analisa gangguan sistem injeksi bahan bakar mesin beta

34
ANALISA GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL HYUNDAI FE 120 PS DAN CARA MENGATASINYA A. Landasan Teori 1. Perbedaan antara Motor Diesel dengan Motor Bensin Motor diesel memiliki beberapa perbedaan dengan motor bensin, diantaranya dalam hal penggunaan bahan bakar, cara pemberian bahan bakar dan pembakarannya. Pada motor bensin, campuran udara dan bensin dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar dengan bantuan percikan bunga api dari busi. Pada motor diesel yang dihisap hanya udara saja dan dikompresi sampai tekanan dan temperatur naik. Bahan bakar diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder mendekati akhir langkah kompresi melalui nozzle pompa injeksi (fuel injection nozzle) dan bahan bakar terbakar sendiri akibat temperatur yang tinggi. Agar bahan bakar dapat terbakar sendiri, perbandingan kompresi harus berada antara 15 – 22 dan tekanan kompresi antara 26 – 40 kg/cm2 . Tabel 1. Perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin (Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995) ITEM MOTOR DIESEL MOTOR BENSIN Siklus Pembakaran Siklus Sabathe Siklus Otto Perbandingan kompresi 15 - 22 6 – 12 Bentuk ruang bakar Rumit Sederhana Percampuran bahan bakar Diinjeksikan pada akhir langkah kompresi Dicampur di dalam karburator 5 6 Metode pengapian Terbakar sendiri Percikan api busi Metode bahan bakar Pompa injeksi Karburator Bahan bakar Light oil (solar) Bensin Getaran dan suara Besar kecil Efisiensi panas (%) 30 - 40 22 – 30 Pemakaian bahan bakar, Spesifik (gr/PK-jam)

Upload: wisky

Post on 16-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

injeksi bahan bakar

TRANSCRIPT

ANALISA GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESINDIESEL HYUNDAI FE 120 PS DAN CARA MENGATASINYA

A. Landasan Teori1. Perbedaan antara Motor Diesel dengan Motor BensinMotor diesel memiliki beberapa perbedaan dengan motor bensin, diantaranya dalam hal penggunaan bahan bakar, cara pemberian bahan bakar dan pembakarannya. Pada motor bensin, campuran udara dan bensin dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar dengan bantuan percikan bunga api dari busi. Pada motor diesel yang dihisap hanya udara saja dan dikompresi sampai tekanan dan temperatur naik.Bahan bakar diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder mendekati akhir langkah kompresi melalui nozzle pompa injeksi (fuel injection nozzle) dan bahan bakar terbakar sendiri akibat temperatur yang tinggi. Agar bahan bakar dapat terbakar sendiri, perbandingan kompresi harus berada antara 15 22 dan tekanan kompresi antara 26 40 kg/cm2 .Tabel 1. Perbedaan antara motor diesel dengan motor bensin(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995)ITEM MOTOR DIESEL MOTOR BENSINSiklus Pembakaran Siklus Sabathe Siklus OttoPerbandingan kompresi 15 - 22 6 12Bentuk ruang bakar Rumit SederhanaPercampuran bahanbakarDiinjeksikan pada akhirlangkah kompresiDicampur di dalamkarburator56Metode pengapian Terbakar sendiri Percikan api busiMetode bahan bakar Pompa injeksi KarburatorBahan bakar Light oil (solar) BensinGetaran dan suara Besar kecilEfisiensi panas (%) 30 - 40 22 30Pemakaian bahan bakar,Spesifik (gr/PK-jam)160 - 225 200 2502. Proses pembakaran pada mesin dieselUdara yang diisap ke dalam ruang bakar akan dikompresi olehgerakan piston. Bahan bakar diinjeksikan pada + 150 sebelum TMA padalangkah kompresi hingga + 100 setelah TMA ke udara tekan dan bersuhutinggi. Akibatnya, bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udarakompresi. Suhu udara kompresi harus di atas 500 C0 (9320 F).Gambar 1. Proses pembakaran pada motor diesel(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 : 2)7Proses pembakaran pada mesin diesel dibagi menjadi 4 periode.Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa dari 4 periode tersebut terjadiperubahan tekanan mulai awal sampai akhir proses pembakaran.Perubahan tekanan ini yang menyebabkan bahan bakar terbakar dengansendirinya. Untuk lebih jelasnya 4 periode proses pembakaran pada mesindiesel ini yaitu :a. Periode pertama : Waktu pembakaran tertunda (A-B)Persiapan ini merupakan fase persiapan pembakaran dimana partikelpartikelbahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara didalam silinder agar mudah terbakar. Penambahan tekanan dalam halini diakibatkan oleh perubahan posisi poros engkol.b. Periode kedua : Perambatan api (B-C)Pada akhir langkah pertama, campuran akan terbakar di beberapatempat dalam silinder sehingga pembakaran mulai di beberapa tempat.Nyala api ini akan merambat dengan kecepatan tinggi seolah-olahcampuran terbakar sekaligus menyebabkan tekanan dalam silindercepat naik. Karena itu periode ini kadang-kadang disebut pembakaranletup. Kenaikan tekanan pada periode ini sesuai dengan jumlahcampuran yang tersedia pada langkah pertama.c. Periode ketiga : Pembakaran langsung (C-D)Akibat nyala api di dalam silinder maka bahan bakar yang diinjeksikanlangsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat sikontrol dari8jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, jadi periode ini sering disebutproses pembakaran dikontrol.d. Periode keempat : Pembakaran lanjut (D-E)Injeksi berakhir pada titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua.Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetapberlangsung. Bila pembakaran lanjut ini terlalu lama, temperatur gasbuang akan tinggi menyebabkan efisiensi turun.3. Detonasi pada motor dieselBila waktu pembakaran tertunda sangat panjang atau jumlahpenguapan selama ini terlalu banyak, jumlah campuran bahan bakar yangterbakar sekaligus pada periode perambatan api (periode kedua) terlalubanyak, mengakibatkan penambahan tekanan yang berlebihan dalamsilinder dan ini ditandai dengan getaran dan suara. Hal ini disebut detonasipada mesin diesel.Mencegah detonasi pada diesel dengan cara mencegah kenaikantekanan yang berlebihan dengan cara memilih campuran yang terbakarpada tekanan rendah, memperpendek waktu pembakaran tertunda ataumengurangi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan selama periode waktupembakaran tertunda.Cara-cara mengurangi detonasi :a. Menggunakan bahan bakar dengan angka cetane yang tinggi.b. Menaikkan tekanan dan temperatur udara pada saat bahan bakardiinjeksikan.9c. Mengurangi jumlah injeksi bahan bakar saat permulaan injeksi.d. Menaikkan temperatur ruang bakar (khususnya pada daerahinjeksi).Detonasi pada motor diesel dan bensin keduanya merupakan suatuperistiwa yang sama. Keduanya diakibatkan kenaikan tekanan yangberlebihan disebabkan pembakaran bahan bakar yang berlebihan.Perbedaan detonasi pada motor diesel dan motor bensin adalah saatterjadinya detonasi pada motor diesel saat permulaan pembakaransedangkan pada motor bensin terjadi menjelang akhir pembakaran.Gambar 2. Knocking pada motor diesel dan motor bensin(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 : 3)B. Sistem Bahan Bakar1. Komponen sistem bahan bakara. Fuel tankFuel tank berfungsi untuk penyimpanan bahan bakar yangselanjutnya akan dihisap oleh feed pump. Saat fuel pump menghisapbahan bakar dari tangki, maka terbentuk negatif pressure pada pipa10dan tangki, hal ini dapat mengakibatkan tangki menjadi rusak. Olehkarena itu breather tube memasukkan udara ke dalam tangki agartangki selalu dalam keadaan bertekanan sama dengan udara bebas.Gambar 3. Fuel tank(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990 :10)Pada tangki terdapat fuel gauge yang dipasangkan pada bagianatas, sedangkan perlengkapan untuk informasi jumlah bahan bakardipasangkan pada meter cluster.Gambar 4. Fuel gauge unit(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990 :10)b. Pompa pengisi (feed pump)Bahan bakar yang dihisap oleh feed pump dari tangki akanditeruskan ke serambi inlet pompa injeksi melalui saringan. PompaMain pipeBreather tubeUdara luarFuel gauge unitFuel tankFuelgauge11pengisi (feed pump) merupakan single acting pump terletak di bagianrumah pompa injeksi. Pompa pengisi (feed pump) digerakkan olehcamshaft dari pompa injeksi.Bahan bakar di ruang pompa injeksi selamanya harus cukup,menyebabkan perlunya mengirimkan bahan bakar ke pompa injeksidengan tekanan karena elemen pompa tidak mampu memberikanbahan bakar yang cukup pada kecepatan tinggi. Karena itu, tekananpengisian diatur sampai 1,8 2,2 kg/cm2 (25,6 3 psi) oleh pegastorak. (Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 : 14). Berikutadalah cara kerja feed pump :1) Pada saat camshaft pompa berputar ke arah posisi langkah noktinggi (high cam), tappet dan push rod memaksa piston menekanpegas. Gerakan ini memaksa bahan bakar keluar dari ruang isap(suction camber) melalui katup pengecek tekanan masuk ke ruangtekanan (sebagian masuk ke ruang pompa injeksi). Pada akhirlangkah tersebut (langkah intermediate), katup pengecek tekananmenutup kembali.2) Ketika camshaft berputar ke arah nok rendah (low cam) atau kearah pengisapan dan posisi pengeluaran, tekanan pegas pistonmenyebabkan piston, push rod dan tappet mengikuti nok (cam).Gerakan ini akan mendorong bahan bakar dari ruang tekanan kesaringan dan pompa injeksi. Bersamaan dengan itu, tekananpengisapan piston mengisap bahan bakar masuk ke ruang isap12melalui katup pengecekan pengisapan. Dengan dimasukkan bahanbakar ke ruang isap, langkah pompa mulai kembali.3) Jika tekanan pengeluaran bahan bakar naik kira-kira 2,5 kg/cm2(35,6 psi), maka tekanan pengeluaran ini akan menyebabkan pistontetap berada pada posisi langkah intermediate dimana pegas pistonada dalam keadaan tertekan. Dalam keadaan seperti ini, pompapengisi (feed pump) tidak bekerja.Gambar 5. Cara kerja feed pump(Sumber : Fuel Injection Equeipment, 1995 :9)Feed pump dilengkapi dengan pompa priming (priming pump)yang berfungsi untuk membuang udara dari sistem bahan bakarsebelum dihidupkan. Hal ini terjadi ketika tangki kehabisan bahanbakar atau ketika saringan bahan bakar atau nozzle injeksi diganti,udara dapat masuk ke dalam sistem bahan bakar. Apabila udara inimasuk ke dalam sisa sistem bahan bakar kemungkinan udara akanberusaha ke feed pump atau plunger pompa injeksi, sehingga mesintidak dapat hidup. Keadaan seperti ini perlu menggunakan primingpump.13Gambar 6. Priming pump(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel,1995 :14)c. Fuel filterFuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar agar terhindardari kotoran yang ada. Fuel fillter harus dibersihkan secara berkalauntuk mencegah adanya kotoran yang bisa menghambat aliran bahanbakar.Gambar 7. Fuel filter(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:7)d. Pompa InjeksiPompa injeksi yang digunakan mesin diesel Hyundai FE 120 PSadalah pompa injeksi tipe inline dimana injection pump memilikisebuah plunger dan sebuah delivery valve pada tiap-tiap selinder.14Injection pump mendorong bahan bakar masuk ke dalam injectionnozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanismeuntuk menambah atau mengurangi jumlah bahan bakar yangdikeluarkan dari nozzle. Plunger didorong ke atas oleh camshaft dandikembalikan oleh plunger spring. Plunger bergerak ke atas dan kebawah di dalam plunger barrel dan pada jarak stroke yang telahditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naikdan turunnya plunger berarti akan membuka dan menutup section dandischarge ports sehingga mengatur banyaknya injeksi bahan bakar.Camshaft ditahan dengan dua buah tapper roller bearing padakedua buah ujungnya dan dilengkapi dengan beberapa cam untukmenggerakkan plunger dan sebuah exentric cam sebagai penggerakfeed pump. Chamshaft digerakkan oleh injection pump gear pada 1/2putaran engine.tappetPoros nokFelt plate plugPemegang katup penyalurPegas katupKatup penyalurplunyerPinion pengontrolControl rackPegas plunyerGambar 8. Pompa injeksi(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 :15)151) Kerja elemen pompaBahan bakar yang disalurkan ke pompa pengisi (feed pump),dialirkan terus ke pipa tekanan tinggi oleh elemen pompa sebagaiberikut :a. Pada saat plunger berada pada TMB, bahan bakar mengalir dariruang bahan bakar melalui lubang barel.b. Pada saat plunger naik, ia membagi lubang barel (permukaanpenyaluran bahan bakar) dan akan mengeluarkan bahan bakaryang ada di dalam ruang tekanan melalui katup penyalur masukke pipa tekanan tinggi.c. Penyaluran bahan bakar terhenti segera setelah control helixmembuka lubang barel. Kemudian bahan bakar mengalirmelalui lubang vertikal, control helix dan lubang port kembalike ruang bahan bakar.Gambar 9. Kerja Plunger(Sumber : Fuel Injection Equeipment, 1995 :14)162) Bagian dari elemen pompaa) PlungerPosisi plunger menetukan variasi besarnya penyaluranbahan bakar. Berikut beberapa posisi dari plunger :1. Tidak ada penyaluran bahan bakarKetika plunger bergerak ke atas, pinggir atas plungerterbuka terhadap lubang barel (barrel port) hingga controlhelix membuka lubang barel. Akibatnya tekanan tidakterjadi di dalam ruang tekanan, karenanya tidak ada bahanbakar yang dapat disalurkan.2. Penyaluran bahan bakar sebagianKetika plunger bergerak ke atas, plunger menutuplubang dan akan memulai menjalankan bahan bakar darilubang yang ada dalam posisi tertutup, tetapi penyaluranterhenti dengan terbukanya lubang barel oleh control helixsesaat kemudian. Gerakan plunger pada periode penyaluranbahan bakar inilah yang disebut langkah efektif.3. Penyaluran bahan bakar secara maksimalPenyaluran bahan bakar maksimum akan tercapai saatplunger sampai pada langkah efektif maksimum.17Gambar 10. Posisi plunger(Sumber : Fuel Injection Equeipment, 1995 :14)b) Delivery valveGambar 11. Delivery valve(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 :20)Bahan bakar terkompresikan dengan tekanan tinggi olehplunger mendorong delivery valve ke atas dan bahan bakarmenyembur keluar. Segera setelah bahan bakar terkompresikandengan sempurna, delivery valve akan kembali pada posisisemula karena dorongan dari valve spring untuk menutuplubang bahan bakar (fuel passage), dengan demikian dapatmencegah kembalinya bahan bakar.18Delivery valve bergerak turun sampai permukaan valve seatditahan dengan kuat. Selama langkah ini bahan bakar ditarikkembali dari injection pipe, seketika itu juga menurunkanresidual pressure antara delivery valve dan nozzle. Penarikantersebut memperbaiki akhir penginjeksian dan sekaligusmencegah menetesnya bahan bakar setelah penginjeksian. Padabagian atas delivery valve spring dipasangkan delivery valvestopper. Stopper membatasi terangkatnya delivery valve danmencegah terjadinya valve surging pada putaran tinggi danjuga menurunkan dead valve antara delivery valve dan nozzle.Dengan demikian akan didapat fuel injection rate yang stabil.Overflow dipasangkan pada bagian atas pompa yangberfungsi untuk menstabilkan temperatur pada injection pumpdan temperatur distribusi. Untuk memastikan bahwa jumlahbahan bakar yang diinjeksikan pada tiap-tiap silinder selalukonstan. Valve bertipe seat ball, saat tekanan bahan bakar padapompa melebihi nilai yang ditetapkan, maka valve terbukasehingga bahan bakar akan kembali ke fuel tank.e. Automatic TimerInjection timming berubah-ubah secara otomatis sesuai dengankecepatan putaran engine. Automatic timer dipasangkan dengan kuatpada injectioan pump camshaft dengan round nut sebagai pengikatnya,19dan digerakkan oleh idler gear yang dihubungkan dengan injectionpump gear.Pada tiap-tiap flyweight dilengkapi dengan sebuah lubang padabagian ujungnya, dimana timer hub pin dipasangkan. Permukaan yangmelengkung pada flyweight akan berhubungan dengan injection pumpgear pin. Timer spring dipasangkan pada timer hub pin dan injectionpump gear pin.Ketika engine berputar pada kecepatan rendah, tidak ada tenagasentrifugal yang disalurkan flyweight dan tetap dalam posisimemanjang. Ketika engine berputar dengan kecepatan tinggi, flyweightbergerak berputar keluar akibat dari adanya tenaga sentrifugal dimanatimer hub pin sebagai tumpuannya. Injection pump gear pin saatdidorong oleh permukaan yang melengkung dari flyweight searahdengan penekanan dari timer spring.Namun demikian injection pump gear pin tidak dapat bergeraksebab berpasangan dengan gear, dengan demikian timer hub pin akanterdorong pada arah putaran selama terdorong oleh timer spring yangmenggerakkan camshaft pada arah putaran untuk merubah injectiontimming.20Gambar 12. Automatic timer(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 :20)f. Pneumatic GovernorGambar 13. Penampang governor(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995:22)21Fungsi dari governor adalah mengatur secara otomatis pemberianbahan bakar sesuai dengan beban mesin. Menurut mekanismenya,governor dapat dibagi dua yaitu jenis pneumatic dan jenis centrifugaldan menurut fungsinya dapat dibedakan antara jenis kecepatan tertentudan jenis semua kecepatan. Jumlah bahan bakar yang disemprotkandiatur menurut posisi control rack yang diatur oleh governor.Seperti ditunjukkan pada gambar, governor terdiri dari duaruangan yang dibatasi oleh diafragma, ruang A dihubungkan olehselang ke venturi yang menghadap ke saringan udara dan ruangan Bdihubungkan ke intake manifold atau ke venturi tambahan. Salah satuujung diafragma berkaitan dengan control rack dan selalu ditahan olehpegas utama ke arah penyemprotan yang banyak. Bila mesin sudahbekerja diafragma bergerak akibat perbedaan tekanan pada saringanudara dan venturi tambahan dan pengontrolan bahan bakar diperolehdari keseimbangan antara diafragma dan pegas utama.g. Nozzle dan nozzle holder1. NozzleGambar 14. Nozzle(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 :30)22Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang danmodel pin. Model nozzle sangat menentukan bagi prosespembakaran dan bentuk ruang bakar. Jenis lubang umumnyadigunakan untuk mesin semprotan langsung, sedangkan model pinumumnya digunakan untuk mesin yang mempunyai ruang bakarmuka dan ruang bakar model pusar. Untuk mesin diesel HyundaiFE 120 PS menggunakan nozzle jenis lubang (nozzle hole).Bahan bakar dialirkan dari injection pump masuk ke nozzlehole. Ketika tekanan bahan bakar melebihi nilai yang telahditetapkan, tekanan bahan bakar akan mengalahkan kekuatanspring dan mendorong needle valve ke atas dan menyemprotkanbahan bakar dari injection oriffice pad bagian ujung nozzle kedalam silinder. Tekanan penginjeksian dapat disetel denganmenambah atau mengurangi jumlah washer pada spring.2. Nozzle holderNozzle holder menempatkan nozzle pada mesin dan berfungsiuntuk menetukan jumlah bahan bakar yang disemprotkan danmengatur tekanan penyemprotan. Nozzle ditahan oleh pin penekandan tegangan pegas yang dapat diatur dengan memutar mur,sehingga membukanya nozzle dapat diatur. Penyambung pindilengkapi dengan saringan yang dapat menahan semua kotorankotorandari bahan bakar ataupun kotoran-kotoran yang masuk kepipa saat dibuka.23Gambar 15. Nozzle holder(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995 :31)2. Aliran Bahan BakarGambar 16. Aliran bahan bakar(Sumber : Technical Guide Toyota Diesel, 1995: 4)Bahan bakar dihisap dari tangki oleh pompa penyalur (feed pump),kemudian ke pompa injeksi melalui saringan. Selanjutnya pompa injeksimenyediakan bahan bakar bertekanan ke nozzle injeksi melalui katupAliran bahan bakarBahan bakar yangkembali ke tangkiTangki bahan bakargovernorinjektorFeed pumpAutomatic timerFuel filterPompa injeksi24penyalur (delivery valve) dan pipa-pipa tekanan tinggi untuk dimasukkanke ruang bakar melalui nozzle injeksi.Bahan bakar yang keluar dari nozzle injeksi melalui pipa kebocoranakan kembali ke tangki melalui pipa overflow. Katup overflow yangdipasang di atas saringan bahan bakar berfungsi menjaga agar tekananbahan bakar yang diberikan ke serambi pompa injeksi yaitu tekananpenyalur (feed pressure) tidak melebihi harga spesifikasi.C. Analisa Gangguan Sistem Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya1. Pengecekan permulaanSebelum melakukan perbaikan atas gangguan (trouble shooting),periksalah hal-hal berikut :a. Periksalah semua saluran bahan bakar dari kemungkinan bocor ataucacat.b. Periksalah saat penginjeksian.c. Periksalah penyemprotan nozzle. Kendorkan fitting antara pemegangkatup delivery dan pipa tekanan tinggi dan kemudian setiap pemegangkatup dari kemungkinan bocor. Jika bocor, katup pemberi tidakberfungsi sebagaimana mestinya.d. Periksalah pompa pengisi (feed pump). Longgarkan fitting terhadaprumah pompa pompa, jalankan pompa priming. Bahan bakar harusmengalir dalam jumlah berlebihan melalui selang.25e. Periksalah apakah control rack bergerak dengan halus. Bukalah tutupcontrol rack, kemudian doronglah control rack ke dalam rumah pompadan lepaskan. Control rack harus kembali dengan lembut.f. Periksalah ruangan elemen pompa dari kemungkinan berkarat ataucacat.g. Periksalah viskositas dan banyaknya minyak pelumas.2. Trouble shootinga. Engine tidak dapat dihidupkanTabel 2. Trouble shooting engine tidak dapat dihidupkan(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan12Gangguan pada feed pumpa. Gauze filter kotorb. Check valve tidak bekerjac. Piston macet atau ausd. Push rod macete. Tapet ausGangguan pada injection pumpa. Plunger macet atau ausb. Control rack macetc. Delivery valve macetd. Tapet ause. Camshaft ausBersihkanPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau ganti2634567Gangguan pada injection nozzlea. Needle valve macetb. Valve opening pressure terlalu rendahc. Injection orifice tersumbatd. Nozzle bocorFuel tank kosongFuel pipe tersumbat atau bocor padasambunganUdara atau air terperangkap dalam fuel systemFuel filter kotorPeriksa (penjelasan dibawah tabel troubleshooting)Perbaiki atau ganti(penjelasan di bawahtabel troubleshooting)BersihkanPerbaiki atau ganti(penjelasan di bawahtabel troubleshooting)Isi bahan bakarPerbaiki atau gantiKeluarkan udara atauair yang terperangkap(penjelasan di bawahtabel troubleshooting)Perbaiki atau ganti27Apabila terjadi gangguan pada feed pump, pengetesan yang perludilakukan yaitu pengetesan kebocoran dan pengetesan kerjapengisapan. Cara pengetesan yang dilakukan adalah sebagai berikut :a. Pengetesan kebocoranSaluran keluar pompa pengisi (feed pump) disumbat dansaluran masuk disambung dengan selang dari kompresor.Saluran masuk pompa pengisi (feed pump) diberi tekanankompresor sebesar 2 kg/cm2 (28,45 psi). Kemudian feed pumpdimasukkan ke dalam bejana yang berisi solar. Kondisi feedpump dikatakan baik bila tidak ada udara yang keluar di sekitarlubang tapet.Gambar 17. Memeriksa kebocoran feed pump(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:51)b. Pengetesan kerja pengisapanSaluran pompa pengisi (feed pump) dihubungkan denganselang yang memiliki diameter 8 10 mm dan panjang 2 m.Ujung yang lain dari selang dimasukkan ke dalam oli ringanyang terletak 1 meter di bawah pompa pengisi (feed pump).28Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam pengetesanini yaitu :1. Gerakkan pompa priming ke atas dan ke bawah pada 60 100 langkah per menit. Pada saat tersebut bahan bakarharus terpompa dalam 30 langkah.2. Jalankan pompa pengisi dengan jalan memutar camshaftpompa pada 150 rpm. Pada saat tersebut bahan bakar harusterpompa dalam 40 detik.Gambar 18. Pengetesan pada feed pump(Sumber : Fuel Injection Equeipment, 1995 :11)Pengetesan yang telah dilakukan akan dapat diketahui kondisi darifeed pump. Bila hasil pengetesan menunjukkan ada gangguan padafeed pump, maka feed pump perlu dibongkar. Penanganan terhadapkerusakan komponen dalam feed pump dapat dilihat seperti pada tabeltrouble shooting di atas.29Gangguan yang terjadi pada injection nozzle memiliki beberapakemungkinan yang sudah dijelaskan dalam tabel trouble shooting diatas. Perbaikan yang dilakukan jika terjadi permasalahan pada salahsatu bagian dalam injection nozzle diperlukan proses pemeriksaan.Proses pemeriksaan yang harus dilakukan dari masing-masing baigandalan injection nozzle yaitu :1. Pemeriksaan needle valveGambar 19. Memeriksa needle valve(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:58)Apabila terjadi gangguan pada needle valve, harus dilakukanbeberapa langkah pemeriksaan, yaitu :a. Bersihkan dan rendam nozzle dengan bensin.b. Geser needle untuk memastikan bahwa pergerakannya cukuphalus.c. Tarik vertikal ke atas needle valve sekitar 1/3 langkahnya danapakah valve tersebut terjatuh akibat beratnya sendiri.d. Bila tidak kembali, maka injection nozzle harus diganti.302. Pengujian dan penyetelan injection pressureHal hal yang harus diperhatikan sebelum menguji nozzleadalah :a. Pada saat menguji nozzle, janganlah mengarahkan pengabutanbahan bakar ke arah orang yang sedang memeriksa ataumelihat proses penyetelan, akan tetapi nozzle diarahkan kebawah.b. Saat terjadi pengabutan bahan bakar pada nozzle, janganmenahan lubang nozzle dengan jari tangan karena tekananpengabutan sangat kuat.Sebelum mengadakan pengujian dan penyetelan injectionpressure, nozzle dipasang pada nozzle tester dan dioperasikanbeberapa kali untuk mengeluarkan udara yang ada dalam nozzletester tersebut. Langkah selanjutnya yaitu :a. Operasikan nozzle tester dengan kecepatan yang telahditentukan untuk mencapai standar injection pressure (180kgf/cm2).b. Jika injection pressure belum memenuhi standar yangdibutuhkan, maka perlu menambahkan atau mengurangi shimdalam nozzle. Perubahan ketebalan shim 0,05 mm, akanmerubah injection pressure 5 kgf/cm2. Setelah memasang shimpada nozzle, periksa kembali injection pressure pada nozzletersebut hingga mencapai angka yang dibutuhkan.31Gambar 20. Penyetelan injection pressure(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:58)3. Pengujian kebocoran nozzleSetelah nozzle terpasang pada nozzle tester, stel nozzle testerdengan tekanan yang telah ditentukan. Tekanan kemudiandinaikkan secara perlahan lahan sampai mencapai tekananpengujian. Setelah mencapai tekanan pengujian, periksa kebocoranbahan bakar pada ujung nozzle. Bila tidak ada kebocoran berartinozzle dalam kondisi baik, akan tetapi kalau ada kebocoran berartiperlu diganti komponen di dalam nozzle yang mengalamikerusakan.Gambar 21. Pengetesan kebocoran nozzle(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:60)Test pressure180 kg/cm232Gangguan lain yang terjadi pada trouble shooting ini yaitu udarayang terperangkap dalam fuel system. Cara mengeluarkan udara dalamsistem bahan bakar (air bleeding) yaitu:1. Putar injection priming pump ke arah kiri hingga kendor.2. Kendorkan air plug pada fuel filter.Gambar 22. Air plug(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:32)3. Gerakkan priming pump ke atas dan ke bawah (dipompakan)dengan tangan, untuk memasukkan bahan bakar hingga gelembungudara tidak lagi terdapat pada air plug.Gambar 23. Priming pump(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:32)334. Bila sudah tidak terdapat gelembung udara pada air plug, tekanpriming pump ke bawah dan putar searah jarum jam sampai benar benar kembali pada posisi semula, kemudian kencangkan airplug.5. Setelah selesai melakukan air bleeding, bersihkan bahan bakar disekitar air plug pada fuel filter.b. Mesin dapat dihidupkan tetapi kemudian matiTabel 3. Trouble shooting mesin dapat dihidupkan tetapi kemudian mati(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan1.2.3.Fuel pipe tersumbatUdara atau air terperangkap dalam fuelsystemFeed pump tidak bekerjaPerbaiki atau gantiKeluarkan udara atau airyang terperangkap (sepertipenjelasan pada troubleshooting engine tak dapatdihidupkan)Periksa (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)34c. Engine knockTabel 4. Trouble shooting engine knock(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan1.2.3.Injection timing terlalu majuGangguan pada injection nozzle1. Valve opening pressure terlalu tinggi2. Injection orifice tersumbat3. Nozzle bocorMutu bahan bakar rendahSetelSetel (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)BersihkanPerbaiki atau ganti(penjelasan pada troubleshooting engine tak dapatdihidupkan)GantiSalah satu kemungkinan penyebab terjadinya engine knock adalahinjection timming yang terlalu maju. Injection timming harus distelsesuai urutan pengapian. Berikut cara penyetelan injection timmingyang harus dilakukan :35Gambar 24. Penampang pompa injeksi(Sumber : Fuel Injection Equeipment, 1995:22)Posisi mulai disalurkannya bahan bakar (yakni posisi lubangtertutup) pada silinder nomor 1 adalah titik permulaan pengecekantertutupnya lubang pada interval spesifikasi. Jika penambahan jaraka, plunger akan bergerak dari TMB ke posisi lubang tertutup (yaknilangkah awal) dan celah tappet berkurang. Menutupnya lubang untuksilinder nomor 1 terjadi apabila :a. Kedua tanda timing pada bagian drive (penggerak) dan bagianpompa dalam posisi sejajar.b. Plunger nomor 1 distel menurut langkah awal spesifikasi dariTMB. Penyetelan langkah awal dilakukan dengan caramenambah atau mengurangi shim (0,1 0,4 mm) menggunakansepasang pemuntir.36c. Celah tappet lebih dari 0,2 mm.Gambar 25. penyetelan langkah awal(Sumber : Fuel Injection Equeipment, 1995:25)Setelah plunger nomor 1 distel pada posisi lubang tertutup,periksalah penutupan silinder-silinder lainnya dalam urutanpengapiannya. Apabila dimulai dari 0 untuk silinder nomor 1 setiappenutupan lubang terdapat penambahan 1/20.d. Engine exhaust berasap dan knockingGangguan yang terjadi dari gejala ini memiliki kemungkinanpenyebab yang hampir sama dengan gejala engine knock.Tabel 5. Trouble shooting engine exhaust berasap dan knocking(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan1 Gangguan pada injection pump1. Injection timing tidak tepat Setel (penjelasan padatrouble shooting engineknock)Celah tappet37232. Plunger aus3. Kerusakan delivery valve seatMutu bahan bakar rendahGangguan pada injection nozzle1. Valve opening pressure terlalu rendah2. Spring patah3. Injection orifice tersumbatPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiGantiSetel (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)GantiBersihkane. Engine output tidak stabilTabel 6. Trouble shooting engine output tidak stabil(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan1 Gangguan pada injection pump1. Jangkauan gerak plunger tidak cukup2. Plunger spring patah3. Gerakan control rack tidak sempurna4. Tappet aus gerakannya tidaksempurna5. Delivery valve spring patah6. Delivery valve holder kendor7. Delivery valve tidak berfungsi denganbaikGantiGantiPeriksa atau gantiGantiGantiKencangkanGanti3823456Gangguan pada injection nozzle1. Gerakan needle valve tidak sempurna2. Spring patah3. Valve opening pressure tidak tepatGangguan pada feed pump1. Check valve tidak berfungsi denganbaik2. Piston ausUdara atau air terperangkap dalam fuelsystemFuel filter kotorInjection timing tidak tepatPeriksa atau ganti(penjelasan pada troubleshooting engine tak dapatdihidupkan)GantiSetel (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)GantiGantiKeluarkan udara atau airyang terperangkap(penjelasan pada troubleshooting engine tak dapatdihidupkan)BersihkanSetel (penjelasan padatrouble shooting engineknock)39Salah satu gangguan yang terjadi pada injection pump adalahgerakan control rack yang tidak sempurna. Langkah control rack harusdiperiksa untuk mengetahui kondisi rack masih baik atau tidak.Pemeriksaan langkah control rack yang harus dilakukan yaitu :1. Lepaskan delivery valve spring dan stopper dari delivery valveholder.Gambar 26. Melepas delivery valve spring dan stopper(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:27)2. Berilah oli pada injection pump dan keluarkanlah semua angindalam fuel system (air bleeding).3. Tekan control rack ke arah governor dengan penuh, kemudianlepaskan. Rack dalam keadaan baik jika dapat kembali dengan baikdan lancar.f. Engine output terlalu kecilTabel 7. Trouble shooting engine output terlalu kecil(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan1 Gangguan pada injection nozzle1. Nozzle bocor Perbaiki atau ganti(penjelasan pada trouble40232. Spring patah3. Injection orifice tersumbatGangguan pada injection pump1. Plunger aus2. Delivery valve rusak3. Kerusakan delivery valve seat4. Delivery valve holder kendorGangguan pada governor1. Timing control bekerja pada putaranrendah menandakan governor springlemah2. Kesalahan posisi full load stopper3. Control lever tidak tepatshooting engine tak dapatdihidupkan)GantiBersihkanPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiKencangkanSetel governor springdengan mengencangkanadjusting nut.Setel full load stopperhingga mencapai nilaiinjection rate yang telahditentukan dari masingmasingkecepatan.(Gambar 24)Setel control lever yangberhubungan dengancontrol rack denganperantaraan shackle dan41456Injection timing tidak tepatAdvance angle dari automatic timer kurangMutu bahan bakar rendaharm. Rubahlah posisicontrol rack melaluicontrol lever pada posisiyang mengakibatkanbahan bakar yang akandiinjeksikan menjadibertambah.Setel (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)Tambah atau kurangiketebalan shim padaujung timer spring atauganti timer spring. (lihatgambar 24)GantiGambar 27. Penyetelan full load stopper screw(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:45)42Gambar 28. Penyetelan advance angle pada automatic timer(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:56)g. Engine tidak mencapai putaran maksimumTabel 8. Trouble shooting engine tidak mencapai putaran maksimum(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan12Gangguan pada governor1. Tegangan governor spring terlalulemah2. Posisi control lever tidak tepatGangguan pada injection nozzle1. Injection orifice tersumbat2. Nozzle bocorSetel governor springdengan mengencangkanadjusting nut.Setel (penjelasan sepertitrouble shooting engineoutput terlalu kecil)BersihkanSetel (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)433. Valve opening pressure terlalu rendah Setel (penjelasan padatrouble shooting enginetak dapat dihidupkan)h. Putaran maksimum terlalu tinggiTabel 9. Trouble shooting putaran maksimum terlalu tinggi(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan12Gerakan injection pump control rack tidaksempurnaGangguan pada governor1. Tegangan governor spring terlalu kuat2. Flyweight tidak berfungsi secara efektifPeriksa atau ganti(penjelasan padatrouble shooting engineoutput tidak stabil)Setel governor springdengan mengendurkanadjusting nut.PerbaikiSalah satu gangguan yang terjadi pada governor adalah flyweighttidak berfungsi secara efektif. Antara flyweight dan camshaft harusmemiliki clearance. Pemeriksaan yang harus dilakukan yaitu denganmembongkar flyweight terlebih dahulu. Langkah pemeriksaanselanjutnya yaitu :441. Pasang camshaft bushing pada camshaft untuk sementara,kemudian pasang flyweight tanpa damper.2. Kencangkan governor round nut untuk sementara.3. Pasang dial gauge pada flyweight dan ukur clearance L. Untukpenyetelannya, masukkan shim antara camshaft bushing danround nut.Gambar 29. Pengukuran clearance dengan dial gauge(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:40)4. Setelah pemeriksan selesai, pasangkan damper pada flyweightsebelum dipasang kembali pada governor.5. Pasang camshaft bushing pada flyweight. Dengan camshaftbushing dalam posisi terangkat, masukkan 6 buah damper padaclearance seperti pada gambar di bawah ini.Gambar 30. Pemasangan camshaft bushing dan damper(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:40)456. Gerakkan setiap damper pada saat dipasang pada flyweight.Pasang dengan menggunakan palstik hammer.Gambar 31. Pemasangan dumper dengan plastic hammer(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:40)7. Setelah semua terpasang, kencangkan flyweight dengan roundnut.i. Engine idling tidak stabilTabel 10. Trouble shooting engine idling tidak stabil(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990)No Kemungkinan penyebab Perbaikan1 Gangguan pada injection pump1. Plunger macet, bengkok atau aus2. Control pinion kendor3. Kedudukan plunger spring tidak tepat4. Delivery valve holder terlalu kencang5. Banyaknya injection ke dalamsilinder tidak tepat6. Plunger spring patahPerbaiki atau gantiPerbaikiPerbaiki atau gantiDikurangi kekencangannyaSetelGanti4623457. Udara atau air terperangkap dalamfuel systemGangguan pada governor1. Tegangan idling spring terlalu lemah2. Round nut kendor3. Idling set bolt tidak tepatGangguan pada feed pump1. Kerusakan check valve2. Piston aus3. Gauze filter ausFuel filter kotorInjection timing tidak tepatKeluarkan udara atau airyang terperangkap(penjelasan pada troubleshooting engine tak dapatdihidupkan)Setel tegangan idlingspring denganmengencangkan adjustingnut.Kencangkan denganmenggunakan round nutwrench. Saatmengencangkan round nut,camshaft jangan sampaiikut berputar.SetelPerbaiki atau gantiPerbaiki atau gantiBersihkanBersihkanSetel (penjelasan pada4767Gangguan pada automatic timerGangguan pada injection nozzle1. Injection orifice tersumbat2. Spring rusak3. Nozzle bocortrouble shooting engine takdapat dihidupkan)Perbaiki (penjelasan padatrouble shooting engineoutput terlalu kecil)BersihkanGantiPerbaiki atau ganti(penjelasan pada troubleshooting engine tak dapatdihidupkan)Salah satu gangguan pada injection pump adalah jumlah injectionyang masuk ke dalam ruang bakar tidak tepat. Perbaikan yang harusdilakukan adalah menyetel injection rate. Langkah-langkahpenyetelannya yaitu :1. Kendorkan pinion clamp screw.2. Saat posisi control rack terkunci, putar control sleeve denganadjusting rod (gambar 29).3. Setelah penyetelan selesai, kencangkan pinion clamp screw.48Gambar 32. Penyetelan injection rate(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:29)Gangguan yang terjadi pada governor juga memiliki kemungkinanterjadinya masalah engine idling yang tidak stabil. Salah satugangguannya yaitu idling set bolt tidak tepat. Penyetelan yang harusdilakukan yaitu :1. Pasanglah angle scale seperti terlihat pada gambar dibawah ini.Gambar 33. Penyetelan injection rate(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:44)2. Saat adjusting lever pada posisi idling, setel idling set boltsehingga control rack berada pada Rb pada saat pump berputarpada Nb. Kemudian aturlah lever.49Gambar 34. Pump speed(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:44)3. Pastikan posisi control rack pada Ra saat injection pumpberputar pada Na.4. Pastikan posisi control rack pada Rc dengan kecepatan pumppada Nc.5. Bila tidak didapatkan nilai yang telah ditetapkan, maka seteldengan menggunakan washer A. Ketebalan washer A yaitu 0,2; 0,4 ; 0,6. Setel posisi rack hingga Re dengan kecepatan pumppada Nc, Rd dan Nd.6. Setelah penyetelan dengan washer A selesai, maka penyetelanselanjutnya dengan washer B. Ketebalan washer B yaitu 0,4dan 0,6.7. Washer A dan B harus dimasukkan ke dalam guide sleevebagian ujung.50Gambar 35. Washer A dan washer B(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:44)8. Gunakan adjusting nut untuk menyetel semua kemampuan.Gambar 36. Penyetelan adjusting nut(Sumber : Workshop Manual Colt Diesel FE 119, 1990:44)3. Alat pengetes pompa injeksi bahan bakarAlat ini berfungsi untuk mengkalibrasi semua tipe pompa injeksibahan bakar. Setiap melakukan pengetesan terhadap pompa injeksi harusdisertai buku pedoman reparasi dari tipe pompa injeksi tersebut.Pemeriksaan yang bisa dilakukan dengan menggunakan alat pengetes iniadalah :1. Pemeriksaan/penyetelan volume pompa injeksi.512. Pemeriksaan/penyetelan governor.3. Pemeriksaan/penyetelan feed pump.4. Pemeriksaan/penyetelan penyediaan order dan lain lain.Sebelum pengetesan terhadap beberapa komponen penting dalamsistem bahan bakar diesel, kita perlu mengetahui fungsi dari masing masing bagian pada alat pengetes pompa injeksi tersebut.Gambar 37. Fuel injection pump test stand(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-16)52Seperti terlihat pada gambar, fungsi dari masing masing bagian darialat pengetes pompa injeksi tersebut, yaitu :a. Tuas pengontrol vakum (vacum control handle) dipergunakanuntuk mengatur besar kevakuman.b. Tilting lever dipergunakan untuk membuang bahan bakar hasilpengukuran.c. Katup pemisah (partition valve) dipergunakan untuk katuppemisah saluran bahan bakar injection pump model besar (P type).d. Nozzle dan nozzle holder adalah bagian dari alat penguji berupapemegang nozzle yang di dalamnya terdapat nozzle yangmembantu proses pengujian komponen sistem bahan bakar diesel.e. Feed pressure gauge dipergunakan untuk menunjukkan tekananrendah pompa pemberi (feed pump).f. High pressure gauge dipergunakan untuk menunjukkan tekanantinggi pompa pemberi (feed pump).g. Degree wheel dipergunakan untuk memeriksa sudut sudut injeksimenurut urutan injeksi.h. Changing valve lever dipergunakan untuk mengatur aliran bahanbakar dari tangki ke feed pump.i. Control panel adalah panel pengontrol test stand.j. Digital tachometer adalah penunjuk rpm secara digital.k. Digital stroke meter adalah penunjuk langkah (stroke).53l. ON button of high pressure pump adalah sakelar ON untukpompa tekanan tinggi.m. ON button of feed pump adalah sakelar ON untuk pompapemberi (feed pump).n. ON button of automatic pre-set stroke counter adalah sakelarotomatis pada saat mengeset stroke.o. Tuas pengontrol kecepatan (speed control handle) dipergunakanuntuk menaikkan atau menurunkan kecepatan.p. Tuas pemindah kecepatan (shift lever) dipergunakan untukmerubah tekanan tinggi menjadi tekanan rendah atau sebaliknya.q. Breaker switch for power source adalah sakelar penghubungsumber tenaga listrik.r. Feed pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekananpemberian bahan bakar.s. High pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan tinggibahan bakar.Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalampemeriksaan/penyetelan komponen, perlu memperhatikan hal halsebagai berikut :1. Periksa bahan bakar yang ada dalam tangki dan ganti setiap 3bulan atau 200 x penggunaan.2. Periksa tinggi minyak pelumas pada koop variator dan ganti setiap6 bulan (1000 jam).54Gambar 38. Fuel injection pump test stand(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-17)3. Periksa penampung minyak di belakang test stand. Kurangi isipenampug bila minyak di dalam penampung tersebut penuh.Gambar 39. Penampung minyak(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-18)4. Periksa keadaan fuel filter dengan membuka drain plug dan gantifilter setiap tahun. Pengisian bahan bakar jangan sampai melebihi50 liter (standar pengisian : 45 liter) dan ganti bahan bakar setiap 3bulan (200 x penggunaan alat pengetesan). Jangan menghidupkanfeed pump dan pompa tekanan tinggi tanpa ada bahan bakar dalamtangki karena dapat merusak pompa.Drain hoseEye hole for oil level of koopvariator55Gambar 40. Fuel filter(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-18)5. Hidupkan sakelar pompa (ON), biarkan bahan bakar keluar daripipa pipa sampai bahan bakar bersih dari debu dan kotoran,kemudian pasang saluran bahan bakar pada injection pump.6. Sebelum menghidupkan/menghubungkan sakelar pemutus (breakerswitch), posisi tuas pemindah (shift lever) dalam posisi netral.Apabila tuas pemindah tidak pada posisi netral, akan terjadi startdan getaran secara tiba tiba yang dapat membahayakan.Test stand harus dibersihkan dengan solar sebelum pompa injeksidipasang agar tidak mengotori bahan bakar. Setelah test stand dibersihkan,pompa injeksi dipasang pada dudukannya dan ikat dengan braketnya.Hubungkan pipa/selang tekanan tinggi keliling tester (drive side fitting)dan pompa injeksi. Setelah semua persiapan selesai, pengetesan bisadilakukan.Drain plugLock bolt561. Penyetelan waktu injeksiPenyetelan waktu injeksi dilakukan sesuai urutan injeksi daripompa injeksi tersebut. Berikut langkah langkah penyetelan waktuinjeksi yang harus dilakukan :a. Putar poros pompa sampai dengan nomor 1 pada posisi TMBdengan memutar degree wheel.Gambar 41. Degree wheel(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-29)b. Putar knob katup pemisah berlawanan dengan jarum jam (katuppemisah tertutup) kemudian posisikan katup pergantian(changing valve) pada posisi tegak lurus (posisi panah padainjection pump).Degree wheel barDegree wheel57Gambar 42. Posisi changing valve untuk penyetelan waktu injeksi(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-29)c. Lepaskan sekrup pipa over flow dari pemegang nozzle (nozzleholder) dengan menggunakan kunci katup over flow.d. Putar tuas pengontrol kecepatan ke arah pengurangan (DOWN)dan tuas pemindah pada posisi netral.e. Tekan tombol pompa tekanan tinggi (ON position), bahanbakar akan mengalir dari pipa over flow.f. Masukkan tuas penggerak roda derajat (SST-nya) ke dalamlubang roda derajat (degree wheel) kemudian putar pelan pelan roda derajat searah dengan putaran pompa injeksi sampaibahan bakar berhenti mengalir, dimana plunyer pada posisibahan bakar mulai mengalir (fuel delivery starting). Sesuaikanspesifiksi pengetesan dengan menyetel pada stroke plunyernomor 1.g. Set roda derajat pada posisi nol derajat dengan plunyer nomor 1pada posisi bahan bakar mulai mengalir.Posisi changing valvetegak lurus58h. Setel plunyer yang lainnya dengan cara yang sama menuruturutan injeksi (injection order).2. Penyetelan jumlah bahan bakar yang keluar (adjustment of fueldelivery quantity)Bahan bakar yang diinjeksikan oleh nozzle harus benar benarsesuai dengan kebutuhan agar pembakaran yang dihasilkan menjadisempurna. Berikut langkah langkah penyetelan jumlah bahan bakar,yaitu :a. Tutuplah katup pemisah dan pindahkan tuas katup pengganti(changing valve) pada posisi 450 ke kanan (arah panah padadelivery quantity).Gambar 43. Posisi changing valve untuk penyetelan jumlah bahan bakar(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-30)b. Tekan knob feed pump (position) dan pompa bekerja sampaiudara dalam saluran bahan bakar keluar semua.Changing valve59c. Perhatikan meter tekanan feed pump dan setel pengatur tekananfeed pump hingga mencapai tekanan spesifikasi.Gambar 44. Menyetel tekanan feed pump(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-30)d. Atur pengontrol kecepatan dan tahan control rack pada posisispesifikasinya untuk mendapatkan putaran yang diperbolehkan.e. Miringkan posisi gelas pengukur dengan menggunakan tuaspenggeraknya untuk menempatkan gelas pada posisipengukuran.Gambar 45. Penempatan gelas pengukur(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-31)Measuring glassFeed pressure gaugeHigh pressure gaugeKnob of feed pressureregulator60f. Set stroke counter pada spesifikasi stroke-nya dan kemudiantekan tombol stroke counter ON.g. Setelah bahan bakar yang keluar pada gelas pengukur berhenti,putar tuas pengontrol kecepatan ke arah pengurangan (DOWN),kemudian pindahkan tuas penggerak meter pada posisi netral.h. Baca jumlah bahan bakar yang keluar pada gelas pengukur.i. Untuk pengukuran total bahan bakar yang diinjeksikan,posisikan gelas pengukur pada kedudukan vertikal denganmenggunakan tuas penggeraknya. Tempatkan gelas pengukuryang berukuran 500 cc di bawah saluran keluar penampungbahan bakar yang diinjeksikan.j. Set stroke counter pada spesifikasinya dan tekan tombol strokeON.k. Setelah bahan bakar berhenti diinjeksikan, lakukan prosedurmematikan test stand dan diamkan 20-30 detik.l. Baca jumlah bahan bakar yang ada dalam gelas pengukur.3. Pengetesan feed pumpa. Dengan mempergunakan alat tambahan pump testing device,pasang feed pump pada tempatnya.61b. Hubungkan selang tekanan rendah saluran masuk pada feed pumpke saluran keluar fiting tangki bahan bakar pada test stand.c. Hubungkan selang tekanan tinggi pada saluran keluar (uotlet) padapump.d. Posisikan tuas changing valve pada posisi feed pump.e. Atur tekanan feed pump dengan memutar tuas pengatur berlawananarah jarum jam untuk membuang udara dari dalam selang. Setelahudara keluar dari dalam selang, putar knob pengatur tekanan feedpump searah jarum jam sampai penuh dan katup tertutup kemudianbaca tekanan feed pada meter tekanan feed.Gambar 46. Mengetahui tekanan feed pump(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-32)f. Setelah melakukan pengukuran tekanan feed, tarik return housedan masukkan bahan bakar ke dalam gelas pengukur kemudianputar knob pada pengatur tekanan (feed pressure regulator)Knob of feed pressure regulator62berlawanan jarum jam. Setelah bahan bakar yang mengalir kedalam gelas pengukur berhenti, baca jumlah bahan bakarnya.Gambar 47. Mengukur jumlah bahan bakar(Sumber : Materi pelajaran engine group STEP 2, 1995:9-32)