analisis aali

44
A.Pendahuluan Indonesia merupakan negara dengan komoditas pertanian yang sangat besar. Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan Negara Indonesia yang utama. Kondisi pertanian Indonesia sudah dalam keadaan baik terbukti dengan naiknya laju ekspor hasil pertanian ke Negara lain. Salah satu faktor penentu lajunya ekspor adalah sektor perkebunan seperti produksi CPO Indonesia yang terus meningkat. Banyak perusahaan ataupun orang pribadi mencoba membuka lahan kelapa sawit guna mendapatkan keuntungan. Kelapa sawit juga telah mendongkrak kekayaan beberapa orang-orang Indonesia. Dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makanan dan bahan bakar kendaraan, dapat dilihat bahwa sektor kelapa sawit memiliki prospek yang baik di masa depan. Karena produk kelapa sawit dapat di olah menjadi minyak goreng dan bahan bakar biodiesel pengganti bahan bakar premium. Permintaan negara- negara terhadap produk CPO terus menunjukkan peningkatan yang pesat dan menurut harian Kompas, harga CPO akan terus naik pada tahun 2011. Selain itu sebagian besar orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes, memiliki perusahaan atau menguasai saham dari perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kebanyakan dari perusahaan tadi bergerak di bidang pertambangan dan kelapa sawit. Jika kita melihat di dalam Bursa Efek Indonesia terdapat beberapa emiten yang bergerak di bidang perkebunan. Namun yang menonjol salah satunya adalah perusahaan Astra 1

Upload: ffidea

Post on 03-Jul-2015

1.084 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis aali

A. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara dengan komoditas pertanian yang sangat besar.

Pertanian merupakan salah satu sumber penghasilan Negara Indonesia yang utama.

Kondisi pertanian Indonesia sudah dalam keadaan baik terbukti dengan naiknya laju

ekspor hasil pertanian ke Negara lain. Salah satu faktor penentu lajunya ekspor adalah

sektor perkebunan seperti produksi CPO Indonesia yang terus meningkat. Banyak

perusahaan ataupun orang pribadi mencoba membuka lahan kelapa sawit guna

mendapatkan keuntungan. Kelapa sawit juga telah mendongkrak kekayaan beberapa

orang-orang Indonesia.

Dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup

seperti makanan dan bahan bakar kendaraan, dapat dilihat bahwa sektor kelapa sawit

memiliki prospek yang baik di masa depan. Karena produk kelapa sawit dapat di olah

menjadi minyak goreng dan bahan bakar biodiesel pengganti bahan bakar premium.

Permintaan negara-negara terhadap produk CPO terus menunjukkan peningkatan yang

pesat dan menurut harian Kompas, harga CPO akan terus naik pada tahun 2011.

Selain itu sebagian besar orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes,

memiliki perusahaan atau menguasai saham dari perusahaan yang sudah terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Kebanyakan dari perusahaan tadi bergerak di bidang pertambangan

dan kelapa sawit.

Jika kita melihat di dalam Bursa Efek Indonesia terdapat beberapa emiten yang

bergerak di bidang perkebunan. Namun yang menonjol salah satunya adalah perusahaan

Astra Agro Lestari, Tbk., dan dikenal sebagai salah satu unit bisnis strategik dari PT

Astra International, Tbk yang juga salah satu emiten ternama di BEI.

Analisis fundamental emiten BEI merupakan faktor yang sangat penting bagi para

investor dalam membantu pengambilan keputusan investasi jangka panjang yang lebih

akurat dan handal. Minimnya analisis fundamental berdasarkan kinerja jangka panjang

melalui data historis sekitar 5 tahun menjadi kendala utama dalam menciptakan iklim

invetasi yang lebih efisien di pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kebanyakan hasil analisis emiten yang dirilis sekuritas dinilai mengandung unsur

conflict of interest yang kental. Konflik kepentingan antara pihak sekuritas yang

melakukan analisis dengan pihak investor menyebabkan berbagai praduga yang kurang

kondusif terhadap objektivitas penelitian tersebut. Untuk memecahkan masalah konflik

kepentingan tersebut, maka diperlukan analisis yang lebih objektif dan independen agar

1

Page 2: analisis aali

para investor dapat menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan investasi

jangka panjangnya.

Berdasarkan hal tersebut, analisis terhadap prospek perusahaan tentu saja penting

dilakukan untuk mengetahui tentang perkembangan perusahaan. Terkait dengan prinsip

akuntansi going concern (kelangsungan usaha) analisis terhadap prospek perusahaan ini

juga penting dilakukan untuk menilai kemampuan perusahaan bertahan dalam dunia

persaingan saat ini.

B. Tujuan Analisis

Analisis terhadap PT Astra Agro Lestari, Tbk. bertujuan untuk:

1. Mengetahui perkembangan kinerja perusahaan Astra Agro Lestari, Tbk pada periode

2004-2008.

2. Mengetahui prospek dan resiko perusahaan Astra Agro Lestari, Tbk di masa

mendatang.

3. Mengetahui pengaruh harga CPO dunia terhadap pendapatan perusahaan Astra Agro

Lestari, Tbk.

4. Mengetahui prestasi perusahaan Astra Agro Lestari, Tbk relatif terhadap industri.

C. Gambaran Umum Perusahaan

PT Astra Agro Lestari Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertanian

khususnya perkebunan kelapa sawit yang didirikan pada tahun 1981. Bermula dari

dibentuknya Divisi Agribisnis PT Astra International pada tahun 1983, yang memiliki

usaha perkebunan ubi kayu seluas 2.000 hektar yang kebun ini kemudian dikonversi

menjadi perkebunan karet. Budidaya tanaman kelapa sawit baru dimulai pada tahun 1984,

yaitu dengan mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang pada saat itu mengelola

15.000 hektar kebun kelapa sawit yang berlokasi di Riau, Sumatera.

Pada tanggal 3 Oktober 1988, didirikanlah PT Suryaraya Cakrawala yang

kemudian pada tahun 1989 berubah namanya menjadi PT Astra Agro Niaga. Pada tahun

1997 PT Astra Agro Niaga melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya

Bahtera dan namanya berubah menjadi PT Astra Agro Lestari. Pada tanggal 9 Desember

1997, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) menjadi perusahaan publik yang tercatat di

Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia, dengan

menawarkan 125.800.000 lembar saham kepada publik dengan harga Rp 1.550 per

2

Page 3: analisis aali

lembar saham. Bisnis utamanya adalah oil palm plantations yang memproduksi dan

memasarkan produk unggulan Crude Palm Oil (CPO) yang didapat melalui pengolahan

buah kelapa sawit yang berfungsi sebagai bahan dasar minyak goreng (cooking oil),

margarine sekaligus bahan bakar alternatif Biodiesel.

Kantor pusat Perusahaan dan anak perusahaan berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya

Blok OR no. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit

Perusahaan seluas 4.059 hektar pada tanggal neraca berlokasi di Kalimantan Selatan dan

pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatra Utara. Perkebunan dan pabrik pengolahan

anak perusahaan berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995. Luas areal Hak Guna

Usaha yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah seluas 241.295 hektar

(2008: 228.772 hektar) dengan luas areal tertanam seluas 207.305 hektar (2008: 194.217

hektar). Beberapa anak perusahaan mengembangkan perkebunan plasma dan membina

kerjasama dengan petani plasma untuk areal tertanam seluas 57.239 hektar (2008: 57.174

hektar).

Pabrik pengolahan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca

berkapasitas produksi efektif 940 ton tandan buah segar (TBS) per jam, dan 600 ton inti

sawit per hari, 300 ton minyak kelapa sawit (CPO) per hari. Pada tanggal 9 Desember

1997, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada

masyarakat sebanyak 125,8 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per

saham dengan harga penawaran sebesar Rp 1.550 (Rupiah penuh) per saham.

Sebagian besar saham perusahaan dengan moto Take Care for the Future ini, lebih

dari 79% dimiliki oleh PT Astra Internasional, Tbk dan sisanya sekitar 21% dimiliki oleh

publik. Pada tahun 2004, perusahaan agrobisnis tersebut mendivestasi semua bisnisnya

yang selain CPO dengan tujuan lebih berkosentrasi pada produk CPO yang dinilai

memiliki masa depan yang lebih menjanjikan.

Sampai 2007, harga CPO dunia terus mengalami kenaikan, seiring dengan

meningkatnya permintaan dari China dan India yang mencoba mengeksploitasi sumber

daya alam nabati, karena tekanan kenaikan harga minyak dunia yang semakin tinggi.

Namun akibat pengaruh krisis finansial di tahun 2008 harga-harga berbagai komoditas

dunia mengalami penurunan, termasuk harga CPO ini. Pada bulan Agustus 2008 harga

minyak sawit mentah (CPO) terus merosot sejak dua bulan terakhir.

3

Page 4: analisis aali

Pada oktober 2008, harga CPO di bursa Rotterdam hanya berada di kisaran US$

733 per ton. Padahal, harga rata- rata pada bulan sebelumnya masih berada pada tingkat

US$ 1.175 per ton. Tingkat persaingan pada sektor perkebunan kelapa sawit dengan

produk andalan CPO juga semakin meningkat signifikan.

Beberapa pemain yang potensial terus melakukan ekspansi kapasitas pabrik kelapa

sawit (PKS) dan perluasan area perkebunan baik di Sumatera, Kalimantan bahkan

Sulawesi. Pesaing utama bagi AALI sebagian besar tercatat (listing) juga sebagai emiten

di BEI seperti PT Sampoerna Agro, Tbk (SGRO), PT London Sumatera Plantation, Tbk,

(LSIP), PT Bakrie Plantation, Tbk (UNSP) dan PT Tunas Baru Lampung, Tbk (TBLA).

Pesaing-pesaing ini belum termasuk perusahaan CPO yang tidak tercatat di BEI yang

jumlah produksinya cukup besar.

Dewan Direksi

Di bawah ini adalah nama-nama dewan direksi pada PT Astra Argo Lestari Tbk:

Nama Direksi Jabatan Direksi Direktur

Widya Wiryawan Presiden Direktur

Tonny Hermawan Koerhidayat Wakil Presiden Direktur

Juddy Arianto Direktur

Bambang Palgoenadi Direktur

Joko Supriyono Direktur

Santosa Direktur

Nama Komisaris Jabatan Komisaris

Michael Dharmawan Ruslim Presiden Komisaris

Chiew Sin Cheok Wakil Presiden Komisaris

Simon John Wawson Komisaris

Gunawan Geniusahardja Komisaris

Patrick Morris Alexander Komisaris

Stephen Zacharia Satyahadi Komisaris

Harbrinderjit Singh Dillon Komisaris

Visi dan Misi

Visi dari PT. Astra Argo Lestari Tbk Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang paling

Produktif dan paling Inovatif di dunia.

4

Page 5: analisis aali

Misi dari PT. Astra Argo Lestari Tbk adalah Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk

Pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.

Bidang Usaha

PT. Astra Argo Lestari Tbk bergerak di sektor perkebunan antara lain industri kelapa

sawit, karet, manufaktur dan jasa.

Produk

Produk yang dihasilkan berupa minyak CPO dan juga minyak goreng (cooking oil) merk

Lazizah dan palmeco.

Nama Perusahaan dan Aktivitas Utama

Perkebunan dan industri kelapa sawit :

PT Karya Tanah Subur

PT Perkebunan Lembah Bhakti

PT Tunggal Perkasa Plantations

PT Sari Lembah Subur

PT Eka Dura Indonesia

PT Sawit Asahan Indah

PT Kimia Tirta Utama

PT Surya Panen Subur

PT Sari Aditya Loka

PT Laras Astra Kartika

PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi

PT Agro Menararachmat

PT Gunung Sejahtera Dua Indah

PT Gunung Sejahtera Puti Pesona

PT Gunung Sejahtera Raman Permai

PT Suryaindah Nusantarapagi

PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur

PT Persadabina Nusantaraabadi

PT Bhadra Cemerlang

Lokasi

Aceh

Aceh

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Riau

Jambi

Sum-Sel

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Teng

5

Page 6: analisis aali

PT Ciptanarada Lestari

PT Nirmala Agro Lestari

PT Cakradenta Agung Pertiwi

PT Waru Kaltim Plantation

PT Sukses Tani Nusasubur

PT Letawa

PT Suryaraya Lestari

PT Mamuang

PT Pasang Kayu

PT Lestari Tani Teladan

Perkebunan dan industri kelapa sawit dan

karet

PT Cakung Permata Nusa

Perkebunan dan industri karet :

PT Huma Indah Mekar

PT Bhadra Sukses

Perkebunan dan industri Teh :

PT Bantar

PT Bukit Sari

PT Sankawangi

PT Rumpun Sari Kemuning

PT Rumpun Sari Medini

Perkebunan dan industri Kakao :

PT Topasari

PT Pandji Waringin

PT Gunung Aji Jaya

Perkebunan dan industri Kakao dan Karet :

PT Rumpun Sari Antan

Kal-Teng

Kal-Teng

Kal-Sel

Kal-Tim

Kal-Tim

Sul-Sel

Sul-Sel

Sul-Sel

Sul-Sel

Sul-Teng

Kal-Sel

Lampung

Sul-Sel

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Barat

Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Barat

Jawa Barat

Lampung

Jawa Tengah

6

Page 7: analisis aali

Manufaktur dan Jasa :

PT Eka Dura Perdana

Riau

D. Metode Analisis

Dalam menganalisis prospek dan resiko PT Astra Agro Lestari, Tbk., kami

menggunakan beberapa analisis antara lain:

1. Analisis Time Series

Analisis time series yang digunakan untuk menganalisis tren-tren yang mungkin

timbul pada saham PT Astra Agro Lestari Tbk. Data historis perusahaan

dibandingkan dengan data historis industry untuk melihat apakah tren perusahaan

bergerak relatif lebih baik terhadap tren industry. Analisis ini menggunakan data dari

tahun 2004-2008. Dalam analisis time series ini kami melakukan perhitungan dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil (least square method) dalam analisis trend-

linier untuk memprediksi pendapatan dan laba perusahaan di masa depan.

Rumus metode Least Square:

Yt = a + bX

Nilai a dan b dihitung sebagai berikut:

a = E(Y) – b E(X)

2. Analisis Rasio

Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka di dalam

laporan keuangan seperti neraca atau laba rugi. Dengan rasio, diharapkan perbedaan

ukuran akan hilang. Analisis rasio juga digunakan untuk menilai prospek dan resiko

PT Astra Agro Lestari Tbk. yang meliputi analisis:

a. Rasio likuiditas: rasio lancar dan rasio quick

b. Rasio aktivitas: rata-rata umur piutang, perputaran aktiva tetap, dan perputaran

total aktiva

c. Rasio solvabilitas: total hutang terhadap total asset dan Time Interest Earned

d. Rasio profitabilitas: Profit Margin, Return On Assets, dan Return On Equity

7

Page 8: analisis aali

Adapun jenis data yang kami gunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan

PT Astra Agro Lestari Tbk. tahun 2004-2008 dan ringkasan kinerja PT Astra Agro

Lestari Tbk. tahun 2008-2009. Data diperoleh dengan metode studi kepustakaan untuk

memperoleh gambaran mengenai PT Astra Agro Lestari Tbk.

E. Hasil dan Pembahasan

1. Analisis Time Series

Berdasarkan tujuan analisis untuk melihat prospek perusahaan di masa depan

digunakan perhitungan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square

method) dalam analisis trend-linier. Metode ini digunakan untuk meramalkan prospek

perusahaan untuk beberapa tahun ke depan dari segi laba dan pendapatan perusahaan.

Berikut ini perhitungan ramalan laba bersih dan pendapatan operasi PT Astra Agro

Lestari Tbk. untuk beberapa tahun ke depan.

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun (X) Pendapatan Usaha (Y) X Y XY X2

2004 3,472,524 -2 3,472,524 -6,945,048 4

2005 3,370,936 -1 3,370,936 -3,370,936 1

2006 3,757,987 0 3,757,987 0 0

2007 5,960,954 1 5,960,954 5,960,954 1

2008 8,161,217 2 8,161,217 16,322,434 4

  ∑ 0 24,723,618 11,967,404 10

Rumus: Y= a + bx

= 1196740,4

a = E(Y) – b E(X)

= 4944723.6

8

Page 9: analisis aali

Y = 4944723.6 + 1196740,4 X

Dari perhitungan di atas, dapat diramalkan besarnya pendapatan usaha untuk

periode di masa datang, misalnya untuk tahun 2009–2012. Nilai x yang digunakan

mulai dari 3 sampai 6 dan seterusnya diurutkan untuk menghitung pendapatan tahun

berikutnya. Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tahun X Pendapatan Usaha

2004 -2 Rp 3,472,524

2005 -1 Rp 3,370,936

2006 0 Rp 3,757,987

2007 1 Rp 5,960,954

2008 2 Rp 8,161,217

2009 3 Rp 8,534,944.8

2010 4 Rp 9,731,685.2

2011 5 Rp 10,928,425.6

2012 6 Rp 12,125,166

(Dalam Jutaan Rupiah)

Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa untuk periode beberapa tahun ke

depan, pendapatan perusahaan akan terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat saja

benar terjadi, melihat kinerja perusahaan dalam meningkatkan tingkat produksi dan

efisiensi yang cukup baik.

Grafik Data Pendapatan Usaha dan Tren Pendapatan Usaha

9

Page 10: analisis aali

Dapat dilihat jika pada tahun 2005-2006 terdapat jarak antara pendapatan real

dan garis regresi atau proyeksi pendapatan perusahaan. Namun seiring dengan

peningkatan kinerja perusahaan pada tahun 2007-2008, pendapatan kembali

meningkat dan melebihi proyeksi pendapatannya.

Berikut adalah tabel perhitungan regresi linier untuk laba bersih PT Astra Agro

Lestari Tbk. :

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun (X) Laba Bersih (Y) X Y XY X2

2004 800,764 -2 800764 -1601528 4

2005 790,410 -1 790410 -790410 1

2006 787,318 0 787318 0 0

2007 1,973,428 1 193428 193428 1

2008 2,631,019 2 2631019 5262038 4

  ∑ 0 5202939 3063528 10

Dengan cara yang sama, maka dapat diprediksi pula laba bersih yang akan

diperoleh perusahaan di masa mendatang, misalnya dari tahun 2009 – 2012. Tabel

berikut ini menunjukkan hasil perhitungannya :

Y= 1040587,8 + 306352,8 X

Tahun X Laba Bersih

2004 -2 Rp 800,764

2005 -1 Rp 790,410

2006 0 Rp 787,318

2007 1 Rp 1,973,428

2008 2 Rp 2,631,019

2009 3 Rp 1,959,646

2010 4 Rp 2,265,999

2011 5 Rp 2,572,352

2012 6 Rp 2,878,705

(Dalam Jutaan Rupiah)

10

Page 11: analisis aali

Berdasarkan tabel perhitungan di atas, dapat dilihat juga bahwa laba bersih

untuk beberapa periode ke depan menunjukkan pergerakan yang sama seperti

pergerakan pendapatan. Memang perhitungan secara statistik, baik pendapatan

maupun laba bersih cenderung bergerak naik, akan tetapi hal ini merupakan suatu

ketidakpastian. Namun dengan perhitungan ini, dapat membantu manajemen

perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk penetapan strategi pengembangan

perusahaan di masa datang.

Jika melihat grafik data tren pendapatan usaha dan laba usaha PT Astra Agro

Lestari Tbk. dapat dilihat akan terjadi tren naik pada pendapatan dan laba usaha

perusahaan. Isu lingkungan ternyata tak mampu meruntuhkan kinerja ekspor minyak

sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia. Sepanjang 2004 hingga 2008,

volume ekspor CPO terutama produk turunannya justru mengalami peningkatan

sebesar 94,27 persen yakni dari 8,66 juta ton di 2004.

Perusahaan perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk., hingga kuartal pertama

2004 mencatat kenaikan produksi CPO (crude palm oil) sebesar 30,5 persen menjadi

183.956 ton metrik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar

140.910 ton. Meningkatnya produksi CPO selama kuartal 1-2004 itu karena adanya

kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit perseroan sebesar 27,98

persen menjadi 723.022 ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 565.407

ton.

Untuk tahun 2004 sendiri, perseroan menaikkan produksi CPO sekitar 10-15

persen dari target produksi semula. Kecuali pada tahun 2006 terjadi sloope negatif

antara laba real terhadap garis regresi linier. Ini diakibatkan karena terjadi penurunan

laba perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejak minyak mentah menembus level psikologis US$ 100 per barel, harga

CPO ikut terkerek. Tengok, saja Bursa Derivatif Malaysia. Kontrak perdagangan CPO

pengiriman April 2008 mencetak harga tertinggi sepanjang sejarah, yaitu RM 4.321

(US$ 1.363,74) per ton pada Maret 2008.

Pada bulan yang sama, harga CPO di Pelabuhan Rotterdam mencetak rekor

tertinggi US$ 1.407 per ton. Padahal, harga rata-rata CPO pada 2007 sekitar US$ 700

per ton. Selain harga minyak yang meninggi, ada beberapa sebab lain yang membuat

harga CPO melonjak. Pertama, CPO merupakan komoditas vital yaitu sebagai energi

alternatif yang dipakai di seluruh dunia, seperti untuk sabun dan minyak goreng.

11

Page 12: analisis aali

Kedua, China yang merupakan salah satu pemasok CPO dunia mengalami

kerusakan lahan akibat musim dingin. Ketiga, suhu politik Malaysia yang memanas.

Terakhir, wacana kenaikan pajak ekspor komoditas perkebunan dan tambang di

Indonesia. Dua penyebab terakhir ini sangat berpengaruh, mengingat Indonesia dan

Malaysia adalah pemasok 85% CPO di pasar internasional. Jika ekspor kedua negara

itu berkurang, harga CPO pun bisa naik lebih tinggi.

Sepanjang tahun 2008, PT Astra Agro Lestari (AALI) membukukan kenaikan

laba bersih hingga 33% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,63 triliun

dari sebelumnya Rp 1,97 triliun sementara untuk penjualan bersih tercatat naik 37%

dari sebelumnya Rp 5,96 triliun menjadi Rp 8,12 triliun, dan untuk laba usaha tercatat

naik 16% menjadi Rp 3,38 triliun sedangkan sebelumnya sebesar Rp 2,9 triliun.

Grafik Data Laba Usaha dan Tren Laba Usaha

Dari segi ekonomi pada tahun selanjutnya akan terjadi pertumbuhan

pendapatan dan laba usaha perusahaan. Ini seiring dengan pertumbuhan harga CPO

dunia dan tingginya kebutuhan dunia akan produk hasil kelapa sawit.

12

Page 13: analisis aali

2. Analisis Rasio

Dari laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk. periode 2004-2008

didapatkan hasil rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk.

(%)

2004 2005 2006 2007 2008

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar 120.91 169.63 87.33 160.30 194.42

Rasio Quick 106.65 123.06 53.29 120.05 117.53

Rasio Aktivitas

Rata-rata Umur Piutang

(hari)7.29 10.88 2.29 7.05 1.10

Perputaran Aktiva Tetap 1327.3 1005.0 1187.2 670.3 557.7

Perputaran Total Aktiva 162.31 134.82 125.07 160.88 179.60

Rasio Solvabilitas

Total Hutang terhadap

Total Asset (aktiva)102.65 105.62 107.46 111.36 125,18

Time Interest Earned1167.8 2573.3 4709.4 39302

2206488.3

Rasio Profitabilitas

Profit Margin 23.06 23.45 20.95 33.11 32.24

Return On Asset (ROA) 23.67 24.76 22.51 36.87 40.35

Return On Equity (ROE) 101.82 100.39 99.99 226.61 302.12

Current Ratio didapat dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang

lancar. Nilai rasio lancar yang rendah akan berdampak pada resiko piutang dan

persediaan. Indikator rasio lancar adalah semakin rendah rasio lancar, maka semakin

buruk tingkat likuiditas sebuah perusahaan, semakin tinggi rasio lancar berarti

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya baik. Dan Quick

Ratio adalah rasio yang membagi aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang

lancar.

Di sini pertumbuhan pada tahun 2004 sampai 2008 di atas 100% kecuali pada

tahun 2006, rasio lancar berada di bawah 100% karena kas perusahaan mengalami

penurunan, oleh karena itu perusahaan meminjam kepada bank dalam jangka pendek

13

Page 14: analisis aali

sehingga pinjaman pada tahun 2006 yang sangat besar dibandingkan tahun yang lain.

Namun terjadi peningkatan rasio lancar pada tahun 2007 dan 2008 karena

perusahaan dapat membayar hutang perusahaan dengan baik.

Grafik Rasio Likuiditas

Serta terjadi peningkatan kas pada tahun 2007-2008 sebesar 52% dan

peningkatan piutang perusahaan kepada piha ketiga sebesar 53%. Persediaan

perusahaan juga menunjukkan peningkatan sebesar 22%. Jadi peningkatan rasio

lancar didongkrak karena peningkatan aktiva lancar sebesar 33% pada tahun 2006

sampai dengan 2007. Keadaan ini meningkatkan rasio lancar karena hutang

perusahaan tidak mengalami peningkatan yang signifikan, hanya 18%.

Rasio aktivitas dipakai untuk mengukur aktivitas suatu perusahaan dalam

mengelola sumber dana yang dimilikinya. Definisi rasio aktivitas adalah rasio yang

membandingkan antara penjualan dengan berbagai aktiva pendukung untuk

penjualan. Data yang dipakai berasal dari data laporan laba/rugi. Kondisi perusahaan

dikatakan sehat apabila angka yang dihasilkan dari berbagai perhitungan semakin

besar. Artinya, perusahaan dapat menciptakan volume bisnis yang besar (efektif)

walaupun persediaan aktiva tetap atau total aktiva dalam jumlah yang sama.

Inventory Turnover (Perputaran Piutang) adalah rasio yang membagi antara

penjualan dengan persediaan. Persediaan dapat ditentukan secara rata-rata. Tujuannya

untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menagih piutang. Menurut teori

keuangan, semakin tinggi rata-rata pengembalian piutang berarti semakin tinggi pula

dana yang diserap oleh piutang. Artinya, rata-rata pengembalian berbanding lurus

dengan sumber daya yang diserap oleh piutang.

14

Page 15: analisis aali

Dalam mencari rata-rata pengembalian piutang, diperlukan 2 langkah.

Pertama, mencari rata-rata penjualan/hari. Langkah ini untuk membandingkan antara

penjualan selama kuartal/setahun dengan jumlah hari dalam setahun/kuartal. Kedua,

menghitung rata-rata pengumpulan piutang. Rasio yang membandingkan antara

piutang dengan langkah pertama (perhitungan rata-rata penjualan harian).

Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah hari perputaran piutang pada

tahun 2008 dikarenakan banyak piutang yang telah tertagih oleh perusahaan. Pada

tahun 2008 terjadi penurunan piutang perusahaan sebesar 14% dibandingkan tahun

lalu. Jadi perusahaan telah mengefektifkan penagihan puitang perusahaan.

Grafik Rasio Aktivitas

Perputaran aktiva tetap adalah resiko yang membandingkan antara penjualan

dan aktiva tetap, dengan tujuan untuk mengukur efektifitas pemakaian aktiva tetap.

Indikatornya semakin tinggi rasio perputaran aktiva tetap, semakin efektif manajemen

perusahaan dalam pemakaian aktiva tetap, rasio rendah membuat manajemen bekerja

keras memutar otak untuk mengevaluasi strategi, pemasaran pengeluaran modal pada

perusahaan.

Jika melihat rasio perputaran aktiva tetap perusahaan periode 2004-2008,

terjadi penurunan rasio perputaran aktiva tetap diakibatkan pada tahun 2008

perusahaan akan mengurangi cakupan ekspansi dan mengubah fokus menjadi

pemeliharaan lahan dan tanaman yang telah ada. Pada tahun 2007, lahan perkebunan

perseroan yang tertanam mencapai 235.000 hektare di mana pada tahun 2006

perseroan juga melakukan ekspansi lahan baru yang belum tertanam seluas 70.000-

90.000 ha.

15

Page 16: analisis aali

Tambahan lahan baru di 2007 tersebut, rencananya akan dimulai ditanami

secara bertahap pada 2008 hingga 2009 di mana sumber pembiayaannya akan

menggunakan kas internal perseroan. Jika ditambah ekspansi lahan di 2008, maka

total lahan milik perseroan pada tahun 2008 mencapai 500.000 hektare.

Belanja modal (capital expenditure/CAPEX) perseroan pada 2008 mencapai

Rp1,5 triliun atau naik dibandingkan 2007 sebesar Rp800 miliar. Dari total belanja

modal itu, sekitar 20-25 persen akan digunakan untuk ekspansi lahan baru, dan

sisanya digunakan untuk kegiatan produksi, perawatan, serta sarana infrastruktur

seperti jalan dan perumahan bagi karyawan.

Rasio perputaran total aktiva digunakan untuk mengukur efektifitas

penggunaan total aktiva Total asset turnover adalah perbandingan penjualan dengan

total aktiva. Jika dilihat dari hasil perhitungan rasio perputaran total aktiva dapat

dilihat bahwa terjadi peningkatan signifikan dari tahun 2005-2008. Ini dikarenakan

perusahaan masih akan fokus di plantation dan belum berencana masuk ke industri

hilir.

Grafik Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio hutang adalah rasio yang

membandingkan antara total hutang dengan total aktiva. Tujuan rasio ini adalah untuk

mengukur seberapa besar perusahaan memakai hutang untuk kegiatan operasional.

Dapat dilihat jika terjadi peningkatan rasio pada periode 2004-2008. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan banyak menggunakan hutang untuk membiayai

kegiatan operasionalnya. Total kewajiban perusahaan cenderung mengalami

16

Page 17: analisis aali

peningkatan, dimana peningkatan paling besar terjadi di tahun 2007 dari tahun

sebelumnya yakni sebesar 74,9%. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan hutang usaha

perusahaan. Kenaikan paling besar yakni hutang pajak perusahaan yang naik dari

tahun 2006 sebesar Rp 87.899 juta menjadi Rp 556.828 juta pada tahun 2007,

sehingga mengakibatkan jumlah kewajiban lancar perusahaan naik.

Rasio Time Interest Earned Ratio (TIE) ini membagi laba sebelum hutang dan

pajak (EBIT) dengan beban bunga, yakni laba operasi dibagi dengan beban bunga.

Rasio ini bertujuan mengetahui seberapa jauh laba mengalami penurunan, tanpa

mengganggu kewajiban perusahaan terhadap kreditur. Semakin tinggi TIE, semakin

sehat kondisi perusahaan.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), membukukan pertumbuhan penjualan

CPO di tahun 2007 sebesar 58,5%, padahal volume penjualan turun 6,2%. Hal itu

disebabkan kenaikan harga rata-rata CPO AALI sebesar 69% bila dibandingkan

dengan harga di tahun 2006. Berdasarkan data dalam keterbukaan informasi di BEI,

Jakarta, Kamis (24/1/2008), harga CPO AALI pada 2006 sebesar Rp 3.552/kg. Di

tahun 2007, harga CPO AALI meningkat 69% menjadi Rp 6.002/kg. Total penjualan

CPO AALI di tahun 2006 sebesar 914,69 ribu ton. Dengan demikian total nilai

penjualan AALI di tahun 2006 sebesar Rp 3,25 trilliun.

Pada tahun 2008 terjadi peningkatan TIE yang sangat tinggi karena beban

bunga pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 97% sehingga kondisi

perusahaan dalam keadaan yang sehat. Karena bunga yang harus dibayarkan

perusahaan sangat kecil jika dibandingkan laba sebelum pajak dan beban perusahaan.

Seperti pada tahun 2008 beban bunga perusahaan hanya sekitar Rp 180 (dalam jutaan),

dibandingkan dengan laba sebelum pajak dan beban yang dimiliki perusahaan yang

berkisar antara Rp 1,5 juta (dalam jutaan) sampai Rp 3 juta (dalam jutaan).

Jika dilihat rasio profit margin periode 2004-2008 maka nilai

rasio mengalami peningkatan yang baik namun tidak terlalu besar.

Hal ini dipicu karena pada tahun 2006 terjadi penurunan harga CPO

dunia. Namun pada tahun 2007-2008 laba perusahaan kembali

meningkat pesat seiring dengan efisiensi lahan dan naiknya harga

CPO dunia.

Pengembalian atas aktiva yang biasa disebut Return On Asset

(ROA), merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas

17

Page 18: analisis aali

perusahaan, rasio ini membandingkan imbalan untuk pemegang

saham dan kreditor dengan jumlah aset (jumlah sumber daya yang

dipasok oleh para pemegang saham dan kreditor ). Rasio tingkat

pengembalian aktiva menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan dari modal yang diinvestasikan dalam aktiva perusahaan.

Grafik Rasio Profitabilitas

Nilai Return on Assets (ROA) pada perusahaan mengalami peningkatan di tiap

triwulan maupun di tiap tahun antara tahun 2006 sampai dengan 2008. Peningkatan

ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih yang lebih besar dari peningkatan total

aktiva yang sama-sama meningkat juga di periode yang sama. Hal ini menandakan

bahwa perusahaan terus mengalami perbaikan kinerja dalam pengelolaan atas aset

yang dimiliki.

Nilai ROA rata-rata tertinggi terjadi di tahun 2008 sebesar 49,35 persen.

Peningkatan ini dikarenakan adanya peningkatan laba bersih perusahaan, penurunan

beban bunga dan keuntungan selisih kurs. Perusahaan dapat meningkatkan laba

bersihnya di tahun 2008 dikarenakan kenaikan harga CPO di pasar. Sedangkan arti

40,35 adalah dalam setiap satu rupiah aset akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp

0,40 (dalam jutaan).

Rasio rata-rata industri sejenis, yakni industri perkebunan menunjukkan

perusahaan masih lebih baik. Pada tahun 2006, rata-rata industri sebesar 11,35 persen,

tahun 2007 sebesar 13,75 persen dan tahun 2008 sebesar 14,26 persen.Rasio ROE

mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat dihasilkan perusahaan atas modal

sendiri yang ditanamkan untuk pembiayaan usaha.

18

Page 19: analisis aali

Tahun 2008 menjadi tahun yang menggembirakan bagi AALI. Anak

perusahaan Astra International ini berhasil membukukan laba bersih 2007 Rp 1,9

triliun atau melonjak 150,7% dari tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan 2007

sebesar Rp 5,96 triliun atau naik 58,6% dari tahun 2006. Padahal, volume penjualan

CPO AALI tahun ini 857.824 ton, turun 6,2% dari tahun sebelumnya.

Tabel Perbandingan ROA Perusahaan dan Industri

(%)

Tahun ROA Perusahaan ROA Industri

2004 23.67 4.04

2005 24.76 10.96

2006 22.51 11.35

2007 36.87 13.75

2008 11.64 14.26

Untuk meningkatkan kinerja, AALI telah menganggarkan belanja modal Rp

1,5 triliun tahun ini. Sekitar 20% sampai 25% dari dana itu akan digunakan untuk

berburu lahan baru. Saat ini luas lahan AALI sudah mencapai 300.000 ha; terdiri dari

235.000 ha lahan tertanami dan 70.000 ha lahan yang belum tertanami.

Grafik Perbandingan ROA Perusahaan dan Industri

Kenaikan nilai rasio ini disebabkan oleh persentase kenaikan nilai ekuitas

perusahaan yang lebih kecil dari persentase kenaikan nilai laba bersihnya. Kenaikan

yang terjadi pada tahun 2008 menunjukkan semakin meningkatnya kemampuan

modal sendiri perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, sehingga profitabilitasnya

19

Page 20: analisis aali

lebih baik dari tahun 2006 dan 2007. Nilai Return on Equity (ROE) rata-rata di tahun

2008 sebesar 36,59 persen yang berarti setiap satu rupiah modal sendiri (ekuitas)

mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,3659 (dalam jutaan rupiah) atau

sebesar Rp 365.900.

Penganalisis juga menganalis apakah ada pengaruh antara harga CPO dunia

terhadap laba perusahaan. Dari grafik yang ditampilkan, dapat di lihat bahwa terdapat

pola yang sama antara pendapatan dan harga CPO dunia. Seiring dengan naiknya

harga CPO dunia maka pendapatan perusahaan juga meningkat. Namun hal ini tidak

bisa dijadikan patokan yang mutlak karena tidak didukung oleh teknik analisis

ataupun perhitungan, perbandingan ini dianalis hanya untuk mengetahui pola

pergerakan harga CPO dunia terhadap pendapatan perusahaan saja.

Harga jual CPO yang membaik hingga akhir tahun 2005 menggembirakan

Indonesia karena produksi dan ekspor minyak sawit nasional mengalami peningkatan

setiap tahun sejalan dengan perluasan areal tanaman itu. Tahun 2005 misalnya,

produksi CPO Indonesia diprediksi sebesar 13,6 juta ton, dimana sebanyak 9,6 juta

ton sampai 10 juta ton untuk di ekspor.

Perusahaan perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat

kenaikan penjualan minyak sawit mentah (CPO/crude palm oil) sebesar 13 persen

pada semester I-2005. Meski produksi penjualan naik, AALI mengalami penurunan

harga CPO selama semester I-2005 sebesar 19 persen. AALI mencatat volume

penjualan CPO sebesar 388,529 ribu ton pada atau naik 13 persen dibanding periode

20

Page 21: analisis aali

yang sama tahun lalu sebesar 342,763 ribu ton. Dari total penjualan tersebut sekitar 27

persen atau sebesar 105,252 ribu ton diserap di pasar ekspor. Selama semester I-2005

harga jual rata-rata CPO mengalami penurunan sekitar 19 persen menjadi Rp 3.275

per kilogram sebagai dampak melemahnya harga minyak kedelai dan sawit dunia

yang masing-masing sekitar 18 persen dan 19 persen.

Perusahaan perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) selama tahun

2005 mencatat penurunan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO)

sebesar 22 persen menjadi 258.347 ton dibanding tahun 2004. Meski ekspor turun,

total penjualan CPO AALI untuk tahun 2005 meningkat 13 persen dari 722.593 pada

tahun 2004 menjadi 818.011 ton. Penurunan ini terjadi akibat menguatnya permintaan

pasar dalam negeri. Ekspor CPO AALI paling banyak diserap oleh India yang

mencapai 84.644 ton atau 33 persen. Diikuti Belanda dan Malaysia masing-masing

20,8 persen dan 20,5 persen. Walaupun total volume penjualan meningkat, namun

harga rata-rata CPO tahun 2005 lebih rendah dibanding tahun 2004. Harga per

kilogram CPO tahun 2005 hanya sebesar Rp 3,389 sedangkan tahun 2004 mencapai

Rp 3,739.

Rencana ekspor CPO 2005 sebanyak 9,6 juta ton sampai 10 juta ton itu

disebutkannya mengalami kenaikan cukup besar dibandingkan realisasi ekspor 2004

yang masih sebesar 8,66 juta ton atau ekspor 2003 sejumlah 6,4 juta ton.

Analisis laporan keuangan tidak terlepas dari resiko yang mungkin dialami

oleh perusahaan dalam mengukur prospek perusahaan ke depannya, maka kami juga

menganalisis resiko yang mungkin dialami perusahaan adalah:

1. Internasional:

a. Ketidakstabilan harga CPO di pasar dunia, harga CPO yang terus berubah

membuat pendapatan perusahaan berubah seiring perkembangan harga

CPO dunia. Resiko ini dapat mengakibatkan harga saham turun atupun

naik.

b. Perubahan jumlah permintaan CPO di pasar dunia, perubahan jumlah

permintaan CPO juga akan turut mempengaruhi laba perusahaan.

Permintaan dunia terus meningkat, namun suatu saat bisa saja permintaan

akan CPO akan berhenti karena telah ditemukan sumber daya baru

pengganti CPO.

c. Perubahan nilai kurs, dapat membuat keuntungan ataupun kerugian selisih

kurs. Nilai kurs yang fluktuatif akan mempengaruhi nilai transaksi

21

Page 22: analisis aali

perusahaan sehingga ada selisih antara nilai kurs dalam suatu waktu

tertentu.

2. Domestik:

a. Tingkat inflasi di Indonesia, tingkat inflasi yang tinggi akan membuat

harga naik. Ini dapat memperkecil laba perusahaan karena biaya yang

dikeluarkan akan semakin tinggi pula.

b. Perubahan iklim demografi Indonesia, iklim Indonesia yang berubah-ubah

dapat mempengaruhi tanaman kelapa sawit. Bencana gempa bumi,

tsunami, dan gunung meletus dapat membuat resiko perusahaan semakin

tinggi.

3. Industri:

a. Perubahan teknologi dalam memproduksi CPO dapat mempengaruhi

kinerja perusahaan. Jika perusahaan tidak mengikuti perkembangan

teknologi maka perusahaan dapat ketinggalan zaman dan tidak efisien

dalam proses memproduksi CPO.

b. Persaingan antar perusahaan perkebunan juga turut dapat memperbesar

resiko yang dialami oleh perusahaan. Daya saing yang tinggi akan

membuat perusahaan harus terus berkembang mengungguli saingannya.

Proses persaingan ini akan memaksa perusahaan membuat strategi-strategi

untuk mengatasinya. Sedangkan siklus hidup perusahaan pasti akan terus

berjala, naik dan turun.

4. Perusahaan:

a. Perubahan strategi perusahaan, seperti strategi menjual lahan yang tidak

produktif lagi, tidak membagikan dividen, atau memperbesar utang akan

memberi resiko terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Karena strategi

yang dilakukan hasil yang dicapai belum tentu sesuai harapan manajemen

perusahaan.

b. Resiko terkena bencana, seperti bencana kebakaran dan wabah hama

tanaman perkebunan adalah resiko perusahaan yang sangat mungkin

terjadi dan harus di antisipasi dari awal.

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

22

Page 23: analisis aali

1. Berdasarkan analisis time series dapat dilihat prospek perusahaan Astra Agro Lestari

Tbk. masih sangat menjanjikan. Ini didukung dengan naiknya harga CPO dunia serta

kebutuhan masyarakat global terhadap CPO.

2. Kondisi perusahaan juga menunjukkan kondisi yang baik dalam hal likuiditas,

solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Walaupun sempat mengalami kondisi yang

kurang baik pada tahun 2006, namun perusahaan dapat memperbaikinya dan terus

meningkat dari periode 2007-2008.

3. Sebagian besar pengukur kinerja keuangan perusahaan Astra Agro Lestari Tbk.

mengalami peningkatan. Sehingga cukup baik bagi investor untuk menanamkan

modalnya di PT Astra Agro Lestari Tbk. setidaknya sampai satu tahun ke depan dan

selama masih di atas rata-rata industri sejenis lainnya, jika tidak sebaiknya dipikirkan

kembali dan melihat keadaan pasar modal secara menyeluruh.

G. Saran

Saran kami dari hasil penelitian ini adalah:

1. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja dengan cara meningkatkan laba operasional

melalui menambah jumlah penjualan, diawali dengan ekspansi lahan perkebunan,

lalu melakukan pengembangan bisnis minyak gorengnya dengan cara melakukan

pembangunan pabrik minyak goreng di pulau Jawa sebagai antisipasi untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi akan minyak goreng kelapa sawit yang tumbuh

cukup tinggi. Serta melepaskan aset yang kurang produktif seperti melepaskan aset

lahan perkebunan karena adanya tumpang tindih antara lahan perkebunan dan

pertambangan yang menyebabkan aset tidak produktif, sehingga perusahaan dapat

mengoptimalkan penggunaan modal dan asetnya agar menghasilkan laba yang

optimal.

2. Investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan perkebunan, PT Astra Agro Lestari

Tbk adalah pilihan yang baik. Hal tersebut terkait dengan data historis perusahaan

pada peride 2004-2008 kinerja keuangan perusahaan menunjukkan kondisi yang

baik, sehingga harapan investor untuk tingkat pengembalian bagi investasinya ada

dan keadaan rasio keuangan PT AALI Tbk pun rata-rata berada lebih baik dari rata-

rata industri sejenisnya.

3. Perhitungan kinerja keuangan suatu perusahaan selanjutnya dibuat dengan bantuan

program komputer sehingga perhitungan dapat berlangsung cepat dan efisien.

23

Page 24: analisis aali

Periode analisis juga dapat diperbanyak mengingat analisis ini hanya dalam periode

5 tahun saja. Dengan periode penelitian yang lebih banyak maka hasil yang didapat

diharapkan dapat lebih mencerminkan keadaan perusahaan.

24

Page 25: analisis aali

Daftar Pustaka

http://www.financeindonesia.org/archive/index.php/t-481.html

http://klasik.kontan.co.id/investasi/news/31289/Menanti-Datangnya-Musim-Panen-Sawit-

AALI

http://idsaham.com/blog-news-saham-SAHAM-KL-KEPONG-DAN-AALI-TURUN-

SEIRING-ANJLOKNYA-SAWIT-2993.html

http://library.monx007.com/economy/sahamkebun/1

http://idsaham.com/blog-news-saham-INILAHCOM--Koleksi-Saham-Komoditas-Perbankan-

2028.html

http://idsaham.com/blog-news-saham-INILAHCOM--Apakah-Trio-Astra-Bertahan-Pekan-

Ini-2792.html

http://idsaham.com/blog-news-saham-Analisa-saham-AALI-2990.html

http://www.google.co.id/search?

q=daftar+penghargaan+yang+diperoleh+PT+astra+agro+lestari+indonesia&hl=id&prm

d=iv&ei=hMj9TPCsE8esrAePluGXCA&start=10&sa=N

http://www.bmw.astra.co.id/images/databank/2006052911510052.pdf

http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/

04_Annual%20Report/2007/ASII/AR%20ASTRA%20INTL%202007.pdf

http://idsaham.com/saham.html

http://library.monx007.com/adbrite_728x90.htm

25

Page 26: analisis aali

Lampiran 1

Tabel Perhitungan ROA

(%)

AALI 2004 2005 2006 2007 2008Total Aset 3,382,821 3,191,715 3,496,955 5,352,986 6,519,791Laba Bersih 800,764 790,410 787,318 1,973,428 2,631,019ROA 23.67 24.76 22.51 36.87 40.35 

LSIP          Total Aset 2,362,930 2,602,173 2,985,212 3,938,140 4,921,310Laba Bersih -247,198 355,724 303,105 564,034 927,555ROA -10.46 13.67 10.15 14.32 18.85 

SGRO          Total Aset       2,088,002 2,156,164Laba Bersih       215,083 439,516ROA       10.30 20.38 

SMAR          Total Aset 3,972,684 4,597,227 5,311,931 8,063,169 10025915Laba Bersih -107,960 304,203 628,005 988,944 1046389ROA -2.72 6.62 11.82 12.26 10.44 

TBLA          Total Aset 1,352,092 1,451,439 2,049,163 2,457,120 2802497Laba Bersih 16,455 6,219 52,884 97,227 63336ROA 1.22 0.43 2.58 3.96 2.26 

UNSP          Total Aset 1,124,746 1,244,909 1,783,001 4,310,904 4,700,319Laba Bersih 95,567 115,716 172,898 206,575 173,569ROA 8.50 9.30 9.70 4.79 3.69 

GZCO          Total Aset         1,428,610Laba Bersih         54,750ROA         3.83

ROA INDUSTRI

4.04 10.96 11.35 13.75 14.26

26

Page 27: analisis aali

Perhitungan Rasio Keuangan

  2004 2005 2006 2007 2008

Aktiva Lancar 1243319 691345 492195 1647854 1975656

Hutang Lancar 1028286 407551 563599 1027958 1016167

RASIO LANCAR 120,91 169,63 87,33 160,30 194,42

 

Aktiva Lancar 1243319 691345 492195 1647854 1975656

Persediaan 146655 189813 191861 413813 781363

Hutang Lancar 1028286 407551 563599 1027958 1016167

QUICK RATIO 106,65 123,06 53,29 120,05 117,53

 

Piutang 69308 100482 23549 115158 24705

Pendapatan

Operasional 3472524 3370936 3757987 5960954 8161217

  9513,764 9235,441 10295,85 16331,38 22359,4986

RECEIVBLE

TURN. 7,29 10,88 2,29 7,05 1,10

           

Pendapatan

Operasional 1946570 1907582 2277740 2773747 4357818

Aktiva Tetap 146655 189813 191861 413813 781363

AT TURN 1327,3 1005,0 1187,2 670,3 557,7

 

Pendapatan

Operasional 3472524 3370936 3757987 5960954 8161217

Total Aktiva 2139502 2500370 3004760 3705132 4544135

TA TURN 162,31 134,82 125,07 160,88 179,60

 

Total Hutang 3472524 3370936 3757987 5960954 8161217

Total Aktiva 3382821 3191715 3496955 5352986 6519791

27

Page 28: analisis aali

TH TRHDP TA 102,65 105,62 107,46 111,36 125,18

 

EBIT 1350456 822368 1179234 2921709 3949614

Beban Bunga 115642 31958 25040 7434 179

TIE 1167,8 2573,3 4709,4 39302,0 2206488,3

 

Laba Bersih 800764 790410 787318 1973428 2631019

Pendapatan

Operasional 3472524 3370936 3757987 5960954 8161217

PROFIT MARGIN 23,06 23,45 20,95 33,11 32,24

 

Laba Bersih 800740 790410 787318 1973428 2631019

Total Aktiva 3382821 3191715 3496955 5352986 6519791

ROA 23,67 24,76 22,51 36,87 40,35

 

Laba Bersih 800740 790410 787318 1973428 2631019

Modal Saham 786445 787373 787373 870849 870849

ROE 101,82 100,39 99,99 226,61 302,12

28

Page 29: analisis aali

Harga CPO Dunia Per-bulan

Bulan Harga Bulan Harga Bulan HargaJanuari 2004 467,69 Januari 2006 377,92 Januari 2008 987,02

Februari 2004 501,61 Februari 2006 390,63 Februari 2008 1109,5Maret 2004 520,57 Maret 2006 383,36 Maret 2008 1146,86April 2004 516,34 April 2006 386,41 April 2008 1083,48Mei 2004 481,14 Mei 2006 394,52 Mei 2008 1086,83Juni 2004 408,98 Juni 2006 386,18 Juni 2008 1096,39Juli 2004 386,63 Juli 2006 404,02 Juli 2008 1026,25

Agustus 2004 393,71 Agustus 2006 434,48 Agustus 2008 791,77September 2004 401,64 September 2006 416,94 September 2008 667,04

Oktober 2004 381,61 Oktober 2006 422,32 Oktober 2008 486,4Nopember 2004 386,67 Nopember 2006 476,74 Nopember 2008 433,1Desember 2004 370,09 Desember 2006 528,24 Desember 2008 440,38

Januari 2005 346,63 Januari 2007 550,78    Februari 2005 347,57 Februari 2007 553,75    

Maret 2005 374,83 Maret 2007 566,39    April 2005 375,84 April 2007 645,41    Mei 2005 370,16 Mei 2007 740,63    Juni 2005 369,64 Juni 2007 748,43    Juni 2005 369,6 Juli 2007 764,47    

Agustus 2005 360,3 Agustus 2007 729,56    September 2005 369,98 September 2007 745,18    

Oktober 2005 382,82 Oktober 2007 824,07    Nopember 2005 375,97 Nopember 2007 877,34    Desember 2005 368,9 Desember 2007 883,45    

29

Page 30: analisis aali

Lampiran 2Penghargaan-penghargaan yang diperoleh PT Astra Agro Lestari Tbk.:

1. Penghargaan sebagai ‘Overall Best Company for Corporate Governance’ di Indonesia

yang dianugerahkan oleh Asia Money melalui ‘Best Managed Companies Award’.

2. Astra terpilih sebagai ‘Best Managed Indonesian Company’ yang tercantum dalam

daftar ‘Asia’s Leading Companies’ oleh Asian Wall Street Journal.

3. Majalah Investor menganugerahkan Perseroan sebagai ‘Top Performing Listed

Company’ dan ‘Best Public Company’ dalam kategori aneka industri.

4. Asia Money memberikan penghargaan peringkat pertama kepada Astra sebagai

Perusahaan dengan ‘Best Corporate Governance’.

5. The Indonesian Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA menempatkan

Astra sebagai Perusahaan Terbaik dalam ‘Corporate Governance Perception Index’.

6. The Finance Asia memberikan penghargaan kepada Astra untuk ‘Best Managed

Company’, ‘Best CFO’, ‘Second Best Company in Corporate Governance’ and

‘Second Best Investor Relations’.

7. Astra mendapat penghargaan dari Majalah Business Review sebagai ‘Best

Performance Management’ dan CEO Astra sebagai ‘Man of the Year’.

8. Majalah Warta Ekonomi menobatkan CEO Astra sebagai CEO Terbaik.

9. The Indonesian Sustainability Report Award (ISRA) memberikan penghargaan

kepada Astra sebagai

10. ‘Best Company in Environment & Social Responsibility Award’.

11. Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia menganugerahkan Penghargaan Adhika Pradana

kepada Astra sebagai Perusahaan Terbaik dalam dukungannya kepada usaha kecil dan

menengah.

30