analisa klaim perpanjangan waktu akibat …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas xiii/mp/13....

6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011 ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT PEKERJAAN BORED PILES PADA PELAKSANAAN PROYEK APPROACH BRIDGE SISI SURABAYA JEMBATAN SURAMADU Fitri Kusumawati Adinegari, Rianto B. Adihardjo Jurusan Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi, ITS [email protected] ABSTRAK Bila volume pekerjaan bertambah atau sifat dan jenisnya berubah, maka Penyedia Jasa akan mengajukan klaim terkait perubahan volume tersebut serta mengajukan klaim sebagai dampak terhadap pekerjaan yang tidak berubah. Hal ini memerlukan analisa yang tepat sehingga batasan mutu, waktu dan biaya yang merupakan standard proyek terpenuhi. Apalagi jika pekerjaan ini dilakukan dalam skala besar baik volume maupun jumlahnya. Salah satu contoh kasus untuk klaim perpanjangan waktu akibat pekerjaan bored piles pada pelaksanaan proyek Approach Bridge Sisi Surabaya Jembatan Suramadu. Permasalahan yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dasar perhitungan klaim terhadap waktu akibat perubahan pekerjaan bored piles sehingga dapat menentukan waktu yang wajar diberikan kepada Kontraktor. Dari hasil analisa secara teknis dan kontraktual diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi klaim terhadap waktu adalah pelaksanaan pekerjaan pengeboran, penulangan dan pengecoran mengacu pada metode kerja yang telah disepakati. Serta mengacu pada Sub Clause 44.1 dan 44.2 Part I FIDIC Condition of Contract 4 th Edition 1987 Reprint Edition 1992. Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, klaim perpanjangan waktu yang wajar diberikan terhadap Kontraktor adalah 6 bulan atau 175 hari. Kata kunci : Bored Piles, FIDIC, Klaim, Waktu PENDAHULUAN Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya di Pulau Jawa dan Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura. Jembatan ini menjadi jembatan yang terpanjang saat ini di Indonesia dengan panjang 5,438 km. Pembangunan Jembatan Suramadu bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan berbagai sektor kehidupan meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi Pulau Madura, yang sedikit tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Dalam pelaksanaannya, jembatan ini lakukan dengan 3 bagian pembangunan yaitu Causeway sepanjang 1458 meter untuk sisi Surabaya dan 1818 meter untuk sisi Madura, Bentang Tengah jembatan meliputi Approach Bridge dan Main Bridge. Panjang Approach Bridge masing–masing sepanjang 672 m pada kedua sisi sehingga panjang total dari Approach Bridge adalah 1344 m dengan jembatan utama yang terbentang sepanjang 818 m. Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan bored piles Approach Bridge Sisi Surabaya Proyek Jembatan Suramadu

Upload: hoangdung

Post on 01-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MP/13. Prosiding Fitri... · tersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBATPEKERJAAN BORED PILES PADA PELAKSANAAN PROYEK

APPROACH BRIDGE SISI SURABAYA JEMBATAN SURAMADU

Fitri Kusumawati Adinegari, Rianto B. AdihardjoJurusan Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi, ITS

[email protected]

ABSTRAK

Bila volume pekerjaan bertambah atau sifat dan jenisnya berubah, makaPenyedia Jasa akan mengajukan klaim terkait perubahan volume tersebut sertamengajukan klaim sebagai dampak terhadap pekerjaan yang tidak berubah. Hal inimemerlukan analisa yang tepat sehingga batasan mutu, waktu dan biaya yangmerupakan standard proyek terpenuhi. Apalagi jika pekerjaan ini dilakukan dalam skalabesar baik volume maupun jumlahnya. Salah satu contoh kasus untuk klaimperpanjangan waktu akibat pekerjaan bored piles pada pelaksanaan proyek ApproachBridge Sisi Surabaya Jembatan Suramadu.

Permasalahan yang akan dianalisa dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yangmempengaruhi dasar perhitungan klaim terhadap waktu akibat perubahan pekerjaanbored piles sehingga dapat menentukan waktu yang wajar diberikan kepada Kontraktor.

Dari hasil analisa secara teknis dan kontraktual diketahui bahwa faktor-faktoryang mempengaruhi klaim terhadap waktu adalah pelaksanaan pekerjaan pengeboran,penulangan dan pengecoran mengacu pada metode kerja yang telah disepakati. Sertamengacu pada Sub Clause 44.1 dan 44.2 Part I FIDIC Condition of Contract 4th Edition1987 Reprint Edition 1992. Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas, klaimperpanjangan waktu yang wajar diberikan terhadap Kontraktor adalah 6 bulan atau 175hari.

Kata kunci : Bored Piles, FIDIC, Klaim, Waktu

PENDAHULUAN

Jembatan Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan Kota Surabayadi Pulau Jawa dan Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura. Jembatan ini menjadijembatan yang terpanjang saat ini di Indonesia dengan panjang 5,438 km. PembangunanJembatan Suramadu bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan berbagaisektor kehidupan meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi Pulau Madura, yang sedikittertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur.

Dalam pelaksanaannya, jembatan ini lakukan dengan 3 bagian pembangunanyaitu Causeway sepanjang 1458 meter untuk sisi Surabaya dan 1818 meter untuk sisiMadura, Bentang Tengah jembatan meliputi Approach Bridge dan Main Bridge.Panjang Approach Bridge masing–masing sepanjang 672 m pada kedua sisi sehinggapanjang total dari Approach Bridge adalah 1344 m dengan jembatan utama yangterbentang sepanjang 818 m. Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan bored pilesApproach Bridge Sisi Surabaya Proyek Jembatan Suramadu

Page 2: ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MP/13. Prosiding Fitri... · tersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-2

Gambar 1. Kondisi Jembatan Suramadu Setelah Diresmikan Tanggal 10 Juni 2009

Gambar 2. Potongan Memanjang Jembatan Suramadu

Pada tanggal 24 September 2004 telah dibuat Contract Agreement antarapemerintah RI yang diwakili oleh Dirjen Prasarana Wilayah Departemen Permukimandan Prasarana Wilayah (yang sekarang telah berubah nama menjadi Dirjen Bina MargaDepartemen Pekerjaan Umum) dengan perwakilan dari pemerintah RRC yaituConsortium of Chinese Contractors (CCC) yang terdiri dari China Road & BridgeCorporation (CRBC) dan China Harbour Engineering Company (CHEC). Agreementtersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan Suramadu danperwakilan dari CCC. Jenis kontrak yang digunakan adalah FIDIC Condition ofContract 4th Edition 1987 reprinted Edition 1992.

Berdasarkan original contract pelaksanaan proyek pembangunan Main SpanJembatan Suramadu diselesaikan 36 bulan terhitung dari tanggal 24 September 2004,sehingga berakhir sampai 15 Oktober 2007. Akan tetapi karena mengacu padadokumen kontrak Clause 12.2 Not Foreseeable Physical Obstructions or Conditions,owner berkewajiban melakukan saber ranjau, karena berdasarkan peta pelayaraninternasional yang dilakukan oleh Dinas Hidrografi TNI Angkatan Laut, diketahui diarea trase pembangunan Jembatan Suramadu terdapat sejumlah ranjau laut. Ranjauyang berada di Selat Madura ini merupakan peninggalan Perang Dunia II yang disebaroleh sekutu. Saber Ranjau ini dilakukan 6 Oktober sampai 4 November 2005 dengan

JalanAkses Main Bridge

JalanAksesCauseway Causeway

ApproachBridge

672 m9 bentang

1.818 m45 bentang

818 m3 bentang

1.458 m36 bentang

4,35 km 672 m9 bentang 11,5 km

Main Span (21 bentang)

Panjang Total 5.438 m

ApproachBridge

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-2

Gambar 1. Kondisi Jembatan Suramadu Setelah Diresmikan Tanggal 10 Juni 2009

Gambar 2. Potongan Memanjang Jembatan Suramadu

Pada tanggal 24 September 2004 telah dibuat Contract Agreement antarapemerintah RI yang diwakili oleh Dirjen Prasarana Wilayah Departemen Permukimandan Prasarana Wilayah (yang sekarang telah berubah nama menjadi Dirjen Bina MargaDepartemen Pekerjaan Umum) dengan perwakilan dari pemerintah RRC yaituConsortium of Chinese Contractors (CCC) yang terdiri dari China Road & BridgeCorporation (CRBC) dan China Harbour Engineering Company (CHEC). Agreementtersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan Suramadu danperwakilan dari CCC. Jenis kontrak yang digunakan adalah FIDIC Condition ofContract 4th Edition 1987 reprinted Edition 1992.

Berdasarkan original contract pelaksanaan proyek pembangunan Main SpanJembatan Suramadu diselesaikan 36 bulan terhitung dari tanggal 24 September 2004,sehingga berakhir sampai 15 Oktober 2007. Akan tetapi karena mengacu padadokumen kontrak Clause 12.2 Not Foreseeable Physical Obstructions or Conditions,owner berkewajiban melakukan saber ranjau, karena berdasarkan peta pelayaraninternasional yang dilakukan oleh Dinas Hidrografi TNI Angkatan Laut, diketahui diarea trase pembangunan Jembatan Suramadu terdapat sejumlah ranjau laut. Ranjauyang berada di Selat Madura ini merupakan peninggalan Perang Dunia II yang disebaroleh sekutu. Saber Ranjau ini dilakukan 6 Oktober sampai 4 November 2005 dengan

JalanAkses Main Bridge

JalanAksesCauseway Causeway

ApproachBridge

672 m9 bentang

1.818 m45 bentang

818 m3 bentang

1.458 m36 bentang

4,35 km 672 m9 bentang 11,5 km

Main Span (21 bentang)

Panjang Total 5.438 m

ApproachBridge

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-2

Gambar 1. Kondisi Jembatan Suramadu Setelah Diresmikan Tanggal 10 Juni 2009

Gambar 2. Potongan Memanjang Jembatan Suramadu

Pada tanggal 24 September 2004 telah dibuat Contract Agreement antarapemerintah RI yang diwakili oleh Dirjen Prasarana Wilayah Departemen Permukimandan Prasarana Wilayah (yang sekarang telah berubah nama menjadi Dirjen Bina MargaDepartemen Pekerjaan Umum) dengan perwakilan dari pemerintah RRC yaituConsortium of Chinese Contractors (CCC) yang terdiri dari China Road & BridgeCorporation (CRBC) dan China Harbour Engineering Company (CHEC). Agreementtersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan Suramadu danperwakilan dari CCC. Jenis kontrak yang digunakan adalah FIDIC Condition ofContract 4th Edition 1987 reprinted Edition 1992.

Berdasarkan original contract pelaksanaan proyek pembangunan Main SpanJembatan Suramadu diselesaikan 36 bulan terhitung dari tanggal 24 September 2004,sehingga berakhir sampai 15 Oktober 2007. Akan tetapi karena mengacu padadokumen kontrak Clause 12.2 Not Foreseeable Physical Obstructions or Conditions,owner berkewajiban melakukan saber ranjau, karena berdasarkan peta pelayaraninternasional yang dilakukan oleh Dinas Hidrografi TNI Angkatan Laut, diketahui diarea trase pembangunan Jembatan Suramadu terdapat sejumlah ranjau laut. Ranjauyang berada di Selat Madura ini merupakan peninggalan Perang Dunia II yang disebaroleh sekutu. Saber Ranjau ini dilakukan 6 Oktober sampai 4 November 2005 dengan

JalanAkses Main Bridge

JalanAksesCauseway Causeway

ApproachBridge

672 m9 bentang

1.818 m45 bentang

818 m3 bentang

1.458 m36 bentang

4,35 km 672 m9 bentang 11,5 km

Main Span (21 bentang)

Panjang Total 5.438 m

ApproachBridge

Page 3: ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MP/13. Prosiding Fitri... · tersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-3

mengambil fokus area 500 m dari as jembatan sepanjang daerah pembangunanApproach Bridge dan Main Bridge.

Selain itu, salah satu bentuk kesepakatan alokasi risiko yang telah dibuat dalamContract Agreement ialah Pengguna Jasa yang dalam hal ini diwakilkan oleh SatuanKerja Sementara Jembatan Suramadu Sisi Tengah (SKS PJNSM Sisi Tengah)berkewajiban menyediakan lahan yang akan digunakan CCC sebagai casting yard.Penentuan kelayakan suatu lahan yang akan dipergunakan sebagai casting yarddilakukan oleh SKS PJNSM Sisi Tengah dan CCC, hal ini terjadi karena SKS PJNSMSisi Tengah membutuhkan pertimbangan dari CCC berupa aspek teknis, sedangkanuntuk aspek lainnya mutlak menjadi pertimbangan SKS PJNSM Sisi Tengah. Olehkarena itu pelaksanaan pembangunan bentang tengah baru terealisasi pada tanggal 15Oktober 2005 dan akan selesai pada tanggal 15 Oktober 2008.

Gambar desain yang diacu dan digunakan sebagai kesepakatan dalam dokumenoriginal contract adalah basic design. Basic design tersebut merupakan hasil DesignProof Check yang dilaksanakan oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC) danChina Harbour Engineering Corporation (CHEC) yang dilaksanakan pada tahun 2003sampai dengan 2004. Konfigurasi dan panjang pondasi pada basic design mengacu datatanah yang digunakan pada proses desain oleh BPPT dan review design oleh PT.Virama Karya. Data tanah yang digunakan pada proses desain ini sangat terbatas.Penetuan titik-titik boring offshore dilaksanakan memakai 2 buah theodolite yangdiletakkan pada So (Centre Line Surabaya) dan BM-1 (Titik Bantu di Surabaya), hasilpengujian di cek lagi dengan memakai trisponder. Sedangkan untuk prosespelaksanaannya dilakukan diatas pontón, sehingga posisi titik yang diukur kurangmaksimal keakuratannya.

Dengan mempertimbangkan keterbatasan data yang akan digunakan padaDesign Proof Check, direkomendasikan untuk melaksanakan sejumlah studi teknis lebihlanjut untuk digunakan pada proses Detailed Engineering Design (DED). Untukmenentukan parameter desain pondasi berdasarkan loading, karakter tanah danpersyaratan settlement, maka perlu dilakukan serangkaian technical study sebagaipendukung proses DED. Technical study yang paling mempengaruhi antara lain soilinvestigation, geoelectric, ground motion, seismic hazard dan local scouring.

Pelaksanaan soil investigation dalam proses penyusunan DED dilakukan denganlebih optimum. Penentuan titik-titik boring dilaksanakan menggunakan 2 buah totalstation yang diletakkan diatas causeway (saat itu causeway telah dibangun ± 17 pier).Dalam membantu menentukan atau mencari posisi rencana digunakan GPS, sedangkanpengeboran dilaksanakan diatas platform baja. Pelaksanaan soil investigasi inidilakukan pada bulan Nopember tahun 2005.

Untuk mencegah terjadinya over-design oleh Perencana, maka pemilik proyekperlu didampingi oleh suatu pihak yang mampu memberikan informasi dan mencegahterjadinya over design. Tugas itu kemudian digabungkan dengan tugas IndependentDesign Checker. Pekerjaan perencanaan yang bersifat kompleks dan membutuhkanperhitungan yang rumit, hasil perencanaan perlu ditinjau oleh pihak ketiga yangindependent. Karena itu proses pemeriksaan kembali desain oleh pihak ketiga yangdisebut Independent Design Checker yang dilaksanakan pada tahun 2005 sampaidengan 2006.

Dari hasil Independent Design Checker ada perubahan konfigurasi pondasi,diameter dan panjang pondasi. Sempat terjadi perdebatan mengenai kedalaman pondasipada tahun 2006 antara tim Independent Design Checker dan Designer. Dari hasildiskusi antara Designer dan Independent Design Checker menyepakati bahwa panjangakhir pondasi akan ditentukan berdasarkan hasil load cell test.

Page 4: ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MP/13. Prosiding Fitri... · tersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-4

Perbandingan Panjang Pondasi Approach Bridge(Sisi Surabaya)

19

Gambar 3. Perbandingan Panjang Pondasi Approach Bridge Sisi Surabaya

Akibat terjadinya perubahan desain mengenai kedalaman dan konfigurasipondasi, maka pada tanggal 26 Juli 2008 Kontraktor mengajukan klaim perpanjanganwaktu pada pelaksanaan bentang tengah Jembatan Suramadu kepada Pengguna Jasa,dalam hal ini SKS PJNSM Sisi Tengah. Klaim perpanjangan waktu yang diajukanKontraktor akibat adanya perubahan desain dan konfigurasi serta tambahan pekerjaanterkait adanya perbedaan pendapat mengenai panjang pondasi sehingga perlu parameteruntuk pemeriksaan daya dukung tanah dan integritas pondasi bored piles. Hasil darikedalaman pondasi bored piles berdasarkan soil investigation harus diuji dan ditetapkandengan loading test dan Sonic test. Perpanjangan waktu yang diajukan oleh kontraktoryaitu 17 bulan sejak tanggal 15 Oktober 2008 yang jatuh temponya adalah 13 Maret2010.

METODOLOGI PENELITIAN

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian untuk menganalisis klaimperubahan waktu penyelesaian pembangunan proyek Approach bridge sisi SurabayaJembatan Nasional Suramadu adalah sebagai berikut :1. Mengumpulkan referensi tentang hal-hal yang berhubungan dengan klaim

konstruksi yang diajukan kontraktor kepada owner dari berbagai sumber, antara laindata proyek dan literature baik buku ataupun jurnal dan surfing dari internet.Kemudian melakukan review dokumen-dokumen proyek yang mempengaruhi klaimperubahan waktu penyelesaian pembangunan proyek approach bridge sisi SurabayaJembatan Nasional Suramadu, untuk mempermudah proses identifikasi nantinyaperlu dibuat diagram atau grafik pendukung.

2. Dari hasil review dokumen diatas, dilakukan identifikasi faktor-faktor penyebabklaim perpanjangan waktu akibat perubahan pekerjaan pada bored piles SisiSurabaya.

3. Melakukan analisa kelayakan klaim berdasarkan teknis dan kontraktual, yaitu :a. Secara teknis, ditinjau dari metode pelaksanaan dan kondisi di lapangan

terhadap pelaksanaan aktual Kontraktor, berdasarkan original schedulekemudian dilakukan tracking sesuai dengan actual schedule menggunakan

Page 5: ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MP/13. Prosiding Fitri... · tersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-5

software Microsoft Project. Actual schedule disini berasal dari catatanpelaksanaan pekerjaan dari kontraktor dan konsultan pengawas. Trackingmerupakan langkah-langkah pembaruan schedule sesuai perkembangan yangterjadi di lapangan, serta perbandingan antara schedule dengan kenyataan yangtelah terjadi pada kegiatan proyek.

b. Secara Kontraktual (Klausa-klausa FIDIC Condition of Contract 4thEdition 1987Reprinted Edition 1992 dan Peraturan Pemerintah), Dalam melakukan analisaklaim berdasarkan klausa-klausa dalam kontrak harus teliti dan jeli, serta harusbenar-benar paham isi dari dokumen kontrak agar tidak salah dalam interpretasiklausa-klausa yang ada.

4. Metode penilaian kelayakan klaim pada penelitian tersebut dibagi menjadi:a. Jika dari analisa kegiatan memenuhi kriteria secara teknis akan tetapi tidak

memenuhi kriteria secara kontraktual, maka kegiatan tersebut dinilai tidak layakmendapatkan klaim perpanjangan waktu.

b. Jika dari analisa kegiatan tidak memenuhi criteria secara teknis tetapi memenuhikriteria secara kontraktual, maka kegiatan tersebut dinilai tidak layakmendapatkan klaim perpanjangan waktu.

c. Jika dari analisa kegiatan tidak memenuhi kriteria secara teknis dan kontraktual,maka kegiatan tersebut tidak layak mendapatkan klaim perpanjangan waktu

d. Jika analisa kegiatan memenuhi kriteria secara teknis dan kontraktual, makakegiatan tersebut layak mendapatkan klaim perpanjangan waktu.

5. Kesimpulan dan Saran, merupakan kesimpulan dan saran berdasarkan hasilpenelitian, pembahasan dan temuan yang telah ditemukan dalam penelitian. Saranyang diberikan bisa berupa saran untuk penelitian selanjutnya dan/atau saranterhadap perbaikan sistem dalam tesis

HASIL DAN DISKUSIFaktor-faktor yang menjadi dasar perhitungan klaim konstruksi terhadap waktu

pada pelaksanaan pekerjaan Approach Bridge Sisi Surabaya akibat perubahan pekerjaanbored piles adalah :a. Commencement date of work, berdasarkan analisa secara teknis saber ranjau selesai

pertanggal 4 Nopember 2005 serta analisa secara kontraktual mengacu pada subclause 28.2 – COPA II, sehingga layak untuk mendapat perpanjangan waktu 20 hari.

b. Perubahan desain bored piles, berdasarkan analisa secara teknis kedalamanberdasarkan original design semula kedalaman bored piles 45 m menjadi 63 – 90 mserta secara kontraktualmengacu pada sub clause 44.1 – COPA II dan sub clause5.1.1 – Part I, sehingga layak untuk mendapat perpanjangan waktu 6 bulan atau 175hari.

c. Kondisi tanah ekspasive P41, berdasarkan analisa secara teknis kondisi tersebutdisebabkan oleh pengaturan kerja dan logistic yang kurang matang sehingga tidakdapat menjamin ketepatan suplai material serta analisa secara kontraktual mengacupada sub clause 64.1 – FIDIC Part I, sehingga tidak layak mendapatkanperpanjangan waktu dan kerugian waktu ditanggung oleh Kontraktor.

d. Buckling, berdasarkan analisa secara teknis hasil kalendering kondisi tersebutdiakibatkan oleh pemancangan tiang yang berlebihan serta analisa secarakontraktual mengacu pada sub clause 64.1 – FIDIC Part I, sehingga tidak layakmendapatkan perpanjangan waktu dan kerugian waktu ditanggung oleh Kontraktor.

e. Remedy of bored piles, berdasarkan analisa secara teknis kondisi tersebutdisebabkan karena eror pada saat pelaksanaan pekerjaan dan hasil uji tidakmemenuhi spesifikasi sehingga harus dilakukan perbaikan serta analisa secara

Page 6: ANALISA KLAIM PERPANJANGAN WAKTU AKIBAT …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS XIII/MP/13. Prosiding Fitri... · tersebut ditandatangani oleh Pemimpin Induk Pembangunan Jembatan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011

ISBN : 978-602-97491-2-0B-13-6

kontrktual mengacu pada sub clause 64.1 – FIDIC Part I, sehingga tidak layakmendapatkan perpanjangan waktu dan kerugian waktu ditanggung oleh Kontraktor.

Durasi perpanjangan waktu yang wajar untuk pelaksanaan konstruksi ApproachBridge Sisi Surabaya akibat adanya perubahan pekerjaan bored piles adalah 6 bulan atau175 hari

DAFTAR PUSTAKA

Consortium of Chinese Contractors (2006) Detailed Design for Construction ofApproach Bridge, Suramadu Bridge – Indonesia. Consortium of ChineseContractors, Beijing - China.

Consortium of Chinese Contractors (2006) Supplement to Detailed Design (LatestRevisions) of Approach Bridge, Suramadu Bridge, Consortium of ChineseContractors, Beijing - China.

Gilbreath, R.D (2000) Managing Constraction Contract, Second Edition. Johan Willey& Son, Ins.

Hardjomuljadi, Sarwono ; Abdulkadir, Ariono and Takei, Masaru (2006) Strategi KlaimKonstruksi Berdasarkan FIDIC Conditions of Contract, PT. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.

Yasin, Nazarkhan (2004) Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian SengketaKonstruksi. Buku Kedua Seri Hukum Konstruksi. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Yasin, Nazarkhan (2003) Mengenal Klaim Konstruksi di Indonesia. Buku Kedua SeriHukum Konstruksi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Stokes, and Mc. Neil (2000) Constraction Law in Contractor’s Language. First Edition.The McGraw-Hill Companies.

Suramadu National Bridge Project (2005) Contract Agreement HK.01.18-PIPSSM/7670. Volume I - V. Ministry of Public Works, Surabaya