJ pada tanggal 27 September 1993.

Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 28 April 1994, Perusahaan

melakukan pencatatan 31.590.000 saham dalam bentuk saham bonus di BEJ dan

BES masing-masing pada tanggal 22 Juni 1994 dan 24 Juni 1994. Berkenaan

dengan pencatatan ini Perusahaan memberikan hak kepada setiap pemilik 2 saham

Perusahaan untuk memperoleh 3 saham bonus. Saham-saham yang dicatatkan

merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per

saham. Dengan dicatatkannya saham-saham ini, maka jumlah saham Perusahaan

yang telah tercatat di bursa seluruhnya menjadi 52.650.000 saham.

Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 31 Mei 1994, Perusahaan

melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT II) dengan menerbitkan

189.540.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per

saham, yang memiliki hak yang sama dengan saham-saham Perusahaan yang telah

diterbitkan sebelumnya. Saham-saham tersebut dicatatkan di BEJ dan BES

masing-masing pada tanggal 14 Juli 1994 dan 11 Juli 1994. Dengan

diterbitkannya saham-saham tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang telah

tercatat di bursa menjadi sebanyak 242.190.000 saham.

Berdasarkan persetujuan RUPSLB per tanggal 23 Mei 1995, Perusahaan

melakukan pemecahan atas nilai nominal saham dengan rasio pemecahan sebesar

1:2, sehingga setiap satu saham lama Perusahaan yang memiliki nilai nominal Rp

Page 96: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

81

1.000 per saham dipecah menjadi 2 saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp

500 per saham. Dengan dilakukannya pemecahan atas saham-saham tersebut,

maka jumlah saham Perusahaan yang tercatat di bursa menjadi sebanyak

484.380.000 saham.

Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 8 Nopember 1996, Perusahaan

melakukan pencatatan atas sejumlah 1.453.140.000 saham biasa atas nama,

berupa saham bonus yang dibagikan kepada para pemegang saham Perusahaan.

Saham-saham bonus tersebut berasal dari kapitalisasi agio saham hasil PUT II,

yang memberikan hak kepada setiap pemilik 1 saham Perusahaan untuk

memperoleh 3 saham bonus dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham.

Dengan dicatatnya saham-saham tersebut, maka jumlah saham perusahaan yang

telah tercatat di bursa pada saat itu seluruhnya menjadi 1.937.520.000 lembar

saham.

Pada tanggal 24 Januari 2001, Perusahaan telah mengadakan RUPSLB

yang menyetujui adanya peningkatan modal dasar serta perubahan modal yang

ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan tersebut telah dilaksanakan sesuai

dengan Peraturan No. IX D.4, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal)

(Bapepam-LK) No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, tentang

Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Sehubungan

dengan perubahan tersebut, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan

Akta No. 154 tanggal 31 Agustus 2001 dari Notaris Agus Madjid, S.H., mengenai

perubahan modal yang ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan Anggaran

Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

(sebelumnya Menteri Kehakiman) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan

No. C 09904 HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Oktober 2001.

Pada tanggal 25 Oktober 2001, Perusahaan melakukan Penambahan Modal

Tanpa HMETD sehubungan dengan pelaksanaan restrukturisasi hutang dengan

menerbitkan 36.812.880.000 saham Seri B dengannilai nominal sebesar Rp 70

per saham, yang memiliki hak yang sama dengan saham Seri A yang telah

diterbitkan sebelumnya. Saham Seri B tersebut dicatatkan di BEJ pada tanggal 25

Oktober 2001 dan di BES pada tanggal 31 Oktober 2001. Dengan demikian, maka

Page 97: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

82

pada tanggal 31 Desember 2001 seluruh saham Perusahaan yang tercatat di bursa

menjadi sebanyak 38.750.400.000 saham.

Berdasarkan persetujuan RUPSLB yang diadakan pada tanggal 28 Pebruari

2005 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Agus Madjid, S.H. No. 1

tanggal 1 Maret 2005, dan telah dilaporkan dan disahkan oleh Menteri Kehakiman

dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Keputusan No. C-

05619HT.01.04.TH.2005 pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan melakukan

perubahan atas nilai nominal saham yang diakibatkan oleh adanya penggabungan

saham yang dilaksanakan dengan rasio 5:1. Setiap 5 saham Perusahaan digabung

menjadi 1 saham baru, sehingga komposisi modal dasar Perusahaan setelah

dilakukan penggabungan saham terdiri dari 1.550.016.000 saham Seri A dengan

nilai nominal Rp 2.500 per saham dan 7.362.576.000 saham Seri B dengan nilai

nominal Rp 350 per saham. Dengan demikian, sejak tanggal 17 Maret 2005,

seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa adalah 7.750.080.000 saham.

Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 29 April 2005, sebagaimana

tertuang dalam Akta Notaris Abdul Madjid S.H. No. 1 tanggal 2 Mei 2005,

pemegang saham memberikan persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar

Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh.

Pemegang Saham juga memberikan persetujuan atas penerbitan 19.220.198.400

saham baru (Seri C) melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas III (PUT III)

dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Saham Seri C tersebut

merupakan saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang memiliki

hak yang sama dengan saham-saham Perusahaan yang telah diterbitkan

sebelumnnya. Dengan dicatatkannya saham baru ini, jumlah saham Perusahaan

yang tercatat di bursa menjadi sebanyak 26.970.278.400 saham.

Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 6 Juni 2007, sebagaimana tertuang

dalam Akta Notaris Abdul Madjid, S.H., No. 26 tanggal 15 Juni 2007, pemegang

saham memberikan persetujuan atas peningkatan modal disetor penuh melalui

Employee Stock Option Program (ESOP) dan Management Stock Option

Program (MSOP).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah

diaktakan dengan Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 44 tanggal 21 Febuari

Page 98: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

83

2008, pemegang saham perusahaan memberikan persetujuan peningkatan nilai

nominal saham perusahaan melalui pengurangan jumlah saham (reverse stock)

dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan

nilai nominal saham tersebut. Selanjutnya, berdasarkan pernyataan keputusan

rapat perusahaan yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Robert Purba, S.H.,

No. 52 tanggal 26 Febuari 2008, para pemegang saham perusahaan memberikan

persetujuan peningkatan modal dasar perusahaan dari semula Rp 19 triliun terdiri

dari 44.393.176.000 lembar saham sebelum reverse stock menjadi 22.196.588.000

lembar saham menjadi Rp 80 triliun terdiri dari 372.196.588.000 lembar saham

yang merupakan prasyarat untuk rencana Penawaran Umum Terbatas IV.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan

No.AHU-09414.AH.01.01 tahun 2008 tanggal 26 Febuari 2008.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan

pada tanggal 17 Maret 2008, para pemegang saham perusahaan menyetujui PUT

IV dengan menerbitkan saham baru (Seri C) sejumlah 80.236.578.240 lembar

melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan harga

pelaksanaan Rp 500 per lembar saham dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar

Perusahaan dalam rangka peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor

perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD.

Berkenaan dengan PUT IV, perusahaan juga menerbitkan waran, dimana

setiap 17 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 waran Seri I yang

diberikan secara sebagai insentif bagi pemegang saham perusahaan dan/atau

pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan jumlah waran sebanyak

4.719.798.720 dengan harga pelaksanaan Rp 620.

9. Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)

PT Bank Niaga Tbk (Bank) merupakan suatu perseroan terbatas yang

didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia, berkedudukan di Jakarta

dengan alamat Jalan Jenderal Sudirman Kavling 58, Jakarta, anggaran dasarnya

termuat dalam Akta Pendirian Perusahaan yang dibuat di hadapan Raden Meester

Soewandi, notaris di Jakarta, No. 90 tanggal 26 September 1955, dan diubah

dengan akta notaris yang sama No. 9 tanggal 4 Nopember 1955. Akta-akta ini

Page 99: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

84

mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusan No. J.A.5/110/15

tanggal 1 Desember 1955, didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 13

Desember 1955, berturut-turut di bawah No. 2126 dan 2127 dan diumumkan

dalam Tambahan No. 729 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal

4 September 1956.

Pada tanggal 28 Mei 2008, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Bank menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk. Perubahan

nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia melalui surat No. AHU-32968.AH.01.02 tahun 2008 tanggal

13 Juni 2008 dan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

10/56/KEP.GBI/2008 tanggal 22 Juli 2008.

Anggaran Dasar Bank CIMB Niaga telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan Akta No. 10 tanggal 21 Nopember 2008 yang dibuat

dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, Notaris di Jakarta, mengenai

perubahan pasal 4 ayat 4.2 Anggaran Dasar Bank CIMB Niaga sehubungan

dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari hasil eksekusi Waran Seri

I sebesar Rp 1.000, sehingga jumlah keseluruhan modal ditempatkan dan disetor

Bank CIMB Niaga meningkat menjadi Rp 1.552.420. Perubahan ini telah diterima

oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat

No. AHU-AH.01.10-24908 tanggal 9 Desember 2008.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Niaga, ruang lingkup kegiatan

Bank Niaga adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-

undang dan peraturan yang berlaku, dan melakukan kegiatan perbankan lainnya

berdasarkan prinsip Syariah. Bank Niaga mulai melakukan kegiatan perbankan

berdasarkan prinsip Syariah pada tanggal 27 September 2004.

Bank Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum, bank devisa dan

bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah masing-masing

berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 249544/U.M.II tanggal 11

Nopember 1955, surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 7/116/Kep/Dir/UD

tanggal 22 Nopember 1974 dan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

6/71/KEP.GBI/2004 tanggal 16 September 2004.

Page 100: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

85

Sesuai persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. AHU-32968.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008 tentang

Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan persetujuan

Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.

10/56/KEP.GBI/2008 tanggal 22 Juli 2008 tentang Persetujuan Perubahan izin

usaha atas nama PT Bank Niaga Tbk menjadi izin usaha atas nama PT Bank

CIMB Niaga Tbk, maka nama PT Bank Niaga Tbk berubah menjadi PT Bank

CIMB Niaga Tbk.

10. Bank International Indonesia Tbk (BNII)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Bank) adalah perusahaan terbatas

yang didirikan di Republik Indonesia pada tahun 1959, berdasarkan akta No. 53

tanggal 15 Mei 1959 dari notaris pengganti Soeleman Ardjasasmita, S.H. dan

telah diubah dengan akta No. 9 tanggal 4 Agustus 1959 dan No. 21 tanggal 6

Oktober 1959 dari notaris Eliza Pondaag, S.H. di Jakarta. Akta pendirian ini telah

mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat

Keputusannya No. J.A.5/112/18 tanggal 2 Nopember 1959 dan telah didaftarkan

ke Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 2116 tanggal 5 Nopember 1959.

Pada tanggal 31 Maret 1980 Bank melakukan penggabungan usaha (merger)

dengan PT Bank Tabungan Untuk Umum 1859, Surabaya. Keputusan merger ini

dituangkan dalam akta notaris Arianny Lamoen Redjo, S.H. No. 17 tanggal 31

Maret 1980.

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

21/11/Dir/UPPS tanggal 9 Nopember 1988, Bank memperoleh peningkatan status

menjadi Bank Devisa. Pada tanggal 5 September 2002, dengan akta No. 16 dari

Notaris Fathiah Helmi, S.H. yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. C-

19589.HT.01.04.TH.2002 tanggal 10 Oktober 2002, Bank menambah aktivitas

perbankan Syariah dalam aktivitas komersial Bank. Bank mulai melakukan

kegiatan berdasarkan prinsip Syariah tersebut sejak bulan Mei 2003.

Pada tahun 2008, Anggaran Dasar Bank telah mengalami dua kali

perubahan. Perubahan pertama dalam rangka penyesuaian dengan Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan

Page 101: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

86

pelaksanaannya. Perubahan ini didokumentasikan dalam akta No. 10 dari notaris

Engawati Gazali, S.H., tanggal 16 Juli 2008 dan telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-

56218. AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 28 Agustus 2008.

Pada tanggal 1 Desember 2008 Bank menyelenggarakan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui untuk mengubah pasal 4 ayat 1 dan

pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan modal dasar dan

modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Keputusan ini

didokumentasikan dalam surat No.600/ZXI02/XII/2008 notaris Ny. Poerbaningsih

Adi Warsito, S.H., tanggal 1 Desember 2008. Perubahan kedua ini sedang dalam

proses legalisasi. Bank menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan sesuai

dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku dan melakukan kegiatan

perbankan lainnya berdasarkan prinsip Syariah.

Kantor pusat Bank beralamat di Jalan M.H. Thamrin, No. 51, Jakarta Pusat.

Bank memiliki 1 kantor pusat, 64 kantor cabang dan 181 kantor cabang pembantu,

dan 4 kantor cabang Syariah per 31 Desember 2008 (2007: 1 kantor pusat, 64

kantor cabang dan 171 kantor cabang pembantu, dan 2 kantor cabang Syariah,

2006: 1 kantor pusat, 64 kantor cabang dan 167 kantor cabang pembantu, dan 1

kantor cabang Syariah). Jumlah karyawan Bank per 31 Desember 2008, 2007 dan

2006 adalah masing-masing 7.423, 7.075 dan 7.082 karyawan.

Pada bulan Mei 1999, sebagai bagian dari Program Rekapitulasi Perbankan

Nasional, Pemerintah Indonesia melakukan penyertaan modal pada Bank sebesar

Rp 8.714.000. Pada bulan Januari 2000, Bank mengembalikan dana rekapitalisasi

sebesar Rp 2.086.425 kepada Pemerintah Indonesia, sehingga jumlah penyertaan

modal Pemerintah Indonesia pada Bank adalah sebesar Rp 6.627.575.

Pada bulan Juli 2001, Bank Indonesia menetapkan Bank sebagai bank dalam

penyehatan dan menyerahkan Bank kepada Badan Penyehatan Perbankan

Nasional (BPPN). Dengan membaiknya kondisi Bank, pada bulan Maret 2004,

Gubernur Bank Indonesia mencabut status Bank sebagai bank dalam penyehatan

dan menerima kembali Bank dari BPPN.

Pada tanggal 2 April 2002, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

menyetujui perubahan modal dasar Bank dengan menambah seri saham yaitu

Page 102: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

87

saham Seri D dengan nilai nominal Rp 5 (nilai penuh) per saham sehingga jumlah

modal dasar Bank sebesar Rp 38.000.000 terdiri dari 3.881.462.307 saham Seri A

dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham; 40.856.044.855 saham Seri

B dengan nilai nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham; 52.595.515.440 saham

Seri C dengan nilai nominal Rp 125 (nilai penuh) per saham; dan

4.875.564.761.925 saham Seri D dengan nilai nominal Rp 5 (nilai penuh) per

saham. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini telah

didokumentasikan dalam akta No. 2 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. tanggal 2

April 2002 dan telah dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

sebagaimana termuat dalam Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran

Dasar Bank No. C-05634.HT.01.04.TH.2002 tanggal 5 April 2002 dan telah

didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan

Perdagangan Jakarta Pusat No. 3698/RUB.09.05/IV/2002 tanggal 18 April 2002.

Pengolahan dan analisis data untuk penelitian ini dibatasi pada perusahaan-

perusahaan yang stabil dalam kinerjanya dan bertahan pada keadaan

perekonomian di Indonesia/Nasional maupun Dunia/Internasional dari semua

perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ45 (Lampiran 1) selama tahun

2004 sampai 2009. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data,

maka dapat ditentukan perusahaan-perusahaan yang stabil sejak bulan Februari

2005 sampai dengan Januari 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Dua puluh empat (24) perusahaan LQ45 yang bertahan dari Februari 2004-Januari 2009

No Kode Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan

1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 13 INCO International Nickel Indonesia Tbk

2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

3 ASII Astra International Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

4 BBCA Bank Central Asia Tbk 16 ISAT Indosat Tbk

5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

6 BDMN Bank Danamon Tbk 18 MEDC Medco Energi International Tbk

7 BMRI Bank Mandiri Tbk 19 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk

8 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

9 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 21 SMCB Holcim Indonesia Tbk

10 BNII Bank International Indonesia Tbk 22 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

11 BUMI BUMI Resources Tbk 23 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk

12 ENRG Energi Mega Persada Tbk 24 UNTR United Tractors Tbk

Sumber: Data diolah

Page 103: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

88

Pengolahan analisis data dalam penelitian ini dibatasi dari 24 perusahaan

diambil menjadi 10 perusahaan (nomor urut 1 sampai 10 pada Tabel 2) yang

berada dalam posisi bertahan, karena pada prinsipnya data-data yang diperoleh

sama. Selanjutnya dihitung dan dianalisis tentang Laporan Keuangan, Laporan

Laba Rugi, Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak (NOPAT), Hutang (Kewajiban),

Modal (Ekuitas Pemilik), Total Aset (Total Aktiva), Return On Invesment (ROI)

pada 10 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Pembahasan dan analisis

data dapat dilihat di bawah ini.

4.3. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menunjukkan kondisi perkembangan usaha dari

perusahaan-perusahaan dan pengelolaan dana dari para investor yang pada

dasarnya dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian, serta memberikan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan status perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

mengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang diolah dan dianalisis

adalah laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) yang

merupakan gabungan laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan.

Kondisi laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk sebagai salah satu

perusahaan LQ45 yang berada pada posisi bertahan dapat dilihat pada Tabel 3.

Laporan keuangan pada Tabel 3 merupakan hasil perhitungan dengan

menggunakan Microsoft Excel 2007. Perhitungan yang dilakukan adalah total

aktiva yang diperoleh dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Berdasarkan

Tabel 3 maka dapat dilihat perkembangan perusahaan per tahun, yaitu: pada tahun

2004, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memiliki jumlah aktiva lancar Rp.

1.243.319.000.000,- dan jumlah aktiva tidak lancar Rp. 2.139.502.000.000,-

sehingga jumlah aktiva Rp. 3.382.821.000.000,- dan tahun 2005 perusahaan AALI

memiliki jumlah aktiva lancar sebesar Rp. 686.549.000.000,- dan jumlah aktiva

tidak lancar sebesar Rp. 2.505.166.000.000,- sehingga total aktiva sebesar Rp.

3.191.715.000.000,-. Selisih total aktiva tahun 2005 dengan total aktiva tahun

2004 adalah –6%, maka pertumbuhan aktiva perusahaan menurun.

Tahun 2006, AALI memiliki jumlah aktiva lancar Rp. 492.195.000.000,-

dan jumlah aktiva tidak lancar Rp. 3.004.770.000.000,- sehingga total aktiva Rp.

Page 104: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

89

3.496.965.000.000,-. Selisih total aktiva tahun 2006 dengan total aktiva tahun

2005 adalah 10%, maka pertumbuhan aktiva perusahaan meningkat.

Tahun 2007, AALI memiliki jumlah aktiva lancar Rp. 1.647.854.000.000,-

dan jumlah aktiva tidak lancar Rp. 3.705.132.000.000,- sehingga total aktiva Rp.

5,352,986.000.000,-. Selisih total aktiva tahun 2007 dengan total aktiva tahun

2006 adalah 53%, maka pertumbuhan aktiva perusahaan meningkat.

Tahun 2008, AALI memiliki jumlah aktiva lancar Rp. 1.975.656.000.000,-

dan jumlah aktiva tidak lancar Rp. 4.544.135.000.000,- sehingga total aktiva

sebesar Rp. 6.519.791.000.000,-. Selisih total aktiva tahun 2008 dengan total

aktiva tahun 2007 adalah 22%, maka pertumbuhan aktiva perusahaan menurun.

Pada tahun 2008 pertumbuhan perusahaan hanya 22% merupakan dampak adanya

krisis global pada tanggal 6 Oktober 2008.

Tabel 3. Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Berdasarkan Aktiva dalam 5 tahun terakhir.

PT Astra Agro Lestari Tbk. Tahun

(dalam Jutaan Rupiah) 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas dan setara kas 970.156 312.807 195.440 1.012.772 867.676

Investasi jangka pendek 9.333 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih) 62.197 94.724 21.014 111.664 16.346

Piutang lain-lain 7.111 4.820 2.535 3.494 8.359 Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang) 146.655 189.813 191.861 413.813 781.363

Uang muka 35.537 50.831 32.679 93.465 264.483

Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka 21.362 23.498 48.666 12.646 37.429

Piutang derivative 301 723

Jumlah aktiva lancer 1.243.319 686.549 492.195 1.647.854 1.975.656

Aktiva tidak lancerKas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 211

Piutang pihak hubungan istimewa 31 202 485 9,514

Aktiva pajak tangguhan, bersih 59.722 61.080 66.665 65.792 61.501

Tanaman perkebunanTanaman menghasilkan (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 839.494 791.385 733.368 675.236 600.653

Tanaman belum menghasilkan 21.385 101.594 295.045 667.296 1.336.623 Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 1.063.592 1.294.715 1.544.653 1.755.574 2.001.772

Goodwill, bersih 49.721 48.709 45.092 66.947 73.953

Perkebunan plasma, bersih 29.821 54.601 96.693 131.368 184.597

Tagihan restitusi pajak 43.424 115.336 170.738 258.703 199.658

Aktiva lain-lain 32.101 37.544 52.031 74.702 85.378

Jumlah aktiva tidak lancer 2.139.502 2.505.166 3.004.770 3.705.132 4.544.135

JUMLAH AKTIVA 3.382.821 3.191.715 3.496.965 5.352.986 6.519.791

Page 105: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

90

Tabel 4. Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Berdasarkan Kewajiban dalam 5 tahun terakhir.

PT Astra Agro Lestari Tbk. Tahun

(dalam Jutaan Rupiah) 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban Lancar

Uang muka pelanggan 83.888 116.660 58.077 260.320 161.206

Hutang usaha:

Pihak ketiga 100.619 114.507 99.972 151.826 265.869

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 4.500 1.877 2.272 13.899 25.586

Hutang lain-lain 6.224 5.544 3.355 4.716 9.424

Biaya yang masih harus dibayar 63.347 36.494 39.051 31.284 97.961

Hutang pajak 198.009 86.792 87.899 556.828 452.036

Pinjaman bank jangka pendek 5.000 5.000 255.250 5.000

Penyisihan kerugian pelepasan anak perusahaan 4.085 4.085 4.085 Bagian pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 63.188 36.592 10.921

Hutang derivative 2.717

Hutang obligasi, bersih 499.426

Kewajiban diestimasi 4.085 4.085

Jumlah kewajiban lancer 1.028.286 407.551 563.599 1.027.958 1.016.167

Kewajiban Tidak Lancar

Hutang pihak hubungan istimewa 790

Kewajiban pajak tangguhan, bersih 32.074 36.226 34.185 32.971 26.735

Kewajiban imbalan kerja 89.646 140.313 Pinjaman bank jangka panjang, dikurangi jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 55.588 18.996

Perkebunan plasma, bersih 51.224

Hutang obligasi, bersihPenyisihan imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja 62.029 25.604 60.062

Jumlah kewajiban tidak lancer 201.705 80.826 94.247 122.617 167.048

Jumlah kewajiban 1.229.991 488.377 657.846 1.150.575 1.183.215

Hak minoritas 87.495 80.696 90.542 141.809 180.331

Laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk berdasarkan kewajiban dalam

5 tahun terakhir (Tabel 4) yang merupakan hasil perhitungan dari kewajiban

lancar per tahun dan kewajiban tidak lancar pertahun (periode tahun 2004 sampai

tahun 2009). Berdasarkan Tabel 4 maka dapat dilihat perkembangan perusahaan

per tahun, yaitu: pada tahun 2004, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memiliki

jumlah kewajiban lancar Rp. 1.028.286.000.000,- dan jumlah kewajiban tidak

lancar Rp. 201.705.000.000,- sehingga jumlah kewajiban Rp. 1.229.991.000.000,-

dengan hak minoritas sebanyak Rp. 87.495.000.000,- dan tahun 2005 perusahaan

AALI memiliki jumlah kewajiban lancar Rp. 407.551.000.000,- dan jumlah

kewajiban tidak lancar Rp. 80.826.000.000,- sehingga jumlah kewajiban Rp.

488.377.000.000,- dengan hak minoritas sebanyak Rp. 80.696.000.000,-. Selisih

Page 106: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

91

jumlah kewajiban tahun 2005 dengan jumlah kewajiban tahun 2004 adalah – 60%,

maka pertumbuhan kewajiban perusahaan menurun.

Tahun 2006, AALI memiliki jumlah kewajiban lancar Rp.

563.599.000.000,- dan jumlah kewajiban tidak lancar Rp. 94.247.000.000,-

sehingga total kewajiban Rp. 657.846.000.000,-. Selisih total kewajiban tahun

2006 dengan total kewajiban tahun 2005 adalah 35%, maka pertumbuhan aktiva

perusahaan meningkat.

Tahun 2007, AALI memiliki jumlah kewajiban lancar Rp.

1.027.958.000.000,- dan jumlah kewajiban tidak lancar Rp. 122.617.000.000,-

sehingga jumlah kewajiban Rp. 1,150,575.000.000,- dengan hak minoritas

sebanyak Rp. 141.809.000.000,-. Selisih jumlah kewajiban tahun 2007 dengan

jumlah kewajiban tahun 2006 adalah 75%, maka pertumbuhan kewajiban

perusahaan meningkat.

Tahun 2008, AALI memiliki jumlah kewajiban lancar Rp.

1.016.167.000.000,- dan jumlah kewajiban tidak lancar Rp. 167.048.000.000,-

sehingga jumlah kewajiban Rp. 1.183.215.000.000,- dengan hak minoritas

sebanyak Rp. 180.331.000.000,-. Selisih jumlah kewajiban tahun 2008 dengan

jumlah kewajiban tahun 2007 adalah 3%, maka pertumbuhan kewajiban

perusahaan menurun. Pada tahun 2008 pertumbuhan perusahaan hanya 3%

merupakan dampak adanya krisis global pada tanggal 6 Oktober 2008.

Tabel 5. Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Berdasarkan Ekuitas dalam 5 tahun terakhir.

PT Astra Agro Lestari Tbk. Tahun

(dalam Jutaan Rupiah) 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham – nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh)

Modal dasar - 4.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 786.445 787.373 787.373 787.373 787.373

Tambahan modal disetor, bersih 81.295 83.476 83.476 83.476 83.476 Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali (3.173) (3.173) (3.173) (3.173) (3.173)Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300

Saldo laba:

Telah ditentukan penggunaannya 30.000 60.000 157.500 157.500 157.500

Belum ditentukan penggunaanya 1.167.468 1.691.666 1.720.091 3.032.126 4.127.769

Jumlah ekuitas 2.065.335 2.622.642 2.748.567 4.060.602 5.156.245

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.382.821 3.191.715 3.496.955 5.352.986 6.519.791

Page 107: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

92

Hasil perhitungan laporan keuangan berdasarkan ekuitas dalam lima tahun

terakhir pada tabel di atas dilakukan dengan penjumlahan ekuitas per tahun (tahun

2004 sampai dengan tahun 2008). Berdasarkan Tabel 5 maka dapat dilihat

perkembangan perusahaan per tahun, yaitu: pada tahun 2004, PT Astra Agro

Lestari Tbk (AALI) memiliki jumlah ekuitas Rp. 2.065.335.000.000,- dan tahun

2005 perusahaan memiliki jumlah ekuitas sebesar Rp. 2.622.642.000.000,-

sehingga selisih jumlah ekuitas tahun 2005 dengan jumlah ekuitas tahun 2004

adalah 27%, maka pertumbuhan ekuitas perusahaan meningkat dari tahun

sebelumnya.

Tahun 2006, PT AALI memiliki jumlah ekuitas sebesar Rp.

2.748.567.000.000,- dan tahun 2007 sebesar Rp. 4.060.602.000.000,- serta pada

tahun 2008 sebesar Rp. 5.156.245.000.000,-. Selisih jumlah ekuitas tahun 2006

dengan jumlah ekuitas tahun 2005 adalah 5%, maka pertumbuhan aktiva

perusahaan menurun dari tahun sebelumnya. Selisih jumlah ekuitas tahun 2007

dengan jumlah ekuitas tahun 2006 adalah 48%, maka pertumbuhan jumlah ekuitas

perusahaan meningkat dari tahun sebelumnya. Selisih jumlah ekuitas tahun 2008

dengan jumlah ekuitas tahun 2007 adalah 27%, maka pertumbuhan ekuitas

perusahaan menurun dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 pertumbuhan

ekuitas perusahaan sebesar 27% merupakan dampak adanya krisis global pada

tanggal 6 Oktober 2008.

4.3.1. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu. Laporan laba rugi menyajikan informasi keuangan yang

dihubungkan dengan lima aktivitas besar usaha, yaitu:

6. Penghasilan (penjualan) – uang diperoleh dari penjualan produk atau jasa

perusahaan.

7. Harga pokok penjualan – biaya produksi atau biaya untuk menghasilkan

barang-barang dan jasa yang akan dijual.

8. Beban operasi yang berhubungan dengan (a) pemasaran dan distribusi

produk atau jasa, dan (b) administrasi umum.

Page 108: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

93

9. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, yaitu bunga dibayarkan kepada

kreditur preusan dan pembayaran dividen kepada pemegang saham istimewa

(bukan pembayaran dividen pada pemegang saham biasa).

10. Beban pajak, yaitu jumlah pajak yang ditanggung berdasarkan pajak

pendapatan perusahaan.

Tabel 6. Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Berdasarkan Laba Rugi dalam 5 tahun terakhir.

TahunPT Astra Agro Lestari Tbk.(dalam Jutaan Rupiah) 2004 2005 2006 2007 2008

Pendapatan Bersih 3.472.524 3.370.936 3.757.987 5.960.954 8.161.217

Harga Pokok Penjualan (1.910.934) (1.907.582) (2.277.740) (2.773.747) (4.357.818)

Laba Kotor 1.561.590 1.463.354 1.480.247 3.187.207 3.803.399

( * ) Beban Penjualan (77.683) (91.718) (108.956) (88.168) (161.273)

( * ) Beban Umum dan administrasi (199.095) (173.021) (172.694) (192.994) (264.782)

Beban Usaha (276.778) (264.739) (281.650) (281.162) (426.055)

Laba Usaha 1.284.812 1.198.615 1.198.597 2.906.045 3.377.344

( * ) Beban bunga dan keuangan (115.624) (31.958) (25.040) (7.434) (179)( * ) Selisih antara realisasi kerugian dan penyisihan kerugian yang dibukukan atas pelepasan anak perusahaan 18.365 ( * ) Selisih antara akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma dengan nilai konversi (26.314) (44.333) (34.443) (25.191) (16.592)

( * ) Kerugian/keuntungan selisih kurs 46.555 2.592 (8.901) 2.289 78.310

( * ) Beban amortisasi goodwill (4.147) (4.293) (4.329) (5.707) (6.375)

( * ) Pendapatan bunga 18.698 25.958 16.788 31.550 129.424 ( * ) Keuntungan/kerugian kontrak berjangka komoditi 4.314 2.006 (7.854) 403.317

( * ) Lain-lain 8.173 1.016 19.376 18.690 (15.814)

Penghasilan (Beban) Lain-lain (49.980) (49.012) (44.403) 14.197 572.091

Laba sebelum pajak penghasilan 1.234.832 1.149.603 1.154.194 2.920.242 3.949.435

( * ) Pajak Kini (371.693) (330.260) (347.778)

( * ) Pajak tangguhan (32.254) (2.794) 7.615

Beban pajak penghasilan (403.947) (333.054) (340.163) (880.335) (1.233.917)

Laba sebelum hak minoritas 830.885 816.549 814.031 2.039.907 2.715.518

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (30.103) (26.139) (26.713) (66.479) (84.499)

Laba bersih/NOPAT 800.782 790.410 787.318 1.973.428 2.631.019

Laporan keuangan berdasarkan laba rugi dalam 5 tahun terakhir (Tabel 6)

merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.

Perhitungan yang dilakukan adalah penjumlahan laba usaha per tahun dengan

penghasilan (beban) lain-lain per tahun, maka diperoleh laba sebelum pajak

penghasilan.

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat perkembangan PT Astra Agro Lestari Tbk

(AALI) per tahun, yaitu: pada tahun 2004, perusahaan memiliki laba sebelum

pajak penghasilan sebesar Rp. 1.234.832.000.000,- dan pada tahun 2005 sebesar

Page 109: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

94

Rp. 1.149.603.000.000,- sehingga pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan

sebesar –7%. Tahun 2006 perusahaan memiliki laba sebelum pajak penghasilan

Rp. 1.154.194.000.000,- dan tahun 2007 sebesar Rp. 2.920.242.000.000,- serta

tahun 2008 sebesar Rp. 3.949.435.000.000,-. Berdasarkan selisih laba sebelum

pajak penghasilan dari tahun yang berjalan dengan tahun sebelumnya, maka

pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan adalah 0.4%, 153% dan 35%. Hal

ini menunjukkan bahwa pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan perusahaan

AALI pada tahun 2006 memiliki sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya dan

pada tahun 2007 mengalami peningkatan yang tinggi melebihi 100% dari tahun

sebelumnya, serta pada tahun 2008 mengalami penurunan pertumbuhan dari tahun

sebelumnya karena dipengaruhi oleh krisis global.

Laporan laba rugi perusahaan memberikan informasi tentang laba bersih

(NOPAT) dengan menghitung penjumlahan laba sebelum pajak penghasilan dan

beban pajak penghasilan menjadi laba sebelum hak minoritas. Sedangkan NOPAT

diperoleh dari laba sesudah pajak yang didalamnya terdapat hak minoritas atas

laba bersih anak perusahaan.

Berdasarkan perhitungan tersebut perusahaan AALI memperoleh laba bersih

pada tahun 2004 laba bersih sebesar Rp. 800.782.000.000,- dan pada tahun 2005

memiliki laba bersih sebesar Rp. 790.410.000.000,- serta laba bersih tahun 2006

sebesar Rp. 787.318.000.000,-. Tahun 2007, AALI memiliki laba bersih sebesar

Rp. 1.973.428.000.000,- dan tahun 2008 sebesar Rp. 2.631.019.000.000,-.

Pertumbuhan laba bersih tahun 2004-2008 adalah -1%, -0,4%, 151% dan 33%,

diperoleh dari selisih pada laba bersih tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba bersih perusahaan tersebut pada tahun 2005 dan 2006

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, pertumbuhan laba

bersih mengalami peningkatan yang tinggi melebihi 100%. Tahun 2008,

pertumbuhan laba bersih mengalami penurunan karena dipengaruhi oleh krisis

global.

Laporan keuangan yang dianalisis dan dibahas hanya PT AALI, karena pada

prinsipnya prosedur pembahasan sama. Laporan keuangan 9 perusahaan dapat

dilihat pada Lampiran 2. Perlu diperhatikan bahwa dasar dari pengolahan data dan

tahapan analisis laporan keuangan setiap perusahaan adalah data yang diperoleh

Page 110: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

95

dari BEI dengan menganalisis kondisi laporan keuangan melalui prosedur analitis

dengan membandingkan pos-pos keuangan pada laporan tahun berjalan dengan

pos-pos yang terkait pada laporan periode sebelumnya. Informasi terakhir tentang

laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2008 sebagai salah satu

data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

PT ASTRA AGRO LESTARI TbkLaporan Keuangan untuk Tahun 2008

(dalam Jutaan Rupiah)

Aset LancarKas dan setara kas ......................................................................................... Rp 867.676Piutang usaha – pihak

(setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagihsebesar Rp. 148 pada 31 Desember 2008) ................................................. Rp 16.346

Piutang lain-lain ........................................................................................... Rp 8.359Persediaan (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai

persediaan sebesar Rp. 21.537 pada 31 Desember 2008) .......................... Rp 781.363Uang Muka .................................................................................................... Rp 264.483Pajak dibayar dimuka .................................................................................... Rp 37.429Jumlah aset lancar ......................................................................................... Rp 1.975.656Aset Tidak LancarPiutang pihak hubungan istimewa ................................................................. Rp -Aset pajak tangguhan, bersih ......................................................................... Rp 61.501Tanaman perkebunan

Tanaman menghasilkan (setelah dikurangi akumulasipenyusutan sebesar Rp. 587.737 pada 31 Desember 2008) ........................ Rp 600.653Tanaman belum menghasilkan .................................................................. Rp 1.336.623

Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp. 964.750 pada 31 Desember 2008) ........................................... Rp 2.001.772

Goodwill, bersih ............................................................................................. Rp 73.953Perkebunan plasma, bersih ............................................................................ Rp 184.597Tagihan restitusi pajak .................................................................................. Rp 199.658Aset lain-lain ................................................................................................. Rp 85.378Jumlah aset tidak lancar ................................................................................ Rp 4.544.135Jumlah Aset .................................................................................................. Rp 6.519.791

Kewajiban LancarUang muka pelanggan ................................................................................... Rp 161.206Hutang usaha

Pihak ketiga ............................................................................................... Rp 265.869Pihak hubungan istimewa ........................................................................... Rp 25.586

Hutang lain-lain ............................................................................................. Rp 9.424Beban masih harus dibayar ........................................................................... Rp 97.961Hutang pajak ................................................................................................. Rp 452.036Pinjaman bank jangka pendek ....................................................................... Rp -Kewajiban diestimasi ..................................................................................... Rp 4.085Jumlah kewajiban lancar ............................................................................... Rp 1.016.167Kewajiban Tidak LancarKewajiban pajak tangguhan, bersih................................................................ Rp 26.735Kewajiban imbalan kerja................................................................................ Rp 140.313Jumlah kewajiban tidak lancar ...................................................................... Rp 167.048Hak Minoritas ............................................................................................. Rp 180.331

Page 111: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

96

EkuitasModal saham biasa – nilai nominal Rp. 500 (Rupiah penuh)

Modal dasar 4.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh 1.574.745.000 saham..................... Rp 787.373

Tambahan modal disetor, bersih ................................................................... Rp 83.476Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas

sepengendali ............................................................................................... Rp (3.173)Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan..................................... Rp 3.300Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya .............................................................. Rp 157.500Belum ditentukan penggunaannya ............................................................. Rp 4.127.769

Jumlah ekuitas ............................................................................................... Rp 5.156.245Jumlah Kewajiban dan Ekuitas.................................................................. Rp 6.519.791

Pendapatan Bersih ...................................................................................... Rp 8.161.217Harga Pokok Penjualan .............................................................................. Rp (4.357.818)Laba Kotor ................................................................................................... Rp 3.803.399Beban Usaha :

Beban Penjualan ...................................................................................... Rp (161.273)Beban Umum dan administrasi ................................................................ Rp (264.782)

Rp (426.055)Laba Usaha ................................................................................................... Rp 3.377.344Penghasilan (Beban) Lain-lain

Beban bunga dan keuangan ..................................................................... Rp (179)Selisih antara akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma dengan nilai konversi ............................................... Rp (16.592)(Kerugian)/keuntungan selisih kurs ......................................................... Rp 78.310Beban amortisasi goodwill ...................................................................... Rp (6.375)Pendapatan bunga .................................................................................... Rp 129.424Keuntungan dari pelepasan aset perkebunan ........................................... Rp 403.317Lain-lain, bersih ....................................................................................... Rp (15.814)

Rp 572.091Laba sebelum pajak penghasilan ............................................................... Rp 3.949.435Beban pajak penghasilan ............................................................................ Rp (1.233.917)Laba sebelum hak minoritas ...................................................................... Rp 2.715.518Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan ................................... Rp (84.499)Laba bersih ................................................................................................... Rp 2.631.019

4.3.2. Analisis Laporan Keuangan 10 Perusahaan LQ45

Pembahasan selanjutnya adalah membandingkan laporan keuangan dari 10

perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Laporan keuangan terdiri dari (1)

laporan keuangan laba rugi per tahun dan dihitung pertumbuhan per tahun

berdasarkan rataan 2004-2008; (2) laporan keuangan laba operasi bersih sesudah

pajak serta pertumbuhan dan rata-ratanya dari tahun 2004-2008; (3) laporan

keuangan kewajiban (hutang) serta pertumbuhan dan rataannya dari tahun 2004-

2008; (4) laporan modal (ekuitas) serta pertumbuhan dan rataannya dari tahun

2004-2008; (5) laporan aktiva (asset) serta pertumbuhan dan rataannya dari tahun

2004-2008;. Hasil olah data dan perhitungan disajikan dalam bentuk tabel, serta

analisis laporan keuangan dari 10 perusahaan LQ45 dibawah ini.

Page 112: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

97

1. Laporan keuangan laba rugi dan pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir.

Tabel 7. Laporan keuangan Laba Rugi dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam ribuan rupiah)

Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 1.234.832.000 1.149.603.000 1.154.194.000 2.920.242.000 3.949.435.000

2 ANTM 1.158.308.568 1.202.678.418 2.219.888.717 7.282.401.912 1.929.668.249

3 ASII 6.932.625.000 8.205.759.000 5.871.528.000 10.633.605.000 14.950.000.000

4 BBCA 4.528.733.000 5.123.618.000 6.066.603.000 6.401.630.000 7.720.043.000

5 BBRI 5.731.428.000 5.608.363.000 5.906.721.000 7.780.074.000 8.822.012.000

6 BDMN 2.584.844.000 2.307.886.000 1.961.517.000 3.142.205.000 2.432.757.000

7 BMRI 7,525.002.000 1.232.877.000 2.831.196.000 6.333.428.000 8.068.560.000

8 BNBR -243.078.636.000 -524.194.511 469.030.973 604.912.925 -18.750.920.464

9 BNGA 754.077.000 746.329.000 931.797.000 2.084.023.000 1.084.163.000

10 BNII 815.213.000 916.252.000 743.490.000 304.883.000 653.322.000

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan laporan laba

rugi perusahaan tahun 2004-2008 sebesar Rp. 9.318.703.400.000,- adalah

perusahaan PT Astra Internasional Tbk (ASII), sedangkan posisi terendah PT

Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) sebesar Rp. (52.255.961.415.400,-). Kondisi

pertumbuhan laba rugi per tahun pada perusahaan ASII dari tahun 2004-2008

adalah 18%, -28%, 81% dan 41%, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan

BNBR adalah -100%, -189%, 29% dan -3200%. Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara perusahaan ASII dengan BNBR. Perbedaan

pertumbuhan laba rugi per tahun antara 10 perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Pertumbuhan laba rugi per tahun berdasarkan rataan 2004-2008 dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam ribuan rupiah)

No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhan/tahun

1 AALI 2.081.661.200.000 -7% 0,40% 153% 35%

2 ANTM 2.758.589.172.800 4% 85% 228% -74%

3 ASII 9.318.703.400.000 18% -28% 81% 41%

4 BBCA 5.968.125.400.000 13% 18% 6% 21%

5 BBRI 6.769.719.600.000 -2% 5% 32% 13%

6 BDMN 2.485.841.800.000 -11% -15% 60% -23%

7 BMRI 5.198.212.600.000 -84% 130% 124% 27%

8 BNBR (52.255.961.415.400) -100% -189% 29% -3200%

9 BNGA 1.120.077.800.000 -1% 25% 124% -48%

10 BNII 686.632.000.000 12% -19% -59% 114%

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan

konsep biaya perolehan dan disusun menggunakan metode langsung dan arus kas

dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan

laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang

Page 113: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

98

mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan

kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah

pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam laporan keuangan laba rugi

adalah hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang

dikendalikan dan disajikan terpisah masing-masing pada laporan laba rugi dan

neraca konsolidasian. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun

berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi

konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir

dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan

keuangan konsolidasian untuk periode di mana pengendalian masih berlangsung.

2. Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak (NOPAT) dan Pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir.

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan

hukum yang berdiri sendiri. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat

aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak

tangguhan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak

tangguhan. Pengakuan pajak tangguhan atas perbedaan temporer dan akumulasi

rugi fiskal yang masing-masing dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan

dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasikan. Aktiva

pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada

masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal dan

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan

rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-

rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang

jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham

yang bersifat dilutif. Termasuk dalam pengurangan aktiva tetap tahun 2004 adalah

aktiva tetap dan aktiva dalam penyelesaian tertentu yang terletak di lokasi

perkebunan plasma dengan nilai buku sebesar Rp 11.248 juta yang telah

direklasifikasi ke akun “perkebunan plasma, bersih”.

Page 114: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

99

Tabel 9. Net Operating After Tax (NOPAT) 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)

Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 800.782.000 790.410.000 787.318.000 1.973.428.000 2.631.019.000

2 ANTM 807.108.655 841.935.961 1.552.777.307 9.446.496.322 2.461.585.565

3 ASII 4.330.928.000 5.457.285.000 3.712.097.000 6.519.273.000 8.778.000.000

4 BBCA 3.195.421.000 3.597.400.000 4.242.692.000 4.489.252.000 5.776.139.000

5 BBRI 3.633.231.000 3.808.998.000 4.257.572.000 4.838.001.000 5.958.368.000

6 BDMN 1.614.687.000 1.312.840.000 1.183.608.000 1.943.595.000 1.284.942.000

7 BMRI 5.255.631.000 603.369.000 2.421.405.000 4.346.269.000 5.312.821.000

8 BNBR -349.814.481.000 -657.457.494 215.500.740 223.357.976 -19.007.431.117

9 BNGA 660.293.000 546.921.000 647.732.000 1.508.386.000 687.865.000

10 BNII 821.582.000 725.118.000 633.710.000 352.828.000 480.468.000

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan NOPAT

perusahaan tahun 2004-2008 sebesar Rp. 5.759.516.600.000,- adalah perusahaan

PT Astra Internasional Tbk (ASII), sedangkan posisi terendah PT Bakrie and

Brothers Tbk (BNBR) sebesar Rp. (73.808.102.179.000,-). Kondisi pertumbuhan

NOPAT per tahun pada perusahaan ASII dari tahun 2004-2008 adalah 26%, -

32%, 76% dan 35%, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan BNBR adalah -

100%, -133%, 4% dan -8610%. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara perusahaan ASII dengan BNBR. Perbedaan pertumbuhan

NOPAT per tahun antara10 perusahaan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Pertumbuhan NOPAT per tahun berdasarkan rataan 2004-2008 dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam ribuan rupiah)

No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhan/tahun

1 AALI 1.396.591.400.000 -1% -0,4% 151% 33%

2 ANTM 3.021.980.762.000 4% 84% 508% -74%

3 ASII 5.759.516.600.000 26% -32% 76% 35%

4 BBCA 4.260.180.800.000 13% 18% 6% 29%

5 BBRI 4.499.234.000.000 5% 12% 14% 23%

6 BDMN 1.467.934.400.000 -19% -10% 64% -34%

7 BMRI 3.587.899.000.000 -89% 301% 79% 22%

8 BNBR (73.808.102.179.000) -100% -133% 4% -8610%

9 BNGA 810.239.400.000 -17% 18% 133% -54%

10 BNII 602.741.200.000 -12% -13% -44% 36%

Page 115: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

100

3. Kewajiban (Hutang) dan Pertumbuhan dalam 5 tahun Terakhir

Tabel 11. Kewajiban (Hutang) dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 1.229.991.000 488.377.000 657.846.000 1.150.575.000 1.183.215.000

2 ANTM 3.564.425.577 3.373.068.629 3.009.300.105 3.292.364.227 2.130.970.294

3 ASII 19.445.440.000 36.935.513.000 31.498.444.000 31.512.000.000 40.163.000.000

4 BBCA 135.242.451.000 134.332.350.000 158.729.984.000 197.563.277.000 222.290.546.000

5 BBRI 94.589.878.000 109.422.597.000 137.847.014.000 184.297.303.000 223.720.199.000

6 BDMN 50.881.083.000 59.043.170.000 72.385.809.000 78.239.344.000 96.159.098.000

7 BMRI 223.217.577.000 240.164.245.000 241.171.346.000 289.835.512.000 327.896.740.000

8 BNBR 3.197.755.395 2.382.599.018 3.162.471.937 7.247.847.969 13.915.504.825

9 BNGA 28.428.557.000 37.610.301.000 41.752.356.000 84.661.221.000 93.836.346.000

10 BNII 31.866.343.000 43.967.247.000 47.516.558.000 49.629.389.000 51.752.035.000

Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan kewajiban

(hutang) perusahaan tahun 2004-2008 sebesar Rp. 264.457.084.000.000,- adalah

perusahaan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), sedangkan posisi terendah PT Astra

Agro Lestari Tbk (AALI) sebesar Rp. 942.000.800.000,-. Kondisi pertumbuhan

kewajiban (hutang) per tahun pada perusahaan BMRI dari tahun 2004-2008

adalah 8%, 0,42%, 20% dan 13%, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan

AALI adalah -60%, 35%, 75% dan 3%. Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara perusahaan BMRI dengan AALI. Perbedaan

pertumbuhan kewajiban (hutang) per tahun antar 10 perusahaan dapat dilihat pada

Tabel 12.

Tabel 12. Pertumbuhan Kewajiban (Hutang) berdasarkan rataan 2004-2008 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)

No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhan/tahun

1 AALI 942.000.800.000 -60% 35% 75% 3%

2 ANTM 3.074.025.766.400 -5% -11% 9% -35%

3 ASII 31.910.879.400.000 90% -15% 0,04% 27%

4 BBCA 169.631.721.600.000 -1% 18% 24% 13%

5 BBRI 149.975.398.200.000 16% 26% 34% 21%

6 BDMN 71.341.700.800.000 16% 23% 8% 23%

7 BMRI 264.457.084.000.000 8% 0,42% 20% 13%

8 BNBR 5.981.235.828.800 -25% 33% 129% 92%

9 BNGA 57.257.756.200.000 32% 11% 103% 11%

10 BNII 44.946.314.400.000 38% 8% 4% 4%

Page 116: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

101

4. Modal (Ekuitas Pemilik) dan Pertumbuhan dalam 5 Tahun Terakhir

Tabel 13. Modal (Ekuitas Pemilik) 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 2.065.335.000 2.622.642.000 2.748.567.000 4.060.602.000 5.156.245.000

2 ANTM 2.478.140.709 3.029.642.904 4.281.602.475 8.750.106.229 8.063.137.821

3 ASII 16.485.126.000 20.424.345.000 22.375.766.000 26.963.000.000 33.080.000.000

4 BBCA 13.925.401.000 15.847.154.000 18.067.360.000 20.441.731.000 23.279.310.000

5 BBRI 12.450.294.000 13.352.982.000 16.878.808.000 19.437.635.000 22.356.697.000

6 BDMN 7.803.943.000 8.588.953.000 9.441.927.000 10.833.825.000 10.579.068.000

7 BMRI 24.934.707.000 23.214.398.000 26.340.670.000 29.243.732.000 30.513.869.000

8 BNBR 1.948.066.810 4.159.112.691 4.477.930.407 4.907.458.376 7.483.264.245

9 BNGA 2.363.001.000 3.966.113.000 4.787.095.000 9.082.574.000 9.302.467.000

10 BNII 4.210.800.000 4.708.425.000 5.222.864.000 5.258.878.000 4.965.318.000

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan modal

(ekuitas pemilik) perusahaan tahun 2004-2008 sebesar Rp. 26.849.475.200.000,-

adalah perusahaan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), sedangkan posisi terendah PT

Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebesar Rp. 3.330.678.200.000,-. Kondisi

pertumbuhan modal (ekuitas pemilik) per tahun pada perusahaan BMRI dari tahun

2004-2008 adalah -7%, 13%, 11% dan 4%, sedangkan kondisi pertumbuhan

perusahaan AALI adalah 27%, 5%, 48% dan 27%. Hal ini menunjukkan bahwa

ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan BMRI dengan AALI. Perbedaan

pertumbuhan modal (ekuitas pemilik) per tahun antar 10 perusahaan dapat dilihat

pada Tabel 14.

Tabel 14. Pertumbuhan Modal (Ekuitas) per tahun berdasarkan rataan dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)

No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhan/tahun

1 AALI 3.330.678.200.000 27% 5% 48% 27%

2 ANTM 5.320.526.027.600 22% 41% 104% -8%

3 ASII 23.865.647.400.000 24% 10% 21% 23%

4 BBCA 18.312.191.200.000 14% 14% 13% 14%

5 BBRI 16.895.283.200.000 7% 26% 15% 15%

6 BDMN 9.449.543.200.000 10% 10% 15% -2%

7 BMRI 26.849.475.200.000 -7% 13% 11% 4%

8 BNBR 4.595.166.505.800 113% 8% 10% 52%

9 BNGA 5.900.250.000.000 68% 21% 90% 2%

10 BNII 4.873.257.000.000 12% 11% 1% -6%

Page 117: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

102

5. Total Aset (Total Aktiva) dan pertumbuhan dalam 5 Tahun Terakhir

Aktiva (assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

mencakup kas, tanah, pabrik dan peralatan. Pengembalian suatu perusahaan dapat

dinilai dari perspektif dasar pendanaan keseluruhan, yaitu kewajiban ditambah

ekuitas, total aktiva. Pengembalian atas total aktiva (return on total asset)

merupakan ukuran efisiensi operasi yang relevan. Apabila nilai tercatat dari aktiva

lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva diturunkan

menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dimana nilai tersebut

ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai. Apabila

aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi

penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, serta

keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi

konsolidasian. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan

disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi harga perolehan akan

direklasifikasi ke masing-masing aktiva tetap pada saat aktiva tersebut selesai

dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aktiva

tersebut mulai digunakan.

Tabel 15. Total Aset (Total Aktiva) 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 3.382.821.000 3.191.715.000 3.496.965.000 5.352.986.000 6.519.791.000

2 ANTM 6.042.567.861 6.402.714.128 7.290.905.515 12.043.690.940 10.245.040.780

3 ASII 39.145.053.000 61.166.666.000 57.929.290.000 63.520.000.000 80.740.000.000

4 BBCA 149.168.842.000 150.180.752.000 176.798.726.000 218.005.008.000 245.569.856.000

5 BBRI 107.040.172.000 122.775.579.000 154.725.526.000 203.734.938.000 246.076.896.000

6 BDMN 58.820.805.000 67.803.454.000 82.072.687.000 89.409.827.000 107.268.363.000

7 BMRI 248.155.827.000 263.383.348.000 267.517.192.000 319.085.588.000 358.438.678.000

8 BNBR 5.219.257.810 7.012.881.782 8.666.760.040 14.137.255.943 25.417.964.953

9 BNGA 30.798.312.000 41.579.861.000 46.544.346.000 93.797.189.000 103.197.574.000

10 BNII 36.077.143.000 49.026.180.000 53.039.911.000 55.015.693.000 56.855.129.000

Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan total Aset

(total Aktiva) perusahaan tahun 2004-2008 sebesar Rp. 291.316.126.600.000,-

adalah perusahaan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), sedangkan posisi terendah PT

Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebesar Rp. 4.388.855.600.000,-. Kondisi

pertumbuhan total Aset (total Aktiva) per tahun pada perusahaan BMRI dari tahun

2004-2008 adalah 6%, 2%, 19% dan 12%, sedangkan kondisi pertumbuhan

Page 118: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

103

perusahaan AALI adalah -6%, 10%, 53% dan 22%. Hal ini menunjukkan bahwa

ada perbedaan yang signifikan antara perusahaan BMRI dengan AALI. Perbedaan

pertumbuhan total Aset (total Aktiva) per tahun antar 10 perusahaan dapat dilihat

pada Tabel 16.

Tabel 16. Pertumbuhan Total Aset (Total Aktiva) per tahun berdasarkan rataan 2004-2008 dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)

No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhan/tahun

1 AALI 4.388.855.600.000 -6% 10% 53% 22%

2 ANTM 8.404.983.844.800 6% 14% 65% -15%

3 ASII 60.500.201.800.000 56% -5% 10% 27%

4 BBCA 187.944.636.800.000 1% 18% 23% 13%

5 BBRI 166.870.622.200.000 15% 26% 32% 21%

6 BDMN 81.075.027.200.000 15% 21% 9% 20%

7 BMRI 291.316.126.600.000 6% 2% 19% 12%

8 BNBR 12.090.824.105.600 34% 24% 63% 80%

9 BNGA 63.183.456.400.000 35% 12% 102% 10%

10 BNII 50.002.811.200.000 36% 8% 4% 3%

4.4. Rasio Keuangan

Hasil perhitungan dan analisis rasio keuangan terhadap rasio likuiditas, rasio

hutang, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pertumbuhan, serta voluation

ratio adalah sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek setiap

perusahaan melakukan transaksi secara besar-besaran, diluar kemampuan yang

dimiliki atau overtrading, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan kewajiban

jangka pendeknya meskipun mempunyai prospek yang menjanjikan. Rasio

likuiditas dalam jangka panjang akan mempengaruhi solvabilitas perusahaan.

Tingkat likuiditas setiap perusahaan dapat dilihat pada rasio-rasio dibawah.

c. Current Ratio (CR)

Current Ratio didapat dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang

lancer. Nilai CR rendah akan berdampak pada resiko piutang dan

persediaan. Ideal pemakaian CR adalah 2:1. Artinya, aktiva lancar 2 kali

lebih besar dibanding hutang lancar, dengan proporsi penyusutan aktiva

lancar maksimum 50%. Indikator CR adalah semakin rendah CR, maka

semakin baik tingkat likuiditas sebuah perusahaan, semakin tinggi CR

Page 119: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

104

berarti menunjukkan ada kelebihan aktiva lancar. Secara umum aktiva

lancar menghasilkan return lebih rendah dibanding aktiva tetap. Hasil dari

Current Ratio terhadap perusahaan yang bertahan dapat dilihat pada Tabel

17.

Tabel 17. Hasil perhitungan Current RatioTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 1,21 1,68 0,87 1,60 1,94

2 ANTM 2,88 2,68 2,81 4,43 8,02

3 ASII 1,02 0,74 0,78 1,32 1,32

4 BBCA 1,10 1,12 1,11 1,10 1,10

5 BBRI 1,13 1,12 1,12 1,11 1,10

6 BDMN 1,16 1,15 1,13 1,14 1,12

7 BMRI 1,11 1,10 1,11 1,10 1,09

8 BNBR 0,48 1,47 1,94 1,25 0,54

9 BNGA 1,08 1,11 1,11 1,11 1,10

10 BNII 1,13 1,12 1,12 1,11 1,10

d. Acid Test (quick) Ratio

Quick ratio adalah rasio yang membagi aktiva lancar dikurangi persediaan

dengan hutang lancar. Hasil perhitungan QR dapat dilihat pada Tabel 18,

di bawah ini:

Tabel 18. Hasil perhitungan Quick RatioTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 1,07 1,22 0,53 1,20 1,18

2 ANTM 2,50 2,00 2,01 3,70 6,10

3 ASII 0,77 0,50 0,58 1,10 1,00

4 BBCA 0,38 0,58 0,51 0,53 0,62

5 BBRI 0,73 0,81 0,77 0,73 0,86

6 BDMN 0,69 0,79 0,73 0,83 0,87

7 BMRI 0,55 0,58 0,56 0,58 0,68

8 BNBR 0,36 1,12 1,58 1,12 0,48

9 BNGA 0,87 0,90 0,89 0,84 0,91

10 BNII 1,00 0,94 0,69 0,77 0,86

2. Leverage Ratio (Rasio Hutang)

Rasio Hutang membandingkan antara dana sendiri (ekuitas) dengan dana

pinjaman, makin besar pinjaman yang digunakan perusahaan makin besar kreditur

mempunyai kendali terhadap perusahaan. Berdasarkan perhitungan suku bunga

pinjaman apabila hasilnya lebih kecil dari return on investment (ROI), maka

Page 120: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

105

perusahaan lebih baik menambah hutang dibanding menambah modal sendiri atau

sebaliknya.

Hasil perhitungan rasio hutang dengan menggunakan pendekatan melalui

neraca yang menginformasikan besarnya hutang digunakan untuk aktiva dan

pendekatan melalui laporan laba/rugi yang menginformasikan besarnya hutang

bisa ditutup dengan laba operasional dapat dilihat penjelasannya di bawah ini.

4. Total Debt to Total Asset Rasio

Hasil perhitungan membandingkan antara total hutang dengan total aktiva

bahwa perusahaan memakai hutang untuk kegiatan operasional dapat

dilihat pada Tabel 19.

5. Time Interest Earned Ratio (TIE)

Hasil perhitungan rasio hutang dengan menghitung laba sebelum hutang

dan pajak (EBIT) dibagi beban bunga, maka diketahui laba untuk

perusahaan AALI, ANTM (tahun 2007 naik), ASII, BNBR pada tahun

2006 dan tahun 2007 mengalami penurunan. Berdasarkan hasil

perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa TIE bernilai rendah menunjukan

perusahaan dalam kondisi sakit, sehingga memerlukan perhatian pihak

manajemen untuk memperbaiki kondisi perusahaan tersebut agar berubah

menjadi sehat. Hasil perhitungan TIE dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 19. Hasil Perhitungan Rasio Hutang

Tahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 36% 15% 19% 21% 18%

2 ANTM 59% 53% 41% 27% 21%

3 ASII 50% 60% 54% 50% 50%

4 BBCA 91% 89% 90% 91% 91%

5 BBRI 88% 89% 89% 90% 91%

6 BDMN 87% 87% 88% 88% 90%

7 BMRI 90% 91% 90% 91% 91%

8 BNBR 61% 34% 36% 51% 55%

9 BNGA 92% 90% 90% 90% 91%

10 BNII 88% 90% 90% 90% 91%

Page 121: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

106

Tabel 20. Hasil Perhitungan TIETahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI -10,52 -35,16 -45,42 -388,58 -21.340,84

2 ANTM -521,20 -46,18 -15,42 58,47 -7,42

3 ASII -13,08 -18,69 -7,25 -15,11 -27,87

4 BBCA 0,42 0,45 0,45 0,47 0,67

5 BBRI 1,04 1,43 1,08 1,36 1,28

6 BDMN 0,80 0,67 0,71 0,83 1,00

7 BMRI 0,20 0,64 0,47 0,58 0,60

8 BNBR 0,91 2,26 -4,56 -3,71 60,09

9 BNGA 0,55 0,49 0,41 0,55 0,71

10 BNII 0,63 0,62 0,53 0,72 0,66

6. Fixed Chance Coverage

Kemampuan perusahaan membayar bunga secara periodik dan kewajiban

membayar sewa pada jangka panjang, termasuk biaya sewa (lease charge)

dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Hasil perhitungan Fixed Chance Coverage

TahunNo

Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI -10,68 -35,97 -46,09 -392,82 -22.063,88

2 ANTM -525,81 -47,05 -15,64 59,49 -8,19

3 ASII -27,24 17,16 16,68 40,30 -156,79

4 BBCA -0,92 -0,92 -0,79 -0,95 -1,11

5 BBRI -1,20 -1,17 -0,81 -1,20 -1,05

6 BDMN -1,09 -0,65 -0,37 -0,64 -0,42

7 BMRI -0,79 -0,10 -0,18 -0,58 -0,68

8 BNBR 1,91 3,27 -3,58 -2,71 62,35

9 BNGA -0,67 -0,38 -0,30 -0,51 -0,21

10 BNII -0,62 -0,40 -0,21 -0,10 -0,21

3. Rasio Aktivitas

Berdasarkan perhitungan dari data laporan laba/rugi setiap perusahaan,

angka yang dihasilkan dari berbagai perhitungan terlihat beragam, ada angka

menunjukan perubahan semakin besar, maka kondisi perusahaan dikatakan sehat.

Artinya, perusahaan dapat menciptakan volume bisnis yang besar (efektif)

walaupun persediaan aktiva tetap atau total aktiva dalam jumlah yang sama.

Beberapa perusahaan menunjukkan angka rendah terutama perusahaan.....Rasio

aktivitas perusahaan dalam mengelola sumber dana yang dimiliki berdasarkan

Page 122: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

107

perbandingan antara penjualan dengan berbagai aktiva pendukung untuk

penjualan dapat dilihat pada hasil berbagai perhitungan dibawah ini.

5. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Perhitungan perputaran persediaan ditentukan secara rata-rata. Penjualan

dibagi persediaan secara langsung, maka terdapat 2 kelemahan. Pertama,

apabila penjualan ditentukan berdasar harga jual dan persediaan ditentukan

oleh harga pokok pembelian, maka diperlukan penyelarasan agar terjadi

kesamaan. Alasannya, apabila penjualan memakai harga pokok pembelian

berarti penjualan tersebut sudah terkandung profit, biaya operasional, dan

lain-lain. Kedua, apabila dipakai perhitungan penjualan selama 1 tahun

dan memakai perhitungan persediaan rata-rata, maka dipakai harga pokok

penjualan karena persediaan sudah mencerminkan kondisi sebenarnya.

Perputaran persediaan setiap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Perputaran persediaan setiap perusahaan

TahunNo Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI -5,54 -5,53 -6,61 -8,05 -12,64

2 ANTM -1,64 -1,99 -3,15 -5,11 -7,58

3 ASII -6,62 -9,43 -8,44 -10,44 -14,65

4 BBCA 0,05 0,05 0,06 0,06 0,08

5 BBRI 0,11 0,11 0,12 0,16 0,17

6 BDMN 0,11 0,11 0,10 0,14 0,10

7 BMRI 0,06 0,01 0,02 0,05 0,06

8 BNBR -2.272,06 -4,82 -7,28 -7,66 -11,83

9 BNGA 0,05 0,06 0,08 0,17 0,10

10 BNII 0,07 0,07 0,06 0,02 0,03

6. Average Collection Period

Tujuannya untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menagih

piutang. Menurut teori keuangan, semakin tinggi rata-rata pengembalian

piutang berarti semakin tinggi pula dana yang diserap oleh piutang.

Artinya, rata-rata pengembalian berbanding lurus dengan sumber daya

yang diserap oleh piutang. Dalam mencari rata-rata pengembalian piutang,

diperlukan 2 langkah. Pertama, mencari rata-rata penjualan/hari. Langkah

ini untuk membandingkan antara penjualan selama setahun dengan jumlah

hari dalam setahun. Kedua, menghitung rata-rata pengumpulan piutang.

Rasio yang membandingkan antara piutang dengan langkah pertama

Page 123: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

108

(perhitungan rata-rata penjualan harian). Rata-rata penjualan/hari dan

Average Collection Period pada setiap perusahaan dapat dilihat pada Tabel

23.

Tabel 23. Hasil perhitungan rata-rata penjualan/hari pada setiap perusahaanTahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 9.645.900.000,000 9.363.711.111,111 10.438.852.777,778 16.558.205.555,556 22.670.047.222,222

2 ANTM 7.940.381.958,333 9.031.210.786,111 15.637.226.216,667 33.356.118.050,000 26.644.392.050,000

3 ASII 123.179.366.666,667 171.476.763.888,889 154.189.263.888,889 194.952.666.666,667 269.622.222.222,222

4 BBCA 12.579.813.888,889 14.232.272.222,222 16.851.675.000,000 17.782.305.555,556 21.444.563.888,889

5 BBRI 15.920.633.333,333 15.578.786.111,111 16.407.558.333,333 21.611.316.666,667 24.505.588.888,889

6 BDMN 7.180.122.222,222 6.410.794.444,444 5.448.658.333,333 8.728.347.222,222 6.757.658.333,333

7 BMRI 20.902.783.333,333 3.424.658.333,333 7.864.433.333,333 17.592.855.555,556 22.412.666.666,667

8 BNBR 3.414.656.775.000,000 7.606.864.122,222 12.034.110.655,556 14.691.026.797,222 23.346.333.130,556

9 BNGA 2.094.658.333,333 2.073.136.111,111 2.588.325.000,000 5.788.952.777,778 3.011.563.888,889

10 BNII 2.264.480.555,556 2.545.144.444,444 2.065.250.000,000 846.897.222,222 1.814.783.333,333

Tabel 24. Average Collection PeriodTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 7,22 10,71 2,26 6,95 1,09

2 ANTM 36,99 57,19 62,61 52,80 27,25

3 ASII 98,55 171,39 143,48 114,75 91,14

4 BBCA 40,73 49,05 58,83 75,78 65,72

5 BBRI 19,99 39,74 62,34 50,48 36,12

6 BDMN 119,06 115,50 332,07 227,03 281,01

7 BMRI 4.103,13 27.701,88 13.132,83 7.132,92 7.256,51

8 BNBR 0,06 82,98 58,91 101,78 51,39

9 BNGA 0,00 0,00 0,00 69,88 92,39

10 BNII 5.652,33 7.975,98 10.181,80 32.950,82 18.927,24

7. Fixed Asset Turnover

Perputaran aktiva tetap adalah resiko yang membandingkan antara

penjualan dan aktiva tetap, dengan tujuan untuk mengukur efektifitas

pemakaian aktiva tetap. Indikatornya: semakin tinggi rasio perputaran

aktiva tetap, semakin efektif manajemen perusahaan dalam pemakaian

aktiva tetap, rasio rendah membuat manajemen bekerja keras memutar

otak untuk mengevaluasi strategi, pemasaran pengeluaran modal pada

perusahaan. Pada Tabel 25 dapat dilihat hasil perhitungan fixed asset

turnover setiap perusahaan.

Page 124: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

109

Tabel 25. Hasil perhitungan Perputaran Aktiva TetapTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 20081 AALI 3,26 2,60 2,43 3,40 4,08 2 ANTM 3,26 2,60 2,43 3,40 4,08 3 ASII 5,19 5,37 4,26 5,40 5,18 4 BBCA 1,34 1,39 1,46 2,83 2,92 5 BBRI 3,50 2,91 3,24 4,73 6,53 6 BDMN 1,99 1,56 1,25 2,04 1,28 7 BMRI 1,37 0,23 0,60 1,40 1,75 8 BNBR 538,66 0,88 1,17 0,81 0,97 9 BNGA 1,94 1,69 2,02 1,68 0,92 10 BNII 0,90 1,10 0,90 0,39 0,86

8. Total Asset Turnover

Efektivitas penggunaan total aktiva dapat dihitung dengan melakukan

perbandingan penjualan dengan total aktiva. Hasil perhitungan total asset

turnover (Tabel 26) adalah sebagai berikut:

Tabel 26. Perputaran Total Aktiva setiap perusahaanTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 20081 AALI 1,03 1,06 1,07 1,11 1,25 2 ANTM 0,47 0,51 0,77 1,00 0,94 3 ASII 1,13 1,01 0,96 1,10 1,20 4 BBCA 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 5 BBRI 0,05 0,05 0,04 0,04 0,04 6 BDMN 0,04 0,03 0,02 0,04 0,02 7 BMRI 0,03 0,00 0,01 0,02 0,02 8 BNBR 235,53 0,39 0,50 0,37 0,33 9 BNGA 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01

10 BNII 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01

4. Profitabilitas Ratio

Efektivitas setiap perusahaan terlihat dari rasio keuntungan, semakin efektif

manajemen mengelola perusahaan, maka semakin besar keuntungan yang

diperoleh perusahaan. Hasil akhir setiap perusahaan dalam menjalankan tugas

dihitung berdasarkan berbagai bentuk rasio profitabilitas akan dijelaskan di bawah

ini.

4. Profit Margin on Sales

Kemampuan setiap perusahaan dalam menciptakan laba bersih dari

penjualan dengan membandingkan antara laba bersih dan total aktiva,

Page 125: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

110

menunjukkan bahwa perusahaan AALI mendapatkan laba bersih pada

tahun 2008 sebasar 0,404 dan menunjukan profit margin yang tinggi dari

tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan ANTM pada tahun 2007 memiliki

profit yang tinggi sebesar 0,784 dari tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi

pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,240. Perusahaan ASII

sebesar 0,111 pada tahun 2004 dan tahun-tahun selanjutnya mengalami

penurunan laba bersihnya. Perusahaan BBCA, BBRI, BNBR BNGA dan

BNII mengalami perubahan yang tidak stabil dalam indikator profit

margin untuk mencari laba. Perhitungan profit margin on sales setiap

perusahaan dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Hasil Perhitungan Profit Margin on SalesTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 20081 AALI 24% 25% 23% 37% 40%2 ANTM 13% 13% 21% 78% 24%3 ASII 11% 9% 6% 10% 11%4 BBCA 2% 2% 2% 2% 2%5 BBRI 3% 3% 3% 2% 2%6 BDMN 3% 2% 1% 2% 1%7 BMRI 2% 0% 1% 1% 1%8 BNBR -6702% -9% 2% 2% -75%9 BNGA 2% 1% 1% 2% 1%

10 BNII 2% 1% 1% 1% 1%

5. Return on Total Asset (ROA)/return on investment (ROI)

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat pengembalian

(imbalan hasil) yang diperoleh dari suatu investasi atau tingkat efektivitas

dari keseluruhan operasi perusahaan sama dengan hasil perhitungan Profit

Margin on Sales. Jadi efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber

ekonomi yang ada, guna menciptakan laba merupakan perbandingan

antara laba bersih dengan total asset mengalami ketidakstabilan dari tahun

2004 sampai tahun 2009. Hasil perhitungan Rasio return on total asset

(ROA)/return on investment (ROI) dapat dilihat pada Tabel 28.

Page 126: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

111

Tabel 28. Hasil perhitungan ROI/ROA pada 10 PerusahaanTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 20081 AALI 24% 25% 23% 37% 40%2 ANTM 13% 13% 21% 78% 24%3 ASII 11% 9% 6% 10% 11%4 BBCA 2% 2% 2% 2% 2%5 BBRI 3% 3% 3% 2% 2%6 BDMN 3% 2% 1% 2% 1%7 BMRI 2% 0% 1% 1% 1%8 BNBR -6702% -9% 2% 2% -75%9 BNGA 2% 1% 1% 2% 1%10 BNII 2% 1% 1% 1% 1%

Return on Investment (ROI) merupakan kunci ukuran kinerja pada pusat

investasi. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam sebuah

organisasi yang mengawasi pendapatan, biaya dan dana investasi. Ini

merupakan keuntungan yang kinerjanya dinilai dengan dasar hasil

pengembalian yang diberikan oleh modal yang ditanam. Perhitungan ROI

adalah NOPAT dibagi Total Aset (Total Aktiva). Hasil perhitungan

tersebut dianalisa dengan menganalisa laporan keuangan yang mempunyai

arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang

bersifat menyeluruh (komprehensif).

6. Rasio Pengembalian Modal (return on net worth)

Berdasarkan hasil perhitungan (Tabel 29), maka dapat dilihat efektivitas

perusahaan dalam memanfaatkan kontribusi pemilik atau menggunakan

sumber-sumber lain untuk kepentingan pemilik. Perlu diingat rasio ini

bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya akan tetapi rasio

pengembalian modal yang membandingkan antara laba bersih dengan

modal pemilik. Hasil perhitungan return on net worth dapat dilihat pada

Tabel 29 di bawah ini.

Page 127: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

112

Tabel 29. Hasil perhitungan Return on networthTahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 20081 AALI 39% 30% 29% 49% 51%2 ANTM 33% 28% 36% 108% 31%3 ASII 26% 27% 17% 24% 27%4 BBCA 23% 23% 23% 22% 25%5 BBRI 21% 15% 13% 18% 12%6 BDMN 21% 15% 13% 18% 12%7 BMRI 21% 3% 9% 15% 17%8 BNBR -17957% -16% 5% 5% -254%9 BNGA 28% 14% 14% 17% 7%10 BNII 20% 15% 12% 7% 10%

5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Berdasarkan hasil perhitungan rasio pertumbuhan dengan memakai data

perusahaan, titik awal yang dipakai sebagai basis tahun dasar adalah angka 100.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan rasio pertumbuhan

adalah kondisi perekonomian negara-negara berkembang (emerging market) dan

negara-negara maju (development market). Rasio pertumbuhan pada setiap

perusahaan dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30. Rasio Pertumbuhan pada setiap perusahaan 5 tahun terakhir Tahun

No Kode Emiten 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008

1 AALI 4% -10% 39% 9%

2 ANTM -2% 38% 73% -226%

3 ASII -24% -39% 38% 6%

4 BBCA 11% 0% -17% 12%

5 BBRI -9% -13% -16% 2%

6 BDMN -42% -34% 34% -81%

7 BMRI -824% 75% 34% 8%

8 BNBR -71392% 477% -57% 102%

9 BNGA -63% 5% 13% -141%

10 BNII -54% -24% -86% 24%

Berdasarkan hasil perhitungan ROI dapat dilihat kinerja perusahaan dan

nilai pertumbuhan dari setiap perusahaan dengan menghitung rataan dari tahun

2004-2008. Berdasarkan Tabel 31 dapat dilihat posisi tertinggi pada rataan Return

On Investment (ROI) perusahaan tahun 2004-2008 sebesar 0.301 adalah

perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah PT

Page 128: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

113

Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) sebesar (13.565). Kondisi pertumbuhan Return

On Investment (ROI) per tahun pada perusahaan ANTM dari tahun 2004-2008

adalah -2%, 62%, 268% dan -69%, sedangkan kondisi pertumbuhan perusahaan

BNBR adalah -100%, -127%, -36% dan -4833%. Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara perusahaan ANTM dengan BNBR. Perbedaan

pertumbuhan Return On Investment (ROI) per tahun antar 10 perusahaan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 31. Pertumbuhan ROI per tahun berdasarkan rataan 2004-2008 dari 10 Perusahaan LQ 45 (dalam Ribuan Rupiah)

No Kode Emiten Rataan 2004-2008 Pertumbuhan/tahun

1 AALI 0.296 5% -9% 64% 9%

2 ANTM 0.301 -2% 62% 268% -69%

3 ASII 0.095 -19% -28% 60% 6%

4 BBCA 0.023 12% 0,18% -14% 14%

5 BBRI 0.028 -9% -11% -14% 2%

6 BDMN 0.019 -29% -26% 51% -45%

7 BMRI 0.012 -89% 295% 50% 9%

8 BNBR (13.565) -100% -127% -36% -4833%

9 BNGA 0.014 -39% 6% 16% -59%

10 BNII 0.013 -35% -19% -46% 32%

6. Valuation Ratio

Kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai pada masyarakat,

sehingga calon investor dimungkinkan menghargai nilai saham, baik yang lebih

tinggi dari nilai buku atau sebaliknya. Rasio ini lebih ditujukan pada sisi investor,

walaupun manajemen juga memiliki kepentingan yang sama. Kepentingan

manajemen adalah untuk rigth issue.

3. Price to Earning Ratio (PER)

Besar laba yang dihasilkan oleh setiap perusahaan berdasarkan hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel 32. Indikator PER adalah semakin

tinggi nilai PER, semakin baik prospek perusahaan. Dari sisi investor,

perusahaan dengan PER tinggi tidak akan menarik lagi. Investor

beranggapan saham dengan PER tinggi tidak akan mengalami kenaikan

harga, sehingga peluang mendapatkan capital gain dan deviden sangat

kecil.

Page 129: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

114

Tabel 32. Price to Earning Ratio (PER)Tahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 1,56 2,17 2,80 1,74 1,32

2 ANTM 1,88 2,45 1,72 4,07 15,33

3 ASII 0,60 0,80 1,53 1,36 0,97

4 BBCA 3,07 3,70 4,07 11,92 9,32

5 BBRI 2,63 3,36 3,95 5,41 4,43

6 BDMN 1,62 2,65 5,22 5,16 7,24

7 BMRI 3,04 36,18 11,78 10,40 8,64

8 BNBR 116,00 69,96 175,62 263,55 9,74

9 BNGA 9,45 18,01 25,96 33,72 78,18

10 BNII 46,88 72,11 107,94 299,34 224,72

4. Market to Book Ratio (MBR)

Market to book ratio (MBR) digunakan untuk menilai seberapa jauh

perusahaan dihargai oleh pasar atau masyarakat investor. MBR adalah

rasio yang membandingkan antara harga pasar rata-rata dengan nilai buku.

Hasil perhitungan MBR dan book value dapat dilihat pada Tabel 33 dan

Tabel 34.

Tabel 33. Market to Book Ratio (MBR) setiap perusahaan 5 tahun terakhir

Tahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 0,60 0,65 0,80 0,85 0,67

2 ANTM 0,00061 0,00068 0,00063 0,00238 0,00260

3 ASII 0,00020 0,00021 0,00025 0,00033 0,00027

4 BBCA 0,70 0,84 0,96 2,62 2,31

5 BBRI 0,77 0,96 1,00 1,35 1,18

6 BDMN 0,50 0,62 0,73 1,01 1,05

7 BMRI 0,64 0,94 1,08 1,55 1,51

8 BNBR 15,85 4,91 8,45 11,99 20,64

9 BNGA 2,64 2,48 3,51 5,60 5,70

10 BNII 9,04 10,99 12,91 20,08 21,75

Tabel 34. Nilai Buku (Saham) setiap perusahaan 5 tahun terakhir

Tahun

No Kode Emiten 2004 2005 2006 2007 2008

1 AALI 1.321,26 1.665,44 1.745,44 2.578,58 3.274,34

2 ANTM 1.299.025,58 1.588.119,52 2.244.388,76 917.349,99 845.579,89

3 ASII 4.072.548,37 5.045.097,33 5.527.125,46 6.660.236,07 8.171.220,16

4 BBCA 1.130,51 1.285,75 1.468,16 832,18 953,00

5 BBRI 1.038,57 1.127,90 1.409,84 1.621,71 1.864,78

6 BDMN 1.590,39 1.748,12 1.915,74 2.166,18 2.099,89

7 BMRI 1.243,76 1.150,25 1.295,36 1.411,52 1.461,74

8 BNBR 50,27 220,51 166,03 181,96 106,60

9 BNGA 301,85 435,59 399,52 389,71 386,05

10 BNII 88,12 1.665,44 1.745,44 108,66 101,16

Page 130: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

115

4.5. Analisis Risiko

Mengukur keuntungan dan risiko investasi dalam berinvestasi merupakan

kewajiban yang sangat penting karena keuntungan dan risiko investasi dalam

kondisi yang tidak pasti (probabilistik). Hukum dasar investasi adalah high return-

high risk. Artinya, semakin tinggi keuntungan suatu investasi, semakin besar

risiko yang ditanggung. Hukum tersebut tidak hanya berlaku pada investasi pada

instrument keuangan, tetapi juga pada investasi lainnya.

Cara konvensional menurunkan risiko investasi adalah dengan diversifikasi.

Cara ini sampai sekarang masih merupakan cara yang paling favorit. Pepatah

asing mengatakan bahwa use investors do not put all their eggs into just one

basket. Jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang. Artinya, investor

disarankan menempatkan asset ke dalam berbagai instrumen investasi yang

berbeda. Strategi diversifikasi sangat dibutuhkan oleh para investor. Dalam

kenyataan, sangat sulit menentukan probabilitas suatu kejadian karena

pertumbuhan ekonomi selalu berubah-ubah. Kadang pertumbuhan bergerak secara

lambat dan kadang cepat. Diversifikasi dilakukan akan banyak memberikan

peluang yang bisa diraih. Akan tetapi, saat kondisi pasar lemah (resesi),

melakukan diversifikasi tidak akan efektif apabila tidak dilakukan secara selektif.

Krisis moneter tahun 1997 menunjukkan bahwa hanya perusahaan yang

memproduksi kebutuhan dasar dan perlengkapan yang tidak terpengaruh oleh

krisis. Dengan kata lain, krisis moneter telah membuktikan bahwa diversifikasi

tidak mampu memproteksi nilai investasi.

Salah satu cara menganalisis risiko adalah dengan menghitung Beta (ß)

yang merupakan kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan yang terjadi

dalam pasar. Beta berasal dari sumbangan risiko dari berbagai saham dalam suatu

portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Beta dibentuk dari ekses keuntungan

suatu saham dengan ekses keuntungan portofolio pasar.

Beta adalah ukuran dari risiko saham sistematis, yaitu risiko yang masih dihadapi

perusahaan. Secara umum saham dengan beta 0 tidak punya risiko sistematis,

suatu saham dengan beta 1 mempunyai risiko sistematis atau risiko pasar yang

sama dengan saham di pasar dan saham dengan beta lebih dari 1 mempunyai pasar

Page 131: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

116

lebih berisiko dibanding saham yang khas itu. Kebanyakan saham, bagaimanapun

juga, mempunyai beta antara 0,60 dan 1,60. Hasil perhitungan Beta (ß) dari 10

perusahaan berdasarkan data 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35. Hasil perhitungan Beta (ß) pertahunTahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 20081 AALI 0,20 -0,37 0,27 1,57 1,732 ANTM 0,77 0,48 1,02 0,17 1,733 ASII -0,14 1,07 0,72 1,47 1,344 BBCA 1,55 0,38 0,39 0,98 0,185 BBRI -0,30 -0,07 0,50 0,86 0,926 BDMN -0,28 1,36 1,18 0,98 1,197 BMRI -0,08 0,81 0,72 1,45 0,968 BNBR 0,40 1,68 0,41 0,76 0,789 BNGA 0,13 1,02 1,12 0,77 1,31

10 BNII -0,12 0,25 0,52 0,62 -0,80

4.6. Rekomendasi Penetapan Keputusan dalam Menentukan Investasi Melalui VB.Net (Visual Basic Net)

Hasil akhir dari penelitian adalah suatu sistem informasi laporan keuangan

dari perusahaan yang tergabung dalam LQ45 yang menginformasikan tentang

laporan keuangan setiap tahun, mulai dari jumlah aktiva sampai dengan laba atas

investasi. Sistem informasi ini menggunakan Visual Basic Net yang dapat diakses

oleh setiap investor atau calon investor. Pada penelitian ini hanya menganalisis

laporan keuangan dan hanya sampai pada tahap uji coba sistem, dimana sistem

dapat bekerja dan tidak terdapat kesalahan pada perhitungan kondisi keuangan

berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan kinerja perusahaan yang tergabung

dalam LQ45. Pada sistem ini tidak dilakukan perhitungan efektivitas dan efisiensi

kerja, serta sistem tidak terhubung secara langsung (online) dengan sistem BEI

yang berhubungan dengan pelaporan keuangan setiap perusahaan. Pengambilan

kesimpulan hanya sampai dengan pencapaian tujuan penelitian, tidak dapat

merekomendasikan penetapan keputusan untuk menentukan pemilihan perusahaan

karena cakupan pembahasan dalam penelitian ini hanya dilakukan pengolahan

data dan analisis perusahaan pada 10 perusahaan yang tergabung LQ45 dan yang

bertahan selama periode tahun 2004 sampai tahun 2009.

Kendala selama pengolahan data yang diperoleh adalah adanya perbedaan

sistem pembuatan pelaporan keuangan berdasarkan standar sistem akuntansi dari

setiap perusahaan. Perbedaan ini sangat berpengaruh pada pemahaman para

Page 132: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

117

investor. Perbedaan yang terlihat dari jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan tersebut yaitu perusahaan manufaktur seperti Astra Argo Lestari Tbk.

(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), Astra International Tbk (ASII),

Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan perusahaan jasa Bank Central Asia Tbk

(BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), Bank Danamon Tbk. (BDMN),

Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Bank International

Indonesia Tbk (BNII).

4.7. Model Program Komputer Analisis LQ45

Pengukuran yang lazim dipakai selama ini adalah pengukuran dengan

pendekatan rasio pada ukuran kinerja perusahaan yang mendasarkan pada laba

akuntansi (accounting profit) dengan menggunakan ROI. Analisis fundamental

menggunakan data-data mengenai kondisi dan kinerja perusahaan dengan

informasi yang relevan.

Berdasarkan hasil analisis data-data pada perusahaan indeks LQ45 maka

model yang dapat direkomendasikan program komputer Visual Basic.Net. Model

program ini terdiri dari database hasil pengumpulan data yang diperoleh dari BEI

langsung dan internet, serta hasil perhitungan ROI pada indeks LQ45 (10

perusahaan). Outcome dari model komputer yang dapat digunakan adalah

Laporan Keuangan tentang Laporan Laba Rugi. Hutang (Kewajiban), Modal

(Ekuitas Pemilik), Total Aset (Total Aktiva) dan Laba Operasi Bersih sesudah

Pajak (NOPAT) dan hasil perhitungan ROI.

4.7.1. Proses Pembuatan Visual Basic.Net

Aplikasi analisis ROI LQ45 membutuhkan data keuangan per-periode dari

perusahaan yang termasuk ke dalam LQ45. Data yang sudah didapat dari

perusahaan-perusahaan disimpan ke dalam file database. Software database yang

digunakan untuk aplikasi analisis ROI Perusahaan LQ45 adalah Microsoft Access

2003. Microsoft Access 2003 dipilih karena kemudahannya dalam pembuatan

database dan juga file Microsoft Access 2003 merupakan file database yang

portable, sehingga aplikasi analisis ROI 45 dapat dijalankan tanpa ketergantungan

pada software lain.

Page 133: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

118

Dalam pembuatan database ini, dibuat beberapa relasi (tabel) untuk

mengelompokan kriteria yang sesuai. Relasi yang dibuat adalah relasi

DaftarLQ45, Perusahaan, Aktiva, Ekuitas, Kewajiban, Laba/rugi dan Nopat.

Dalam relasi DaftarLQ45 terdapat atribut (kolom) nama perusahaan yang

berisi seluruh nama perusahaan yang terdapat pada waktu tertentu dan atribut

tahun yang berisi informasi tahun menyangkut perusahaan tertentu. Relasi ini

dihubungkan dengan seluruh relasi yang lainnya, yaitu Aktiva, Ekuitas,

Kewajiban, Laba/rugi dan Nopat.

Data-data yang dimasukkan ke dalam database hanya data-data keuangan

pertahun dari setiap perusahaan yang belum diolah untuk menghasilkan

kesimpulan ROI. Pengolahan data dilakukan didalam aplikasi dengan cara

memberikan Query (perintah kepada database untuk melakukan operasi tertentu)

dan hasilnya ditampilkan pada aplikasi. Data-data perhitungan ROI tidak perlu

tersimpan pada file database, sehingga meminimumkan memori yang digunakan.

Setelah database terbentuk, hal yang dilakukan selanjutnya adalah membuat

aplikasi analisis ROI LQ-45 dengan menggunakan Visual Basic 2008. Software

Visual Basic 2008 dipilih karena kemudahannya dalam pembuatan aplikasi dan

bahasa pemrogramannya pun mudah dipahami. Visual Basic 2008 menggunakan

framework .net 3.5 SP1. Framework adalah kumpulan API (Application

Programming Interface) yang digunakan untuk membangun aplikasi. Versi yang

digunakan adalah .NET 3.5 SP 1 (Service Pack 1), sehingga jika ingin

menjalankan aplikasi analisis ROI LQ45 di komputer lain, maka komputer

tersebut harus terlebih dahulu terinstall Framework .net 3.5 SP1, karena pada

framework itulah aplikasi ini dapat berinteraksi dengan mesin komputer.

Langkah selanjutnya membuat tampilan aplikasi. Pada aplikasi ini, terdapat

tiga menu utama yang berbentuk Radio button yang terdiri atas List LQ-45, Data

keuangan Perusahaan. Pada Menu List LQ-45 terdapat pilihan periode awal dan

periode akhir, dimana user (pengguna) dapat memilih dari periode apa sampai

periode yang dia tentukan untuk melihat daftar perusahaan LQ45. Setelah User

melihat daftar perusahaan apa saja yang ada, user dapat melihat data keuangan

perusahaan yang user pilih dari periode yang muncul. Jika user memilih data

keuangan dari satu perusahaan tertentu, maka akan tampil suatu form baru yang

Page 134: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

119

berisi tabel Aktiva, Ekuitas, Kewajiban, Laba dan Nopat. Tabel-tabel tersebut

berisi data keuangan perusahaan per-periode sesuai dengan pilihan user. Pada

form ini juga terdapat dua grafik. Grafik yang pertama menunjukkan grafik data

keuangan tertentu pada perusahaan yang user pilih. Grafik yang kedua

menunjukkan grafik perbandingan data keuangan dengan seluruh perusahaan yang

terdapat dalam database. Grafik-grafik ini dapat diperbesar dengan cara mengklik

grafik yang diinginkan. Maka akan keluar suatu form baru, yang berisi grafik

dengan nilai-nilai detailnya.

Pada menu Data Keuangan Perusahaan, terdapat pilihan Perusahaan apa

yang ingin dilihat oleh user. Daftar perusahaan yang dapat ditampilkan adalah

perusahaan yang data keuangannya telah ada pada database aplikasi ini. Setelah

user memilih maka akan muncul kembali form baru yang persis dengan form yang

muncul pada menu pertama, yang berisi tabel data keuangan per-periode dan juga

grafiknya.

Pada menu ROI, terdapat pilihan perusahaan apa saja yang sudah masuk

database. Setelah memilih maka akan muncul dibawahnya tabel ROI perusahaan

tertentu dan juga 2 grafik. Grafik pertama menggambarkan ROI perusahaan yang

dipilih per-periode dan grafik kedua menggambarkan ROI seluruh perusahaan

yang terdapat pada database per-periode, sehingga user dapat membandingkan

ROI per-perusahaan lebih mudah dengan menggunakan grafik.

Setelah rancangan tampilan aplikasi selesai, langkah selanjutnya adalah

menuliskan syntax (kode-kode) pada aplikasi ini, sehingga aplikasi ini dapat

berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Hal yang harus dilakukan pertama kali

adalah membuat koneksi aplikasi ke dalam database, sehingga aplikasi ini dapat

membaca dan menulis data sesuai dengan apa yang kita inginkan. Koneksi VB

(Visual Basic) ke database Microsoft Access 2003 menggunakan koneksi tipe

OLE-DB (Object Linking and Embedding - Database). Koneksi ini telah tersedia

pada framework .net 3.5 SP1, sehingga memudahkan dalam proses pemrograman.

Setelah berhasil mengkoneksikan aplikasi dengan database, langkah

selanjutnya adalah retrieve (mengambil/membaca) data pada database dan

menampilkan pada aplikasi. Cara yang dilakukan untuk me-retrieve data dari

database ke aplikasi adalah dengan cara mengirimkan query-query yang nantinya

Page 135: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

120

akan diproses oleh database, lalu database akan mengembalikan sejumlah data

sesuai dengan query yang diminta. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah binding

data (memposisikan data untuk ditampilkan pada aplikasi). Binding data ini diset

pada control (jenis-jenis tampilan, seperti textbox, combobox dan sebagainya)

yang sesuai yang telah dibuat pada perancangan tampilan.

Pada VB.net 2008, jika me-retrieve data, data yang ditampilkan tidak

berasal langsung dari sumbernya (database), tetapi disimpan terlebih dahulu ke

dalam dataset (control yang berisi data dari database) melalui data adapter

(penghubung antara database dengan dataset) dan baru ditampilkan dengan data

view (control yang menampilkan isi dari dataset). Hal ini mempercepat

pemrosesan query aplikasi pada database, sehingga, jika suatu saat aplikasi ini

mengirim query pada database, hal yang dilakukan pertama kali adalah mencari

pada dataset. Jika data yang diinginkan terdapat pada dataset, maka akan langsung

ditampilkan, jika tidak maka program akan membuka koneksi lagi ke database,

mengirimkan ke dataset melalui data adapter, dan menampilkannya pada aplikasi.

Seluruh hal ini dilakukan secara otomatis oleh VB.net 2008.

Query yang dikirimkan merupakan kumpulan syntax SQL (Structured

Query Language). Dalam pemrograman VB 2008, syntax SQL direpresentasikan

sebagai string (tipe data yang merupakan kumpulan dari karakter). String tersebut

dikirim oleh aplikasi ke database dan diproses oleh database. Jadi aplikasi ini

menggunakan dua bahasa pemrograman berbeda yang digabung menjadi satu

pada VB 2008.

Pada rancangan aplikasi sebelumnya, disebutkan bahwa aplikasi ini dapat

menampilkan grafik data keuangan. Sebenarnya control grafik telah disediakan

oleh framework .net 3.5 SP 1 ini. Namun control grafik yang telah tersedia masih

kurang memadai, sehingga aplikasi ini menggunakan control tambahan yaitu MS.

Chart yang kemudian diintegrasikan dengan framework .net 3.5 SP 1. Jadi untuk

menjalankan aplikasi ini, selain komputer yang akan digunakan nanti harus

terinstall Framework .Net 3.5 SP1, komputer itu juga harus terinstall MS. Chart,

sehingga program dapat berjalan dengan baik.

Menampilkan grafik sesuai dengan criteria yang dipilih dengan cara hampir

serupa dengan menampilkan data dari database berupa tabel atau informasi

Page 136: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

121

lainnya yang telah dibahas sebelumnya. Jadi, hal yang harus dilakukan adalah

membuka koneksi ke database, lalu me-retrieve data dengan cara mengirimkan

query, dan binding data ke dalam grafik (Chart).

Konfigurasi grafik dilakukan pada saat pengkodean di form yang

bersangkutan. Konfigurasi ini menyangkut dua hal, yaitu tampilan grafik dan

binding data grafik. Tampilan grafik meliputi pemilihan jenis grafik, warna,

ukuran huruf dan sebagainya. Sedangkan binding data grafik merupakan

pengaturan data apa saja yang akan ditampilkan pada grafik.

Setelah semua terkonfigurasi dengan baik, mulai dari koneksi ke database,

User Interface (tampilan), binding data dan retrieve data, maka aplikasi ini siap

untuk dijalankan. Proses pembuatan Visual Basic.Net dapat dilihat pada Gambar 4

di bawah ini.

Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Visual Basic.Net

4.7.2 Tampilan (User Interface) Visual Basic.Net

Cara membuka dan menjalankan program Microsoft Visual Basic.Net

adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol My Computer pada desktop, pilih Lokal Disk E, kemudian

pilih folder VB.Net LQ45, lalu klik aplikasi Dase(Realease Candidate),

sehingga akan tampil Menu Utama Analisis Keuangan ROI.

Page 137: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

122

2. Klik List LQ45, pilih periode awal yang diinginkan dan periode akhir

yang diinginkan maka akan muncul beberapa pilihan periode dari Agustus

2005 - Januari 2009, klik show sehingga tampil list LQ45 periode yang

diinginkan.

3. Setelah tampil Indeks LQ45, dapat dilihat detail data keuangan setiap

perusahaan dengan mengklik data keuangan dan memilih perusahaan yang

ingin dilihat data keuangannya (contoh: AALI) lalu klik submit, maka

akan tampil data keuangan perusahaan AALI dari mulai aktiva sampai

dengan NOPAT dan akan muncul grafik aktiva AALI serta grafik aktiva

10 perusahaan.

Page 138: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

123

4. Apabila ingin melihat grafik aktiva lebih jelas maka grafik tersebut dapat

diperbesar dengan mengklik grafik tersebut. Begitu juga grafik aktiva 10

perusahaan.

5. Ekuitas, Kewajiban, Laba dan NOPAT dapat dilihat dengan cara ketiga

dan keempat. Tampilan VB.Net 10 perusahaan LQ45 dapat dilihat pada

Lampiran 7.

Page 139: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

124

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Perusahaan Indeks LQ45 yang teridentifikasi sebagai perusahaan yang

bertahan dalam periode Februari tahun 2004 sampai dengan Februari tahun

2009 ada 24 perusahaan diantaranya 10 perusahaan yaitu PT Astra Argo

Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra

International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCAZ), PT Bank

Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank

Mandiri Tbk (BMRI), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bank CIMB

Niaga Tbk (BNGA), PT Bank International Indonesia Tbk (BNII).

2. Kinerja keuangan perusahaan Indeks LQ45 dalam kondisi 5 tahun terakhir

berdasarkan laporan keuangan tahunan dapat dilihat sebagai berikut:

a. PT Astra Internasional Tbk (ASII) berada pada posisi tertinggi,

sedangkan posisi terendah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR)

berdasarkan rataan laporan laba rugi dengan kondisi pertumbuhan per

tahun sebesar 18%, -28%, 81%, 41% dan -100%, -189%, 29%, -

3200%.

b. Berdasarkan rataan NOPAT, perusahaan yang berada pada posisi

tertinggi yaitu PT Astra Internasional Tbk (ASII), sedangkan PT

Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) posisi terendah dengan kondisi

pertumbuhan per tahun sebesar 26%, -32%, 76%, 35% dan -100%, -

133%, 4%, -8610%.

c. Posisi tertinggi dan terendah berdasarkan rataan kewajiban (hutang)

adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra Agro Lestari Tbk

(AALI) dengan kondisi pertumbuhan kewajiban (hutang) per tahun

sebesar 8%, 0,42%, 20%, 13% dan -60%, 35%, 75%, 3%.

d. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berada pada posisi tertinggi dan PT

Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada posisi terendah berdasarkan

rataan modal (ekuitas pemilik) dengan kondisi pertumbuhan per tahun

sebesar -7%, 13%, 11%, 4% dan 27%, 5%, 48%, 27%.

Page 140: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

125

e. Berdasarkan rataan total Aset (total Aktiva), perusahaan yang berada

posisi tertinggi adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra

Agro Lestari Tbk (AALI) berada pada posisi terendah dengan kondisi

pertumbuhan per tahun sebesar 6%, 2%, 19%, 12% dan -6%, 10%,

53%, 22%.

3. Kinerja perusahaan setiap perusahaan berdasarkan rataan Return on Total

Asset (ROA)/return on investment (ROI) dalam 5 tahun terakhir,

perusahaan yang berada pada posisi tertinggi dengan nilai sebesar 0.301

adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi

terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dengan nilai

(13.565). Kondisi pertumbuhan per tahun pada perusahaan ANTM dari

tahun 2004-2008 adalah -2%, 62%, 268% dan -69%, sedangkan kondisi

pertumbuhan perusahaan BNBR adalah -100%, -127%, -36% dan -4833%.

4. Referensi dan rekomendasi yang dapat diberikan kepada para investor

dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan investasinya pada

perusahaan Indeks LQ45 dengan menggunakan Visual Basic.net. Sistem ini

akan memberikan kemudahan untuk mempelajari dan memahami laporan

keuangan untuk melihat kinerja dari setiap perusahaan, maka dapat

membantu mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan

yaitu mendapatkan keuntungan dalam penanaman modal usaha.

5.2. Saran

1. Sebaiknya BEI membuat suatu standar pembuatan laporan keuangan dari

perusahaan yang tergabung dalam LQ45 agar ada keseragaman dalam

laporan keuangan berdasarkan time series (6 bulan atau tahunan) untuk

memberikan kemudahan, baik kepada perusahaan-perusahaan maupun

para investor dan calon investor (masyarakat yang ingin berinvestasi).

2. Standar pembuatan laporan keuangan sebaiknya dibedakan berdasarkan

jenis perusahaan, yaitu perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur.

3. Bagi pengguna laporan keuangan: Return on Total Asset/Return on

Investment sebagai salah rasio profitabilitas dalam laporan keuangan,

sebaiknya mendapat perhatian lebih dari sebelumnya, karena ternyata

memiliki pengaruh terhadap return.

Page 141: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

126

DAFTAR PUSTAKA

Anis Qomarodin Hamid. 2008. Pemrograman Aplikasi Akuntansi Menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Visual Basic for Application (VBA). PT Elex Media Computindo, Jakarta.

Arifin, J. dan Wicaksono. 2006. Komputer Akuntansi dengan Microshoft Excel.PT Elex Computindo, Jakarta.

Brigham, Eugene F and Joel F. Houston. 2004. Fundamentals of Financial Management. 10th. South-Western, Ohio.

Bodi, Zvi and Alex Kane, Alan J. Marcus. 2005. Investments. The McGraw-Hill, Singapore.

Efisitek.Com dan R. Fikriansyah. 2008. Dasar Pemrograman VB.Net 2008. Restu Agung, Jakarta.

Firdaus. 2006. 7 Jam Belajar Visual Basic.Net untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang.

Goetzmann, William N, dan Stanley J. Gartska, 1999, The Development of Corporate Performance Measures: Benchmark Before EVA. SSRN.

Habib, Arief. 2008. Kiat Jitu Peramalan Saham; Analisis dan Teknik. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Jakarta Stock Exchange. 2005. Indonesian Capital Market Directory 2005. PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta.

Kieso, Weygandt. et.al. 2004. Intermediate Accounting. John Wiley and Sons Company, USA.

Keown, A. J. 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi 9. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Madcoms. 2006. Panduan Pemrograman dan Referensi Kamus; Visual Basic 6.0. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Martono, Cyrillius. (2002)Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang, serta Pangsa Pasar Terhadap ROA dan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, Nopember 2002: 126 – 140. Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra

Page 142: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

127

Pradhono. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earningsdan Arus Kas Operasi Terhadap Return yang Diterima oleh Pemegang saham. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 6, No. 2, November: 140-165..

Siamat, Dahlan. 1995. Manajemen Lembaga Keuangan. Intermedia, Jakarta.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Siegel, Joel G. dan Jae K.Shim. 1999. Kamus Istilah Akuntansi. PT Gramedia, Jakarta.

Suad Husnan. 1994. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 3, YKPN.

Tunggal, A. W. 2001. Economic Value Added (EVA) Teori, Soal dan Kasus. Harvindo, Jakarta.

Van Horne, James and Wachowicz. 2002. Fundamentals of Financial Management. Prentice Hall, Singapore.

Warren, S, Carl. 2006. Accounting: Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Widoatmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal; Pengetahuan Dasar. Jurnalindo Aksara Grafika, Jakarta.

Wild, John J. Subramanyam,K R. et.al. 2005. Financial Statement AnalysisAnalisis Laporan Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Widyaningdyah, A. Utari. (2001). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Earnings Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3, No. 2, November 2001: 89 – 101Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi – Universitas Kristen Petra

Young S. David, and Stephen O’Byrne. Alih bahasa Lusy Widjadja. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai: Panduan Praktis untuk Implementasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

www.idx.co.idwww.google.co.id

Page 143: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

129

Lampiran 1. Daftar Perusahaan-Perusahaan Indeks LQ45 Periode Febuari 2005-Januari 2009

Feb05-Juli05 Ags05-Jan06 Feb06-Juli06 Ags06-Jan07 Feb07-Juli07 Ags07-Jan08 Feb08-Juli08 Ags08-Jan09

1 AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI

2 ADHI ADHI ADHI ADHI ADHI ADHI ADHI AKRA

3 ANTM ADMG ADMG ADMG ANTM ANTM ANTM ANTM

4 ASII ANTM ANTM ANTM APEX ASII ASII ASII

5 BBCA ASII ASII APOL APOL BBCA BBCA BBCA

6 BBRI BBCA BBCA ASII ASII BBKP BBNI BBNI

7 BDMN BBRI BBRI BBCA BBCA BBRI BBRI BBRI

8 BFIN BDMN BDMN BBRI BBRI BDMN BDMN BDMN

9 BMRI BLTA BLTA BDMN BDMN BHIT BHIT BISI

10 BNBR BMRI BMRI BLTA BLTA BLTA BKSL BMRI

11 BNGA BNBR BNBR BMRI BMRI BMRI BLTA BLTA

12 BNII BNGA BNGA BNBR BNBR BMTR BMRI BNBR

13 BRPT BNII BNII BNGA BNGA BNBR BMTR BNGA

14 BUMI BNLI BNLI BNII BNII BNGA BNBR BNII

15 CTRS BRPT BUMI BRPT BTEL BNII BNGA BTEL

16 ELTY BUMI CMNP BTEL BUMI BRPT BNII BUMI

17 ENRG CMNP CTRS BUMI CMNP BTEL BRPT CPIN

18 EPMT ENRG ENRG CMNP CTRA BUMI BTEL CPRO

19 GGRM GGRM GGRM CTRS CTRS CMNP BUMI CTRA

20 GJTL GJTL GJTL ENRG ENRG CPRO CPIN DEWA

21 HMSP INCO INCO GGRM EPMT CTRA CPRO ELTY

22 INCO INDF INDF GJTL GGRM CTRS CTRA ENRG

23 INDF INKP INKP INCO GJTL ELTY ELTY INCO

24 INKP INTP INTP INDF INCO ENRG ENRG INDF

25 INTP ISAT ISAT INKP INDF INCO FREN INKP

26 ISAT JIHD JIHD INTP INKP INDF INCO ISAT

27 JIHD KIJA KIJA ISAT INTP INKP INDF ITMG

28 KIJA KLBF KLBF KIJA ISAT ISAT INKP KIJA

29 KLBF LPBN LPBN KLBF KIJA KIJA ISAT LPKR

30 LSIP LSIP LSIP LPKR KLBF KLBF KIJA LSIP

31 MEDC MEDC MEDC LSIP LPKR LSIP KLBF MEDC

32 PGAS PGAS MLPL MEDC LSIP MEDC MEDC MIRA

33 PLAS PLAS PGAS MPPA MEDC PGAS PGAS MNCN

34 PNBN PNBN PLAS PGAS PGAS PNBN PNLF PGAS

35 PTBA PNLF PNBN PNBN PNBN PNLF PTBA PNBN

36 RALS PTBA PNLF PNLF PNLF PTBA SMCB PTBA

37 RMBA RALS PTBA PTBA PTBA SMCB SULI SGRO

38 SMCB SMCB SMCB RALS SMCB SULI TBLA SMCB

39 TINS SMRA SMRA SMCB SULI TINS TINS SMGR

40 TKIM TINS TINS SMRA TLKM TLKM TLKM TBLA

41 TLKM TKIM TKIM TKIM TOTL TOTL TOTL TINS

42 TRIM TLKM TLKM TLKM TSPC TRUB TRUB TLKM

43 UNSP UNSP UNSP UNSP UNSP TSPC UNSP TRUB

44 UNTR UNTR UNTR UNTR UNTR UNSP UNTR UNSP

45 UNVR UNVR UNVR UNVR UNVR UNTR UNVR UNTR

Page 144: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

130

Page 145: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

130

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Aktiva dari 10 Perusahaan LQ45Tahun

PT Astra Agro Lestari Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAAktiva LancarKas dan setara kas 970.156.000.000 312.807.000.000 195.440.000.000 1.012.772.000.000 867.676.000.000 Investasi jangka pendek 9.333.000.000 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih) 62.197.000.000 94.724.000.000 21.014.000.000 111.664.000.000 16.346.000.000 Piutang lain-lain 7.111.000.000 4.820.000.000 2.535.000.000 3.494.000.000 8.359.000.000 Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang) 146.655.000.000 189.813.000.000 191.861.000.000 413.813.000.000 781.363.000.000 Uang muka 35.537.000.000 50.831.000.000 32.679.000.000 93.465.000.000 264.483.000.000 Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka 21.362.000.000 23.498.000.000 48.666.000.000 12.646.000.000 37.429.000.000 Piutang derivatif 301.000.000 723.000.000

Jumlah aktiva lancar 1.243.319.000.000 686.549.000.000 492.195.000.000 1.647.854.000.000 1.975.656.000.000

Aktiva tidak lancarKas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 211.000.000 Piutang pihak hubungan istimewa 31.000.000 202.000.000 485.000.000 9.514.000.000 Aktiva pajak tangguhan, bersih 59.722.000.000 61.080.000.000 66.665.000.000 65.792.000.000 61.501.000.000 Tanaman perkebunanTanaman menghasilkan (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 839.494.000.000 791.385.000.000 733.368.000.000 675.236.000.000 600.653.000.000 Tanaman belum menghasilkan 21.385.000.000 101.594.000.000 295.045.000.000 667.296.000.000 1.336.623.000.000 Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 1.063.592.000.000 1.294.715.000.000 1.544.653.000.000 1.755.574.000.000 2.001.772.000.000 Goodwill, bersih 49.721.000.000 48.709.000.000 45.092.000.000 66.947.000.000 73.953.000.000 Perkebunan plasma, bersih 29.821.000.000 54.601.000.000 96.693.000.000 131.368.000.000 184.597.000.000 Tagihan restitusi pajak 43.424.000.000 115.336.000.000 170.738.000.000 258.703.000.000 199.658.000.000 Aktiva lain-lain 32.101.000.000 37.544.000.000 52.031.000.000 74.702.000.000 85.378.000.000

Jumlah aktiva tidak lancar 2.139.502.000.000 2.505.166.000.000 3.004.770.000.000 3.705.132.000.000 4.544.135.000.000

JUMLAH AKTIVA 3.382.821.000.000 3.191.715.000.000 3.496.965.000.000 5.352.986.000.000 6.519.791.000.000

Page 146: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

131

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Aneka Tambang Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAAktiva LancarKas dan setara kas 1.998.551.871.000 639.576.263.000 1.138.182.108.000 4.743.875.109.000 3.284.218.532.000 Kas yang dibatasi penggunannya 46.450.000.000 100.916.796.000 55.905.683.000 158.549.964.000 Investasi jangka panjangPiutang usaha - pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang) 281.993.825.000 467.998.026.000 900.832.982.000 1.680.059.742.000 594.950.328.000 Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) 11.718.170.000 48.541.572.000 78.208.155.000 81.019.366.000 131.186.741.000 Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang) 396.065.076.000 527.289.673.000 947.389.575.000 1.319.084.300.000 1.391.471.720.000 Pajak dibayar dimuka 182.843.772.000 263.579.706.000 125.056.053.000 79.547.752.000 129.460.830.000 Biaya dibayar dimuka 68.186.524.000 31.058.156.000 36.222.732.000 38.139.426.000 53.425.709.000 Aktiva lancar lainnya 6.670.539.000 8.551.610.000 35.805.510.000 106.374.055.000 76.268.120.000

Jumlah aktiva lancar 2.992.479.777.000 2.087.511.802.000 3.317.602.798.000 8.048.099.750.000 5.819.531.944.000

Aktiva tidak lancarInvestasi pada perusahaan Kontrak Karya 30.929.169.000 30.929.169.000 36.687.722.000 Investasi dalam saham - bersih 55.798.418.000 92.608.473.000 Pinjaman ke perusahaan Kontrak Karya 32.930.500.000 Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 2.692.859.049.000 3.825.458.802.000 3.346.302.819.000 3.022.621.934.000 2.890.477.780.000 Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) 196.007.542.000 267.828.256.000 375.807.790.000 487.012.456.000 622.828.357.000 Biaya tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) 9.116.065.000 25.124.724.000 39.769.094.000 27.710.668.000 29.903.644.000 Ekstimasi tagih pajak 269.945.984.000 Goodwill, bersih 21.353.060.000 85.360.253.000 Aktiva pajak tangguhan - bersih 95.488.827.000 123.118.091.000 164.875.722.000 314.768.870.000 380.271.230.000 Biaya pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi tangguhan 4.617.054.000 3.663.302.000 3.164.788.000 2.848.368.000 2.440.902.000 Aktiva tidak lancar lainnya 21.070.378.000 6.149.482.000 6.694.782.000 63.477.416.000 51.672.213.000

Jumlah aktiva tidak lancar 3.050.088.084.000 4.315.202.326.000 3.973.302.717.000 3.995.591.190.000 4.425.508.836.000

JUMLAH AKTIVA 6.042.567.861.000 6.402.714.128.000 7.290.905.515.000 12.043.690.940.000 10.245.040.780.000

Page 147: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

132

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Astra Internasional Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAAktiva LancarKas dan setara kas 5.326.131.000.000 3.938.633.000.000 4.729.943.000.000 6.265.000.000.000 8.785.000.000.000 Investasi jangka pendek 640.882.000.000 469.183.000.000 418.464.000.000 201.000.000.000 67.000.000.000 Piutang usaha(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu)Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 160.123.000.000 206.746.000.000 229.138.000.000 307.000.000.000 338.000.000.000 Pihak ketiga 3.106.857.000.000 4.500.900.000.000 3.835.197.000.000 5.411.000.000.000 5.829.000.000.000 Piutang lain-lain(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) 153.706.000.000 672.104.000.000 493.909.000.000 300.000.000.000 307.000.000.000 Piutang pembiayaan(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) 8.685.000.000.000 9.499.000.000.000 Persediaan 3.334.329.000.000 5.120.829.000.000 4.000.697.000.000 4.582.000.000.000 8.666.000.000.000 Pajak dibayar di muka 514.723.000.000 742.484.000.000 1.430.909.000.000 1.367.000.000.000 1.107.000.000.000 Pembayaran di muka 339.781.000.000 507.762.000.000 593.237.000.000 1.042.000.000.000 933.000.000.000

Jumlah aktiva lancar 13.576.532.000.000 16.158.641.000.000 15.731.494.000.000 28.160.000.000.000 35.531.000.000.000

Aktiva tidak lancerKas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya 149.345.000.000 102.605.000.000 90.303.000.000 57.000.000.000 92.000.000.000 Dana pelunasan obligasiPiutang pembiayaan (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) 8.718.978.000.000 24.010.367.000.000 17.565.047.000.000 7.667.000.000.000 8.601.000.000.000 Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu)Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 238.942.000.000 301.917.000.000 356.777.000.000 393.000.000.000 342.000.000.000 Pihak ketiga 384.171.000.000 327.602.000.000 263.594.000.000 98.000.000.000 748.000.000.000 Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities 5.525.327.000.000 6.519.436.000.000 8.504.290.000.000 9.771.000.000.000 10.636.000.000.000 Investasi jangka panjang lain-lain(setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai) 136.363.000.000 217.894.000.000 318.271.000.000 1.059.000.000.000 1.675.000.000.000 Aktiva pajak tangguhan 623.576.000.000 769.593.000.000 796.335.000.000 861.000.000.000 804.000.000.000 Properti investasi 62.000.000.000 190.000.000.000 Tanaman perkebunan (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 1.342.000.000.000 1.937.000.000.000 Aktiva tetap(setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 8.548.140.000.000 11.495.558.000.000 13.030.347.000.000 13.005.000.000.000 18.742.000.000.000 Goodwill 706.049.000.000 758.648.000.000 710.937.000.000 675.000.000.000 830.000.000.000 Aktiva lain-lain 537.630.000.000 504.405.000.000 561.895.000.000 370.000.000.000 612.000.000.000

Jumlah aktiva tidak lancar 25.568.521.000.000 45.008.025.000.000 42.197.796.000.000 35.360.000.000.000 45.209.000.000.000

JUMLAH AKTIVA 39.145.053.000.000 61.166.666.000.000 57.929.290.000.000 63.520.000.000.000 80.740.000.000.000

Page 148: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

133

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bank Central Asia Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAKas 2.977.044.000.000 3.725.998.000.000 5.484.694.000.000 7.675.723.000.000 10.798.921.000.000 Giro pada Bank Indonesia 10.234.721.000.000 15.029.383.000.000 18.401.657.000.000 20.871.955.000.000 9.668.608.000.000 Giro pada bank-bank lain, pihak ketiga 226.606.000.000 235.655.000.000 454.894.000.000 303.429.000.000 7.909.406.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (2.504.000.000) (2.425.000.000) (4.841.000.000)Penempatan pada bank-bank lain, pihak ketiga 3.085.963.000.000 14.866.086.000.000 7.135.120.000.000 6.391.403.000.000 4.936.408.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (24.938.000.000) (73.227.000.000) (62.561.000.000)Surat-surat berharga 40.334.499.000.000 6.096.341.000.000 28.360.293.000.000 45.847.933.000.000 50.044.630.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (69.633.000.000) (94.282.000.000) (89.124.000.000)Obligasi rekapitulasi pemerintah 46.658.916.000.000 49.828.703.000.000 49.139.082.000.000 46.777.950.000.000 39.810.702.000.000 Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 381.048.000.000 748.505.000.000 Tagihan derivative 17.413.000.000 84.123.000.000 42.462.000.000 21.821.000.000 67.494.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (174.000.000) (841.000.000) (425.000.000)Kredit yang diberikan( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 493.082.000.000 494.303.000.000 173.968.000.000 692.268.000.000 824.211.000.000 ( * ) Pihak ketiga 39.866.683.000.000 53.636.776.000.000 61.248.340.000.000 81.696.365.000.000 111.960.125.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (1.079.396.000.000) (1.349.259.000.000) (1.734.043.000.000) (1.686.152.000.000) (2.757.475.000.000)Investasi dalam sewa guna usaha, pihak ketiga 77.969.000.000 57.412.000.000 39.696.000.000 27.737.000.000 11.532.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (1.795.000.000) (1.990.000.000) (1.543.000.000)Piutang pembiayaan konsumen, pihak ketiga 534.026.000.000 725.364.000.000 1.024.692.000.000 1.347.461.000.000 1.409.286.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (21.710.000.000) (27.337.000.000) (33.327.000.000)Tagihan akseptasi 961.911.000.000 1.670.698.000.000 1.763.187.000.000 2.315.703.000.000 4.186.718.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (31.210.000.000) (17.486.000.000) (22.318.000.000)Penyertaan 5.791.000.000 5.791.000.000 5.791.000.000 1.493.000.000 24.603.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (5.731.000.000) (4.866.000.000) (5.373.000.000)Aktiva tetap, harga perolehan/revaluasi 3.377.339.000.000 3.690.821.000.000 4.159.674.000.000 2.264.841.000.000 2.644.785.000.000 ( * ) Akumulasi penyusutan (1.442.188.000.000) (1.656.305.000.000) (1.919.859.000.000)Aktiva pajak tangguhan, bersih 299.238.000.000 262.110.000.000 354.565.000.000 376.154.000.000 770.686.000.000 Aktiva lain-lain 2.365.872.000.000 3.078.924.000.000 3.259.216.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 32.541.000.000 317.865.000.000 ( * ) Pihak ketiga 2.268.174.000.000 2.616.485.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (50.000.000.000) (50.014.000.000) (50.325.000.000)

JUMLAH AKTIVA 149.168.842.000.000 150.180.752.000.000 176.798.726.000.000 218.005.008.000.000 245.569.856.000.000

Page 149: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

134

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bank Rakyat Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAKas 2.280.808.000.000 2.763.958.000.000 3.458.907.000.000 5.041.396.000.000 6.750.145.000.000 Giro pada Bank Indonesia 7.783.149.000.000 8.707.695.000.000 14.021.368.000.000 31.047.872.000.000 9.945.696.000.000 Giro pada bank-bank lain 922.852.000.000 3.420.288.000.000 ( * ) Pihak ketiga 359.394.000.000 652.945.000.000 181.935.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (3.594.000.000) (6.529.000.000) (1.819.000.000) (9.234.000.000) (34.208.000.000)Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi bunga yang belum( * ) Pihak ketiga 5.210.216.000.000 9.353.732.000.000 13.490.867.000.000 14.455.860.000.000 22.643.327.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 256.000.000.000 166.000.000.000 225.000.000.000 265.000.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (14.901.000.000) (29.612.000.000) (41.081.000.000) (51.417.000.000) (672.766.000.000)Efek-efek - termasuk premium yang belum diamortisasi dan dikurangi bunga dan diskonto 5.515.246.000.000 7.214.313.000.000 15.391.806.000.000 17.358.248.000.000 23.855.465.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (17.783.000.000) (10.585.000.000) (9.074.000.000) (40.349.000.000) (89.294.000.000)Tagihan wesel Ekspor 205.405.000.000 456.057.000.000 468.921.000.000 596.293.000.000 561.709.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (3.375.000.000) (4.727.000.000) (9.647.000.000) (5.968.000.000) (5.617.000.000)Obligasi rekapitalisasi pemerintah 23.950.160.000.000 17.721.871.000.000 18.445.348.000.000 18.222.590.000.000 16.352.318.000.000 Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 201.925.000.000 2.573.610.000.000 Tagihan derivative 6.371.000.000 10.647.000.000 24.724.000.000 13.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (64.000.000) (106.000.000) (247.000.000)Kredit yang diberikan( * ) Pihak ketiga 61.782.694.000.000 74.532.415.000.000 88.874.032.000.000 112.407.295.000.000 159.657.070.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 260.841.000.000 364.590.000.000 355.507.000.000 431.511.000.000 451.613.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (5.118.895.000.000) (5.393.146.000.000) (6.687.654.000.000) (6.915.043.000.000) (7.891.140.000.000)Piutang dan pembiayaan syariah 324.160.000.000 636.229.000.000 1.053.213.000.000 1.134.147.000.000 999.409.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (5.854.000.000) (17.103.000.000) (30.394.000.000) (43.132.000.000) (114.322.000.000)Tagihan akseptasi 293.335.000.000 470.208.000.000 327.666.000.000 661.381.000.000 483.862.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (6.971.000.000) (14.827.000.000) (4.762.000.000) (7.018.000.000) (4.839.000.000)Penyertaan saham 59.721.000.000 65.859.000.000 69.941.000.000 77.979.000.000 91.235.000.000 ( * ) Penyisihan kerugian (548.000.000) (1.188.000.000) (1.230.000.000) (1.311.000.000) (1.443.000.000)Aset tetap( * ) Nilai tercatat 3.472.530.000.000 4.097.619.000.000 4.330.003.000.000 4.486.075.000.000 4.655.049.000.000 ( * ) Akumulasi penyusutan (1.834.597.000.000) (2.168.349.000.000) (2.508.025.000.000) (2.841.903.000.000) (3.304.566.000.000)Aktiva pajak tangguhan, bersih 913.838.000.000 943.845.000.000 865.005.000.000 1.269.743.000.000 2.000.076.000.000 Aktiva lain-lain, bersih 1.635.193.000.000 2.178.002.000.000 2.306.227.000.000 2.713.984.000.000 6.062.816.000.000

JUMLAH AKTIVA 107.040.172.000.000 122.775.579.000.000 154.725.526.000.000 203.734.938.000.000 246.076.896.000.000

Page 150: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

135

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bank Danamon Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAKas 753.256.000.000 640.044.000.000 832.583.000.000 1.237.518.000.000 4.161.520.000.000 Giro pada Bank Indonesia 2.662.100.000.000 3.563.314.000.000 3.949.723.000.000 3.976.039.000.000 2.820.413.000.000 Giro pada bank lain setelah dikurangi penyisihan kerugian( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.440.000.000 31.227.000.000 123.047.000.000 80.765.000.000 436.165.000.000 ( * ) Pihak ketiga 639.113.000.000 1.125.895.000.000 447.000.000.000 516.635.000.000 3.170.104.000.000 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia setelah dikurangi penyisihan kerugian( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 183.289.000.000 499.950.000.000 1.155.661.000.000 675.888.000.000 928.125.000.000 ( * ) Pihak ketiga 837.516.000.000 4.903.774.000.000 3.830.589.000.000 4.283.597.000.000 2.560.661.000.000 Efek-efek setelah dikurangi penyisihan kerugian 4.110.753.000.000 4.137.089.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 269.403.000.000 ( * ) Pihak ketiga 3.228.543.000.000 2.206.161.000.000 6.012.055.000.000 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali setelah dikurangi penyisihan kerugian 20.245.000.000 40.124.000.000 Tagihan derivatif setelah dikurangi penyisihan kerugian( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.263.000.000 34.414.000.000 176.000.000 397.000.000 131.000.000 ( * ) Pihak ketiga 19.723.000.000 100.308.000.000 109.871.000.000 331.714.000.000 1.751.285.000.000 Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi penyisihan kerugian( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.283.000.000 130.217.000.000 59.200.000.000 7.672.000.000 12.594.000.000 ( * ) Pihak ketiga 27.724.292.000.000 34.843.645.000.000 39.687.444.000.000 49.850.621.000.000 63.397.880.000.000 Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.099.000.000 19.339.000.000 5.259.000.000 ( * ) Pihak ketiga 854.852.000.000 740.446.000.000 1.768.303.000.000 1.929.888.000.000 1.871.453.000.000 Piutang premi setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 569 pada tahun 2006 26.913.000.000 32.354.000.000 22.283.000.000 Tagihan akseptasi setelah dikurangi penyisihan kerugian 517.049.000.000 516.572.000.000 613.057.000.000 677.674.000.000 856.599.000.000 Obligasi pemerintah 17.324.189.000.000 14.102.005.000.000 18.702.292.000.000 15.807.971.000.000 13.083.338.000.000 Penyertaan setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai investasi 76.623.000.000 11.958.000.000 12.052.000.000 12.053.000.000 12.053.000.000 Goodwill setelah dikurangi akumulasi amortisasi 608.815.000.000 521.841.000.000 417.419.000.000 333.935.000.000 250.451.000.000Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan 1.297.171.000.000 1.480.028.000.000 1.574.536.000.000 1.538.878.000.000 1.905.024.000.000 Aktiva pajak tangguhan 178.626.000.000 153.734.000.000 40.253.000.000 280.297.000.000 850.038.000.000Beban dibayar dimuka dan aktiva lain-lain setelah dikurangi penyisihan kerugian 1.877.417.000.000 1.928.518.000.000 2.696.414.000.000 3.665.715.000.000 5.035.898.000.000

JUMLAH AKTIVA 58.820.805.000.000 67.803.454.000.000 82.072.687.000.000 89.409.827.000.000 107.268.363.000.000

Page 151: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

136

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bank Mandiri Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAKas 2.439.465.000.000 2.522.764.000.000 3.965.717.000.000 5.909.369.000.000 8.388.974.000.000 Giro pada Bank Indonesia 15.986.630.000.000 20.304.705.000.000 21.579.158.000.000 28.161.059.000.000 13.354.289.000.000 Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 650.631.000.000 697.603.000.000 537.234.000.000 1.387.595.000.000 7.406.529.000.000 Penempatan pada Bank Inadonesia dan bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 14.180.058.000.000 23.617.054.000.000 9.435.541.000.000 16.833.324.000.000 29.404.818.000.000 Surat-surat berharga( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 399.084.000.000 600.200.000.000 873.264.000.000 28.241.000.000 ( * ) Pihak ketiga 13.956.550.000.000 11.238.532.000.000 18.627.219.000.000 28.331.785.000.000 24.670.360.000.000 Dikurangi: diskonto yang belum diamortisasi, laba(rugi) yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai efek dari penyisihan penghapusan (1.850.905.000.000) (1.334.463.000.000) (1.139.525.000.000) (1.043.473.000.000) (45.513.000.000)Obligasi rekapitalisasi pemerintah 93.081.021.000.000 92.055.964.000.000 90.648.024.000.000 89.466.317.000.000 88.259.039.000.000 Tagihan lainnya - transaksi perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 1.939.179.000.000 2.724.729.000.000 1.958.039.000.000 2.028.542.000.000 3.513.133.000.000 Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 703.334.000.000 317.043.000.000 833.388.000.000 3.290.853.000.000 619.092.000.000 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 285.256.000.000 315.243.000.000 410.727.000.000 336.651.000.000 354.024.000.000 Kredit yang diberikan( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 952.277.000.000 1.245.740.000.000 750.672.000.000 783.076.000.000 641.263.000.000 ( * ) Pihak ketiga 93.450.288.000.000 105.607.206.000.000 117.006.650.000.000 137.770.474.000.000 173.858.171.000.000 ( * ) Pendapatan yang ditangguhkan (164.964.000.000) (159.858.000.000) (86.380.000.000) (23.472.000.000) (1.334.000.000)( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (8.470.700.000.000) (11.823.614.000.000) (14.388.695.000.000) (13.041.696.000.000) (11.860.312.000.000)Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 5.094.102.000.000 3.890.010.000.000 3.453.170.000.000 4.953.481.000.000 3.596.359.000.000 Penyertaan saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan 8.849.000.000 68.066.000.000 84.870.000.000 124.905.000.000 158.173.000.000 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi dan amortisasi 5.483.628.000.000 5.305.413.000.000 4.709.243.000.000 4.531.577.000.000 4.603.560.000.000 Aktiva pajak tangguhan, bersih 2.252.144.000.000 2.231.402.000.000 3.295.451.000.000 4.096.447.000.000 6.123.919.000.000 Aktiva lain-lain – setelah dikurangi penyisihan penghapusan 7.779.900.000.000 3.959.609.000.000 4.963.425.000.000 5.160.533.000.000 5.394.134.000.000

JUMLAH AKTIVA 248.155.827.000.000 263.383.348.000.000 267.517.192.000.000 319.085.588.000.000 358.438.678.000.000

Page 152: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

137

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bakrie & Brothers Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAAktiva LancarKas dan setara kas 112.683.016.000 408.623.827.000 537.671.846.000 883.975.330.000 1.049.516.854.000 Investasi jangka pendek 10.209.711.000 60.408.914.000 258.568.536.000 627.211.441.000 1.140.545.414.000 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu)( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 10.196.017.000 3.946.087.000 12.849.152.000 16.900.594.000 1.064.645.066.000 ( * ) Pihak ketiga 200.392.874.000 486.971.108.000 533.592.200.000 793.648.742.000 46.078.764.000 Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu)( * ) Pihak ketiga 2.749.243.000 140.277.670.000 162.448.200.000 684.718.852.000 88.988.144.000 Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang) 138.304.149.000 392.545.048.000 443.909.900.000 435.835.936.000 600.956.160.000 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 87.871.960.000 107.231.993.000 295.401.642.000 532.420.166.000 922.831.898.000 Pajak dibayar di muka 14.423.943.000 55.558.787.000 120.493.041.000 220.414.981.000 307.000.220.000

Jumlah aktiva lancar 576.830.913.000 1.655.563.434.000 2.364.934.517.000 4.195.126.042.000 5.220.562.520.000

Aktiva tidak lancerAktiva pajak tangguhan - bersih 97.861.423.000 162.466.096.000 166.104.524.000 187.285.058.000 313.527.317.000 Piutang pihak hubungan istimewa (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) 759.543.611.000 778.379.864.000 718.458.921.000 692.541.742.000 284.134.096.000 Investasi pada perusahaan asosiasi 323.917.102.000 482.924.357.000 465.388.173.000 229.845.412.000 6.824.981.414.000 Investasi jangka panjang lain (setelah dikurangi penyisihan untuk penyertaan saham yang tidak dapat dipulihkan) 500.060.656.000 14.538.892.000 13.549.294.000 538.220.955.000 25.309.054.000 Piutang jangka panjang (setelah dikurangi penyisihan piutang) 25.704.856.000 74.682.607.000 452.368.059.000 61.054.766.000 1.713.804.599.000 Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi) 2.282.102.753.000 3.119.562.758.000 3.691.080.490.000 6.566.794.592.000 8.705.939.825.000 Biaya pengembangan proyek 546.758.241.000 300.602.759.000 368.056.208.000 389.390.112.000 752.822.659.000 Biaya ditangguhkan - bersih 60.454.897.000 42.660.355.000 25.529.331.000 25.903.915.000 13.671.568.000 Goodwill – bersih 18.854.679.000 89.908.008.000 84.978.487.000 539.174.450.000 512.585.252.000 Aktiva derivative 249.221.762.000 523.739.072.000 Aktiva tidak lancar lainnya 27.168.679.000 291.592.652.000 316.312.036.000 462.697.137.000 526.887.577.000

Jumlah aktiva tidak lancar 4.642.426.897.000 5.357.318.348.000 6.301.825.523.000 9.942.129.901.000 20.197.402.433.000

JUMLAH AKTIVA 5.219.257.810.000 7.012.881.782.000 8.666.760.040.000 14.137.255.943.000 25.417.964.953.000

Page 153: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

138

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bank Niaga Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAKas 370.961.000.000 463.751.000.000 681.685.000.000 1.727.661.000.000 2.766.684.000.000 Giro pada Bank Indonesia 1.546.208.000.000 2.492.585.000.000 2.893.745.000.000 5.873.283.000.000 2.996.213.000.000 Giro pada bank lain (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 352.425.000.000 268.960.000.000 198.978.000.000 288.305.000.000 3.061.609.000.000 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 1.933.932.000.000 2.449.628.000.000 2.017.223.000.000 4.987.087.000.000 3.747.245.000.000 Efek-efek (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 4.249.753.000.000 4.932.800.000.000 6.108.879.000.000 9.727.407.000.000 3.055.282.000.000 Obligasi pemerintah \ 7.040.114.000.000 8.263.340.000.000 Tagihan derivatif (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 5.241.000.000 10.809.000.000 4.239.000.000 95.641.000.000 994.935.000.000 Kredit yang diberikan (setelah dikurangi penyisihan kerugian)( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 16.519.000.000 60.476.000.000 45.892.000.000 30.786.000.000 15.583.000.000 ( * ) Pihak ketiga 20.371.508.000.000 28.610.943.000.000 32.411.260.000.000 58.464.683.000.000 72.204.261.000.000 Tagihan akseptasi (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 389.117.000.000 686.523.000.000 616.098.000.000 274.825.000.000 449.039.000.000 Piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 206.043.000.000 158.463.000.000 Piutang sewa pembiayaan (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 198.515.000.000 119.786.000.000 Tagihan anak piutang (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 916.166.000.000 806.584.000.000 Penyertaan (setelah dikurangi penyisihan kerugian)( * ) Penyertaan sementara 89.151.000.000 75.614.000.000 ( * ) Penyertaan jangka panjang 28.436.000.000 14.589.000.000 25.311.000.000 43.607.000.000 66.563.000.000 Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan) 389.310.000.000 440.499.000.000 462.239.000.000 1.239.177.000.000 1.183.110.000.000 Aktiva pajak tangguhan, bersih 77.246.000.000 38.953.000.000 62.493.000.000 302.865.000.000 613.125.000.000 Aset yang diambil alih (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 797.327.000.000 729.446.000.000 Uang muka pajak 1.295.000.000 1.176.000.000 Pendapatan yang harus diterima 634.510.000.000 872.036.000.000 Biaya dibayar dimuka 390.036.000.000 679.464.000.000 Aktiva lain-lain dan biaya dibayar dimuka (setelah dikurangi penyisihan kerugian) 978.505.000.000 1.033.731.000.000 1.016.304.000.000 557.856.000.000 413.630.000.000

JUMLAH AKTIVA 30.798.312.000.000 41.579.861.000.000 46.544.346.000.000 93.797.189.000.000 103.197.574.000.000

Page 154: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

139

Lanjutan Lampiran 2.Tahun

Bank Internasional Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

AKTIVAKas 662.685.000.000 698.904.000.000 822.572.000.000 1.259.515.000.000 1.767.742.000.000 Giro pada Bank Indonesia 1.797.631.000.000 3.082.775.000.000 3.208.114.000.000 3.096.303.000.000 2.712.139.000.000 Giro pada bank lain 281.155.000.000 948.098.000.000 597.375.000.000 228.834.000.000 461.464.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (2.495.000.000) (5.014.000.000) (5.350.000.000) (1.812.000.000) (5.447.000.000)Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain 4.740.746.000.000 4.901.985.000.000 3.883.027.000.000 1.696.812.000.000 2.089.611.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (43.566.000.000) (46.139.000.000) (37.659.000.000) (16.231.000.000) (11.546.000.000)Efek-efek( * ) Dimiliki hingga jatuh tempo 1.191.341.000.000 1.836.519.000.000 4.809.063.000.000 23.000.000.000 1.416.000.000.000 ( * ) Tersedia untuk dijual 357.734.000.000 1.841.807.000.000 1.694.475.000.000 6.350.349.000.000 3.315.139.000.000 ( * ) Diperdagangkan 662.911.000.000 197.550.000.000 184.181.000.000 52.999.000.000 Dikurangi/ditambah :( * ) Penurunan/kenaikan nilai wajar 31.216.000.000 (27.678.000.000)( * ) Kerugian/keuntungan yang belum direalisasi 21.335.000.000 (195.367.000.000) (722.483.000.000)( * ) Pendapatan diterima dimuka (3.898.000.000) (39.549.000.000)( * ) Saldo yang belum diamortisasi (22.722.000.000) (212.098.000.000)( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (11.711.000.000) (23.491.000.000) (20.935.000.000) (17.403.000.000) (25.750.000.000)Obligasi rekapitulasi pemerintah 9.642.888.000.000 7.484.501.000.000 5.304.434.000.000 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 46.723.000.000 ( * ) Dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi (25.000.000)Tagihan derivatif 17.953.000.000 2.980.000.000 5.891.000.000 14.422.000.000 143.135.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (180.000.000) (31.000.000) (61.000.000) (40.000.000) (690.000.000)Kredit yang diberikan( * ) Pihak terkait 19.803.000.000 764.564.000.000 40.109.000.000 178.260.000.000 30.746.000.000 ( * ) Pihak tidak terkait 13.194.000.000.000 20.026.130.000.000 21.657.723.000.000 28.314.291.000.000 35.214.479.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (414.220.000.000) (490.680.000.000) (669.866.000.000) (586.594.000.000) (896.389.000.000)Tagihan pembiayaan konsumen 2.496.004.000.000 6.174.396.000.000 6.364.657.000.000 5.038.619.000.000 ( * ) Pendapatan ditangguhkan (1.133.454.000.000) (1.624.728.000.000) (1.904.348.000.000) (1.979.933.000.000)( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (39.955.000.000) (79.985.000.000) (153.266.000.000) (84.916.000.000)Tagihan akseptasi 392.467.000.000 327.574.000.000 452.105.000.000 586.644.000.000 614.572.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (3.840.000.000) (4.119.000.000) (4.446.000.000) (11.967.000.000) (6.048.000.000)Obligasi pemerintah 11.586.489.000.000 11.485.577.000.000 Penyertaan saham 18.557.000.000 15.218.000.000 14.383.000.000 5.652.000.000 5.652.000.000 ( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (14.058.000.000) (11.727.000.000) (11.727.000.000) (2.995.000.000) (2.995.000.000)( * ) Amortisasi goodwillPendapatan bunga yang masih akan diterima 202.482.000.000 390.657.000.000 Beban dibayar dimuka 96.420.000.000 226.144.000.000

Page 155: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

140

Goodwill 201.470.000.000 219.905.000.000 235.067.000.000 235.067.000.000 ( * ) dikurangi amortisasi (23.505.000.000) (65.643.000.000) (109.424.000.000) (156.437.000.000)Aktiva tetap 1.050.999.000.000 1.104.867.000.000 1.223.037.000.000 1.287.372.000.000 1.339.597.000.000 ( * ) Akumulasi penyusutan (144.599.000.000) (273.002.000.000) (396.889.000.000) (506.491.000.000) (575.999.000.000)Aktiva pajak tangguhan, bersih 128.013.000.000 162.162.000.000 103.622.000.000 203.993.000.000 495.060.000.000 Aktiva lain-lain, bersih 283.108.000.000 433.539.000.000 1.225.721.000.000 1.145.261.000.000 1.299.405.000.000

JUMLAH AKTIVA 36.077.143.000.000 49.026.180.000.000 53.039.911.000.000 55.015.693.000.000 56.855.129.000.000

Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Pertumbuhan/tahun

1 AALI 3.382.821.000.000 3.191.715.000.000 3.496.965.000.000 5.352.986.000.000 6.519.791.000.000 4.388.855.600.000 -6% 10% 53% 22%

2 ANTM 6.042.567.861.000 6.402.714.128.000 7.290.905.515.000 12.043.690.940.000 10.245.040.780.000 8.404.983.844.800 6% 14% 65% -15%

3 ASII 39.145.053.000.000 61.166.666.000.000 57.929.290.000.000 63.520.000.000.000 80.740.000.000.000 60.500.201.800.000 56% -5% 10% 27%

4 BBCA 149.168.842.000.000 150.180.752.000.000 176.798.726.000.000 218.005.008.000.000 245.569.856.000.000 187.944.636.800.000 1% 18% 23% 13%

5 BBRI 107.040.172.000.000 122.775.579.000.000 154.725.526.000.000 203.734.938.000.000 246.076.896.000.000 166.870.622.200.000 15% 26% 32% 21%

6 BDMN 58.820.805.000.000 67.803.454.000.000 82.072.687.000.000 89.409.827.000.000 107.268.363.000.000 81.075.027.200.000 15% 21% 9% 20%

7 BMRI 248.155.827.000.000 263.383.348.000.000 267.517.192.000.000 319.085.588.000.000 358.438.678.000.000 291.316.126.600.000 6% 2% 19% 12%

8 BNBR 5.219.257.810.000 7.012.881.782.000 8.666.760.040.000 14.137.255.943.000 25.417.964.953.000 12.090.824.105.600 34% 24% 63% 80%

9 BNGA 30.798.312.000.000 41.579.861.000.000 46.544.346.000.000 93.797.189.000.000 103.197.574.000.000 63.183.456.400.000 35% 12% 102% 10%

10 BNII 36.077.143.000.000 49.026.180.000.000 53.039.911.000.000 55.015.693.000.000 56.855.129.000.000 50.002.811.200.000 36% 8% 4% 3%

Page 156: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

141

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Ekuitas dari 10 Perusahaan LQ45Tahun

PT Astra Agro Lestari Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh)Modal dasar - 4.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh 786.445.000.000 787.373.000.000 787.373.000.000 787.373.000.000 787.373.000.000 Tambahan modal disetor, bersih 81.295.000.000 83.476.000.000 83.476.000.000 83.476.000.000 83.476.000.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali (3.173.000.000) (3.173.000.000) (3.173.000.000) (3.173.000.000) (3.173.000.000)Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000 3.300.000.000 Saldo laba:Telah ditentukan penggunaannya 30.000.000.000 60.000.000.000 157.500.000.000 157.500.000.000 157.500.000.000 Belum ditentukan penggunaanya 1.167.468.000.000 1.691.666.000.000 1.720.091.000.000 3.032.126.000.000 4.127.769.000.000

Jumlah ekuitas 2.065.335.000.000 2.622.642.000.000 2.748.567.000.000 4.060.602.000.000 5.156.245.000.000

TahunAneka Tambang Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham - modal dasar 1 saham prioritas 7.599.999.999 saham biasa,modal ditempatkan dan disetor penuh 1 saham prioritas 1.907.691.949 saham biasa dengan nominal Rp 500 per saham 953.845.975.000 953.845.975.000 953.845.975.000 953.845.975.000 953.845.975.000 Tambahan modal disetor, bersih 2.526.309.000 2.526.309.000 2.526.309.000 2.526.309.000 2.526.309.000 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 255.637.000 (1.337.359.000) (999.538.000) 682.951.000 44.072.576.000 Selisih akibat transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 21.334.633.000 21.334.633.000 21.334.633.000 21.334.633.000 21.334.633.000 Rugi yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijualSaldo laba:Dicadangkan 730.460.262.000 1.240.531.831.000 1.752.117.789.000 2.652.728.627.000 5.686.654.306.000 Belum dicadangkan 769.717.893.000 812.741.515.000 1.552.777.307.000 5.118.987.734.000 1.368.139.165.000 Saham diperoleh kembali (13.435.143.000)

Jumlah ekuitas 2.478.140.709.000 3.029.642.904.000 4.281.602.475.000 8.750.106.229.000 8.063.137.821.000

Page 157: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

142

Lanjutan Lampiran 3.Tahun

Astra Internasional Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham:Modal dasar - 6.000.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per saham 2.024.000.000.000 2.024.000.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh - saham biasa 2.024.178.000.000 2.024.178.000.000 2.024.178.000.000 Tambahan modal disetor 1.106.121.000.000 1.106.121.000.000 1.106.121.000.000 1.106.000.000.000 1.106.000.000.000 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 430.121.000.000 418.661.000.000 418.661.000.000 419.000.000.000 Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendaliSelisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi 1.253.803.000.000 Perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi 1.231.408.000.000 1.454.426.000.000 1.344.000.000.000 923.000.000.000 Akumulasi selisih kurs karena penajabaran laporan keuangan (2.220.000.000)Akumulasi penyesuaian nilai wajar investasiSaldo laba:Telah ditentukan penggunaannya 124.700.000.000 224.700.000.000 324.700.000.000 425.000.000.000 425.000.000.000 Belum ditentukan penggunaanya 11.548.423.000.000 15.419.277.000.000 17.047.680.000.000 21.645.000.000.000 28.602.000.000.000

Jumlah ekuitas 16.485.126.000.000 20.424.345.000.000 22.375.766.000.000 26.963.000.000.000 33.080.000.000.000

Page 158: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

143

Lanjutan Lampiran 3.Tahun

Bank Central Asia Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham 1.537.902.000.000 1.539.888.000.000 1.540.938.000.000 1.540.938.000.000 1.540.938.000.000 Tambahan modal disetor, bersih 3.877.347.000.000 3.889.441.000.000 3.895.933.000.000 3.895.933.000.000 3.895.933.000.000 Modal saham diperoleh kembali (treasury stock) (190.996.000.000) (190.996.000.000) (808.585.000.000)Selisih Kurs atas penjabaran laporan keuangan 206.399.000.000 225.270.000.000 193.021.000.000 207.498.000.000 273.356.000.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak 1.385.000.000 1.494.000.000 Laba (rugi) belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual 45.934.000.000 (14.286.000.000) 12.083.000.000 22.313.000.000 37.782.000.000 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 1.059.907.000.000 1.059.907.000.000 1.059.907.000.000 1.059.907.000.000 Opsi saham 10.843.000.000 3.813.000.000 Saldo laba:( * ) Telah ditentukan penggunaannya 281.681.000.000 313.635.000.000 349.609.000.000 392.036.000.000 392.036.000.000 ( * ) Belum ditentukan penggunaanya 6.905.388.000.000 8.829.486.000.000 11.206.865.000.000 13.512.717.000.000 17.946.356.000.000

Jumlah ekuitas 13.925.401.000.000 15.847.154.000.000 18.067.360.000.000 20.441.731.000.000 23.279.310.000.000

Page 159: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

144

Lanjutan Lampiran 3.Tahun

Bank Rakyat Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham 5.925.045.000.000 6.017.850.000.000 6.143.211.000.000 6.158.900.000.000 6.162.650.000.000 Tambahan modal disetor/agio saham 1.731.425.000.000 1.916.284.000.000 2.535.660.000.000 2.676.620.000.000 2.706.137.000.000 Selisih penilaian kembali aset tetap 786.000.000 786.000.000 786.000.000 786.000.000 Selisih Kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 103.602.000.000 103.522.000.000 103.017.000.000 103.075.000.000 108.361.000.000 Opsi saham 29.158.000.000 76.587.000.000 47.047.000.000 23.586.000.000 17.300.000.000 Laba (rugi) belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan 1.268.677.000.000 (292.000.000) 609.907.000.000 496.576.000.000 37.523.000.000 Saldo laba:( * ) Telah ditentukan penggunaannya 1.410.765.000.000 2.850.396.000.000 4.553.425.000.000 6.488.625.000.000 ( * ) Belum ditentukan penggunaanya 3.827.480.000.000 4.588.784.000.000 5.424.667.000.000 6.836.101.000.000 Laba ditahan (defisit) 3.391.601.000.000

Jumlah ekuitas 12.450.294.000.000 13.352.982.000.000 16.878.808.000.000 19.437.635.000.000 22.356.697.000.000

TahunBank Danamon Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 50.000 modal dasar - 22.400.000( * ) Modal ditempatkan dan disetor penuh 22.400.000 3.562.261.000.000 3.569.247.000.000 3.581.679.000.000 3.625.337.000.000 3.631.865.000.000 Tambahan modal disetor 62.738.000.000 198.770.000.000 374.247.000.000 632.988.000.000 675.000.000.000 Modal disetor lainnya 189.000.000 189.000.000 189.000.000 189.000.000 189.000.000 Selisih Kurs atas penjabaran laporan keuangan 2.718.000.000 3.295.000.000 2.950.000.000 2.673.000.000 2.866.000.000 Laba (rugi) belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual 798.928.000.000 (183.074.000.000) 223.456.000.000 (87.710.000.000) (749.832.000.000)Cadangan umum dan wajib 24.684.000.000 48.765.000.000 68.797.000.000 82.050.000.000 103.220.000.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (5.500.000.000) (17.147.000.000) (73.653.000.000)Saldo laba (setelah dikurangi defisit) 3.352.425.000.000 4.951.761.000.000 5.196.109.000.000 6.595.445.000.000 6.989.413.000.000

Jumlah ekuitas 7.803.943.000.000 8.588.953.000.000 9.441.927.000.000 10.833.825.000.000 10.579.068.000.000

Page 160: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

145

Lanjutan Lampiran 3.Tahun

Bank Mandiri Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham 10.066.427.000.000 10.127.859.000.000 10.315.609.000.000 10.374.776.000.000 10.452.824.000.000 Dana setoran modal 127.593.000.000 Tambahan modal disetor/Agio saham 5.967.897.000.000 6.006.255.000.000 6.433.948.000.000 6.570.959.000.000 6.809.056.000.000 Selisih Kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 72.554.000.000 108.923.000.000 86.867.000.000 113.447.000.000 239.625.000.000 Laba (rugi) belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual (404.001.000.000) (241.961.000.000) 229.572.000.000 (3.568.000.000) (170.310.000.000)Selisih revaluasi aktiva tetap 3.056.724.000.000 3.046.936.000.000 3.046.936.000.000 3.046.936.000.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (14.063.000.000) 9.318.000.000 1.432.000.000 (50.935.000.000)Opsi saham 13.831.000.000 175.012.000.000 105.330.000.000 107.320.000.000 54.465.000.000 Saldo laba:( * ) Telah ditentukan penggunaannya 747.000.000.000 2.560.285.000.000 2.575.369.000.000 2.611.690.000.000 5.680.357.000.000 ( * ) Belum ditentukan penggunaanya 5.414.275.000.000 1.445.152.000.000 3.537.721.000.000 6.293.147.000.000 7.498.787.000.000

Jumlah ekuitas 24.934.707.000.000 23.214.398.000.000 26.340.670.000.000 29.243.732.000.000 30.513.869.000.000

TahunBakrie & Brothers Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham 3.545.661.600.000 5.467.681.440.000 5.467.681.440.000 5.467.681.440.000 21.514.997.088.000 Tambahan modal disetor 677.064.866.000 631.400.143.000 631.400.143.000 631.400.143.000 24.533.082.182.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (93.727.421.000) (75.984.907.000) (75.984.907.000) (75.984.907.000) (22.369.644.959.000)Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi 15.151.499.000 68.645.388.000 197.560.066.000 390.181.032.000 143.664.390.000 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 408.159.308.000 411.125.665.000 385.420.737.000 399.035.246.000 1.419.005.103.000 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 3.902.119.000 3.902.119.000 3.902.119.000 3.902.119.000 Laba investasi efek yang belum terealisasi 266.229.000 373.455.000 307.973.000 2.657.673.000 Defisit (2.608.145.161.000) (2.347.923.386.000) (2.132.422.646.000) (1.909.064.670.000) (17.760.497.232.000)

Jumlah ekuitas 1.948.066.810.000 4.159.112.691.000 4.477.930.407.000 4.907.458.376.000 7.483.264.245.000

Page 161: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

146

Lanjutan Lampiran 3.Tahun

Bank Niaga Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham biasa( * ) Modal ditempatkan dan setor penuh 71.853.936 lembar saham biasa kelas A dan 11.992.205.380 748.594.000.000 949.794.000.000 958.880.000.000 971.807.000.000 1.552.420.000.000 Tambahan modal disetor 547.954.000.000 1.666.733.000.000 1.779.488.000.000 1.810.548.000.000 6.712.481.000.000 Dana setoran modal 34.910.000.000 17.325.000.000 Cadangan kompensasi berbasis saham 85.093.000.000 57.011.000.000 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 255.116.000.000 255.116.000.000 255.116.000.000 255.116.000.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 1.163.000.000 844.000.000 844.000.000 844.000.000 844.000.000 Laba (rugi) belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual (48.973.000.000) (118.797.000.000) 68.390.000.000 (2.690.000.000) 557.999.000.000 Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas (11.306.000.000) (6.736.000.000)Selisih Kurs atas penjabaran laporan keuangan 35.000.000 228.000.000 15.000.000 (1.114.000.000)Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali periode komparatif 3.878.477.000.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (2.337.804.000.000)Cadangan umum dan wajib 83.842.000.000 215.900.000.000 215.900.000.000 215.900.000.000 215.900.000.000 Saldo laba (akumulasi kerugian) setelah estimasi defisit 775.305.000.000 996.488.000.000 1.484.645.000.000 1.856.875.000.000 2.544.730.000.000

Jumlah ekuitas 2.363.001.000.000 3.966.113.000.000 4.787.095.000.000 9.082.574.000.000 9.302.467.000.000

Page 162: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

147

Lanjutan Lampiran 3.Tahun

Bank Internasional Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

EKUITASModal saham( * ) Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.216.192.000.000 3.218.048.000.000 3.226.627.000.000 3.236.000.000.000 3.266.706.000.000 Tambahan modal disetorAgio saham 61.745.000.000 78.070.000.000 154.312.000.000 242.746.000.000 566.560.000.000 Laba (rugi) belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak (3.234.000.000) (70.799.000.000) 24.529.000.000 (143.825.000.000) (882.486.000.000)Selisih Kurs atas penjabaran laporan keuangan 107.945.000.000 119.292.000.000 102.003.000.000 97.615.000.000 (11.041.000.000)Opsi saham 6.570.000.000 63.198.000.000 67.247.000.000 78.852.000.000 Cadangan umum 8.216.000.000 15.467.000.000 21.805.000.000 25.853.000.000 Saldo laba 821.582.000.000 1.292.400.000.000 1.632.679.000.000 1.725.685.000.000 1.999.726.000.000

Jumlah ekuitas 4.210.800.000.000 4.708.425.000.000 5.222.864.000.000 5.258.878.000.000 4.965.318.000.000

Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Pertumbuhan/tahun

1 AALI 2.065.335.000.000 2.622.642.000.000 2.748.567.000.000 4.060.602.000.000 5.156.245.000.000 3.330.678.200.000 27% 5% 48% 27%

2 ANTM 2.478.140.709.000 3.029.642.904.000 4.281.602.475.000 8.750.106.229.000 8.063.137.821.000 5.320.526.027.600 22% 41% 104% -8%

3 ASII 16.485.126.000.000 20.424.345.000.000 22.375.766.000.000 26.963.000.000.000 33.080.000.000.000 23.865.647.400.000 24% 10% 21% 23%

4 BBCA 13.925.401.000.000 15.847.154.000.000 18.067.360.000.000 20.441.731.000.000 23.279.310.000.000 18.312.191.200.000 14% 14% 13% 14%

5 BBRI 12.450.294.000.000 13.352.982.000.000 16.878.808.000.000 19.437.635.000.000 22.356.697.000.000 16.895.283.200.000 7% 26% 15% 15%

6 BDMN 7.803.943.000.000 8.588.953.000.000 9.441.927.000.000 10.833.825.000.000 10.579.068.000.000 9.449.543.200.000 10% 10% 15% -2%

7 BMRI 24.934.707.000.000 23.214.398.000.000 26.340.670.000.000 29.243.732.000.000 30.513.869.000.000 26.849.475.200.000 -7% 13% 11% 4%

8 BNBR 1.948.066.810.000 4.159.112.691.000 4.477.930.407.000 4.907.458.376.000 7.483.264.245.000 4.595.166.505.800 113% 8% 10% 52%

9 BNGA 2.363.001.000.000 3.966.113.000.000 4.787.095.000.000 9.082.574.000.000 9.302.467.000.000 5.900.250.000.000 68% 21% 90% 2%

10 BNII 4.210.800.000.000 4.708.425.000.000 5.222.864.000.000 5.258.878.000.000 4.965.318.000.000 4.873.257.000.000 12% 11% 1% -6%

Page 163: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

148

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Kewajiban dari 10 Perusahaan LQ45Tahun

PT Astra Agro Lestari Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban LancarUang muka pelanggan 83.888.000.000 116.660.000.000 58.077.000.000 260.320.000.000 161.206.000.000 Hutang usaha:Pihak ketiga 100.619.000.000 114.507.000.000 99.972.000.000 151.826.000.000 265.869.000.000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 4.500.000.000 1.877.000.000 2.272.000.000 13.899.000.000 25.586.000.000 Hutang lain-lain 6.224.000.000 5.544.000.000 3.355.000.000 4.716.000.000 9.424.000.000 Biaya yang masih harus dibayar 63.347.000.000 36.494.000.000 39.051.000.000 31.284.000.000 97.961.000.000 Hutang pajak 198.009.000.000 86.792.000.000 87.899.000.000 556.828.000.000 452.036.000.000 Pinjaman bank jangka pendek 5.000.000.000 5.000.000.000 255.250.000.000 5.000.000.000 Penyisihan kerugian pelepasan anak perusahaan 4.085.000.000 4.085.000.000 4.085.000.000 Bagian pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 63.188.000.000 36.592.000.000 10.921.000.000 Hutang derivative 2.717.000.000 Hutang obligasi, bersih 499.426.000.000 Kewajiban diestimasi 4.085.000.000 4.085.000.000

Jumlah kewajiban lancar 1.028.286.000.000 407.551.000.000 563.599.000.000 1.027.958.000.000 1.016.167.000.000

Kewajiban Tidak LancarHutang pihak hubungan istimewa 790.000.000 Kewajiban pajak tangguhan, bersih 32.074.000.000 36.226.000.000 34.185.000.000 32.971.000.000 26.735.000.000 Kewajiban imbalan kerja 89.646.000.000 140.313.000.000 Pinjaman bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 55.588.000.000 18.996.000.000 Perkebunan plasma, bersih 51.224.000.000 Hutang obligasi, bersihPenyisihan imbalan kerja jangka panjang dan pasca kerja 62.029.000.000 25.604.000.000 60.062.000.000

Jumlah kewajiban tidak lancar 201.705.000.000 80.826.000.000 94.247.000.000 122.617.000.000 167.048.000.000

Jumlah kewajiban 1.229.991.000.000 488.377.000.000 657.846.000.000 1.150.575.000.000 1.183.215.000.000

Hak minoritas 87.495.000.000 80.696.000.000 90.542.000.000 141.809.000.000 180.331.000.000

Page 164: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

149

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Aneka Tambang Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban LancarPinjaman jangka pendekHutang usaha:Pihak ketiga 85.346.459.000 113.067.259.000 123.976.561.000 76.242.814.000 128.562.808.000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.917.161.000 3.467.623.000 3.527.944.000 3.692.363.000 1.968.830.000 Hutang lain-lain 6.826.288.000 19.282.384.000 15.605.787.000 33.126.592.000 55.343.479.000 Biaya yang masih harus dibayar 609.800.495.000 385.120.866.000 331.881.431.000 452.007.002.000 204.523.461.000 Hutang pajak 285.705.461.000 225.090.028.000 422.840.281.000 988.002.464.000 20.140.415.000 Hutang deviden 13.086.762.000 Uang muka pelanggan yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 12.291.795.000 46.874.525.000 Hutang program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan 19.246.727.000 Bagian pinjaman investasi jangka panjang jatuh tempo dalam 1 tahun: 219.776.667.000 255.500.000.000 Kewajiban dana kesehatan 20.039.427.000 Penyisihan kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup 10.701.416.000 3.887.631.000 17.097.087.000 13.677.050.000 13.028.056.000 Pinjaman Investasi 29.490.000.000 264.586.667.000

Jumlah kewajiban lancar 1.040.423.469.000 779.405.791.000 1.179.515.758.000 1.818.063.474.000 725.941.574.000

Kewajiban Tidak LancarUang muka pelanggan - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam 1 tahun 36.953.488.000 28.590.863.000 Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun:Pinjaman obligasi 1.757.950.117.000 1.678.203.404.000 Kewajiban dana kesehatan 380.749.111.000 Pinjaman Investasi 314.504.608.000 265.410.000.000 1.070.373.333.000 700.145.667.000 558.450.000.000 Penyisihan kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup 70.798.272.000 72.896.390.000 71.829.221.000 93.250.407.000 143.915.840.000 Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 29.371.286.000 Kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya 577.153.044.000 687.581.793.000 643.951.191.000 644.700.731.000

Jumlah kewajiban tidak lancar 2.524.002.108.000 2.593.662.838.000 1.829.784.347.000 1.474.300.753.000 1.405.028.720.000

Jumlah kewajiban 3.564.425.577.000 3.373.068.629.000 3.009.300.105.000 3.292.364.227.000 2.130.970.294.000

Hak minoritas 1.575.000 2.595.000 2.935.000 1.220.484.000 50.932.665.000

Page 165: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

150

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Astra Internasional Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban jangka pendekPinjaman jangka pendek 2.168.451.000.000 2.680.483.000.000 2.932.650.000.000 2.574.000.000.000 5.185.000.000.000 Hutang usaha:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.300.693.000.000 1.057.674.000.000 1.102.343.000.000 1.230.000.000.000 1.013.000.000.000 Pihak ketiga 2.438.482.000.000 3.389.416.000.000 2.748.419.000.000 3.204.000.000.000 5.802.000.000.000 Hutang lain-lain 734.820.000.000 2.145.634.000.000 2.030.825.000.000 2.596.000.000.000 2.830.000.000.000 Uang jaminan pembelian dari pelanggan dan uang muka penjualan 736.317.000.000 Hutang pajak 1.029.977.000.000 861.442.000.000 485.105.000.000 1.577.000.000.000 1.799.000.000.000 Biaya yang masih harus dibayar 934.523.000.000 914.867.000.000 1.167.367.000.000 1.629.000.000.000 2.393.000.000.000 Penghasilan ditangguhkan 730.768.000.000 Kewajiban diestimasi 12.911.000.000 14.247.000.000 33.988.000.000 109.000.000.000 67.000.000.000 Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang:Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 608.447.000.000 8.524.302.000.000 7.062.005.000.000 6.061.000.000.000 5.852.000.000.000 Obligasi 2.442.997.000.000 2.018.502.000.000 2.022.610.000.000 1.752.000.000.000 1.635.000.000.000 Sewa guna usaha 117.079.000.000 310.648.000.000 485.185.000.000 611.000.000.000 307.000.000.000

Jumlah kewajiban jangka pendek 13.255.465.000.000 21.917.215.000.000 20.070.497.000.000 21.343.000.000.000 26.883.000.000.000

Kewajiban jangka panjangHutang usaha - pihak ketiga 427.955.000.000 826.103.000.000 763.504.000.000 Hutang lain-lain:Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.379.000.000 31.298.000.000 25.784.000.000 22.000.000.000 26.000.000.000 Pihak ketiga 189.949.000.000 569.567.000.000 481.076.000.000 552.000.000.000 1.026.000.000.000 Penghasilan ditangguhkan 2.167.000.000 Kewajiban pajak tangguhan 173.477.000.000 192.546.000.000 214.037.000.000 254.000.000.000 846.000.000.000 Kewajiban diestimasi 239.229.000.000 413.454.000.000 492.391.000.000 493.000.000.000 828.000.000.000 Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek:Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain 1.807.813.000.000 9.517.823.000.000 6.929.058.000.000 6.581.000.000.000 8.129.000.000.000 Obligasi 3.214.649.000.000 2.820.822.000.000 1.823.519.000.000 1.912.000.000.000 2.317.000.000.000 Sewa guna usaha 120.357.000.000 646.685.000.000 698.578.000.000 355.000.000.000 108.000.000.000

Jumlah kewajiban jangka panjang 6.189.975.000.000 15.018.298.000.000 11.427.947.000.000 10.169.000.000.000 13.280.000.000.000

Jumlah kewajiban 19.445.440.000.000 36.935.513.000.000 31.498.444.000.000 31.512.000.000.000 40.163.000.000.000

Hak minoritas 3.234.487.000.000 3.806.808.000.000 4.055.080.000.000 5.045.000.000.000 7.497.000.000.000

Page 166: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

151

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bank Central Asia Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBANKewajiban segera 572.394.000.000 576.770.000.000 886.276.000.000 931.095.000.000 1.158.323.000.000 Simpanan dari nasabah( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 31.460.000.000 15.698.000.000 19.638.000.000 33.420.000.000 41.489.000.000 ( * ) Pihak ketiga 131.594.774.000.000 129.539.708.000.000 152.716.555.000.000 189.138.771.000.000 209.487.432.000.000 Simpanan dari bank-bank lain 2.064.942.000.000 4.048.142.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa( * ) Pihak ketiga 358.988.000.000 305.654.000.000 1.592.318.000.000 Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 49.892.000.000 Kewajiban derivatif 13.655.000.000 87.354.000.000 17.761.000.000 31.226.000.000 80.394.000.000 Kewajiban Akseptasi 891.762.000.000 1.435.546.000.000 1.280.515.000.000 1.691.903.000.000 3.109.382.000.000 Surat-surat berharga yang diterbitkan 425.039.000.000 652.459.000.000 36.762.000.000 531.782.000.000 535.742.000.000 Hutang pajak 197.410.000.000 286.074.000.000 418.562.000.000 500.871.000.000 504.635.000.000 Beban masih harus dibayar 70.071.000.000 140.181.000.000 110.660.000.000 131.337.000.000 107.857.000.000 Pinjaman yang diterima 484.127.000.000 525.316.000.000 702.310.000.000 1.083.995.000.000 448.325.000.000 Kewajiban lain-lain 576.906.000.000 743.390.000.000 909.716.000.000 1.362.082.000.000 2.664.700.000.000 Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif 25.865.000.000 24.200.000.000 38.911.000.000 61.853.000.000 54.233.000.000

Jumlah kewajiban 135.242.451.000.000 134.332.350.000.000 158.729.984.000.000 197.563.277.000.000 222.290.546.000.000

Hak minoritas 990.000.000 1.268.000.000 1.382.000.000

Page 167: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

152

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bank Rakyat Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBANKewajiban segera 2.076.931.000.000 1.957.419.000.000 2.356.547.000.000 3.955.880.000.000 5.620.911.000.000 Simpanan nasabah( * ) Pihak ketiga 13.350.200.000.000 17.357.706.000.000 27.807.547.000.000 37.112.455.000.000 39.841.943.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.782.000.000 2.167.000.000 3.646.000.000 8.012.000.000 6.062.000.000 Giro Wadiah 9.690.000.000 23.768.000.000 53.235.000.000 41.327.000.000 74.999.000.000 Tabungan( * ) Pihak ketiga 44.509.878.000.000 49.282.329.000.000 58.143.328.000.000 72.067.052.000.000 87.798.704.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11.638.000.000 9.473.000.000 9.169.000.000 38.774.000.000 37.497.000.000 Tabungan Mudharabah 47.623.000.000 80.225.000.000 155.127.000.000 194.101.000.000 240.558.000.000 Deposit berjangka( * ) Pihak ketiga 24.292.655.000.000 30.026.209.000.000 37.585.252.000.000 55.596.331.000.000 73.043.694.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 68.827.000.000 116.814.000.000 557.025.000.000 298.824.000.000 276.982.000.000 Deposit berjangka Mudharabah 104.454.000.000 146.778.000.000 152.454.000.000 243.107.000.000 217.000.000.000 Serifikat deposit - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi 1.313.000.000 564.000.000 1.892.000.000

Jumlah Simpanan Nasabah 82.400.060.000.000 97.046.033.000.000 124.468.675.000.000 165.599.983.000.000 201.537.439.000.000 Simpanan dari bank lain dan Lembaga Keuangan lainnya 804.669.000.000 1.181.856.000.000 1.868.440.000.000 1.611.033.000.000 3.428.243.000.000 Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 614.559.000.000 102.681.000.000 102.716.000.000 102.681.000.000 102.752.000.000 Kewajiban derivative 36.872.000.000 24.226.000.000 180.921.000.000 1.313.676.000.000 Kewajiban Akseptasi 293.335.000.000 470.208.000.000 327.666.000.000 661.381.000.000 483.862.000.000 Hutang pajak 236.047.000.000 287.337.000.000 1.140.490.000.000 300.295.000.000 Pinjaman yang diterima - setelah dikurangi beban provisi ditangguhkan 1.799.919.000.000 1.764.607.000.000 2.382.277.000.000 3.356.495.000.000 ( * ) Pihak ketiga 2.416.484.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 15.075.000.000 Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 74.993.000.000 44.204.000.000 48.262.000.000 73.846.000.000 86.970.000.000 Kewajiban lain-lain( * ) Pihak ketiga 3.360.787.000.000 4.034.322.000.000 4.297.538.000.000 6.422.680.000.000 6.777.778.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 190.458.000.000 125.591.000.000 69.569.000.000 25.878.000.000 1.144.000.000 Pinjaman Subordinasi - setelah dikurangi beban emisi ditangguhkan 2.342.527.000.000 2.387.445.000.000 2.231.431.000.000 2.140.253.000.000 710.634.000.000

Jumlah kewajiban 94.589.878.000.000 109.422.597.000.000 137.847.014.000.000 184.297.303.000.000 223.720.199.000.000

Page 168: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

153

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bank Danamon Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBANKewajiban segera 112.317.000.000 158.154.000.000 169.151.000.000 190.408.000.000 162.653.000.000 Simpanan dari nasabah( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 602.337.000.000 426.373.000.000 265.748.000.000 572.245.000.000 128.317.000.000 ( * ) Pihak ketiga 39.680.378.000.000 43.924.109.000.000 53.928.508.000.000 57.231.620.000.000 73.840.761.000.000 Simpanan dari bank lain 1.040.445.000.000 3.925.961.000.000 4.769.254.000.000 4.609.144.000.000 1.470.781.000.000 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1.000.000.000.000 2.875.000.000.000 4.000.000.000.000 3.402.665.000.000 4.914.104.000.000 Pendapatan premi tangguhan 223.580.000.000 301.622.000.000 386.541.000.000 Premi yang belum merupakan pendapatan 138.699.000.000 177.312.000.000 227.114.000.000 Kewajiban Akseptasi 522.884.000.000 521.992.000.000 619.276.000.000 684.518.000.000 907.459.000.000 Obligasi yang diterbitkan 493.422.000.000 495.438.000.000 1.193.890.000.000 2.666.025.000.000 2.234.043.000.000 Pinjaman yang diterima 1.294.445.000.000 1.114.839.000.000 1.028.329.000.000 1.510.124.000.000 2.543.620.000.000 Hutang pajak 252.123.000.000 153.892.000.000 167.039.000.000 184.687.000.000 362.840.000.000 Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi 346.432.000.000 83.259.000.000 26.287.000.000 39.987.000.000 27.411.000.000 Kewajiban derivative 6.237.000.000 75.485.000.000 184.361.000.000 335.620.000.000 2.485.908.000.000 Kewajiban pajak tangguhan 76.846.000.000 112.334.000.000 139.267.000.000 191.233.000.000 213.278.000.000 Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain: 2.782.714.000.000 2.484.704.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 704.000.000 ( * ) Pihak ketiga 1.827.926.000.000 1.392.860.000.000 2.003.480.000.000 Pinjaman subordinasi 3.469.587.000.000 3.628.474.000.000 3.373.940.000.000 3.359.420.000.000 3.769.564.000.000 Modal pinjaman 155.000.000.000 155.000.000.000 155.000.000.000

Jumlah kewajiban 50.881.083.000.000 59.043.170.000.000 72.385.809.000.000 78.239.344.000.000 96.159.098.000.000

Hak minoritas 126.739.000.000 171.331.000.000 244.951.000.000 337.038.000.000 530.197.000.000

Page 169: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

154

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bank Mandiri Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBANKewajiban segera 546.277.000.000 675.285.000.000 671.339.000.000 852.777.000.000 619.798.000.000 SimpananGiro( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 62.412.000.000 314.961.000.000 333.512.000.000 130.522.000.000 115.857.000.000 ( * ) Pihak ketiga 41.020.918.000.000 46.095.309.000.000 48.479.241.000.000 62.175.686.000.000 68.970.831.000.000 Tabungan( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 15.467.000.000 23.276.000.000 46.355.000.000 42.844.000.000 43.339.000.000 ( * ) Pihak ketiga 53.517.935.000.000 47.129.902.000.000 60.257.206.000.000 90.020.713.000.000 94.910.673.000.000 Deposito berjangka( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 35.997.000.000 1.080.031.000.000 877.911.000.000 181.309.000.000 313.909.000.000 ( * ) Pihak ketiga 81.185.617.000.000 111.646.173.000.000 95.713.323.000.000 94.803.949.000.000 124.757.443.000.000 Sertifikasi Deposito - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi 25.000.000

Jumlah Simpanan 175.838.371.000.000 206.289.652.000.000 205.707.548.000.000 247.355.023.000.000 289.112.052.000.000 Simpanan dari bank lain( * ) Giro dan tabungan 970.816.000.000 415.841.000.000 1.286.609.000.000 1.637.065.000.000 3.144.743.000.000 ( * ) Inter-bank call money 1.964.360.000.000 838.019.000.000 1.899.681.000.000 827.617.000.000 7.588.000.000 ( * ) Deposito berjangka 9.104.019.000.000 5.545.129.000.000 5.003.010.000.000 2.945.659.000.000 4.565.783.000.000

Jumlah Simpanan dari Bank lain 12.039.195.000.000 6.798.989.000.000 8.189.300.000.000 5.410.341.000.000 7.718.114.000.000 Hutang atas Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 2.913.632.000.000 2.046.420.000.000 1.859.780.000.000 2.914.343.000.000 981.893.000.000 Kewajiban derivative 66.968.000.000 189.546.000.000 100.823.000.000 34.348.000.000 160.678.000.000 Kewajiban Akseptasi 5.241.388.000.000 4.319.102.000.000 3.608.393.000.000 5.023.235.000.000 3.842.367.000.000 Surat-surat berharga yang diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi 3.993.980.000.000 3.983.469.000.000 3.793.883.000.000 4.050.564.000.000 1.016.603.000.000 Pinjaman yang diterima 7.066.493.000.000 4.279.631.000.000 3.424.892.000.000 9.345.061.000.000 9.371.508.000.000 Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 565.898.000.000 594.084.000.000 514.399.000.000 469.508.000.000 316.401.000.000 Beban masih harus dibayar 729.753.000.000 693.956.000.000 590.533.000.000 540.608.000.000 746.808.000.000 Hutang pajak 496.124.000.000 272.101.000.000 1.582.800.000.000 1.280.398.000.000 3.174.500.000.000 Kewajiban lain-lain 5.649.817.000.000 5.619.744.000.000 6.970.296.000.000 9.624.031.000.000 7.999.368.000.000 Pinjaman Subordinasi 6.816.206.000.000 4.402.266.000.000 4.157.360.000.000 2.935.275.000.000 2.836.650.000.000 Modal pinjaman 1.253.475.000.000

Jumlah kewajiban 223.217.577.000.000 240.164.245.000.000 241.171.346.000.000 289.835.512.000.000 327.896.740.000.000

Hak minoritas 3.543.000.000 4.705.000.000 5.176.000.000 6.346.000.000 28.069.000.000

Page 170: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

155

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bakrie & Brothers Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban LancarPinjaman jangka pendek 426.407.638.000 125.468.647.000 217.999.771.000 1.965.834.097.000 5.885.378.686.000 Hutang usaha:( * ) Pihak ketiga 177.003.043.000 521.104.703.000 376.978.417.000 466.397.248.000 1.067.768.795.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.566.952.000 341.257.000 11.000.000 4.809.732.000 3.325.544.000 Hutang lain-lain( * ) Pihak ketiga 47.161.552.000 69.927.525.000 74.536.877.000 139.061.851.000 103.358.595.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 35.911.056.000 39.039.400.000 14.438.363.000 87.056.352.000 1.444.188.799.000 Hutang pajak 26.955.990.000 59.350.614.000 108.398.225.000 100.624.990.000 123.451.468.000 Hutang deviden 748.404.000 979.046.000 1.362.584.000 1.474.484.000 Biaya yang masih harus dibayar 85.861.919.000 170.663.599.000 276.627.639.000 404.894.409.000 438.188.799.000 Uang muka pelanggan dan pendapatan diterima dimuka 179.704.475.000 125.306.125.000 81.067.156.000 95.413.915.000 356.435.550.000 Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun( * ) Pinjaman jangka panjang 218.008.754.000 13.336.520.000 66.914.259.000 86.533.966.000 189.689.026.000 ( * ) Kewajiban sewa guna usaha 175.399.000 2.195.691.000 1.355.075.000 1.239.888.000 1.056.650.000

Jumlah kewajiban lancar 1.211.756.778.000 1.127.482.485.000 1.219.305.828.000 3.353.229.032.000 9.614.316.396.000

Kewajiban tidak lancarKewajiban pajak tangguhan - bersih 34.258.261.000 150.096.940.000 180.019.848.000 255.035.564.000 296.025.092.000 Hutang pihak hubungan istimewa 177.616.017.000 5.257.045.000 3.065.373.000 3.846.177.000 24.856.565.000 Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun( * ) Pinjaman jangka panjang 1.773.823.655.000 859.093.470.000 1.580.186.069.000 1.650.019.679.000 ( * ) Hutang obligasi 900.471.878.000 2.055.137.637.000 2.323.977.805.000 Pinjaman jangka panjang dan hutang obligasi 1.099.028.192.000 Kewajiban sewa guna usaha 300.684.000 734.356.000 515.540.000 413.490.000 6.309.288.000

Jumlah kewajiban tidak lancar 1.985.998.617.000 1.255.116.533.000 1.943.166.109.000 3.894.618.937.000 4.301.188.429.000

Jumlah kewajiban 3.197.755.395.000 2.382.599.018.000 3.162.471.937.000 7.247.847.969.000 13.915.504.825.000

Hak minoritas 73.435.243.000 471.170.074.000 1.026.357.697.000 1.981.949.599.000 4.019.109.228.000

Page 171: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

156

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bank Niaga Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBANKewajiban segera 451.363.000.000 202.460.000.000 Simpanan dari nasabah( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 256.123.000.000 38.522.000.000 76.851.000.000 241.563.000.000 151.174.000.000 ( * ) Pihak ketiga 24.477.136.000.000 34.339.080.000.000 39.066.641.000.000 75.263.342.000.000 83.900.144.000.000 Simpanan dari bank-bank lain 2.451.386.000.000 1.263.133.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.349.000.000 576.000.000 1.728.000.000 ( * ) Pihak ketiga 683.157.000.000 548.388.000.000 161.180.000.000 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 464.225.000.000 199.567.000.000 Kewajiban derivative 6.808.000.000 19.602.000.000 64.806.000.000 99.067.000.000 1.103.102.000.000 Kewajiban Akseptasi 440.284.000.000 709.462.000.000 595.050.000.000 907.420.000.000 767.818.000.000 Efek-efek yang diterbitkan 93.930.000.000 ( * ) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 464.250.000.000 ( * ) Pihak ketiga 200.000.000.000 50.000.000.000 Pinjaman yang diterima 995.732.000.000 305.040.000.000 213.263.000.000 581.570.000.000 858.605.000.000 Hutang pajak 24.635.000.000 91.853.000.000 102.183.000.000 238.520.000.000 258.369.000.000 Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi 91.335.000.000 103.866.000.000 Penyisihan penghapusan atas transaksi pada rekening administratif 5.193.000.000 5.652.000.000 7.953.000.000 Goodwill 1.015.000.000 961.000.000 Beban masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 402.665.000.000 526.708.000.000 568.615.000.000 1.432.266.000.000 1.768.387.000.000 Obligasi subordinasi 975.418.000.000 894.086.000.000 2.808.444.000.000 3.258.760.000.000

Jumlah kewajiban 28.428.557.000.000 37.610.301.000.000 41.752.356.000.000 84.661.221.000.000 93.836.346.000.000

Hak minoritas 6.754.000.000 3.447.000.000 4.895.000.000 53.870.000.000 58.761.000.000

Page 172: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

157

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

Bank Internasional Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

KEWAJIBANKewajiban segera 361.544.000.000 394.139.000.000 548.665.000.000 396.409.000.000 317.970.000.000 Simpanan( * ) Pihak terkait 46.333.000.000 218.720.000.000 64.478.000.000 26.734.000.000 119.824.000.000 ( * ) Pihak tidak terkait 29.592.458.000.000 36.698.582.000.000 37.052.651.000.000 36.944.326.000.000 43.405.402.000.000 Simpanan dari bank-bank lain( * ) Pihak terkait 16.000.000 5.071.000.000 156.306.000.000 111.355.000.000 6.751.000.000 ( * ) Pihak tidak terkait 245.098.000.000 1.874.198.000.000 1.759.836.000.000 2.176.611.000.000 598.268.000.000 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 851.239.000.000 600.000.000.000 1.003.274.000.000 ( * ) Dikurangi bunga dibayar dimuka (2.314.000.000) (1.205.000.000)Kewajiban derivatif 17.590.000.000 2.261.000.000 10.333.000.000 39.181.000.000 134.804.000.000 Kewajiban Akseptasi 392.467.000.000 327.574.000.000 452.105.000.000 586.644.000.000 614.572.000.000 Surat-surat berharga yang diterbitkan 1.805.114.000.000 2.625.966.000.000 1.788.432.000.000 Hutang pajak 25.024.000.000 53.080.000.000 57.593.000.000 120.517.000.000 81.455.000.000 Obligasi yang diterbitkan 790.057.000.000 Pinjaman yang diterima 546.631.000.000 512.145.000.000 1.654.019.000.000 2.757.288.000.000 1.853.213.000.000 Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 14.634.000.000 18.573.000.000 17.889.000.000 22.898.000.000 32.639.000.000 Beban masih harus dibayar 217.457.000.000 296.338.000.000 Kewajiban pajak tangguhan 31.480.000.000 57.469.000.000 Kewajiban lain-lain 407.091.000.000 458.144.000.000 1.959.472.000.000 1.437.532.000.000 1.190.975.000.000 Pinjaman subordinasi 1.437.960.000.000 1.320.628.000.000 1.381.859.000.000 1.607.730.000.000

Jumlah kewajiban 31.866.343.000.000 43.967.247.000.000 47.516.558.000.000 49.629.389.000.000 51.752.035.000.000

Hak minoritas 350.508.000.000 300.489.000.000 127.426.000.000 137.776.000.000

Page 173: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

158

Lanjutan Lampiran 4.Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Pertumbuhan/tahun

1 AALI 1.229.991.000.000 488.377.000.000 657.846.000.000 1.150.575.000.000 1.183.215.000.000 942.000.800.000 -60% 35% 75% 3%

2 ANTM 3.564.425.577.000 3.373.068.629.000 3.009.300.105.000 3.292.364.227.000 2.130.970.294.000 3.074.025.766.400 -5% -11% 9% -35%

3 ASII 19.445.440.000.000 36.935.513.000.000 31.498.444.000.000 31.512.000.000.000 40.163.000.000.000 31.910.879.400.000 90% -15% 0% 27%

4 BBCA 135.242.451.000.000 134.332.350.000.000 158.729.984.000.000 197.563.277.000.000 222.290.546.000.000 169.631.721.600.000 -1% 18% 24% 13%

5 BBRI 94.589.878.000.000 109.422.597.000.000 137.847.014.000.000 184.297.303.000.000 223.720.199.000.000 149.975.398.200.000 16% 26% 34% 21%

6 BDMN 50.881.083.000.000 59.043.170.000.000 72.385.809.000.000 78.239.344.000.000 96.159.098.000.000 71.341.700.800.000 16% 23% 8% 23%

7 BMRI 223.217.577.000.000 240.164.245.000.000 241.171.346.000.000 289.835.512.000.000 327.896.740.000.000 264.457.084.000.000 8% 0% 20% 13%

8 BNBR 3.197.755.395.000 2.382.599.018.000 3.162.471.937.000 7.247.847.969.000 13.915.504.825.000 5.981.235.828.800 -25% 33% 129% 92%

9 BNGA 28.428.557.000.000 37.610.301.000.000 41.752.356.000.000 84.661.221.000.000 93.836.346.000.000 57.257.756.200.000 32% 11% 103% 11%

10 BNII 31.866.343.000.000 43.967.247.000.000 47.516.558.000.000 49.629.389.000.000 51.752.035.000.000 44.946.314.400.000 38% 8% 4% 4%

Page 174: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

159

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Laba Rugi dan NOPAT dari 10 Perusahaan LQ45PT Astra Agro Lestari Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

Pendapatan Bersih 3.472.524.000.000 3.370.936.000.000 3.757.987.000.000 5.960.954.000.000 8.161.217.000.000

Harga Pokok Penjualan (1.910.934.000.000) (1.907.582.000.000) (2.277.740.000.000) (2.773.747.000.000) (4.357.818.000.000)

Laba Kotor 1.561.590.000.000 1.463.354.000.000 1.480.247.000.000 3.187.207.000.000 3.803.399.000.000

( * ) Beban Penjualan (77.683.000.000) (91.718.000.000) (108.956.000.000) (88.168.000.000) (161.273.000.000)

( * ) Beban Umum dan administrasi (199.095.000.000) (173.021.000.000) (172.694.000.000) (192.994.000.000) (264.782.000.000)

Beban Usaha (276.778.000.000) (264.739.000.000) (281.650.000.000) (281.162.000.000) (426.055.000.000)

Laba Usaha 1.284.812.000.000 1.198.615.000.000 1.198.597.000.000 2.906.045.000.000 3.377.344.000.000

( * ) Beban bunga dan keuangan (115.624.000.000) (31.958.000.000) (25.040.000.000) (7.434.000.000) (179.000.000)

( * ) Selisih antara realisasi kerugian dan penyisihan kerugian yang dibukukan atas pelepasan anak perusahaan 18.365.000.000

( * ) Selisih antara akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma dengan nilai konversi (26.314.000.000) (44.333.000.000) (34.443.000.000) (25.191.000.000) (16.592.000.000)( * ) Kerugian/keuntungan selisih kurs 46.555.000.000 2.592.000.000 (8.901.000.000) 2.289.000.000 78.310.000.000

( * ) Beban amortisasi goodwill (4.147.000.000) (4.293.000.000) (4.329.000.000) (5.707.000.000) (6.375.000.000)

( * ) Pendapatan bunga 18.698.000.000 25.958.000.000 16.788.000.000 31.550.000.000 129.424.000.000

( * ) Keuntungan/kerugian kontrak berjangka komoditi 4.314.000.000 2.006.000.000 (7.854.000.000) 403.317.000.000

( * ) Lain-lain 8.173.000.000 1.016.000.000 19.376.000.000 18.690.000.000 (15.814.000.000)

Penghasilan (Beban) Lain-lain (49.980.000.000) (49.012.000.000) (44.403.000.000) 14.197.000.000 572.091.000.000

Laba sebelum pajak penghasilan 1.234.832.000.000 1.149.603.000.000 1.154.194.000.000 2.920.242.000.000 3.949.435.000.000

( * ) Pajak Kini (371.693.000.000) (330.260.000.000) (347.778.000.000)

( * ) Pajak tangguhan (32.254.000.000) (2.794.000.000) 7.615.000.000

Beban pajak penghasilan (403.947.000.000) (333.054.000.000) (340.163.000.000) (880.335.000.000) (1.233.917.000.000)

Laba sebelum hak minoritas 830.885.000.000 816.549.000.000 814.031.000.000 2.039.907.000.000 2.715.518.000.000

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (30.103.000.000) (26.139.000.000) (26.713.000.000) (66.479.000.000) (84.499.000.000)

Laba bersih/NOPAT 800.782.000.000 790.410.000.000 787.318.000.000 1.973.428.000.000 2.631.019.000.000

Page 175: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

160

Lanjutan Lampiran 5Aneka Tambang Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

Pendapatan Bersih 2.858.537.505.000 3.251.235.883.000 5.629.401.438.000 12.008.202.498.000 9.591.981.138.000 Harga Pokok Penjualan (1.501.512.875.000) (1.827.140.772.000) (2.887.935.682.000) (4.678.817.665.000) (6.940.796.904.000)

Laba Kotor 1.357.024.630.000 1.424.095.111.000 2.741.465.756.000 7.329.384.833.000 2.651.184.234.000 ( * ) Beban Penjualan (7.278.922.000) (13.623.215.000) (11.292.302.000) (124.767.030.000) (150.775.271.000)( * ) Beban Umum dan administrasi (228.235.460.000) (302.574.015.000) (294.545.546.000) (367.246.781.000) (692.424.402.000)( * ) Beban Eksplorasi (29.424.413.000) (8.126.942.000) (31.934.295.000) (60.526.214.000) (353.851.831.000)

Beban Usaha (264.938.795.000) (324.324.172.000) (337.772.143.000) (552.540.025.000) (1.197.051.504.000)Laba Usaha 1.092.085.835.000 1.099.770.939.000 2.403.693.613.000 6.776.844.808.000 1.454.132.730.000 ( * ) Beban bunga dan keuangan (2.202.883.000) (25.559.493.000) (141.957.223.000) 122.404.005.000 (235.721.163.000)( * ) Kerugian/keuntungan selisih kurs 69.338.868.000 26.696.821.000 (58.027.291.000)( * ) Pendapatan bunga 10.176.690.000 22.230.436.000 31.377.627.000 125.907.439.000 179.664.739.000 ( * ) Pendapatan deviden 37.607.172.000 64.289.368.000 139.586.863.000 178.744.352.000 ( * ) Kerugian atas transaksi kontrak lindung nilai (7.174.450.000) (95.045.761.000)( * ) Rugi pembelian kembali obligasi (6.384.602.000) (29.719.959.000)( * ) Penghasilan denda dan klaim asuransi 86.323.240.000 15.845.655.000 ( * ) Penghasilan dari penghapusan hutang 263.038.956.000 ( * ) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 29.931.362.000 ( * ) Lain-lain (11.089.942.000) 55.491.595.000 45.278.343.000 31.335.557.000 44.031.618.000

Penghasilan (Beban) Lain-lain 66.222.733.000 102.907.479.000 (183.804.896.000) 505.557.104.000 475.535.519.000 Laba sebelum pajak penghasilan 1.158.308.568.000 1.202.678.418.000 2.219.888.717.000 7.282.401.912.000 1.929.668.249.000 ( * ) Pajak Kini 2.313.647.441.000 612.285.458.000 ( * ) Pajak tangguhan (149.893.147.000) (65.562.228.000)Beban pajak penghasilan (351.199.005.000) (360.741.438.000) (667.111.070.000) 2.163.754.294.000 546.723.230.000 Laba sebelum hak minoritas 807.109.563.000 841.936.980.000 1.552.777.647.000 9.446.156.206.000 2.476.391.479.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (908.000) (1.019.000) (340.000) 134.777.000 (902.686.000)Kerugian sebelum akuisisi 205.339.000 (13.903.228.000)

Laba bersih/NOPAT 807.108.655.000 841.935.961.000 1.552.777.307.000 9.446.496.322.000 2.461.585.565.000

Page 176: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

161

Lanjutan Lampiran 5Astra Internasional Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

Pendapatan Bersih 44.344.572.000.000 61.731.635.000.000 55.508.135.000.000 70.182.960.000.000 97.064.000.000.000 Harga Pokok Penjualan (34.031.168.000.000) (48.464.755.000.000) (43.386.103.000.000) (53.693.688.000.000) (75.334.000.000.000)

Laba Kotor 10.313.404.000.000 13.266.880.000.000 12.122.032.000.000 16.489.272.000.000 21.730.000.000.000 ( * ) Beban Penjualan (2.459.736.000.000) (3.727.984.000.000) (3.643.886.000.000) (3.870.625.000.000) (4.621.000.000.000)( * ) Beban Umum dan administrasi (2.995.582.000.000) (3.124.922.000.000) (3.486.830.000.000) (4.117.161.000.000) (5.233.000.000.000)Beban Usaha (5.455.318.000.000) (6.852.906.000.000) (7.130.716.000.000) (7.987.786.000.000) (9.854.000.000.000)Laba Usaha 4.858.086.000.000 6.413.974.000.000 4.991.316.000.000 8.501.486.000.000 11.876.000.000.000 ( * ) Beban bunga dan keuangan (500.692.000.000) (423.236.000.000) (760.726.000.000) (678.134.000.000) (513.000.000.000)( * ) Kerugian/keuntungan selisih kurs (11.696.000.000) (106.965.000.000) 221.686.000.000 (138.627.000.000) (256.000.000.000)( * ) Kerugian/keuntungan pelepasan investasi 575.258.000.000 (483.000.000) 75.060.000.000 ( * ) Pendapatan bunga 382.583.000.000 294.889.000.000 353.365.000.000 390.185.000.000 655.000.000.000 ( * ) Kerugian/keuntungan atas transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 112.635.000.000 ( * ) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities 2.053.740.000.000 2.166.562.000.000 1.359.864.000.000 1.830.525.000.000 2.404.000.000.000 ( * ) Lain-lain (537.289.000.000) (138.982.000.000) (369.037.000.000) 728.170.000.000 784.000.000.000

Penghasilan (Beban) Lain-lain 2.074.539.000.000 1.791.785.000.000 880.212.000.000 2.132.119.000.000 3.074.000.000.000 Laba sebelum pajak penghasilan 6.932.625.000.000 8.205.759.000.000 5.871.528.000.000 10.633.605.000.000 14.950.000.000.000 ( * ) Pajak Kini( * ) Pajak tangguhan

Beban pajak penghasilan (1.625.364.000.000) (1.872.786.000.000) (1.380.690.000.000) (2.663.218.000.000) (4.065.000.000.000)

Laba sebelum hak minoritas 5.307.261.000.000 6.332.973.000.000 4.490.838.000.000 7.970.387.000.000 10.885.000.000.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (976.333.000.000) (875.688.000.000) (778.741.000.000) (1.451.114.000.000) (2.107.000.000.000)

Laba bersih/NOPAT 4.330.928.000.000 5.457.285.000.000 3.712.097.000.000 6.519.273.000.000 8.778.000.000.000

Page 177: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

162

Lanjutan Lampiran 5Bank Central Asia Tbk. 2004 2005 2006 2007 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan bunga( * ) Bunga 11.198.112.000.000 12.844.321.000.000 16.696.078.000.000 15.775.674.000.000 18.616.168.000.000 ( * ) Provisi dan komisi 285.283.000.000 370.622.000.000 455.312.000.000 551.724.000.000 685.013.000.000

Jumlah 11.483.395.000.000 13.214.943.000.000 17.151.390.000.000 16.327.398.000.000 19.301.181.000.000 Beban bunga( * ) Bunga (4.897.854.000.000) (5.561.356.000.000) (7.666.347.000.000) (6.746.435.000.000) (6.940.345.000.000)( * ) Provisi dan komisi (147.000.000) (982.000.000) (1.919.000.000) (1.641.000.000) (4.488.000.000)

Jumlah (4.898.001.000.000) (5.562.338.000.000) (7.668.266.000.000) (6.748.076.000.000) (6.944.833.000.000)Pendapatan bunga bersih 6.585.394.000.000 7.652.605.000.000 9.483.124.000.000 9.579.322.000.000 12.356.348.000.000 Pendapatan operasional lainnya:( * ) Provisi dan komisi lainnya 1.227.348.000.000 1.486.345.000.000 1.633.018.000.000 1.976.250.000.000 2.538.897.000.000 ( * ) Laba selisih kurs bersih 199.409.000.000 210.738.000.000 199.059.000.000 237.608.000.000 686.996.000.000

( * ) Laba sebelum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan 6.722.000.000 25.063.000.000 55.735.000.000 1.441.000.000 ( * ) Laba atas penjualan surat-surat berharga 17.800.000.000 117.192.000.000 17.012.000.000 4.631.000.000 ( * ) Lain-lain 294.411.000.000 368.266.000.000 350.926.000.000 571.942.000.000 650.718.000.000

Jumlah pendapatan operasional lainnya 1.745.690.000.000 2.182.541.000.000 2.225.078.000.000 2.846.166.000.000 3.878.052.000.000 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif (208.871.000.000) (359.922.000.000) (568.564.000.000) (188.786.000.000) (1.754.149.000.000)

Pemulihan (beban) taksiran kerugian atas transaksi rekening administrasi (10.664.000.000) 2.136.000.000 (15.985.000.000) (21.291.000.000) 13.516.000.000 Beban operasional lainnya:( * ) Beban karyawan (1.848.580.000.000) (2.117.436.000.000) (2.515.884.000.000) (2.870.207.000.000) (3.283.965.000.000)( * ) Beban umum dan administrasi (1.650.822.000.000) (1.980.604.000.000) (2.447.423.000.000) (2.859.580.000.000) (3.332.376.000.000)( * ) Rugi belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan (203.938.000.000) (15.870.000.000)( * ) Lain-lain (135.250.000.000) (171.387.000.000) (151.668.000.000) (154.364.000.000) (193.649.000.000)

Jumlah beban operasional lainnya (3.634.652.000.000) (4.473.365.000.000) (5.114.975.000.000) (5.884.151.000.000) (6.825.860.000.000)Laba Operasional Bersih 4.476.897.000.000 5.003.995.000.000 6.008.678.000.000 6.331.260.000.000 7.667.907.000.000 PENDAPATAN NON-OPERASIONAL:( * ) Laba penjualan aktiva tetap 10.376.000.000 83.297.000.000 18.822.000.000 15.053.000.000 5.974.000.000 ( * ) Pendapatan sewa 8.945.000.000 9.449.000.000 19.595.000.000 21.775.000.000 19.048.000.000 ( * ) Lain-lain, bersih 32.515.000.000 26.877.000.000 19.508.000.000 33.542.000.000 27.114.000.000

Jumlah 51.836.000.000 119.623.000.000 57.925.000.000 70.370.000.000 52.136.000.000 Laba Sebelum Pajak 4.528.733.000.000 5.123.618.000.000 6.066.603.000.000 6.401.630.000.000 7.720.043.000.000 ( * ) Pajak kini (1.398.000.000.000) (1.482.686.000.000) (1.927.550.000.000) (1.938.025.000.000) (2.342.474.000.000)( * ) Pajak tangguhan 64.901.000.000 (43.251.000.000) 103.756.000.000 25.647.000.000 398.570.000.000

(Beban) Penghasilan Pajak (1.333.099.000.000) (1.525.937.000.000) (1.823.794.000.000) (1.912.378.000.000) (1.943.904.000.000)

Page 178: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

163

Laba Sebelum Hak Minoritas 3.195.634.000.000 3.597.681.000.000 4.242.809.000.000 4.489.252.000.000 5.776.139.000.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (213.000.000) (281.000.000) (117.000.000)

Laba bersih/NOPAT 3.195.421.000.000 3.597.400.000.000 4.242.692.000.000 4.489.252.000.000 5.776.139.000.000

Page 179: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

164

Lanjutan Lampiran 5Bank Rakyat Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan bunga( * ) Bunga 15.098.933.000.000 16.754.643.000.000 20.423.813.000.000 22.420.308.000.000 27.009.627.000.000 ( * ) Provisi dan komisi 351.998.000.000 437.340.000.000 534.696.000.000 653.776.000.000 898.025.000.000 ( * ) Pendapatan pembiayaan syariah 24.044.000.000 61.729.000.000 112.028.000.000 166.547.000.000 188.981.000.000 Jumlah 15.474.975.000.000 17.253.712.000.000 21.070.537.000.000 23.240.631.000.000 28.096.633.000.000 Beban bunga( * ) Bunga (4.760.483.000.000) (4.781.024.000.000) (7.262.828.000.000) (6.504.724.000.000) (8.407.912.000.000)( * ) Provisi dan komisi (8.231.000.000) (15.420.000.000) (18.354.000.000) (39.335.000.000) (37.667.000.000)

Jumlah (4.768.714.000.000) (4.796.444.000.000) (7.281.182.000.000) (6.544.059.000.000) (8.445.579.000.000)Pendapatan bunga bersih 10.706.261.000.000 12.457.268.000.000 13.789.355.000.000 16.696.572.000.000 19.651.054.000.000 Pendapatan operasional lainnya:( * ) Provisi dan komisi lainnya 502.210.000.000 31.889.000.000 29.624.000.000 43.881.000.000 57.829.000.000 ( * ) Laba selisih kurs bersih 130.196.000.000 49.464.000.000 176.110.000.000 613.641.000.000

( * ) Laba sebelum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan 189.015.000.000 190.339.000.000 ( * ) Imbalan 496.005.000.000 808.070.000.000 1.411.704.000.000 1.709.007.000.000 ( * ) Laba atas penjualan surat-surat berharga 523.593.000.000 231.633.000.000 293.860.000.000 48.355.000.000 51.484.000.000 ( * ) Lain-lain 157.615.000.000 147.256.000.000 187.157.000.000 141.651.000.000 103.275.000.000

Jumlah pendapatan operasional lainnya 1.502.629.000.000 956.247.000.000 1.509.050.000.000 1.821.701.000.000 2.535.236.000.000 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif (1.182.769.000.000) (710.070.000.000) (1.868.694.000.000) (1.870.953.000.000) (2.889.630.000.000)

Pemulihan (beban) taksiran kerugian atas transaksi rekening administrasi (560.000.000) 30.789.000.000 (4.058.000.000) (25.567.000.000) (13.141.000.000)(Beban) pembalikan penyisihan kerugian aktiva (145.045.000.000) 278.452.000.000 24.612.000.000 (46.139.000.000) 59.140.000.000 Beban operasional lainnya:( * ) Beban karyawan (3.717.495.000.000) (4.407.158.000.000) (4.830.775.000.000) (5.274.424.000.000) (6.329.075.000.000)( * ) Beban umum dan administrasi (1.348.533.000.000) (1.943.158.000.000) (2.054.030.000.000) (2.404.706.000.000) (3.087.606.000.000)( * ) Provisi dan komisi lainnya (1.862.000.000) (2.267.000.000) (2.507.000.000) (2.587.000.000) (1.222.000.000)( * ) Rugi selisih kurs - bersih (4.610.000.000)( * ) Rugi belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan (565.982.000.000) (46.326.000.000) (150.277.000.000)( * ) Premi program penjaminan Pemerintah (199.290.000.000) (206.246.000.000) (267.180.000.000) (349.065.000.000)( * ) Lain-lain (214.946.000.000) (582.111.000.000) (567.478.000.000) (1.024.388.000.000) (1.079.301.000.000)

Jumlah beban operasional lainnya (5.282.836.000.000) (7.699.966.000.000) (7.665.646.000.000) (9.019.611.000.000) (10.996.546.000.000)Laba Operasional Bersih 5.597.680.000.000 5.312.720.000.000 5.784.619.000.000 7.556.003.000.000 8.346.113.000.000 PENDAPATAN NON-OPERASIONAL: 133.748.000.000 295.643.000.000 122.102.000.000 224.071.000.000 475.899.000.000

Laba Sebelum Pajak 5.731.428.000.000 5.608.363.000.000 5.906.721.000.000 7.780.074.000.000 8.822.012.000.000 ( * ) Pajak kini (2.208.610.000.000) (1.829.246.000.000) (1.831.877.000.000) (3.310.965.000.000) (3.382.854.000.000)

Page 180: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

165

( * ) Pajak tangguhan 110.413.000.000 29.881.000.000 182.728.000.000 368.892.000.000 519.210.000.000

(Beban) Penghasilan Pajak (2.098.197.000.000) (1.799.365.000.000) (1.649.149.000.000) (2.942.073.000.000) (2.863.644.000.000)Laba Sebelum Hak Minoritas 3.633.231.000.000 3.808.998.000.000 4.257.572.000.000 4.838.001.000.000 5.958.368.000.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

Laba bersih/NOPAT 3.633.231.000.000 3.808.998.000.000 4.257.572.000.000 4.838.001.000.000 5.958.368.000.000

Page 181: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

166

Lanjutan Lampiran 5Bank Danamon Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan bunga( * ) Bunga 6.394.789.000.000 8.129.133.000.000 10.895.958.000.000 12.047.645.000.000 14.189.334.000.000 ( * ) Provisi dan komisi 588.404.000.000 663.780.000.000 788.049.000.000 1.442.366.000.000 1.929.655.000.000

Jumlah 6.983.193.000.000 8.792.913.000.000 11.684.007.000.000 13.490.011.000.000 16.118.989.000.000 Beban bunga( * ) Bunga (2.376.403.000.000) (3.526.078.000.000) (5.251.036.000.000) (4.912.113.000.000) (5.834.855.000.000)( * ) Provisi dan komisi (63.316.000.000) (356.290.000.000) (439.242.000.000) (750.184.000.000) (1.006.623.000.000)

Jumlah (2.439.719.000.000) (3.882.368.000.000) (5.690.278.000.000) (5.662.297.000.000) (6.841.478.000.000)Pendapatan bunga bersih 4.543.474.000.000 4.910.545.000.000 5.993.729.000.000 7.827.714.000.000 9.277.511.000.000 Pendapatan operasional lainnya:( * ) Provisi dan komisi lainnya( * ) Laba selisih kurs bersih (33.847.000.000) (133.062.000.000) (129.111.000.000) (56.345.000.000) 6.483.000.000 ( * ) Imbalan jasa 280.338.000.000 584.628.000.000 797.174.000.000 550.742.000.000 779.566.000.000 ( * ) Pendapatan deviden 508.000.000 3.020.000.000 3.512.000.000 382.000.000 1.357.000.000

( * ) Laba sebelum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan (15.753.000.000) 19.775.000.000 ( * ) Laba atas penjualan surat-surat berharga 430.072.000.000 445.366.000.000 307.275.000.000 460.447.000.000 (176.616.000.000)( * ) Lain-lain

Jumlah pendapatan operasional lainnya 677.071.000.000 899.952.000.000 978.850.000.000 939.473.000.000 630.565.000.000 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif (400.882.000.000) (210.214.000.000) (1.025.942.000.000) (1.006.779.000.000) (1.834.556.000.000)

Pemulihan (beban) taksiran kerugian atas transaksi rekening administrasi 4.186.000.000 (12.915.000.000) 15.715.000.000 Beban operasional lainnya:( * ) Beban karyawan (1.129.288.000.000) (1.690.584.000.000) (1.887.971.000.000) (2.416.958.000.000) (3.058.580.000.000)( * ) Beban umum dan administrasi (898.314.000.000) (1.232.156.000.000) (1.468.221.000.000) (1.711.843.000.000) (2.271.682.000.000)( * ) Rugi belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan (63.200.000.000) (1.903.000.000) (1.276.000.000) 1.000.000 ( * ) Lain-lain (32.988.000.000) (91.495.000.000) (181.930.000.000) (186.253.000.000) (332.912.000.000)

Jumlah beban operasional lainnya (2.123.790.000.000) (3.016.138.000.000) (3.539.398.000.000) (4.315.053.000.000) (5.663.174.000.000)Laba Operasional Bersih 2.700.059.000.000 2.584.145.000.000 2.407.239.000.000 3.432.440.000.000 2.426.061.000.000 PENDAPATAN NON-OPERASIONAL:( * ) Pendapatan bukan operasional 219.484.000.000 223.594.000.000 151.220.000.000 242.970.000.000 475.852.000.000 ( * ) Beban bukan pendapatan (334.699.000.000) (499.853.000.000) (596.942.000.000) (533.205.000.000) (469.156.000.000)Jumlah (115.215.000.000) (276.259.000.000) (445.722.000.000) (290.235.000.000) 6.696.000.000 Laba Sebelum Pajak 2.584.844.000.000 2.307.886.000.000 1.961.517.000.000 3.142.205.000.000 2.432.757.000.000 ( * ) Pajak kini ( * ) Pajak tangguhan

Page 182: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

167

(Beban) Penghasilan Pajak (894.821.000.000) (875.954.000.000) (652.328.000.000) (1.045.549.000.000) (875.833.000.000)

Laba Sebelum Hak Minoritas 1.690.023.000.000 1.431.932.000.000 1.309.189.000.000 2.096.656.000.000 1.556.924.000.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (75.336.000.000) (119.092.000.000) (125.581.000.000) (153.061.000.000) (271.982.000.000)

Laba bersih/NOPAT 1.614.687.000.000 1.312.840.000.000 1.183.608.000.000 1.943.595.000.000 1.284.942.000.000

Page 183: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

168

Lanjutan Lampiran 5Bank Mandiri Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan bunga( * ) Bunga 18.637.776.000.000 20.366.450.000.000 25.657.397.000.000 23.232.749.000.000 26.496.487.000.000 ( * ) Provisi dan komisi 507.394.000.000 632.775.000.000 603.709.000.000 695.800.000.000 839.750.000.000

Jumlah 19.145.170.000.000 20.999.225.000.000 26.261.106.000.000 23.928.549.000.000 27.336.237.000.000 Beban bunga( * ) Bunga (9.522.533.000.000) (11.747.360.000.000) (15.776.751.000.000) (11.000.194.000.000) (11.886.437.000.000)( * ) Provisi dan komisi (156.869.000.000) (296.821.000.000) (139.119.000.000) (142.434.000.000) (165.200.000.000)

Jumlah (9.679.402.000.000) (12.044.181.000.000) (15.915.870.000.000) (11.142.628.000.000) (12.051.637.000.000)Pendapatan bunga bersih 9.465.768.000.000 8.955.044.000.000 10.345.236.000.000 12.785.921.000.000 15.284.600.000.000 Pendapatan operasional lainnya:( * ) Provisi dan komisi lainnya 1.360.382.000.000 1.577.330.000.000 1.755.027.000.000 2.447.476.000.000 3.423.247.000.000 ( * ) Laba selisih kurs bersih 402.038.000.000 74.079.000.000 379.727.000.000 313.845.000.000 789.350.000.000

( * ) Laba sebelum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan 66.272.000.000 (89.144.000.000) 109.381.000.000 (14.016.000.000) 1.486.000.000 ( * ) Laba atas penjualan surat-surat berharga 1.584.235.000.000 255.458.000.000 137.542.000.000 228.498.000.000 (54.061.000.000)( * ) Lain-lain 702.317.000.000 671.462.000.000 351.345.000.000 401.269.000.000 440.410.000.000

Jumlah pendapatan operasional lainnya 4.115.244.000.000 2.489.185.000.000 2.733.022.000.000 3.377.072.000.000 4.600.432.000.000 Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif (371.517.000.000) (4.445.226.000.000) (3.671.788.000.000) (2.113.994.000.000) (2.986.361.000.000)

Pemulihan (beban) taksiran kerugian atas transaksi rekening administrasi 37.923.000.000 (80.000.000) 37.670.000.000 61.409.000.000 221.393.000.000 Beban operasional lainnya:( * ) Beban karyawan (2.401.757.000.000) (3.187.255.000.000) (3.017.502.000.000) (4.028.959.000.000) (4.563.768.000.000)( * ) Beban umum dan administrasi (2.988.672.000.000) (3.080.079.000.000) (3.250.893.000.000) (3.421.783.000.000) (3.861.684.000.000)( * ) Rugi belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan 309.172.000.000 1.056.645.000.000 128.945.000.000 313.015.000.000 170.139.000.000 ( * ) Lain-lain (645.562.000.000) (600.661.000.000) (593.580.000.000) (759.719.000.000) (954.309.000.000)

Jumlah beban operasional lainnya (5.726.819.000.000) (5.811.350.000.000) (6.733.030.000.000) (7.897.446.000.000) (9.209.622.000.000)Laba Operasional Bersih 7.520.599.000.000 1.187.573.000.000 2.711.110.000.000 6.212.962.000.000 7.910.442.000.000 PENDAPATAN NON-OPERASIONAL: 4.403.000.000 45.304.000.000 120.086.000.000 120.466.000.000 158.118.000.000

Laba Sebelum Pajak 7.525.002.000.000 1.232.877.000.000 2.831.196.000.000 6.333.428.000.000 8.068.560.000.000 ( * ) Pajak kini (2.181.011.000.000) (500.501.000.000) (1.675.010.000.000) (2.686.154.000.000) (4.711.894.000.000)( * ) Pajak tangguhan (88.290.000.000) (127.845.000.000) 1.266.286.000.000 700.262.000.000 1.958.650.000.000

(Beban) Penghasilan Pajak (2.269.301.000.000) (628.346.000.000) (408.724.000.000) (1.985.892.000.000) (2.753.244.000.000)Laba Sebelum Hak Minoritas 5.255.701.000.000 604.531.000.000 2.422.472.000.000 4.347.536.000.000 5.315.316.000.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (70.000.000) (1.162.000.000) (1.067.000.000) (1.267.000.000) (2.495.000.000)

Laba bersih/NOPAT 5.255.631.000.000 603.369.000.000 2.421.405.000.000 4.346.269.000.000 5.312.821.000.000

Page 184: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

169

Page 185: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

170

Lanjutan Lampiran 5Bakrie & Brothers Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

Pendapatan Bersih 1.229.276.439.000.000 2.738.471.084.000 4.332.279.836.000 5.288.769.647.000 8.404.679.927.000 Harga (Beban) Pokok Penjualan (914.073.638.000.000) (1.939.316.130.000) (2.930.528.571.000) (3.081.283.996.000) (4.759.853.494.000)

Laba Kotor 315.202.801.000.000 799.154.954.000 1.401.751.265.000 2.207.485.651.000 3.644.826.433.000 ( * ) Beban Penjualan (63.681.987.000.000) (130.733.318.000) (182.439.048.000) (266.473.549.000) (588.678.045.000)( * ) Beban Umum dan administrasi (322.141.047.000.000) (445.480.488.000) (608.227.278.000) (1.078.869.803.000) (1.805.135.931.000)

Beban Usaha (385.823.034.000.000) (576.213.806.000) (790.666.326.000) (1.345.343.352.000) (2.393.813.976.000)Laba (Rugi) Usaha (70.620.233.000.000) 222.941.148.000 611.084.939.000 862.142.299.000 1.251.012.457.000 ( * ) Laba (Rugi) atas penjualan aktiva tetap 70.227.214.000.000 (252.425.133.000) (1.615.527.000) (1.391.189.000) (492.224.000)( * ) Laba atas penjualan penyertaan saham pada anak perusahaan dan perusahaan Asosiasi 14.962.169.000.000 (115.425.133.000) 78.387.692.000 (17.292.784.523.000)( * ) Laba atas penghapusan hutang 78.067.519.000.000 (70.183.205.000)( * ) Beban bunga dan keuangan - bersih (127.400.206.000.000) (160.893.252.000) (131.715.121.000) (223.451.456.000) (306.929.271.000)( * ) Kerugian/keuntungan selisih kurs (115.045.479.000.000) (156.894.892.000) 14.962.274.000 (51.587.012.000) (526.473.453.000)( * ) Bagian atas laba bersih perusahaan Asosiasi - bersih (15.185.484.000.000) 22.629.538.000 4.498.575.000 5.175.780.000 (1.582.048.218.000)( * ) Beban administrasi bank (7.877.373.000.000) (13.242.811.000) (25.199.824.000) (17.260.015.000) (143.422.482.000)( * ) Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu - bersih (60.491.694.000.000) (7.529.950.000) (24.204.265.000) (23.767.236.000)( * ) Rugi atas penjualan obligasi( * ) Beban amortisasi goodwill (162.246.000.000) (53.022.652.000) (7.534.629.000) (27.849.017.000) (52.024.824.000)( * ) Rugi penghapusan uang muka penyertaan saham (1.000.000.000)( * ) Pendapatan klaim asuransi - bersih 17.514.752.000 ( * ) Beban pajak (8.964.364.000) (4.111.891.000) (53.512.641.000)( * ) Rugi atas penurunan nilai persediaan (7.272.566.000.000) (2.187.571.000) (203.099.000) (22.087.000)( * ) Lain-lain - bersih (2.280.257.000.000) (10.331.374.000) 23.391.734.000 8.828.069.000 25.960.007.000

Penghasilan (Beban) Lain-lain (172.458.403.000.000) (747.135.659.000) (142.053.966.000) (257.229.374.000) (20.001.932.921.000)Laba (Rugi) sebelum pajak penghasilan (243.078.636.000.000) (524.194.511.000) 469.030.973.000 604.912.925.000 (18.750.920.464.000)( * ) Pajak Kini (3.998.850.000.000) (52.285.709.000) (109.345.556.000) (117.991.133.000) (169.980.614.000)( * ) Pajak tangguhan (131.224.542.000.000) (40.871.812.000) (27.589.955.000) (82.274.759.000) 82.427.729.000

Beban pajak penghasilan (135.223.392.000.000) (93.157.521.000) (136.935.511.000) (200.265.892.000) (87.552.885.000)Laba (Rugi) sebelum pos luar biasa (461.989.208.000.000) (1.567.005.144.000) 332.095.462.000 404.647.033.000 (18.838.473.349.000)Pos Luar Biasa - Laba atas restrukturisasi hutang (83.687.180.000.000) (949.653.112.000)Laba (Rugi) sebelum hak minoritas (378.302.028.000.000) (617.352.032.000) 332.095.462.000 404.647.033.000 (18.838.473.349.000)Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan 28.487.547.000.000 (40.105.462.000) (116.594.722.000) (181.289.057.000) (168.957.768.000)

Laba (Rugi) bersih/NOPAT (349.814.481.000.000) (657.457.494.000) 215.500.740.000 223.357.976.000 (19.007.431.117.000)

Page 186: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

171

Lanjutan Lampiran 5Bank Niaga Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan bunga( * ) Bunga 2.388.336.000.000 3.483.783.000.000 5.077.600.000.000 7.971.186.000.000 9.591.046.000.000 ( * ) Provisi dan komisi 129.711.000.000 229.541.000.000 244.083.000.000 412.288.000.000 460.436.000.000

Jumlah 2.518.047.000.000 3.713.324.000.000 5.321.683.000.000 8.383.474.000.000 10.051.482.000.000 Beban bunga( * ) Bunga (1.126.790.000.000) (1.976.122.000.000) (3.100.767.000.000) (4.057.515.000.000) (5.233.591.000.000)( * ) Provisi dan komisi (8.014.000.000) (10.910.000.000) (8.744.000.000) (16.461.000.000) (16.440.000.000)

Jumlah (1.134.804.000.000) (1.987.032.000.000) (3.109.511.000.000) (4.073.976.000.000) (5.250.031.000.000)Pendapatan bunga bersih 1.383.243.000.000 1.726.292.000.000 2.212.172.000.000 4.309.498.000.000 4.801.451.000.000 Pendapatan operasional lainnya:( * ) Provisi dan komisi lainnya 149.456.000.000 127.627.000.000 148.370.000.000 630.194.000.000 685.919.000.000 ( * ) Laba selisih kurs bersih 60.224.000.000 85.989.000.000 81.534.000.000 183.361.000.000 395.602.000.000 ( * ) Pendapatan jasa perbankan lainnya 138.992.000.000 161.240.000.000 161.175.000.000 183.431.000.000 216.697.000.000 ( * ) Laba atas penjualan surat-surat berharga 149.442.000.000 (17.305.000.000) 282.864.000.000 450.142.000.000 (45.995.000.000)( * ) Lain-lain 43.258.000.000 35.979.000.000 9.786.000.000 28.705.000.000 82.914.000.000

Jumlah pendapatan operasional lainnya 541.372.000.000 393.530.000.000 683.729.000.000 1.475.833.000.000 1.335.137.000.000 Beban operasional lainnya:( * ) Beban karyawan (361.736.000.000) (401.266.000.000) (571.189.000.000) (1.421.975.000.000) (1.698.726.000.000)( * ) Beban umum dan administrasi (381.702.000.000) (444.587.000.000) (462.576.000.000) (1.610.235.000.000) (1.735.516.000.000)( * ) Laba (Rugi) belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan (260.000.000) (696.000.000) 8.338.000.000 (12.450.000.000) (244.676.000.000)( * ) Laba (Rugi) kontrak derivatif (6.307.000.000) (28.446.000.000) (85.528.000.000) 35.497.000.000 52.847.000.000 ( * ) Tambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif (311.129.000.000) (201.462.000.000) (408.645.000.000) (642.817.000.000) (1.173.100.000.000)( * ) Sewa, penyusutan dan pemeliharaan gedung (111.172.000.000) (146.472.000.000) (172.433.000.000)( * ) Telekomunikasi dan teknologi informasi (118.950.000.000) (170.272.000.000) (175.926.000.000)( * ) Lain-lain (23.884.000.000) (13.014.000.000)

Jumlah beban operasional lainnya (1.291.256.000.000) (1.393.201.000.000) (1.867.959.000.000) (3.675.864.000.000) (4.812.185.000.000)Laba Operasional Bersih 633.359.000.000 726.621.000.000 1.027.942.000.000 2.109.467.000.000 1.324.403.000.000 Beban Penggabungan Usaha (315.903.000.000)PENDAPATAN NON-OPERASIONAL:( * ) Laba bersih dari pelepasan investasi pada perusahaan luar negeri 150.249.000.000 ( * ) Lain-lain, bersih (29.531.000.000) 19.708.000.000 (96.145.000.000) (25.444.000.000) 75.663.000.000

Jumlah 120.718.000.000 19.708.000.000 (96.145.000.000) (25.444.000.000) 75.663.000.000 Laba Sebelum Pajak 754.077.000.000 746.329.000.000 931.797.000.000 2.084.023.000.000 1.084.163.000.000 (Beban) Penghasilan Pajak (95.237.000.000) (200.294.000.000) (283.991.000.000) (573.496.000.000) (401.131.000.000)

Laba Sebelum Hak Minoritas 658.840.000.000 546.035.000.000 647.806.000.000 1.510.527.000.000 683.032.000.000

Page 187: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

172

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan 1.453.000.000 886.000.000 (74.000.000) (2.141.000.000) 4.833.000.000

Laba bersih/NOPAT 660.293.000.000 546.921.000.000 647.732.000.000 1.508.386.000.000 687.865.000.000

Page 188: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

173

Lanjutan Lampiran 5Bank Internasional Indonesia Tbk 2004 2005 2006 2007 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan bunga( * ) Bunga 2.889.231.000.000 4.540.824.000.000 6.090.238.000.000 5.384.675.000.000 5.828.514.000.000 ( * ) Provisi dan komisi 66.540.000.000 105.631.000.000 112.456.000.000 115.163.000.000 114.133.000.000

Jumlah 2.955.771.000.000 4.646.455.000.000 6.202.694.000.000 5.499.838.000.000 5.942.647.000.000 Beban bunga( * ) Bunga (1.309.217.000.000) (2.293.870.000.000) (3.561.496.000.000) (3.001.829.000.000) (3.170.768.000.000)( * ) Provisi dan komisi (3.793.000.000) (8.550.000.000) (13.349.000.000) (19.332.000.000) (15.898.000.000)

Jumlah (1.313.010.000.000) (2.302.420.000.000) (3.574.845.000.000) (3.021.161.000.000) (3.186.666.000.000)Pendapatan bunga bersih 1.642.761.000.000 2.344.035.000.000 2.627.849.000.000 2.478.677.000.000 2.755.981.000.000 Pendapatan operasional lainnya:( * ) Provisi dan komisi lainnya 263.942.000.000 332.338.000.000 349.237.000.000 351.862.000.000 354.487.000.000 ( * ) Laba selisih kurs bersih 112.750.000.000 103.467.000.000 89.322.000.000 111.043.000.000 183.378.000.000

( * ) Ekuitas atas bagian laba (rugi) dari Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi – bersih 604.000.000 (98.000.000)

( * ) Keuntungan (Kerugian) penjualan efek-efek dan obligasi Pemerintah - bersih 10.207.000.000 (128.615.000.000)( * ) Kenaikan nilai efek-efek dan obligasi Pemerintah 400.868.000.000 297.000.000 21.778.000.000 69.158.000.000 88.590.000.000 ( * ) Lain-lain 349.007.000.000 494.202.000.000 559.147.000.000 646.639.000.000 776.262.000.000

Jumlah pendapatan operasional lainnya 1.127.171.000.000 940.413.000.000 1.019.484.000.000 1.178.702.000.000 1.274.102.000.000 Beban operasional lainnya:( * ) Penyisihan penghapusan aktiva produktif dan agunan yang diambil alih (206.525.000.000) (179.282.000.000) (693.622.000.000) (1.110.863.000.000) (1.077.180.000.000)( * ) Penyisihan penghapusan aktiva (pemulihan penyisihan penghapusan aktiva) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 1.162.000.000 (3.688.000.000) (1.202.000.000) (4.158.000.000) (6.014.000.000)( * ) Beban umum dan administrasi (808.590.000.000) (1.316.242.000.000) (1.463.363.000.000) (1.288.965.000.000) (1.454.751.000.000)( * ) Beban karyawan (684.723.000.000) (888.996.000.000) (768.856.000.000) (1.005.659.000.000) (1.080.604.000.000)( * ) Penyusutan dan amortisasi (130.855.000.000)( * ) Penurunan nilai efek-efek dan obligasi Pemerintah (61.115.000.000)( * ) Pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap (68.810.000.000)( * ) Amortisasi Goodwill( * ) Lain-lain

Jumlah beban operasional lainnya (1.959.456.000.000) (2.388.208.000.000) (2.927.043.000.000) (3.409.645.000.000) (3.618.549.000.000)Beban operasional lainnya - bersihLaba Operasional Bersih 810.476.000.000 896.240.000.000 720.290.000.000 247.734.000.000 411.534.000.000 PENDAPATAN NON-OPERASIONAL:( * ) Pendapatan non-operasional 14.704.000.000 33.510.000.000 23.200.000.000 57.149.000.000 241.788.000.000

Page 189: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

174

( * ) Beban non-operasional (9.967.000.000) (13.498.000.000)Jumlah 4.737.000.000 20.012.000.000 23.200.000.000 57.149.000.000 241.788.000.000 Laba Sebelum Pajak 815.213.000.000 916.252.000.000 743.490.000.000 304.883.000.000 653.322.000.000 ( * ) Pajak kini (45.755.000.000)( * ) Pajak tangguhan 6.369.000.000 (20.554.000.000)

(Beban) Penghasilan Pajak 6.369.000.000 (66.309.000.000) (59.204.000.000) (92.620.000.000) (162.504.000.000)

Laba Sebelum Akuisisi (30.768.000.000)

Laba Sebelum Hak Minoritas 821.582.000.000 849.943.000.000 684.286.000.000 212.263.000.000 490.818.000.000 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan (94.057.000.000) (50.576.000.000) 140.565.000.000 (10.350.000.000)

Laba bersih/NOPAT 821.582.000.000 725.118.000.000 633.710.000.000 352.828.000.000 480.468.000.000

Page 190: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

175

Lanjutan Lampiran 5Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Pertumbuhan/tahun

1 AALI 1.234.832.000.000 1.149.603.000.000 1.154.194.000.000 2.920.242.000.000 3.949.435.000.000 2.081.661.200.000 -7% 0% 153% 35%

2 ANTM 1.158.308.568.000 1.202.678.418.000 2.219.888.717.000 7.282.401.912.000 1.929.668.249.000 2.758.589.172.800 4% 85% 228% -74%

3 ASII 6.932.625.000.000 8.205.759.000.000 5.871.528.000.000 10.633.605.000.000 14.950.000.000.000 9.318.703.400.000 18% -28% 81% 41%

4 BBCA 4.528.733.000.000 5.123.618.000.000 6.066.603.000.000 6.401.630.000.000 7.720.043.000.000 5.968.125.400.000 13% 18% 6% 21%

5 BBRI 5.731.428.000.000 5.608.363.000.000 5.906.721.000.000 7.780.074.000.000 8.822.012.000.000 6.769.719.600.000 -2% 5% 32% 13%

6 BDMN 2.584.844.000.000 2.307.886.000.000 1.961.517.000.000 3.142.205.000.000 2.432.757.000.000 2.485.841.800.000 -11% -15% 60% -23%

7 BMRI 7.525.002.000.000 1.232.877.000.000 2.831.196.000.000 6.333.428.000.000 8.068.560.000.000 5.198.212.600.000 -84% 130% 124% 27%

8 BNBR -243.078.636.000.000 -524.194.511.000 469.030.973.000 604.912.925.000 -18.750.920.464.000 (52.255.961.415.400)-

100%-

189% 29%-

3200%

9 BNGA 754.077.000.000 746.329.000.000 931.797.000.000 2.084.023.000.000 1.084.163.000.000 1.120.077.800.000 -1% 25% 124% -48%

10 BNII 815.213.000.000 916.252.000.000 743.490.000.000 304.883.000.000 653.322.000.000 686.632.000.000 12% -19% -59% 114%

Tahun

NoKode

Emiten 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Pertumbuhan/tahun

1 AALI 800.782.000.000 790.410.000.000 787.318.000.000 1.973.428.000.000 2.631.019.000.000 1.396.591.400.000 -1% 0% 151% 33%

2 ANTM 807.108.655.000 841.935.961.000 1.552.777.307.000 9.446.496.322.000 2.461.585.565.000 3.021.980.762.000 4% 84% 508% -74%

3 ASII 4.330.928.000.000 5.457.285.000.000 3.712.097.000.000 6.519.273.000.000 8.778.000.000.000 5.759.516.600.000 26% -32% 76% 35%

4 BBCA 3.195.421.000.000 3.597.400.000.000 4.242.692.000.000 4.489.252.000.000 5.776.139.000.000 4.260.180.800.000 13% 18% 6% 29%

5 BBRI 3.633.231.000.000 3.808.998.000.000 4.257.572.000.000 4.838.001.000.000 5.958.368.000.000 4.499.234.000.000 5% 12% 14% 23%

6 BDMN 1.614.687.000.000 1.312.840.000.000 1.183.608.000.000 1.943.595.000.000 1.284.942.000.000 1.467.934.400.000 -19% -10% 64% -34%

7 BMRI 5.255.631.000.000 603.369.000.000 2.421.405.000.000 4.346.269.000.000 5.312.821.000.000 3.587.899.000.000 -89% 301% 79% 22%

8 BNBR -349.814.481.000.000 -657.457.494.000 215.500.740.000 223.357.976.000 -19.007.431.117.000 (73.808.102.179.000) -100% -133% 4% -8610%

9 BNGA 660.293.000.000 546.921.000.000 647.732.000.000 1.508.386.000.000 687.865.000.000 810.239.400.000 -17% 18% 133% -54%

10 BNII 821.582.000.000 725.118.000.000 633.710.000.000 352.828.000.000 480.468.000.000 602.741.200.000 -12% -13% -44% 36%

Page 191: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

176

Lampiran 6. Rekapitulasi Resiko Keuangan dari 10 Perusahaan Indeks LQ45Kode Emiten

No. Rasio-Rasio AALI ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BMRI BNBR BNGA BNII

1 CR 1,46 4,16 1,04 1,11 1,12 1,14 1,10 1,14 1,10 1,11

2 QR 1,04 3,26 0,79 0,52 0,78 0,78 0,59 0,93 0,88 0,85

3 Rasio Hutang 22% 40% 53% 90% 90% 88% 91% 48% 91% 90%

4 TIE -4364,10 -106,35 -16,40 0,49 1,24 0,80 0,50 11,00 0,54 0,63

5 Fixed Chance Coverage -4509,89 -107,44 -21,98 -0,94 -1,09 -0,63 -0,47 12,25 -0,41 -0,31

6 Perputaran Persediaan -7,67 -3,89 -9,92 0,06 0,13 0,11 0,04 -460,73 0,09 0,05

7 Rata-rata penjualan/hari 13.735.343.333,33 18.521.865.812,22 182.684.056.666,67 16.578.126.111,11 18.804.776.666,67 6.905.116.111,11 14.439.479.444,44 694.467.021.941,11 3.111.327.222,22 1.907.311.111,11

8Average Collection Period 5,64 47,37 123,86 58,02 41,73 214,93 11865,45 59,02 32,46 15137,63

9 Perputaran Aktiva Tetap 3,15 3,15 5,08 1,99 4,18 1,62 1,07 108,50 1,65 0,83

10 Perputaran Total Aktiva 1,10 0,74 1,08 0,03 0,04 0,03 0,02 47,42 0,02 0,01

11 Profit Margin on Sales 30% 30% 10% 2% 3% 2% 1% -1356% 1% 1%

12 ROI/ROA 30% 30% 10% 2% 3% 2% 1% -1356% 1% 1%

13 Return on networth 39% 47% 24% 23% 16% 16% 13% -3643% 16% 13%

14 Rasio Pertumbuhan 10% -29% -5% 2% -9% -31% -177% -17718% -46% -35%

15 PER 1,91 5,09 1,05 6,42 3,95 4,38 14,01 126,97 33,06 150,20

16 MBR 0,71 0,0014 0,0003 1,49 1,05 0,78 1,14 12,37 3,99 14,95

17 Nilai Buku (Saham) 2117,01 1378892,75 5895245,48 1133,92 1412,56 1904,06 1312,53 145,08 382,54 741,76

18 Beta (ß) 0,68 0,83 0,89 0,70 0,38 0,89 0,77 0,81 0,87 0,10

Page 192: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

177

Lampiran 7. Tampilan Visual Basic.Net

Page 193: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

178

Lanjutan Lampiran 7

Page 194: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

179

Lanjutan Lampiran 7

Page 195: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

180

Lanjutan Lampiran 7

Page 196: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

181

Page 197: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

182

Lanjutan Lampiran 7

Page 198: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

183

Lanjutan Lampiran 7

Page 199: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

184

Lanjutan Lampiran 7

Page 200: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

185

Lanjutan Lampiran 7

Page 201: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

186

Lanjutan Lampiran 7

Page 202: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

187

Lanjutan Lampiran 7

Page 203: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

188

Lanjutan Lampiran 7

Page 204: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

189

Lanjutan Lampiran 7

Page 205: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

190

Lanjutan Lampiran 7

Page 206: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

191

Lanjutan Lampiran 7

Page 207: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

192

Lanjutan Lampiran 7

Page 208: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

193

Lanjutan Lampiran 7

Page 209: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

194

Lanjutan Lampiran 7

Page 210: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

195

Lanjutan Lampiran 7

Page 211: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

196

Lanjutan Lampiran 7

Page 212: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA … · tertinggi dengan nilai sebesar 0.301 adalah perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sedangkan posisi terendah adalah PT Bakrie and Brothers Tbk

177