a journey to gold

233
A JOURNEY TO Mencapai PROPER Emas, Menyemai Kebajikan, Melindungi Lingkungan

Upload: tranminh

Post on 31-Dec-2016

239 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: A Journey To Gold

A JOURNEY TO

Mencapai PROPER Emas, Menyemai Kebajikan, Melindungi Lingkungan

Page 2: A Journey To Gold

A Journey To Gold i

A JOURNEY TO GOLDMencapai PROPER Emas, Menyemai Kebajikan,

Melindungi LingkunganAchieving the PROPER Gold, Disseminating Virtues, and Protecting the Environment

Page 3: A Journey To Gold

ii A Journey To Gold

A JOURNEY TO GOLDMencapai PROPER Emas, Menyemai Kebajikan, Melindungi Lingkungan

Achieving the PROPER Gold, Disseminating Virtues, and Protecting the Environment

viii + 224 Hlm, 17 x 25 cm

ISBN : 978-602-96217-4-7Penulis : M.R. Karliansyah & Sigit Reliantoro ([email protected]) Editor :Ketua - Ibrahim Arsyad ([email protected])Anggota - Yuyun Choiriah ([email protected]) - Devindra Ratzarwin ([email protected]) - Yuli Gunawan ([email protected]) - Prasasti Asandhimitra ([email protected]) - Anastasya Adipriyanti ([email protected]) - Dwita Prihantono ([email protected]) - Agustina Parwitosari ([email protected]) - Deni Nuryandain ([email protected]) - Widjayadi ([email protected]) - RufidiChandra([email protected]) - Anita Kusumawardhani ([email protected]) - Doni Gunawan W. ([email protected]) - Bondan Brillianto ([email protected]) - M. Achyar Karim ([email protected]) - Yudhanti Niwana Kiswari ([email protected]) - Rudi Hermawan([email protected]) - M. Faiq Niyazi ([email protected]) - Yudi Pringadi ([email protected]) - Zerry Antro ([email protected]) - Tim Unilever Indonesia ([email protected]) - Anto Dwiastoro ([email protected]) Hak Cipta dan Penerbitan pada : Kementerian Lingkungan Hidup

Cetakan I, Juni 2013

Diterbitkan oleh:Kementerian Lingkungan HidupDeputi Bidang Pengendalian Pencemaran LingkunganJalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta TimurGedung B, Lantai IV, Telp/Fax. (021) 8520886Email : [email protected]

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 UU Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana penjara paling lambat 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

Page 4: A Journey To Gold

A Journey To Gold iii

OrGAnisAsi seperti halnya organisme harus dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungannya untuk dapat bertahan hidup dan berkembang. Organisasi yang gagal berubah akan mati dan punah, sebaliknya yang mampu beradaptasi akan terus tumbuh dan berkembang. Pentingnya adaptasi ini tercermin dari perubahan paradigma organisasi sesuai dengan tantangan zaman. Paradigma organisasi birokrasi yang dikembangkan Max Weber merupakan arus utama pengembangan organisasi pada tahun 1900an. Pada tahun 1950an konsep ini dianggap usang karena dinilai tidak dapat lagi menjawab tantangan dan perkembangan industrialisasi. Karenannya paradigma oganisasi berbasis kinerja Peter Drucker menggantikan paradigma Max Weber. Dalam perkembangannya indikator kinerja ternyata seringkali memberikan gambaran keliru terhadap keberlanjutan organisasi. indikator kinerja yang berorientasi jangka pendek seringkali tidak dapat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan sistemik dalam organisasi. Ketika terjadi suatu krisis, organisasi tidak mampu beradaptasi dengan cepat karena gagal belajar untuk memperbaiki akumulasi kelemahan-kelemahan sistemik. Paradigma organisasi berbasis kinerja mulai ditinggalkan digantikan dengan organisasi pembelajaran. Organisasi pembelajaran menurut Peter senge (2000) adalah organisasi yang manusia-manusianya terus-menerus meningkatkan kapasitasnya untuk menciptakan hasil-hasil yang sungguh-sungguh mereka inginkan, terus-menerus mengembangkan dan memelihara pola-pola pikir baru yang sistemik, membebaskan aspirasi-aspirasi kolektif berkembang dan terus-menerus belajar bagaimana belajar bersama secara sinerjik.

Kementerian Lingkungan Hidup menginginkan PrOPEr sebagai organisasi pembelajaran yang akan mendorong pemikiran-pemikiran baru dan memfasilitasi proses belajar terus menerus secara sinerjik bagi para pemangku kepentingan. salah satu bukti adalah diterbitkannya buku “A journey to Gold, Mencapai PrOPEr Emas, Menyemai Kebajikan dan Melindungi Lingkungan”. Buku ini merupakan kumpulan praktek pengelolaan lingkungan terbaik dari perusahaan-perusahaan yang memperoleh peringkat EMAs PrOPEr tahun 2012. Untuk memperoleh peringkat Emas ini bukanlah hal yang mudah, karena dari 1317 perusahaan yang dinilai hanya 1 % yang berhasil meraih peringkat Emas. Tentu saja, perusahaan-perusahaan ini telah mengalokasikan banyak sumberdaya untuk memperoleh

SambutanMenteri Lingkungan Hidup

Page 5: A Journey To Gold

iv A Journey To Gold

penghargaan PrOPEr EMAs, tetapi dibalik itu pasti terdapat kepemimpinan di segala level yang mampu menginspirasi orang-orang sekitarnya untuk mewujudkan keunggulan-keunggulan perusahaan. Keunggulan tersebut merupakan buah dari proses pembelajaran dan perbaikan terus menerus. Kiat-kiat dan hasil pembelajaran tersebutlah yang menjadi intisari buku ini.

Dengan dihimpunnya best practice dalam buku ini, maka diharapkan menjadi pendorong bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mengadopsi dan mengembangkan best pratice tersebut sesuai dengan nilai-nilai, sumber daya, karakteristik internal dan eksternal perusahaan.

Buku ini merupakan buku ketiga dari serial Best Practices Pengelolaan Lingkungan PrOPEr. Berbeda dengan tahun sebelumnya, best practice pengelolaan lingkungan lebih difokuskan dari sudut pandang perusahaan. Buku ketiga ini diperluas dengan menggali pandangan dari masyarakat penerima manfaat program-program yang dilaksanakan oleh perusahaan yang dinilai dalam PrOPEr. Akan ditemui banyak tokoh-tokoh setempat yang secara faktual telah mengimplementasikan prinsip-prinsip ekonomi hijau dalam kehidupan sehari-hari. Bapak Muhammad Ali mampu menghidupkan ekonomi masyarakat di sekitar Kota Bontang dengan mengkombinasikan kegiatan rehabilitasi mangrove dan kegiatan ekonomi rakyat setempat. Demikian juga Bapak Dayat Hidayat, mampu menjadi penggerak ekonomi dilingkungannya dari kegiatan rehabilitasi koridor Taman nasional Gunung Halimun.

saya sangat menghargai inisiatif sekretariat PrOPEr dengan PT Adaro indonesia, PT Badak nGL, Chevron Geothermal indonesia, Ltd. Unit Panas Bumi Darajat, Chevron Geothermal salak, Ltd., PT Holcim indonesia Tbk.—Pabrik Cilacap, PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Palimanan, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset, PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, PT semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Tuban, star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd., dan PT Unilever indonesia Tbk.—Pabrik rungkut untuk menyusun buku ini. Mudah-mudahan tujuan penyusunan buku ini untuk menyebarluaskan praktek-praktek terbaik pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dan tujuan lebih besar untuk membentuk masyarakat pembelajar dapat segera tercapai. selamat kepada para penulis, para editor dan pihak pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. selamat membaca.

Jakarta, Juni 2013

Menteri negara Lingkungan Hidup

Prof. DR. Balthasar Kambuaya, MBA

Page 6: A Journey To Gold

A Journey To Gold v

KOnsEP PrOPEr (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) mengacu kepada konsep dasar pembangunan berkelanjutan yang menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup tidak terpisahkan, serta mutu kehidupan sekarang dan masa depan terletak pada pemenuhan dasar manusia sehingga dapat terwujud masyarakat yang berkelanjutan, tanpa menghancurkan lingkungan yang menjadi tempat bergantung semua makhluk hidup.

Karena itu peran serta dan kerjasama antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat diperlukan untuk mencapai tujuan ini. Keuntungan perusahaan merupakan hasil dari kemampuan perusahaan mengelola lingkungannya dengan pemangku kepentingan, sementara kehadiran dan operasi perusahaan adalah merupakan upaya untuk mengoptimalkan nilai guna bagi seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, perusahaan hanya akan berkelanjutan jika mampu memuaskan pemangku kepentingan secara berkelanjutan.

Buku A Journey to Gold, Mencapai PrOPEr Emas, menyemai kebijakan, melindungi lingkungan berisi gagasan dan misi pokok dari penerima penghargaan PrOPEr Emas 2012 dalam upaya menjelaskan nilai-nilai dari masing-masing perusahaan untuk mengoptimalkan nilai guna bagi seluruh kepentingan pemangku kepentingan, sehingga memperoleh penghargaan PrOPEr Emas.

semoga buku ini dapat memberikan inspirasi kepada pembaca, bahwa pengelolaan suatu kegiatan perusahaan harus secara nyata dirasakan dan diakui oleh seluruh pemangku kepentingan.

Jakarta, Juni 2013

Prof. DR Ir. Surna Tjahja Djajadiningrat, M.Sc.Guru Besar Manajemen LingkunganSchool of Business and Management Institut Teknologi Bandung

SambutanKetua Dewan Pertimbangan PROPER

Page 7: A Journey To Gold

vi A Journey To Gold

sEBUAH pepatah Cina kuno menyatakan, “Beri dia ikan, maka dia akan makan untuk sehari. Ajarkan dia untuk memancing ikan, maka dia akan makan untuk selamanya.” seperti itulah filosofi yang seharusnya dianut perusahaan-perusahaan dalam mempraktikkan tanggung jawab sosial mereka. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Csr (Corporate social responsibility) dewasa ini, dan pada hakikatnya, sudah melampaui sekadar charity, atau sekadar memberi ikan. Program-program Csr yang diemban perusahaan-perusahaan dewasa ini sudah pada taraf mengajarkan masyarakat untuk memancing ikan.

Csr, jika dijalankan dengan baik, benar dan berkelanjutan oleh perusahaan di lingkungan di mana perusahaan beroperasi akan memberi kontribusi nyata dalam perbaikan dan peningkatan taraf hidup masyarakat serta meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi bangsa. saya kira, pelaksanaan Csr yang tepat sasaran dan tepat guna serta dibudayakan akan dapat mewujudkan sila kelima dari Pancasila, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.”

Makna penting Csr bagi pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat indonesia tersebut sudah lama disadari oleh pemerintah republik indonesia, hingga pemerintah pun menerbitkan undang-undang yang mengatur agar organisasi-organisasi atau kegiatan bisnis menyisihkan sebagian dari keuntungan mereka untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan di mana mereka beroperasi, dan dampak-dampak dari operasinya mempengaruhi kondisi masyarakat dan lingkungan.

saya sangat mensyukuri terbitnya buku ini, karena kehadirannya akan memberi warna tersendiri pada dunia bisnis di negeri ini, dengan menawarkan suatu pendekatan strategis kepada keberlanjutan bisnis yang tidak melulu berlandaskan keuntungan finansial. semoga buku ini mencapai tujuan dari penulisan dan penerbitannya, yaitu menginspirasi dunia bisnis maupun organisasi-organisasi nirlaba untuk menerapkannya demi kemakmuran bersama bangsa indonesia. Kepada para penulis dan editor, sekretariat PrOPEr Kementerian Lingkungan Hidup dan kesebelas perusahaan peraih PrOPEr Emas 2012 yang mendukung dalam mewujudkan buku ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Jakarta, Juni 2013Anggota Badan Pemeriksa Keuangan ri,

DR Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum.

Sekapur Sirih

Page 8: A Journey To Gold

A Journey To Gold vii

Daftar Isiiii Sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidupv Sambutan Ketua Dewan Pertimbangan PROPERvi Sekapur Sirih01 Pendahuluan19 The Sowing of Virtues To Protect The Environment 25 Warisan Hijau Bagi Anak-Cucu47 Bentang Bersih Bontang65 Investasi Kehidupan Yang Berkelanjutan87 Menjadi Berdaya Lewat Posdaya109 Melukis Asa Sebening Rasa127 Membangun Keberlanjutan Dengan Pertanian Ramah Lingkungan dan Pengurangan Emisi147 Selaras Mencapai Cita-Cita Untuk Kehidupan Yang Harmonis165 Lingkungan Baik Pangkal Prestasi Perusahaan181 Bintang Terang Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Bersih195 Menyentuh Kehidupan Masyarakat Indonesia Setiap Hari

Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan, Mengurangi Dampak Lingkungan dan Meningkatkan

Penghidupan Masyarakat Indonesia”

Table of Content

-

-

-IntroductionThe Sowing of Virtues To Protect The EnvironmentGreen Heritage for Our Next GenerationsThe Clean Landscape of BontangSustainable Life InvestmentsBecoming Powerful Through the Posdaya Painting a Pattern of Hope As Clear As the SensesDeveloping Sustainability With Environmentally Friendly Agriculture and Emission ReductionThe Harmony in Achieving the Ideals for a Harmonious LifeBetter Environment for Many, Better Achievement for CompanyThe Bright Star of Community Development and Clean DevelopmentTouching the Every Day Lives of the Indonesian PeopleImproving Health and Welfare, Reducing Environmental Impact and Improving the Livelihood of the Indonesian People

Page 9: A Journey To Gold

viii A Journey To Gold

Page 10: A Journey To Gold

A Journey To Gold 1

01BAB | CHAPTER

PENDAHULUANINTRODUCTION

Page 11: A Journey To Gold

2 A Journey To Gold

PendahuluanIntroduction

Krisis ekonomi global pada tahun 2008 terbukti menjadi sinyal bahwa kita hidup di dunia milik bersama, di mana semua sektor harus terus-menerus melewati proses perubahan strategis.

THE global economic crisis in 2008 proved to be a sign that we live in a shared world, where all sectors have to constantly go through the process of strategic change.

Page 12: A Journey To Gold

A Journey To Gold 3

Krisis ekonomi global pada tahun 2008 terbukti menjadi sinyal bahwa kita hidup di dunia milik bersama, di mana semua sektor harus terus-menerus melewati proses perubahan strategis.

Waktunya telah tiba untuk memberikan makna baru bagi tanggung jawab perusahaan. Perusahaan-perusahaan berbasis bisnis menempatkan aspek-aspek pengaruh dan kinerja di bidang ini di pusat strategi bisnis perusahaan dan siap menjadi akuntabel kepada semua pemangku kepentingan. Memiliki pendekatan perusahaan yang bertanggung jawab dalam upaya mereka untuk menunjang pencapaian finansialnya akan menjadi kepentingan yang utama mulai saat ini.

Pemerintah, komunitas bisnis, dan masyarakat umum perlu bekerja sama dalam mencari solusi untuk masalah-masalah yang melanda seluruh dunia, seperti perubahan iklim, konservasi air, produktivitas energi, hak asasi manusia dan pengembangan masyarakat. Bahkan bila jawaban-jawaban segera tidak dapat ditemukan, dialog antar sesama mesti dikembangkan untuk menyediakan kepemimpinan dalam menghadapi perubahan. Berkat strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan yang didasari pada pondasi keberlanjutan, perusahaan-perusahaan kini dapat mengembangkan sejumlah peluang.

investasi dalam mengembangkan wilayah-wilayah tidak hanya meningkatkan

THE global economic crisis in 2008 proved to be a sign that we live in a shared world, where all sectors have to constantly go through the process of strategic change.

The time has come to give a new meaning to corporate responsibility. Business-based organizations put aspects of influence and performance in this area in the center of a company’s business strategy and is ready to be accountable to all stakeholders. Having a responsible corporate approach in their effort to support financial achievements will be of paramount importance from this point on.

The government, the business community, and the general public need to work together to find solutions to the problem that plagued the whole world, such as climate change, water conservation, energy productivity, human rights and community development. Even if the answers cannot be found immediately, a mutual dialogue should be developed to provide leadership in the face of change. Thanks to the strategies and policies that are based on the foundation of sustainability, companies are now able to develop a number of opportunities.

investments in developing regions not only improve corporate responsibility but also ensure higher levels of financial accomplishments for the business. Developing new levels of dialogue with stakeholder groups within the sphere of

Page 13: A Journey To Gold

4 A Journey To Gold

tanggung jawab perusahaan tetapi juga memastikan aras-aras yang lebih tinggi dari pencapaian-pencapaian finansial bagi bisnis. Mengembangkan aras-aras dialog baru dengan kelompok-kelompok pemangku kepentingan di dalam ranah pengaruh suatu perusahaan di wilayah-wilayah di mana ia berkegiatan, merespon kepada komitmen-komitmen, terlibat dalam investasi-investasi yang menjawab kebutuhan-kebutuhan lokal, membawanya semakin dekat ke masyarakat, di mana ia berada.

Mengabaikan kebutuhan masyarakat mengisyaratkan risiko yang signifikan di dunia bisnis dewasa ini. sebagai warga perusahaan (corporate citizen), prioritas perusahaan-perusahaan adalah untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Tujuan perusahaan sebagai bisnis yang bertanggung jawab bukan hanya untuk mendukung masyarakat, tetapi juga untuk menetapkan prioritas-prioritas terkait lingkungan di mana ia berada dan bertindak sesuai dengannya.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPEMBAnGUnAn berkelanjutan (sustainable development) menghendaki adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan pemangku kepentingan (stakeholders). Masing-masing pemangku kepentingan melakukan perannya sesuai dengan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki. Dunia usaha sebagai salah satu pemangku kepentingan memegang peranan yang cukup penting karena potensinya dalam hal modal dan sumber daya manusia.

Partisipasi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan diwujudkan melalui

influence of a company in areas where it does its activities, responding to commitments, engaging in investments that respond to local needs, bring it closer to the public , in which it is located.

ignoring the needs of the community suggests a significant risk in today’s business world. As a corporate citizen, the priority of companies is to continue to engage in activities that are in line with the principles of sustainability. The objective of a company as a responsible business is not only for the support of the community, but also to set priorities related to the environment where it is located and act accordingly.

Corporate Social ResponsibilitysUsTAinABLE development requires a harmonious relationship between the government, businesses, and stakeholders. Each of these stakeholders perform its part in accordance with each capacity and competency. The business world as one of the stakeholders plays a fairly important role because of its potential in terms of capital and human resources.

The participation of businesses in sustainable development is realized through the development of caring programs to communities surrounding the company, which is called a corporate social responsibility or Csr. Csr is an effort to create the continuity of efforts in creating and maintaining a balance between profit, social functions and the preservation of the environment (triple bottom line).

social responsibility can mean concern of managers of companies with regard to the social, environmental, political, human and financial consequences of the actions they take. in the

Page 14: A Journey To Gold

A Journey To Gold 5

pengembangan program kepedulian perusahaan kepada masyarakat di sekitarnya yang disebut tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility, Csr). Csr merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line).

Tanggung jawab sosial dapat diartikan kepedulian para pengelola suatu perusahaan berkenaan dengan konsekuensi sosial, lingkungan, politik, manusia dan keuangan atas tindakan-tindakan yang mereka ambil. Di dalam pengimplementasiannya, diharapkan agar unsur-unsur perusahaan, pemerintah dan masyarakat saling berinteraksi dan mendukung, supaya Csr dapat diwujudkan secara komprehensif, sehingga dalam pengambilan keputusan, menjalankan keputusan dan pertanggungjawabannya dapat dilaksanakan bersama. 1

Perkembangan Csr untuk konteks indonesia (terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan Csr untuk kategori discretionary responsibilities) dapat dilihat dari dua perspektif yang berbeda. Pertama, pelaksanaan Csr memang merupakan praktik bisnis secara sukarela (discretionary business practice), artinya pelaksanaan Csr lebih banyak berasal dari inisiatif perusahaan dan bukan merupakan aktivitas yang dituntut untuk dilakukan perusahaan oleh peraturan

implementation, it is expected that elements of businesses, the government and the society interact and support each other, so that Csr can be realized in a comprehensive manner, so that in making decisions, running the decisions and its accountability can be jointly implemented.

The development of Csr in the indonesian context (particularly with regard to the implementation of Csr in the category of discretionary responsibilities) can be viewed from two different perspectives. First, the implementation of Csr is a discretionary business practices, meaning that the implementation of Csr initiatives comes more from the company and is not an

1 Jackie Ambadar, Corporate Social Responsibility (Csr) Dalam Praktek di indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2002.2 Adapun pengaturan Csr di dalam UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 74 adalah sebagai berikut: (a) Perseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan; (b) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban perseroan yang diangggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran; (c) Perseroan yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. sedangkan pengaturan di dalam UU no. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15 huruf b adalah sebagai berikut: “setiap penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.”

3 Mukti nD Fajar, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. 4 http://en.wikipedia.org/wiki/Community_development.

Page 15: A Journey To Gold

6 A Journey To Gold

perundang-undangan yang berlaku di indonesia. Kedua, pelaksanaan Csr bukan lagi merupakan discretionary business practice, karena pelaksanaannya sudah diatur oleh undang-undang (bersifat mandatory). Di indonesia sendiri, munculnya Undang-Undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) menandai babak baru pengaturan Csr. selain itu, pengaturan tentang Csr juga tercantum di dalam Undang-Undang no. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. 2

Dalam Undang-Undang ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat, maka ditentukan bahwa perusahaan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan. Untuk melaksanakan kewajiban perusahaan tersebut, kegiatan Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Kegiatan tersebut dimuat dalam laporan tahunan perusahaan. Dalam hal perusahaan tidak melaksanakan

activity that is required by laws applying in indonesia to be done by the company. second, the implementation of Csr is no longer a discretionary business practice, because its implementation is mandatory. in indonesia alone, the emergence of the Act no. 40 of 2007 on Limited Liability Companies (Corporate Law) marked a new stage in Csr regulations. Moreover, the regulation of Csr is also listed in Law no. 25 of 2007 on investment.

in this Act is governed the social and environmental responsibilities aimed at realizing sustainable economic development to improve the quality of life and environment for the benefit of the company itself, the local community and society at large. This provision is intended to support corporate relations that are harmonious, balanced, and in accordance with the environment, values, norms, and culture of the local community, it is determined that a company whose business activities in the field and/or related to the natural resources is required to implement social and Environmental responsibility. To carry out the obligations of the company, the activities of social and Environmental responsibility must be budgeted and accounted for as expenses that the company conducted with regard to the appropriateness and reasonableness. The activities will be contained in the company’s annual report. in case the company does not carry out the Environmental and social responsibility, the company in question is subject to sanctions in

1 Jackie Ambadar, Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Praktek di Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2002.2 As for the Csr regulations in the Law no. 40 of 2007 on Limited Liability Companies in article 74 is as follows: (a) The Company conducting its business

activities in the field and/or related to the natural resources is required to carry out social and environmental responsibilities; (b) The social and environmental responsibilities as referred to in paragraph 1 are the obligation of the company to be budgeted and calculated as the company’s cost which implementation is done with respect to compliance and fairness; (c) Companies that do not undertake the obligation referred to in paragraph 1 will be sanctioned in accordance with the statutory provisions. While the regulation in the Law no. 25 of 2007 on investment article 15 letter b is as follows: “Each investment shall implement a corporate social responsibility.”

3 Mukti nD Fajar, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. 4 http://en.wikipedia.org/wiki/Community_development

Page 16: A Journey To Gold

A Journey To Gold 7

Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan, maka perusahaan yang bersangkutan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pada hakikatnya, tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan (Csr) telah banyak diterapkan oleh perusahaan secara sukarela. Csr dilakukan berdasarkan kesadaran perusahaan untuk keberlanjutan usahanya, sehingga Csr menjadi bagian dari strategi perusahaan. setidaknya ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha merespon dan mengembangkan tanggung jawab sosial perusahaan sejalan dengan usahanya:a. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat

dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat.

b. Hubungan masyarakat dan kalangan bisnis seharusnya merupakan hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme.

c. Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial. 3

substansi keberadaan prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan (Csr) adalah dalam rangka memperkuat kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan pemangku kepentingan yang terkait dengannya, baik lokal, nasional maupun global.

selanjutnya, konsep Csr mulai berkembang pada bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah community development (Comdev). Community development dilaksanakan oleh korporasi dengan mengacu pada nilai keadilan dan kesetaraan atas kesempatan, pilihan partisipasi, timbal balik dan kebersamaan.4 Berawal dari perusahaan yang mempunyai kesadaran sebagai

accordance with the provisions of the legislation.in essence, social and environmental responsibility for the company (Csr) has been widely adopted by companies voluntarily. Csr is based on awareness of the company for its business continuity, so that the Csr become a part of corporate strategy. Csr performed based on awareness of the company for its business continuity, so that the Csr becomes a part of corporate strategy. There are at least three important reasons why the business community responds and develops corporate social responsibility in line with its business:a. The company is a part of the community

and therefore it is natural that companies consider the interests of society.

b. The relationship of the community and business circles should be a relationship that has a symbiotic mutualism by nature.

c. social responsibility activities are one way to reduce or even avoid social conflicts.

The substance of the existence of the principles of social and environmental responsibility for the company (Csr) is to strengthen the company’s ability to adapt to the environment, communities and stakeholders associated with it, both locally, nationally and globally.

Furthermore, the concept of Csr began to flourish in the forms of community empowerment or better known as community development (ComDev). Community development programs are implemented by corporations with reference to the values of justice and equality for opportunities, participatory choices, reciprocity and solidarity.4 starting from a company that has the awareness of being part of the community (corporate citizenship) as well as a business institution, the concept of Csr is thus began to be designed as part of the company’s business strategy (corporate strategy).

Page 17: A Journey To Gold

8 A Journey To Gold

bagian dari masyarakat (corporate citizenship) sekaligus sebagai institusi bisnis, maka konsep Csr mulai didesain menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan (corporate strategy).

Hidup Berdampingan Dengan MasyarakatPEMBErDAYAAn masyarakat merupakan suatu proses pengembangan di mana masyarakat mengambil inisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi mereka. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi jika para warganya berpartisipasi.

suatu upaya hanya bisa dianggap “pemberdayaan masyarakat” jika kelompok masyarakat atau komunitas menjadi agen-agen pembangunan atau disebut juga sebagai subyek. Di sini, subyek-subyek tersebut merupakan motor penggerak, dan bukan hanya penerima manfaat dari obyek.

Dewasa ini, tuntutan-tuntutan masyarakat yang tidak terinstitusionalisasi semakin penting dan signifikan sebagai suatu efek

Living in Harmony With the Surrounding Community

THE empowerment of the community is a development process in which people take the initiative to start the process of social activities in order to improve their circumstances. Community empowerment can only transpire if its members participate.

An attempt could only be considered “community empowerment” if a group of people or community becomes development agents, also known as subjects. Here, the subjects are the promoters, and not just the beneficiaries of the object.

Today, the demands of people that are not institutionalized become increasingly important and significant as the effect of democratization in all spheres of life. This social phenomenon certainly also influenced the development of the industrial sector. This fact gives a strong hint that community development activities are considered more important for the continuation

Page 18: A Journey To Gold

A Journey To Gold 9

demokratisasi di semua bidang kehidupan. Fenomena sosial ini pasti juga mempengaruhi perkembangan di sektor industri. Kenyataan ini memberi petunjuk kuat bahwa kegiatan pengembangan masyarakat dianggap lebih penting bagi kelanjutan bisnis di suatu daerah, lantaran sumber daya alam yang tidak terbarui, di mana akan ada aset masyarakat yang hilang (lost opportunity). Karena itu, sumber daya ini harus dikelola dengan bijak, melalui pembangunan berkelanjutan yang mencakup masyarakat-masyarakat lokal dalam program pengembangan masyarakat dari sebuah perusahaan, dengan memperhatikan generasi masa depan.

Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang berdekatan dengan operasi perusahaan merupakan pemangku kepentingan yang sangat penting. Ada di antara mereka kelompok-kelompok orang yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Perusahaan-perusahaan harus menyadari bahwa ada orang-orang yang hidup di sekitar pabrik-pabriknya atau kawasan operasinya yang seharusnya diberdayakan agar tidak terlalu bergantung.

Untuk meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi dari masyarakat-masyarakat yang berada di sekitar daerah operasinya, perusahaan-perusahaan menciptakan program-program pemberdayaan dalam rangka Pengembangan Masyarakat. Program-program ini merupakan perwujudan dari gagasan bahwa perusahaan merupakan bagian dari masyarakat.

Kesebelas perusahaan yang dibahas dalam buku ini mewakili gambaran perusahaan-perusahaan yang menerapkan program-program Csr secara voluntary, bukannya mandatory, atau bersifat beyond compliance. Upaya-

of a business in an area, because natural resources are not renewable, where community assets will be lost (lost opportunity). Therefore, these resources must be managed wisely, through sustainable development that includes local communities in a community development program of a company, taking into account future generations.

People living in areas adjacent to a company’s operations are very important stakeholders. There are among those groups of people who are in a disadvantageous position. Companies should be aware that there are people who live around their factories or operation areas which should be empowered so as not to overly dependent.

To improve the socio-economic life of the communities located around the area of operation, companies create empowerment programs in the framework of Community Development. These programs are the embodiment of the idea that a company is part of the community.

The eleven companies that are discussed in this book represents a snapshot of companies that implement Csr programs voluntarily, rather than mandatory, or are beyond compliance. Efforts that are run by the these eleven companies represent the achievement of innovation, value creation and environmental excellence that are the goals of a rating program proclaimed by the Ministry of Environment (MOE) of the republic of indonesia, which is acronymed as PrOPEr (Company Performance ratings Program).

The PrOPEr ratings are marked with certain colors that encourage companies to be more focused on preserving the environment, which

Page 19: A Journey To Gold

10 A Journey To Gold

upaya yang dijalankan kesebelas perusahaan tersebut mewakili pencapaian inovasi, penciptaan nilai dan keunggulan lingkungan yang menjadi tujuan dari diselenggarakannya program pemeringkatan yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup republik indonesia (KLH), yang diakronimkan sebagai PrOPEr (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan).

Pemeringkatan PrOPEr ditandai dengan warna-warna tertentu yang mendorong perusahaan-perusahaan agar lebih berfokus pada pelestarian lingkungan, yang pada gilirannya menciptakan keberlanjutan bagi perusahaan maupun bagi lingkungan dan masyarakat di mana perusahaan tersebut berada. PrOPEr merupakan program unggulan Kementerian Lingkungan Hidup yang dikemas dalam bentuk kegiatan pengawasan dan pemberian insentif dan/atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan. Dimulai sejak tahun 1996, penghargaan PrOPEr diberikan berdasarkan perangkat penilaian yang landasannya ada pada Undang-Undang no. 32 tahun 2009 mengenai Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri negara Lingkungan Hidup no. 05 tahun 2011 tentang PrOPEr.

Pemberian penghargaan PrOPEr bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellence) melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3r (reuse, reduce, recycle), efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat.

in turn creates sustainability for the company as well as for the environment and the communities in which the companies find themselves among. PrOPEr is the flagship program of the Ministry of Environment that is packaged in the form of surveillance activities and the provision of incentives and/or disincentives to the management of the business and/or activity. started since 1996, the PrOPEr awards are given based on assessment tools that exist on the Act no. 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment and the Minister of Environment regulation no. 05 of 2011 on PrOPEr.

The PrOPEr awarding aims to encourage companies to adhere to environmental regulations and achieve environmental excellence through the integration of sustainable development principles in the process of production and services, the implementation of environmental management systems, 3r (reuse, reduce, recycle), energy efficiency, resource conservation and the implementation of businesses that are ecthical and responsible to the community through community development programs.

in the PrOPEr ratings for the period of 2011-2012, a total of 1,317 companies from the manufacturing, mining, energy, oil and gas, agro-industrial, industrial estates and services sectors had gone through the examination of environmental management performance by the Environmental supervisory Official (PPLH) of the MoE and/or the regional Environmental supervisory Official (PPLHD) from 22 provinces. The assessment process by the PrOPEr Technical Team from the MoE was followed by discussions by the Advisory Council of PrOPEr consisting of academics, legal practitioners, non-

Page 20: A Journey To Gold

A Journey To Gold 11

Dalam PrOPEr periode 2011-2012, sebanyak 1.317 perusahaan dari sektor manufaktur, pertambangan, energi, minyak dan gas, agroindustri, kawasan industri dan jasa telah melalui pemeriksaan kinerja pengelolaan lingkungannya oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dari KLH dan/atau Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) dari 22 provinsi. Proses penilaian Tim Teknis PrOPEr KLH dan Provinsi dilanjutkan dengan pembahasan oleh Dewan Pertimbangan PrOPEr yang terdiri dari kalangan akademisi, praktisi hukum, lembaga swadaya masyarakat, politisi serta media massa yang dipimpin oleh Prof. Dr surna T. Djajadiningrat.

Hasilnya, jumlah dan komposisi peringkat pada periode ini adalah 12 perusahaan (1%) mendapatkan peringkat Emas, 119 perusahaan (9%) memperoleh peringkat Hijau, 771 perusahaan (59%) meraih peringkat Biru, dan 331 perusahaan (25%) diganjar dengan peringkat Merah. Dalam kurun waktu 2011-2012 terdapat sebanyak 79 perusahaan (6%) yang mendapatkan peringkat Hitam dari KLH, akibat pengelolaan limbah yang cukup mengkhawatirkan bagi pencemaran lingkungan. Peringkat Hitam merupakan peringatan bagi perusahaan yang tak menaati pengelolaan lingkungan.

Jumlah perusahaan yang mendapatkan peringkat Hitam itu mengalami kenaikan dibandingkan periode 2010-2011 yang hanya tercatat 49 perusahaan. Ke-79 perusahaan tersebut mendapat kesempatan selama enam bulan untuk melakukan perbaikan, namun bila masih melanggar mereka akan diproses hukum sesuai prosedur yang berlaku.

governmental organizations, politicians and the media, led by Professor surna T. Djajadiningrat, M.sc., Ph.D.

As a result, the amount and composition of this period are 12 companies (1%) get the Gold rating, 119 companies (9%) received the Green rating, 771 companies (59%) are rated as Blue, and 331 companies (25%) was rewarded with the red rating. in the period of 2011-2012 there were as many as 79 companies (6%) that were rated as Black by the MoE, as a result of waste management that might cause environmental pollution. The Black rating is a warning for companies that do not comply with environmental management.

The number of companies that were rated as Black increased compared to the 2010-2011 period with only 49 companies. All of the 79 companies for six months got the opportunity to make improvements, but if they still violate the law they will be processed in accordance with applicable procedures.

Compared with the previous period, in which the number of participants of the PrOPEr ratings reached 1,002 companies, those winning the Gold rose 140%, 119% Green, 59% Blue, but the red rating increased 25% and Black 6%. The rise in the red and Black ratings is caused by the increase in PrOPEr participanting companies that still do not understand all of the prevailing regulations.

in the assessment during the period of 2011-2012, 12 companies were rated Gold, and received the award directly from the Vice President of the republic of indonesia, namely PT Adaro indonesia, PT Badak nGL, Chevron Geothermal indonesia, Ltd. Darajat Unit, Chevron Geothermal

Page 21: A Journey To Gold

12 A Journey To Gold

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, di mana jumlah peserta PrOPEr mencapai 1.002 perusahaan, peraih peringkat Emas meningkat 140%, Hijau 119%, Biru 59%, namun peringkat Merah meningkat menjadi 25% dan Hitam 6%. Masih meningkatnya peringkat Merah dan Hitam disebabkan oleh bertambahnya perusahaan peserta PrOPEr yang masih belum memahami seluruh peraturan yang berlaku.

Pada periode penilaian tahun 2011-2012 ini, tercatat 12 perusahaan yang mendapat peringkat Emas, dan menerima penghargaan langsung dari Wakil Presiden ri, yaitu PT Adaro indonesia, PT Badak nGL, Chevron Geothermal indonesia, Ltd. Unit Panas Bumi Darajat, Chevron Geothermal salak, Ltd., PT Erna Djuliawati (Lyman Group), PT Holcim indonesia Tbk.—Pabrik Cilacap, PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Palimanan, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset, PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, PT semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Tuban, star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd., dan PT Unilever indonesia Tbk.—Pabrik rungkut.

sebelas dari daftar perusahaan-perusahaan di ataslah yang menjadi pokok bahasan dalam buku ini, dengan mengetengahkan berbagai aktivitas tanggung jawab sosial mereka dalam rangka pengembangan masyarakat, yang pada gilirannya berhasil mendorong mereka mencapai inovasi, penciptaan nilai dan keunggulan lingkungan.

PROPER Selayang PandangsEJArAH kelahiran PrOPEr tidak dapat dilepaskan dari program kali bersih (PrOKAsiH). Dari PrOKAsiH, ditarik satu pelajaran penting, bahwa pendekatan pegelolaan lingkungan konvensional “command and control” ternyata

salak, Ltd., PT Erna Djuliawati (Lyman Group), PT Holcim indonesia Tbk.—Cilacap Plant, PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Factory, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset, PT Pertamina Geothermal Energy Kamojang Area, PT semen Gresik (Persero) Tbk. Tuban Factory, star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd., dan PT Unilever indonesia Tbk.—rungkut Factory.

Eleven of the above-mentioned companies are the subject of this book, by presenting the various activities of their social responsibility in the context of community development, which in turn encourages them successfully in achieving innovation, value creation and environmental excellence.

PROPER At A GlanceTHE birth of PrOPEr is inseparable from the clean river program (PrOKAsiH). From PrOKAsiH is drawn one important lesson that the conventional approach to environmental management in the “command-and-control” manner is not able to drive performance improvement in the company’s overall environmental management. At the beginning of PrOKAsiH, the environmental law enforcement system was weak, the regulatory systems inadequate and the capacity and number of environmental wardens was limited. in the 1990s, it was difficult to expect industries to comply with regulations and they were not willing to invest money to build WWTPs (Waste Water Treatment Plants). Even if they were investing, it was difficult to expect the WWTPs were ever operating properly.

The World Bank (1990) found an imbalance in the pattern of industrial pollution load disposal into rivers. About 10% of the industrial

Page 22: A Journey To Gold

A Journey To Gold 13

tidak dapat mendorong peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan secara menyeluruh. Pada awal pelaksanaan PrOKAsiH, sistem penegakan hukum lingkungan masih lemah, sistem peraturan belum memadai dan kapasitas serta jumlah pengawas lingkungan hidup juga masih terbatas. Tahun 1990-an, sulit mengharapkan industri patuh terhadap peraturan dan bersedia menginvestasikan uang untuk membangun iPAL (instalasi Pengolahan Air Limbah). Bahkan jika mereka sudah investasi, sulit untuk mengharapkan iPAL tersebut dioperasikan secara benar.

Bank Dunia (1990) menemukan terjadinya ketimpangan dalam pola pembuangan beban pencemaran industri ke sungai. sekitar 10% industri peserta PrOKAsiH ternyata menghasilkan 50% dari total BOD yang dibuang oleh seluruh industri yang diawasi. Jika distribusi ini ditarik lebih ke atas, ternyata 75% dari total BOD yang dibuang oleh industri PrOKAsiH “hanya” dihasilkan oleh 20% industri. industri yang benar-benar “bersih” jumlahnya kurang dari 50% dan kontribusinya relatif kecil, yaitu 5% dari total beban pencemarannya yang dibuang ke sungai PrOKAsiH.

Pendekatan command and control akan efektif jika sistem yang ada mampu memastikan seluruh entitas yang diatur patuh terhadap peraturan yang ditetapkan. Pelajaran penting lain dari PrOKAsiH adalah, pertama: 10% dari industri yang membuang air limbah dengan beban pencemaran tinggi merupakan target utama pengawasan. Pengawasan akan efektif jika dilakukan pada target-target pengawasan selektif, yakni industri-industri yang menimbulkan dampak paling signifikan terhadap lingkungan. Pertanyaan kemudian muncul, mengapa industri yang berada pada kondisi pengawasan yang sama-sama masih

participants of PrOKAsiH were producing 50% of the total BOD discharged by all industries that were being surveyed. if the distribution is drawn over the top, 75% of the total BOD that was disposed by PrOKAsiH industries were “only” generated by 20% of them. The number of industries that were truly “clean” was less than 50% and their contribution was relatively small, i.e. 5% of the total pollution load disposed into PrOKAsiH rivers.

The command-and-control approach would be effective if the existing system is capable of ensuring that all regulated entities adhere to the rules set. Another important lesson from PrOKAsiH is, first, that 10% of the industries that disposed waste water with high pollution load are the main target of surveillance. surveillance will be effective if done on a selective control targets, i.e. industries that pose the most significant impact on the environment. A question then arises, about why industries that are under surveillance and are equally weak showed very different levels of compliance? There are industries that after being surveyed displayed a remarkable leaping performance of environmental management; they were very

Page 23: A Journey To Gold

14 A Journey To Gold

lemah menunjukkan tingkat ketaatan yang sangat berbeda? Ada industri yang setelah diawasi menunjukkan lompatan kinerja pengelolaan lingkungan yang luar biasa, mereka sangat peduli dan menempatkan urusan ini sebagai salah satu prioritas utama. Ada juga industri yang jalan di tempat, tidak peduli dengan limbah yang dihasilkan, tidak peduli dengan sungai yang tercemar dan tidak peduli teguran pejabat pengawas lingkungan hidup.

Mengapa kondisi seperti ini terjadi? Ternyata salah satu faktor penyebabnya adalah sifat pendekatan pengelolaan konvensional (command and control) yang hanya melibatkan dua aktor, yaitu pemerintah sebagai pengawas dan industri sebagai pihak yang diawasi. sesuai dengan hukum aksi-reaksi, maka jika pengawasan dilakukan dengan ketat, pihak yang diawasi merespon dengan patuh terhadap peraturan atau berpura-pura patuh pada saat diawasi. sebaliknya, jika pengawasan lemah maka pihak yang diawasi merasa bebas untuk berbuat sembarangan dan melanggar peraturan. Jika proses pengawasan—penegakan hukum formal—memerlukan waktu dan biaya yang besar bagi kedua belah pihak, di mana kedua belah pihak harus saling berkonfrontasi untuk membuktikan argumentasi masing-masing, maka pengawasan oleh masyarakat dan pasar bermain dengan lebih halus dan sesuai dengan sifat-sifat dasar manusia.

sebagai makluk sosial, manusia berinteraksi dan memerlukan pengakuan atau reputasi agar eksistensinya diakui. industri yang tidak beroperasi dengan bertanggung jawab dapat dihukum oleh masyarakat dengan tidak memberikan “izin sosial” bagi industri tersebut. Tanpa izin sosial, industri tidak dapat beroperasi dengan nyaman, bahkan pada tingkat interaksi

concerned and put the matter as one of their main priorities. There were also industries that are stagnant, do not care about the waste generated, do not regard about polluted rivers and do not care at all about any reprimands from environmental watchdogs.

Why does this condition occur? it turned out that one of the contributing factors is the nature of the conventional management approach (command-and-control), which involves only two actors, namely the government as the inspector and the industry as the inspected party. in accordance with the law of action-and-reaction, if inspection is carried out strictly, the inspected party responds by adhering to the rules or pretend to comply when inspected. Conversely, if supervision is weak, the inspected party feels free to act arbitrarily and tends to violate the rules.

if the process of surveillance—formal law enforcement requires a huge time and cost for both parties, in which both sides have to confront each other to prove their arguments, the surveillance by the public and the market goes more subtle and in accordance with basic human nature.

As social beings, man interacts and requires recognition or reputation for his existence. industries that do not operate in a responsible way can be punished by the public by not providing a “social license” for them. Without a social license, industries cannot operate in a comfortable manner, even at the level of specific interactions they must pay high fees to handle the disharmony in their relations with the community. Time, energy and assets that should be used for activities that may generate profits must be exhausted to deal with social problems.

Page 24: A Journey To Gold

A Journey To Gold 15

tertentu, industri harus membayar ongkos yang tinggi untuk menangani ketidakharmonisan hubungan dengan masyarakat. Waktu, tenaga dan aset yang semestinya digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan laba, ternyata harus habis untuk berurusan dengan masalah sosial. industri sebagai pengejawantahan orang-orang yang ada di dalamnya, akan merasa tidak nyaman kalau teralienasi dari lingkungan sosialnya.

sedangkan pasar akan menghukum perusahaan yang mempunyai reputasi jelek di bidang lingkungan dengan mekanisme supply-demand-nya. Konsumen yang sadar lingkungan akan memilih produk dan jasa yang ramah lingkungan. Jumlah konsumen jenis ini dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan lingkungan semakin banyak jumlahnya. industri yang mempunyai reputasi buruk dalam pengelolaan lingkungan akan ditinggalkan pasar. Jika industri tersebut menjual sahamnya ke publik, maka nilai asetnya akan mengalami depresiasi karena dianggap mempunyai risiko usaha yang tinggi. risiko akibat kemungkinan membayar kompensasi bagi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkannya, atau juga membayar proses litigasi yang dihadapinya, atau juga menghadapi tuntutan ganti rugi dari masyarakat yang terkena dampak sangat tinggi. Pemegang saham tidak ingin uangnya habis untuk membiayai masalah tersebut.

Aktor lain, yaitu masyarakat dan pasar, dapat menghukum perusahaan dengan cepat dan telak hanya bermodalkan satu senjata, yaitu informasi. Apalagi kalau informasi tersebut diperoleh dari sumber yang kredibel. Pejabat pengawas lingkungan hidup, yang berintegritas, dengan kewenangan yang dimilikinya

industries as the embodiment of people in them will feel uncomfortable if being alienated from their social environment.

While the market will reprove companies that have a bad reputation in the field of environment through their supply-and-demand mechanism. Environmentally conscious consumers will choose products and services that are environmentally friendly. The number of consumers of this type will grow along the increasing public awareness toward environmental protection. industries that have a bad reputation in environmental management will be dumped by the market. if the industries are publicly traded, the value of their assets will depreciate because it is considered to have high business risks. risks due to the possibility of recompensing for pollution and environmental damages they caused, or even pay the litigation they would face, or also face claims for compensations from the affected people is very high. shareholders do not wish to lose their money to shell out such problems.

Other actors, namely the public and the market, can penalize companies quickly and soundly with one weapon only, i.e. information. The better if the information is obtained from a credible source. Official environmental watchdogs, with integrity, with their authority have access to valid and reliable information. This information is very powerful in establishing image or reputation, especially if the information is presented in a simple and memorable way. The image will increasingly be embedded and widespread in the mind of the public.

Based on this, PrOPEr is developed with a few basic principles, namely that the PrOPEr participants are selective, i.e. for industries

Page 25: A Journey To Gold

16 A Journey To Gold

mempunyai akses informasi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan. informasi ini sangat ampuh untuk membentuk pencitraan atau reputasi, apalagi kalau informasi tersebut disampaikan dalam bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Pencitraan akan semakin melekat dan tersebar luas dalam ingatan masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut maka PrOPEr dikembangkan dengan beberapa prinsip dasar, yaitu peserta PrOPEr bersifat selektif, yaitu untuk industri yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan dan peduli dengan citra atau reputasi. PrOPEr memanfaatkan masyarakat dan pasar untuk memberikan tekanan kepada industri agar meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dan pasar dilakukan dengan penyebaran informasi yang kredibel sehingga dapat menciptakan pencitraan atau reputasi. informasi mengenai kinerja perusahaan dikomunikasikan dengan menggunakan warna untuk memudahkan penyerapan informasi oleh masyarakat.

Peringkat kinerja usaha dan/atau kegiatan yang diberikan terdiri dari:a) Emas adalah untuk usaha dan/atau kegiatan

yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.

b) Hijau adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien dan melakukan upaya tanggung jawab sosial dengan baik.

that make a significant impact on the environment and care about their image and reputation. PrOPEr make use of the public and the market to put pressure on industries to improve the performance of their environmental management. The empowerment of the community and the market is performed through the spread of credible information, so as to create their image or reputation. The information about a company’s performance is communicated by using certain colors to facilitate the absorption of information by the public.

The ratings of business performances and/or activities are made of:

a) Gold is for businesses and/or activities that have consistently demonstrated environmental excellence in terms of production or service processes, conducting business ethically and responsibly towards society.

Page 26: A Journey To Gold

A Journey To Gold 17

c) Biru adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d) Merah adalah upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

e) Hitam adalah untuk usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.

b) Green is for businesses and/or activities that have performed environmental management beyond compliance through the implementation of environmental management systems, efficient utilization of resources and carried out social responsibility in a fine manner.

c) Blue is for businesses and/or activities that have performed environmental management as required in accordance with any applicable laws.

d) red denotes that the environmental management effort does not meet the requirements stipulated in the law.

e) Black is for businesses and/or activities that intentionally perform any act or omission that leads to pollution or environmental damage and violations of laws and regulations applicable or not carrying out administrative sanctions handed down to them.

Page 27: A Journey To Gold

18 A Journey To Gold

Page 28: A Journey To Gold

A Journey To Gold 19

02BAB | CHAPTER

Menyemai Kebajikan Untuk Melindungi Lingkungan

The Sowing of Virtues To Protect The Environment

Page 29: A Journey To Gold

20 A Journey To Gold

Menyemai Kebajikan Untuk Melindungi LingkunganThe Sowing of Virtues To Protect The Environment

BEnCAnA yang kerap terjadi di indonesia membuat pelaksanaan program tanggung jawab perusahaan atau Corporate social responsibility (Csr) berbagai perusahaan di negeri ini masih didominasi bentuk donasi. Program donasi pasca bencana itu tetap menjadi pilihan beberapa perusahaan lokal dan nasional, karena mereka masih belum komprehensif memahami Csr.

DisAsTErs that often occur in indonesia make the implementation of the corporate social responsibility (Csr) of companies in the country is still dominated by donations. A post-disaster donation program remains an option of several local and national companies, because they still have not been comprehensively understanding Csr.

Page 30: A Journey To Gold

A Journey To Gold 21

BEnCAnA yang kerap terjadi di indonesia membuat pelaksanaan program tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibility (Csr) berbagai perusahaan di negeri ini masih didominasi bentuk donasi. Program donasi pasca bencana itu tetap menjadi pilihan beberapa perusahaan lokal dan nasional, karena mereka masih belum komprehensif memahami Csr.

selain itu, kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang masih memprihatinkan semakin menggiatkan perusahaan-perusahaan untuk menjalankan program Csr-nya dalam bentuk donasi. Walaupun bantuan berbentuk donasi masih perlu dilakukan, namun program donasi ini dinilai kurang tepat bagi strategi bisnis perusahaan. Perusahaan seharusnya tetap memiliki prioritas program Csr yang strategis bagi keberlanjutan perusahaan. Dalam hal ini, bentuk Csr yang dilaksanakan tetap berkaitan dengan inti bidang bisnis perusahaan bersangkutan.

Bantuan yang diberikan seharusnya lebih bersifat pemberdayaan dan tetap berkelanjutan (sustainable) bagi perusahaan. Maksud program Csr yang berkelanjutan itu adalah pelaksanaan tanggung jawab sosial yang strategis bagi bisnis perusahaan tersebut. Langkah tersebut memberikan nilai tambah tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga menguntungkan perusahaan.

DisAsTErs that often occur in indonesia make the implementation of the corporate social responsibility (Csr) of companies in the country is still dominated by donations. A post-disaster donation program remains an option of several local and national companies, because they still have not been comprehensively understanding Csr.

in addition, socio-economic conditions of the people which are still apprehensive increasingly intensified companies to run its Csr program in the form of donations. Although aids in the form of donation still need to be given, a donation program is considered inappropriate for the company’s business strategy. A company should still have priority strategic Csr program for corporate sustainability. in this case, the form of Csr which is implemented remains associated with the core business area of the company concerned.

The provided assistance should become more empowering and permanent (sustainable) for the company. The purpose of a sustainable Csr program is the implementation of social responsibility strategic for the company/s business. The move adds value not only for the community but also benefit the company.

Page 31: A Journey To Gold

22 A Journey To Gold

Makna sejati CSR sebenarnya bukanlah donasi.Beberapa bidang pelaksanaan Csr strategis yang telah dikembangkan sejumlah perusahaan lokal, nasional maupun multinasional yang bercokol di indonesia di antaranya berfokus pada kesehatan dan pendidikan. Kedua bidang ini memiliki kelebihan; bagi masyarakat, keduanya sangat erat berkaitan dengan kebutuhan hidup mereka, sedangkan bagi perusahaan mudah untuk dikaitkan dengan inti bisnis perusahaan.

Kebanyakan perusahaan yang bergerak di bidang konsumsi, seperti makanan dan minuman, kimia, farmasi serta obat-obatan

The true meaning of CSR is actually not donation.some areas of strategic Csr developed by a number of local, national and multinational companies entrenched in indonesia focus on health and education. Both of these areas have strong merits; for the community, they are closely related to their daily needs, while for the company they are easily associated with the company’s core business.

Most companies engaged in the field of consumption, such as food and beverage, chemical, pharmaceutical and herbal medicines tend to practice their strategic Csr programs

Page 32: A Journey To Gold

A Journey To Gold 23

herbal cenderung menggunakan program Csr strategisnya di bidang kesehatan. sedangkan di bidang pendidikan, perusahaan akan memfokuskan pada investasi sumber daya manusia, selain bagi masyarakat juga bagi perusahaan.

sebelas perusahaan peraih PrOPEr Emas 2011-2012 berikut ini memaparkan program-program Csr mereka yang melampaui bentuk donasi maupun melampaui kepatuhan semata kepada undang-undang, dan sebaliknya menyemai kebajikan untuk melindungi lingkungan.

in the field of healthcare. While in the field of education, the company will focus on investment in human resources, not only for the community but also for the company as well.

The following eleven companies that achieved the PrOPEr Gold in the period of 2011-2012 describe their Csr programs that go beyond the form of donations and beyond mere adherence to the law, and instead sow virtues to protect the environment.

Page 33: A Journey To Gold

24 A Journey To Gold

Page 34: A Journey To Gold

A Journey To Gold 25

Warisan Hijau Bagi Anak-Cucu

PT ADARO INDONESIA

Green Heritage for Our Next Generations

Page 35: A Journey To Gold

26 A Journey To Gold

Warisan Hijau Bagi Anak-CucuGreen Heritage for Our Next Generations

“Hutan tambang Paringin saat ini, merefleksikan kesungguhan Adaro menghijaukan kembali lahan terganggu dan mengembalikan keanekaragaman hayati di dalamnya adalah perwujudan komitmen Adaro untuk memberikan warisan hijau bagi anak-cucu.”

The forest now growing on the land of Paringin, where Adaro used to mine coal, reflects the company’s sincere endeavor to restore the land and return the biodiversity, as a commitment to bequeath to the next generations a green heritage, for them to inhabit and to conserve.

Page 36: A Journey To Gold

A Journey To Gold 27

ADArO memulai perjalanannya 20 tahun lalu di Bumi Borneo dengan komitmen untuk menjadikan tambang bermanfaat bagi masyarakat dan bertanggungjawab dalam mengelola dampak lingkungan dari operasinya. Hingga saat ini komitmen itu terus dipegang, dan dijadikan pedoman dalam tindakan dari level manajemen hingga karyawan lapangan.

Pemanfaatan sumber daya alam demi meningkatkan standar hidup seringkali menempatkan perusahaan tambang dalam situasi yang sulit dimana harus menyeimbangkan antara dampak operasional tambang dan manfaat yang diberikan kepada bangsa dan masyarakat. namun demikian, Adaro telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengembalikan kekayaan hayati dimana dulu pernah berada.

Belasan tahun lalu, alat-alat berat berlalu-lalang di lokasi tambang Paringin Adaro untuk mengupas lapisan tanah penutup (overburden) agar lapisan batubara dapat diekskavasi. namun di sisi lain di wilayah tersebut, beberapa truk juga disiapkan untukmengangkut tanah pucuk (top soil) ke sebuah lokasi penyimpanan top soil untuk digunakan kembali pada waktunya.

Menyuburkan kembali lahan bekas tambang Paringin merupakan sebuah perjuangan yang cukup berat, terutama karena teknologi reklamasi yang kita kenal saat ini belum tersedia

ADArO started its journey in Borneo 20 years ago, carrying with it a commitment to make the mine resources beneficial for the local communities and to manage the environmental impacts of its operations in a responsible manner. The commitment is strongly upheld to this date, and has guided the actions taken by all employees of the company, from the management level to the employees in field operations.

The utilization of natural resources that enhances living standard often places mining companies in a difficult situation where they have to find a balance between the environmental cost incurred by the impact of mining operations and the benefit delivered to the nation and its people. However, Adaro has taken an extensive set of initiatives to return the rich biodiversity to the land it once inhabited.

More than a decade ago, heavy equipment moved back and forth in Adaro’s Paringin mine to remove the overburden layer so that the seam containing coal resources could be exposed for excavation. On the other side of the mine, some trucks were waiting to carry the top soil to a location where the soil would be stored and reserved for restoration activity at a later date.

The reforestation of the impacted land in Paringin mine was quite a challenge back then, especially because the sophisticated reclamation technology of the modern days

Page 37: A Journey To Gold

28 A Journey To Gold

waktu itu. Dengan tangan dan perlengkapan sederhana, tim reklamasi Adaro mematok jarak tanam, melubangi tanah dan menanam bibit pohon satu per satu secara manual. Tanaman covercrops juga ditanam untuk menutupi permukaandan mencegah erosi tanah. Ketika rumput liar mulai merambat di sela bongkahan tanah lapisan penutup batubara, ketika tanaman reklamasi mulai tumbuh, di situlah ketekunan tim reklamasi dalam merawat tanaman diuji.

Lebih dari 15 tahun kemudian, kondisi kesuburan tanah telah membaik dan lahan kembali produktif. Kini, ketika memasuki areal bekas Tambang Paringin, Anda takkan pernah menyangka jika belasan tahun yang lalu di wilayah itu merupakan areal penambangan batubara. Dari kejauhan, pepohonan seakan membentengi bukit dan membentuk kesatuan irama dengan alam di sekitarnya yang teduh. sengon, akasia, eukaliptus,sungkai, cemara, gamal, turi, trembesi, jatiputih dan tanaman lokal lainnya tumbuh rapat. Tanaman pionir lainnya, seperti kaliandra,mersawa, dan meranti, juga tumbuh subur berdampingan. Bekas tambang batubara itu telah disulap menjadi hutan yang lengkap dengan ekosistem yang terjaga di dalamnya.

revegetasi yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama, telah membantu memperbaiki kualitas dan kejernihan air di danau bekas tambang Paringin. Di musim kemarau, ketika air danau di sekitar tambang Adaro kering, danau di lokasi ini selalu terisi air. Hingga mengundang belibis untuk singgah dalam migrasi panjangnya. suasana hening alam terusik oleh belibis yang terbang rendah di air danau dan percikan kaki mereka di air sebelum menyelam untuk meminum air danau.

had not been available. With human hands and simple tools, Adaro’s reclamation team marked the layout and dug the holes on the ground, planting the trees manually, one after one. The cover crops were also planted to cover the surface and protect the soil from erosion. When weeds started to creep on the pieces of the overburden soil, when reclamation plants started to grow, the team’s perseverance in caring for the plants is truly tested.

More than 15 years later, the land has improved and restored, with the soil fertile and productive. now, there is hardly any evidence that there used to be coal mining operations on the site. From a distance, the trees seem to form a fortress fencing the hill, uniting with the calm surrounding. Albizia chinensis, acacia, eucalyptus, Peronema canescens, fir, Gliricidia, scarlet wisteria, Albizia saman, white teak and other local crops are rising and shading the space together with calliandra, mersawa, and shorea. The former coal mine has transformed into a green forest complete with its natural ecosystem.

The long process of vegetation has helped to improve the quality and clarity of the water in the lake formed from the coal pit. in the dry season, a lot of lakes in Paringin are dried but this lake is always filled with fresh water, inviting flocks of grouses to stop by during their long migration. Feathers fly low on the lake and small feet flash the water, breaking the silence with the sound of nature before they dive down and quenched their thirst with the lake water.

Further inside the forest, trees are standing tall to the sky, creating a soothing home for honey bees. The bees can feed themselves nectar and pollens that are abundant on albizia chinensis, acacia, and calliandra trees, and the touch-me-nots that inhabit the forest. Having the

Page 38: A Journey To Gold

A Journey To Gold 29

semakin masuk ke area Paringin, terlihat pohon-pohon besar yang tingginya menjulang ke langit, menciptakan nuansa yang teduh bagi lebah hutan. nektar dan tepung sari yang merupakan makanan utama dengan mudah mereka dapatkan dari pohon sengon, akasia, kaliandra, dan bunga putri yang banyak tumbuh di hutan tambang Paringin. Kolam yang berisi air bekas tambang Paringin menjadi sumber air yang melimpah untuk mereka. sumber-sumber inilah yang membuat lebah hutan dengan koloninya membangun rumah mereka, beranak pinak di pucuk pohon sengon pada musim tertentu.

Nyanyian Bekantan Dari Hutan Paringinselain lebah berbagai jenis serangga berkembang biakdi sana; fauna seperti burung, reptilia, dan babi hutan terlihat menjelajahi pelosok Paringin. Kehadiran binatang-binatang di wilayah Paringin yang telah direklamasi merupakan bukti bahwa simbiosis antara lebah dan vegetasi di areal tersebut berjalan dengan baik, sehingga dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan reklamasi.

lake nearby, the bees are supplied with enough food and water for them to build colonies and reproduce on the trees.

The Chants of the Monkey in the Wilderness of Paringin Other than bees, various types of other insects are also multiplying and inhabiting the forest together with birds, reptiles, and wild boars, which have beenseen in some parts of Paringin. The presence of these animals in the reclaimed forest of Paringin is a proof that they are forming a symbiosis with the forest plants, indicating that the reclamation initiative has been successful.

nasalis lavartus or proboscis monkeys are also a part of this symbiosis. native to Kalimantan, these primates have been classified as an endangered species by the iUCn (international Union for Conservation of nature and natural resources) since 2011 and protected from extinction by many indonesian laws and regulations. Proboscis monkeys can be found near the river on the outskirts of the forest,

sekelompok belibis terbang rendah di atas air danau pit paringin untuk meminum air danau di musim kemarau.A number of grouses fly low on the Paringin Pit Lake to drink the lake’s water in dry season.

Lebah hutan beterbangan di Hutan tambang Paringin membuktikan kesuksesan program reklamasi Adaro.Wild Bees flying around in Paringin Forest proves the success of Adaro’s reclamation program.

Page 39: A Journey To Gold

30 A Journey To Gold

Nasalis lavartus atau bekantan, jenis monyet asli Kalimantan, juga merupakan bagian dari simbiosis ini. sebagai primata asli Kalimantan, bekantan dikategorikan langka (endangered) mulai tahun 2011 oleh iUCn (International Union for Conservation of Natureand Natural Resources). Di indonesia, berbagai peraturan perundang-undangan melindungi primata ini dari kepunahan. Bekantan ditemui di pinggiran hutan dekat sungai, hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan bakau dan kadang-kadang sampai jauh masuk daerah pedalaman. Menurut survei yang dilakukan oleh Universitas Lambung Mangkurat, setidaknya ada 23 bekantan yang hidup di Paringin. Tepatnya terdapat dua kelompok bekantan: satu kelompok terdiri dari satu bekantan jantan dewasa, enam bekantan betina, dan enam bekantan anak-anak, dan dua bekantan yang masih bayi. satu kelompok lainnya berjumlah delapan bekantan yang terdiri dari satu bekantan jantan dewasa, enambekantan betina, dan satu bekantan anak-anak.

saat sinar matahari mulai mengintip dari celah daun, sekelompok bekantan mendatangi lokasi Paringin di mana pohon sengon tumbuh dengan subur. Pagi yang sejuk mereka nikmati dengan mencengkeram cabang pohon sengon, mendaki hingga ujung ranting, dan melompat dengan tangkas bak pemain akrobat yang bergerak dengan cekatan dari satu pohon ke pohon lainnya sebelum mendarat di ranting yang kuat. Kemudian mereka raih pucuk-pucuk daun muda sengon untuk dijadikan santapan. Perut yang kenyang dan semilir angin membawa bekantan tertidur di pucuk pohon sengon.

Adaro telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki lahan bekas tambang agar dapat berfungsi dan berguna kembali sesuai peruntukannya. Kegiatan kerjasama penelitian

peat swamp, freshwater swamp, mangrove and sometimes far in the hinterland.

According to a survey conducted by theUniversity of Lambung Mangkurat, there are two groups of proboscis monkeys inhabiting Paringin area, totaling at least 23 monkeys. One group consists of fifteen monkeys: one adult male, six adult females, six adolescents, and two babies.Another one is a group of eight: one adult male, six females, and one adolescent.

When the sun begins to peek through the leaves, a shrewdness of proboscis monkeys usually pop up on Paringin site to find the tall, green trees. They will enjoy the cool morning clutching on a branch, crawling to the end of the branch and jumping deftly like an acrobatic performer moving gracefully from one tree to another before settling comfortably on a strong branch. Then theypick some young leaf and start to munch a favorite meal.

Adaro has made considerableefforts to restore the mined land to its original condition and

sekitar 23 bekantan hidup di Hutan Paringin membuktikan keberhasilan program reklamasi Adaro.Around 23 proboscis monkeys live in Paringin reclamation area proves the success of Adaro’s reclamation program.

Page 40: A Journey To Gold

A Journey To Gold 31

juga dilakukan bersama Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru seperti penelitian uji jenis tanaman klimaks membuat sebuah model hutan reklamasi di lahan bekas tambang. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa S. leprosula, S. selanica dan A. marginata merupakan jenis tanaman hutan yang cocok untuk dikembangkan di lahan bekas tambang Adaro.

Tak hanya melakukan penelitian, terjun langsung kehutan mencari bibit tanaman asli Kalimantan juga dilakukan oleh tim enviro Adaro dan BPK. Didampingi masyarakat asli, tim eksplorasi menyusuri areal iUPHHK/HPH PT Austral Byna di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dan Kawasan Hutan Lindung GunungLumut di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kondisi hutan yang masih asli tersebut memunculkan harapan bahwa misi tersebut akan tercapai.

setelah dua hari berkeliling hutan, menyambangi wilayah yang sebagian merupakan gunung terjal, akhirnya berhasil dikumpulkan sebanyak 20.172 bibit tanaman hutan. sebagian merupakan tanaman langka yang jarang dijumpai seperti Ulin, Keruin, Tengkawang, Kapur, Biwan, Bayur, dan Keminting rantau. Proses ini memang harus dilalui untuk mencapai tahap akhir suksesi atau terbentuknya suatu ekosistem hutan yang lengkap agar fungsi hutan dapat berkelanjutan di masa depan.

Kesadaran bahwa mereklamasi lahan bukanlah sekadar menghijaukan lahan terus dipupuk Adaro. Mengembalikan fungsi ekologis hanyalah sebagian dari tanggung jawab yangada di pundak. Tanggung jawab yang lebih besar terletak pada bagaimana reklamasi mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya. Komitmen ini sudah diawali Adaro dengan membangun areal bumi perkemahan

make it useful. Extensive research activities have also been conducted by collaborating with the Forestry research institute (BPK) of Banjarbaru, such as the research on climax plantsthat was carried out to find a model for forest reclamation on the mined land. The research has identified that s. leprosula, s. selanica and A. marginata are the forest plants that are feasible for the cultivation in Adaro’s ex-mine area.

Besides conducting the research, Adaro and BPK’s environmental team have also explored the jungle to find the seedlings native to Kalimantan. Guided by the local people, the exploration team wandered around the area under the iUPHHK/HPH of PT Austral Byna in BaritoUtara regency of Central Kalimantan province and Gunung Lumut Conservatory Forest in Paser regency of East Kalimantan province. The pristine forest promised some hope that the mission would be accomplished.

After spending two days to explore the forest, going up and down the hills, the team brought home 20,172 seedlings, including some rare plants like the Borneo ironwood, Dipterocarpus, Borneo tallow nut, Camphor laurel, Biwan, Pterospermum, and Keminting rantau. All these difficult missions must be accomplished to ensure the success in forming a complete forest ecosystem that will be sustainable into an extended future.

Adaro is fully aware that the process of land reclamation does not stop at the action to plant trees to make the land green. restoring the ecological system of the environment is only one part of the responsibility. The greater responsibility lies in how to make such initiative creates benefits for the surrounding communities. Being determined to fulfill this responsibility, Adaro has built a camping ground

Page 41: A Journey To Gold

32 A Journey To Gold

Kalimantan selatan di sebagian lokasi Paringin. nuansa teduh karena dikelilingi pepohonan dan dekat lokasi danau menjadikan tempat itu tempat favorit untuk melaksanakan kegiatan kepramukaan.

Danau Paringin yang juga berfungsi sebagai daerah tangkapan air hujan, dimanfaatkan untuk mendukung potensi perikanan. Air bekas tambang Paringin tersebut dialirkan ke lokasi pusat budidaya udang galah dan ikan nila jenis unggul atau yang dikenal dengan nila BEsT(Bogor Enhanced Strain Tilapia) kerjasama Adaro dengan LiPi Limnologi. Tanpa perlakuan khusus, air tersebut sukses menjadi media bagi kehidupan udang galah yang dikenal sensitif terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya.Penelitian LiPi terhadap hasil budidaya udang galah dan ikan nila ini juga menunjukkan bahwa udang galah dan ikan nila aman untuk dikonsumsi. Potensi ekonomi ini akan terus dikembangkan untuk masyarakat di sekitarnya.

Melihat bekas tambang Paringin yang kini telah menjadi hutan yang rimbun dengan fungsi ekologis dan ekonomi yang telah berjalan, upaya yang ditempuh Adaro untuk menghijaukan kembali lahan dan mengembalikan keanekaragaman hayati telah terbayarkan. Hal ini sekaligus merupakan perwujudan komitmen Adaro untuk memberikan warisan hijau bagianak-cucu.

Terberkahi dengan air tambang kualitas baikPulau Kalimantan (Borneo) memiliki karakter iklim khatulistiwa yang ditandai dengan tingginya volume curah hujan di saat musim penghujan. namun demikian, musim kemarau panjang seringkali mengakibatkan kekeringan dimana sungai-sungai yang airnya diandalkan masyarakat untuk persediaan air sehari-hari juga kering.

in Paringin. With the soothing greenery and a lake nearby, this camping ground has been a favorite place for scouting activities.

Besides being used as rainwater catchment, Paringin Lake also utilized for fish farming. The mine water in the lake is flowed into the ponds for the cultivation of prawn and superior type of Tilapia fish with the species named BEsT (Bogor Enhanced strain Tilapia), under Adaro’s collaboration with LiPi Limnology. Without any special treatment, prawns that are sensitive to the environment have been successfully farmed and the research conducted by LiPi has declared that the prawns and tilapia fish farmed here are safe for human consumption. This economic potential will continue to be developed for the surrounding communities.

Having transformed the former Paringin mine into a lush forest complemented with ecological system and economic activities, Adaro’s efforts to rehabilitate the land and restore biodiversity have been fruitful. This achievement manifests Adaro’s commitment to bequeath to the younger generation a green heritage, for them to inhabit and to conserve.

Udang galah berkembang biak dengan baik di kolam budidaya yang dialiri air danau Pit Paringin.Prawn evolve in pond in which the water of Paringin Pit Lake flowed in.

Page 42: A Journey To Gold

A Journey To Gold 33

Ketika hujan, air hujan akan melimpah memenuhi tambang Adaro dan sekelilingnya bagaikan berkah yang turun dari langit yang harus dihargai dengan memanfaatkannya untuk kebaikan lingkungan dan kehidupan masyarakat. Pandangan inilah yang menginspirasi Adaro untuk menemukan cara bagaimana mengolah air tambang dengan bijaksana, dan mengaplikasikan prinsip 3r (reduce, reuse, recycle) dalam pemanfaatan air di wilayah operasionalnya.

Di tambang Adaro, air hujan dan air yang muncul dari kegiatan operasi tambang ditampung dalam in-pit sump (cekungan besar di wilayah tambang). Air ini memang sebuah berkah bagi Adaro karena air larian ini tidak mengandung asam, sehingga Adaro dapat mendaur ulang air tersebut dan menciptakan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Blessed with Good Quality Mine WaterKalimantan (Borneo)island has an equatorial climate characterized by high volume of rainfall in the rainy season. However, in the lengthy dry season, the area is often hit by drought that dries up the rivers that the people have always relied on for the supply of water.

When it is raining, the rain water flows to Adaro’s mine and the surrounding area in abundance, like a great blessing from the sky that must be appreciated by utilizing it for the wellness of the environment and the life of the people. This is the perspective that has inspired Adaro to find the way to manage the mine water most wisely, and apply the 3r (reduce, reuse, recycle) principle in water utilization for its operations.

in Adaro’s mine, the rain water is accumulated in the in-pit sump (a big basin dug for mining operations) together with the water generated by mining activities. it is a true blessing that this run off water has been found to be not acidic, so

Adaro menerapkan 3r (reduce, reuse, recycle) dalam kegiatan operasionalnya melalui pembangunan fasilitas WTP-T300 (Water Treatment Plant).Adaro applies 3r (reduce, reuse, recycle) in its operational activities through the establishment of WTP-T300 (Water Treatment Plant) facilities.

Page 43: A Journey To Gold

34 A Journey To Gold

Walaupun air di dalam in-pit sump tidak membahayakan, Adaro tetap mengambil pedekatan cermat dalam mengolah air tambang dengan memastikan bahwa air telah memenuhi standar baku mutu kualitas air bersih yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah sebelum melepasnya ke perairan umum.

Air tambang diolah di kolam pengendapan yang dibangun sebagai bagian dari sistem Pengolahan Limbah Adaro (sisPAL) yang dikembangkan Adaro di tambang Tutupan dan lokasi fasilitas pengolahan batubara Adaro di Kelanis. Kolam ini merupakan jaringan yang besar yang terdiri dari 4 komponen utama : sedimentation pond, safety pond, treatment pond, dan mud pond.

Dalam pengolahan air tambang, langkah pertama yang dilakukan yakni memompa keluar air tambang yang tertampung dalam inpit sump, melalui drainase menuju sedimentation pond. Disini, partikel solid seperti pasir halus, pasir kasar dan debu diendapkan oleh grafitasi melalui arus zigzag yang diaplikasi untuk memperbaiki prosesnya. Langkah selanjutnya

that Adaro can recycle it and create the added value that benefits the communities and the surrounding environment.

Even though the water in the in-pit sump is not harmful, Adaro still takes a careful approach in managing this so called mine water, by ensuring that the water fulfills the quality standard stipulated by national and regional governments before releasing it to the public water channels.

The mine water is treated in the settlement pond built for the Wastewater Management system (sisPAL) Adaro has developed on its Tutupan mining site and Kelanis coal processing facility. The pond is a substantial network consisting of four main components: sedimentation pond, safety pond, treatment pond, and mud pond.

in the treatment process, the water is first pumped out of the in-pit sump through a drainage pipe to the sedimentation pond. Here, solid particles like coarse sand, fine sand and dust are settled by gravity through a zigzag pattern installed to improve the process. The next step is flowing the water to the safety pond. This is the second phase of sedimentation which applied the same process as the sedimentation in the first stage, but the objective is to settle the particles which are finer than those trapped in the first stage. After that, the process is continued in the treatment pond, where the chemical substance is added to improve water clarity and trap the fine particles not trapped in the previous step. The treatment pond is equipped with a valve called gate valve so that the pipe connecting the pond and the mud pond can be open and close for water quality monitoring purpose. The last destination is the mud pond. The final step of sedimentation takes place in this pond, so that really fine particles including those contained

settling pond di wilayah tambang Tutupan merupakan bagian dari pengolahan air limbah Adaro.settling pond in Tutupan mining area is part of Adaro’s water management system.

Page 44: A Journey To Gold

A Journey To Gold 35

adalah mengalirkan air ke safety pond. ini adalah tahap kedua dari pengendapan yang prosesnya sama seperti tahap sebelumnya, namun tujuannya adalah mengendapkan partikel yang lebih halus dari tahap pertama. setelah itu, proses berlanjut di treatment pond, dimana bahan kimia ditambahkan untuk memperbaiki kejernihan air dan mengendapkan partikel halus yang tidak terendapkan di tahap sebelumnya. Treatment pond dilengkapi dengan katup yang disebut gate valve sehingga pipa yang menghubungkan antara treatment pond dan mud pond dapat dibuka dan ditutup untuk keperluan monitoring kualitas air. Pengendapan yang terakhir adalah di mudpond. Jadi pada tahap mudpond, hanya partikel-partikel yang sangat halus yang diendapkan. Pada tahap ini kondisi air telah bagus atau pH air mencapai level 7-8 yang berada dalam kisaran pH yang dipersyaratkan pemerintah yaitu 6-9. Dengan demikian, aman untuk melepasnya melalui titik penaatan yaitu lokasi yang menghubungkan fasilitas pengolahan air dengan perairan umum dimana kualitas air selalu dimonitor setiap hari di sini.

Walaupun sebagian air yang tidak telah diolah di mudpond akan dilepaskan ke perairan umum, namun sebagian akan diolah menjadi air bersih kualitas air minum yang sesuai dengan kualitas pemerintah di sebuah fasilitas yang disebut Water Treatment Plant T-300 sejak tahun 2008.

Proses awal dalam pengolahan air di WTP yitu pH air yang diolah melalui system sisPAL dinetralkan untuk mengendapkan partikel yang ada di air. Langkah berikutnya sama dengan proses yang dilakukan di settling pond, sebagai contoh koagulas dan flokulasi untuk mengendapkan untuk mengendapkan partikel tersuspensi yang ada di dalam air. namun

in the mud are trapped. At this stage, the pH of water has reached the level of 7-8, which means the government stipulated pH reference range of 6-9 has been achieved, thus the water is safe to be discharged to the environment through the points of compliance, which are the locations that connect the treatment facility and the public channel, where the water quality is checked on a daily basis.

Although some of the water that has been treated in the mud pond is released to the public channels, the rest is further processed to be clean water of drinking quality according to the government’s standard at a facility named Water Treatment Plant (WTP) T-300 built in Tutupan in 2008.

As the first step of WTP T-300 processing, the pH of the water that has been treated under sisPAL system is neutralized to settle the particles contained in the water. The next step is the same as the process of water treatment in the settling pond, i.e. the coagulation and flocculation to settle the suspended particles in the water. However, WTP treatment has one further step, because this facility also includes chlorination, which is a disinfecting process to kill the bacteria in the water that may be harmful, e.g. E. Coli.

Adaro’s WTP T-300 is managed carefully for the facility to operate properly and produce good quality water for human consumption. some employees are responsible for the running of the facility and each day, an officer checks the water quality to ensure that the water fulfills the regulation of indonesian Health Ministry for drinking water standard. regularly, the sample of water is also sent to an accredited laboratory for further analysis.

Page 45: A Journey To Gold

36 A Journey To Gold

demikian, pada WTP air yang telah sesuai standar baku mutu ditingkatkan kualitasnya melalui klorinasi yang berfungsi sebagai disinfektan untuk membunuh bakteri, seperti E. Coli.

Pengaturan WTP T-300 dilaksanakan secara hati-hati agar fasilitas ini dapat beroperasi dengan baik dan memproduksi air untuk dikonsumsi sehari-hari. Beberapa karyawan ditempatkan untuk bertanggung jawab terhadap operasional WTP dan setiap hari mengecek kualitas air untuk memastikan memenuhi standar baku mutu air minum dari Menteri Kesehatan. sampel air secara rutin dianalisa lebih lanjut. Fasilitas WTP saat ini dioperasikan dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 72m3 per jam, yang disimpan di 3 tangki penyimpanan, yakni 2 tangki berkapasitas 450m3 dan 1 tangki berkapasitas 72 m3. Untuk memastikan kualitas air yang bagus, WTP dioperasikan secara hati-hati, melalui perawatan dan pengecekan harian. Oleh karena itu, WTP hanya dioperasikan selama 14-15 jam dengan produksi mencapai 1.100m3 perhari. Kapasitas produksi akan ditingkatkan seiring kebutuhan air bersih masyarakat lokal dan operasional Adaro.

Berkah air bersih ini bukan hanya untuk Adaro, namun juga bagi masyarakat sekitar tambang yang selalu mengalami kekurangan air terutama ketika musim kemarau. sebelum Adaro mendistribusikan air WTP, masyarakat biasa mengkonsumsi air sungai yang kurang memenuhi standar air bersih. saat ini Adaro mendistribusikan sekitar 852.357 liter air per hari didistribusikan ke 1.110 kepala keluarga di delapan desa di sekitar wilayah Adaro. Untuk 2 desa, Dahai dan Padang Panjang, secara khusus Adaro mendistribusikan air bersih langsung ke rumah mereka, sementara untuk desa-desa

The facility is currently run with the capacity to produce 72 m3 of clean water per hour, which is stored in three storage tanks, two with 450-m3 capacity and one with 72-m3 capacity. To ensure consistent quality of water, the facility is operated carefully through daily maintenance and checking. Therefore, the facility is run only up to 14-15 hours a day, producing around 1,100 m3 per day. The scale of production will be increased to keep up with the needs of the local people and the company’s operations for clean water.

Adaro shares the good quality water with the local people, which have always had to deal with the lack of water especially during the dry season. Before Adaro distributed the water produced by WTP, these people used to consume the river water that did not fulfill the standard of clean water. nowadays, Adaro distribute around 852,357 liters of water per day to 1,110 households in eight villages around its operational location. Particularly for two villages, i.e. Dahai and Padangpanjang, a 10-km pipeline has been installed so that they have running water distributed directly to their home,

seorang karyawan melakukan monitoring secara rutin terhadap kualitas air WTP.An employee regularly monitors the water quality of WTP.

Page 46: A Journey To Gold

A Journey To Gold 37

lainnya, air didistribusikan melalui truk-truk yang mengantarkan air ke tong-tong air yang didonasikan Adaro.

Tabel berikut ini menunjukkan detail aktivitas distribusi air Adaro di 8 desa :

while for other villages, the water is distributed by trucks that deliver the water to the large containers donated by Adaro.

The table below present more details about Adaro’s water distribution activities in eight villages:

NoDesa /Village

Target Trucking per hari (L) /

Trucking Target per day (L)

Jumlah KK* /

number of Households*

Pasokan / supply

Sumber Air /

Water source

1 Bata rT.3 10.000 27 Harian / Daily WTP-300

2 Trans Laburan 30.000 170 Harian / Daily WTP-300

3 Tamiyang 20.000 168 Harian / Daily WTP-300

4 simpang Wara (Warukin) 10.000 40 Harian / Daily WTP-300

5 Dahur (Barimbun) 10.000 25 Harian / Daily WTP-300

6 Kasiau (KM 82) / sungai Marim

2.857 20 Dua kali seminggu / Twice a week

WTP-300

7 Padang Panjang769.500 660 Harian / Daily WTP-300

8 Dahai

TOTAL 852.357 1.110

sistim sisPAL lainnya telah diterapkan di fasilitas pengolahan batubara Adaro yang terdapat di Kelanis, yang berlokasi di pinggiran sungai Barito di provinsi Kalimantan Tengah, sekitar 75 km dari tambang Adaro. Kegiatan operasi di sini memerlukan air dalam jumlah yang besar, sehingga sistim sisPAL diaplikasikan untuk mengurangi pemakaian air sungai Barito. sistim sisPAL Adaro memungkinkan air yang telah digunakan untuk mencuci batubara dan air yang mengalir lokasi penampungan batubara, dialirkan menuju kolam-kolam penampungan untuk diolah menjadi air bersih.

Hasilnya, air yang dihasilkan dari sistem sisPAL telah menggantikan sebagian besar konsumsi

Another sisPAL system has been installed in Adaro’s coal processing facility in Kelanis, a location on the bank of Barito river in Central Kalimantan province, around 75 kilometers from the mining area. The operations here need a large amount of water, so sisPAL was installed to reduce the use of river water. Adaro’s sisPAL system in Kelanis enables the water which has been used to wash coal and the water that flows into the coal shelter to be flowed to the reservoir ponds to be processed into clean water.

As a result, now the water produced by sisPAL system has replaced most of Adaro’s consumption of Barito river water for the operations and maintenance of its crushing

Page 47: A Journey To Gold

38 A Journey To Gold

air dari sungai Barito yang digunakan untuk operasional maupun perawatan crushing plant, dan untuk spraying batubara agar tidak terbakar kena panas matahari. sisPAL telah berperan penting untuk mewujudkan keinginan perusahaan untuk melakukan konservasi air dan meminimalkan konsumsi air alam melalui penerapan daur ulang air secara maksimal.

Masyarakat berdaya, bangsa sejahteraAdaro meyakini bahwa keberadaan tambang harus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan daerah, dimana pada akhirnya akan mendukung terciptanya kesejahteraan nasional. Kemajuan ekonomi di wilayah operasi Adaro adalah salah satu indikator bahwa Adaro telah berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejak awal melaksanakan kegiatan operasinya di wilayah Tanjung Kalimantan selatan.Wilayah tersebut telah berkembang menjadi pusat bisnis di Kabupaten Tabalong, seiring dengan pertumbuhan bisnis batubara Adaro.

Pada tahap ini, masyarakat lokal masih memerlukan dukungan dalam beberapa hal bukan hanya terkait akses permodalan saja. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat yang diarahkan pada usaha lokal harus dibentuk dengan meningkatkan kearifan lokal, supaya para pendorong ekonomi lokal akan terus meningkatkan kemampuannya untuk memanfaatkan potensi lokal berbasis kemandirian masyarakat.

Bagi Adaro, pandangan ini tercermin dalam keinginan untuk memanfaatkan sumberdaya alam dengan bijaksana, agar keberadaan tambang memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat di sekitar tambang.

plant, and for spraying coal to protect it from the heat.

sisPAL really plays crucial role in the company’s aspiration to conserve and minimize the consumption of natural water through the maximization of water recycling.

Empowered CommunitiesBuild a Prosperous NationADArO believes that the existence of the mine should contribute to the growth of local and regional economies, which in turn will support national prosperity. The economic progress in the area surrounding Adaro’s operational locationis an indication that Adaro has made meaningful contribution since it commenced its operations in Tanjung district of south Kalimantan. Along with the growth of Adaro’s coal business, the area has developed into a center of business in Tabalong regency.

The economic evolution is evidenced by the growth of small and medium enterprises in the area. At this stage, the local communities still need support in many areas, not only capital access. Therefore, the empowerment initiatives directed toward the local enterprises must be formulated by promoting the local wisdom, for the local economic drivers to keep improving their capability to utilize their local potential with high level of independence.

For Adaro, this perspective is manifested in the determination to manage the natural resources wisely, in a manner that gets the existence of its mining operations to deliver the best benefit to the people living in the area.

Page 48: A Journey To Gold

A Journey To Gold 39

Lingkungan yang Terjaga, Menopang Kehidupan MasyarakatLingkungan yang Terjaga, Menopang Kehidupan Masyarakat. Filosofi ini yang telah dijalankan Adaro dalam perumusan program pengembangan masyarakatnya sekaligus membuktikan bahwa sebuah usaha ekonomi menghargai alam tetap dapat berkembang pesat.

Diberkahi dengan banyak hutan hujan tropis di sekelilingnya, masyarakat lokal di sekitar wilayah operasional Adaro telah hidup berdampingan dengan alam liar dari generasi ke generasi, membaur harmonis dengan ekosistim di dalamnya. Mereka tidak menebang pohon, namun menjaga pohon yang menopang hidup mereka.

Di pepohonan yang tinggi tersebut, lebah hutan tinggal dan membangun koloninya. sejak jaman dulu, di pohon-pohon yang tingginya mencapai

Conserved Environment Feeds People “Conserved environment feeds people.” This philosophy has been guiding Adaro in formulating its community empowerment program, to prove that an economic enterprise that appreciates nature can really thrive.

Blessed with many rainforests in the surrounding, the people native to Adaro’s operational locationhave lived side by side with the wild nature for generations, blending in harmony with the ecosystem in it. They do not cut down the trees. They look after the trees and rely on them as a source of living. High up on the trees, wild honeybees settle down and build colonies.

For generations, the honey collectors have climbed the trees, sometimes as high as 20 meters, to collect the wild honey that has been praised for its amazing benefits to health. They have to overcome fear and move carefully one step at a time, gripping strong at the tree trunk. But without the empowering support, it will be difficult for them to make a good living from this activity, since it will not be appreciated as much as it deserves.

A program involving coaching, mentoring, capital support has been developed to support a local business categorized as small, Medium Enterprise (sME) that sells wild honey in Tanjung, south Kalimantan. This program generates multiple merits, as it empowers the local communities through expanding the market for this business and this business improves the welfare of the people who supply the honey and the people will look after the trees and protect the environment as they know that only when the trees are evergreen, there will be abundant supply of honeycombs for them to make a living. Bunga pohon kaliandra, tanaman pioner, yang tumbuh

subur di lahan reklamasi Adaro.Caliandra flowers, pioneer plant, grow well in Adaro's reclamation area.

Page 49: A Journey To Gold

40 A Journey To Gold

20 meter itulah, para pengumpul madu biasa mendapatkan madu hutan yang diakui bermanfaat bagi kesehatan. Mereka harus menaklukkan rasa takut saat memanjat pohon-pohon itu, mencengkeram batang pohon dengan kuat dan melangkahkah kaki satu-persatu dengan hati-hati. namun tanpa dukungan pemberdayaan dari perusahaan betapa sulitnya bagi mereka untuk mengandalkan hidup dari usaha ini, kalau tidak dihargai sebagaimana mestinya.

sebuah program yang melibatkan pembinaan, pendampingan serta dukungan dana maupun perluasan pasar, telah dikembangkan untuk memberi dukungan pada usaha lokal yang tergolong dalam UMKM (Usaha Kecil Menengah) yang menjual madu hutan di Wilayah Tanjung Kalimantan Tengah.Berbagai manfaat telah didapatkan masyarakat melalui program ini diantaranya memberdayakan masyarakat lokal melalui perluasan pasar UKM madu dan meningkatkan kesejahteraan para pemasok madu dan orang yang menjaga pohon serta melindungi lingkungan karena mereka menyadari bahwa hanya dengan menjaga pohon tetap rindang, berkah sarang madu akan melimpah untuk kehidupan mereka.

Usaha Kecil, Cikal Kemandirian Ekonomisebuah biji tanaman perlu dirawat, dipupuk,hingga tumbuh menjadi sebuah pohon yang kuat. Demikian halnya dengan sebuah potensi usahalokal. Dengan dukungan permodalan yangkuat, pembinaan, dan motivasi yang tinggi, sebuah usaha kecil akan berkembang menjadi usahayang besar, mandiri dengan ketahanan menghadapi krisis ekonomi.

sektor UMKM telah menciptakan peluang usaha dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

Small Enterprises, the Forerunner of Economic Independence A seed needs to be looked afterbefore it will grow into a large, strong tree. The same goes with local business potential. With sufficient capital support, mentoring, and ambition, small local businesses will be able to transform into a large, independent enterprise with the resilience to cope with any economic crisis.

Micro, small, and Medium Enterprises (MsMEs) have created a lot of job opportunities and made meaningful contribution to the regional development. Adaro’s presence in its area has stimulated the local economic activities. MsMEs are starting to grow with much potential for expansion; however, they are faced with a major challenge of capital constraint.

Observing this situation, in 2005, Adaro established Banua Bauntung microfinance institution or known locally as LKM (Lembaga Keuangan Mikro) Banua Bauntung,to not only provide capital assistance, but also offer mentoring and management support to ensure that the prospective small business entities will flourish into well-developed and productive enterprises. By offering simple loan processing and a variety of loan arrangements, LKM delivers to the local enterprises the capital solution necessary for them to expand their business.

Looking back to the time when LKM Banua Bauntung was established in the marketplace of Tanjung district. The traditional traders welcomed this institution with open hands as they realized it brought a new hope that would free them from loan sharks. Within a month, around 30-40 vendors had received funding support for their merchandizes such as food, vegetables, clothes, household items, etc. Even

Page 50: A Journey To Gold

A Journey To Gold 41

Keberadaan Adaro di wilayah operasionalnya telah menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar tambang. Banyak usaha kecil yang mulai tumbuh dan layak untuk dikembangkan, namun kesulitan modal menjadi penghalang untuk mengembangkan usaha.

Melihat perkembangan tersebut, pada tahun 2005, Adaro mendirikan Banua Bauntung Microfinance yang dikenal dengan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) yang bukan hanya menyediakan bantuan permodalan, namun juga pembinaan dan dukungan manajemen usaha untuk memastikan usaha kecil yang potensial mampu berkembang dan produktif.Dengan menawarkan kemudahan dan berbagai pola pinjamanyang diberikan, LKM mampu memberikan akses permodalan yang diperlukan pengusaha kecil yang sedang mengembangkan bisnisnya.

Kembali ke saat di mana kantor LKM baru dibuka di Pasar Tanjung, Kalimantan selatan. Para pedagang kecil menyambut keberadaan

the pedicab drivers, artisan gilts, and motor taxi drivers who were in need of money to buy spares can get assistance from LKM Banua Bauntung, as long as they were determined to work and pay installments regularly.

LKM Banua Bauntung needs to carefully select the business participants to be supported, by selecting only creditworthy customers that will be faithful in making loan repayment so that the institution will be sustainable.The ability to find and groom customers to bean entrepreneur that is highly motivated and persistent in growing the business is the key aspect to the success of this institution in achieving its mission.

now, LKM Banua Bauntung is growing rapidly as a partner to the local businesses, providing both capital support and business mentoring. it has demonstrated satisfying development in the last seven years and expanded the operations by opening three other branches in three regencies: Tamiang Layang of East Barito regency, Buntok of south Barito regency and Paringin of

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Banua Bauntung telah memberikan akses permodalan bagi UKM kecil di wilayah operasional Adaro.Banua Bauntung Microfinance has given fund access to sMEs in Adaro’s operational area.

Page 51: A Journey To Gold

42 A Journey To Gold

lembaga ini dengan tangan terbuka ketika mereka menyadari bahwa LKM memberikan harapan baru untuk bebas dari jeratan renternir.

Dalam sebulan, sekitar sekitar 30-40 pedagang telah mendapatkan bantuan modal untuk menjalankan berbagai bidang usaha seperti jual sembako, sayur-sayuran,baju, alat rumah tangga, dan lain-lain. Bahkan tukang becak, tukang sepuh emas,dan ojek yang memerlukan modal untuk membeli suku cadang sepeda motor pun mendapatkan bantuan dari LKM Banua Bauntung asalkan memiliki tekad untuk menjalankan usaha dan membayar cicilan pinjaman secara rutin.

LKM Banua Bauntung perlu menerapkan aspek kehati-hatian dalam memilih nasabah yang akan dibantu. Hal ini dilakukan antara lain dengan cara memilih nasabah yang layak kredit yang dipercaya mampu melunasi kreditnya agar LKM dapat berkelanjutan di masa depan. Kemampuan menemukan dan mendidik nasabah menjadi wirausahawan yang memiliki motivasi yang tinggi dan gigih dalam membesarkan bisnisnya adalah kunci kesuksesan lembaga ini dalam meraih misinya.

Kini, LKM Banua Bauntung telah berkembang pesat sebagai mitra pendamping bagi usaha lokal, yang menyediakan dukungan modal maupun pembinaan usaha. Perkembangan aset LKM dalam tujuh tahun ini cukup menggembirakan dan LKM telah mengembangkan operasinya ke 3 cabang lainnya di 3 Kabupaten yaitu di Tamiang Layang di Kabupaten Barito Timur, Buntok di Kabupaten Barito selatan dan Paringin di Kabupaten Balangan.

Hingga tahun 2012, LKM telah memfasilitasi masyarakat dengan jumlah transaksi yang dilakukan nasabah LKM mencapai 32.439

Balangan regency. Until 2012, it has facilitated the local communities with a total of 32,439 transactions and continues to support the various sectors of businesses expanding around the mine, from trading, fish farming, plantation, etc. to household industries.

Besides lacking capital, the sMEs in Adaro’s vicinity are generally traditionally run entities that are not supported with enough infrastructure and the ability to create good administration system. Through LKM Banua Bauntung, Adaro develops the sectors that have competitive advantages and excellence, applying empowerment initiatives in the whole process from end to end while preparing them to be able to run the business with high level of independence.

Madu hutan Tiga Wanyi, produk madu UKM binaan LKMK Banua Bauntung, dikenal luas Kabupaten Tabalong karena keasliannya.Tiga wanyi wild honey, honey product of an sME coached by LKM Banua Bauntung, is widely known in Tabalong regency for its pureness.

Page 52: A Journey To Gold

A Journey To Gold 43

transaksi dan terus mengembangkan usaha di sekitar tambang dari perdagangan, perikanan, perkebunan, jasa danindustri rumah tangga.

selain kekurangan modal, UKM di daerah di sekitar wilayah Adaro pada umumnya menjalankan usahanya secara tradisional tanpa dukungan infrastruktur dan ketidakmampuan menciptakan sistim administrasi yang baik. Melalui LKM Banua Bauntung, Adaro mengembangkan sektor-sektor usaha yang memiliki keunggulan daya saing, dan menerapkan pemberdayaan masyarakat dalam keseluruhan proses dari hulu ke hilir sekaligus mempersiapkan mereka untuk mampu menjalankan usahanya secara mandiri.

Pengusaha lokal dibimbing dan dibina oleh Unit Pengembangan Bisnis (UPB) Adaro yang dibentuk Departemen Csr Adaro untuk memfasilitasi pelatihan usaha dan pembinaan dalam aspek manajemen, pemasaran, maupun teknologi. Melalui pembinaan ini ketekunan pengusaha lokal dalam menjalankan bisnisnya akan terbangun walaupun usahanya mengalami banyak hambatan. Pembinaan ini juga bertujuan untuk memacu hasrat mereka untuk membentuk kelompok-kelompok usaha yang akan membuat usahanya lebih inovatif dan berkelanjutan. Para pengusaha juga dibina agar memiliki keunggulan daya saing melalui penguatan kewirausahaan, peningkatan produktivitas, dan penyediaan teknologi maupun bantuan modal dan pembinaan dalam hal pemasaran.

Demi pengenalan pasar, misalnya, Adaro membantu memperkenalkan produk-produknya kepada khalayak umum melalui pameran-pameran. Dan pameran ini terbukticara ini efektif untuk mendapatkan pesanan yang lebih banyak. Bagi LKM, UKM-UKM binaannya bagaikan anak-anak yang dididik agar menjadi individu yang sukses, menjunjung tinggi etika,serta mandiri.

The local entrepreneurs are coached and mentored by the Business Development Unit (BDU) formed by Adaro’s Csr Department to facilitate business training and mentoring in the areas of management, marketing, and technology. The aim is to build perseverance among the entrepreneurs in running the business despite the challenges and to stimulate the desire to form business associations that will make them more innovative and their business more sustainable. Through entrepreneurship strengthening, productivity enhancement, and supply of technological facilities, capital and marketing supervision, the entrepreneurs are mentored to have better competitive advantages.

At times, Adaro helps the local business penetrate a bigger market by taking them to some exhibitions where they can introduce their products to a larger audience and this has proven to be an effective way to generate more orders. For LKM Banua Bauntung, the sMEs under its supervision are like the children that must be groomed into a successful, ethical, and independent person.

Page 53: A Journey To Gold

44 A Journey To Gold

KABUPATEn Tabalong merupakan salah satu sentra pemasok madu hutan yang cukup terkenal di Provinsi Kalimantan selatan. namun demikian, tidak banyak jumlah penjual yang menawarkan madu kualitas madu hutan asli, salah satunya Keluarga H. Hamidan, yang menjalankan bisnis madu sejak tahun 1984.

Di masa lalu, Hamidan adalah seorang petani dan istrinya adalah guru sekolah dasar. Dengan tiga anak-anak yang masih muda, mereka harus berjuang untuk menyekolahkan anak-anak mereka dan mendapatkan pendidikan formal yang bagus. Bu Hamidan kemudian mencoba mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarganya dari madu yang dibelinya dari penjual sarang madu di pasar Tabalong. Bu Hamidan mulai mendapatkan pelanggan-pelanggan yang bekerja di perusahaan tambang yang baru mengawali kegiatan operasinya di wilayah tersebut. Mereka yang sebagian besar bukanlah penduduk asli di wilayah itu, menyebarkan informasi dari mulut ke mulut ke kenalan mereka yang mengunjungi kota-kota seperti Jakarta, surabaya, Palembang, dan makasar dan madu hutanpun menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang. seiring banyaknya pelanggan yang terus datang untuk membeli madunya usaha Hamidan berkembang menjadi sebuah bisnis keluarga.

Anak tertua mereka, Arif bercita-cita untuk mengembangkan bisnis keluarga lebih besar lagi dan dia mengetahui bahwa satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu adalah dengan memastikan madu yang dijual memiliki kualitas terbaik. Dengan ketekunan dan ketabahan yang dimilikinya, dia menyusuri pelosok hutan untuk mengumpulkan sarang madu dari sarang lebah yang ada di pohon-pohon di Hutan Meratus dan Tanahon, Kalimantan selatan.

seringkali dia harus berjalan bermil-mil jauhnya selama berhari-hari di hutan bersama tukang puai (julukan bagi pengumpul sarang madu dari sarang lebah disana). Walaupun rasa was-was menderanya saat berada di hutan rimba jauh dari masyarakat, dia tetap memusatkan perhatiannya untuk mendapatkan madu hutan terbaik yang akan menjadi tulang punggung kesuksesan usahanya.

Kegigihan Arif dan kerjakerasnya lambat laun terbayarkan. PT Adaro indonesia yang saat itu sedang mencari usaha lokal yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha yang lebih profesional, mengetahui potensi usaha madu Arif. Melalui Lembaga pengembangan bisnisnya dan Lembaga Keuangan Mikro Banua Bauntung, Adaro memberikan bimbingan berupa pembinaan dan pelatihan pemrosesan madu, hingga pengepakan dan strategi pemasaran. Arif mendapatkan bantuan pendanaan sebesar

“Tiga Wanyi” – Dengungan “Tiga Lebah” dari Tabalong“Tiga Wanyi” – The Buzzing of “Three Bees” from Tabalong

Tabalong regency has long been renowned for being the center of wild honey supply in south Kalimantan province. However, only few sellers offer pure, wild honey of good quality, one of which is the family of H. Hamidan, who has run a honey business since 1984.

A long time ago, Hamidan was a farmer and his wife an elementary school teacher. With three young children, they had to struggle to send their children go to school and get good formal education. Mrs. Hamidan then tried to make extra income for her family from selling the honey she bought from the people who sold honeycombs in Tabalong market.

Mrs. Hamidan started to get customers who were the people working for the mining companies that just began operations in the area. These people, mostly not native to the area, then spread the words to their acquaintances who were visiting from other cities like Jakarta, surabaya, Palembang, and Makassar. The wild honey became a nice gift to take home and Mrs. Hamidan’s business started to grow into a family business and customers keep coming to buy honey.

The eldest son Arif aspired to expand his parents’ business further and he knew that the only way was to make sure that the honey was of the best quality. With dogged perseverance, he went to the jungle to collect the honeycombs from the

beehives on the trees in the Meratus and Tanahon forest in south Kalimantan.

He often had to walk for miles and spent many days in the woods with a tukang puai (a local term for a person who collects wild honeycombs from beehives). Despite the fear for being in the wilderness of the dark jungle far away from civilization, he kept focusing on his journey to get the best wild honey that would be the backbone of his successful business.

Arif’s persistence and hard work gradually paid off. PT Adaro indonesia that was searching for prospective local businesses to be groomed into professional, successful enterprises noticed his potential. Through its business development institution and Micro Finance institution LKM Banua Bauntung, the company mentored him with coaching and training on honey processing, all the way until the packing and marketing strategies.

Arief obtained the funding of rp50 million from LKM Banua Bauntung and started to pave the way to success by using the fund to produce the best quality honey from wild honeycombs. He managed to utilize the processing equipment to reduce the water content significantly, producing thick, foamless wild honey rated grade-A.

Page 54: A Journey To Gold

A Journey To Gold 45

rp 50.000.000 dari LKM Banua Bauntung dan mulai mengukir langkah kesuksesannya dengan menggunakan dana tersebut untuk memproduksi madu kualitas terbaik. Dia berhasil memanfaatkan peralatan pemroses madu untuk mengurangi kadar air secara signifikan, menghasilkan madu hutan kental tak berbusa yang tergolong grade A.

selain mendapat pinjaman lunak untuk mendukung bisnisnya, Arif juga mendapat bimbingan untuk menciptakan kemasan yang higienis dan mendapat perijinan keamanan pangan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta menciptakan nama untuk brand madunya yaitu “Tiga Wanyi” yang dalam bahasa lokal artinya Tiga Lebah. selain itu Arif juga dibantu untuk mendapatkan ijin usaha secara legal.

Dari sisi marketing, bantuan sebuah show room berukuran 16m persegi juga diberikan untuk usaha Arif sehingga pelanggan yang berkunjung akan tertarik oleh display produk madu yang rapi dan bersih. Arif juga telah diundang ke booth Adaro dalam beberapa pameran dimana Arif bisa memperkenalkan produk madunya ke pasar yang lebih besar. Promosi dari mulut ke mulut telah mengangkat kualitas produk Tiga Wanyi dan membawa pembeli mendatangi tokonya, yang kini telah memiliki lebih dari 100 orang konsumen tetap, disamping tamu-tamu dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, pemerintah, maupun institusi lainnya.

Kualitas produknya membuat pelanggan terus datang dan seringkali Tiga wanyi tidak mampu memenuhi permintaan

tersebut karena ketersediaan madu hutan tergantung pada cuaca dan kondisi hutan. Tapi Arif mempertahankan idealismenya dengan cara tidak berkompromi pada kualitas madu dan memberikan madu hutan yang higienis kepada pelanggannya.

Cuaca merupakan hal diluar kendali Arif, namun dia berperan memotivasi 9 pengumpul sarang madu dan menyadarkan mereka untuk melindungi hutan dan menjaga keseimbangan ekosistim, sehingga mereka dapat tetap mengandalkan alam untuk menopang kehidupan mereka. Dengan meningkatnya permintaan madu, Tiga Wanyi telah memproduksi sekitar 1.200 liter madu di tahun 2012, yang semuanya habis terjual dengan harga rp. 135.000 per liter, menghasilkan laba bersih lebih dari 100 juta tahun ini. nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan pendapatan sebagian besar masyarakat lokal, termasuk mereka yang memiliki usaha penanaman karet. Dengan permintaan yang tinggi dan kualitas yang bagus, Arif dapat meningkatkan harga produk maupun pendapatan usahanya. Kenaikan harga juga berimbas ke pengumpul sarang madu yang juga mendapatkan kenaikan pendapatan dari sarang lebah yang mereka jual.

Berkat bantuan dan pembinaan dari LKM Banua Bauntung, Tiga Wanyi telah tumbuh menjadi usaha yang lebih profesional, menjunjung tinggi etika dalam arti menjaga kesuksesan usahanya disamping juga menjaga kondisi hutan alam, sebagai warisan hijau bagi anak cucu.

Besides getting a soft loan to equip his business, Arif was also mentored to gain the skill to create hygienic packaging and get a food safety license from indonesian Food and Drug Monitoring Agency (FDMA), as well as a brand name “Tiga Wanyi” (means “Three Bees”) and a legal business permit as for better marketing and legal standing of his business.

On the marketing side, a 16-sqm showroom has also been granted to this entity, so that customers will be attracted by a tidy, clean display the honey products. Arif has also been invited to join Adaro’s booths in many exhibitions where he had the chance to introduce the wild honey to a larger market. Word of mouth has praised the quality of Tiga Wanyi’s honey products and brought customers to his shop, which now has more than 100 regular customers, in addition to some other irregular customers from the guests of the companies operating in the area, government, and other institutions.

The quality of its product makes customers keep coming and Tiga Wanyi often cannot fulfill all of the demand because the availability of wild honey depends on weather and the condition of the forest. But Arief stays loyal to his idealism by never compromising the quality and by only delivering pure, hygienic, wild honey to his customers.

Weather is beyond his control, but he does his part by motivating the nine wild honeycomb collectors and making them aware that they must protect the forests and guard the balance of the ecosystem, so that they can keep making a living from the nature.

With demand on the rise, Tiga Wanyi produced around 1,200 liters of honey in 2012, all of which were sold for the price of rp135,000 per liter, generating more than rp100 million of net profit for the year. This is much higher than the income of most of the local people, including those who own one hectare of rubber plantation.

With such high demand and good quality, Arif can increase the price of his product and the business profit. some of the price increase is passed on to the honeycomb collectors who also get more money for the honeycombs they sell.

Thanks to the capital assistance and business mentoring from LKM Banua Bauntung, Tiga Wanyi has grown into a more professional, ethical entity that maintains a successful business while conserving the natural condition of the forests, a green heritage for the next generations.

Page 55: A Journey To Gold

46 A Journey To Gold

Page 56: A Journey To Gold

A Journey To Gold 47

Bentang Bersih Bontang

PT BADAK NGL

The Clean Landscape of Bontang

Page 57: A Journey To Gold

48 A Journey To Gold

Bentang Bersih BontangThe Clean Landscape of Bontang

sebagai perusahaan yang telah berkiprah selama lebih dari 30 tahun, PT Badak nGL telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Bontang dan sekitarnya.

As a company that has been doing business for over 30 years, PT Badak nGL has become an integral part of the community of Bontang and the surrounding.

Page 58: A Journey To Gold

A Journey To Gold 49

PT Badak Natural Gas Liquefaction (nGL) merupakan perusahaan penghasil gas alam cair (liquefied natural gas, LnG) dan gas Elpiji (liquefied petroleum gas, LPG) yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. nama “Badak” diambil dari nama lokasi tempat sumur gas pertama ditemukan, yaitu Muara Badak. PT Badak nGL merupakan perusahaan joint venture yang didirikan pada tanggal 26 november 1974 dengan status kepemilikan saham saat ini adalah PT Pertamina (Persero) sebesar 55%, ViCO indonesia (20%), Japan indonesia LnG Co. (JiLCO) sebesar 15% dan Total E&P indonesie (10%). Kapasitas desain produksi LnG adalah 22,5 juta ton/tahun dan LPG 1,2 juta ton/tahun.

PT Badak nGL sampai tahun 2013 telah meraih 89 penghargaan dan sertifikasi di bidang Safety, Health, Environmental, and Quality (sHEQ), antara lain PrOPEr Emas, International Sustainability Rating System (isrs) series 8 Level 8 dari DnV (Det Norske Veritas), The Sword of Honor dari British Safety Council, CSR Award kategori platinum dan emas dari Csr indonesia, sistem Manajemen Lingkungan isO 14001:2004, sistem Manajemen Mutu isO 9001:2008, sMK3 Bendera Emas dan Penghargaan Pelestarian Taman nasional Kutai dari Kementerian Kehutanan, dan sebagainya.

PT Badak natural Gas Liquefaction (nGL) is a producer of Liquefied natural Gas (LnG) and Liquefied Petroleum Gas (LPG) located in Bontang, East Kalimantan. The name “Badak” is derived from a place where the first gas well was discovered, i.e. Muara Badak. PT Badak nGL is a joint venture company launched on november 26, 1974 with the current ownership held by PT Pertamina (Persero) by 55%, ViCO indonesia (20%), Japan indonesia LnG Co. (JiLCO) by 15% dan Total E&P indonesie (10%). The LnG production design capacity is 22.5 million tons per annum and LPG reaches 1.2 million tons per annum.

PT Badak nGL until 2013 has achieved 89 awards dan certifications in the areas of safety, Health, Environmental, and Quality (sHEQ), including the PrOPEr Gold, international sustainability rating system (isrs) series 8 Level 8 from DnV (Det norske Veritas), The sword of Honor from British safety Council, Csr Award for the platinum category and gold from Csr indonesia, Environmental Management system isO 14001:2004, Quality Management system isO 9001:2008, the Occupational safety and Health Management system (sMK3) Golden Flag and the Kutai national Park Preservation Award from the Ministry of Forestry, and so forth.

Page 59: A Journey To Gold

50 A Journey To Gold

PT Badak nGL merupakan perusahaan minyak dan gas pertama di dunia yang berhasil mendapatkan isrs 8 Level 8. Dengan pencapaian tersebut PT Badak nGL berhak menyandang predikat perusahaan energi kelas dunia (A World Class Energy Company) serta direkomendasikan sebagai “A World LNG Plant Reference” untuk kinerja di bidang sHEQ. Berdasarkan Phillip Townsend Assciates inc. Benchmarking study, di antara sebelas kilang LnG terkemuka dunia, PT Badak nGL merupakan kilang LnG dengan efisiensi produksi tertinggi, kehandalan kilang tertinggi, keselamatan kerja (safety-lost time) terbaik serta efisiensi biaya operasional tertinggi. PT Badak nGL telah mendapatkan sertifikat sistem Manajemen Lingkungan isO 14001 sejak tahun 2000. Lembaga yang melakukan sertifikasi adalah Lloyd’s register Quality Assurace Ltd. (LrQA) dan sGs. ruang lingkup audit tidak terbatas pada area kilang, tetapi juga meliputi area perkantoran dan perumahan pekerja, termasuk di dalamnya sekolah dengan total luas wilayah 2.100 hektar.

Pengelolaan Sampah Berbasis KomunitassEirinG dengan berkembangnya jumlah penduduk dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat, maka permasalahan di Kota Bontang juga meningkat. salah satu permasalahan tersebut adalah sampah yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat. Dan menjadi ciri kehidupan yang lebih modern yang menuntut kepraktisan, maka pemakaian plastik sebagai kemasan makanan dan minuman semakin meningkat dalam jumlah dari waktu ke waktu. Karena sifatnya yang susah untuk diuraikan maka pengelolaan sampah plastik menjadi lebih sulit dibandingkan pengolahan sampah organik lainnya.

Permasalahan tersebut mendorong PT Badak nGL berpartisipasi aktif dalam

PT Badak nGL is the first oil and gas company in the world that is succesful in achieving the isrs 8 Level 8. With this achievement, PT Badak nGL is entitled to the designation of “A World-Class Energy Company” and recommended as “A World LnG Plant reference” for its excellent performance in sHEQ. Based on the shell Global solution/Phillip Townsend Associates inc. Benchmarking study, among eleven of the world’s leading LnG plants, PT Badak nGL is an LnG plant with the most efficient operation and maintenance costs, highest sustainable capacity, and the best occupational safety (zero lost time injuries). PT Badak nGL has been certified with the Environmental Management system isO14001 since 2000. The institution that conducted the certification is LrQA (Lloyd’s register Quality Assurance Ltd.), and sGs. The scope of the audit are not limited to the plant area, but also includes the offices and community area, together with a school in it, with a total area of 2,100 hectares.

Community-Based Waste ManagementALOnG with the growing population and increasing economic level of the community, the problems in Bontang also increased. One of these problems is the amount of garbage that is increasingly rising. And characterizes the modern life that demand practicality, the use of plastics as food and drink packaging is increasing in terms of number from time to time. Because it is difficult to degrade the plastic waste management becomes the more difficult than other organic waste processing.

The problem pushed PT Badak nGL to actively participate in the waste management of the City of Bontang. in addition to helping the means of transport such as waste-carrying motorcycles and garbage trucks, the Company is also instrumental in pioneering a community-based

Page 60: A Journey To Gold

A Journey To Gold 51

pengelolaan sampah di Kota Bontang. selain membantu sarana transportasi seperti bantuan motor sampah dan truk sampah, perusahaan juga berperan dalam merintis program pengelolaan sampah berbasis komunitas melalui program bank sampah dan pendampingan komunitas 3r. Program terbaru yang diluncurkan adalah pendampingan kelompok usaha pencacahan plastik yang mampu mengolah sampah plastik rata-rata 182 ton dalam kurun waktu 10 bulan. Program-program pengelolaan sampah berbasis masyarakat tersebut terbukti secara efektif dapat membantu pengelolaan sampah di Kota Bontang dan yang tidak kalah penting mampu meningkatkan perekonomian masyarakat yang terlibat didalamnya. Masyarakat menjadi yakin bahwa sampah bisa menjadi uang.

Bank Sampah dan Komunitas 3RMELiHAT banyaknya sampah plastik di lingkungan sekitarnya, safaruddin sebagai ketua Yayasan Bina Kelola Lingkungan (BiKAL) tergerak untuk merintis pemanfaatan plastik kemasan menjadi bahan-bahan kerajinan. Tidak hanya bertindak sendirian, untuk melibatkan partisipasi masyarakat di sekitarnya maka dibentuklah Bank sampah Kelola Mandiri.

waste management program through a waste bank program and 3r community mentoring. The latest program that was launched is the mentoring of plastic enumeration business group that can process plastic waste at an average of 182 tons in the last 10 months.

The programs of community-based waste management have proven that they can effectively help the waste management in the City of Bontang and that it is no less important to increase the economy of the community involved. People have become convinced that waste can become money.

The Waste Bank and 3R CommunityCOnsiDErinG that there is lots of plastic waste in the surrounding environment, as chairman of Environmental Management Development Foundation (BiKAL) safaruddin was moved to pioneer the utilization of plastic packaging into crafting materials. not wanted to act alone, to include the participation of the surrounding communities, the Kelola Mandiri Waste Bank is formed.

Workshop 3r3r Workshop

Page 61: A Journey To Gold

52 A Journey To Gold

Untuk lebih mengembangkan kegiatannya maka safaruddin mengajukan pendampingan ke PT Badak nGL. Didasari atas komitmen pada pelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian masyarakat, PT Badak nGL selanjutnya melakukan kegiatan pendampingan teknis dan pendanaan yang bersifat stimulan agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik. Di kemudian hari, Pemerintah Kota Bontang juga ikut serta membantu kegiatan Bank sampah tersebut.

Lebih lanjut, PT Badak nGL bekerjasama dengan Yayasan BiKAL membangun komunitas 3r untuk melakukan kegiatan daur ulang sampah rumah tangga. Di Bank sampah tersebut nasabah bisa menyetorkan sampah-sampah plastiknya dan mengkonversikan sampah tersebut menjadi uang. Uang hasil konversi tersebut ditabung dan belum boleh diambil hingga jumlahnya lebih dari rp 50.000. secara resmi bank ini baru mulai beroperasi pada April 2011.

Untuk lebih menunjang kegiatan daur ulang sampah maka PT Badak nGL memberikan bantuan pembuatan Workshop 3r yang digunakan sebagai pusat kegiatan daur ulang sampah. Workshop ini dikelola oleh BiKAL, sementara tenaga kerja yang digunakan adalah ibu-ibu yang tinggal di sekitar workshop. Usaha ini selain mampu mengurangi volume sampah yang terbuang, juga mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Produk yang dihasilkan adalah berbagai barang yang dapat digunakan kembali mulai dari tas tangan, ransel, tool kit, hingga tempat memo. Barang-barang ini merupakan hasil daur ulang dari sampah yang telah terkumpul di bank sampah. Barang-barang ini akan dihargai sesuai dengan perhitungan ongkos produksi yang telah dikeluarkan.

To further develop its activities, safaruddin applied for assistance to PT Badak nGL. Based on the commitment to environmental conservation and community economic improvement, PT Badak nGL further provided technical assistance and stimulant financing so that the activities are going well. At a later date, the Government of the City of Bontang also participated in helping the Waste Bank activities.

Furthermore, PT Badak nGL in cooperation with the BiKAL Foundation develops a 3r community for the recycling of household waste. in the Waste Bank customers can deposit their plastic waste and convert it into money. The money from the conversion is saved and cannot be taken until the amount is more than iDr 50,000. The bank officially began operations in April 2011.

To further support the recycling of waste, PT Badak nGL provide an aid in the making of a 3r-workshop that is used as center for the recycling of waste. This workshop is managed by BiKAL, while the labor used are women who live around the workshop. This effort besides being able to reduce the volume of waste that has been disposed, is also able to empower local communities. The resulting product is a variety of items that can be reused ranging from handbags, backpacks, tool kits, to memo holders. These things resulted from the recycling of waste that has accumulated at the waste bank. These goods will be valued in accordance with the calculation of production costs that have been incurred.

Until now, the operation of the Bank continues to increase. According to Hamsah, Director of the Kelola Mandiri Waste Bank, which is the Guiding Waste Bank in Bontang, “There are now eight

Page 62: A Journey To Gold

A Journey To Gold 53

Hingga kini pengoperasian Bank terus mengalami peningkatan. Menurut Hamsah, Direktur Bank sampah Kelola Mandiri, yang merupakan Bank sampah Pembina di Kota Bontang, “sekarang telah berdiri delapan unit Bank sampah di enam kelurahan dengan jumlah nasabah mencapai 382 orang.”

Kelompok Usaha Pencacahan Sampah Plastik Bontang Lestari Peduli (BLP)UnTUK memenuhi kebutuhan hidupnya, sebelumnya beberapa anggota pemulung yang tinggal didekat TPA Bontang melakukan aktifitas pengumpulan dan pemilahan sampah yang selanjutnya dijual untuk mendapatkan uang. Pendapatan yang didapatkan dari kegiatan tersebut sangat minim dan hasilnya tidak menentu.

Melihat banyaknya sampah plastik di TPA Kota Bontang yang potensial dapat didaur ulang dan keinginan untuk memajukan taraf hidup para pemulung sampah, maka Pak Thamrin mewakili pengurus Karang Taruna Kelurahan Bontang Lestari yang didukung oleh Lurah setempat mengajukan permohonan ke PT Badak nGL untuk mewujudkan gagasannya untuk dapat memanfaatkan sampah-sampah plastik yang berada di TPA tersebut. Thamrin menyebutkan, “ide awal usaha ini berasal dari masyarakat melalui Karang Taruna dan Kelurahan, yang kemudian terwujud atas bantuan PT Badak nGL terutama untuk permodalan dan pelatihannya”.

Pada tahap awal, untuk meningkatkan nilai jual sampah dan meningkatkan penyerapan jumlah pekerja, maka PT Badak nGL memberikan bantuan mesin pencacah plastik beserta pelatihan pemilahan dan pengoperasian mesin tersebut. selain itu juga diberikan bantuan

Waste Banks in six villages with the number of customers reaching 382 people.”

The Bontang Lestari Peduli (BLP) Plastic Waste Cutting Business GroupTO make ends meet, some scavengers who live near the Bontang landfill collect and sort waste which are subsequently sold for money. income derived from these activities are minimal and the results are uncertain.

regarding that there is lots of plastic waste in the Bontang landfill that is potential for recycling and the desire to improve the standard of living of the scavengers, Mr. Thamrin represented the administrators of the Youth Association of Bontang Lestari which is supported by the local village chief to apply to PT Badak nGL to realize his idea to be able to utilize plastic waste in the landfill. Thamrin said, “The initial idea came from the business community through the Youth Association and the Village office, which later materialized with the help of PT Badak nGL especially for capital and training.”

At this early stage, to increase the selling value of waste and increase the absorption of workers, PT Badak nGL provided a plastic cutting machine and training in sorting and guidance in the operation of the machine. it also provided funding assistance and guidance during the activity so that the operation of plastic cutting can be run sustainably and able to stand independently. To facilitate the activities of the group a Bontang Lestari Peduli (BLP) Business Group was established at the end of 2011. The membership of the group that initially only consisted of seven people is finally growing rapidly and by

Page 63: A Journey To Gold

54 A Journey To Gold

permodalan dan pendampingan selama proses kegiatan agar operasional pencacahan plastik dapat berjalan secara berkelanjutan dan mampu berdiri secara mandiri.

Untuk mewadahi kegiatan kelompok maka dibentuklah Kelompok Usaha Bontang Lestari Peduli (BLP) pada akhir tahun 2011. Keanggotaan kelompok yang awalnya hanya terdiri dari tujuh orang ini akhirnya berkembang pesat dan pada tahun 2013 jumlahnya mencapai 94 orang.

2013 the number reached 94 people. The plastic enumeration activity now involves 13 groups spread in Bontang Lestari. Each group was given different tasks, ranging from cleaning, sorting, to operating the plastic cutting machine.

not only in the operation of cutting machines only, the collection of plastic waste also involves many elements of society, especially in the area of Bontang Lestari, ranging from the Youth Association, integrated service Posts (Posyandu), institute for Community Empowerment (LPM),

Pembentukan Kelembagaan/The Forming of institutions:1. Pembuatan struktur Organisasi/

Making of Organizational structure 2. Pembentukan sOP organisasi / sOP of Organization3. Penentuan pihak-pihak yang terlibat/ Determining the involved parties.

Perencanaan Program/Program Planning:1. Alokasi & sumber Pendanaan/

Budget Allocation & source 2. Penentuan jadwal kegiatan/ Activity schedule3. Penentuan target produksi/ Production Targets

Monitoring Program /Program Monitoring:1. Menguji kesesuaian target /

Testing the suitability of the target 2. Pengawasan proses operasional/

supervising the operational process3. Pengawasan kelembagaan/

supervising the institutions

Evaluasi Program /Program Evaluation

Sosialisasi Program/Program Socialization:

(instansi Pemerintahan, Perusahaan, LsM, Masy. sekitar)/(Government Agencies,

Company, nGO, surrounding Community)

Pelaksanaan Program/Program Implementation:1. Pembuatan sarana prasarana Workshop 3r &

Pencacahan sampah Plastik/Establishing the facility and infrastructure for the 3r Workshop & Plastic Waste Cutting

2. Melakukan proses operasionalisasi & Produksi (workshop 3r & Pencacahan sampah Plastik)/ implementing the operational & production process (3r workshop & Plastic Waste Cutting)

Diagram Alir Pengelolaan Kelompok Usaha Pengelolaan SampahFlow Chart of the Management of the Waste Management Business Group

Page 64: A Journey To Gold

A Journey To Gold 55

Kegiatan pencacahan plastik tersebut sekarang melibatkan 13 kelompok yang tersebar di Bontang Lestari. Masing-masing group diberikan tugas yang berbeda, mulai dari membersihkan, memilah, hingga mengoperasikan mesin pencacah plastik.

to Dasawisma. Technically, people are involved in the collection and sorting of plastic, then when it meets the prescribed amount of plastic waste will be purchased by the business group.

Pemilahan sampah plastikThe sorting of plastic waste

Bukan hanya dalam pengoperasian mesin pencacah saja, dalam pengumpulan sampah plastik juga banyak melibatkan elemen-elemen masyarakat khususnya di Wilayah Bontang Lestari, mulai dari Karang Taruna, Posyandu, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), hingga Dasawisma. Teknisnya, warga dilibatkan dalam pengumpulan dan pemilahan plastik, kemudian jika sudah memenuhi jumlah yang ditentukan sampah plastik akan dibeli oleh kelompok usaha.

Thamrin, ketua kelompok Usaha Pengolahan Limbah Plastik menyampaikan, ”Awalnya hanya ada sekitar 46 warga yang bekerja, kini jumlahnya meningkat hingga 94 orang”. Jumlah tersebut mencakup semua pekerja yang ikut andil dalam tahapan proses kegiatan, dimana proses pengolahan plastik ini ada yang dikerjakan dari rumah masing-masing warga. “Pekerjanya tidak hanya di tempat pencacahan

Thamrin, group head of the Plastic Waste Processing Enterprise said, “initially there were only about 46 people working, now the number had risen to 94 people” The number includes all workers who took part in the activities of the process stages, where the plastic processing is done from the home of each resident. “The workers are not only in the place of the cutting, but there are also in the houses. since most women are busy with household activities and child care, we sent the plastic waste to their home to be cleaned and sorted out. next, our vehicles will pick it up and bring it back to the location of the processing to be weighed and cut by machine,” explained Thamrin. The shredded plastics then are packed and shipped to buyers in surabaya. Deliveries are performed on the average of three times a month with the average number of shipping reaching 182 tons in the last 10 months.

Page 65: A Journey To Gold

56 A Journey To Gold

saja, tapi juga ada yang di rumah-rumah. Karena kebanyakan ibu-ibu sibuk dengan kegiatan rumah tangga dan mengurus anak, sampah-sampah plastik kami kirimkan ke rumah mereka masing-masing untuk dibersihkan dan dipilah-pilah. Berikutnya, kendaraan kami akan mengambilnya dan membawanya kembali ke lokasi pengolahan untuk ditimbang dan dicacah dengan mesin,” urai Thamrin. Plastik-plastik cacahan yang telah dikemas lalu dikirimkan ke pembeli di surabaya. Pengirimannya rata-rata dilakukan tiga kali sebulan dengan jumlah pengiriman rata-rata 182 ton dalam kurun waktu 10 bulan.

This plastic cutting business have enormous benefits, besides reducing the volume of waste disposed, it is also able to empower local communities in particular those who are involved in these activities. “This business activity has helped many people who previously did not have a job and now has a steady job and who used to work but their income is insufficient and has now become more adequate,” said Thamrin. “The plastic cutting machine which existence cannot be separated from the role of PT Badak nGL is certainly a blessing for citizens

Pencacahan plastikPlastic cutting

Usaha pencacahan plastik ini mempunyai manfaat yang sangat besar, selain mampu mengurangi volume sampah yang terbuang, juga mampu memberdayakan masyarakat sekitar khususnya yang terlibat dalam kegiatan tersebut. “Kegiatan usaha ini telah banyak membantu masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan sekarang memiliki pekerjaan tetap dan yang dulunya bekerja tapi penghasilannya kurang mencukupi menjadi

of Bontang, which is why we are very grateful for the attention given by the company,” said rendy iriawan, head of the Bontang Lestari Village, who became coach of the business group. The turnover obtained by the target groupis quite large. The group’s turnover which was initially approximately iDr 131,485,500/month has now reached iDr 364,456,160/month. From the plastic cutting business, each group

Page 66: A Journey To Gold

A Journey To Gold 57

lebih mencukupi,” jelas Thamrin. “Mesin pencacah plastik yang keberadaannya tidak lepas dari peran PT Badak nGL ini tentu menjadi berkah bagi warga Bontang, karena itulah kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan perusahaan,” ujar rendy iriawan, Lurah Bontang Lestari, yang menjadi pembina kelompok usaha tersebut.

Omset yang didapatkan oleh kelompok sasaran terhitung sangat besar. Omset kelompok yang awalnya sekitar rp 131.485.500/bulan sekarang sudah mencapai rp 364.456.160/bulan. Dari kegiatan usaha pencacahan plastik tersebut, masing-masing anggota kelompok bisa mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar rp 1.200.000/bulan, dan khusus untuk pekerja operasional mesin pencacah plastik penghasilannya bisa diatas rp. 2.000.000/bulan.

Kegiatan ini mendapat dukungan yang sangat besar dari pemerintah setempat terutama Lurah Bontang Lestari. Kegiatan ini ikut membantu Pemerintah Kota Bontang dalam menciptakan lapangan kerja, menciptakan Kota yang bersih dan indah serta dapat berkontribusi dalam pencapaian Piala Adipura untuk Kota Bontang.

Dalam peresmian pengiriman perdana hasil cacahan plastik, Emlizar Muchtar mewakili Walikota Bontang menyampaikan pesannya: “selama ini kegiatan pengelolaan sampah belum sepenuhnya dimanfaatkan atau memberdayakan potensi masyarakat secara optimal. Peran serta masyarakat belum terarah dan bersifat kegiatan insidentil, karena belum adanya program formal yang berkesinambungan. Kondisi tersebut ditambah dengan masih adanya anggapan masyarakat bahwa pengelolaan sampah hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kota. Kalangan

member can earn an average income of iDr 1,200,000/month, and specifically the income of the workers who operate the plastic cutting machines can be more than iDr 2,000,000/month.

This activity received huge support from the local government primarily the head of the Bontang Lestari Village. This activity has helped the City of Bontang in creating jobs, creating a clean and beautiful city, and can contribute to the achievement of Adipura Kencana for the City of Bontang.

in the inauguration of the first shipment of cut plastics, Emlizar Muchtar who represented the Mayor of Bontang delivered his message: “To date, waste management activities have not been fully utilized or optimally empower the potential of the community. Public participation is not yet properly directed and the activities are incidental, because there is no formal sustainable program. This condition couples with the persistence of the public perception that waste management is the responsibility of the municipal government only. The business community also still sees that waste management has not been viable as an investment object. That’s why i welcome and give my appreciation to the role of PT Badak nGL in waste management through community-based approach, as has been done by PT Badak nGL that assisted the Bontang Lestari Peduli business group.”

Enhancing the Empowerment of the Coastal Community of BontangTHE mangrove forest area in the City of Bontang based on the land allotment of mangrove area is 145.69 hectares. seventy-five percent of the area is classified as damaged and rehabilitation measures should be undertaken

Page 67: A Journey To Gold

58 A Journey To Gold

dunia usaha juga masih melihat kalau bidang pengelolaan sampah belum layak sebagai obyek investasi. Karena itulah saya menyambut sangat baik dan memberikan apresiasi terhadap peran PT Badak nGL dalam penanganan sampah melalui pendekatan berbasis komunitas, sebagaimana yang telah dilakukan PT Badak nGL yang melakukan pembinaan kelompok usaha Bontang Lestari Peduli.”

Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir BontangLUAsAn hutan bakau yang ada di Kota Bontang berdasarkan luas lahan peruntukan kawasan bakau adalah 145,69 hektar. Dari luasan tersebut 75% kawasan bakau dikategorikan rusak dan harus segera dilakukan tindakan rehabilitasi. Melihat kondisi kawasan bakau yang memprihatinkan dan berimbas pada makin sulitnya para nelayan dalam mencari hasil tangkapan ikan, mendorong Muhammad Ali yang berprofesi sebagai nelayan untuk melakukan kegiatan penanaman bakau di tahun 2009.

“Awalnya saya sendiri yang melakukan pembibitan dan penanaman, kemudian warga sekitar turut ikut melakukannya,” kisah Muhammad Ali yang biasa dipanggil Pak Ali.

Apa yang dilakukan Pak Ali tersebut mendapat sambutan baik dari warga yang kemudian membantunya dalam pembentukan kelompok tani yang fokus pada kegiatan konservasi kawasan bakau yang bernama Kelompok Tani Lestari indah (KTLi) yang anggotanya sebagian besar ibu-ibu rumah tangga pada tahun 2009.

Dari pembibitan dan penanaman bakau ini, KTLi membina warga yang tidak mempunyai

immediately. regarding the alarming condition of the mangrove areas and impacted on the the fishermen who face increasingly difficult situation in search of fish catches, pushed Muhammad Ali who works as a fisherman to do mangrove planting activities in 2009.

“initially, i did the seeding and planting by myself, then local residents also participated,” tells Muhammad Ali who is usually called Mr. Ali.What Mr. Ali does is well-received by the people that later in 2009 helped him in the formation of farmer groups that focus on the conservation of mangrove areas called the Lestari indah Farmer Group (KTLi) whose members are mostly housewives.

From this nursery and planting of mangroves, the LiFG fosters members of the community who do not have jobs. Mangrove seedlings that are ready to be planted are then sold to those in need. “Especially to companies that perform planting programs,” says Ali.

With all the existing limitations, the activity was perceived as difficult to grow, until finally Mr. Ali as Chairman of the Lestari indah Farmer Group came to PT Badak nGL to ask for assistance in 2010. Furthermore, based on the commitment to the preservation and improvement of the economy of coastal communities, PT Badak nGL provides technical guidance and stimulant funding in order that the farmer group’s activities can go well.

With mentoring activity, the activities of the Lestari indah Farmer Group eventually can grow rapidly, and is even able to encourage the formation of other mangrove conserving farmer groups. Until now 12 similar mangrove

Page 68: A Journey To Gold

A Journey To Gold 59

pekerjaan. Bibit bakau yang sudah siap tanam lalu dijual kepada pihak-pihak yang membutuhkan. “Terutama kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan program penanaman,” ujar Ali.

conserving farmer groups that are being fostered by the Lestari indah Farmer Group have been formed with the overall membership reaching about 150 people.

The assistance undertaken by PT Badak nGL includes the construction of a mangrove

Dengan segala keterbatasan yang ada, maka kegiatan tersebut dirasakan kurang bisa berkembang, sampai akhirnya Pak Ali sebagai Ketua Kelompok Tani Lestari indah datang ke PT Badak nGL untuk meminta pendampingan di tahun 2010. selanjutnya, didasarkan atas komitmen pada pelestarian dan peningkatan perekonomian masyarakat pesisir, PT Badak nGL melakukan pendampingan teknis dan pendanaan yang bersifat stimulan agar kegiatan kelompok tani tersebut berjalan dengan baik.

Dengan kegiatan pendampingan tersebut akhirnya kegiatan Kelompok Tani Lestari indah dapat berkembang dengan pesat, bahkan

seedling production house, the erection of the Mangrove information Center, trainings for the diversification of mangrove fruit utilization for food and syrup manufacturing. The assistance demonstrates the Company’s commitment to environmental conservation as well as increasing public accessibility in terms of improving and enhancing the human and economic resources.

Mangrove forests are not only beneficial for the people who work as fishermen, because it could bring more catch or the commonly known benefits, which is to anticipate abrasion along the beach in Bontang, considering that most of the Bontang area is water. But more than that,

Penanaman MangrovePlanting of Mangrove

Page 69: A Journey To Gold

60 A Journey To Gold

mampu mendorong terbentuknya kelompok tani pelestarian bakau lainnya. Hingga kini sudah terbentuk 12 kelompok tani pelestari bakau serupa yang berada dalam binaan Kelompok Tani Lestari indah dengan anggota keseluruhan sekitar 150 orang.

Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh PT Badak nGL di antaranya pembuatan rumah produksi bibit bakau, pembangunan Mangrove Information Center, pelatihan diversifikasi pemanfaatan buah bakau untuk pembuatan makanan dan sirup. Kegiatan pendampingan tersebut menunjukkan komitmen Perusahaan dalam kegiatan pelestarian lingkungan serta wujud program peningkatan aksesibilitas masyarakat dalam hal perbaikan dan peningkatan sumber daya manusia dan ekonomi.

Hutan bakau ternyata bukan saja bermanfaat bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, karena bisa mendatangkan hasil tangkapan yang lebih banyak atau manfaat yang biasa dikenal secara umum, yaitu untuk mengantisipasi terjadinya abrasi di sepanjang

mangroves also have a value that is not less important, namely that they can bring large profits if managed properly. As done by the mangrove farmer group in Bontang, for example, includes the utilizing of the mangrove fruit to make food and syrup.

regarding the opportunity of utilizing mangrove fruits as food and beverages mentioned above, PT Badak nGL provides trainings in the use of the mangrove fruit to make syrup and a variety of foods that cater the mangrove farmer groups. The training is conducted to improve the quality of human resources in Bontang. Through the training PT Badak nGL seeks to change people’s understanding that the utilization of mangroves is not only for the timber, as is done for all this time by the community, namely by cutting down mangroves for use as a building material.Finally, there raises the awareness among the people themselves that it is better to utilize the fruit rather than cutting down the tree. They realize that cutting down the tree, the mangrove fruit obtained to make food and drink ingredients

Mangrove information centerMangrove information center

Page 70: A Journey To Gold

A Journey To Gold 61

bibir pantai di Bontang, mengingat wilayah Bontang sebagian besar adalah laut. Tetapi lebih dari itu, bakau juga memiliki nilai yang tak kalah pentingnya, yaitu dapat mendatangkan keuntungan besar jika dikelola dengan baik dan benar. sebagaimana yang sudah dilakukan kelompok tani bakau di Bontang, misalnya dengan memanfaatkan buah bakau menjadi makanan dan sirup.

Melihat peluang pemanfaatan buah bakau sebagai bahan makanan dan minuman tersebut di atas, PT Badak nGL melakukan pelatihan pemanfaatan buah bakau menjadi sirup dan berbagai jenis makanan yang diperuntukkan bagi kelompok tani bakau. Pelatihan tersebut merupakan bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bontang. Melalui pelatihan tersebut PT Badak nGL berupaya mengubah pemahaman masyarakat bahwa pemanfaatan bakau bukan hanya dari kayunya saja, seperti yang dilakukan masyarakat selama ini, yaitu dengan menebang bakau untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

Akhirnya, timbul kesadaran di tengah-tengah masyarakat sendiri bahwa lebih baik memanfaatkan buahnya daripada menebang pohonnya. Mereka sadar kalau menebang pohonnya, maka buah bakau yang didapat untuk membuat bahan makanan dan minuman menjadi berkurang dan lama-kelamaan akan habis. Lebih dari itu, mereka akhirnya sama-sama menjaga kelestarian bakau; merekalah yang akhirnya aktif melarang dan melaporkan kepada aparat pemerintahan kalau ada warga lain yang melakukan penebangan bakau.

seiring dengan adanya pemanfaatan buah bakau untuk bahan makanan dan minuman, sekarang ini keberadaan buah bakau di Bontang

will be reduced and will eventually run out. More than that, they end up maintain the preservation of mangroves; they are ultimately the ones who actively prohibit the cutting down of mangrove trees and report to government officials if there are members of the community who do the cutting.

Along with the utilization of mangrove fruits for food and drink, currently the existence of them in Bontang is highly valued, with prices ranging between iDr 6,000 to iDr 12,000 per kilogram. Most of the wives of fishermen that previously just wait for their husbands’ delivery from fishing results can now help the family finances by selling food and beverage made from mangrove fruit. Even school children, besides playing, they could simultaneously find mangrove fruits to be sold and they can use the money gained from the sales for buying snacks at school.

Furthermore, to further foster the interest and skills of coastal residents living around Bontang in the utilization of mangrove fruit to be processed into a variety of non-timber products such as sweet toffee, syrup, and flour that can be used to make a variety of cakes, PT Badak

Page 71: A Journey To Gold

62 A Journey To Gold

No Program 2011 2012

1. rumah Produksi MangroveMangrove Production House

(Unit) 1 3

2. Hasil Produksi bibit MangroveMangrove seedling Production

(Bibit)(seedling)

110,000 279,256

3. Luas yang tertanamPlanted Area

(Ha)(Hectares)

11 27.9

4. Jumlah kelompoknumber of Groups

(Kelompok)(Group)

1 12

5. Jumlah keanggotaan kelompoknumber of Group Membership

(Orang)(Person)

37 150

6. Omset kelompokGroup Turnover

(rupiah)(iDr)

296,000,000 677,024,000

7. Pendapatan per anggotaincome per member

(rupiah)(iDr)

750,000 938,400

8. LsM yang terlibat (institusi)Participating nGOs (institution)

(institusi)(institution)

1 2

9. instansi yang terlibatParticipating Agencies

(institusi)(institution)

1 2

10 Masyarakat yang terlibatParticipating Communities

(Orang)(Person)

145 1701

Perkembangan Program Konservasi MangroveMangrove Conservation Program Development

menjadi bernilai tinggi, harganya antara rp 6.000 sampai dengan rp 12.000 per kilogram. sebagian besar istri nelayan yang sebelumnya hanya menunggu pemberian suaminya dari hasil menangkap ikan sekarang dapat membantu keuangan keluarga dengan berjualan produk makanan dan minuman dari buah bakau. Tidak ketinggalan anak-anak sekolah selain bermain-main mereka juga bisa sekalian mencari buah bakau untuk dijual dan uangnya bisa untuk jajan di sekolah.

selanjutnya, untuk lebih menumbuhkan minat dan keterampilan warga pesisir sekitar Bontang

nGL built a “Mangrove information Center”. in addition to the above goals, what is not less important is that the place is expected to increase the economic empowerment of women through productive creative economic activities.

Below is presented the achievements of the Mangrove Conservation program performed by Mangrove Farmer Groups in Bontang through a table. The table below shows the data of improvements in the program level indicators which are showing a positive trend.

Page 72: A Journey To Gold

A Journey To Gold 63

dalam pemanfaatan buah bakau untuk diolah menjadi beragam produk bakau non kayu seperti dodol, sirup, dan tepung yang dapat digunakan untuk membuat beragam kue, maka PT Badak nGL membangun “Mangrove Information Center”. Di samping tujuan di atas, yang tidak kalah penting diharapkan tempat tersebut dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui kegiatan ekonomi kreatif yang produktif.

Di bawah ini, disajikan pencapaian-pencapaian mengenai program Konservasi Mangrove yang dilakukan oleh Kelompok Tani Mangrove di Bontang melalui tabel. Dari tabel di bawah dapat dilihat data peningkatan indikator-indikator capaian program yang menunjukkan kecenderungan yang positif.

Program pelestarian bakau yang dilaksanakan di Bontang merupakan program yang berbasis pada komunitas lokal. Keterlibatan Kelompok-Kelompok Tani Mangrove yang ada menjadi sangat vital dalam seluruh rangkaian program kegiatan konservasi kawasan bakau, di mana mereka ikut terlibat secara aktif dalam program perencanaan, realisasi dan evaluasi program yang dijalankan bersama. Dengan mengedepankan peran serta masyarakat dalam mendukung program perusahaan dalam program pelestarian lingkungan maka perusahaan berupaya menerapkan prinsip-prinsip Creating Share Value dalam kegiatan bisnisnya.©

The mangrove conservation program implemented in Bontang is a program that is based on local communities. The participation of the existing Mangrove Farmer Groups is vital in the entire series of programs of conservating the mangrove areas, where they are actively involved in program planning, the realization and evaluation of programs that run together. By promoting public participation in supporting the company’s program in the environmental sustainability program, the company seeks to apply the principles of Creating share Value in its business activities.©

Page 73: A Journey To Gold

64 A Journey To Gold

Page 74: A Journey To Gold

A Journey To Gold 65

Investasi Kehidupan Yang Berkelanjutan

CHEVRON GEOTHERMAL INDONESIA, LTD.CHEVRON GEOTHERMAL SALAK, LTD.

Sustainable Life Investments

Page 75: A Journey To Gold

66 A Journey To Gold

Investasi Kehidupan Yang BerkelanjutanSustainable Life Investments

Hal terpenting dari program ini bukanlah hanya penanaman, tetapi bagaimana membuat masyarakat beralih penghasilan dan paradigma, dari yang menggantungkan hidup dari hutan menjadi merawat hutan dan mencari sumber penghasilan lainnya di luar hutan.

The main feature of this program is not only growing, but how to make the community shift their income and paradigm, from a livelihood that relies on the forest to caring for the forest and seek other sources of income outside the forest.

Page 76: A Journey To Gold

A Journey To Gold 67

EKsPLOrAsi panas bumi atau geothermal yang dianggap sebagai energi terbarukan memiliki tantangan yang besar. Pembebasan dan pembukaan lahan membutuhkan investasi yang cukup besar dan pelibatan masyarakat sekitar wilayah kerja. sebagai salah satu perusahaan energi yang cukup besar, Chevron Geothermal indonesia, Ltd (CGi) dan Chevron Geothermal salak, Ltd (CGs) berusaha merangkul semua pemangku kepentingan sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya bermanfaat bagi Perusahaan semata, namun juga bagi masyarakat sekitarnya.

Berinteraksi dan berdiskusi dengan masyarakat serta membangun program kegiatan kerjasama yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan kunci di wilayah operasinya. CGi dan CGs percaya bahwa pengembangan energi dan pengelolaan lingkungan harus selaras melalui penerapan pembangunan berkelanjutan dan prinsip-prinsip Ekonomi Hijau. Dengan penerapan Ekonomi Hijau, CGi dan CGi, menghasilkan panas bumi dari Lapangan Darajat dan salak, menyediakan energi terbarukan bagi masyarakat.

CGi dan CGs melakukan kajian data pemetaan sosial yang mencakup persepsi dan umpan balik dari lapisan masyarakat terdampak di sekitar area operasional terhadap program yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil kajian ini, CGi

THE exploration of geothermal which is regarded as renewable energy is facing a great challenge. The acquisition and clearance of land require a considerable investment and community engagement around the work area. As one of the substantial energy companies, Chevron Geothermal indonesia, Ltd. (CGi) and Chevron Geothermal salak, Ltd. (CGs) try to embrace all stakeholders so that the business is not only beneficial for the Company alone, but also for the surrounding community.

interacting and discussing with the community and creating cooperative activity programs that benefit key stakeholders in its area of operation. CGi and CGs believe that the development of energy and environmental management must be aligned through the implementation of sustainable development and the principles of Green Economy. With the implementation of the Green Economy, CGi and CGs produce geothermal from the Darajat and salak fields, providing renewable energy for the community.

CGi and CGs study the social mapping data that includes the perception and feedback from affected communities around the operational area toward the implemented program. Based on the results of this study, CGi and CGs develop mitigation strategies for potential conflicts between both companies and communities.

Page 77: A Journey To Gold

68 A Journey To Gold

dan CGs mengembangkan strategi mitigasi terhadap potensi konflik antara perusahaan dan masyarakat

Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan CGi dan CGs di Propinsi Jawa Barat, khususnya unit operasi CGs di Kabupaten sukabumi dan Bogor serta CGi di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung tak hanya menyangkut ekonomi pedesaan, tetapi juga lingkungan dan konservasi alam. CGi dan CGs memelopori dan mendukung kegiatan pelestarian hutan dan habitatnya, seperti penangkaran burung elang, konservasi air tanah dan restorasi habitat.

Restorasi Habitat dan Kehidupan BerkelanjutanPrAKArsA Lintasan Hijau Halimun salak atau Green Corridor Initiative (GCi) merupakan program kerjasama lima tahun CGs dengan Balai Taman nasional Gunung Halimun salak (BTnGHs) dan Yayasan Kehati dengan fokus pada program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung restorasi habitat dan kehidupan yang berkelanjutan di wilayah koridor ekologi Halimun salak, Jawa Barat dan sekitarnya. Dengan alokasi investasi lebih dari Us$1 juta, CGs bersama mitra-mitranya meluncurkan Program GCi akhir tahun 2011 di Jawa Barat.

Hutan koridor merupakan penghubung dua ekosistem pegunungan, yakni ekosistem Gunung Halimun dan Gunung salak. selain memiliki nilai keanekaragaman hayati, kawasan ini juga berfungsi sebagai penyangga ketersediaan air dan penghidupan masyarakat setempat serta wilayah terdekat seperti Bogor, Palabuhan ratu, sukabumi hingga Jakarta.

Tujuan GCi adalah merestorasi zona ekologi kritis seluas 500 hektar di hutan koridor

The corporate social responsibility activities of CGi and CGs in West Java, in particular the operating unit of CGs in sukabumi and Bogor and CGi in Garut and Bandung regencies are not only about the rural economy, but also the environment and nature conservation as well. CGi and CGs pioneer and support the conservation of forests and their habitats, such as the breeding of hawks, groundwater conservation and habitat restoration.

Habitat Restoration and Sustainable LivingTHE Halimun salak Green Corridor initiative (GCi) is a five-year cooperation program between CGs and the Mount Halimun salak national Park Office (BTnGHs) and the Kehati Foundation with focus on training and community empowerment programs to support habitat restoration and sustainable living in the Halimun salak ecological corridor, in West Java and the surrounding. With an investment allocation of more than Us$1 million, CGs together with its partners launched the CGi Program at the end of 2011 in West Java.The forest corridor connects two mountain ecosystems, i.e. the ecosystem of Mount Halimun and Mount salak. Besides having a biodiversity value, this area also functions as a water buffer and the livelihood of local communities and the nearby areas such as Bogor, Pelabuhan ratu, sukabumi, and Jakarta.

The purpose of GCi is to restore a critical 500-hectare ecological zone in the forest corridor of the Halimun salak national Park (TnGHs) in order to support the sustainability of animal migration and its habitat by involving community participation through training programs and economic empowerment to support sustainable living. The program is in accordance with the Action Plan for the Halimun salak Corridor restoration (2009-2013) which was created by the BTnGHs.

Page 78: A Journey To Gold

A Journey To Gold 69

Taman nasional Halimun salak (TnGHs) guna mendukung keberlanjutan migrasi hewan dan habitatnya dengan melibatkan partisipasi masyarakat melalui program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi untuk mendukung kehidupan yang berkelanjutan. Program ini sesuai dengan rencana Aksi restorasi Koridor Halimun salak (2009-2013) yang telah dibuat oleh Balai TnGHs.

Program GCi meliputi tiga kegiatan utama, yaitu restorasi habitat, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi terpadu. Kegiatan restorasi habitat meliputi kegiatan perencanaan, pemetaan lahan, pengamanan penanaman dan pemeliharaan, pengawasan, pemantauan serta inventarisasi lintasan kritis hutan koridor Halimun salak yang berlokasi di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten sukabumi dan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

The GCi program includes three main activities, i.e. habitat restoration, community development and integrated communications. The habitat restoration activities include planning, land mapping, security for planting and maintenance, surveillance, monitoring and inventory of critical paths in the Halimun salak forest corridor located in Kabandungan District, sukabumi regency, and Pamijahan District, Bogor regency.

The community empowerment program that will involve about 250 to 500 farmers is expected to appeal the surrounding communities in conserving the forest corridor, supported by the planned establishment of an integrated organic farming center, smallholdings, entrepreneurship and micro financial management.

An integrated communication program is implemented with activities that include the publication of a book about the TnGHs salak,

Hutan Koridor Taman nasional Gunung Halimun salak (TnGHs)Corridor Forest of the Mount Halimun salak national Park

Page 79: A Journey To Gold

70 A Journey To Gold

Program pemberdayaan masyarakat yang akan melibatkan sekitar 250 hingga 500 petani diharapkan menjadi daya tarik masyarakat sekitarnya dalam menjaga kelestarian hutan koridor, didukung dengan rencana pendirian pusat pertanian organik terpadu, kebun rakyat, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan mikro.

Program komunikasi terpadu dengan kegiatan meliputi penerbitan buku TnGHs salak, pembuatan dan pengembangan situs media sosial www.green.web.id, kegiatan sukarelawan, dan publikasi di media lokal dan nasional untuk meningkatkan pengetahuan, dukungan serta mendorong upaya konservasi yang berkelanjutan. Hingga akhir 2012, program GCi telah menanam pohon jenis spesies asli di lahan kritis Koridor Halimun salak seluas 40 hektar, termasuk di antaranya rasamala, puspa, saninten, manglid dan huru.

Hal terpenting dari program ini bukanlah hanya penanaman, tetapi bagaimana membuat masyarakat beralih penghasilan dan paradigma, dari yang menggantungkan hidup dari hutan menjadi merawat hutan dan mencari sumber penghasilan lainnya di luar hutan.

Masyarakat di Desa Purasari dan Desa Purwabakati, Kabupaten Bogor, serta Desa Cipeteuy, Desa Cihamerang, dan Desa Kabandungan, Kabupaten sukabumi yang berlokasi disekitar Koridor Halimun salak (KHs) pada umumnya bermata pencarian sebagai petani.

Berdasarkan hasil kajian lapangan pada 2004, Chevron bersama para mitranya berinisiasi mendirikan Jarmaskor (Jaringan Masyarakat Koridor) sebagai wadah komunikasi masyarakat

the making and development of a social media site www.green.web.id, volunteer activities, and publication in local and national media to increase knowledge, support and encourage sustainable conservation efforts. Until the end of 2012, the GCi program had planted native tree species on a critical land of the Halimun salak Corridor of 40 hectares, including rasamala (Altingia excels noronha), Puspa (schima Wallichii), saninten (Castanopsis Argentea), manglid (Manglietia glaucia) and huru (Macaranga rhizinoides).

The main feature of this program is not only growing, but how to make the community shift their income and paradigm, from a livelihood that relies on the forest to caring for the forest and seek other sources of income outside the forest.

The people in Purasari and Purwabakati Villages, Bogor regency, and Cipeteuy, Cihamerang, and Kabandungan Villages, sukabumi regency, which are located around the Halimun salak Corridor (KHs) work generally as farmers.

Based on the results of field studies in 2004, Chevron and its partners took the initiative to

Penanaman pohon di Lintasan Hijau Halimun salakTree Planting in Halimun salak Green Corridor

Page 80: A Journey To Gold

A Journey To Gold 71

KHs untuk mencari alih penghasilan di luar hutan dan memulihkan kembali kawasan hutan koridor. Jarmaskor telah memelopori hutan rakyat, berupa kegiatan menanam tanaman produksi di luar kawasan konservasi pada lahan 10 hektar, diikuti praktik pertanian organik, dan pada 2008, Jarmaskor mengembangkan pertanian, perikanan dan usaha kecil yang mengolah produk lanjutan dari hasil pertanian menjadi makanan ringan.

Kini, di bawah payung GCi, Jarmaskor diarahkan pada pertanian dan peternakan terintegrasi yang diperkuat dengan pelatihan dan pendidikan selama tiga bulan sejak november 2012, didukung dengan pendirian koperasi simpan pinjam. Para petani diharapkan mampu mengolah seluruh sumber daya dan limbah dari hasil pertanian dan peternakan menjadi pakan ternak, pupuk organik, dan pembasmi hama sehingga pemanfaatan lahan dan budidaya ternak dapat dioptimalkan semaksimal mungkin dengan biaya operasional minimal.

Hasil kajian TnGHs dan Japan International Cooperation Agency menunjukkan para petani di KHs rata-rata berpenghasilan rp 600 ribu per bulannya. Targetnya, selama lima tahun ke depan, sekitar 250 petani yang terlibat dalam program GCi ini akan mendapatkan tambahan penghasilan sekitar rp 2 miliar per tahun, atau setara dengan rp 8 juta untuk setiap petani per tahun melalui bagi hasil ternak dan pertanian.

Jarmaskor saat ini sudah didukung dengan Koperasi Jarmaskor yang membantu pembelian bibit pohon dari masyarakat untuk ditanam di koridor dan berperan untuk menampung dan menyalurkan hasil panen serta ternak dari anggota kelompok.

establish the Jarmaskor (Corridor Community network) as a forum for the KHs public communication to seek income outside the forest and restore forest corridors. Jarmaskor has pioneered public forests, in the form of planting production crops outside the conservation area on 10 hectares of land, followed by organic farming practices, and in 2008, the Jarmaskor developed agriculture, fisheries and small businesses that processed advanced products resulting from agriculture into snacks.

now, under the umbrella of GCi, the Jarmaskor is focused on integrated agriculture and stock breeding reinforced with training and education for three months since november 2012, supported by the establishment of savings and loan cooperatives. Farmers are expected to process all the resources and waste of agricultural produce and stock breeding into animal feed, organic fertilizer, and pesticides so that land use and stock breeding can be optimized as much as possible with minimal operating costs.

The results of the TnGHs and the Japan international Cooperation Agency study show that the farmers in the KHs have an average income of iDr 600 thousand per month. The target over the next five years will be that about 250 farmers involved in the GCi program will earn an additional income of about iDr 2 billion per year, equivalent to iDr 8 million per year for each farmer through profit share from the stock breeding and agriculture.

The Jarmaskor is now equipped with a Jarmaskor Cooperative that assist in the purchase of tree seedlings from the community to be planted in the corridor and serves to accommodate and distribute crops and livestock from members of the group.

Page 81: A Journey To Gold

72 A Journey To Gold

Jarmaskor juga mendirikan Kelompok swadaya Masyarakat Koridor yang berperan untuk mengajak petani lainnya di KHs bergabung dalam lembaga ini. selama lima tahun, program GCi akan mendukung pengembangan ekonomi masyarakat dan upaya penanaman pohon untuk merestorasi KHs.

The Jarmaskor also founded the Corridor Community self-Help Group which role is to encourage other farmers in the KHs to join this institution. For five years, the GCi program will support community economic development and tree planting efforts to restore the KHs.

Dayat Hidayat menghidupi tiga putranya dengan menanam cabai dan kacang panjang di lahan seluas 0,4 hektar di dalam Koridor Halimun salak yang termasuk kawasan Taman nasional Gunung Halimun salak (TnGHs) dan merupakan hutan hujan tropis terluas di Pulau Jawa, dimana pertanian, hewan langka dan operasi panas bumi Chevron hidup berdampingan. Kemampuan Chevron untuk bekerja sama dengan masyarakat untuk menyeimbangkan upaya perlindungan lingkungan, pengembangan energi dan kebutuhan masyarakat menunjukkan bagaimana kemitraan kita membantu melindungi lingkungan dan mempertahankan penghidupan.

indonesia menghadapi tantangan untuk terus menerus menghasilkan tanaman pangan dari lahan pertanian tanpa merambah ke wilayah hutan. Di wilayah dalam dan sekitar TnHGs, pohon tegakan di panen untuk membuka lahan baru untuk pertanian dan untuk pemanfaatan kayu guna keperluan usaha lain.

Di kampung Hidayat, tiga perempat dari 2000 penduduk adalah petani. Hidayat dan 107 petani seperti dia bekerja bersama Chevron dan mitra kita dalam program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung konservasi lingkungan dan memperbaiki praktek bercocok tanam di dekat Taman nasional dan hutan lindung. Chevron juga bekerjasama dengan petani setempat untuk melestarikan cara-cara tradisional seperti rotasi penanaman dan pembasmian hama secara alami, yang sangat penting untuk mempertahankan tingkat produksi pertanian.

Bagi Hidayat, program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan ini membantu memperbaiki usahanya. “Pelatihan pertanian yang diberikan telah memperluas wawasan saya dan memberikan pengetahuan tentang perlindungan lingkungan dan praktek pertanian yang lebih baik,” katanya. “Memahami pertanian organik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar kita adalah bagian dari pekerjaan ini, seperti memanfaatkan kotoran domba untuk pupuk dan mempelajari praktek peternakan yang lebih baik.” Menurut pak Dayat, bantuan Chevron untuk mendirikan Koperasi pertanian membantu meningkatkan kemampuanya dan memberikan kestabilan pendapatannya.

Elang Jawa di Lokasi suaka ElangJavan Hawk Eagle in raptor sanctuary

Page 82: A Journey To Gold

A Journey To Gold 73

Peningkatan Kualitas Hidup BerkelanjutanMasyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan CGs mendapat kesempatan untuk maju bersama dalam bidang sosial dan ekonomi. Hal ini menjadi komitment CGs untuk mendukung aspek-aspek sustainable development yang telah sesuai dengan nilai-nilai dalam tata cara beroperasi yang disebut The Chevron Way. Bersama para mitra, CGs mengidentifikasi program-program yang dapat meningkatkan standar hidup, menciptakan lingkungan operasi yang lebih stabil dan memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan.

CGs mendukung program-program yang menawarkan pelatihan dan pengembangan usaha kecil. Program Local Business Development (LBD), pertama kali diluncurkan di CGs tahun 2008. Program ini dimaksudkan untuk membantu mengembangkan usaha kecil dan koperasi tempatan di daerah operasi CGs untuk menjadi pemasok barang dan jasa yang andal dan dapat bersaing secara profesional

Improved Quality of Sustainable LivingTHE community as one of CGs’s stakeholders have the opportunity to move forward together in social and economic fields. it is CGs’s commitment to support aspects of sustainable development that is in line with the values of its operating procedures called “The Chevron Way”. Together with partners, CGs identifies programs that may improve living standards, creating a more stable operating environment and strengthen relationships with stakeholders.

CGs supports programs that offer training and small business development. The Local Business Development (LBD) Program was first launched in CGs in 2008. This program is intended to help develop local small businesses and cooperatives in CGs’s area of operation to become suppliers of goods and services that are reliable and able to compete professionally while promoting regional economic growth.

in the last five years, CGs’s LBD has provided more than 335 transactions to LBD

DAYAT Hidayat supports his three sons with planting chili and beans in an area of 0.4 hectares in the Halimun salak Corridor that is included in the Mount Halimun salak national Park (TnGHs) and is the largest tropical rainforest on the island of Java, where agriculture, endangered animals and Chevron’s geothermal operations coexist. Chevron’s ability to work with the community to balance environmental protection, energy development and the needs of the community shows how the partnership helps protect the environment and sustain livelihoods.

indonesia faces the challenge of continuously producing crops from agricultural land without venturing into the forest region. in the area in and around the TnGHs, tree stands are harvested to open up new land for agriculture and for the use of wood for other business purposes.

in Hidayat’s village, three quarters of the 2,000 population are farmers. Hidayat and 107 farmers like him worked with Chevron and its partners in the community development program to support environmental conservation and improve farming practices near the national park and protected forest. Chevron is also working with local farmers to preserve traditional ways such as crop rotation and natural pest control, which is very important to maintain the level of agricultural production.

For Hidayat, the community empowerment program to support environmental protection efforts helps him improving his business. “The farming training has expanded my horizons and provide knowledge about environmental protection and better agricultural practices,” he said. “Understanding organic farming by utilizing the available resources in the environment around us is part of the job, such as the use of sheep dung for fertilizer and learning better farming practices.” According to Mr. Dayat, Chevron’s assistance to establish an agricultural cooperative helps improve his ability and stabilize his income.

Page 83: A Journey To Gold

74 A Journey To Gold

sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam lima tahun terakhir, LBD CGs telah memberikan lebih dari 335 transaksi kepada wirausahawan LBD dan menciptakan sekitar 9.000 jenis lapangan pekerjaan. CGs mengeluarkan kurang lebih Us$ 3,7 juta untuk pengadaan barang dan jasa melalui program ini.

Program LBD ini disusun secara terstruktur dan terencana sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar daerah operasi. Kurikulum program ini meliputi Pelatihan Dasar dan Pelatihan Lanjutan. Kurikulum Pelatihan Dasar dimulai sejak tahun 2008, berupa pelatihan hardskill, softskill, coaching counseling, feedback and regoal setting, management consultation, LBD social surrounding and environment development, dan internal employee training.

Melalui lokakarya LBD, wirausahawan binaan mendapat pelatihan tentang Kesehatan,

entrepreneurs and created about 9,000 jobs. CGs issued approximately Us$ 3.7 million for the procurement of goods and services through this program.

The LBD program is organized in a structured and planned way in accordance with the conditions of the community around the area of operation. The program curriculum includes Basic Training and Advanced Training. The Basic Training curriculum started in 2008, in the form of training in hard skills, soft skills, coaching counseling, feedback and regoal setting, management consultation, LBD surrounding social and environmental development, and internal employee training.

Through LBD workshops, assisted entrepreneurs received training on Occupational Health, Environment and safety, procurement procedures, business ethics, project management, and technical aspects of financial management to develop their capacity.

ibu ikeu Kuswati Peserta LBD CGsMrs. ikeu Kuswati Participant of LBD CGs

Page 84: A Journey To Gold

A Journey To Gold 75

Lingkungan dan Keselamatan Kerja, prosedur pengadaan barang, etika bisnis, manajemen proyek, aspek-aspek teknis dan manajemen keuangan untuk mengembangkan kapasitas mereka.

CGs menerapkan LBD sebagai salah satu kegiatan tanggung jawab sosial perusahaannya. Dalam pelaksanaannya, bekerjasama dengan LPPM dan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad). sejak tahun 2012, program ini dikembangkan dengan Pelatihan Lanjutan berupa penguatan sistem manajemen perusahaan, laporan keuangan, keselamatan kerja, pengembangan jaringan usaha dan manajemen sumber daya.

selama masa pelatihan, setiap usaha yang berada dalam binaan program LBD dapat mengikuti proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan CGs. Hal ini merupakan sarana pembelajaran dan praktik langsung bagi 27 mitra binaan tempatan. sejak tahun 2008 hingga 2012, telah dilakukan 335 transaksi antara CGs dan mitra binaan. Pengetahuan yang diberikan kepada mitra binaan tempatan telah mendorong mereka untuk mengembangkan jaringan bisnis dan mempraktikkan pengetahuannya baik di CGs maupun perusahaan-perusahaan besar lain.

CGs implements LBD as one of its corporate social responsibility activities. in the implementation, it cooperates with the institute for research and Community services (LPPM) and the Faculty of Psychology, Padjadjaran University. since 2012, this program is developed with an Advanced Training in the form of strengthening the company management system, financial reports, occupational safety, business network development and resource management.

During the training period, each business within the LBD program guidance can follow the process of procurement of goods and services within the CGs. This is a means of learning and first-hand practice for 27 local assisted partners. since 2008 until 2012, 335 transactions between CGs and its assisted partners had been made. Knowledge given to its local assisted partners has encouraged them to develop business networks and practice their knowledge both in CGs as well as other large companies.

BErAWAL dari seorang ibu rumah tangga biasa, kini ibu ikeu Kusweti mampu memimpin CV sumber inti Pratama dengan tenaga kerja 20 orang. Dibantu putranya, Yusup iskandar, yang memegang tanggung jawab sebagai manajer keuangan, ikeu berhasil memenangkan beberapa tender pengadaan dan jasa pekerjaan sipil, di antaranya kontrak jasa pemotongan rumput di area Chevron Geothermal salak, Ltd. (CGs) selama tiga tahun sejak 2011, dan juga kontrak dengan PTPn Viii dan PnPM Mandiri. Bermula dari kemenangannya di berbagai proyek yang digelar CGs senilai rp 840 juta, ikeu saat ini juga telah berhasil membukukan berbagai proyek di luar CGs senilai rp 800 juta lebih.

ikeu memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dari pelatihan kerja sama Unpad dan Chevron dan juga dari pelatihan internal Chevron, seperti proses e-bidding, creating work ticket CHEsM yang ia gunakan sebagai bekal dalam menjalankan berbagai proyek. Hal yang menonjol dari keberhasilan CV sumber inti Pratama adalah kemandirian dalam berusaha yang dari tahun ke tahun semakin tidak tergantung kepada Chevron.

Page 85: A Journey To Gold

76 A Journey To Gold

Membangun Kemandirian MasyarakatMELiHAT masih adanya sebagian besar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami kesulitan dalam mengakses lembaga pembiayaan, CGi mendorong sekelompok masyarakat di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk melakukan berbagai upaya perbaikan taraf hidup para buruh tani melalui program pengembangan ekonomi berbasis lembaga keuangan mikro. Model pengembangan lembaga usaha mandiri atau yang lebih dikenal dengan nama lembaga keuangan mikro (LKM) dapat berfungsi dan berperan sebagai pembina, pendamping, pendorong dan penyangga kegiatan usaha mikro produktif masyarakat di wilayah operasional CGi.

Developing Community IndependenceCOnsiDErinG that there are still a majority of MsMEs (Micro, small and Medium Enterprises) that are exposed to the difficulty in accessing financing institutions, CGi encourages a group of people in the Barusari Village, Pasirwangi District, Garut regency, West Java, to perform a variety of efforts to improve the lives of farm workers through an economic development program based on a micro-finance institution. The development model of an independent business institution, or better known by the term micro-finance institutions (MFis) can function and act as coach, facilitator, advocate and supporter of community productive micro business activities in the operational area of CGi.

sTArTinG from an ordinary housewife, Mrs. ikeu is now able to lead CV sumber inti Pratama with a workforce of 20 people. Assisted by her son, Yusup iskandar, who holds the responsibility as a financial manager, ikeu succeeded in winning some tenders for procurement and civil work services, including grass cutting services contract in the area of Chevron Geothermal salak, Ltd. (CGs) for three consecutive years since 2011, and also contracts with the PTPn Viii and PnPM Mandiri. starting from her success in various projects held by CGs valued at iDr 840 million, ikeu today has posted a variety of outside CGs projects worth more than iDr 800 million.

ikeu utilizes the knowledge she gained from the trainings held through the cooperation between the Padjadjaran University and Chevron and also from internal Chevron training, such as e-bidding process, creating work ticket CHEsM which she used as a stepping-stone to run a variety of projects. One thing that stands out from the success of CV sumber inti Pratama is the independence in doing a business that from year to year is not subject to Chevron.

Kegiatan KBMT Berkah DarajatKBMT Berkah Darajat Activities

Kegiatan UMKM di DarajatMsME Activities in Darajat

Page 86: A Journey To Gold

A Journey To Gold 77

Melalui titik masuk program kemitraan pengembangan ternak domba bersama dengan mitra, dan dimotori oleh beberapa tokoh masyarakat Desa Barusari yang memiliki kesamaan visi dan pandangan, pada 15 Oktober 2010 didirikan Koperasi Baitul Mal Wa Tanwil (KBMT) Berkah Darajat dengan jumlah anggota pada awalnya 49 orang.

Di awal pendiriannya, KBMT Berkah Darajat berjalan tertatih-tatih. Tidak sedikit yang mencibir keberadaannya, terutama dari kalangan pemodal besar dan lintah darat. namun, dengan semangat kebersamaan yang kuat dilandasi oleh sistem pengelolaan berbasis syariah sesuai dengan budaya setempat, sedikit demi sedikit KBMT Berkah Darajat mengalami perkembangan yang signifikan, baik dari sisi jumlah anggota, pembiayaan, maupun sisi aset.

Through the entry point of a partnership development program of sheep breeding together with partners, and driven by some community leaders from the Barusari Village with similar vision and outlook, on October 15, 2010 the Baitul Mal Wa Tanwil (KBMT) Berkah Darajat Cooperative was established with the initial number of members reaching 49 people.

in its early years, KBMT Berkah Darajat hobbled. not a few who sneered its existence, especially the big financiers and moneylenders. However, with a strong spirit of togetherness based on sharia-based management system in accordance with the local culture, little by little the KBMT Berkah Darajat experienced significant growth, both in terms of number of members, financing, as well as assets.

BErKAT tangan dingin ibu imas, kini KBMT Berkah Darajat telah mampu menarik anggota hampir 400 orang, dengan jumlah pembiayaan mencapai sekitar rp 525 juta untuk sekitar 800 nasabah. Di bawah pengelolaannya, aset yang pada awalnya hanya bernilai sekitar rp 50 juta kini telah berkembang menjadi sekitar rp 400 juta. Yang menarik, KBMT Berkah Darajat kini sudah berhasil menarik dana pihak ketiga, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito. Hingga akhir tahun 2012, KBMT Berkah Darajat telah berhasil membukukan keuntungan bersih sekitar rp 450.000 per bulan dengan tingkat pengembalian sekitar 95%.

ibu imas tadinya hanya seorang ibu rumah tangga biasa, tetapi pengalaman mengelola KBMT Berkah Darajat telah menempanya menjadi seorang manajer yang andal. ia telah menjelma menjadi seorang Kartini masa kini melalui pendampingan intensif. ibu imas yang dahulunya kurang percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain, kini sangat tangguh dalam mengelola lembaga keuangan mikro berbasis syariah. Bahkan, di bawah kepemimpinannya, dibantu lima orang staf, KBMT Berkah Darajat telah memiliki visi “Menjadi Lembaga Keuangan syariah yang Profesional dan Unggul dalam penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan Usaha Mikro yang mandiri, berkelanjutan dan mengakar di masyarakat Priangan Timur”.

THAnKs to Mrs. imas’ cold hands, the KBMT Berkah Darajat has now been able to attract members of nearly 400 people, with the amount of funding reaching about iDr 525 million for about 800 customers. Under her management, assets that were initially valued at approximately iDr 50 million has now grown to approximately iDr 400 million. interestingly, the KBMT Berkah Darajat has now managed to attract third-party funding, either in the form of savings as well as deposits. Until the end of 2012, the KBMT Berkah Darajat has posted a net profit of about iDr 450,000 per month with a return of approximately 95%.

Mrs. imas was just a housewife, but experience in managing the KBMT Berkah Darajat has hammered her to become a reliable manager. she has been transformed into a contemporary Kartini through intensive mentoring. Mrs. imas who used to lack confidence when interacting with others, is now very tough in managing a sharia-based micro-finance institution. in fact, under her leadership, assisted by five staff, the KBMT Berkah Darajat has a vision “To be a Professional and Excellent sharia-Based Financial institution for the reduction of poverty through the development of independent and sustainable Micro Enterprises that are rooted in the East Priangan community”.

Page 87: A Journey To Gold

78 A Journey To Gold

Dalam waktu dekat ini, KBMT Berkah Darajat juga akan mengembangkan unit usaha baru, yaitu kios tani dan divisi pengadaan barang. Program ini sudah bisa berjalan mandiri tanpa bantuan dari CGi sejak tahun 2011 dan kerjasama permodalan dilakukan dengan Pemodalan nasional Mandiri (PnM).

Sarana Belajar Usaha LokalCGi menerapkan pengembangan usaha tempatan atau Local Business Development di kawasan keberadaannya. Program LBD ini merupakan sarana belajar bagi pelaku usaha lokal agar dapat menjadi rekanan atau mitra binaan CGi yang andal dan profesional berdasarkan asas kebersamaan yang saling menguntungkan. Di area CGi, LBD dijalankan melalui metode training, mentoring, coaching dan counseling serta pengalaman langsung mengerjakan proyek dari CGi. Hal ini merupakan sarana pembelajaran dan praktik langsung bagi 37 mitra binaan tempatan. sejak tahun 2007 hingga 2011, telah dilakukan 578 dan nilai total rp. 21.551.952.640,-. sementara transaksi mitra binaan dengan perusahaan lain (tahun 2009-2011) tercatat 22 transaksi dengan nilai rp. 10.435.859.009,-.

in the near future, the KBMT Berkah Darajat will also develop a new business unit, namely a farm stall and a procurement division. The program is able to walk independently without the help of CGi since 2011 and cooperation in capital was done with the national independent Capital (PnM).

Local Business Learning FacilityCGi implements a Local Business Development in its area of existence. The LBD program is a learning facility for local businesses in order to become a reliable and professional partner of CGi based on the principle of mutual benefit. in the CGi area, the LBD is run through methods of training, mentoring, coaching and counseling as well as first-hand experience working on projects of CGi. This is a means of learning and practice for 37 local assisted partners. From 2007 to 2011, there had been 578 transactions and the total value was iDr 21,551,952,640. While the transactions made by assisted partners with other companies (2009-2011) was 22 with a value of iDr 10,435,859,009.

Mitra Binaan Program LBD CGiAssisted Partner of the CGi LBD Program

Page 88: A Journey To Gold

A Journey To Gold 79

Pelatihan yang diberikan meliputi topik soft skills, seperti komunikasi dan motivasi serta topik hard skills yang meliputi keuangan dan keselamatan kerja. Dalam tahap pembelajaran, proyek yang termasuk di dalam program LBD memiliki kriteria, antara lain, berisiko rendah terhadap operasi CGi, nilai kontrak yang rendah, menggunakan teknologi rendah, dan barang atau jasa yang dibutuhkan tersedia di pasar lokal. Keseluruhan kegiatan ini dikemas dalam dua program, yakni Program Dasar dan Program Lanjutan yang masing-masing berjalan selama dua tahun.

Melalui pendidikan dan pelatihan LBD, akhirnya para mitra binaan dari masyarakat setempat diharapkan mampu menjadi wirausahawan mandiri dan tangguh, yang tidak saja mampu berbisnis dengan CGi tetapi juga mampu bersaing dengan vendor umum CGi dan berbisnis dengan perusahaan-perusahaan di luar CGi.

Hingga saat ini, sudah dua angkatan yang mengikuti program LBD yang diselenggarakan CGi. Angkatan terakhir dari Program Dasar berlangsung pada tahun 2010-2011. Lalu disambung dengan Program Lanjutan yang masih berlangsung hingga sekarang sejak tahun 2012.

Program LBD diharapkan bisa menjadikan para mitra binaan yang mandiri, handal dan profesional didalam melakukan pekerjaannya. sehingga semua ilmu yang telah diberikan CGi akan menjadi bekal bagi para Mitra binaan didalam menjalankan bisnis mereka secara berkelanjutan dan bertujuan membangun daerah setempat.

The training covered soft skills, such as communication and motivation, as well as hard skills that include financial and occupational safety. in the learning phase, the project that is included in the LBD program has criteria, among others, low risk for CGi’s operation, low value contract, using low-end technology, and the goods or services required are available in the local market. The overall activity is packaged in two programs, namely the Basic Program and Advanced Program, each running for two years.

Through the LBD education and training, the assisted partners from the local community can finally be expected to become independent and resilient entrepreneurs, who are not only able to do business with CGi but also to compete with CGi’s general vendors and doing business with companies outside CGi.

Until now, there are already two batches that attended the LBD program held by the CGi. The last batch of the Basic Program took place in 2010-2011. it was continued with the Advanced Program which is now still ongoing since 2012.

The LBD program is expected to make the assisted partners becoming independent, reliable and professional in doing their job. so that all of the knowledge that have been given by CGi will be a provision for the assisted partners in running their business sustainably and aims to build the local area.

Page 89: A Journey To Gold

80 A Journey To Gold

Jualan Si “Olga”Komitmen CGi dalam meningkatkan kualitas sosial, lingkungan dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya diwujudkan dalam suatu rencana jangka panjang. Program pemberdayaan masyarakat tersebut berfokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis cluster.

Program pengembangan UMKM tersebut dijalankan dengan mengacu pada hasil studi pemetaan sosial masyarakat di wilayah operasi CGi. Hal ini untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, mengidentifikasi potensi pengembangan dan keberlanjutan program bagi perencanaan program sesuai kebutuhan. CGi telah mengimplementasikan program pengembangan masyarakat selama bertahun-tahun sehingga pemetaan sosial dilakukan

Olga’s MerchandiseCGi’s commitment to improve the quality of the community’s social, environment and economy around its area of operation is realized in a long-term plan. The community empowerment program focuses on the development of cluster-based Micro, small and Medium Enterprises (MsMEs).

The MsME development program is carried out with reference to the results of a social mapping study in the CGi’s area of operation. This is to determine the social and economic conditions, identify development potential and sustainability of the program for program planning as needed. The CGi has implemented community development programs over the years so that a social mapping is done also to obtain the public perception of the programs

DirEKTUr CV Darajat Makmur, Bapak Dadang Hendari, merupakan salah satu teladan dari keberhasilan program pengembangan bisnis tempatan (local business development, LBD) yang dijalankan Chevron Geothermal indonesia, Ltd (CGi). Berbekal ilmu yang diperoleh dalam program pelatihan LBD, sejak tahun 2007 hingga saat ini CV Darajat Makmur telah mengerjakan berbagai proyek yang ada di CGi maupun diluar Chevron. selain mengerjakan proyek dari CGi, CV Darajat Makmur yang usahanya berawal dari penyewaan kendaraan, saat ini telah berkembang menjadi distributor perusahaan roti dengan omzet rata-rata rp 70 juta per bulan dan menjadi rekanan untuk pemerintah daerah, Pertamina Geothermal Energi, dan indonesia Power.

CV. Darajat Makmur juga telah sanggup mengembangkan kemampuan dengan mengikuti proses kualifikasi CHEsM yang bertujuan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi risiko lebih tinggi. Pada evaluasi terakhir, perusahaan ini memperoleh CHEsM dengan rating C yang artinya telah mampu mengerjakan pekerjaan dengan tingkat risiko menengah. Perusahaan ini juga sudah dapat membuktikan sebagai perusahaan yang mandiri dengan cara mengelola usaha properti dan membangun 25 unit rumah cluster dengan omzet mencapai rp. 7 Miliar dan berhasil merekrut 44 orang di daerah Garut.

THE director of CV Darajat Makmur, Mr. Dada Hendari, is an example of the success of the local business development program run by Chevron Geothermal indonesia, Ltd. (CGi). Armed with the knowledge gained in the LBD training program, since 2007 to date CV Darajat Makmur has been working on various projects in CGi and outside Chevron. in addition to working on projects from CGi, CV Darajat Makmur which started its business of leasing vehicles, has today developed into a distributor for bread businesses with an average turnover of iDr 70 million per month and becomes a partner for the local government, Pertamina Geothermal Energy, and indonesia Power.

CV Darajat Makmur has also been able to develop its ability to follow CHEsM qualification process in order to be able to compete with other larger companies in higher risk construction works. During the last evaluation, the company obtained the CHEsM with C rating which means that it is able to do the job with medium level of risk. The company is also able to prove itself as an independent company by managing a property business and built 25 units of cluster residences with a turnover of iDr 7 billion and managed to recruit 44 people in Garut.

Page 90: A Journey To Gold

A Journey To Gold 81

juga untuk memperoleh persepsi masyarakat terhadap program yang telah berjalan dan menghasilkan strategi mitigasi terhadap potensi konflik antara Perusahaan dan masyarakat.

Program UMKM yang berbasis cluster ini bertujuan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui pelatihan teknis (kewirausahaan, diversifikasi produk, kualitas, dan kemasan), perluasan pasar, pendampingan intensif dan stimulan usaha. indikasi keberhasilan program ini di antaranya adalah adanya peningkatan pendapatan UMKM binaan sebanyak 40-50%, terbukanya peluang usaha atau lapangan kerja baru, terciptanya sekitar 100 produk baru UMKM lokal (makanan olahan, konveksi, kerajinan logam), membantu pengentasan kemiskinan karena 75% peserta program berasal dari keluarga kurang mampu, serta terbukanya akses pemasaran produk (Primarasa, Chocodot) ke pasar lokal Garut hingga keluar daerah, seperti Jabodetabek. Kelompok binaan ini juga memperoleh sertifikasi produk, seperti P-irT (Pangan—industri rumah Tangga) dari Kementerian Kesehatan, sertifikat halal dari MUi dan barcoding (dalam proses).

that had been running and produce mitigation strategies for potential conflicts between the company and the community.

The cluster-based MsME program aims to boost local economy through technical training (entrepreneurship, product diversification, quality, and packaging), market expansion, intensive mentoring and business stimulant. indication of the success of this program includes an increase in the revenue of the assisted MsMEs as much as 40-50%, the availability of business opportunities or new jobs, the creation of about 100 new products of local MsMEs (food processing, garment, metal crafts), helping to alleviate poverty because 75% of the program participants come from poor families, as well as access to product marketing (Primarasa, Chocodot) to the local market of Garut to outside areas, such as Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. The assisted group also obtained product certifications, such as the P-irT (Food-Household industry) from the Ministry of Health, the halal certification from the MUi and barcoding (in process).

Jualan si OlgaOlga’s Merchandise

renjati (rendang Jamur Tiram) salah satu Produk Unggulan UMKM Binaan CGiOne of the CGi-Assisted MsME Excellent Products

Page 91: A Journey To Gold

82 A Journey To Gold

Keberhasilan kelompok binaan CGi ini dibuktikan dengan terpilihnya KUBE sArAsA dan CGi sebagai penerima UMKM Award 2011 Kabupaten Garut. Untuk mendongkrak perluasan pasar UMKM binaan, CGi mendirikan galeri UMKM yang diberi nama “Olga”, yang merupakan akronim dari “oleh-oleh Garut”. Di galeri ini, UMKM binaan yang berasal dari 12 desa di Pasirwangi dan enam desa di samarang, Garut, bisa memamerkan hasil produksi mereka, mulai dari peralatan rumah tangga, kemasan, hingga makanan ringan.

Olga yang menjual produk dari para mitra binaan ini juga menjadi pusat pembelajaran dan keterampilan. Olga juga ditunjang oleh perpustakaan yang diharapkan dapat menjadi sarana belajar tambahan bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga sudah mandiri tanpa keterlibatan CGi dalam permodalan. CGi bermitra dengan Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) melakukan pembinaan di bidang manajemen.

Kontribusi Mekanisme Pembangunan BersihsALAH satu program unggulan CGi dalam PrOPEr 2011-2012 adalah secara konsisten ikut berpartisipasi dalam program Clean Development Mechanism (CDM) yang diprakarsai oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani bidang perubahan iklim dunia UnFCCC. CDM merupakan suatu mekanisme kerjasama dalam Protokol Kyoto untuk mengurangi emisi Gas rumah Kaca (GrK) dari suatu proyek yang menciptakan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Pengurangan emisi GrK tersebut ditetapkan sebagai Certified Emission Reduction (CEr) yang digunakan oleh investor dari negara-negara maju untuk mempromosikan investasi yang ramah lingkungan.

The success of CGi’s assisted group is evidenced by the election of KUBE sarasa and CGi as recipient of the Garut regency’s MsME Award 2011. To boost the market expansion of the assisted MsMEs, CGi established an MsME gallery, named “Olga”, which is an acronym of “Oleh-oleh Garut” (Garut’s souvenirs). in this gallery, the assisted MsMEs that come from 12 villages in Pasirwangi and six villages in samarang, Garut, can showcase their products, ranging from household appliances, packaging, to snacks.

Olga that sells products from the assisted partners also becomes the center of learning and skills. Olga is also equipped with a library which is expected to be a means for additional learning for the surrounding community. This activity is also already standing alone without the involvement of CGi in terms of capital. CGi partners with the Association for the improvement of small Businesses (PUPUK) in providing assistance in the field of management.

Contribution of the Clean Development MechanismOnE of CGi’s flagship programs in the 2011-2012 PrOPEr is consistently participating in the Clean Development Mechanism (CDM) program which was initiated by the United nations agency in charge of climate change, the UnFCCC. CDM is a mechanism of cooperation in the Kyoto Protocol to reduce greenhouse gas (GHG) emissions from a project to create sustainable development in developing countries. GHG emission reductions is designated as Certified Emission reduction (CEr), which is used by investors from developed countries to promote environmentally friendly investment.

Page 92: A Journey To Gold

A Journey To Gold 83

CGi menghasilkan energi panas bumi dari Lapangan Darajat dengan kapasitas terpasang 270 MW, menyediakan energi baru terbarukan bagi masyarakat. CGi melaksanakan pengembangan energi dan pengelolaan lingkungan yang saling mendukung melalui penerapan prinsip-prinsip Ekonomi Hijau, yaitu implementasi sistem Manajemen Keunggulan Operasi (Operational Excellence Management System, OEMs) melalui Reliability and Efficiency terkait operasi yang efisien dan rendah karbon serta penghematan sumber daya sehingga berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.

sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di indonesia dan ketiga di dunia yang mendapatkan CEr, CGi melalui proyek CDM Darajat Unit iii berhasil mempertahankan kontribusi CEr terbesar nasional sebesar 3.058.266 ton CO2e atau 41% dari total CEr yang diperoleh secara nasional hingga 31 Desember 2012 (7.450.750 ton CO2e). Dengan demikian, proyek ini membantu pencapaian pemerintah indonesia dalam hal diversifikasi sumber energi dengan mempercepat penggunaan energi baru terbarukan yang rendah karbon untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa-Madura-Bali (Jamali).

Konstruksi proyek ini dimulai pada november 2004 dan terus berlangsung hingga operasi komersialnya diawali pada bulan Juli 2007. sejak saat operasi komersial, CGi secara konsisten terus melakukan pemantauan dan perhitungan emisi GrK dan diversifikasi melalui audit eksternal oleh pihak ketiga yang telah terakreditasi di United Nations Framework Convention on Climate Change (UnFCCC). CGi melalui Darajat Unit iii berperan aktif dalam menentukan baseline faktor emisi sistem

CGi generates geothermal energy from the Darajat Field with an installed capacity of 270 MW, providing renewable energy for the community. CGi implements energy development and environmental management that are mutually supportive through the application of the principles of the Green Economy, namely the implementation of the Operational Excellence Management system (OEMs) through the reliability and Efficiency related with efficient and low-carbon operations and resource savings that contribute to sustainable development.

As the first geothermal power plant in indonesia and the third in the world which obtained a CEr, CGi through the CDM project of Darajat Unit iii successfully maintained the nation’s largest CEr contribution of 3,058,266 tons of CO2e or 41% of the total CEr obtained nationally until December 31, 2012 (7,450,750 tons of CO2e). Thus, the project helps the achievement of the indonesian Government in terms of the diversification of energy sources by accelerating the use of low-carbon renewable energy to meet the needs of electricity in Java-Madura-Bali (Jamali).

The construction of this project began in november 2004 and continued until its commercial operation started in July 2007. since its commercial operation, CGi has consistently monitor and calculate GHG emissions and diversify through external audit by a third party accredited in the United nations Framework Convention on Climate Change (UnFCCC). CGi through Darajat Unit iii plays an active role in determining the baseline for the emission factor of the Jamali grid interconnection system (Jamali electric grid) and contributes to the reduction of GHG emissions from the energy sector, with around 700,000 tons of carbon reduction CO2e/year.

Page 93: A Journey To Gold

84 A Journey To Gold

interkoneksi jaringan listrik Jamali (Jamali electric grid) dan berkontribusi dalam penurunan emisi GrK dari sektor energi dengan penurunan karbon sekitar 700.000 ton CO2e/tahun.

CGi berkomitmen untuk tetap melanjutkan proyek CDM pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Darajat Unit iii. Hal ini dibuktikan dengan disetujuinya beberapa laporan pemantauan pengurangan emisi Unit Darajat oleh UnFCCC dan pengesahan terakhir pada tanggal 11 Desember 2012 untuk Monitoring Report (Mr) kelima dengan jumlah CEr sebesar 838.969 ton CO2e.

CGi is committed to continue the CDM project on Geothermal Power Plant Darajat Unit iii. This is proven by the approval of an emission reduction monitoring report of the Darajat Unit by UnFCCC and the final approval on December 11, 2012 for the fifth Monitoring report (Mr) with the number CEr reaching 838,969 tons CO2e. Currently, CGi has filed two additional emission reduction monitoring reports of Darajat Unit iii to the UnFCCC, namely the Mr06 and Mr07 with a total of CEr reaching 707,966 tons CO2e.

Partisipasi Darajat Unit iii Dalam Mekanisme Pembangunan BersihDarajat Unit iii Participation in Clean Development Mechanism

Page 94: A Journey To Gold

A Journey To Gold 85

saat ini, CGi telah mengajukan ke UnFCCC dua laporan tambahan pemantauan pengurangan emisi Darajat Unit iii, yaitu Mr06 dan Mr07 dengan total CEr sebesar 707.966 ton CO2e.

satu hal yang membanggakan adalah bahwa proyek CDM untuk Darajat Unit iii ini merupakan pelopor dalam perhitungan sistem interkoneksi jaringan Jawa-Madura-Bali (Jamali) Electric Grid. Program ini berkontribusi sebagai penentu faktor emisi nasional yang selanjutnya digunakan industri di indonesia untuk menghitung penurunan emisinya. selain itu, proyek ini mendukung pemerintah indonesia dalam menetapkan kriteria pembangunan berkelanjutan dan terbentuknya tatanan baru berupa lembaga atau pun instansi dalam bidang energi terkait program CDM, yaitu Designated National Authority (DnA) dan Dewan nasional Perubahan iklim (DnPi).

CGi memiliki misi untuk mengoperasikan proyek pembangkit listrik yang dapat menyediakan energi bersih yang berkesinambungan untuk kemakmuran rakyat indonesia. Dengan PrOPEr Emas yang telah diraih pada periode 2009-2010 dan 2011-2012, CGi senantiasa belajar dan mengidentifikasi kesempatan-kesempatan untuk perbaikan program pengembangan energi dan pengelolaan lingkungan melalui komunikasi yang terbuka dengan para pemangku kepentingan.©

One thing to be proud of is that the CDM project for Darajat Unit iii is a pioneer in the calculation of the network interconnection system of Java-Madura-Bali (Jamali) Electric Grid. This program contributes as a determinant of national emission factors which are then used by industries in indonesia to calculate the reduction of their emissions. in addition, this project supports the Government of indonesia to establish the criteria of sustainable development and the establishment of a new order in the form of institutions or agencies in the field of energy related to the CDM program, i.e. Designated national Authority (DnA) and the national Council on Climate Change (DnPi).

CGi has the mission to operate power projects that can provide clean energy for sustainable prosperity of the indonesian people. With PrOPEr Gold it achieved in the period of 2009-2010 and 2011-2012, CGi is always learning and identifying opportunities for the improvement of the energy development environmental management program through open communication with stakeholders.©

Page 95: A Journey To Gold

86 A Journey To Gold

Page 96: A Journey To Gold

A Journey To Gold 87

Menjadi Berdaya Lewat Posdaya

PT HOLCIM INDONESIA TBK.PABRIK CILACAP

Becoming Powerful Through the Posdaya

Page 97: A Journey To Gold

88 A Journey To Gold

Menjadi Berdaya Lewat PosdayaBecoming Powerful Through the Posdaya

Presiden republik indonesia menyerukan agar semua pihak segera mengambil langkah-langkah konkret membangun penduduk dan merevitalisasi program Keluarga Berencana (KB) seperti di masa lalu.

The President of the republic of indonesia called for all parties to take immediate concrete steps to build the population and revitalize the Family Planning (KB) program as in the past.

Page 98: A Journey To Gold

A Journey To Gold 89

PADA akhir november 2006, ketika menutup Konferensi nasional Pembangunan Manusia, Presiden rl, Bapak susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan bahwa kondisi dan pertumbuhan penduduk indonesia sangat memprihatinkan. Penduduk indonesia mempunyai pendidikan rendah dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Pertumbuhan penduduk diperkirakan sudah meningkat kembali menjadi sekitar 1,3% atau lebih. Oleh karena itu, Presiden menyerukan agar semua pihak segera mengambil langkah-langkah konkret membangun penduduk dan merevitalisasi program Keluarga Berencana (KB) seperti di masa lalu.

Untuk menanggapi ajakan tersebut, Yayasan Damandiri mengembangkan program untuk membangun penduduk melalui pemberdayaan keluarga dengan merangsang pembentukan forum silaturahmi dan informasi pada tingkat pedesaan dan pedukuhan. Forum tersebut dinamakan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).

Melalui forum tersebut, berbagai anggota organisasi diundang membantu keluarga yang berada di sekitar Posdaya untuk memahami fungsi dan perannya serta bergotong-royong mengentaskan kemiskinan dan membangun keluarga sejahtera.

AT the end of november 2006, when closing the national Conference of Human Development, the President of the republic of indonesia, Mr. susilo Bambang Yudhoyono, stated that the condition and growth of indonesia’s population is very alarming. The population has a low education and high poverty levels. Population growth is estimated to have increased to about 1.3% or more. Therefore, the President called for all parties to take immediate concrete steps to build the population and revitalize the Family Planning (KB) program as in the past.

To respond to the invitation, the Damandiri Foundation developed a program to build the population through family empowerment by stimulating the formation of friendship and information forums on the rural levels. The forum is called Family Empowerment Post (Posdaya).

Through the forum, many members of the organization are invited to help families around a Posdaya to understand their function and role and work together to alleviate poverty and build prosperous families.

Likewise with PT Holcim indonesia Tbk. which holds the principle of triple bottom line (always have added value, have good environmental performance, and empowers people) while it also had a problem at the time in terms of program planning, the implementation and evaluation

Page 99: A Journey To Gold

90 A Journey To Gold

Demikian halnya dengan PT Holcim indonesia Tbk. yang memegang prinsip triple bottom line (selalu mempunyai nilai tambah, mempunyai kinerja lingkungan yang baik dan memberdayakan masyarakat) saat itu juga sedang mempunyai kendala dalam hal perencanaan program, implementasi dan evaluasi program pemberdayaan masyarakat di wilayah binaan Perusahaan.

Di wilayah binaan Perusahaan, banyak program yang sifatnya fire fighting, belum matang/salah desain karena input data yang kurang akurat sehingga dalam pelaksanaan program juga banyak terkendala dan pada akhirnya tidak menghasilkan output yang memuaskan. Keberlangsungan program sangat sedikit, institusi baru pemberdayaan tidak terjadi dan tingkat kemandirian keluarga rendah, sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga/indeks pembangunan manusia juga rendah.

Dengan pengetahuan sebelumnya yang minim tentang Posdaya, kemudian di saat kerjasama dengan Universitas Jendral soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, untuk melakukan pemetaan sosial, Holcim semakin ditunjukkan dan semakin tahu bahwa Posdaya merupakan sebuah program yang sangat bagus. Program tersebut dipandang sangat efektif dalam mengatasi kendala-kendala yang selama ini banyak terjadi dan utamanya adalah untuk menjembatani antara perusahaan dan masyarakat dalam penciptaan masyarakat yang madani.

Pada akhirnya, tahun 2009 Holcim membentuk empat Posdaya dengan dibantu Unsoed, sehingga berkembang menjadi 40 di tahun 2012 dengan keterlibatan masyarakat, sebanyak 8.231 orang, termasuk di dalamnya ada

of community development programs in areas assisted by the Company.

in the Company’s assisted areas, a lot of programs have a fire fighting nature, immature/wrong design because the input data is less accurate that the implementation of the programs is too much constrained and ultimately did not produce a satisfactory output. The continuity of programs rarely happened, new empowerment institutions did not occur and the level of family independence was low, so that an increase in income and family welfare/human development index was also low.

With minimal prior knowledge about Posdaya, at the moment of cooperation with the University of General sudirman (Unsoed) Purwokerto, Central Java, in doing a social mapping, Holcim was further shown that Posdaya is an excellent program. The program is considered very effective in overcoming the obstacles that have a lot going on and the main thing is to bridge between the company and the community in the creation of a civil society.

in the end, in 2009 Holcim established four Posdayas with the help of Unsoed, which grew to 40 in 2012 with the involvement of the

suasana hijau dan sejuk Pabrik Holcim indonesia Cilacap.The green and cool atmosphere of Holcim indonesia Cilacap Plant.

Page 100: A Journey To Gold

A Journey To Gold 91

Kelompok Usaha Bersama (KUB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), Taman Bacaan, Posyandu Balita dan Posyandu Lansia.

community, as many as 8,231 people, including the Joint Business Group (KUB), Early Childhood Education (PAUD), Koran Education Garden (TPQ), reading garden, the Toddlers and Elderly integrated service Posts (Posyandu).

Implementasi PosdayaPEMBEnTUKAn dan pengembangan Posdaya PT Holcim indonesia Tbk. merupakan perluasan Posyandu dengan cakupan keanggotaan keluarga yang lebih luas dan bidang pelayanan yang lebih banyak dan juga dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), organisasi sosial dan keagamaan seperti pengurus masjid, panti asuhan, lembaga pendidikan, lembaga lainnya, atau perorangan.

Hal ini sesuai dengan tujuan pembentukan Posdaya, yaitu: 1. Menyegarkan modal sosial seperti hidup

gotong-royong dalam masyarakat untuk membantu pemberdayaan keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera.

2. ikut memelihara lembaga sosial kemasyarakatan yang terkecil, yaitu keluarga, yang dapat menjadi perekat masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika tinggi.

3. Memberi kesempatan kepada setiap keluarga untuk memberi atau menerima pembaruan yang dapat dipergunakan dalam proses pembangunan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

The Implementation of the PosdayaTHE formation and development of Posdayas by PT Holcim indonesia Tbk. is an extension of the scope of the integrated services Posts with wider scope of families as its membership and more services to offer and also performed by members or community organizations such as the Family Welfare Education (PKK), social and religious organizations such as the administrators of mosques, orphanages, educational institutions, other institutions, or individuals.

This is consistent with the purpose of establishing Posdaya, namely: 1. refreshing the social capital such as mutual

assistance in the community to help empower families to build an integrated and happy and prosperous family.

2. Participating in maintaining the smallest social institution, i.e. the family, which can affix the society so as to create a life in harmony, peace and has high dynamics.

3. Providing an opportunity for every family to give or receive an update that can be used in the development process of a happy and prosperous family.

PERKEMBANGAN POSDAyA DAN AKTIvITASNyAPROGRESS AND ACTIvITIES OF POSDAyA

20092010201120122013

Posdaya KUB / Ekonomi Paud TPQ Taman Bacaan Posyandu Lansia Posyandu Balita

412 12

0 7 101022 24 24

319 22

4536 35 35

3

32 34

77

40 37 37

3

37 39

93

43 39 39

4

40 42

101

Page 101: A Journey To Gold

92 A Journey To Gold

Maka implementasi Posdaya PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap mempunyai indikator pencapaian yang smart dan program unggulan yang spesifik sehingga menghasilkan output nyata pada seluruh bidang.

so, the implementation of the Posdaya of PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant has a smart indicator of achievement and specific flagship programs that produce real output in the entire field.

Bidang / FieldIndikator ObyektifObjective Indicator

Program UnggulanFlagship Program

Pendidikan / EducationLama sekolah / Length of

schoolingPAUD, GOTA / PAUD, Foster Parents

Movement

Kesehatan / HealthcareUsia Harapan Hidup / Life

ExpectancyPosyandu Lansia / Elderly

integrated service Post

Ekonomi / EconomyTambahan income / income

increaseEkonomi Kecil / small Economy

Lingkungan / EnvironmentPemanfaatan Lahan / Land

UtilizationTOGA, TAsi / Family Herbal Garden,

nutritious Plants

Pilar PendidikanPrOGrAM kerja di pilar pendidikan terfokus pada kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TPQ, di mana perkembangan PAUD sampai tahun 2012 telah mencapai 37 buah dengan jumlah anak didik sebesar 1.308 anak. Dan TPQ telah tersebar di 38 lokasi dengan jumlah peserta didik mencapai 1.376 anak.

Beberapa bantuan yang diberikan kepada masyarakat untuk pengembangan pendidikan antara lain:1. Bantuan semen dan beberapa material untuk

pembangunan ataupun perbaikan gedung PAUD.

2. Perlengkapan Alat Peraga Edukasi (APE) baik indoor maupun outdoor.

3. Pelatihan dan seminar untuk peningkatan kualitas dan kompetensi tutor PAUD serta pelatihan bagaimana mendidik anak yang berkebutuhan Khusus (ABK).

4. Bantuan perlengkapan untuk penunjang TPQ, Pengayaan/Les Mata Pelajaran Bahasa inggris dan Matematika untuk siswa sD dan sMP.

Education PillarTHE work program in the education pillar focuses on early childhood education (PAUD) and the Koran Education Garden (TPQ), where the PAUD development until the year 2012 has reached 37 with the number of students amounted to 1,308 children. And TPQs has spread across 38 locations with the number of students reaching 1,376 children.

some of the assistances provided to the public for educational development, among others are:1. Cement and several other materials for the

contruction or repair of PAUD buildings.2. Educational Aid (APE) tools both indoor as

well as outdoor.3. Training and seminars for the improvement

of the quality and competence of PAUD tutors and training on how to educate children with special needs (ABK).

4. Equipment to support TPQs, Enrichment for/non-scholastic Course in English and Mathematics for elementary and junior high school students.

Page 102: A Journey To Gold

A Journey To Gold 93

Pilar KesehatanPrOGrAM kerja di pilar kesehatan mencakup peningkatan usia harapan hidup dengan lebih memfungsikan Posyandu-Posyandu yang telah ada serta membentuk Posyandu baru.

Masyarakat sangat antusias memeriksakan kesehatannya di Posyandu, dan tercatat ada 2.333 Lansia aktif yang memeriksakan kesehatan di 37 Posyandu Lansia serta 2.853 Balita aktif di 33 Posyandu Balita.

Adapun bantuan-bantuan dan penyuluhan yang diberikan oleh PT Holcim antara lain adalah:1. Bantuan berupa peralatan kesehatan untuk

seluruh Posdaya yang berupa: Tensi Meter, alat pemeriksa gula darah, kolesterol, asam urat, timbangan berat badan.

2. Pelatihan menggunakan alat-alat kesehatan yang bekerjasama dengan rumah sakit Fatimah Cilacap.

3. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit kolesterol, asam urat dan gula darah serta bagaimana mencegah atau menurunkannya.

4. Penyuluhan PHBs, HiV/AiDs serta seminar mengenai gizi.

5. Bantuan peralatan untuk senam Lansia.6. Pelatihan kesehatan untuk Kader Posyandu

Lansia dan Kader Posyandu Balita.7. Pelatihan/penyegaran Jumantik (juru

pemantau jentik).

Pilar EkonomiPrOGrAM kerja di pilar ekonomi adalah meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan menciptakan Kelompok Usaha Bersama (KUB), serta meningkatkan kinerja KUB yang telah ada, dan hasil yang dicapai adalah:1. Pada tahun 2012 sudah terbentuk 16 KUB

baru sehingga total KUB binaan Holcim hingga saat ini mencapai 93 KUB.

Healthcare PillarTHE work program in the healthcare pillar includes the increase in life expectancy by functioning existing integrated service Posts (Posyandu) the more and establishing new Posyandus.

People are very enthusiastic to check their health at the Posyandus, and there are 2,333 active elderlies who checked their health at 37 Elderly Posyandus and 2,853 active Toddlers in 33 Toddler Posyandus.

The assistance and counseling given by PT Holcim include:1. Aid in the form of medical equipment for all

Posdayas which includes: tensimeter, blood sugar checker tool, cholesterol checker tool, uric acid checker tool, weight scale.

2. Training in the use of medical equipment in cooperation with the Cilacap Fatimah Hospital.

3. Medical counseling on cholesterol, uric acid and blood sugar as well as how to prevent and lower them.

4. Counseling on PHBs, HiV/AiDs and seminar on nutrition.

5. Equipment for elderly gymnastics.6. Medical training for cadres of Elderly

Posyandus and Toddler Posyandus.7. Training/refresher course for larva monitoring

officers.

Economic PillarTHE work program in the economic pillar is to increase people’s income, by creating Joint Business Groups (KUB), as well as improving the performance of existing KUBs, and the results achieved are:1. in 2012 there are a total of 16 new KUBs

formed, so that the total of Holcim’s assisted KUBs to date has reached 93 KUBs.

Page 103: A Journey To Gold

94 A Journey To Gold

2. Meningkatkan kinerja KUB dengan membantu KUB untuk mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan berupa PirT (Pangan-industri rumah Tangga), sehingga hasil produksinya bisa dijual ke masyarakat umum. Tahun 2012 terdapat 20 produk Posdaya/KUB yang sudah memiliki izin PirT.

3. Pelatihan-pelatihan keterampilan yang menunjang peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi kader Posdaya/KUB.

4. Kegiatan lainnya adalah penguatan kapasitas dan kinerja koperasi dan BMT binaan Holcim dengan adanya monitoring dan evaluasi serta kegiatan Forum Koperasi dan BMT sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

2. improving the performance of KUBs by helping them to get a license from the local Health Office in the form of PirT (Food-Household industry), so that their products can be sold to the general public. in 2012 there were 20 products of Posdaya/KUB that already have a PirT license.

3. skills training to support the capacity building of human resources for Posdaya/KUB cadres.

4. Other activities are strengthening the capacity and performance of cooperatives and BMT assisted by Holcim with the monitoring and evaluation as well as the activities of the Cooperative Forum and BMT as a forum for knowledge and experience sharing.

1. Pelatihan dasar membatik untuk pengembangan potensi ekonomi masyarakat.

Batik basic training for the development of the community economic potential .

2. Pelatihan pemanfaatan tanaman herbal untuk masyarakat.

Training in the utilization of herbal plants for the community.

3. Pelatihan berbagai kerajinan berbahan dasar limbah rumah tangga.

Training of various crafts made from household waste.

1 2

3

Page 104: A Journey To Gold

A Journey To Gold 95

Pilar LingkunganPrOGrAM kerja di pilar lingkungan ini masih berfokus kepada pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman obat keluarga (TOGA), dan Tanaman Gizi (TAZi) juga penanaman pohon buah dan pohon bakau bersama masyarakat.

Environmental PillarTHE work program in the environmental pillar is still focused on the utilization of idle lands for family medicinal plants (TOGA), and nutritious Plants (TAZi) also planting fruit trees and mangroves together with the community.

No. Kegiatan / ActivityJumlah / number

Satuan/Unit

1 Penanaman pohon buah / Planting of fruit trees 4673 Batang / stem

2 Penanaman pohon pelindung / Planting of shade trees 4205 Batang / stem

3 Penanaman pohon sayuran / Planting of vegetables 20150 Batang / stem

4 Penanaman pohon mangrove / Planting of mangroves 12200 Batang / stem

5 Biopori 180 Unit

6 Pengolahan sampah / Waste management 3 Area

7 Bank sampah / Waste bank 2 unit

No. Jenis Program / Type of Program 2011 2012 Total

1. Plesterisasi / Plasterization 669 13 682

2. Bedah rumah / Home Makeover 6 12 18

3. MCK / Bathroom, Washing Place & Toilet 21 1 22

4. Jalan setapak / Footpath 1.712 1.800 m 3.512 m

5. saluran Air / Culvert 700 m 500 m 1.200 m

6. Mushola / Masjid / Musholla/Mosque 84 60 144

7. Pos Paud / Early Childhood Education Post 10 17 27

8.Fas Umum (Pos ronda / blaai rT, dsb) / Public Facilities (Patrolling Post/neighborhood hall, etc.)

14 22 36

9.Fas Umum (Lapangan sepakbola) / Public Facilities (Football Field)

8 2 10

Realisasi Program Perbaikan InfrastrukturPEMBAnGUnAn dan perbaikan infrastruktur di lingkungan sekitar PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap terus dilakukan, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.

The Realization of Infrastructure Improvement ProgramTHE development and improvements of infrastructure in the neighborhood of PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant continue to be done, as shown in the table below.

Page 105: A Journey To Gold

96 A Journey To Gold

Bahkan POsDAYA merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah Kabupaten Cilacap yang dinamai “Bangga Mbangun Desa”, di mana kegiatan ini sangat potensial untuk mempercepat terwujudnya masyarakat Kabupaten Cilacap yang sejahtera, maju dan mandiri. Oleh karena itu, PT Holcim selaku pihak swasta yang mempunyai tanggung jawab moral dan komitmen membantu pemerintah, dan masyarakat Kabupaten Cilacap untuk mempercepat tercapainya tujuan pembangunan Kabupaten Cilacap sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam pengelolaan dan pengembangan Posdaya. sampai dengan 2012, sudah dilakukan pembinaan oleh Holcim terhadap Posdaya Perintis di Kecamatan Kroya dan Kecamatan sidareja (12 kelurahan) atau lebih dari 160 kader Posdaya dari wilayah Kabupaten Cilacap.

Evaluasi dan PenutupsECArA nyata, Posdaya sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, termasuk di wilayah binaan PT Holcim indonesia Tbk. Oleh karenanya, sangat penting untuk memastikan keberlangsungan program tersebut agar terus mendorong dan mengintegrasikan semua kegiatan yang sudah ada maupun yang akan dilaksanakan, sebagai wadah infrastruktur untuk memanfaatkan peluang pemberdayaan masyarakat dan berbagai pihak (Program nasional Pemberdayaan Masyarakat, Kredit Usaha rakyat, Bank Perkreditan rakyat), sebagai wadah pemberdayaan yang efektif dan sebagai pemelihara modal sosial.

Holcim dan seluruh pemangku kepentingannya terus melakukan upaya-upaya evaluasi keberlangsungan Posdaya, assessment tingkat kemandirian, kunjungan rutin, program kunjungan dari Perusahaan atau instansi lain

The Posdaya is even an implementation of the Cilacap governmental policy called “Proud to Develop the Village”, in which the activity may potentially accelerate the realization of the prosperous, advanced and independent community of Cilacap regency. Therefore, PT Holcim as a private party who has a moral responsibility and a commitment to help the government and the community of Cilacap regency to accelerate the achievement of Cilacap’s development goals agreed to conduct cooperation in the management and development of Posdaya. As of 2012, assistance had been carried out by Holcim to Pioneering Posdayas in the Kroya and sidareja Districts (12 villages) or more than 160 Posdaya cadres from the Cilacap regency.

Evaluation and Conclusionin fact, Posdaya’s benefits are already perceived by the community, including in the assisted area of PT Holcim indonesia Tbk. Therefore, it is important to ensure the sustainability of the program in order to continue to encourage and integrate all activities both the ones that already exist as well as the ones that will be carried out, as the infrastructural vessel to take advantage of community empowerment opportunities and various parties (national Community Empowerment Program, small Loans, rural Banks), as a forum for effective empowerment and as custodian of social capital.

Holcim and its stakeholders continue to make efforts in evaluating the sustainability of Posdaya, making assessment of its level of independence, regular visits, visiting program of the Company or other agencies (as a comparative study center), program strengthening, encourage innovative ideas for increasing the number of beneficiaries, productive efforts and

Page 106: A Journey To Gold

A Journey To Gold 97

(sebagai pusat studi banding), penguatan program, mendorong ide inovatif untuk meningkatnya jumlah pemetik manfaat, usaha-usaha produktif dan penguatan pengorganisasian dari hulu sampai hilir (value chain Csr).

Holcim dalam hal ini terus membuka diri terhadap kritik, saran dan masukan seluruh pemangku kepentingan demi terciptanya kemanfaatan yang nyata dan terciptanya pembangunan manusia indonesia.

Perlindungan Keanekaragaman HayatiJAnTUnG Kebijakan Lingkungan Holcim adalah komitmennya untuk “pembangunan berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi sendiri kebutuhannya” dan pengelolaan keanekaragaman hayati (biodiversity) merupakan salah satu bagian dari empat pilar kebijakan lingkungan Holcim, yaitu pada pilar

strengthening the organization from upstream to downstream (value chain Csr).

Holcim in this case continues to open themselves up to criticism, suggestions and inputs from all stakeholders in order to create a real benefit and the creation of human development in indonesia.

Biodiversity ProtectionTHE heart of Holcim’s Environmental Policy is its commitment to “sustainable development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs” and biodiversity management is one part of the four pillars of Holcim’s environmental policy, i.e. in the pillar of “Environmental impact” management. The commitment of PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant toward the preservation and protection of biodiversity is poured into the Biodiversity Protection Policy issued by the General Manager of the Cilacap Plant.

rusa sebagai bio indikator di lingkungan Pabrik Holcim indonesia Cilacap. Deers as bio-indicators in Holcim indonesia Cilacap Plant.

Page 107: A Journey To Gold

98 A Journey To Gold

pengelolaan “Dampak Lingkungan”. Komitmen PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap terhadap pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati tersebut dituangkan ke dalam Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati yang dikeluarkan oleh General Manager Pabrik Cilacap.

sebagai tindak lanjut dari studi Keanekaragaman Hayati di Pulau nusakambangan yang dilakukan pada tahun 2010-2011, PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap bersama dengan Fauna & Flora International (FFi) merumuskan rencana aksi perlindungan keanekaragaman hayati di area izin Usaha Pertambangan (iUP). rencana aksi tersebut tertuang dalam Biodiversity Action Plans (BAP) dengan tujuh target yang ingin dicapai, yaitu:1. Pembuatan area konservasi di dalam area

izin Usaha Pertambangan (iUP)2. restorasi daerah bakau yang terdegradasi di

daerah sekitar izin Usaha Pertambangan3. Perlindungan terhadap sistem gua (daerah

penyangga 200 m)4. Penanaman vegetasi lokal atau asli

nusakambangan di daerah rehabilitasi pada area izin Usaha Pertambangan

5. Perlindungan terhadap spesies kunci6. restorasi daerah sepadan sungai (riparian)

apabila diperlukan7. Membangun program komunikasi

Pembuatan area konservasi seluas 650 hektar atau 65% dari total iUP, perlindungan terhadap sistem gua dan perlindungan spesies kunci merupakan salah satu upaya konservasi insitu. Aksi-aksi untuk mencapai ketiga target tersebut merupakan upaya dalam melindungi keberadaan habitat bagi fauna nusakambangan,

As a follow-up of the Biodiversity study in nusakambangan island conducted in 2010-2011, PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant together with Fauna & Flora international (FFi) formulated an action plan in the area of biodiversity protection in the Mining License (iUP) zone. The action plan is set out in the Biodiversity Action Plans (BAP) with seven targets to be achieved, namely:1. The making of a conservation area in the

Mining License (iUP) zone2. The restoration of degraded mangrove areas

around the Mining License zone 3. The protection of a cave system (buffer area

200 m)4. The planting of local or vegetations native to

nusakambangan in the rehabilitation area in the Mining License zone

5. The protection of key species6. The restoration of the riparian zone, if

necessary7. Developing a communication program

The making of a conservation area measuring 650 hectares or 65% of the total iUP zone, protection of the cave system and protection of key species are among the insitu conservation efforts. Actions to achieve these three targets included an effort to protect the existence of the habitat for fauna in nusakambangan, especially the leopard (Panthera pardus melas), langur (Trachyphitecus auratus) and approximately 23 species of bats found in nusakambangan. in addition to protecting the kinds of fauna, the effort was also intended to provide and protect the habitat for the Pelahlar (Dipterocarpus littoralis) which is one of the endemic flora of nusakambangan, as well as protecting other native flora of nusakambangan.

Page 108: A Journey To Gold

A Journey To Gold 99

terutama macan tutul (Panthera pardus melas), lutung (Trachyphitecus auratus) dan kurang lebih 23 jenis kelelawar yang ditemukan di nusakambangan. selain melindungi jenis-jenis fauna, upaya tersebut dimaksudkan juga untuk menyediakan dan melindungi habitat bagi Pelahlar (Dipterocarpus littoralis) yang merupakan salah satu flora endemik nusakambangan, selain juga melindungi keberadaan jenis flora asli nusakambangan lainnya.

Dalam pelaksanaan aksi-aksi tersebut, PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap menggandeng pemangku kepentingan terkait dan ahli dalam bidangnya, seperti LsM Peduli Karnivor Jawa, ahli gua internasional dari Museum National d’Histoire Naturelle-Paris, ahli kelelawar internasional dari School of Biological & Chemical Science Queen Mary, Universitas London, Balai Konservasi sumber Daya Alam (BKsDA) seksi Konservasi Wilayah ii Pemalang-Cilacap dan Lembaga Penelitian Universitas Jenderal soedirman.

in the implementation of these actions, PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant held relevant stakeholders and experts in the field, such as the nGO Java Carnivore Care, an international cave expert from the Museum national d’Histoire naturelle-Paris, an international bat expert from the school of Biological & Chemical science Queen Mary, University of London, the natural resources Conservation Agency (BKsDA) for the Area Conservation section ii Pemalang-Cilacap and the research institute of the General sudirman University.

The restoration of degraded mangrove areas, planting of vegetation native to nusakambangan in the area of rehabilitation, and restoration of a riparian zone are efforts undertaken in order to restore the function of damaged ecosystems. The implementation of the actions are undertaken in conjunction with experts in their respective fields, such as the Center for Environmental research (PPLH) of the General sudirman University for mangroves, the BKsDA Conservation section ii Pemalang-Cilacap region for the removal of

Area penampungan air dan hutan kota pabrik Holcim indonesia Cilacap. Water storage area and urban forest in Holcim indonesia Cilacap Plant.

Page 109: A Journey To Gold

100 A Journey To Gold

restorasi daerah bakau yang terdegradasi, penanaman vegetasi lokal atau asli nusakambangan di daerah rehabilitasi dan restorasi mintakat riparian merupakan upaya-upaya restorasi dan rehabilitasi yang dilakukan guna mengembalikan fungsi ekosistem yang rusak. Pelaksanaan aksi-aksi tersebut dilakukan bersama dengan ahli di bidangnya masing-masing, seperti dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Jenderal soedirman untuk bakau, BKsDA seksi Konservasi Wilayah ii Pemalang-Cilacap untuk pemindahan pohon-pohon jenis asli nusakambangan dan tim bimbingan teknis (Bimtek) yang terdiri dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, BKsDA seksi Konservasi Wilayah ii Pemalang-Cilacap, Lembaga Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Cilacap dan Dinas Energi dan sumber Daya Mineral (EsDM) Kabupaten Cilacap untuk reklamasi termasuk restorasi mintakat riparian.

Program komunikasi dibangun sebagai upaya menumbuhkan kesadaran pada para pemangku kepentingan terkait di nusakambangan maupun karyawan PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap untuk berperan aktif dan terlibat dalam aksi-aksi perlindungan keanekaragaman hayati tersebut. Berbagai alat dan rencana program komunikasi dibuat untuk mencapai target tersebut, seperti pembuatan flyer, presentasi, mengadakan seminar, workshop dan pertemuan-pertemuan dengan para pemangku kepentingan terkait.

Biodiversity Action Plans (BAP) dilaksanakan dan dimonitor secara berkelanjutan dengan melakukan evaluasi dan perbaikan. setiap kegiatan di dalam BAP didokumentasikan dan dilaporkan secara berkala baik kepada

tree species native to nusakambangan and a technical guidance (Bimtek) team consisting of the Cilacap Environmental Agency, the BKsDA Conservation section ii Pemalang-Cilacap, the Correctional Facility of the Ministry of Justice and Human rights, the Forestry and Plantation Office (Dishutbun) of Cilacap and the Energy and Mineral resources Office (EsDM) of Cilacap for nusakambangan including the riparian zone restoration.

A communication program is built as an effort to foster awareness of relevant stakeholders in nusakambangan and employees of PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant to be active and engage in acts of biodiversity protection. Various tools and communication program plans are designed to achieve these targets, such as creating flyers, presentations, seminars, workshops and meetings with relevant stakeholders.

The Biodiversity Action Plans (BAP) is implemented and monitored on an ongoing basis by doing evaluations and improvements. Each activity in the BAP is documented and reported on a regular basis to both the management of PT Holcim indonesia Tbk. As well as other stakeholders.

realizing that the owned iUP zone is only a small portion, i.e. about 8.7% of the total area of nusakambangan island, PT Holcim indonesia Tbk. participated actively in embracing the stakeholders in nusakambangan. stakeholders that consisted of the Cilacap regencial Government, the Ministry of Justice and Human rights, the Ministry of Forestry, universities, non-governmental organizations, community organizations and state agencies, such as the Police and the indonesian national Armed Forces,

Page 110: A Journey To Gold

A Journey To Gold 101

manajemen PT Holcim indonesia Tbk. maupun para pemangku kepentingan lainnya.

Menyadari bahwa area iUP yang dimiliki hanyalah sebagian kecil, yaitu sekitar 8,7% dari total luas Pulau nusakambangan, maka PT Holcim indonesia Tbk. berpartisipasi aktif merangkul para pemangku kepentingan di nusakambangan. Para pemangku kepentingan yang terdiri dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kehutanan, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan aparat negara, seperti Kepolisian dan Tentara nasional indonesia, sepakat membuat 12 poin rekomendasi yang akan dijadikan sebagai pilar utama bagi pembangunan berbasis konservasi di Pulau nusakambangan. Poin-poin rekomendasi tersebut adalah:1. Koordinasi berbagai pemangku kepentingan;2. Patroli bersama; 3. Penegakan hukum; 4. Zonasi berbasis konservasi (perencanaan

spasial); 5. sosialisasi hukum; 6. road map bagi pengelolaan Pulau

nusakambangan; 7. Mengembangkan Pulau nusakambangan

sebagai laboratorium pendidikan dan konservasi;

8. Mendirikan unit pengelolaan nusakambangan untuk konservasi;

9. Mendirikan forum Konservasi di Pulau nusakambangan;

10. Penghutanan kembali wilayah dan ekosistem yang rusak di nusakambangan;

11. Perluasan wilayah konservasi; dan 12. Komitmen melindungi macan tutul dan

pelahlar yang dianggap sebagai fauna dan flora endemik di Pulau nusakambangan.

agreed to create a 12-point recommendation that will serve as the main pillar for conservation-based development in nusakambangan island. The points of recommendations are:1. The coordination of various stakeholders;2. Joint patrols; 3. Law enforcement; 4. Conservation-based zoning (spatial

planning); 5. socialization of the law; 6. road map for the management of the island

of nusakambangan; 7. Developing the island of nusakambangan

as an educational and conservational laboratory;

8. Establishing a nusakambangan management unit for conservation;

9. Establishing a Conservation forum in the island of nusakambangan;

10. reforestation of damaged areas and ecosystems in nusakambangan;

11. Expanding the conservation area; and 12. The commitment to protect leopards and

palahlar (Dipterocarpus spp.) which are regarded as endemic fauna and flora of the nusakambangan island.

Pabrik Holcim indonesia Cilacap. Holcim indonesia Cilacap Plant.

Page 111: A Journey To Gold

102 A Journey To Gold

Upaya konservasi eksitu dilakukan PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dengan membuat penangkaran bagi rusa Timor (Cervus timorensis) bekerjasama dengan BKsDA seksi Konservasi Wilayah ii Pemalang-Cilacap, pembangunan hutan kota, botanical garden dan menanam tanaman obat serta buah-buahan di dalam area pabrik seluas 46 hektar. Prestasi yang diraih sebagai juara i lomba hutan kota tingkat provinsi Jawa Tengah dan juara iii tingkat nasional merupakan bukti nyata keseriusan dan kepedulian PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dalam melindungi lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. Jumlah rusa di area penangkaran pun bertambah dengan lahirnya anak rusa baru di area tersebut. Hal ini menunjukan bahwa kondisi area pabrik PT Holcim indonesia Tbk. Pabrik Cilacap cukup nyaman dan memenuhi daya dukung bagi kehidupan makhluk hidup lain.

Ex-situ conservation efforts were carried out by PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant by making breeding places for Timor deers (Cervus timorensis) in collaboration with the BKsDA Conservation section ii Pemalang-Cilacap, the development of urban forests, botanical gardens and planting medicinal plants and fruits in the factory area that covers 46 hectares. Achievements as First Place in the urban forest contest in the provincial level of Central Java and Third Place in the national level are clear evidences of the seriousness and concern of PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant in protecting the environment and biodiversity. The number of deers in the breeding place was increased by the birth of a fawn. This shows that the condition of the factory area of PT Holcim indonesia Tbk. Cilacap Plant is quite comfortable and meets the carrying capacity for the life of other living creatures.

Gerakan menanam pohon mangrove di pantai Utara Pulau nusakambangan yang dipelopori Holcim indonesia. Mangrove tree planting on the northern coast of nusakambangan island pioneered by Holcim indonesia.

Page 112: A Journey To Gold

A Journey To Gold 103

Program penanaman pohon dan penghijauan tidak hanya dilakukan di nusakambangan dan area pabrik, tetapi juga dilakukan di area lainnya. Di area tambang tanah liat Jeruklegi, Cilacap, dilakukan penanaman tanaman langka sebanyak 150 batang dan tanaman lainnya dengan luas total area yang ditanam mencapai 34 hektar. sebanyak 1.700 pohon buah ditanam di lahan masyarakat atas kerjasama dengan BLH dan Dishutbun Kabupaten Cilacap sebagai salah satu sarana peningkatan pendapatan masyarakat.

semua rencana dan kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati dilakukan dengan dukungan struktur organisasi dan personil yang memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan terkait baik di tingkat korporasi (corporate) maupun di area Pabrik Cilacap. Beberapa personil terkait mendapatkan pelatihan seperti High Conservation Value Forest (Hutan Bernilai Konservasi Tinggi), Pelatihan Teknis Penangkaran satwa Liar, mengikuti Bat Conference, dan sebagainya. Perencanaan strategis dan pendanaan perlindungan keanekaragaman hayati tersebut dilakukan untuk lima tahun.

Ramah Lingkungan dan Memberi SolusiHijaunya pabrik PT Holcim indonesia Cilacap telah diakui, penghargaan Proper Emas sebanyak tiga kali dan industri Hijau adalah bukti nyata atas keberadaan ini. namun demikian, hal ini bukanlah akhir dari apa yang akan dicapai, perbaikan dan inovasi terus diupayakan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik. Berbagai upaya terus dikembangkan untuk memberikan nilai tambah bagi lingkungan, pabrik hijau belumlah cukup, masih ada hal yang bisa dilakukan untuk menjadi lebih dari yang dipersyaratkan, beyond compliance.

Tree planting and greening programs were not only carried out in nusakambangan and the factory area, but also in other areas. in the clay mining area of Jeruklegi, Cilacap, the planting of rare plants as much as 150 stems and other plants with the total area planted reaching 34 hectares were carried out. A total of 1,700 fruit trees were planted on public lands in cooperation with the BLH and Dishutbun of Cilacap as one means of increasing incomes.

All biodiversity protection plans and activities are carried out with the support of the organizational structure and personnel who have relevant educational and training backgrounds both at the corporate level as well as in the Cilacap Plant area. some related personnel receive training such as High Conservation Value Forest, Wild Animal Breeding Technical Training, attending the Bat Conference, and so on. strategic planning and funding of biodiversity protection is done for five years.

Environmentally Friendly and Solution-Based THE green atmosphere surrounding the factory of PT Holcim indonesia Cilacap Plant has been recognized. Three consecutive PrOPEr Golds and Green industry are tangible proof of this. However, these do not conclude what will be achieved. improvements and innovations continue to be pursued for a better future of the environment. Various efforts continue to be developed to provide added value to the environment. A green plant is not enough; there are still things we can do to become more than it is required, namely beyond compliance.

One of Holcim indonesia’s innovations that continues to be developed is Geocycle, which existence helps improve the condition of the environment by assisting the industry in an

Page 113: A Journey To Gold

104 A Journey To Gold

salah satu inovasi Holcim indonesia yang terus dikembangkan adalah Geocycle, keberadaannya untuk membantu memperbaiki kondisi lingkungan dengan membantu kalangan industri dalam pengelolaan limbah B3 yang ramah lingkungan, hal ini berlaku juga untuk internal Holcim indonesia.

sejak tahun 1994, Holcim telah menjadi pelopor pengguna bahan bakar alternatif melalui metode co-processing. Fly ash, bottom ash, oil sludge, rejected seeds, rejected product, used rag adalah contoh-contoh limbah yang bisa dan biasa digunakan sebagai bahan bakar alternatif di Holcim indonesia. ini merupakan solusi pemusnahan limbah bagi industri di luar Holcim indonesia. Tentunya, hal ini dilakukan setelah dimilikinya izin pemanfaatan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup (Kep. Men. LH no. 327 Tahun 2010).

saat ini ,ragam fasilitas dimiliki Holcim indonesia seperti fly ash bin 240 ton, bottom ash storage 15,000 ton, oil sludge storage 300 ton, tempat penyimpanan sementara limbah internal seluas 4,5 m x 3,7 m x 7 m dan area penyimpanan sekam padi yang mampu menampung 600 ton sekam.

selanjutnya, elemen terpenting dari semua fasilitas yang ada adalah adanya kiln tempat pembuatan klinker yang memiliki suhu pembakaran di atas 1400ºC untuk material dan 2000ºC untuk gas pembakaran, ini merupakan insinerator sempurna. Keuntungan kiln sebagai pemusnah limbah antara lain: semua input mineral yang akan dimusnahkan berubah menjadi produk, semua trace elemen logam berat bersatu dengan klinker, efisiensi panas tinggi dan berkurangnya emisi CO2 karena ada substitusi bahan bakar.

environmentally friendly management of hazardous and toxic waste. This applies also to the internal part of Holcim indonesia.

since 1994, Holcim has been pioneering the use of alternative fuels through a co-processing method. Fly ash, bottom ash, sludge oil, rejected seeds, rejected products, and used rag are examples of waste that can be and is used as an alternative fuel in Holcim indonesia. This is a solution for the extermination of waste for industries outside Holcim indonesia. This is certainly done after the license for the utilization of hazardous and toxic waste from the Ministry of Environment (Kep. Men. LH. no. 327 of 2010) is obtained.

Currently, the range of facilities owned by Holcim indonesia includes a 240-ton fly ash bin, a 15,000-ton bottom ash storage, a 300-tons oil sludge storage, a temporary storage for internal waste measured by 4.5 mx 3.7 m x 7 m and a rice husk storage area which is capable of accommodating 600 tons of husk.

Furthermore, the most important element of all existing facilities is a kiln for the making of clinker with combustion temperatures above 1,400 ºC for materials and 2,000ºC for combustion gas—it is a perfect incinerator. The advantages of a kiln as waste removal among others are that all mineral inputs that will be removed are turned into a product, all traces of heavy metal elements unite with clinkers, high thermal efficiency and reduction of CO2 emissions for there is fuel substitution.

in 2012, 167,199 tons of fly ash and bottom ash has been utilized by Holcim indonesia and bottom ash consumption in 2012 amounted to 65,401 tons has replaced natural resources in

Page 114: A Journey To Gold

A Journey To Gold 105

Tahun 2012, 167.199 ton fly ash dan bottom ash telah dimanfaatkan oleh Holcim indonesia dan konsumsi bottom ash tahun 2012 sebesar 65.401 ton telah menggantikan sumberdaya alam berupa tanah liat sebesar 11 %. selain itu terjadi penurunan konsumsi klinker (clinker factor), ini adalah salah satu indikasi keberhasilan peningkatan penggunaan fly ash dari tahun ke tahun yang sekaligus berkontribusi mengurangi emisi CO2.

selain itu Holcim indonesia konsisten menerapkan konsep 3r, reuse, reduce, recycle dalam melakukan pengelolaan limbah B3.

the form of clay by 11%. in addition, there is a decline in the consumption of clinker (clinker factor). This displays one of the successful indications of the increase in the use of fly ash from year to year which also contribute to the reduction of CO2 emissions.

in addition, Holcim indonesia consistently applies the 3r (reuse, reduce, recycle) concept in managing hazardous and toxic waste. With an effective maintenance of machineries, hazardous and toxic waste in the form of used oil in 2012 dropped by 22% compared to 2011 from 103,250 liters to 80,165 liters.

rindangnya Pabrik Holcim indonesia Cilacap yang memiliki 46 Hektar hutan kota. The shady atmosphere of Holcim indonesia Cilacap Plant which has 46 hectares of urban forest.

Page 115: A Journey To Gold

106 A Journey To Gold

Dengan perawatan mesin yang efektif limbah B3 berupa oli bekas tahun 2012 turun 22% dibanding tahun 2011 dari 103.250 liter menjadi 80.165 liter.

Holcim indonesia memanfaatkan limbah secara aman dan bertanggungjawab, hal seiring dengan telah diimplementasikannya sistem Managemen Pengelolaan Limbah atau Alternative Fuel & Raw Material Certification (Acert) yang telah diverifikasi oleh sGs pada november 2010 dan telah terintegrasi dengan sistem managemen lain.

semua limbah internal dominan dan non dominan 100 % dimanfaatkan secara internal, dan sebagian kecil dimanfaatkan melalui pihak ketiga yang telah memiliki ijin (untuk pemanfaatan baterai dan lampu bekas), dan

Holcim indonesia utilizes waste safely and responsibly, in line with the implementation of Waste Management system or Alternative Fuel & raw Material Certification (Acert) which has been verified by sGs in november 2010 and has been integrated with other management systems.

All internal dominant and non-dominant waste are 100% utilized internally, and a small proportion is used through a third party who has had a license (for the use of used batteries and light), and all the data of waste utilization are reported periodically to the Ministry of Environment, the local Environment Agency (BLH) and Holcim Group.

Always innovating with various efforts for the preservation of the environment has been a

Prof. Dr Emil salim saat meresmikan studi keanekaragaman hayati di Pulau nusakambangan oleh PT Holcim indonesia. Prof. Dr. Emil salim while inaugurating the biodiversity study in nusakambangan island by PT Holcim indonesia.

Page 116: A Journey To Gold

A Journey To Gold 107

semua data pemanfaatan limbah dilaporkan secara berkala kepada Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat dan Holcim Group.

selalu berinovasi dengan berbagai upaya demi kelestarian lingkungan telah menjadi komitmen Holcim indonesia, sejak 2006 tidak menggunakan batu tahan api yang mengandung chromium, Juli 2009 tidak lagi menggunakan bahan yang mengandung PCB. Holcim indonesia selalu melakukan pengujian dioxin furan setiap tahun oleh lembaga external bersertifikat dan independen, ini melebihi ketentuan pemerintah yang mewajibkan tiap 3 tahun, hasil pengujian jauh di bawah ambang batas yang telah ditetapkan dan semua parameter uji masih memenuhi baku mutu yang ditentukan.

Hal lain, emisi udara yang keluar cerobong selalu dipantau melalui CEMs (Continuous Emission Monitoring) dan memastikan kualitas memenuhi standar.

commitment of Holcim indonesia. since 2006, fire-resisting stones that contain chromium are no longer used, and since July 2009 PCB-containing materials too are no longer in use. Holcim indonesia always test dioxin furans each year by hiring an external independent certified agency—this is beyond the government regulation which require every three years. The test results are well below the set threshold and all test parameters still meet the specified quality standards.

Other things include the air emissions coming out of the chimney which is constantly monitored by CEMs (Continuous Emission Monitoring) and ensure quality standards.

Page 117: A Journey To Gold

108 A Journey To Gold

Page 118: A Journey To Gold

A Journey To Gold 109

Melukis Asa Sebening Rasa

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. PABRIK PALIMANAN

Painting a Pattern of Hope As Clear As the Senses

Page 119: A Journey To Gold

110 A Journey To Gold

Melukis Asa Sebening RasaPainting a Pattern of Hope As Clear As the Senses

Program Csr indocement ini secara nyata membuat masyarakat di sekitar kawasan operasional PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Palimanan dapat melukiskan asa mereka sebening rasa tim Csr indocement yang bekerja untuk kemaslahatan masyarakat.

indocement’s Csr program is truly making communities around the operational area of PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Factory able to paint their pattern of hope as clear as the senses of indocement’s Csr team that works for the benefit of society.

Page 120: A Journey To Gold

A Journey To Gold 111

TAnGGUnG jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility, Csr), bila dilaksanakan secara serius dan sukarela—bukan lantaran mematuhi undang-undang yang mewajibkan perusahaan menyisihkan sebagian keuntungan bisnisnya untuk kegiatan nirlaba tersebut—dapat memiliki dampak yang signifikan dan berkelanjutan terhadap pertumbuhan ekonomi dari masyarakat yang menjadi fokus kegiatan tersebut. Hal ini tampak nyata pada penduduk Blok Kebon Gedang, Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

sejak mendapatkan pembinaan dan pendampingan dalam perbaikan taraf kehidupannya lewat upaya pemberdayaan masyarakat yang diprakarsai oleh PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, penduduk desa yang tadinya miskin dan tertinggal ini secara bertahap mengalami perbaikan tingkat kesejahteraan yang cukup signifikan.

Kegiatan Csr baru bisa berkelanjutan jika program yang dibuat oleh perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan. Tanpa adanya dukungan semua elemen, maka program Csr tersebut seolah berbentuk “penebusan dosa” dari pemegang saham belaka. Melakukan kegiatan Csr yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar, baik bagi perusahaan maupun

A corporate social responsibility (Csr), if implemented seriously and voluntarily—not because the law requires companies to set aside part of their business profits for nonprofit activities—can have a significant and sustainable impact on the economic growth of the community that are the focus of such activities. This is evident in the population of Kebon Gedang Block, Ciwaringin Village, Ciwaringin District, in Cirebon regency.

since getting assistance and advocacy in the improvement of their standard of living through community empowerment efforts initiated by PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Factory, Cirebon, West Java, the villagers who had been poor and underdeveloped gradually improved their welfare levels significantly.

A Csr activity can only have a sustainable nature if the program made by the company really represents a shared commitment of all the elements that exist in the company. Without the support of all the elements, the Csr program is likely to be considered as “penance” of shareholders alone. sustainable Csr activities will have a positive impact and a greater benefit, both for companies and relevant stakeholders. it has been proven true by indocement.

According to the Executive Director of PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kuky Permana, Csr actually has a broader meaning,

Page 121: A Journey To Gold

112 A Journey To Gold

pemangku kepentingan yang terkait. Hal ini telah dibuktikan oleh indocement.

Menurut Direktur Eksekutif PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kuky Permana, Csr sebenarnya memiliki makna yang lebih luas, yaitu bagaimana manusia berperan dalam menjaga dan bertanggung jawab terhadap bumi dan segala isinya yang telah diciptakan oleh Tuhan. Jadi, bukan hanya perusahaan yang melakukannya, tetapi hakikatnya semua manusia berkewajiban melaksanakannya. Konsep ini kemudian diterjemahkan ke dalam kegiatan perusahaan.

“Yang sedang kami kembangkan di indocement cakupannya bukan hanya sosial, sebab itu salah kaprahnya. Csr merupakan suatu konsep pengembangan yang berkelanjutan atau sustainable development. Dan ini tidak hanya masalah sosial karena kami bukan badan sosial, melainkan badan usaha. Jadi, yang utama adalah Csr yang mendukung sustainable development,” ungkap Kuky.

PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Palimanan, Cirebon, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, memiliki komitmen dan kepedulian terhadap keberlangsungan ekonomi, lingkungan dan sosial (Triple Bottom Line) masyarakat, yang saat ini menjadi dasar filosofi dalam pembangunan berkelanjutan. Bentuk implementasi program Csr yang menunjang keberlangsungan tersebut di antaranya adalah pengembangan Kampung Batik Tulis, tepatnya di Blok Kebon Gedang, Kecamatan Ciwaringin, dan konservasi air permukaan untuk ketahanan air di lahan tandus. Program Csr indocement ini secara nyata membuat masyarakat di sekitar kawasan operasional PT indocement Tunggal Prakarsa

i.e. how people play a role in maintaining and be responsible for the Earth and everything in it that had been created by God. so, not only the company, but virtually all men are obliged to implement it. This concept is then translated into the company’s activities.

“What we are developing in indocement the coverage is not only social because that is what is has been misunderstood. Csr is a concept of sustainable development. And this is not just a social problem because we are not a charity organization, but a business entity. so, the main thing is Csr that supports sustainable development,” said Kuky.

PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Factory, in Cirebon, as a company engaged in manufacturing, has a strong commitment and concern for the sustainability of the economy, environment and social affairs (Triple Bottom Line) of the community, which is now the basis of the philosophy of sustainable development. The forms of implementation of Csr programs that support sustainability included the development of a Batik Painting Village, precisely at Kebon Gedang Block, Ciwaringin District, and the

Aneka motif batik karya para pengrajin di Koperasi Batik di Kampung Batik Tulis Ciwaringin.A variety of batik motifs made by the craftsmen in the Batik Cooperative at the Ciwaringin Batik Painting Village.

Page 122: A Journey To Gold

A Journey To Gold 113

Tbk. Pabrik Palimanan dapat melukiskan asa mereka sebening rasa tim Csr indocement yang bekerja untuk kemaslahatan masyarakat.

Melukis AsaKErAJinAn batik tulis di Ciwaringin telah ada sejak tahun 1833, dan hingga kini masih bertahan berkat pengrajin-pengrajin yang setia melakukannya dengan bekal ilmu yang mereka warisi dari generasi pendahulunya. Masyarakat setempat telah mengembangkan usaha batik tulis sebagai sumber mata pencariannya, dengan proses pengerjaan yang masih secara tradisional. Dengan demikian, para pengrajin bukan saja melukis corak-corak yang khas Ciwaringin, tetapi juga melukis asa mereka untuk kehidupan yang sejahtera.

Ciwaringin merupakan bagian dari kawasan binaan indocement, yang terletak di bagian barat dari kota Cirebon, berbatasan dengan Kabupaten Majalengka. Batik tulis Ciwaringin memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik tulis dan cap yang banyak diperjualbelikan di Kampung Trusmi, pusat industri batik dan wisata kuliner Cirebon yang

conservation of surface water for water resilience in arid lands. indocement’s Csr program is truly making communities around the operational area of PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Factory able to paint their pattern of hope as clear as the senses of indocement’s Csr team that works for the benefit of society.

Painting a Pattern of HopeBATiK painting in Ciwaringin has been around since 1833, and still continues to survive thanks to the craftsmen who faithfully practice their skill with the knowledge that they inherited from the preceding generation. The local people have developed batik painting businesses as a source of livelihood, with a still traditional process. Thus, the craftsmen not only painted motifs typical to Ciwaringin, but also painted their pattern of hope for a prosperous life.

Ciwaringin is part of indocement’s assisted area, which is located in the western part of the city of Cirebon, bordering with Majalengka regency, West Java. The Ciwaringin batik painting has characteristics that distinguish it from the painted and printed batik sold in Trusmi Village,

Pelatihan membatik bagi ibu-ibu di rumah Budaya di kompleks indocement Pabrik Palimanan.Batik workshop for women at the House of Culture in Palimanan Factory of indocement.

Page 123: A Journey To Gold

114 A Journey To Gold

terletak di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Motif-motif batik Ciwaringin yang sudah dikenal di antaranya Merak-merakan, Lasem, Liris, Tebu sekeret, Kapal Kandas, Dlorongan, Pring sedapur dan Ganepo.

Tantangan bagi kemajuan industri batik Ciwaringin di tengah ketatnya persaingan dengan industri-industri batik baik di Cirebon sendiri maupun daerah-daerah lain di Jawa Tengah yang terkenal dengan produk batiknya, seperti Pekalongan, Yogyakarta dan solo, adalah kualitas batik, pengetahuan pola dan desain batik, produktivitas, efisiensi produksi, budaya produksi bersih, pasokan bahan baku, pemasaran dan kelembagaan. Oleh karena itu, sejak tahun 2009, indocement, melalui program Csr-nya, berupaya mengembangkan kawasan Batik Tulis Ciwaringin sebagai salah satu alternatif destinasi wisata Cirebon.

Bentuk program Csr dalam rangka pengembangan Kampung Batik Tulis Ciwaringin antara lain adalah:

a batik center and culinary tourist destination located in the Plered District, Cirebon regency. The Ciwaringin batik motifs which are well known among others are Merak-merakan, Lasem, Liris, Tebu sekeret, Kapal Kandas, Dlorongan, Pring sedapur and Ganepo.

The challenge for the progress of the batik industry of Ciwaringin amid tight competition with batik industries both in Cirebon as well as other areas in Central Java that are famous for their batik products, such as Pekalongan, Yogyakarta and solo, is the quality of batik, the knowledge about batik patterns and design, productivity, production efficiency, cleaner production culture, supply of raw materials, marketing and institution. Therefore, since 2009, indocement, through its Csr program, seeks to develop the Ciwaringin Batik Painting area as an alternative tourist destination of Cirebon.

The forms of the Csr program in order to develop the Ciwaringin Batik Painting Village include:

Berbagai kegiatan UKM Batik Tulis binaan indocement Pabrik Palimanan membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat setempat.Various activities of the Batik Painting sME assisted by indocement Palimanan Factory help the local community to improve their standard of living.

Page 124: A Journey To Gold

A Journey To Gold 115

1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini, terdapat enam kelompok

UMKM pengrajin batik Ciwaringin yang memperoleh bantuan pinjaman bergulir dari indocement, yaitu Kelompok Pring sedapur, Batik Tulis, Baruna, Batik Lurik, suka Jaya dan sekar Batik. setiap kelompok juga mendapatkan pendampingan usaha, yang meliputi pembentukan dan kinerja kelompok, pelatihan manajemen keuangan, pengembangan usaha dan jejaring pemasaran.

2. Pelatihan Pola Batik Pelatihan pola batik maupun pewarnaan bagi

ibu-ibu pemula diadakan di rumah Budaya indocement yang berlokasi di dalam pabrik. Pelatihan membatik dijadwalkan seminggu dua kali, dilatih oleh pengurus kelompok yang sudah mahir dalam proses membatik. Getok tular keterampilan tersebut bertujuan untuk menularkan kepada generasi muda kecintaan dan pelestarian warisan budaya tradisional setempat. selain untuk kegiatan pelatihan membatik, rumah Budaya tersebut didirikan sebagai tempat berlatihnya berbagai kesenian tradisional, di antaranya Tari Topeng, rampak Gendang dan Lukis Kaca, dengan harapan kesenian tradisional Cirebon tetap lestari.

3. Produksi Bersih Bekerjasama dengan Econid (Kamar

Dagang dan industri indonesia-Jerman), indocement mengadakan pelatihan bagi para pembatik Ciwaringin mengenai teknik produksi bersih dalam pembuatan batik. Produksi bersih batik merupakan cara tepat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh produksi batik, di samping untuk meningkatkan

1. Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs)

Currently, there are six groups of batik MsMEs in Ciwaringin that receive assistance from the revolving loan from indocement, i.e. the Pring sedapur, Batik Tulis, Baruna, Batik Lurik, suka Jaya and sekar Batik groups. Each group also receive business advocacy, which includes the group creation and performance, financial management training, business development and marketing networks.

2. Training in Batik Patterns Training in batik patterns and coloring for

female beginners are held at the indocement’s House of Culture located inside the plant. The batik training is scheduled twice a week, trained by the group administrator who is proficient in the batik process. The transfer of skills is aimed to pass on to the younger generation the love and the preservation of the local traditional cultural heritage. in addition to batik training activities, the House of Culture was founded as a place for the training of various traditional arts, including Mask Dance, rampak Gendang and Glass Painting, with the hope that Cirebon’s traditional arts remain eternal.

3. Clean Production in cooperation with Econid (indonesia-

Germany Chamber of Commerce and industry), indocement held a training for batik craftsmen from Ciwaringin regarding cleaner production techniques in the making of batik. The clean production of batik is a great way to reduce the negative impact on the environment caused by the production of batik, in addition to improving the health and safety of the batik craftsmen. in the implementation of a clean production

Page 125: A Journey To Gold

116 A Journey To Gold

kesehatan dan keselamatan pembatik. Dalam pelaksanaan proses produksi bersih dilakukan penghematan air dan listrik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan menambah keuntungan bagi para pembatik. sebagai bentuk kegiatan lain dalam proses produksi bersih yang sekaligus membantu pelestarian lingkungan, diperkenalkan bahan pewarna alami yang berasal dari berbagai tumbuhan. selain pelatihan, indocement juga membangun pengolahan limbah cair industri rumah tangga batik dalam bentuk instalasi Pengolah Air Limbah (iPAL)

4. Jejaring Pemasaran Peluang pasar batik masih terbuka cukup

luas dan masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Demikian pula dengan produk batik dari Kampung Batik Tulis Ciwaringin yang memiliki ciri khas batik tulis dengan menggunakan pewarna alami. strategi promosi batik yang dibantu oleh indocement, antara lain, diwujudkan melalui media massa (cetak dan elektronik), membangun galeri batik, pameran dan sistem pemasaran online. Gapura dan penunjuk jalan dibuat untuk memudahkan para wisatawan menemukan lokasi Kampung Batik Ciwaringin.

Keberadaan Kampung Batik Tulis Ciwaringin sangat membantu para pengrajin karena konsumen dapat langsung membeli batik ke pengrajin, tanpa melalui tengkulak atau pengusaha batik. seperti diungkap ibu Uswatun Hasanah, selaku ketua kelompok UMKM sekar Batik, “indocement bukan hanya memproduksi semen saja, namun juga memiliki kepedulian sosial kepada warga desa binaan melalui program-program Csr, antara lain dengan peminjaman modal, pelatihan dan pendampingan kepada para pengrajin batik.”

process is done water and electricity saving, so as to reduce production costs and increase profits for the batik craftsmen. As another activity in the clean production process that simultaneously helps preserving the environment, natural dyes derived from plants are introduced. in addition to training, indocement also built a wastewater treatment plant for the batik home industry in the form of a Waste Water Treatment Plant (WWTP).

4. Marketing Network The batik market opportunity is still

wide open and each area has its own characteristics. similarly, the batik products of the Ciwaringin Batik Painting Village which has a typical painted batik using natural dyes. The batik promotion strategy that is assisted by indocement, among others is realized through the mass media (print and electronic), building a batik gallery, exhibition and online marketing systems. A gate and street guides are designed to facilitate tourists to find the location of the Ciwaringin Batik Village.

The existence of the Ciwaringin Batik Painting Village is very helpful for the craftsmen because consumers can directly buy batik from them, without going through middlemen or batik entrepreneurs. As revealed by Mrs. Uswatun Hasanah, as chairwoman of the sekar Batik MsME group, “indocement not only produce cement, but also have a social responsibility for the villagers it assisted through Csr programs, such as by lending capital, training and mentoring to the batik craftsmen.”

Mrs. Uswatun is a motivator and a pioneer in the development of batik skills in her village and provides training for female beginners to fill their spare time. The participants of the

Page 126: A Journey To Gold

A Journey To Gold 117

training are now able to produce themselves and results of their product sales add to their family income. “The Batik Village pioneered by indocement is our pride and we have an obligation to participate in maintaining and enhancing it. Therefore, we express our gratitude for any assistance indocement has provided us in its efforts to advance the art of batik painting of Ciwaringin,” added Mrs. Uswatun.

The same thing was delivered by a member of Pring sedapur Batik sME, ibu Alifah, who said, “We would like to thank indocement, especially the Csr team, who have made significant contributions to the advancement of Ciwaringin’s Batik Village, so that our batik is known by people outside the city of Cirebon and orders continue to increase.”

in addition to the above program that is already running, the plan ahead that will be done by indocement is registering the copyright of motif designs of Ciwaringin’s Batik Painting as one of Cirebon’s traditional batik. Furthermore, in order to raise capital and the provision of supplies and

ibu Uswatun adalah seorang motivator dan pelopor dalam pengembangan keterampilan membatik di desanya dan memberikan pelatihan membatik bagi ibu-ibu pemula untuk mengisi waktu senggangnya. Para peserta hasil pelatihan sudah mampu berproduksi sendiri dan hasil penjualan produknya dapat menambah pendapatan keluarga mereka. “Kampung Batik yang dirintis indocement adalah kebanggaan kami dan sudah menjadi kewajiban kami untuk ikut menjaga dan memajukannya. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih atas segala bentuk bantuan indocement dalam upayanya memajukan seni batik tulis Ciwaringin,” tambah ibu Uswatun.

Hal yang senada disampaikan oleh anggota UMKM Batik Pring sedapur, ibu Alifah, yang mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih kepada indocement, khususnya tim Csr, yang telah banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan Kampung Batik Tulis Ciwaringin, sehingga batik kami dikenal oleh masyarakat di luar kota Cirebon dan pesanan batik terus meningkat.”

Keikutsertaan pengrajin dalam pameran membantu mempromosikan produk batik tulis mereka.The participation of craftsmen in exhibitions help them in promoting their painted batik products.

Page 127: A Journey To Gold

118 A Journey To Gold

equipment required by the batik craftsmen can be met by the Anugerah Batik Cooperative, which was formed in February 2013 by the members of the MsME in the Batik Painting Village of Ciwaringin in Kebon Gedang Block, Ciwaringin Village, Ciwaringin District, Cirebon regency.

Water StoragesOnE of the basic daily needs of living things in this world that cannot be separated is water. not only is it important for human beings, water is also an important part of living beings, both animals and plants. Without water, there is no possibility of life in this world, because all living beings are in need of water to survive. Humans may be able to live a few days without food, but they will not last that long without drinking

selain program di atas yang sudah berjalan, rencana ke depan yang akan dilakukan oleh indocement adalah mendaftarkan hak cipta motif desain Batik Tulis Ciwaringin sebagai salah satu batik tradisional Cirebon. selanjutnya, untuk meningkatkan modal usaha dan penyediaan perlengkapan serta peralatan batik yang dibutuhkan pembatik dapat dipenuhi oleh Koperasi Anugerah Batik, yang dibentuk pada Februari 2013 oleh para anggota UMKM Kampung Batik Tulis Ciwaringin di Blok Kebon Gedang, Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

nAMA saya Uswatun Hasanah, warga Desa Ciwaringin Blok Kebon Gedang. sejak kecil, saya belajar membatik secara turun-temurun dari orang tua. sebelumnya, kami tidak tahu tentang adanya program Csr yang ada di desa kami, khususnya Blok Kebon Gedang. namun, setelah kami berkenalan dengan Bapak dan ibu dari

Csr indocement, barulah kami tahu bahwa indocement bukan hanya memproduksi semen, namun juga memiliki kepedulian sosial kepada warga desa binaan melalui program Csr tersebut. salah satu program Csr yang dirasakan sangat membantu kami adalah peminjaman modal kerja melalui UKM.

saya mempunyai inisiatif untuk melatih ibu-ibu yang ada di desa saya dengan pengetahuan membatik yang saya punya. Mengapa saya mempunyai inisiatif tersebut adalah karena saya ingin ibu-ibu di kampung saya dapat mengisi waktu senggangnya dengan membatik sekaligus menambah pendapatan keluarga. saya melatih pada tahap pertama sebanyak 15 orang ibu-ibu warga Desa Ciwaringin Blok Kebon Gedang yang ingin belajar membatik. Alhamdulillah, setelah sekitar enam bulan saya mengajar, ibu-ibu tersebut sudah mampu berproduksi dan hasilnya saya tampung dalam UKM sekar Batik di mana saya menjadi ketuanya.

UKM sekar Batik yang saya ketuai adalah UKM yang terbentuk setelah kami berdiskusi dengan Csr indocement. Dengan terbentuknya UKM kami maka permasalahan modal produksi batik kami menjadi sangat terbantu.

Kami sangat berharap PT indocement tetap membantu kami dalam hal promosi, pemasaran dan peningkatan teknis bagi para perajin batik di daerah kami, sehingga maju dan taraf hidup kami semakin meningkat. Kampung Batik yang dirintis indocement adalah kebanggaan kami, karena itu sudah menjadi kewajiban kami untuk ikut menjaga dan memajukannya.

Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih atas segala bentuk bantuan indocement dalam upaya memajukan seni batik tulis Ciwaringin. Harapan kami, indocement terus maju dan keberadaannya semakin dirasakan bermanfaat bagi masyarakat. Amin.”

Page 128: A Journey To Gold

A Journey To Gold 119

water, because it is absolute that 73% of the substances that form the human body consist of water. in the effort to survive, humans are always trying to hold enough water for themselves.

Aware of the importance of water for human activities as well as day-to-day activities of industries, PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Factory, Cirebon, is committed to ensure the availability of water adequate for use for current and future generations. Therefore, the use of water in the work units of the Company and human activities are managed efficiently to secure the proper use of water resources, in accordance with laws and regulations.

As part of its commitment, all operational activities of indocement Palimanan Unit only use surface water, and not groundwater. This

Lumbung AirsALAH satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat dipisahkan adalah air. Tidak hanya penting bagi manusia, air juga merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Tanpa air, kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia ini, karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari tanpa makanan, tetapi tidak akan bertahan selama itu tanpa minum air, karena sudah mutlak bahwa 73% zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari air. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia pun senantiasa berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.

"MY name is Uswatun Hasanah, i live in Ciwaringin Village Kebon Gedang Block. since i was little, i learned batik by generations from my parents. Previously, we did not know about the existence of a Csr program in our village, especially Kebon Gedang Block. However, after we became acquainted with the Csr team from indocement, we know that indocement not only produce cement, but also have a social responsibility for the villagers they assisted through the Csr program. One of the Csr programs that have been very helpful to us is the availability of working capital loans through sMEs.

i took the initiative to teach the women in my village with the knowledge that i have about batik. Why do i have such an initiative is because i want the women in the village can fill their free time with making batik as well as supplement their family’s income. i teached at the first stage 15 women from the Ciwaringin Village Kebon Gedang Block who wanted to learn to make batik. Thank God, after about six months since i taught, these women are able to produce results and the products are accommodated within the sekar Batik sME where i am the chairperson.

The sekar Batik sME which i chaired was formed after our discussions with the Csr team from indocement. With the formation of our sME our capital issues for batik production are solved.

We sincerely hope that PT indocement still help us in terms of promotion, marketing and technical improvement for the batik craftsmen in our area, so that we can advance and our standard of living is improving. The Batik Village that is pioneered by indocement is our pride. Therefore it has become our responsibility to participate in maintaining and enhancing it.

Finally, we thank for any assistance provided by indocement in the effort to advance the art of batik painting of Ciwaringin. We expect that indocement will go ahead and its existence will benefit the community more. Amen.”

Page 129: A Journey To Gold

120 A Journey To Gold

commitment is followed by a serious effort to continually improve the efficiency of water use.

The efficiency of water use is through a variety of measures, among which are by modifying production equipment/machinery and water saving campaign. since 2010, indocement has issued a large investment to modify the production equipment/machinery associated with water use efficiency efforts.

indocement also has established cooperation with several universities in the effort to increase human resource capacity in water management in the Palimanan Unit. General Manager of Operations of indocement Palimanan Unit, Hendranata Boediono, said, “in order to improve the effectiveness of the program, since March 2012 we have established a Function Team for Water Conservation and Pollution Load reduction. We continuously increase the

sadar akan pentingnya air bagi kegiatan manusia sehari-hari maupun kegiatan industri, PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Palimanan, Cirebon, berkomitmen untuk menjaga ketersediaan air yang layak dipakai untuk saat ini maupun generasi masa depan. Oleh karena itu, penggunaan air di unit kerja perusahaan maupun aktivitas manusia dikelola secara efisien untuk mengamankan sumber air yang layak pakai, sesuai dengan peraturan perundangan. sebagai wujud komitmennya, semua kegiatan operasi indocement Unit Palimanan hanya menggunakan air permukaan, dan bukan air bawah tanah. Komitmen ini diikuti dengan upaya yang serius untuk terus-menerus meningkatkan efisiensi pemakaian air.

Kolam konservasi air permukaan no. 1 dan 2 untuk mengairi sawah dan keperluan MCK.surface water conservation pool nos. 1 and 2 to irrigate the fields and for sanitary purposes.

Page 130: A Journey To Gold

A Journey To Gold 121

capacity of this Function Team through training in cooperation with universities and other skill enhancement institutions.”

The water saving campaign is also intensively organized via appeal banners, running text near the main gate and the installation of appeal stickers near the water tap in the bathrooms. The efficiency efforts showed positive results, as evidenced by the more efficient use of water from year to year. specific water consumption for cement products in 2012 was 0.20 m3/ton cement, which is more efficient than in 2011 which amounted to 0.22 m3/ton cement.

since the factory at the Palimanan Unit first operated in 1985, all water needs, both for the production process as well as other needs are supplied from Telaga remis, a natural lake with considerable discharge located in Kuningan regency which is about 15 km from the factory. For drinking water needs and the needs of other offices, indocement Palimanan Unit has its own water processing, so that the operations at this unit do not interfere with the water supply from the regional Water Company for the community.since 2008, indocement Palimanan Unit has made four surface water conservation pools with a total area of 13 hectares. The capacity of the four pools reaches 260,000 m3. The surface water conservation pools accommodate rainwater and mine run-off water to be reused in the production process such as cooling the machines, watering mine roads and watering the garden.

With the establishment of the conservation pools, the environmental and mining regulations, in particular on the value of water quality standards, are met. in the process, the rain water from the mine site dissolves surface mine materials, deposited through four

Efisiensi pemakaian air dilakukan melalui berbagai langkah, di antaranya adalah modifikasi alat/mesin produksi dan kampanye hemat air. sejak tahun 2010, indocement telah mengeluarkan investasi yang besar untuk melakukan modifikasi alat/mesin produksi terkait dengan usaha efisiensi penggunaan air.

indocement juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dalam upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola air di Unit Palimanan. General Manager Operasional indocement Unit Palimanan, Budiono Hendranata, mengungkapkan, “Dalam rangka meningkatkan efektivitas program, sejak Maret 2012 kami telah membentuk Function Team Konservasi Air dan Pengurangan Beban Pencemaran. Function Team ini terus kami tingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan-pelatihan yang bekerjasama dengan perguruan tinggi maupun instansi peningkatan keterampilan yang lain.”

Kampanye hemat air juga gencar dilakukan melalui spanduk imbauan, running text di dekat gerbang utama dan pemasangan stiker imbauan di dekat keran air di kamar-kamar mandi. Upaya efisiensi tersebut menunjukkan hasil yang positif, terbukti dari pemakaian air yang semakin efisien dari tahun ke tahun. Pemakaian air spesifik terhadap produk semen pada tahun 2012 adalah 0,20 m3/ton semen, yang lebih efisien dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 0,22 m3/ton semen.

sejak pabrik di Unit Palimanan pertama kali beroperasi pada tahun 1985, semua kebutuhan air, baik untuk proses produksi maupun kebutuhan lainnya dipasok dari Telaga remis, sebuah telaga alam dengan debit yang cukup besar yang terletak di Kabupaten Kuningan

Page 131: A Journey To Gold

122 A Journey To Gold

yang berjarak sekitar 15 km dari pabrik. Untuk kebutuhan air minum dan kebutuhan perkantoran lainnya, indocement Unit Palimanan memiliki pengolah air sendiri, sehingga operasi di unit kerja ini tidak mengganggu pasokan air PDAM untuk masyarakat.

sejak tahun 2008, indocement Unit Palimanan telah membuat empat kolam konservasi air permukaan dengan luas total 13 hektar. Kapasitas tampung keempat kolam tersebut mencapai 260.000 m3. Kolam konservasi air permukaan tersebut menampung air hujan dan air limpasan tambang untuk dimanfaatkan kembali (reuse) dalam proses produksi seperti pendinginan mesin-mesin, penyiraman jalan tambang dan penyiraman taman.

Dengan dibuatnya kolam konservasi ini, regulasi tentang lingkungan dan tambang, khususnya nilai baku mutu air, dapat terpenuhi. Dalam prosesnya, air hujan dari area tambang melarutkan material permukaan tambang, diendapkan melalui empat tahap di kolam konservasi tersebut, sehingga air yang dialirkan ke badan sungai telah memenuhi nilai baku mutu yang ditetapkan undang-undang. Pada musim kemarau atau saat kondisi tambang sangat kering, air dari kolam ini dimanfaatkan untuk menyiram jalan tambang yang dampaknya dapat meminimalisasi debu di areal tambang.

selain itu, secara tidak langsung indocement Unit Palimanan juga telah berperan serta dalam konservasi Telaga remis. Hal ini terbukti dengan dimanfaatkannya air kolam konservasi untuk proses produksi, pemakaian air dari Telaga remis berkurang secara signifikan. Jika sebelum adanya kolam konservasi seluruh kebutuhan air dipenuhi oleh Telaga remis, pada tahun

stages in the conservation pools, so the water that is discharged into the river meets the quality standards as specified by law. During the dry season or when the mine is in a very dry condition, water from this pools is used for watering the mine which can minimize the impact of dust in the mine area.

in addition, indocement Palimanan Unit also has indirectly participated in the Telaga remis conservation. This is evident that with the conservation water pools exploited for the production process, the use of water from Telaga remis is significantly reduced. if before the conservation water pools are present the needs for water are met by Telaga remis, in 2012 the water use from the conservation pools has reduced water supply from Telaga remis by 23.8% of the total water consumption—an increase over 2011 of 20.48%.

The existence of the conservation pools is also helpful in maintaining moisture and the surrounding ecosystem. By utilizing the pool water, the surrounding land that was previously barren has now become fertile and productive. in an environment of a cement plant and the underlying limestone hills, the existence of the pools and greenery that surrounds it can certainly clear up the eye of the beholder.

Areas to the east of the pools are even been used as agricultural fields tilled by the surrounding community. The agricultural land is also a part of the community development program of indocement.

Twelve hectares of agricultural land to the east of the conservation pools is now cultivated by 49 farmers, each tilling a size of 2,500 m2. The farmers come from three villages around the

Page 132: A Journey To Gold

A Journey To Gold 123

2012 pemanfaatan air dari kolam konservasi telah mereduksi pasokan air dari Telaga remis sebesar 23,8% dari total pemakaian air—naik dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 20,48%.

Keberadaan kolam konservasi ini juga bermanfaat dalam menjaga kelembaban dan ekosistem di sekitarnya. Dengan memanfaatkan air kolam tersebut, lahan di sekitarnya yang sebelumnya tandus kini telah menjadi subur dan produktif. Di lingkungan pabrik semen dan pebukitan kapur yang melatarbelakanginya, keberadaan kolam-kolam tersebut serta kehijauan yang mengelilinginya tentu menjernihkan mata siapa saja yang melihatnya.

Area di sebelah timur kolam bahkan telah dimanfaatkan sebagai sawah pertanian yang digarap oleh masyarakat sekitar pabrik. Lahan pertanian ini sekaligus menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat dari indocement.

Lahan pertanian seluas 12 hektar di sebelah timur kolam konservasi saat ini digarap oleh 49 petani dengan luas garapan masing-masing sekitar 2.500 m2. Para petani tersebut berasal dari tiga desa di sekitar pabrik, yaitu Kedung Bunder, Palimanan Barat, dan Cikeusal. Para petani tersebut tergabung dalam Paguyuban Petani Penggarap. Dengan memanfaatkan air dari kolam konservasi untuk irigasi, sawah mereka tidak lagi tergantung pada musim, sehingga dalam setahun mereka mendapat dua kali panen padi dan sekali panen palawija.

selain untuk mengairi sawah, air dari kolam konservasi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di P3M (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat). P3M merupakan pusat untuk penelitian dan pengembangan

factory, namely Kedung Bunder, West Palimanan, and Cikeusal. These farmers are members of the society of Farmers-Cultivators. By utilizing the water from the conservation pools for irrigation, their ricefields no longer depend on the season, so that in a year they get two harvests of rice and one for crops.

in addition to irrigate the fields, the water from the conservation pools is also used for various purposes in the P3M (Center for Community Training and Development). The P3M is a center for research and development of agriculture, horticulture, fisheries, and stock breeding as part of the Csr that is managed by the General Affairs Department of indocement. The area of the P3M that covers 7 hectares is located on the east side of the conservation pools, south of the ricefields.

in the P3M, water is used for a 5,000-m2 fish culture ponds, to irrigate fields and pilot gardens, for tree nurseries, for the needs of the breeding farm, as well as to irrigate the cultivated land

Lahan kosong yang digarap warga sekitar dengan irigasi dari kolam konservasi air permukaan.A vacant land cultivated by the local people with irrigation from the surface water conservation pools.

Page 133: A Journey To Gold

124 A Journey To Gold

pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan sebagai bagian dari Csr yang dikelola oleh General Affairs Department indocement. Areal P3M seluas 7 hektar terletak di sisi timur kolam konservasi, di sebelah selatan areal persawahan.

Di P3M, air dimanfaatkan untuk kolam budidaya ikan seluas 5.000 m2, mengairi sawah dan kebun percontohan, untuk pembibitan pohon (nursery), untuk kebutuhan peternakan, serta untuk mengairi lahan budidaya rumput gajah seluas 2 hektar. Di samping itu, air kolam konservasi juga dimanfaatkan untuk menyiram tanaman di lahan reklamasi, sehingga penghijauan di areal yang sudah tidak ditambang dapat berlangsung dengan baik sesuai yang diharapkan.

Air dari kolam konservasi ini juga berkontribusi dalam keberhasilan penanaman energy crops di zona penyangga tambang. Zona penyangga tambang adalah area yang tidak ditambang yang berfungsi sebagai pembatas antara pemukiman dan area tambang. sebagaimana area di sekitarnya, tanah di zona penyangga tambang juga kurang subur. namun, dengan upaya yang telah dilakukan indocement Unit Palimanan, di area tersebut kini mulai tumbuh tanaman yang dibudidayakan untuk memasok energi alternatif.

Energy crops atau tanaman energi yang dikembangkan indocement Unit Palimanan meliputi jarak pagar (jatropha curcas), kemiri sunan, nyamplung dan rumput gajah. Tanaman energi tersebut menjadi salah satu sumber energi alternatif untuk proses produksi di pabrik Palimanan. Dengan terus berkembangnya tanaman energi, konsumsi bahan bakar fosil di pabrik ini dapat ditekan.

area of 2 hectares of elephant grass. in addition, the conservation water pools are also used for watering plants on reclaimed land, so the greening in the area that has been mined is going well as expected.

The water from the conservation pools also contributes to the success of planting energy crops in the buffer zone of the mine. The mine buffer zone is an area that is not mined that serves as a barrier between the settlement and mining area. Like the surrounding area, the land in the buffer zone of the mine is also less fertile. However, with the efforts that have been made by indocement Palimanan Unit, the area is now beginning to grow crops that are cultivated to supply alternative energy.

The energy crops developed by indocement Palimanan Unit include jatropha (jatropha curcas), kemiri (candlenut) sunan, calophyllum, and elephant grass. The energy crops are a source of alternative energy for the production process in the Palimanan factory. With the continued development of energy crops, the consumption of fossil fuels in the factory can be suppressed.

To maintain the function of the conservation pools that day after day are providing a lot of benefits, indocement Palimanan Unit routinely performs maintenance on the pools. Periodically, an Environmental Monitoring team takes samples of the pool water to monitor water quality.

During the dry season, dredging is routinely performed to remove sediments in the bottom of the pools so that the function and its capacity can be maintained. in 2011, Pool i had been dredged, then in 2012 was the turn of Pool ii. And so on, each year dredging is done in rotation to the four conservation pools.

Page 134: A Journey To Gold

A Journey To Gold 125

Air dari kolam konservasi kini dapat menghidupi 49 kepala keluarga yang menggarap sawah tersebut. Pak Kabul, 50 tahun, warga Desa Palimanan Barat, menyatakan, “saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk menggarap sawah di area indocement.” Bapak dari empat anak yang kini tinggal berdua dengan istri merasa

hasil dari bertaninya cukup untuk menghidupi dirinya beserta istri tanpa harus mengandalkan bantuan dari anak-anaknya. Hal serupa disampaikan Pak Banik, 52 tahun, warga Desa Gempol, yang baru setahun menggarap sawah di area indocement. Dia mengatakan bahwa hasil panennya cukup untuk menghidupi dirinya dan istrinya.

The water from the conservation pools can now support 49 households that tilled the ricefields. “i am grateful to have been given the opportunity to work on the ricefields in indocement’s area,” stated Mr. Kabul, 50 years old, resident of the West Palimanan Village. The father of four children who lives with his wife felt the results of his farming are enough to support himself and his wife without having to rely on the help of his children. similar is conveyed by Mr. Banik, 52 years old, resident of Gempol Village, who has tilled the ricefield in indocement’s area for the last one year now. He said that the harvest is enough to feed himself and his wife.

Untuk menjaga fungsi dari kolam konservasi yang kian hari makin terasa manfaatnya ini, indocement Unit Palimanan secara rutin melakukan perawatan terhadap kolam tersebut. secara periodik, tim Environmental Monitoring mengambil sampel dari air kolam untuk memantau kualitas airnya.

Pada musim kemarau, secara rutin dilakukan pengerukan kolam untuk mengangkat endapan di dasar kolam sehingga fungsi dan kapasitasnya dapat terjaga. Pada tahun 2011, telah dilakukan pengerukan Kolam i, kemudian di tahun 2012 dilakukan pengerukan Kolam ii. Demikian seterusnya, setiap tahun secara bergiliran dilakukan pengerukan terhadap keempat kolam konservasi tersebut.

“Memang setiap tahunnya kami mengeluarkan investasi yang cukup besar untuk pemeliharaan kolam konservasi ini. namun, selain dari hasil yang secara langsung dapat dirasakan oleh indocement, seperti efisiensi penggunaan air, manfaatnya bagi lingkungan sungguh tak ternilai besarnya. ini adalah komitmen kami dalam mengelola sumber daya air,” demikian pungkas General Manager Operasional indocement Unit Palimanan, Budiono Hendranata.©

“indeed, each year we issue a substantial investment for the maintenance of the conservation pool. However, apart from the results that can be felt by indocement, such as water use efficiency, the benefits to the environment is invaluably of magnitude. it is our commitment to manage water resources,” added General Manager Operations of indocement Palimanan Unit, Boediono Hendranata.©

sawah masyarakat dan P3M yang diairi kolam konservasi air permukaan.Community ricefields and the Community research & Development Center irrigated by the surface water conservation pools.

Page 135: A Journey To Gold

126 A Journey To Gold

Page 136: A Journey To Gold

A Journey To Gold 127

Membangun Keberlanjutan Dengan Pertanian Ramah Lingkungan dan

Pengurangan Emisi

PT MEDCO E&P INDONESIARIMAU ASSET

Developing Sustainability With Environmentally Friendly Agriculture and Emission Reduction

Page 137: A Journey To Gold

128 A Journey To Gold

Membangun Keberlanjutan Dengan Pertanian Ramah Lingkungan dan Pengurangan EmisiDeveloping Sustainability With Environmentally Friendly Agriculture and Emission Reduction

Bagi Medco, pembangunan berkelanjutan berarti membantu mendorong keberlanjutan masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat maupun memenuhi kebutuhan energi dunia yang terus bertumbuh dengan cara yang bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Medco menanamkan aspek-aspek ini dalam keputusan-keputusan bisnisnya.

For Medco, sustainable development means helping to promote the sustainability of the community through community development efforts and meet the increasing energy need of the world in a way that is responsible economically, socially, and environmentally. Medco embeds these aspects in its business decisions.

Page 138: A Journey To Gold

A Journey To Gold 129

PEMBAnGUnAn berkelanjutan merupakan proses pembangunan masyarakat dan lingkungan yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Berpegang pada prinsip ini, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset berupaya mencapai pembangunan berkelanjutan dengan mencegah dan/atau memperbaiki kerusakan lingkungan sekaligus mendukung kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Upaya-upaya ini mengambil bentuk pertanian yang ramah lingkungan dan pengembangan instalasi LPG dalam rangka efisiensi energi.

PT Medco E&P indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri minyak dan gas bumi, beroperasi dari nangroe Aceh Darussalam hingga Kalimantan.

sebagai anak perusahaan PT Medco Energi international Tbk., PT Medco E&P indonesia—rimau Asset beroperasi di daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin, Provinsi sumatra selatan, dengan produksi utamanya adalah minyak bumi.

sistem good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi untuk mengembangkan

sUsTAinABLE development is a process of community and environmental development that holds dear the principle “to meet the present needs without compromising the needs of future generations”. Adhering to this principle, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset seeks to achieve sustainable development by preventing the damages to and/or improving the environment while supporting the needs of economic development and social justice. These efforts take the form of an environmentally friendly farming and the development of an LPG installation in the framework of energy efficiency.

PT Medco E&P indonesia is a company engaged in the oil and gas industry, operating out from nanggroe Aceh Darussalam to Kalimantan.

As a subsidiary of PT Medco Energi international Tbk., PT Medco E&P indonesia—rimau Asset operates in areas of the Musi Banyuasin and Banyuasin regencies, south sumatra, with petroleum being the main production.

A good corporate governance (GCG) and great concern for people around the area of operations to develop self-reliance in the field of economy, education, health, and community are realized through community development programs (ComDev) within the framework of corporate

Page 139: A Journey To Gold

130 A Journey To Gold

kemandirian dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemasyarakatan yang diwujudkan melalui program pemberdayaan masyarakat (community development—Comdev) dalam kerangka corporate social responsibility (Csr) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang mengutamakan asas-asas kesehatan, keselamatan dan pengelolaan lingkungan yang arif dan bijak untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan.

sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset setiap tahunnya menjalankan berbagai program yang terklasifikasi dalam Program sosial Penunjang Operasi, Kehumasan dan Community Development, termasuk di dalamnya program-program pendidikan, kesehatan, perekonomian, peningkatan keahlian individu/kelompok dan pendampingan program pemberdayaan masyarakat mandiri. Program tersebut disusun dengan mempertimbangkan hasil Musrenbang (Musyawarah rencana Pembangunan) Kabupaten, forum Multistakeholder Corporate Social Responsibility (MsHCsr), pemetaan sosial, Study Evaluation Program Com.Dev, Forum Group Discussion, Workshop Chapter Forum Community Development (CFCD), dan pelatihan-pelatihan Comdev berbasis isO26000.

Perusahaan menyadari bahwa hasil yang didapat ataupun kemitraan dalam menjalankan operasi masih sangat sedikit—hanya terbatas hubungan tenaga kerja dan kemitraan kontrak dengan perusahaan lokal, sehingga komitmen untuk maju bersama perlu dicapai dengan kerja keras guna mewujudkan kemandirian yang pada dasarnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Dalam mengembangkan program-programnya, sudah dilakukan studi kelayakan, sehingga

social responsibility (Csr) that prioritizes the principles of health, safety and environmental management that are wise and tact to achieve sustainable social welfare.

As a form of concern for the community, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset annually runs a variety of programs classified in the social Program for Operations support, Public relations and Community Development, which includes programs of education, health, the economy, increased expertise of the individual/group and advocating the empowerment of self-reliant community programs. The program was prepared by taking into account the results of the regencial Development Plan Council (Musrenbang), the Multi-stakeholder Corporate social responsibility (MsHCsr) forum, social mapping, ComDev study Evaluation Program, Forum Group Discussions, Chapter Forum Community Development (CFCD) Workshop, and ComDev trainings based on isO26000.

The Company realizes that the results obtained or partnerships in running the operation is still very little—only employment relationships and contract partnerships with local companies, so the commitment to move forward together must be achieved through hard work to achieve self-reliance that basically is the responsibility of the government. in developing its programs, feasibility studies had been done, so the programs are on target and are long-termed and sustainable.

For program purposes, the Company continues to create opportunities for economic development. no longer a fish, bait or hook is given, but the knowledge of training that can be utilized for generations.

Page 140: A Journey To Gold

A Journey To Gold 131

program tersebut tepat sasaran dan memiliki program berjangka panjang serta berkelanjutan.

sebagai tujuan program, Perusahaan terus menciptakan peluang usaha bagi peningkatan perekonomian. Bukan lagi ikan, umpan ataupun kail yang diberikan, melainkan ilmu dari pelatihan yang dapat dimanfaatkan secara turun-menurun.

Perspektif CSRinDUsTri minyak dan gas bumi (migas) merupakan industri vital negara, di mana sumber daya alam yang terkandung di dalamnya dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Artinya, keberlangsungan operasi perusahaan jangan sampai terganggu, karena akan berakibat terhadap laju pendapatan negara yang masih sangat tergantung kepada sektor migas sebagai penghasil cadangan devisa terbesar. namun ironisnya, gemerlap dan gegap

CSR PerspectivesTHE oil and gas industry is a vital industry for the state, where natural resources contained within it are managed and used for the prosperity of society. That is, the continuity of the company’s operations should not be disturbed, because it will result in the rate of state revenues that are still highly dependent on the oil and gas sector as the largest producer of foreign exchange reserves. But ironically, glitter and bells and whistles of technology and well-being cannot be well-perceived by the surrounding community. Even the achieved products have not been enjoyed by the former land owners who simply got the compensation from their displaced lands and some other compensations.

Just to enjoy electricity and water as their vital sources of livelihood are still not well implemented. This error cannot be charged upon the company alone; revenues paid to the central government and funds for the balance

Kunjungan istri Bupati Musi Banyuasin ke lokasi daur ulang kertas KATALisThe KATALis paper recycling place is visited by the wife of Musi Banyuasin's regent.

Page 141: A Journey To Gold

132 A Journey To Gold

gempita teknologi dan kesejahteraan tidak dapat dirasakan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Bahkan produk hasil yang dicapai sama sekali belum bisa dinikmati oleh bekas pemilik lahan yang hanya sekadar mendapat nilai ganti untung atas lahan yang tergusur dan beberapa kompensasi lainnya.

Hanya untuk menikmati listrik dan air sebagai sumber penghidupan vital mereka saja masih belum terlaksana dengan baik. Kesalahan ini tidak bisa dibebankan pada perusahaan semata; pendapatan yang disetor ke pemerintah pusat dan dana bagi hasil perimbangan ke daerah-daerah penghasil migas sangatlah besar. Fenomena sebagai daerah lumbung energi seringkali harus mendapatkan listrik secara bergilir, padahal sumber energi tersedia dari lumbung bumi mereka.

Kondisi masyarakat juga sedikit banyak berpengaruh terhadap upaya-upaya Perusahaan dalam usaha memperbaiki kehidupan mereka. Bermiliar-miliar rupiah sudah digelontorkan, jalan-jalan sebagai akses perkebunan mereka sudah dibuka, kesempatan untuk mencapai kemandirian sudah dilaksanakan, namun rasa syukur masih belum terucap dengan tulus. Mungkin karena sudah terlalu besarnya ketimpangan ekonomi yang terjadi.

Menuntut siapa yang harus bertanggung jawab ibarat mencari jarum dalam jerami. Bagaimanapun, upaya-upaya kemandirian tetap harus terus dijalankan, setahap demi setahap, dengan penuh keyakinan dan keikhlasan berharap semoga niat tersebut akan segera terwujud.

Perusahaan sering terjebak dengan disorientasi dalam pelaksanaan Csr atau program sosial

proceeds to the oil and gas producing areas are enormous. Energy storage areas often must obtain alternate electricity, whereas the energy sources are available in their land.

The condition of the people affected on the Company’s efforts in improving their lives. Billions and billions of rupiah are already disbursed, access roads to their smallholdings opened, the opportunity to achieve self-sufficiency implemented, but gratitude is not yet spoken with sincerity. Maybe because the economic inequality that occurred has become too big.

To sue who should be responsible is like finding a needle in a haystack. However, empowering efforts should still continue, step by step, with confidence and sincerity with the hope that these intentions will be realized.

The Company often gets stuck with disorientation in the implementation of Csr or social programs that are the responsibility of the Company. Csr is often a source of funding to build the infrastructure and social activities in the community. The lack of infrastructure facilities built by the government as well as the interaction between government and citizens urge the Company to be responsible for the welfare of society. Proximity between the government and its people is usually preceded by special interests like the months before local head elections or legislative elections.

Fire ExtinguisherCsr for some companies is considered as an obligation to spend the available funds. some of them consider Csr practices as a fire extinguisher to secure the company’s operations. not a few who made it an instrument for brand image

Page 142: A Journey To Gold

A Journey To Gold 133

yang menjadi tanggung jawab Perusahaan. Csr kerapkali menjadi sumber pendanaan untuk membangun infrastruktur maupun kegiatan sosial di masyarakat. Minimnya fasilitas infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah serta interaksi antara pemerintah dengan warganya membuat peran Perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat. Kedekatan pemerintah dengan warganya biasanya didahului oleh kepentingan-kepentingan tertentu seperti bulan-bulan menjelang pemilihan kepala daerah atau pemilihan legislatif.

Alat Pemadam KebakaranCsr bagi sebagian perusahaan dianggap sebagai tanggungan kewajiban untuk menghabiskan dana yang tersedia. sebagian lagi menganggap praktik-praktik Csr merupakan alat pemadam kebakaran untuk mengamankan operasional perusahaan. Tidak sedikit yang menjadikan alat pencitraan atau dikamuflase menjadi iklan terselubung. semuanya sah-sah saja, bahkan dengan berbagai paradigma tadi, Csr ditempatkan dalam ruang sempit; pekerjaan sambilan yang hanya sewaktu-waktu dibutuhkan, bahkan orang-orang yang berkecimpung di dalamnya nyaris terabaikan.

Csr terkesan sebagai program yang menghambur-hamburkan uang tanpa memberi keuntungan nyata bagi perusahaan. Lebih parahnya lagi, program Csr juga tidak bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat untuk jangka waktu lama—hanya habis untuk kebutuhan dan keinginan sesaat. Akibatnya, pelaksanaan Csr hanya untuk pemenuhan kewajiban dan menjadi sia-sia. setiap tahun dana yang dikeluarkan tidak terukur dan tak termanfaatkan secara optimal. seharusnya,

or camouflaged it into veiled advertisements. Everything is fine, even with earlier paradigm, Csr is placed in a narrow space; odd jobs only when needed, even people who are in it are almost neglected.

Csr is struck as programs that spend lots of money without any real benefit to the company. Even worse, Csr programs also cannot benefit the public for a long time—just spent for momentarily needs and whims. As a result, the implementation of Csr is only for the fulfillment of obligations and becomes useless. Each year the amount of budget spent is not measurable and not utilized optimally. supposedly, the success of Csr is assessed from the self-reliance and well-being of the community, and not the awards that can be purchased or become tools of commodity.

Look ahead—we are given a pair of forward-facing eyes, meant to look to the future. We were given two hands, one for reaching, and the other one for giving. not mere giving, but to share to the people who will later also give, meaning that people will not only accept with their hands down forever; the community that has benefited from appropriations also could share to the surrounding community, even if only in the form of knowledge and experience.

Until the end of 2007, the concept of community development is still limited to providing the fish, hoping the fish will grow, and sold. After that, the public will again ask, because the limited understanding and condition that completely is not possible. Csr is again becoming a “fire extinguisher”; programs that are run only to reduce inequality. The crime rate is very high; there were threats with homemade guns that

Page 143: A Journey To Gold

134 A Journey To Gold

have happened several times. Approaches and intensive security are continuously implemented since 1998 to 2007. The involvement of ComDev still has not found the right formula and has not been sufficiently used as an effort for raise.

The aid is still struggling in infrastructure. Conditions of public facilities and infrastructure are inadequate, funds were depleted only for charity, and success benchmarks are not yet measured and clearly planned.

in 2008, stemming from a social Mapping, the Company began to map out and draw up appropriate programs. The Company started to carry the concept of the future, leaving the short-term interests (charity). it was preceded by trials of economic development through duck breeding that got a pretty good response. in some places up to 10 groups have been formed and tried to raise ducks. The program is capable

keberhasilan Csr dinilai dari kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, bukan penghargaan yang bisa dibeli atau menjadi alat komoditas.

Lihat ke depan—kita diberi sepasang mata menghadap ke depan, berarti untuk menatap masa depan. Kita diberi dua tangan, satu untuk menggapai, satunya lagi untuk memberi. Memberi tidak sekadar memberi, namun memberi yang membuat masyarakat juga ketularan untuk memberi, artinya masyarakat tidak hanya menerima dengan tangan di bawah selamanya; masyarakat yang telah mendapatkan manfaat juga bisa memberi kepada masyarakat sekitarnya, walau hanya sebatas ilmu dan pengalaman.

Hingga akhir tahun 2007, konsep pengembangan masyarakat masih sebatas memberi ikan, berharap ikan dapat berkembang, dan dijual. setelah itu, masyarakat akan kembali meminta,

Panen padi organik dengan metode sri di Dusun Parit 9, Teluk Betung, Banyuasin. sri-cultivated organic rice harvesting in Parit 9 Hamlet, Teluk Betung, Banyuasin.

Page 144: A Journey To Gold

A Journey To Gold 135

of lasting up to one year. Unfortunately, the community resilience to work hard is still low; they expected a program that can instantly produce great results but with a little effort. The natural condition that is still indulging the community helped shape the character: fishes are easy to catch, forest products are easily harvested, rubber and palm oil crops were planted and the harvest would be gained without efforts to treat and manage them.

How to equip the people with greater expertise, if only for a small business they already give up? Fortunately, at the end of 2009, the Company announced its commitment to run an environment-based program. To get the desired results, people should always be guided, open their minds, exemplified by simple things so people will have the belief that nature must be managed wisely, and not depending on the goodness of nature; on the contrary, nature should be treated well. The sri Organic is the answer toward the self-reliance of the community. Profitable Environmentally Friendly Agriculturesri or system rice intensification is an agricultural program developed organically, back to the concept of environmentally friendly agriculture, creating a cycle of the food chain to restore soil conditions that have been degraded. But, how to run the program in a community that is in fact not farmers who have fields like in Java? ninety-nine percent of land in south sumatra are used for oil palm and rubber. However, not necessarily ignored, this program is a bridge to “beyond” that will be achieved in the self-reliance program. Agriculture that interests only 1% of the population around the Company was able to trigger other programs. Paddy farming

karena pemahaman yang terbatas dan kondisi yang serba tidak memungkinkan. Csr kembali menjadi “alat pemadam kebakaran”; program yang dijalankan hanya sebatas upaya meredam ketimpangan yang terjadi. Tingkat kriminalitas pun meningkat sangat tinggi, tercatat ancaman dengan senjata rakitan telah terjadi beberapa kali. Upaya-upaya pendekatan dan pengamanan yang sangat intensif terus dilakukan sejak tahun 1998 hingga 2007. Keterlibatan Comdev masih belum menemukan formula yang tepat dan belum dimanfaatkan sebagai upaya penggalangan yang memadai.

Bantuan masih berkutat di sektor infrastruktur. Kondisi sarana dan prasarana publik kurang memadai, dana habis hanya untuk kegiatan charity, dan tolok ukur keberhasilan belum terukur dan belum terencana dengan jelas.

Tahun 2008, bermula dari sebuah Pemetaan sosial, Perusahaan mulai memetakan dan menyusun program yang tepat. Perusahaan mulai mengusung konsep masa depan, meninggalkan kepentingan sesaat (charity). Diawali uji coba peningkatan perekonomian melalui ternak bebek yang cukup mendapat respon yang baik. Di beberapa tempat hingga 10 kelompok telah terbentuk dan mencoba berternak bebek. Program ini mampu berlangsung hingga satu tahun. sayangnya, ketangguhan masyarakat untuk bekerja keras masih rendah; yang mereka harapkan adalah program yang bisa dengan instan menghasilkan hasil yang besar tetapi dengan upaya yang kecil. Kondisi alam yang masih memanjakan masyarakat turut membentuk karakter: ikan tinggal dijaring, hasil hutan tinggal ditebang, karet dan sawit ditanam dan cukup ditunggu panennya tanpa upaya untuk merawat dan mengelolanya.

Page 145: A Journey To Gold

136 A Journey To Gold

Bagaimana dapat membekali masyarakat dengan keahlian yang lebih besar, bila untuk urusan yang kecil saja belum apa-apa sudah menyerah. Untung saja, di akhir tahun 2009, sebuah komitmen dari Perusahaan dicanangkan untuk menjalankan program berbasis lingkungan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, masyarakat harus selalu dibimbing, dibuka wawasannya, dicontohkan dengan hal-hal yang sederhana hingga masyarakat memiliki keyakinan bahwa alam harus dikelola dengan bijak, tidak tergantung pada kebaikan alam; sebaliknya, alam harus diperlakukan dengan baik. sri Organik menjadi secercah jawaban menuju kemandirian masyarakat.

Pertanian Ramah Lingkungan yang Menguntungkansri atau System Rice Intensification Organic merupakan program pertanian (padi) yang dikembangkan secara organik, kembali pada konsep pertanian ramah lingkungan, menciptakan siklus rantai makanan yang mengembalikan kondisi tanah yang telah sakit. Tetapi, bagaimana menjalankan program tersebut di tengah masyarakat yang notabene bukan petani yang memiliki sawah layaknya di Pulau Jawa? sembilan puluh sembilan persen lahan di sumatera selatan digunakan untuk kebun sawit dan karet. namun, bukan lantas didiamkan, program ini merupakan jembatan menuju beyond yang akan dicapai dalam program kemandirian. Pilihan pertanian yang tergolong hanya diminati 1% dari populasi masyarakat di sekitar Perusahaan ternyata mampu menjadi pemicu program-program lainnya. sistem pertanian padi yang mampu dipanen dan dibuktikan dalam waktu relatif singkat menjawab tantangan yang selama ini dihadapi.

system that can be harvested and proven in a relatively short time answers the challenges that have been faced.

An intensive and organic system of farming had been introduced by Henri de Laulanié, a Jesuit priest in Madagascar, in the early 1990s and continues to expand to indonesia. The concept that is extremely environmentally friendly and proven capable of producing abundant harvests has even restore soil fertility that has always been energized instantly by synthetic chemicals with increasing doses, even the use of pesticides that exceeds the safe levels of residue for living beings. Many pests have been genetically mutated, so they are immune to pesticides.

The harvest that is expected to be abundant became disastrous, pest rats that did not find their source of food (grasshoppers, insects) because they have already gone and left the farm, so the expected harvest was eaten by

Hamparan padi organik di daerah Tengguleng, Kabupaten Banyuasin.Organic ricefield in Tengguleng, Banyuasin.

Page 146: A Journey To Gold

A Journey To Gold 137

sistem pertanian secara intensif dan organik telah dikenalkan oleh Henri de Laulanié, seorang pendeta Jesuit di Madagaskar, di awal tahun 1990 dan terus berkembang hingga ke indonesia. Konsep yang sangat ramah lingkungan dan terbukti mampu menghasilkan panen melimpah ini bahkan telah mengembalikan kesuburan tanah yang selama ini selalu diberi energi instan dari bahan-bahan kimia sintetis yang makin hari makin bertambah dosisnya, bahkan penggunaan pestisida yang sudah melampaui kadar residu yang aman bagi makhluk hidup. Banyak hama yang telah bermutasi genetik, sehingga memiliki kekebalan terhadap pestisida.

Panen yang diharapkan melimpah, justru menjadi petaka, serangan hama tikus yang tidak menemukan sumber makanannya (belalang, serangga) yang telah lebih dahulu pergi dan meninggalkan pertanian, sehingga panen yang diharapkan sudah ludes disantap para tikus. serangan hama lainnya tidak mampu diatasi oleh pestisida kimia sintetis. Hama merajalela karena predator alami enggan menyantap serangga yang telah bermutasi mengandung residu pestisida yang tinggi. Kesuburan tanah makin rendah, bakteri pengurai ikut mati oleh pembakaran jerami dan pemakaian pupuk kimia sintetis yang melebihi dosis guna mendapatkan hasil kesuburan tanah.

Akibatnya, panen padi menyisakan hutang kepada tengkulak, hasil panen tidak mampu menutupi biaya produksi, harga pupuk semakin tinggi dan langka, kebijakan pemerintah untuk impor pestisida, impor beras, semakin membuat kebijakan yang tidak berpihak kepada kebajikan.PT Medco E&P indonesia—rimau Asset menjadi salah satu aset yang diharapkan mendukung program sri Organik ini. Perusahaan yang bergerak di bidang ketahanan energi ini juga

the rats. Other pests could not be addressed by synthetic chemical pesticides. Pests became rampant because natural predators were reluctant to eat insects that had been mutated and contained high pesticide residues. The soil fertility became lower, and the decomposing bacteria were killed by burning straw and use of synthetic chemical fertilizers which exceed the dose to get the fertility of the soil.

As a result, rice yields left debt to middlemen, crop yields were not able to cover the cost of production, fertilizer prices became higher and scarce, the government’s policy to import pesticides, and import rice, made the policies did not favor virtue.

PT Medco E & P indonesia—rimau Asset become one of the assets that are expected to support the Organic sri program. The company that is engaged in the field of energy resiliency also has lofty goals to play an active role in the field of food resiliency. When linked, the resulting oil and gas are still mostly used to produce chemical fertilizers. Electrical energy is still using coal energy and fuel, thus subsidizing electricity requires very large costs. if the production of synthetic chemical fertilizers can be substituted with organic fertilizer, natural gas products can be diverted for the electrical energy source. How large can the subsidies for fertilizers, electricity, pesticides, and rice imports be saved? Trillions of rupiah!

Organic sri is taught using all local wisdom. starting from the rest of the crop straw utilization. straw is no longer burned, but used as compost material. Thus, three benefits are achieved: (1) reducing carbon emissions from burning straw, (2) Avoiding the death of microbial organisms that fertilize plants, and (3) Obtaining a natural fertilizer for free.

Page 147: A Journey To Gold

138 A Journey To Gold

For organic farming, the straw that can be produced reaches up to 25 tons of dry straw. in addition to the straw can be used as fertilizer, leaves and animal waste can be used to produce the bacteria needed by plants. so there is the 4th advantage: Utilizing cow manure and organic waste so they do not pollute the environment.

All materials are processed and given a decomposter to accelerate weathering. The materials are certainly of natural ingredients that can be easily made yourself, that of the water used to wash rice, coconut water, or sugar water mixed with ingredients such as rice, rotten fruits, wood squash (maja). All are easily obtained, free of charge.

After becoming a compost, it can be stocked into the fields; 1 hectare of land needs 5-6 tons of compost. The excess compost can be sold. This is 5th advantage of.

residual waste can become a blessing. One more, this composting is done just once, but fertility can last up to three growing seasons and the soil becomes fertile by the emergence of microbes for soil fertility. This makes the 6th and 7th advantages of Organic sri.

memiliki tujuan mulia untuk berperan aktif di bidang ketahanan pangan. Bila dikaitkan, hasil migas yang dihasilkan (gas bumi) masih sebagian besar digunakan untuk menghasilkan pupuk kimia. Energi listrik masih menggunakan energi batubara dan bahan bakar minyak, sehingga subsidi listrik memerlukan biaya yang sangat besar. Andai produksi pupuk kimia sintetis bisa disubstitusi dengan pupuk organik, maka produk gas bumi bisa dialihkan untuk sumber energi listrik. Berapa besar subsidi pupuk, subsidi listrik, subsidi pestisida, dan impor beras bisa dihemat? Triliunan rupiah!

sri Organik diajarkan dengan menggunakan seluruh kearifan lokal. Bermula dari pemanfaatan jerami sisa panen. Jerami tidak lagi dibakar, melainkan dijadikan bahan baku pupuk kompos. Dengan demikian, tiga manfaat sudah diraih: (1) Mengurangi emisi karbon dari pembakaran jerami, (2) Menghindari matinya mikroba organisme penyubur tanaman, dan (3) Mendapatkan pupuk alami secara gratis.

Untuk pertanian organik, jerami yang dihasilkan bisa mencapai 25 ton jerami kering. selain jerami yang dapat dijadikan pupuk, daun-daunan dan kohe (kotoran hewan) dapat dijadikan

Di Dusun Parit 9, dusun transmigran yang berada di lahan rawa pasang surut, masyarakat hanya mengandalkan dari hasil panen padi setahun sekali dengan produksi hanya 3,5 ton/hektar dengan biaya produksi yang selalu terlilit hutang rentenir akibat pengadaan pupuk urea dan pestisida yang mahal. Hasil panen mereka hanya

cukup untuk makan satu kali sehari. sebagian warganya sudah kembali ke daerah asal karena tidak sanggup menahan beban hidup yang semakin melilit.

semenjak tahun 2010 Medco mengenalkan sistem pertanian ramah lingkungan dan organik, petani yang semula panen hanya 3,5 ton/ha per tahun kini mampu panen hingga 10 ton/ha sebanyak dua kali per tahun, bahkan sudah mencoba tiga kali per tahun. Karena produksinya sudah tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintetis yang harganya mencekik leher, kini produksi padi organik mereka selalu habis diborong dengan harga tiga kali lipat harga beras biasa dengan produksi juga tiga kali lipat dan dengan biaya produksi yang sangat minim.

Page 148: A Journey To Gold

A Journey To Gold 139

in the Parit 9 Hamlet, a hamlet of transmigrants situated in tidal wetlands, people rely on rice yields once a year with a production of just 3.5 tons/hectare with a production cost that is always debted to moneylenders due to the expensive supply of urea fertilizers and pesticides. Their harvest is just enough for one meal a day. Most residents had returned to their areas of origin because they can not withstand the burden of life.

since 2010 Medco is introducing an environmentally friendly and organic farming systems, with which farmers who harvest only the original 3.5 tons/hectares per year is now able to harvest up to 10 tons/hectares twice per year, and even had tried three times per year. Because the production does not use chemical fertilizers and synthetic pesticides with exorbitant prices, their organic rice production is now always bought out at a price three times the price of ordinary rice with the production also tripled and with very minimal production costs.

Their success is directly emulated by other farmers in the surrounding area, even some of them are also sought after to become instructors for other farmers. Because of their success, Medco appreciated them by providing solar-powered electricity networks. The people that previously left their village are now returning. The selling value of their ricefields soared drastically from only iDr 6 to 7 million per hectare to iDr 50 to 70 million per hectare.

in addition, the spirit of mutual cooperation began to emerge with the realization of two bridges and street paving work which were done entirely by the villagers with the help in the form of materials. This mutual cooperation was carried out in turns into the night.

some villagers also have invested in the opening of new lands, bought some farm animals and even dared to install loans used to buy trucks to transport their crops.

The programs continue to expand including the catfish farming program. Every house that were originally walled and had thatched palm leaves as roof, is now renovated, and every house features a catfish pond. now, every night people always fill up the musalla for prayers in congregation because the musalla and the roads are now bright.

Keberhasilan mereka langsung dicontoh oleh petani-petani di sekitarnya, bahkan sebagian dari mereka juga diminta sebagai instruktur bagi petani lainnya. Karena keberhasilan mereka, Medco memberikan apresiasi dengan memberikan bantuan jaringan listrik tenaga surya. Masyarakat yang dahulu mulai meninggalkan dusun mereka, kini mulai kembali. Bahkan nilai jual sawah mereka melonjak drastis dari semula hanya rp 6-7 juta per hektar, kini bisa mencapai rp 50-70 juta per hektar.

selain itu, semangat gotong-royong mulai muncul dengan terwujudnya dua buah jembatan dan pengerasan jalan yang sepenuhnya pekerjaan dilakukan oleh warga sendiri dengan bantuan hanya berupa material. Kegiatan gotong-royong ini dilakukan hingga malam hari secara bergiliran. sebagian warga juga sudah berinvestasi membuka lahan baru, membeli sejumlah hewan ternak bahkan sudah ada yang berani mencicil kredit truck untuk mengangkut hasil panen mereka.

Program demi program terus berkembang termasuk program budidaya lele. setiap rumah yang semula berdinding dan beratap daun nipah, kini sudah mulai direnovasi, dan semua rumah memiliki kolam lele. Kini tiap malam warga selalu memenuhi mushola untuk sholat magrib dan isya berjamaah karena jalan dan mushola mereka sudah terang.

Page 149: A Journey To Gold

140 A Journey To Gold

its 8th advantage is that in the sri system, processed ricefields no longer require large quantities of water, but rather muddy. Meaning that the Organic sri does not require a lot of water, because rice is not a water plant variety. if it gets a lot of water, its roots will be small and decay quickly. The seeds needed are also a few, just 5 kilograms per hectare, because just one seed in each hole with a spacing of about 40 cm.The estrangement of planting space and one-hole-one-seed are to give the roots a chance to breed to one individual so they do not fight for each other’s mineral resources. Proper tillage with compost, in addition to restoring soil fertility, is also able to absorb oxygen and keep the rate of water evaporation.

Weeding and spraying of liquid fertilizer or Local Micro Organisms (LMO) are done once a week. The use of natural materials are also required for natural pesticides. Dogfruits, goatweed, bitter beans, and ash play a role in curbing pests. Actually, if the sri system is already well developed, the food chain cycle will function

sebagai penghasil bakteri yang dibutuhkan tanaman. Maka diperolehlah keuntungan ke-4: Memanfaatkan kotoran sapi dan sampah organik sehingga tidak mengotori lingkungan. semua bahan tadi diolah dan diberi dekomposter untuk mempercepat pelapukan. Bahannya tentu dari bahan alami yang dapat dengan mudah dibuat sendiri, yaitu dari air cucian beras, air kelapa, atau air gula yang dicampur bahan-bahan seperti nasi, buah-buahan busuk, labu kayu (maja). semua dengan mudah didapat, dengan cuma-cuma.

setelah menjadi kompos, tinggal ditebar ke sawah, untuk 1 hektarnya dibutuhkan 5-6 ton kompos. Bila berlebih komposnya bisa dijual. inilah keuntungan ke-5-nya.

sisa sampah menjadi berkah. satu lagi, pengomposan ini cukup sekali, tetapi kesuburannya bisa bertahan hingga tiga kali musim tanam dan tanah jadi subur dengan munculnya mikroba-mikroba untuk kesuburan tanah. ini menjadikan keuntungan ke-6 dan ke-7 dari sri Organik.

Keuntungan ke-8-nya adalah bahwa dalam sistem sri ini, sawah yang diolah tidak lagi membutuhkan jumlah air yang banyak, cukup njemek-njemek alias becek. Artinya, sri Organik tidak membutuhkan banyak air, karena padi bukanlah varietas tanaman air. Jika kebanyakan air, akarnya pasti akan kecil dan cepat busuk. Benih yang dibutuhkan juga sedikit, cukup 5 kilogram per hektar, karena cukup satu benih dalam setiap lubang dengan jarak tanam sekitar 40 cm.

Kerenggangan jarak tanam dan satu lubang satu benih ini untuk memberikan kesempatan akar berkembang biak untuk satu individu sehingga tidak saling berebut sumber mineral.

Program sayuran tanaman organik - bertani tanaman obat.Organic Vegetables program - medicinal herb farming

Page 150: A Journey To Gold

A Journey To Gold 141

Budidaya lele organik.Organic catfish cultivation.

Pengolahan tanah yang tepat dengan pupuk kompos ini, selain mengembalikan kesuburan tanah, juga mampu menyerap oksigen dan menahan laju penguapan air.

Penyiangan dan penyiraman pupuk cair atau Mikro Organisme Lokal (MOL) dilakukan seminggu sekali. Penggunaan bahan alami juga diperlukan untuk pestisida alami. Jengkol, bebandotan, petai, dan abu gosok berperan menahan laju hama. sebenarnya, jika sistem sri sudah berkembang dengan baik, maka siklus rantai makanan akan berfungsi dengan baik. Burung-burung pemakan bulir padi tidak lagi mengincar padi yang hendak panen, tetapi lebih suka ulat, capung dan belalang. Ulat dan wereng akan ditangkap oleh laba-laba dan capung. Dengan demikian, terbentuklah ekosistem rantai makanan, sebagai bentuk pengendalian hama terpadu.

Dengan sistem sri ini diharapkan padi yang ditanam mengalami peningkatan dari 2,7 ton/ha secara bertahap menjadi rata-rata 5,2 ton/ha dan pada panen ketiga menjadi 8,5 ton/ha, bahkan ada yang mencapai 10,2 ton/ha. Meningkatnya jumlah produksi tidak serta-merta menaikkan jumlah biaya; justru biaya makin turun karena tidak lagi susah mencari pupuk kimia, tidak perlu pestisida kimia, dan hasilnya juga makin sehat, terbukti kandungan glukosa dan residu pestisida mencapai 0 mg, tidak terdeteksi. inilah keuntungan ke-9 dari sri Organik. Dengan hasil ini, produksi yang dihasilkan ternyata menarik minat rumah sakit dan konsumen yang menginginkan kehidupan lebih sehat. Harga berasnya pun dapat dihargai lebih tinggi yaitu lebih dari rp 15.000/kg, jauh dari harga pasar, dan untung yang diperoleh berlipat.

properly. rice grain eating birds are no longer aiming the would-be harvested rice, but prefer caterpillars, dragonflies and grasshoppers. Caterpillars and leafhoppers will be captured by spiders and dragonflies. Thus, an ecosystem food chain is formed, as a form of integrated pest management.

With sri system it is expected that the rice planted will gradually increase from 2.7 tons/ha to an average of 5.2 tons/ha and the third harvest to 8.5 tons/ha, even reaching up to 10.2 tons/ha. The increasing number of production does not necessarily increase the amount of costs; actually costs go down because it is no longer hard to find chemical fertilizers, chemical pesticides are not necessary, and the result also becomes more healthy, proven that the content of glucose and pesticide residues that reached 0 mg, are not detected. This is the 9th advantage of Organic sri. With this result, the resulting production turned out to attract hospitals and consumers who want a healthier life. rice prices can be higher valued at more than iDr 15,000/

Page 151: A Journey To Gold

142 A Journey To Gold

sistem sri Organik memang tidak bisa diterapkan di seluruh lahan, karena 99% lahan digunakan untuk kebun karet dan sawit, maka hal yang mendasar dari keberhasilan sri Organik terletak dari pemanfaatan sumber alam yang melimpah dan mengolah sampah menjadi berkah. Akhirnya, dengan konsep yang sama, yaitu KEn 4rOK (Konsep Ekosistem natural Reduce-Recylce-Replace-Recovery Optimalisasi dan Komitmen), Perusahaan melakukan kombinasi ke sektor peternakan dan perkebunan.

Pendampingan dan komitmen menjadi modal dasarnya ditambah ilmu dan kearifan lokal yang mengolah alam dengan bijak membuat semua usaha tetap kembali kepada kemurahan alam. setiap program Csr yang mengusung empat visinya (Kearifan Lokal, Keramahan Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat Lokal, serta Berkesinambungan) mampu mengajak dan mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih baik dalam segi ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Hingga saat ini, program-program yang telah diwujudkan, selain sri Organik sebagai milestone untuk mencapai beyond yang diinginkan, akhirnya mampu menggerakkan masyarakat untuk mengelola karet, sawit hingga peternakan dengan sistem organik dan mampu meningkatkan hasil yang melimpah.

Program-program tersebut diantaran BULE (Budidaya Lele) Organik, sAYTOn BErTOBAT (sayuran Tanam Organik—Bertani Tanaman Obat), sAKATOniK (sawit Karet Tanam Organik), program pemanfaatan limbah kertas menjadi produk daur ulang untuk kartu nama, kalender, map, amplop yang dikerjakan oleh KATALis (Karang Taruna Lais), hingga terciptanya usaha-usaha mikro berbasis UMKM dan Koperasi (KOLEGA/Koperasi Lele Keluarga).

kg, far from the market price, and the profit derived is doubled.

The Organic sri system cannot be implemented in all lands, because 99% of land is used for rubber and oil palm plantations, so the fundamental thing to the success of Organic sri is the utilization of abundant natural resources and process waste into a blessing. Finally, with the same concept, namely KEn 4rOK (Ecosystem Concept of natural recylce-reduce-replace-recovery Optimization and Commitment), the Company made a combination to farm and plantation sectors.

Mentoring and commitment are the basic capital plus local knowledge and wisdom that process the nature wisely made all the efforts to keep coming back to nature’s generosity. Each Csr program that carries four visions (Local Wisdom, Environmental Friendliness, Local Community Empowerment, and sustainability) is able to invite and to change the mindset of society to be better in terms of economy, culture, education, health, and so on. Until now, the programs that have been realized, in addition to Organic sri as a milestone to achieve the desired “beyond”, are finally able to mobilize the community to manage rubber, oil palm of stock breeding with an organic system and is able to increase the abundancy of the yield.

such programs among others are Organic BULE (raising Catfish), sAYTOn BErTOBAT (Organic Vegetable Planting—Herbal Farming), sAKATOniK (Organic Palm rubber Planting), utilization program of waste paper to become recycled products for business cards, calendars, folders, and envelopes made by KATALis (the Lais Youth Association), to the creation of MsME-based micro-enterprises and Cooperative (KOLEGA/Family Catfish Cooperative).

Page 152: A Journey To Gold

A Journey To Gold 143

To further promote and develop organic farming, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset received support from the regencial Government of Musi Banyuasin that provided land measuring 7 hectares to be used as a means of organic farming and agritourism (sPOrA) and is expected in 2013 this can already be utilized. This facility is equipped with 80 catfish ponds, organic farmland for rice, vegetables, medicinal plants, oil palm, and rubber, fisheries, breeding farm that integrates biogas and compost and also sports facilities and processing plant for recycled paper products and plastics. A very good concept and medium to support the community’s self-reliance.

All programs had been evaluated by an independent party and also received awards from various parties such as the Gold PrOPEr (two times in a row), the Platinum Award in the indonesian Csr Award through seven Ministeries, the MsME Award, Muba Csr Award or statements from various parties as a form of appreciation toward the Company’s commitments. The awards are not the main goal, but rather a sense of pride for the ability to move forward and grow with the community, employees, and the nation in which the success of this program is that we can make others successful and smiling.

Flared Gas ReductionAssOCiATED gas is produced as a byproduct of the oil production activities in the Kaji semoga oil field, operated by PT Medco E&P indonesia, located +80 km from Palembang, south sumatra provincial capital. A limited amount of associated gas have been used for oil production, gas injection, a variety of other purposes, as well as on-site consumption while the largest number are flared. Gas flare is estimated to range from 5,800 MMsCF per year in 2004 to 1,100 MMsCF

Untuk lebih mensosialisasikan dan mengembangkan pertanian organik ini, PT Medco E&P indonesia—rimau Asset mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang menyediakan lahannya seluas 7 hektar untuk dijadikan sarana pertanian organik dan agrowisata (sPOrA) dan diharapkan pada tahun 2013 ini sudah bisa dimanfaatkan. sarana ini dilengkapi dengan 80 kolam lele, lahan pertanian organik untuk padi, sayuran, tanaman obat, sawit, dan karet, perikanan, peternakan integrasi biogas dan kompos juga sarana olahraga dan pengolahan produk daur ulang kertas dan plastik. sebuah konsep dan media yang sangat baik untuk menunjang kemandirian masyarakat.

semua program tadi sudah mendapat evaluasi dari pihak independen dan juga mendapat penghargaan berbagai pihak seperti PrOPEr Emas (dua kali berturut-turut), Platinum Award dalam Indonesia CSR Award melalui tujuh bidang Kementerian, UMKM Award, Muba Csr Award atau pernyataan dari berbagai pihak sebagai bentuk penghargaan terhadap komitmen Perusahaan. Penghargaan tersebut bukan tujuan utama, melainkan rasa kebanggaan untuk dapat terus maju dan berkembang bersama masyarakat, karyawan, dan bangsa di mana kesuksesan program ini adalah apabila kami dapat membuat orang lain sukses dan tersenyum.

Pengurangan Emisi Gas FlareGAs ikutan dihasilkan sebagai produk sampingan dari kegiatan produksi minyak di lapangan minyak Kaji semoga, yang dioperasikan oleh PT Medco E&P indonesia, berlokasi +80 km dari Palembang, ibukota Provinsi sumatera selatan. Gas ikutan digunakan untuk produksi minyak, injeksi gas, berbagai keperluan lainnya, serta

Page 153: A Journey To Gold

144 A Journey To Gold

kebutuhan domestik di lapangan sementara sisanya dalam jumlah yang cukup besar dibakar sebagai flared gas. Flared gas diperkirakan berkisar dari 5.800 MMsCF per tahun pada 2004 hingga 1.100 MMsCF per tahun pada 2014, yang sama dengan jumlah emisi sebesar 1,961 juta ton CO2 di atmosfer.

Maksud dari kegiatan proyek ini adalah untuk menampung dan memproses gas ikutan. Gas yang ditampung diproses di sebuah instalasi LPG. instalasi LPG tersebut dapat memproses gas ikutan menjadi LPG, kondensat, dan gas residu. salah satu dari faktor-faktor utama dalam menentukan LPG sebagai pilihan pemanfaatan gas ikutan adalah karena komposisi propana dan butananya yang relatif tinggi (±16%).

Kilang LPG tersebut mencakup sebuah sistem fraksinasi LPG, kompresor, sistem pendinginan, sistem pemanasan minyak, penampung LPG mini, pembangkit listrik dan unit-unit pendukung lainnya. Gas ikutan yang dihasilkan dari pemisahan minyak di stasiun Kaji memiliki tekanan yang rendah (±50 psig). Unit-unit kompresor dipasang untuk memenuhi petsyaratan tekanan gas untuk proses fraksinasi LPG. Kilang LPG ini memproduksi LPG (propana dan butana) sebagai produk utama, kondensat (pentana dan komponen-komponen yang lebih berat) dan gas residu (gas kering/metana).

sebagai hasil dari kegiatan pengurangan flaring ini, tingkat emisi gas rumah kaca (GrK) dapat diturunkan. secara lokal, eliminasi dari flare dan pemanfaatan gas dan LPG sebagai bahan bakar menghasilkan penurunan emisi karbon. Di samping itu, proyek ini menyediakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih bersih dengan biaya yang lebih murah, sehingga membantu memenuhi kebutuhan akan listrik di daerah tersebut. selanjutnya, pemanfaatan gas yang

in 2014, equal to the total emissions of 1,961 million tons of CO2 in the atmosphere.

The purpose of this project activity is to collect and process associated gas that could otherwise be flared. The gas that is collected will be processed in a LPG installation. The LPG installation is able to recover and process associated gas into LPG, condensate, and gas residues. One of the major factors in determining the use of LPG as an option for the utilization of associated gas is because of the composition of propane and butane that are relatively high (±16%).

The LPG refining covers an LPG fractionation system, compressors, a cooling system, a hot oil heating system, a mini LPG reservoir, power plant and other supporting units. The associated gas produced from the oil separation at the Kaji station has a low pressure (±50 psig). The compressor units at the LPG plant are installed to be eligible for a range of gas pressures for the LPG fractionation process. This LPG plant produces LPG (propane and butane) as the main product, condensate (pentanes and heavier components) and residual gas (dry gas/methane).

As a result of flare reduction, the level of greenhouse gas (GHG) emissions can be lowered. Locally, the elimination of flare and utilization of gas and LPG as fuel resulted in the reduction of carbon emissions. in addition, this project provides a source of alternative fuel that is cleaner with less cost, thus helping to meet the demand for electricity in the area. Furthermore, the use of gas being stored will help in reducing the dependence of the country to imported oil.

The utilization of associated gas is a sustainable alternative, but the economic analysis of the project indicates that the project is not

Page 154: A Journey To Gold

A Journey To Gold 145

commercially attractive. The economic analysis conducted on the associated gas project showed that with a capacity of 25,769 BsCF of gas feed, the project is expected to deliver a return on investment that is lower than the hurdle rate imposed by Medco Energy. Therefore, the Board of Directors (BOD) of Medco view that this project is more of the Company’s commitment to reduce the environmental impact of CO2 emissions and as a learning project to gain experience in the business of LPG processing, rather than a pure business decision. Therefore, the BOD approved the implementation of the project although there are indications that the expected return on investment will be lower than the prevailing norm in the Company for investment in indonesia at that time.

As a way to improve estimates of return on investment, the management of Medco Energi further decided to reduce the capital investment of the project. However, when the project was implemented, the total cost of construction could be seen in full, where spending had increased, which resulted in the lower return on investment.©

tertampung akan membantu dalam mengurangi kebutuhan negara akan minyak impor.

Pemanfaatan gas ikutan merupakan alternatif yang berkesinambungan, tetapi analisis ekonomi mengenai proyek tersebut menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak menarik secara komersial. Analisis ekonomi yang dilakukan atas proyek gas ikutan tersebut menunjukkan bahwa dengan kapasitas umpan gas sebesar 25,769 BsCF, proyek tersebut memberikan pengembalian investasi yang diperkirakan lebih rendah daripada hurdle rate yang dikenakan oleh Medco Energi. Karena itu, Dewan Direksi (BOD) Medco Energi memandang proyek ini lebih merupakan komitmen Perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan dari emisi CO2 dan sebagai proyek pembelajaran untuk memperoleh pengalaman dalam bisnis pengolahan LPG, alih-alih sebuah keputusan yang murni bisnis. Karena itulah, BOD menyetujui pelaksanaan proyek meskipun terdapat indikasi bahwa perkiraan pengembalian investasi akan lebih rendah daripada norma yang berlaku di Perusahaan untuk investasi di indonesia pada waktu itu.

sebagai cara untuk meningkatkan perkiraan pengembalian investasi, manajemen Medco Energi selanjutnya memutuskan untuk mengurangi investasi modal dari proyek tersebut. namun pada kenyataannya, ketika proyek mulai dilaksanakan, total biaya konstruksinya dapat diketahui secara lengkap, pengeluaran justru meningkat, yang mengakibatkan pengembalian investasi yang makin rendah.©

LPG Kaji di Malam HariLPG Kaji at night.

Page 155: A Journey To Gold

146 A Journey To Gold

Page 156: A Journey To Gold

A Journey To Gold 147

Selaras Mencapai Cita-Cita Untuk Kehidupan Yang Harmonis

PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY (PGE) AREA KAMOJANG

The Harmony in Achieving the Ideals for a Harmonious Life

Page 157: A Journey To Gold

148 A Journey To Gold

The Harmony in Achieving the Ideals for a Harmonious Life

Selaras Mencapai Cita-Cita Untuk Kehidupan Yang Harmonis

Untuk mengetahui potensi, masalah, kebutuhan masyarakat, analisis jaringan sosial dan derajat kepentingan masing-masing pemangku kepentingan PT PGE Area Kamojang telah melakukan, pemetaan sosial, sehingga program Csr yang dilaksanakan mampu menjawab kebutuhan kelompok rentan.

To determine the potential, problems, needs of the community, social network analysis and the degree of interest of each stakeholder, a social mapping is carried out by PT PGE Kamojang Area, so therefore the Csr programs that has been undertaken are able to answer the needs of vulnerable groups.

Page 158: A Journey To Gold

A Journey To Gold 149

PELAKsAnAAn corporate Social Responsibility (Csr) merupakan wujud nyata implementasi komitmen Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) dalam menjalankan kegiatan operasi yang menyelaraskan keseimbangan antara alam dan masyarakat. PT PGE turut serta memberikan yang terbaik untuk meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan, sehingga tercapai kehidupan yang harmonis.

Hal ini dituangkan dalam kebijakan Csr PT PGE, yaitu mengoptimalkan program Csr guna menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan harmonis dengan para pemangku kepentingan serta mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat yang meliputi lima bidang, yaitu kemandirian ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan.

Untuk mengetahui potensi, masalah, kebutuhan masyarakat, analisis jaringan sosial dan derajat kepentingan masing-masing pemangku kepentingan, dilakukan pemetaan sosial, sehingga program Csr yang dilaksanakan mampu menjawab kebutuhan kelompok rentan. Program-program tersebut tersusun dalam rencana jangka panjang dan dirinci dalam rencana program jangka pendek. Dalam proses penyusunan program-program ini PT PGE selalu

THE implementation of Corporate social responsibility (Csr) is the realization of the commitments of Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) in the course of the operation that aligns the balance between nature and society.

The outline of PGE's Csr policy is optimizing the Csr program to create and maintain a healthy and harmonious relationship with stakeholders and to support government programs in improving the economic independence of the community which covers five sectors, namely economic empowerment, education, healthcare, infrastructure and environment.

To determine the potential, problems, needs of the community, social network analysis and point of concerns of each stakeholder, a social mapping is carried out, so that the Csr programs that are undertaken are able to answer the needs of vulnerable groups. The programs are arranged in long-term plans that are detailed in short-term program plans. During the preparation process of the program, PT PGE has actively involved with the local community and local agencies. The spirit of community self-reliance that has been going on following the founding of this company can provide positive added values to the development process of the people of indonesia.

Page 159: A Journey To Gold

150 A Journey To Gold

mengikutsertakan masyarakat dan instansi setempat secara aktif. semangat kemandirian masyarakat yang telah berlangsung seiring berdirinya perusahaan ini mampu memberikan nilai tambah positif bagi proses pembangunan masyarakat di indonesia.

Sukses Meraih Penghargaan KEsEriUsAn Perusahaan dalam mengelola Csr membuahkan hasil manis dengan diperolehnya penghargaan Csr dari berbagai instansi baik internasional maupun nasional, antara lain binaan Csr PGE Kamojang PKBM An nur yang memperoleh penghargaan bidang pemberantasan buta aksara dari UnEsCO dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Media Indonesia, 12 september 2012), Peringkat UTAMA pengelolaan lingkungan dari Ditjen EBTKE, PrOPEr Emas 2011 dari Kementerian negara Lingkungan Hidup dan penghargaan dari pemerintah provinsi Jawa Barat karena telah turut aktif dalam pembangunan daerah Jawa Barat.

Successful in Achieving AwardsPErTAMinA’s earnestness in managing Csr brought fruition with the obtaining of Csr awards from various international and national agencies, such as the Csr program assisted by PGE Kamojang, namely the PKBM An nur which obtained an award in illiteracy eradication from UnEsCO and the Ministry of Education and Culture (Media indonesia, 12 september 2012), MAin rating in environmental management from the Directorate General of renewable Energy and Energy Conservation, the PrOPEr Gold 2011 from the Ministry of Environment and appreciation from West Java’s provincial government for having actively participated in the development of West Java.

PKBM An Nur’s Enterprises Grows BiggerPKBM An nur, like multi-level marketing, produces an self-reliant generation. in its program, PKBM An nur managed to make students, elderly people, and unemployment becoming self-reliant by boosting their economic condition, so that their existence can compete with the outside world. This is in line with international recognition toward PKBM An nur’s persistence through awards that it achieved from UnEsCO for the literacy program with the introduction of entrepreneurship.

On the other hand, the alumni of PKBM An nur are capable of being self-reliant; they are even capable of developing enterprises that can absorb labor from the surrounding community. it can be seen from the formation of new local economic institutions from the development of PKBM An nur.

The An nur Foundation is a Community Learning Center (PKBM) at Lampegan Village, ibun District, Bandung regency, which is assisted by

Usaha PKBM An Nur Tumbuh MengguritaPKBM An nur, bak multi-level marketing, menghasilkan tunas-tunas tumbuh dengan

Page 160: A Journey To Gold

A Journey To Gold 151

kemandiriannya. Dalam programnya, PKBM An nur berhasil memandirikan siswa, jompo, dan penggangguran dengan meningkatkan kondisi perekonomian mereka, sehingga keberadaan mereka dapat bersaing dengan dunia luar. Hal ini sejalan dengan pengakuan dunia internasional akan kegigihan PKBM An nur dengan diraihnya penghargaan program pendidikan keaksaraan dengan pengenalan Kewirausahaan dari UnEsCO.

Di sisi lain, alumni PKBM An nur mampu mandiri tanpa ada yang menganggur, bahkan dapat mengembangkan wirausaha yang mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya institusi ekonomi lokal baru dari hasil pengembangan PKBM An nur.

Yayasan An nur merupakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Desa Lampegan, Kecamatan ibun, Kabupaten Bandung, yang merupakan binaan PT PGE Area Kamojang.

PGE Kamojang Area. The background of An nur’s formation is to help increase its role in alleviating poverty, ignorance, and backwardness, and to reduce unemployment.

The PKBM An nur was inaugurated on March 9, 2004 by the Chairperson of the PKK (Family Welfare Education) driving force team of Bandung regency. Out-of-school education programs that were developed, such as the elementary school-equivalent Package A, the junior high school-equivalent Package B, the senior high school equivalent Package C, functional literacy, Early Childhood Education (PAUD), Koran Kindergarten, are provided in the PKBM. Additionally, PKBM An nur also organizes business study groups that emphasize life skill programs for its students, such as sewing, embroidery, learning the business management of freshwater fish such as common carp varieties of Majalaya, nile tilapia, grass carp, lobster, and other freshwater fish species. The number of students who take courses at PKBM An nur is

Usaha makanan ringan “Moring” yang dikembangkan oleh Arif Dodi Arifin dengan melibatkan ibu-ibu di sekitarnya. The “Moring” snacks business developed by Arif Dodi Arifin by involving the women in the vicinity.

Page 161: A Journey To Gold

152 A Journey To Gold

currently as many as 87 people who are students of Package B and Package C, as many as 111 students in the vocational school (sMK) and 40 children in the kindergarten with the majority coming from poor families, with the number of teachers reaching 50 people. While the assisted elderlies amounted to 140 people. At first, to support the learning activities the PKBM An nur used only a garage that was used for the kindergarten classroom, the cellar became the classroom for the junior high school equivalent Package B, the kitchen was used for sewing class, and the orphanage for the PAUD.

PKBM An nur is supported by Pertamina, able to play an active role in alleviating poverty, ignorance, and backwardness in its environment. Currently, the students and the surrounding community can enjoy the comfort of learning and entrepreneurship, because Pertamina assists them in reaching their future success.

Latar belakang dibentuknya An nur adalah untuk membantu meningkatkan perannya dalam mengentaskan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan serta dapat mengurangi pengangguran.

PKBM An nur diresmikan pada 9 Maret 2004 oleh Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Bandung. Program-program pendidikan luar sekolah yang dikembangkan antara lain Paket A setara sD, Paket B setara sLTP, Paket C setara sMA, keaksaraan fungsional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Pendidikan TK Al-Quran, diberikan di PKBM ini. selain itu, PKBM An nur juga menyelenggarakan kelompok belajar usaha yang menekankan pada program life skill untuk para siswanya, antara lain kursus menjahit, bordir, pembelajaran pengelolaan usaha ikan air tawar berupa ikan mas varietas Majalaya, ikan nila, ikan braskap, udang lobster, dan jenis ikan tawar lainnya. Jumlah siswa yang mengikuti program di PKBM An nur saat ini adalah murid Paket B dan Paket C sebanyak 87 orang, sMK sebanyak 111 siswa dan TK 40 orang yang mayoritas berasal dari kalangan tidak mampu, dengan jumlah tenaga pengajar 50 orang. sedangkan binaan jompo berjumlah 140 orang.Pada mulanya, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, PKBM An nur hanya memanfaatkan ruang garasi yang digunakan untuk TK, ruang gudang untuk paket B setara sMP, ruangan dapur untuk menjahit, ruang panti asuhan dipakai untuk PAUD.

PKBM An nur didukung Pertamina, mampu berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan di lingkungannya. saat ini, para siswa dan masyarakat sekitar dapat menikmati nyamannya belajar dan berwirausaha, karena Pertamina mendampingi mereka menggapai kesuksesan masa depan.

Berkat bantuan Pertamina, ibu Oyi dapat merintis usaha rengginang yang memenuhi kebutuhan keluarganya dan menciptakan lapangan kerja.Thanks to Pertamina, Mrs. Oyi could start a business in the making of rengginang crackers that meet the needs of her family and create jobs.

Page 162: A Journey To Gold

A Journey To Gold 153

Making Money Out of Waste“sTOP incinerating waste for better air quality,” that is just the principle held by PGE and the community in running the Kamojang self-reliant Community Waste Bank. PGE has been successfully reducing waste more than 2,800 kg of waste since 2010. This program is a continuation of the Kamojang Clean Village program since 2010-2014. Bags, vases, tablecloths, purses, etc., are examples of the skilled hands of the Kamojang community in utilizing dry waste. Also been collected is other dry waste that is not used for a skill that can be sold to collectors. The waste bank writes down the garbage waste that is coming to provide value for money, which is recorded in the passbook. so that people here are also educated to like saving waste.

Mengurangi Sampah Menambah Penghasilan“sTOP pembakaran sampah untuk kualitas udara yang lebih baik,” itulah prinsip PT PGE dan masyarakat dalam menjalankan program Bank sampah Warga Mandiri Kamojang. PGE berhasil mereduksi sampah lebih dari 2.800 kg bobot sampah anorganik sejak tahun 2010. Program ini merupakan kelanjutan dari program Dusun Bersih Kamojang yang dimulai sejak 2010-2014. Tas, vas bunga, taplak meja, dompet, dan lain-lain merupakan contoh hasil tangan-tangan terampil masyarakat Kamojang dalam memanfaatkan sampah kering. Juga dikumpulkan sampah kering lainnya yang tidak dimanfaatkan untuk keterampilan yang bisa dijual ke pengepul. Bank sampah berfungsi mencatat sampah yang masuk dengan memberikan nilai sampah menjadi uang, yang dicatat di buku tabungan. sehingga masyarakat di sini juga dibina untuk gemar menabung sampah.

BErAT beban hidup sebagai buruh pabrik telah mendorong tekad ibu idoh untuk berbuat lebih besar dalam hidupnya, secara sosial dan ekonomi. “Dulunya, saya bekerja di pabrik, kemudian ikut teman membuat kerupuk, kemudian saya ikut PKBM An nur. setelah mendapatkan pendidikan di PKBM An nur, saya membuat sendiri kerupuk palered, ranggining, dan rangginang. Alhamdulillah, kini sudah berjalan lima tahun. Usaha saya ini cukup untuk menghidupi keluarga saya,” kisah ibu idoh.

serupa dengan ibu idoh, ibu Oyi yang telah mengikuti program Keaksaraan Fungsional (KF) di PKBM An nur telah terdorong tekadnya untuk memperbaiki kehidupannya semenjak semenjak ditinggal suami tercintanya. “sebelumnya saya tidak bisa membaca dan menulis, kemudian saya ikut PKBM An nur, kemudian saya memperoleh modal dari PKBM An nur, yang saya gunakan untuk membuka usaha pembuatan rangginang dan kerupuk,” kisah ibu Oyi.

HEAVY life’s burden as a factory worker had pushed Mrs. idoh’s determination to do great things in life, socially and economically. “in the past, i worked in a factory, then joined a friend to make crackers, then i joined PKBM An nur. After getting education in PKBM An nur, i made my own palered crackers, ranggining, and rangginang. Thank God, it has now been running for five years. My enterprise is enough to support my family,” told Mrs. idoh.

similar to Mrs. idoh, the determination of Mrs. Oyi who had attended the functional literacy program (KF) in the PKBM An nur was pushed to improve her life since her husband died. “Before, i could not read and write, then i went to PKBM An nur, then i acquired capital from PKBM An nur, which i used to open a business in making rangginang and crackers," told Mrs. Oyi.

Page 163: A Journey To Gold

154 A Journey To Gold

saat ini, nasabah bank sampah mencapai lebih dari 100 nasabah. selain itu, warga mampu membuat kompos cair dari sampah basah untuk pemupukan tanaman pertanian, yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hal ini dibuktikan dengan kondisi tanaman yang lebih tahan penyakit, biaya produksi lebih rendah, serta hasil panen lebih banyak daripada menggunakan pupuk kimia. Masyarakat juga diberi pengetahuan tentang cara pembuatan lubang biopori sebagai resapan air serta membiasakan masyarakat untuk membuat lubang resapan di setiap rumah yang mereka tinggali.

Menggulirkan KesejahteraanPrOGrAM pembinaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengimplementasikan skema pemberian dana bergulir dengan bunga ringan. Hal ini dimaksudkan untuk membina dan menaikkan omset UKM. selain memberikan dana bergulir, Pertamina juga memberikan pelatihan dengan harapan bahwa mitra binaan dapat memiliki jiwa yang mandiri, sehingga memiliki mental kewirausahaan untuk menjalankan usahanya menjadi lebih baik. Program ini juga sejalan dengan Tata nilai Unggulan yang ada di dalam Pertamina, yaitu focus, integrity, visionary, excellence dan mutual respect. Pertamina berfokus untuk membantu UKM, sebagai lini dasar ekonomi negara.

Terus tumbuh dan tumbuh terus bersama Pertamina. salah satu cerita sukses UKM yang telah mendapatkan pinjaman modal di antaranya adalah kerajinan tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) sutra alam yang telah memasarkan produknya hingga manca negara seperti Malaysia dan Jepang. Pembinaan yang telah dilakukan antara lain pelatihan peningkatan kualitas produk, pelatihan

Currently, the waste bank’s customers has reached more than 100 customers. in addition, residents are able to make liquid compost from organic waste for fertilizing agricultural crops, which benefits are perceived by the community, this is proven with the condition of the plants that are more disease-resistant, production costs become lower and yields become higher than by using chemical fertilizers. The community is also given the knowledge of how to make Biopori leach pits for water infiltration as well as familiarizing the community to make a leach pit in each home.

The Rolling Out of WelfareTHE coaching program for small and Medium Enterprises (sMEs) implements a revolving fund scheme with low interest. it is intended to nurture and raise the turnover of sMEs. in addition to providing a revolving fund, Pertamina also provides training in the hope that their assisted partners can have a self-relying spirit, so they will possess an entrepreneurial mentality to better run their businesses. The program is also in line with the Prime Values that are within Pertamina, namely focus, integrity, visionary, excellence and mutual respect. Pertamina is focused on helping sMEs, as the country's economic bottom line.

They continue to grow and grow steadily with Pertamina. One of the success stories of sMEs that have obtained a loan capital among others is a natural silk weaving craft made with non-machined looms (ATBM) that has been marketing their products to foreign countries such as Malaysia and Japan. The coaching undertaken includes the training to improve product quality, business management training, in addition

Page 164: A Journey To Gold

A Journey To Gold 155

manajemen usaha, serta pengikutsertaan mitra binaan dalam berbagai macam pameran baik skala nasional maupun internasional sehingga bisa meningkatkan pemasaran dan omset penjualan usaha kerajinan.

to participating in various exhibitions both nationally and internationally so as to improve marketing and sales turnover of their enterprise.

isAM samsudin merupakan sosok yang teguh dalam mengawali usahanya mengembangkan sutra Garut. saat tumbuh, ia merintis sendiri usahanya tanpa mengenal lelah. Usaha terus berkembang ketika ia bergabung dengan Pertamina. saat ini ia berhasil memberdayakan tenaga lokal sebanyak 38 orang. Harapannya hanyalah satu, yaitu bisa menularkan ilmu kepada karyawannya, supaya kelak bisa mandiri seperti dia.

“setelah mendapat bantuan Pertamina, saya bisa menambah enam unit ATBM, dan karyawan 15 orang. Pertamina sering membantu usaha saya ini dengan promosi lewat pameran-pameran dan pelatihan-pelatihan. Alhamdulillah, berkat usaha ini saya bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 40 orang dari masyarakat di sekitar saya dengan omset rp 125 juta per bulan,” tutur isam.

isam samsudin yang tekun dalam mengembangkan usaha tenun ATBM telah berhasil memanfaatkan bantuan yang diberikan Pertamina. isam samsudin who diligently develops a loomed cloth business has successfully utilized the assistance provided by Pertamina.

Page 165: A Journey To Gold

156 A Journey To Gold

TAK kalah membanggakan dari kerajinan tenun adalah usaha kerajinan kulit. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Dede sumarsono yang merupakan pengrajin yang berdomisili di daerah Karangpawitan, Garut. saat merintis usaha, Dede sangat tidak menyangka hasilnya akan seperti ini. Dengan modal awal rp 1,5 juta, ia bertekad membangun usaha kerajinan kulit. “Jalan selalu ada,” demikian prinsip yang ia pegang teguh. Tahun 2000, ia mendapatkan pinjaman lunak dari Pertamina. Dari situlah, muncul kreativitas dalam mengembangkan usahanya. Pertamina memberikan pelatihan kewirausahaan dan pemasaran. Hingga saat ini, karyawannya mencapai 40 orang. Usaha ini terus tumbuh dan berkembang hingga 2012 omsetnya telah mencapai rp 100 juta per bulan. “Terima kasih, Pertamina, berkat dukungannya cita-cita kemandirian ekonomi berhasil kami gapai,” ujar Dede bersemangat.

nO less proud is the leather craft business. This is evidenced by the success of Dede sumarsono who is a craftsman who live in Karangpawitan, Garut. When building the business, Dede did not expect that the result will be like this. With an initial capital of iDr 1.5 million, he is determined to build a leather craft business. “There is always a way” is the principle that he holds dear. in 2000, he received a soft loan from Pertamina. From there, the creativity turned up in him in developing his business. Pertamina provides entrepreneurial training and marketing. Until now, the number of his employees reaches 40 people. The business continues to grow and evolves until in 2012 the turnover had reached iDr 100 million per month. “Thank you, Pertamina, thanks to the support we succeeded to achieve the ideals of economic independency," said Dede excited.

isAM samsudin is a firm personality in starting his business of developing Garut silk. When grown, he tirelessly pioneered his own business. The business continues to thrive when he joined with Pertamina. This time he managed to empower local workers as much as 38 people. His hope is but one, that is able to pass on knowledge to his employees, so that they will be able to be self-reliant like him.

“After receiving aid from Pertamina, i can add six non-machined looms, and 15 employees. Pertamina often helped me with my business through promotion at exhibitions and trainings. Thank God, thanks to this business i am able to absorb a labor force as many as 40 people from the community around me with a turnover of iDr 125 million per month,” said isam.

Usaha kerajinan kulit yang dirintis oleh Dede dengan Etnix Leather-nya telah berhasil dikembangkan. The leather craft business started by Dede through his Etnix Leather brand has been successfully developed.

Page 166: A Journey To Gold

A Journey To Gold 157

nana sulaiman, peternak domba Garut yang telah merasakan bantuan yang diberikan oleh Pertamina. nana sulaiman, a Garut sheep grazier who have enjoyed Pertamina’s assistance.

Budidaya Domba TerpaduBerdasarkan hasil social mapping, ditemukan bahwa potensi unggulan di Kecamatan ibun adalah peternakan domba. Melalui program budidaya domba terpadu, masyarakat didorong untuk mengembangkan kegiatan budidaya domba dengan pemanfaatan potensi pakan yang melimpah dan potensi lingkungan yang mendukung kegiatan budidaya domba. Karakter masyarakat sunda yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan juga dioptimalkan dalam rangka pengembangan aspek kelembagaan. Hasil dari program ini adalah berkembangnya aspek kelembagaan masyarakat dengan munculnya kelompok ternak dan peningkatan aset serta pendapatan para peternak.

Integrated Sheep BreedingBased on social mapping results, it was found that the prime potential in ibun District is sheep breeding. Through an integrated sheep cultivation program, the community is encouraged to develop sheep breeding by utilizing an abundance of potential feed and environment that supports the sheep breeding activity. The nature of the sundanese that holds dear family values is also optimized in developing the institutional aspect. The program resulted in the development of the institutional aspect of the community with the occurrence of stock breeding groups and improvements in the assets and income of the graziers.

Page 167: A Journey To Gold

158 A Journey To Gold

Kampung Herbal PertaminaMEMAnFAATKAn potensi tanaman obat keluarga atau herbal di kampung sendiri merupakan dambaan masyarakat Kamojang. sementara pengetahuan tentang manfaat kesehatan terhadap nilai ekonomis tanaman herbal masih kurang. Oleh karena itu, Pertamina memberikan edukasi guna meningkatkan pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga serta cara pemanfaatannya untuk meningkatkan tambahan pendapatan kelompok.

Berawal dari program Dusun Bersih di tahun 2010, ibu-ibu yang pada awalnya tidak memiliki kegiatan, berkat program pemberdayaan kelompok ibu-ibu tani herbal mampu memiliki kegiatan ekonomi dengan bidang usaha makanan dan minuman tanaman herbal, seperti sirup rosela, jahe instan dan kerupuk binahong.

Pertamina’s Herbal villageUTiLiZinG the potential of medicinal plants or herbs in the village is a dream of the Kamojang community. While knowledge about the health benefits on the economic value of herbal plants is still lacking. Therefore, Pertamina provides education to increase knowledge on family medicinal plants and their way of utilization so as to provide additional income of the group.

starting from the Clean Village program in 2010, the women who initially did not have any activity, thanks to the empowerment of the women herbal farming group they are able to have an economic activity with the business of food and drink made from herbal plants, such as rosella syrup, instant ginger drink and crackers made from heartleaf maderavine madevine.

Kelompok Herbal Pertamina oleh ibu-ibu yang semula tidak memiliki kegiatan dengan menghasilkan produk makanan dan minuman. The Pertamina Herbal Group run by women who previously did not have activities that produce food and beverage.

Page 168: A Journey To Gold

A Journey To Gold 159

DALAM melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan energi panas bumi, PGE Area Kamojang memiliki komitmen dan kebijakan untuk melaksanakan konservasi sumber daya, pengurangan limbah, dan senantiasa melakukan upaya peningkatan berkelanjutan. selain itu, juga diterapkan kebijakan manajemen Pertamina dalam rangka penerapan perbaikan berkelanjutan untuk kualitas lingkungan hidup yang lebih baik, di mana salah satunya adalah kebijakan mengenai manajemen energi. PGE Area Kamojang memiliki kebijakan yang ditandatangani oleh pimpinan tertinggi di Area Kamojang. PGE Area Kamojang memiliki komitmen untuk melaksanakan konservasi sumber daya, efisiensi energi, konservasi air, pengurangan emisi, pengurangan serta pemanfaatan limbah dan sampah, perlindungan keanekaragaman hayati, pencegahan kerugian dan senantiasa melakukan upaya peningkatan berkelanjutan terhadap sistem manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan di setiap aspek.

Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, Perusahaan telah merencanakan program dan rencana strategis penghematan serta menetapkan rencana strategis jangka panjang tentang efisiensi energi yang meliputi penetapan tujuan, sasaran dan tata waktu pelaksanaannya. Tugas dan tanggung jawab tim manajemen energi dan sumber daya air meliputi evaluasi, pengawasan dan pengendalian penggunaan

in implementing the management and utilization of geothermal energy, PGE Kamojang Area has committed to implement the policy and resource conservation, waste reduction, and continues to do continuous improvement efforts. in addition, PGE also implements its management policy in the framework of the implementation of continuous improvements to a better quality of the environment, where one of them is the policy on energy management. PGE Kamojang Area has a policy signed by the top leader in the Kamojang area. PGE Kamojang Area has committed to implement resource conservation, energy efficiency, water conservation, emission reduction, and the reduction of waste and waste utilization, the protection of biodiversity, loss prevention, and make efforts towards continuous improvement of quality management systems, occupational health, safety and environment in every aspect.

To implement this policy, the Company has planned a saving program and strategic plan and established a long-term strategic plan on energy efficiency, which includes setting goals, objectives and implementation time frame. Duties and responsibilities of the energy and water resources management team include the evaluation, supervision and control of the use of energy and water resources through periodic audits performed by both internal and external parties and report the results that include descriptions of the purpose, scope, status of

Perbaikan Berkelanjutan Untuk Kualitas Lingkungan HidupSustainable Improvement for Environmental Quality

Page 169: A Journey To Gold

160 A Journey To Gold

energi dan sumber daya air melalui audit yang dilakukan secara berkala baik internal maupun oleh pihak eksternal serta melaporkan hasil kegiatan audit yang mencakup tujuan deskripsi, ruang lingkup, status energi, potensi efisiensi energi, dan rencana kerja kepada pimpinan tertinggi Area Kamojang.

Dengan program efisiensi energi dan konservasi sumber daya yang dilakukan di lingkungan PGE Area Kamojang telah menghasilkan efisiensi energi sebagai berikut:1. Penurunan pemakaian energi listrik di tahun

2011 sebesar 17,9% jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan penurunan sebesar 27,24% jika dibandingkan dengan pemakaian energi listrik pada tahun 2009.

2. House load PLTP Kamojang Unit iV terhadap produk yang dihasilkan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mengalami penurunan sebesar 2,6% jika dibandingkan dengan tahun 2010 atau 15,5% jika dibandingkan dengan tahun 2009.

Dengan sasaran tersebut, PGE Area Kamojang melakukan upaya penghematan sumber daya melalui Continuous Improvement Program (CiP) untuk penerapan perbaikan berkelanjutan yang sejalan dengan upaya konservasi sumber daya dan dilakukan audit kegiatan CiP serta audit hasil CiP oleh Tim Auditor CiP PT Pertamina untuk memonitor pelaksanaan dan memverifikasi hasil CiP. Kegiatan CiP ini dimulai dari perencanaan program (plan), pelaksanaan (do), evaluasi hasil (check), hingga standarisasi (action) dan kegiatan konvensi mutu. selain itu, juga dilakukan audit kegiatan CiP dan audit hasil CiP oleh Tim Auditor CiP Korporat untuk memonitor pelaksanaan dan memverifikasi hasil CiP.

energy, the potential for energy efficiency, and a work plan to the top leader of Kamojang Area.

The energy efficiency and the resources conservation program implemented in PGE Kamojang Area PGE have resulted in energy efficiency as follows:1. Decrease in electrical energy consumption in

2010 was up to 17.9% compared to 2010 and a decrease of 27.24% when compared to the electrical energy consumption in 2009.

2. The house load the Geothermal Power Plant (PLTP) Kamojang Unit iV toward the product is better compared to the previous year, a decrease of 2.6% when compared to 2010 or 15.5% when compared with 2009.

With this goal, PGE Kamojang Area is performing saving efforts through the Continuous improvement Program (CiP) for the implementation of continuous improvement that is consistent with resource conservation and audits are done on the CiP activities and results by a PT Pertamina CiP Auditor Team to monitor the implementation and verify the results of the CiP. The CiP activities started from the program planning (plan), implementation (do), result evaluation (check), to standardization (action) and quality conventions activity. in addition, a CiP activity audit and CiP results audit by the Corporate CiP Auditor Team to monitor the implementation and verify the CiP results. resource saving efforts that were performed by the PGE Kamojang Area has gained several awards among which are:1. improving plant efficiency by optimizing the

use of steam in the PLTP Kamojang iV during the start-up unit. Award: Gold Medal (2012).

2. improved reliability of PT-203 as pressure control and safety system with Logic Pressure

Page 170: A Journey To Gold

A Journey To Gold 161

Upaya-upaya penghematan sumber daya yang dilakukan PGE Area Kamojang telah memperoleh beberapa penghargaan di antaranya adalah:1. Meningkatkan efisiensi pembangkit

dengan optimalisasi pemakaian uap di PLTP Kamojang iV pada saat start-up unit. Penghargaan: Medali Emas (2012).

2. Peningkatan keandalan PT-203 sebagai pressure control dan safety system dengan modifikasi Logic Pressure Inlet Turbine PT-207. Penghargaan: Medali Emas (2012).

3. Program Retrofit Refrigerant Freon r-22 ke MusiCool MC-22. Program ini dilakukan dalam rangka penghematan energi dan upaya pencegahan penipisan lapisan ozon melalui penggantian BPO (r-22) ke Hidrokarbon (MC-22). Penghargaan: Medali Emas (2011).

selain program-program efisiensi sumber daya, PGE Kamojang juga melakukan upaya-upaya pengurangan fugitive emission (pengurangan venting steam) yang berdampak pula pada efisiensi sumber daya (steam) melalui program optimalisasi penggunaan uap dan pengurangan uap yang terbuang selama proses operasional.

PGE Area Kamojang telah melakukan benchmarking Steam Consumption dengan pembangkit sejenis. PLTP Kamojang iV dapat mempertahankan nilai steam consumption sebesar 6,8 ton/MWh.

Untuk memverifikasi hasil penghitungan yang telah dilakukan, PGE Area Kamojang melakukan audit energi yang rutin dilakukan setiap tahun baik oleh pihak eksternal maupun internal. Dari hasil audit energi yang dilakukan, didapatkan intensitas Konsumsi Energi (iKE) bangunan perkantoran PGE Area Kamojang sebesar 147 kWh/m2/tahun. Perbandingan hasil benchmarking iKE AsEAn, angka ini jauh lebih

inlet Turbine PT-207 modification. Award: Gold Medal (2012).

3. retrofit program of refrigerant Freon r-22 to MC-22 Musicool. The program is carried out in order to save energy and as an effort to prevent the depletion of the ozone layer through the replacement of ODs (r-22) to

Page 171: A Journey To Gold

162 A Journey To Gold

baik (lebih rendah) dari iKE AsEAn sebesar 240 kWh/m2/tahun.

selain program-program yang telah disebutkan, PGE Area Kamojang juga memiliki program yang dikembangkan dengan pemanfaatan potensi sumber daya yang dimiliki Area Kamojang, salah satunya adalah penggunaan steam untuk sumber tenaga mesin potong menggantikan mesin potong rumput konvensional berbahan bakar minyak yang mana hanya bisa dilakukan oleh wilayah yang memiliki sumber daya panas bumi. Untuk penghematan penggunaan bahan bakar minyak, PGE Area Kamojang juga melakukan program elektrifikasi melalui subtitusi pompa-pompa berbahan bakar minyak yang ada di PGE Area Kamojang dengan pompa listrik.

selain itu, kegiatan efisiensi energi PGE Area Kamojang juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat dengan

Hydrocarbons (MC-22). Award: Gold Medal (2011).

in addition to resource efficiency programs, PGE Kamojang also made efforts in the reduction of fugitive emissions (reduction of steam venting) that also impacted the efficiency of resources (steam) through the optimization of steam use and reduction of steam that is wasted during the operational process.

PGE Kamojang Area has conducted a benchmarking steam Consumption with similar plants. The PLTP Kamojang iV is able can maintain the value of steam consumption ny 6.8 tons/MWh.

To verify the results of the calculation that has been done, PGE Kamojang Area conducts regular energy audits every year by both external as well internal parties. From the results of the energy audit, the Energy Consumption intensity (iKE)

Pemasangan panel surya sebagai sumber energi listrik masyarakat setempat. The installation of solar cells as source of electricity for the local community.

Page 172: A Journey To Gold

A Journey To Gold 163

pemasangan panel surya (solar cell) sebagai sumber energi listrik masyarakat setempat di PKBM An nur untuk kegiatan belajar mengajar dan pelatihan pemberdayaaan masyarakat dengan total potensi penghematan energi listrik sebesar 67% energi bersih dari total pemakaian energi listrik di PKBM An nur.

Berbagai upaya yang dilakukan dalam hal efisiensi energi ini mengantarkan PGE Area Kamojang meraih Penghargaan Energi Pratama Tahun 2012 dari Kementerian Energi dan sumber Daya Mineral (EsDM) yang diberikan langsung oleh Menteri EsDM dalam acara Malam Penganugerahan Penghargaan Energi 2012 tanggal 12 Oktober 2012.©

of PGE Kamojang Area’s office building at 147 kWh/m2/year is obtained. The comparison with the results of the AsEAn iKE benchmarking, this figure is much better (lower) than the AsEAn iKE, which is 240 kWh/m2/year.

in addition to the programs already mentioned, PGE Kamojang Area also has a program that was developed with the utilization of available resources possessed by the Kamojang Area, one of which is the use of steam to power mowers replacing conventional mowers that use fuel which can only be done by areas where geothermal resources are available. For efficient use of fuel oil, PGE Kamojang Area also implements an electrification program through the substitution of pumps fueled by oil that exist in PGE Kamojang Area with electric-powered pumps.

in addition, the energy efficiency activities of PGE Kamojang Area also contributed to community development with the installation of solar panels (solar cells) as a source of electrical energy of the local community in the PKBM An nur for the teaching and learning activities and community empowerment training with the total potential electricity savings of 67% clean energy of electrical energy consumption in the PKBM An nur.

Various efforts that were made in terms of energy efficiency has brought PGE Kamojang Area awarded the Primary Energy Prize in 2012 from the Ministry of Energy and Mineral resources (EsDM) which was given directly by the Minister of EsDM in the awarding ceremony on October 12, 2012.©

Page 173: A Journey To Gold

164 A Journey To Gold

Page 174: A Journey To Gold

A Journey To Gold 165

Lingkungan Baik Pangkal Prestasi Perusahaan

PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK. PABRIK TUBAN

Better Environment for Many, Better Achievement for Company

Page 175: A Journey To Gold

166 A Journey To Gold

Lingkungan Baik Pangkal Prestasi PerusahaanBetter Environment for Many, Better Achievement for Company

KEBErHAsiLAn pengelolaan lingkungan ini sekaligus mematahkan stigma bahwa industri semen selalu berdampak buruk terhadap lingkungan.

The success of this environmental management at the same time breaks the stigma that the cement industry is always a bad impact on the environment.

Page 176: A Journey To Gold

A Journey To Gold 167

PT semen indonesia (Persero) Tbk., yang sebelumnya dikenal dengan nama PT semen Gresik (Persero) Tbk., merupakan perusahaan semen terintegrasi yang didirikan pada 7 Agustus 1957. Perseroan merupakan badan usaha milik negara (BUMn) pertama yang go public. saham Perseroan saat ini dimiliki oleh pemerintah republik indonesia sebesar 51,01% dan sisanya oleh publik.

salah satu basis produksi Perseroan adalah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, di mana Perseroan mempunyai empat lini pabrik dengan kapasitas terpasang sebesar 9,4 juta ton semen per tahun. Dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, Pabrik Tuban telah mendapat penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PrOPEr) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2012.

Pengelolaan lingkungan telah menjadi bagian integral dalam sistem mutu semen indonesia. Tiga pilar (triple bottom line) melandasi operasional Perseroan, yaitu profit, people, dan planet.

Keberhasilan pengelolaan lingkungan ini sekaligus mematahkan stigma bahwa industri semen selalu berdampak buruk terhadap lingkungan. Di semen indonesia, setiap

PT semen indonesia (Persero) Tbk., formerly known as PT semen Gresik (Persero) Tbk., is a fully integrated cement company that was founded in August 7, 1957. The Company is the first state-owned enterprise (sOE) to go public. shares of the Company are currently owned by the government of the republic of indonesia at 51.01% and the rest by the public.

One of the Company’s production bases is Tuban, East Java, in which the Company has four lines of plants with an installed capacity of 9.4 million tons of cement per year. With sustainable environmental management, the Tuban Plant has been awarded the Company Performance rating Program (PrOPEr) Gold from the Ministry of Environment in 2012.

Environmental management has become an integral part of the quality system of semen indonesia. The three pillars (triple bottom line) underlie the Company’s operations, i.e. profit, people and planet.

The success of this environmental management at the same time breaks the stigma that the cement industry is always a bad impact on the environment. in semen indonesia, every investment made always pay attention to environmental principles. The management always insists on responsible investment that

Page 177: A Journey To Gold

168 A Journey To Gold

investasi yang dilakukan selalu memperhatikan prinsip lingkungan. Jajaran manajemen selalu menekankan pada responsible investment yang menjadikan visi lingkungan sebagai salah satu pilar utama.

Perseroan berkeyakinan bahwa pengelolaan lingkungan bukan sebagai cost center, tetapi bentuk tanggung jawab untuk memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi masa depan. Di sisi lain, pengelolaan lingkungan yang berkualitas akan menggaransi terciptanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Perseroan telah membuktikan, dengan mewujudkan green industry, bisnis semen indonesia bisa terus tumbuh membesar dan mampu menjadi pemimpin pasar di

makes the vision of the environment as one of the main pillars.

The Company believes that the management of the environment is not a cost center, but a responsibility to ensure the sustainability of the environment for future generations. On the other hand, the quality of environmental management will guarantee the creation of sustainable business growth. The Company has proved that by realizing the green industry, the business of semen indonesia can continue to grow bigger and able to become a market leader in the national cement industry. This is evidence of the “better environment for many, better achievement for the company” paradigm believed by the Company.

LAUnCHinG, Menteri BUMn Dahlan iskan bersama Dirut Dwi soetjipto dan Jajaran Direksi semen indonesia pada peresmian holding company. LAUnCHinG, The Minister of state-Owned Enterprises Dahlan iskan with President Director Dwi soetjipto and the Board of Directors of semen indonesia during the launching of the holding company.

Page 178: A Journey To Gold

A Journey To Gold 169

industri semen nasional. ini adalah bukti dari paradigma ”better environment for many, better achievement for company” yang diyakini Perseroan.

Pengelolaan lingkungan yang sistematis ditunjukkan lewat terintegrasinya sistem manajemen yang terkait dengan lingkungan ke dalam sistem Manajemen semen Gresik (sMsG), yang terdiri atas sMM isO9001:2000, sML isO14001:2004, sMK3, OHsAs18001:2007, dan isO/iEC 17025:2005. Dalam implementasinya, sMsG juga didukung oleh Sub Sistem Continual Improvement (QCC, ss, 5r, TPM, dan rCM).

Fokus strategi Perseroan dalam mengelola lingkungan terdiri atas tiga hal sebagai berikut:• Efisiensi dan konservasi sumberdaya Meliputi efisiensi energi, pengelolaan

limbah, konservasi air, dan perlindungan keanekaragaman hayati

• Penurunan efek pemanasan global Upaya perusahaan dalam mendukung

pengurangan gas rumah kaca• Pencegahan pencemaran Upaya sistematis dalam mencegah dampak

dari beroperasinya peralatan produksi

Efisiensi Energi untuk Lingkungan dan Bisnis yang BerkelanjutaninDUsTri semen merupakan salah satu industri yang sangat padat energi. Konsumsi batubara, listrik, dan bahan bakar minyak di industri semen cukup besar. selain bukan merupakan energi terbarukan, sehingga tidak baik bagi keberlanjutan lingkungan, penggunaan energi tidak terbarukan tersebut memakan biaya yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Perseroan terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan efisiensi dan konservasi energi. selain untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, langkah

A systematic environmental management is demonstrated through the integration of environmental management that is related to the Management system of semen Gresik (sMsG), which consists of sMM isO9001:2000, sML isO14001:2004, sMK3, OHsAs18001:2007 and isO/iEC 17025:2005. in its implementation, the sMsG is also supported by a Continual improvement sub system (QCC, ss, 5r, TPM, and rCM).

The focus of the Company in managing the environment consists of three things as follows:• The efficiency and conservation of

resources including energy efficiency, waste

management, water conservation, and biodiversity protection

• The reduction of global warming effects The Company’s efforts in supporting the

lowering of greenhouse gasses • The prevention of pollution The systematic effort in preventing the

impacts of the operation of production equipment

Energy Efficiency for Sustainable Environment and BusinessTHE cement industry is one of the highly energy-intensive industries. The consumption of coal, electricity, and fuel oil in the cement industry is quite large. Beside it is not a renewable energy, so it is not good for the sustainability of the environment, the use of not renewable energy is very costly. Therefore, the Company continues to make efforts to perform energy efficiency and conservation. in addition to maintaining the sustainability of the environment, these measures also have a positive impact on cost savings, which in turn can increase the level of profitability of the Company.

Page 179: A Journey To Gold

170 A Journey To Gold

tersebut juga berdampak positif pada penghematan biaya yang pada akhirnya bisa meningkatkan level profitabilitas Perseroan.

Langkah efisiensi energi dilakukan dengan menyusun rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang. Perseroan telah membentuk Tim Manajemen Energi yang bertugas untuk menyusun dan melaksanakan program efisiensi dan konservasi energi yang meliputi kegiatan penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, dan konservasi sumber daya energi.

salah satu bukti nyata keberhasilan efisiensi energi Perseroan adalah tingkat konsumsi listrik tahun 2011 pada Pabrik Tuban yang mencapai 89 kWh per ton semen, yang tergolong paling efisien secara nasional dan bahkan secara global jika dibandingkan dengan pabrik semen lainnya.Tim Manajemen Energi Perseroan telah melakukan audit energi dalam rangka identifikasi penggunaan energi sekaligus mencari peluang potensi penghematan energi. Tidak hanya oleh tim internal, audit energi juga melibatkan tim independen dari pihak eksternal. Hasil audit energi ini menjadi rujukan dalam setiap penyusunan program efisiensi dan konservasi energi.

salah satu program utama dalam hal efisiensi energi adalah penggunaan energi terbarukan biomassa. Biomassa sebagai bahan bakar alternatif telah digunakan sebanyak 61.356 ton atau setara dengan 12,14% pemakaian batubara. sejak tahun 2009, Perseroan sudah menggunakan biomassa dari limbah pertanian berupa sekam padi, cocopeat, serbuk gergaji, dan limbah tembakau sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan sebagian dari batubara. Fasilitas feeding transport pertama

Energy efficiency measures are performed by drafting a short- and long-term strategic plan. The Company has established an Energy Management Team assigned to develop and implement energy efficiency and conservation programs which include energy supply, energy undertaking, energy utilization, and the conservation of energy resources.

One ocular proof of the energy efficiency success of the Company is the level of electricity consumption in 2011 in the Tuban Plant that reached 89 kWh per ton of cement, which is considered the most efficient nationwide and even globally when compared to other cement plants.

OPErAsiOnAL, Kondisi pabrik yang prima, efisiensi energi menjadi optimum.OPErATiOnAL, The excellent condition of the factory, energy efficiency becomes optimal.

Page 180: A Journey To Gold

A Journey To Gold 171

kali dibangun pada tahun 2009 dengan kapasitas desain sebesar 20 ton per jam.

selain untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, program ini juga berdampak signifikan pada efisiensi operasional perusahaan. Langkah ini juga mampu memberi stimulus bagi perekonomian masyarakat, karena bahan energi terbarukan didatangkan dari wilayah sekitar pabrik, antara lain, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten rembang dengan cara membeli langsung dari masyarakat sekitar. sampai saat ini terdapat 11 vendor yang menjadi pemasok sekam dan melibatkan sedikitnya 50 tenaga kerja pembongkaran.

inisiatif Perseroan mendayagunakan energi alternatif juga menimbulkan dampak pengganda (multiplier effect) bagi ekonomi masyarakat, seperti berkembangnya para pedagang di sekitar area parkir dan tempat penimbangan bahan bakar alternatif. Bisnis kuliner dan sektor lainnya ikut bergairah seiring semakin intensnya pemasok bahan bakar alternatif yang hilir-mudik di kawasan pabrik.

Efisiensi energi juga dilakukan dalam langkah nyata seperti pengelolaan limbah B3 dan non-B3 dengan prinsip 3r (reduce, reuse, recycle). Langkah kecil tetapi nyata dilakukan dengan melakukan recycle tumpahan material reject untuk dikembalikan ke proses produksi. Bahkan, sarung tangan yang terkontaminasi oli atau minyak juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Dari hasil kajian tim independen, Perseroan menggunakan limbah B3 dalam proses produksi dan sebagai bahan bakar alternatif sebesar 37,3 kilogram per ton semen (2012) dengan

The Energy Management team of the Company has conducted an energy audit in order to identify opportunities for energy use as well as the potential for energy savings. not only by the internal team, the energy audit also was involved an independent team of external party. The results of an energy audit become a reference in every drafting of an energy efficiency and conservation program.

One of the major programs in terms of energy efficiency is the use of renewable biomass energy. Biomass as an alternative fuel has been used as much as 61,356 tons, equivalent to 12.14% of coal consumption. since 2009, the Company has been using biomass from agricultural waste such as rice husks, coco-peat, sawdust, and tobacco waste as an alternative fuel to replace some of the coal. A feeding transport facility was first built in 2009 with a design capacity of 20 tons per hour.

in addition to maintaining environmental sustainability, this program also has a significant impact on the operational efficiency of the Company. This step is also able to provide a stimulus for the economy of the community, because renewable energy materials are brought from areas around the plant, among others, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, and rembang regencies by buying directly from the surrounding community. Until now there are 11 vendors that supply rice husks and involved at least 50 workers for unloading.

The initiative of the Company by utilizing an alternative energy also created a multiplier effect for the local economy, such as the development of traders around the parking area and a weighing place of alternative fuels. Culinary businesses and other sectors

Page 181: A Journey To Gold

172 A Journey To Gold

persentase recycle dapat mencapai 99%. nilai ini termasuk yang terbaik dalam skala nasional maupun dunia, upaya yang menunjukkan adanya pengelolaan limbah B3 yang baik di lingkup usaha Perseroan, termasuk untuk bahan bakar alternatif.

Perseroan juga melakukan pengelolaan sampah kota secara modern untuk diolah menjadi energi alternatif. Konsep yang diusung adalah ”waste to zero”. Dalam hal ini, Perusahaan akan memanfaatkan sampah kota, terutama dari dua kota di mana Perseroan banyak beraktivitas, yaitu Gresik dan Tuban, Jawa Timur. Volume sampah di Gresik tercatat sebanyak 650 m3 atau sekitar 217 ton per hari. Adapun volume sampah di Tuban sebesar 250 m3 atau 83 ton per hari. sampah kota tersebut akan diolah menjadi energi alternatif, pupuk kompos, dan recycle material. Dalam hal ini, Perusahaan akan mengambil energi alternatifnya.

Yang tak dilupakan adalah rekondisi peralatan pabrik. Hal ini dilakukan karena kondisi peralatan pabrik sangat berpengaruh terhadap penggunaan energi, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengembalikan kinerja peralatan sesuai desain. Langkah yang dilakukan meliputi penutupan kebocoran saluran gas panas (ducting), perawatan mesin secara rutin, dan langkah lain yang relevan.

Langkah lain yang dilakukan adalah dengan memasang peralatan hemat energi, seperti filter harmoni, variable speed drive (VsD) iD Fan Kiln, penggantian impeler iD Fan Roller Mill, penggantian tripple gate dengan rotary feeder pada peralatan roller mill, pemasangan burner yang memiliki momentum tinggi, dan memodifikasi cooler.

participated passionately following the intensity of alternative fuel suppliers who moved back and forth inside the factory area.

Energy efficiency is also done in concrete steps such as hazardous and toxic and non-hazardous and toxic waste management with the 3r (reduce, reuse, recycle) principles. small but real steps are also taken by recycling the spills of material reject to be returned to the production process. in fact, gloves contaminated by lubricants or oil can also be used as an alternative fuel.

From the results of the study made by the independent team, the Company used the hazardous and toxic waste in the production process and as an alternative fuel by 37.3 kilograms per ton of cement (2012) with a recycle percentage that was able to reach 99%. This value is the best in national and global scales, efforts that showed good hazardous and toxic waste management in the scope of the Company’s business, including for alternative fuels.

The Company also performs a modern urban waste management to be processed into alternative energy. it carries the “waste to zero” concept. in this case, the Company will utilize urban waste, mainly from the two cities where the Company performs many of its activities, namely Gresik and Tuban, East Java. The volume of waste in Gresik is 650 m3 or approximately 217 tons per day. The volume of waste in Tuban is 250 m3 or 83 tons per day. The urban waste will be processed into alternative energy, compost, and recycled materials. in this case, the Company will take the alternative energy.

What is not forgotten is the reconditioning of the factory’s equipment. This is done because

Page 182: A Journey To Gold

A Journey To Gold 173

Kondisi pabrik yang prima juga menjadi optimalisasi efisiensi energi. Dalam hal ini, Perseroan berupaya melakukan manajemen operasi pabrik secara terpadu dengan menjaga kestabilan operasi, menekan jumlah shutdown yang tidak terencana, mengoperasikan peralatan pada kapasitas maksimal, dan mengendalikan

the condition of the plant’s equipment is very influential on energy use, so it is necessary to attempt to restore the performance of the equipment according to the design. steps that were taken included the closure of the hot gas duct leakage (ducting), regular engine maintenance, and other relevant measures.

rAPi, Jajaran parkir Bulk Truck menunggu pengisian semen curah.nEAT, Bulk trucks park in ranking waiting for bulk cement filling.

Page 183: A Journey To Gold

174 A Journey To Gold

Another step taken was to install energy-saving equipment, such as harmony filters, variable speed drive (VsD) iD Fan Kiln, the replacement of the impeller iD Fan roller Mill, the replacement of the triple gate with a rotary feeder in the roller mill equipment, the installation of a burner that has a high momentum, and modify the cooler.

Excellent factory conditions also become the optimization of energy efficiency. in this regard, the Company seeks to perform an integrated plant operation management by maintaining operational stability, reduce the number of unplanned shutdown, operate equipment at maximum capacity, and control the quality of raw materials and fuel quality control.

This energy efficiency spirit is also internalized to the employees, so that it becomes a unified culture in the everyday life of employees. The internalization of energy efficiency culture is carried out by campaigning through the installation of stickers in every switch about turning out the lights and air conditioning that are not necessary, not turning on the computer when it is not used in any computer, turning off the water faucet when not in use at any water tap, and so forth.

Unrelenting efforts in terms of energy efficiency and conservation are appreciated by the government in which the Company has obtained a number of awards at the national level, among others, the Technology Pioneer Award from the Ministry of industry presented by the President of the republic of indonesia as well as the national Energy Efficiency Award from the Ministry of Energy and Mineral resources (EsDM).

kualitas bahan baku serta mengendalikan kualitas bahan bakar.

Spirit efisiensi energi ini juga diinternalisasikan ke kalangan karyawan, sehingga menjadi kultur yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari karyawan. internalisasi kultur hemat energi dilakukan dengan melakukan kampanye melalui pemasangan stiker tentang mematikan lampu dan AC yang tidak perlu di setiap saklar, tidak menyalakan komputer bila tidak dipakai di setiap komputer, mematikan keran air bila tidak dipakai di setiap keran air, dan lain sebagainya.

Upaya tak kenal henti dalam hal efisiensi dan konservasi energi tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah di mana Perseroan mendapatkan sejumlah penghargaan di tingkat nasional, antara lain, Penghargaan rintisan Teknologi dari Kementerian Perindustrian yang disampaikan langsung oleh Presiden republik indonesia serta Penghargaan Efisiensi Energi nasional dari Kementerian Energi dan sumber Daya Mineral (EsDM).

Penurunan Emisi Menjaga Sistem EkologiinDUsTri semen merupakan salah satu industri yang berkontribusi cukup besar terhadap emisi, di antaranya berupa sO2, nOX, partikulat debu, dan emisi CO2. Proses pembakaran pada proses produksi semen menjadi salah satu sumber emisi yang besar dari seluruh kegiatan industri yang ada. sumber emisi antara lain pada proses kalsinasi, pembakaran bahan bakar fosil dan non-fosil di kiln, pembangkit energi listrik, dan pembakaran air limbah yang mengandung karbon. Untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, emisi dari industri semen harus berada dalam kontrol, sehingga tidak mengganggu sistem ekologi.

Page 184: A Journey To Gold

A Journey To Gold 175

The Reduction of Emissions Preserves the Ecological SystemTHE cement industry is one of the industries that contribute greatly to emissions, including in the form of sO2, nOX, dust particulates, and CO2 emissions. The combustion process in the cement production process has been one major source of emissions from all industrial activities there. The sources of emissions among others are in the calcination process, combustion of fossil fuels and non-fossil fuels in kilns, electric energy generation, and the combustion of carbon-containing waste water. To maintain the sustainability of the environment, emissions from the cement industry should be in control, so they do not interfere with the ecological system.The Company continuously seeks to reduce emissions, including by reducing air pollution and carbon intensity in order to anticipate the impact of global warming that can lead to climate change that cannot be restored. The form of the emission reduction program is outlined in the short- and long-term strategic plans integrated with other pro-environment programs. Approach

Perseroan secara berkelanjutan berupaya melakukan penurunan emisi, termasuk dengan mengurangi pencemaran udara dan intensitas karbon guna mengantisipasi dampak pemanasan global yang dapat mengarah pada perubahan iklim yang tidak dapat dipulihkan. Wujud program penurunan emisi dituangkan dalam rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang yang terintegrasi dengan program-program pro-lingkungan lainnya. Pendekatan program penurunan emisi dilakukan melalui penerapan teknologi unggul yang telah menjadi keunggulan Perseroan.

semen indonesia telah melakukan pemantauan dan pengukuran di cerobong secara berkala setiap tiga bulan sesuai parameter dan baku mutu yang sudah ditentukan Kementerian Lingkungan Hidup. Pemantauan dan pengukuran ini menjadi indikator tingkat emisi Pabrik Tuban milik Perseroan. Hasil pengukuran yang diperoleh pada tahun 2011 menunjukkan bahwa emisi debu rata-rata sebesar 11,97 mg/nm3; emisi nOX sebesar 40,18 mg/nm3 dan emisi sO2 sebesar 3,5 mg/nm3. nilai tersebut jauh di bawah nilai ambang batas yang ditetapkan, yaitu debu 80 mg/nm3, nOX 1.000 mg/nm3, dan sO2 800 mg/nm3.

Berdasarkan perhitungan tim independen, total emisi Gross CO2 (total emisi CO2 tanpa adanya eliminasi emisi CO2 dari penggunaan alternative fossil fuel), pabrik Perseroan di Tuban pada 2012 adalah 705 kg CO2 per ton cementitious. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pabrik Tuban telah cukup baik, namun Perseroan tetap akan terus melakukan peningkatan usaha-usaha reduksi nilai emisi CO2.

ELECTrOsTATiC PrECiPiTATOr, Meski dilengkapi dengan peralatan penangkap debu moderen, pemantauan emisi dilakukan secara rutin setiap tiga bulan.ELECTrOsTATiC PrECiPiTATOr, Although equipped with modern dust catchers, the monitoring of emissions is carried out regularly every three months.

Page 185: A Journey To Gold

176 A Journey To Gold

Komitmen dan kebijakan Perseroan dalam hal ini sangat jelas, yaitu terus melakukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik guna mengantisipasi dampak pemanasan global. sejumlah program telah dilakukan perseroan sebagai bentuk nyata dari kebijakan yang telah digariskan manajemen untuk menurunkan tingkat emisi.

salah satu program yang dijalankan adalah meningkatkan operasional dan pemeliharan fasilitas penangkap debu. Pabrik Tuban milik Perseroan telah dilengkapi dengan peralatan modern untuk mencegah pencemaran berupa mesin pengisap debu seperti electrostatic precipitator, cyclone, conditioning tower, dan bag house filter.

selain itu, Perusahaan terus meningkatkan pengendalian operasi untuk meminimalkan emisi gas buang, melakukan pengelolaan fugitive emission dari dampak proses produksi,

to emissions reduction program is done through the application of superior technology that has been the hallmark of the Company.

semen indonesia has periodically conducted monitoring and measurement in the chimney every three months according to the parameters and standards specified by the Ministry of Environment. The monitoring and measurement is an indicator of the emission levels of the Company’s Tuban Plant. The measurement results obtained in 2011 showed that the dust emissions were by an average of 11.97 mg/nm3; nOX emissions of 40.18 mg/nm3 and sO2 emissions by 3.5 mg/nm3. This value is far below the set threshold value, which are 80 mg/nm3 dust, nOX 1,000 mg/nm3 and sO2 800 mg/nm3. Based on the calculations by an independent team, the total of gross CO2 emissions (the total of CO2 emissions without the elimination of CO2 emissions from the use of alternative fossil fuels), the Company’s plant in Tuban in

riMBUn, salah satu jalan tambang di Pabrik Tuban berpagar pohon hijau.LUsH, One of the mine roads in the Tuban Factory is fenced with green trees.

Page 186: A Journey To Gold

A Journey To Gold 177

HArMOni, Pabrik, perkantoran dan lingkungan hijau menyatu, menjadi indikator komitmen Perusahaan dalam mengelola lingkungan.HArMOnY, The factory, office buildings and the green environment are united in harmony, which become the indicator of the Company's commitment in managing the environment.

dan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Penggunaan energi terbarukan tersebut antara lain berasal dari sekam padi (rice husk), serbuk gergaji (saw dust), limbah tembakau, dan cocopeat yang dibeli dari masyarakat sekitar. Biomassa sebagai bahan bakar alternatif telah digunakan sebanyak 61.356 ton atau setara dengan 12,14% konsumsi batubara. Pemakaian energi alternatif tersebut secara signifikan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan menghemat biaya bahan bakar Perseroan.

Perusahaan juga berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca melalui program Clean Development Mechanism (CDM) dengan judul Partial Subtitution Fossil Fuels with Biomass at Semen Gresik Cement Plant in Tuban yang telah disetujui oleh Dewan nasional Perubahan iklim (DnPi) pada tanggal 21 Januari 2010. Pada 25 Februari 2011, proyek CDM itu juga telah teregistrasi di lembaga internasional PBB, yaitu United Nations Framework Convention

2012 was 705 kg of CO2 per cementitious ton. This suggests that the Tuban plant performance has been quite good, but the Company will still continue to increase efforts in the reduction of CO2 emission values.

The Company’s commitment and policy in this regard is very clear, which is to continue to perform better environmental management in order to anticipate the impact of global warming. A number of programs have been conducted by the Company as a real form of management policies that have been outlined to reduce emission levels.

One of the programs conducted was to improve the operation and maintenance of the dust extraction facility. The Company’s Tuban plant has been equipped with modern equipment to prevent pollution in the form of dust absorbing machines such as electrostatic precipitators, cyclones, conditioning towers, and a bag house filter.

in addition, the Company continues to improve the control of the operation to minimize flue gas emissions, managing the fugitive emission of the impact of production processes, and the use of biomass as an alternative fuel to substitute fossil fuels. The use of renewable energy is among others derived from rice husk, sawdust, tobacco waste, and coco-peat purchased from the surrounding community. Biomass as an alternative fuel has been used as much as 61,356 tons, equivalent to 12.14% of coal consumption. The use of alternative energy can significantly reduce greenhouse gas emissions while maintaining environmental sustainability and save on fuel costs of the Company.

Page 187: A Journey To Gold

178 A Journey To Gold

on Climate Change (UnFCCC). Kredit karbon/certified emission reduction (CEr) pada 2011 mencapai 36.805,91 ton CO2 dan pada 2012 potensinya mencapai 102.081,61 ton CO2. Hal ini menunjukkan program CDM yang dilakukan Perseroan telah berjalan dengan baik dan terus mengalami peningkatan kualitas.

Dalam skala yang lebih mikro, Perseroan secara rutin melakukan pemantauan emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan alat berat yang digunakan oleh Perseroan. Pemantauan emisi gas buang kendaraan ini menggandeng pihak ketiga sebagai pemasok kebutuhan kendaraan operasional bagi Perseroan. Hasil pemantauan menunjukkan, lebih dari 90% kendaraan Perseroan telah memenuhi baku mutu emisi

The Company also seeks to reduce greenhouse gas emissions through the Clean Development Mechanism (CDM) under the title “Partial substitution Fossil Fuels with Biomass Cement Plant at semen Gresik in Tuban”, which have been approved by the national Council on Climate Change (DnPi) on January 21, 2010. On February 25, 2011, the CDM project had also been registered in Un international organizations, namely the United nations Framework Convention on Climate Change (UnFCCC). Carbon credits/certified emission reduction (CEr) in 2011 reached 36,805.91 tons of CO2 and in 2012 its potential reached 102,081.61 tons of CO2. This shows that the CDM program conducted by the Company has been running well and its quality is constantly increasing.

TAnGGUnG JAWAB sOsiAL, salah satu bentuk kepedulian Perusahaan yang secara rutin memberikan beasiswa sebagai sarana meningkatkan kualitas sDM.sOCiAL rEsPOnsiBiLiTY, One of the Company's concern is regularly granting scholarships as a means to improve the quality of human resources.

Page 188: A Journey To Gold

A Journey To Gold 179

in a more micro scale, the Company regularly monitors the emissions of flue gas on motor vehicles and heavy equipment used by the Company. The monitoring of vehicle flue gas emissions holds a third party as a supplier for operational vehicles required by the Company. The monitoring results showed that more than 90% of the Company’s vehicles were in compliance with the emission standards of flue gas. The Company also has made the conversion to ozone-depleting substances by using instruments to support environmentally friendly air-conditioning facilities, fire extinguishers, and so forth.

The Company’s efforts to reduce emissions through superior technology approach have won the Technology Pioneer (rintek) award 2012. The technology developed by semen Gresik until it brought fruition is the Energy Conservation and the CO2 Gas Emission reduction Technology through Biomass and Hazardous and Toxic Waste Utilization as Alternative Fuel. The Technology Pioneer Award of 2012 continued the success of the Company that in 2011 also won the same award. in 2011, the technology proposed by semen Gresik is Dust return as new Material for Product Development with By-Pass Process Engineering in the Tuban Plant.

in addition, the Company has also been awarded the isrA (indonesia sustainability reporting Award) in the category of environmentally sustainable industry through the reduction of greenhouse gas emissions by nCsr (national Center for sustainability reporting); an award supporting the greening of East Java; Green industry award from the Ministry of industry, and an award in the AnQ Congress in Tokyo in 2010 through the theme “The implementation of Alternative Fuels in the Framework of Greenhouse Gas Emission reduction”.©

gas buang. Perseroan juga sudah melakukan konversi terhadap bahan perusak ozon dengan menggunakan instrumen penunjang yang ramah lingkungan untuk fasilitas pengatur suhu ruangan (AC), alat pemadam api, dan lain sebagainya.

Upaya Perseroan untuk melakukan penurunan emisi melalui pendekatan teknologi unggul telah berhasil meraih penghargaan rintisan Teknologi (rintek) 2012. Teknologi yang dikembangkan oleh semen Gresik hingga berbuah penghargaan tersebut adalah Konservasi Energi dan Teknologi Penurunan Emisi Gas CO2 Melalui Pemanfaatan Biomass dan Limbah B3 sebagai Bahan Bakar Alternatif. Penghargaan rintisan Teknologi 2012 ini melanjutkan sukses Perseroan yang pada tahun 2011 juga meraih penghargaan yang sama. Pada 2011, teknologi yang diajukan semen Gresik adalah Dust Return sebagai Material Baru Untuk Pengembangan Produk Dengan Teknik By-Pass Process di Pabrik Tuban.

selain itu, Perseroan juga telah mendapat penghargaan isrA (Indonesia Sustainability Reporting Award) untuk kategori industri yang berwawasan lingkungan melalui penurunan emisi gas rumah kaca oleh nCsr (National Center for Sustainability Reporting); penghargaan pendukung penghijauan Provinsi Jawa Timur; penghargaan industri Hijau dari Kementerian Perindustrian, dan penghargaan dalam AnQ Congress di Tokyo pada 2010 melalui tema “implementasi Bahan Bakar Alternatif dalam rangka Penurunan Emisi Gas rumah Kaca”.©

Page 189: A Journey To Gold

180 A Journey To Gold

Page 190: A Journey To Gold

A Journey To Gold 181

Bintang Terang Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Bersih

STAR ENERGY GEOTHERMAL (WAYANG WINDU) LTD.

The Bright Star of Community Development and Clean Development

Page 191: A Journey To Gold

182 A Journey To Gold

Bintang Terang Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Bersih The Bright Star of Community Development and Clean Development

Dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya dengan mendukung program-program star Energy untuk meningkatkan kewirausahaan, telah memberikan bantuan yang diperlukan, sehingga membuka kesempatan untuk menciptakan peluang kewirausahaan.

The full support from the government and other related stakeholders to star Energy’s programs in increasing entrepreneurship has provided the necessary assistance that it opens the chances to create entrepreneurial opportunities.

Page 192: A Journey To Gold

A Journey To Gold 183

PEMErinTAH indonesia mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat atau Corporate Social Responsibility (Csr) dalam tiga bidang utama, yaitu pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan perbaikan infrastruktur bangunan/fasilitas umum seperti jalan, jembatan dan tempat-tempat ibadah sebagai kontribusi perusahaan kepada masyarakat.

Program pengembangan masyarakat harus dilakukan secara sistematis, terencana dengan baik dan bertujuan untuk memperluas akses publik untuk mendukung pembangunan dalam kualitas sosial, ekonomi, dan kehidupan. Dalam program tersebut, mentoring dan proses evaluasi dianggap penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Program pengembangan masyarakat yang diusung ini semestinya sejalan dengan visi dan misi masing-masing perusahaan serta kebutuhan masyarakat, untuk memastikan keberlanjutan program tersebut. selain itu, penting bahwa program ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan kemampuan mereka untuk pada akhirnya juga meningkatkan standar hidup mereka.

star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited merupakan salah satu perusahaan

THE indonesian government encourages the implementation of Corporate social responsibility (Csr) initiatives by companies in three main areas, education, economic empowerment and building infrastructures/public facilities such as roads, bridges and places of worships as companies’ contribution to give back to the community.

Community development programs must be done in a systematic, well planned and aiming to expand public access to support development in social, economic, and life qualities. in such programs, mentoring and evaluation processes are deemed significant to achieve sustainable development.

These community development programs should be in line with the respective company’s visions and missions, as well as the community’s needs, to ensure its sustainability. in addition, it is important that the program also provide the opportunity for local people to actively participate and develop their capabilities and improve their life standard at the same time.

star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited as one of energy companies in indonesia is committed to capacity building of local people surrounding its operational area. in addition to give scholarships to 1,697 students in 2012 and building/improving public roads in nearby

Page 193: A Journey To Gold

184 A Journey To Gold

energi di indonesia yang berkomitmen untuk membangun kapasitas/kemampuan masyarakat lokal di sekitar wilayah operasionalnya. selain memberikan beasiswa kepada 1.697 mahasiswa pada tahun 2012 dan membangun/memperbaiki jalan umum di desa-desa di wilayahnya, star Energy dalam empat tahun terakhir telah memfokuskan program community development-nya terhadap program-program untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dengan memberikan dukungan pengetahuan, pendanaan dan jaringan untuk memasarkan produk yang dipilih oleh para pengusaha kecil lokal melalui Koperasi nurkayana.

villages, star Energy for the last four years has been focusing its Community Development program to alleviate poverty and increase people capacity by providing financial support, knowledge and network to market products for selected numbers of micro scale entrepreneurs through the nurkayana Cooperative.

since the last quarter of 2009, star Energy has worked together with the Center for innovation, Entrepreneurship, and Leadership (CiEL) of the school of Business and Management—Bandung institute of Technology (sBM-iTB) to conduct a social-economic mapping analysis in the Pangalengan District, right after a 9.6-richter-

Beasiswa untuk siswa berprestasi dan tidak mampu kepada 1030 siswa/i tingkat sD di Kecamatan Pangalenganscholarships for Excellent and Disadvantaged students to 1,030 elementary students in the Pangalengan District.

Page 194: A Journey To Gold

A Journey To Gold 185

sejak kuartal terakhir tahun 2009, star Energy telah bekerja sama dengan The Center for Innovation, Entrepreneurship, and Leadership (CiEL) dari sekolah Bisnis dan Manajemen-institut Teknologi Bandung (sBM-iTB) untuk melakukan analisis pemetaan sosial-ekonomi di Kecamatan Pangalengan, di mana gempa 9,6 skala richter terjadi di area tersebut beberapa waktu yang lalu telah menghancurkan infrastruktur dan perekonomian setempat. Laporan pemetaan tersebut mengungkapkan pentingnya untuk membantu pengusaha kecil lokal dan mendukung manajemen serta menyediakan dukungan keuangan bagi pengusaha mikro di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Kecamatan Pangalengan di Kabupaten Bandung di mana star Energy mengoperasikan usaha panas buminya merupakan daerah yang unik dengan tanahnya yang subur untuk pertanian, adanya sumber daya panas bumi dan budaya khas pengrajin lokal. Letaknya yang dekat dengan Kota Bandung juga menawarkan faktor kondisional yang baik dari sisi ketersediaan sumber daya manusia dan universitas. inisiatif untuk memulai sebuah pusat untuk mengembangkan kewirausahaan, dengan mendukung usaha kecil lokal di Pangalengan tampak begitu pas.

Program yang dicanangkan untuk memenuhi kebutuhan pengusaha skala mikro pada bantuan kewirausahaan teknis ini juga menyediakan calon peserta dengan pendanaan untuk memulai suatu usaha maupun mengembangkan usaha mereka yang sudah ada, serta dukungan dalam memulai suatu usaha. Kegiatan ini dilakukan di bawah Pusat Kewirausahaan dan inkubator Bisnis baru di Pangalengan, dalam bentuk UMKM Koperasi nurkayana. Program pemberdayaan

scaled earthquake hit the area and destroyed both the infrastructure and economy. The mapping report revealed the urgency to assist local small entrepreneurs and support its management as well as to provide financial support for micro entrepreneurs in Pangalengan District.

The Pangalengan District where star Energy operates its geothermal undertaking is an area in south Bandung of West Java province, which is unique for its fertile soil for agriculture, proven geothermal resources and distinctive craftsman culture. its proximity to Bandung City also offers a good conditional factor of the availability of human resources and universities. The initiative to start a center to develop entrepreneurship, by supporting local small businesses in Pangalengan seems so natural.

The program, which was initiated to fulfill micro-scale entrepreneurs’ needs on entrepreneurship technical assistance, which also provide potential participants with funding to start or expand their businesses, as well as support in managing those start-ups. These activities are performed under a newly-formed Center of Entrepreneurship and Business incubator in Pangalengan in the form of an MsME nurkayana Cooperative. This empowering program matches the local characteristics, both socially and economically and is developed by star Energy collaborating with the sBM-iTB and is fully supported by the local government.

initially, at 2010 the MsME nurkayana Cooperative is managed by three professionals (managers) from outside Pangalengan to anticipate the social orientation, which hinder the cooperation and tendencies to follow only the proven successful persons or organizations.

Page 195: A Journey To Gold

186 A Journey To Gold

sesuai dengan karakteristik lokal, baik secara sosial dan ekonomis dan dikembangkan oleh star Energy berkolaborasi dengan Manajemen sBM-iTB dan didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Bandung.

Awalnya, pada tahun 2010 UMKM Koperasi nurkayana dikelola oleh tiga profesional (manajer) dari luar Pangalengan untuk mengantisipasi orientasi sosial, yang menghambat kerja sama dan kecenderungan untuk mengikuti hanya orang sukses terbukti atau organisasi. Profesional, yang dipilih oleh universitas terkemuka tersebut, telah merasakan kepercayaan dan kemauan dari orang-orang untuk bekerja sama. Para manajer ini didukung oleh orang-orang lokal, yang sebelumnya dipilih oleh manajer melalui interaksi langsung dan menggunakan data jejaring sosial yang diperoleh, dengan tujuan untuk memiliki orang-orang lokal yang sejalan serta dapat meningkatkan keterampilan yang diperlukan yang akan memungkinkan mereka untuk lebih dapat mengelola pusat kewirusahaan tersebut sesudahnya.

Estimasi awal, diperkirakan pusat kewirausahaan ini akan mandiri dalam kurun waktu dua tahun, tetapi di luar harapan, pada tahun 2011, pusat kewirausahaan tersebut telah sepenuhnya dikelola dan diadministrasikan oleh para anggota lokal. Ketiga manajer lokal tersebut secara aktif mendedikasikan usaha dan pikiran mereka untuk mengalihkan pendekatan konvensional yang ada menjadi standar pendekatan kewirausahaan global-karakteristik.

Angkatan pertama peserta kewirausahaan adalah orang-orang lokal yang telah dikenal ataupun diusulkan oleh tokoh yang ada di wilayah Pangalengan. Untuk dapat diterima,

Professionals, who are selected by a reputable university, have enjoyed the trust and the willingness from people to cooperate. These managers are seconded by local persons, who are selected by the managers by direct interaction and using the obtained social networking data, aiming to have the local persons buy-in and improve necessary skills that will enable them to further administer the center independently afterwards. Our estimation, this will be possible within 2 years period, but beyond expectation, in 2011, the center has been entirely managed and administered by local members. These three local managers actively dedicate their efforts and minds to shift conventional approaches into standard global-characteristic approaches of entrepreneurship.

in the initial estimation, it was estimated that this entrepreneurship center will be independent within two years, but beyond expectation, in 2011, the center had been completely managed and administered by the local members. The three local managers actively dedicated their efforts and thoughts to divert existing conventional approaches into global standard approaches to entrepreneurship.

The first batch of participants consisted of local popular persons or who were proposed by a prominent person at Pangalengan. To be accepted, all of them should receive a recommendation letter from the heads of their respective village. The entrepreneurship center tries to have participants from all the villages to avoid any unnecessary conflict.

The first training session underlined the orientation value that shows a low achievement drive and less attention for the future. The participants were then given the

Page 196: A Journey To Gold

A Journey To Gold 187

selanjutnya para calon anggota ini harus memiliki surat rekomendasi dari kepala desa masing-masing. Pusat kewirausahaan ini mencoba untuk memiliki anggota dari berbagai desa untuk menghindari konflik.

sesi pelatihan pertama menggarisbawahi orientasi nilai yang menunjukkan rendahnya keinginan berprestasi dan kurangnya perhatian untuk masa depan. Para peserta selanjutnya diberi konsep kewirausahaan, manfaat dan kebutuhan untuk menjadi kreatif dan inovatif dan mengejar pertumbuhan. Kerap terjadi, bisnis mikro yang ada banyak meniru bisnis lainnya yang sudah terbukti berhasil, namun pengusaha sejati biasanya akan melakukan inovasi yang kemudian akan memberikan nilai tambah untuk bisnis mereka.

entrepreneurship concept, its benefits, and the need to be creative and innovative and pursue growth. it is typical that a micro business imitates other successfully proven business, but true entrepreneurs will make innovations which subsequently will give additional value to their businesses.

The education and training aim to develop the entrepreneurs’ mind, covering aspects of entrepreneurship characteristics, recognizing the values, creativity and innovation skills. On the other hand it should enable participants to develop businesses, identify and evaluate opportunities, creating a business plan, get funding, launch the business, and manage the start-up.

Pemberian santunan kepada 100 anak yatim oleh Presiden dan CEO star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. dalam acara istighosah di Masjid Besar PangalenganGranting alms to 100 orphans by the President and CEO of star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. during a religious event at the Great Mosque of Pangalengan

Page 197: A Journey To Gold

188 A Journey To Gold

Pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan untuk mengembangkan pikiran yang berorientasi pengusaha, yang meliputi aspek karakteristik kewirausahaan, keterampilan mengenali nilai, kreativitas dan inovasi. Di sisi lain harus memungkinkan para peserta untuk mengembangkan bisnis, mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang, menciptakan rencana bisnis, mendapatkan dana, meluncurkan bisnis, dan berbagai pengelolaan untuk memulai.

sejak dimulainya, sBM-iTB sudah memberikan peserta dengan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan bisnis selama hampir dua tahun sekarang. Mereka mempelajari tentang semua prinsip akuntansi, dengan menggunakan pengalaman sehari-hari mereka untuk memungkinkan mereka untuk membuat

since its commencement, the sBM-iTB already provides participants with the skills necessary to conduct business for almost two years now. They learned all about accounting principles, using their everyday experience to enable them to make the financial statements and calculate their need for investments to start or grow their businesses. in addition, they are also taught about marketing, who will complete their business plans. The sBM-iTB also performs its second function to evaluate applicants and select the candidates for small-scale entrepreneurs to receive funding for their businesses and then they support the small businesses in carrying out their business plans. Energy star through sBM-iTB continues to do a full cycle of financial training and support program.

Partisipasi UMKM nurkayana dalam Pameran Kerajinan dan Produk Lokal Kabupaten Bandung.nurkayana MsME participation in the Handicraft and Local Product Exhibition of Bandung regency.

Page 198: A Journey To Gold

A Journey To Gold 189

laporan keuangan dan menghitung kebutuhan mereka untuk investasi untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka. selain itu, mereka juga diajarkan tentang pemasaran, yang akan menyelesaikan rencana bisnis mereka. sBM-iTB ini juga melakukan fungsi keduanya untuk mengevaluasi calon peserta dan memilih calon pengusaha skala kecil untuk menerima dana untuk bisnis mereka dan kemudian mereka mendukung usaha kecil tersebut dalam menjalankan rencana bisnis mereka. star Energy melalui sBM-iTB terus melakukan siklus penuh dari program pelatihan keuangan dan dukungan.

Dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya dengan mendukung program-program star Energy untuk meningkatkan kewirausahaan, telah memberikan bantuan yang diperlukan, sehingga membuka kesempatan untuk menciptakan peluang kewirausahaan. Hal ini, pada akhirnya, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Pangalengan atau Kabupaten Bandung pada khususnya dan indonesia pada umumnya.

Hal lain membuktikan keberhasilan program star Energy tersebut adalah dengan telah dipilih dan ditunjuknya UMKM Koperasi nurkayana menjadi salah satu lembaga yang diakui telah memberdayakan kewirausahaan oleh Jaringan Belajar Asean (ALn), sebuah forum yang terdiri dari delapan negara anggota AsEAn. selain itu, tidak hanya di forum resmi, banyak juga mahasiswa asing dari seluruh AsEAn dan negara-negara Eropa telah mengunjungi sBM-iTB pusat untuk studi banding dan berbagi kisah sukses tentang program pemberdayaan usaha

The full support from the government and other related stakeholders to star Energy’s programs in increasing entrepreneurship has provided the necessary assistance that it opens the chances to create entrepreneurial opportunities. permitting support, the center in Pangalengan has provide the chance to create more entrepreneurship opportunity. This will eventually contribute significantly to the economic growth of the Pangalengan District or Bandung regency in particular and indonesia in general.

Another thing that proves the success of star Energy’s program is the selection and appointment of the MsME nurkayana Cooperative to become one of the institutions that has been acknowledged of empowering entrepreneurship by the AsEAn Learning network (ALn), a forum which consists of eight AsEAn member countries. in addition, not only in formal forums, many foreign students from all over AsEAn and Europe have been visiting the sBM-iTB for comparative studies and share success stories on the empowerment of micro-economic businesses in the Entrepreneurship Center of the MsME nurkayana Cooperative in Pengalengan.

Clean Development MechanisminDOnEsiA is one of the developing countries that participated in the signing of the Kyoto Protocol. indonesia was ranked 7th in the world with a total of 109 projects (1.79%) which have been registered as a CDM (Clean Development Mechanism).

The CDM mechanism is the only mechanism contained in the Kyoto Protocol that involves developing countries in an effort to reduce

Page 199: A Journey To Gold

190 A Journey To Gold

greenhouse gas emissions and assists developed countries in reducing their emission reduction targets. Unlike other mechanisms in the Kyoto Protocol, the CDM has the explicit mandate to promote sustainable development with the criteria set by each state; in this case indonesia specified four criteria of sustainable development, namely Environmental sustainability, Economic sustainability, social sustainability and Technological sustainability.

The Wayang Windu Phase 2 Geothermal Power Plant (PLTP WW2) is located in the Pangalengan District, 40 km south of the city of Bandung. The registration process PLTP WW2 as one of CDM projects through the stages was not easy and took a long time. The early stage that must be done was to make the Project Design Document

mikro-ekonomi di Pusat Kewirausahaan UMKM Koperasi nurkayana di Pangalengan.

Mekanisme Pembangunan BersihinDOnEsiA merupakan salah satu negara berkembang yang ikut serta dalam penandatanganan Protokol Kyoto. indonesia menduduki peringkat ke-7 di dunia dengan jumlah total 109 proyek (1,79%) yang telah terdaftar sebagai proyek CDM (Clean Development Mechanism/Mekanisme Pembangunan Bersih).

Mekanisme CDM ini merupakan satu-satunya mekanisme yang terdapat pada Protokol Kyoto yang mengikutsertakan negara berkembang dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu negara maju

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Beasiswa Diii di Unpad dan Polban dari star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. kepada 32 orang penerima.The signing of the Diii scholarship Cooperative Agreement in the Padjadjaran University and Polban from star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. to 32 recipients.

Page 200: A Journey To Gold

A Journey To Gold 191

dalam menurunkan target pengurangan emisi mereka. Tidak seperti mekanisme lain dalam protokol Kyoto, CDM mempunyai mandat yang secara eksplisit yaitu untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dengan kriteria yang ditentukan oleh masing-masing negara, dalam hal ini indonesia menentukan empat kriteria pembangunan berkelanjutan, yaitu Keberlanjutan Lingkungan, Keberlanjutan Ekonomi, Keberlanjutan sosial dan Keberlanjutan Teknologi.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi Wayang Windu tahap 2 (PLTP WW2) berlokasi di Kecamatan Pangalengan, 40 km selatan kota Bandung. Proses registrasi PLTP WW2 sebagai salah satu proyek CDM melalui tahapan yang tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Tahap awal yang harus dilakukan yaitu membuat Project Design Document (PDD) untuk diajukan sebagai salah satu proyek CDM. Adapun PDD PLTP WW2 yang dapat dilihat di situs Web UnFCCC adalah versi 3 tertanggal 28 Juli 2006.

Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan yaitu konsultasi dengan pemangku kepetingan. Konsultasi dilakukan pada tanggal 5 Desember 2008 di Bandung. Peserta yang menghadiri pertemuan konsultasi tersebut mencakup perwakilan masyarakat sekitar lokasi proyek, lembaga swadaya masyarakat, para pemerhati lingkungan, PT PGE, PT PLn dan wartawan.

sebagai salah satu persyaratan untuk dapat terdaftar sebagai proyek CDM, setiap proyek CDM harus mendapatkan persetujuan dari Host Country atau DnA indonesia. PLTP Wayang Windu tahap 2 mendapatkan persetujuan dari pemerintah republik indonesia sebagai proyek CDM yang telah memenuhi empat kriteria pembangunan berkelanjutan melalui surat

(PDD) to put forward as one of the CDM projects. The PDD of PLTP WW2 which can be viewed in UnFCCC’s Web site is the version 3, dated July 28, 2006.

The next stage that must be done was a consultation with stakeholders. The consultation took place on December 5, 2008 in Bandung. Participants who attended the consultation meeting covered representatives of the community around the project site, nongovernmental organizations, environmentalists, PT PGE, PT PLn and journalists.

As one of the requirements to be registered as a CDM project, each CDM project must obtain approval from the Host Country or DnA indonesia. The Wayang Windu Phase 2 Geothermal Power Plant got the approval from the government of the republic of indonesia as a CDM project that had met the four criteria of sustainable development through the approval letter issued by the Ministry of Environment, dated May 8, 2009.

After going through several stages, the project is estimated to reduce greenhouse gas emissions around 794,532 tons of CO2e per year was finally registered as a CDM project at the UnFCCC dated December 2, 2010 with project registration number 3193. Of six geothermal plant CDM projects in indonesia, the Wayang Windu Geothermal Power Plant takes first place with a total emission reduction reaching an average of 64,503 tons of CO2e per month.

Decrease in greenhouse gas emissions by the PLTP WW2 above with is equal to the planting of 27,878 saman trees along a distance of 557.57 km every year.

Page 201: A Journey To Gold

192 A Journey To Gold

persetujuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup tertanggal 8 Mei 2009.

setelah melalui beberapa tahapan, proyek yang diestimasi dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sekitar 794.532 ton CO2e setiap tahunnya itu akhirnya terdaftar sebagai proyek CDM di UnFCCC tertanggal 2 Desember 2010 dengan nomor registrasi proyek 3193. Dari enam proyek CDM PLTP di indonesia, PLTP Wayang Windu menempati posisi pertama dengan total penurunan emisi rata-rata mencapai 64.503 ton CO2e per bulan.

Penurunan emisi gas rumah kaca oleh PLTP WW2 tersebut di atas sama dengan penanaman 27.878 pohon trembesi sepanjang 557,57 km setiap tahun.

saat ini PLTP WW2 berada pada masa periode kredit tujuh tahun pertama yang dimulai sejak tanggal 3 Desember 2010. Pada masa ini, proses pemantauan atau monitoring dilakukan secara berkala dan dengan data monitoring yang terintegrasi serta kegiatan kalibrasi yang dilakukan secara periodik. Perhitungan yang didapat menjadi salah satu pertimbangan untuk menyatakan bahwa pemanfaatan panas bumi dan keberadaan PLTP dalam mekanisme pembangunan bersih dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, dalam hal ini adalah CO2.

sampai dengan periode bulan Juni 2012, Wayang Windu Unit-2 telah melaksanakan tiga kali proses verifikasi/sertifikasi. Adapun besarnya pengurangan emisi atau CEr (Certified Emission Reduction) untuk tiap-tiap verifikasi yaitu: • Periode2Desember2010sampaidengan22

Mei 2011 dengan CEr sebesar 378.646 tCO2e

Currently the PLTP WW2 is in the first seven-year crediting period starting from December 3, 2010. At this time, the process of monitoring is conducted regularly and with an integrated monitoring data and calibration activities that are conducted on a periodic basis. The calculations obtained became one of the considerations to argue that the utilization of geothermal energy and the existence of geothermal power plants in the clean development mechanism may reduce greenhouse gas emissions, in this case CO2.

Until the period of June 2012, the Wayang Windu Unit-2 has undertaken three rounds of verification/certification. The amount of emission reductions or CEr (Certified Emission reduction) for each verification, namely:

Page 202: A Journey To Gold

A Journey To Gold 193

• Periode 23 Mei 2011 sampai dengan 31Oktober 2011 dengan CEr sebesar 327.693 tCO2e dan

• Pada periode 1 November 2011 sampaidengan 31 Mei 2012 dengan CEr 444.255 tCO2eq.

Jumlah total CEr mulai dari 2 Desember 2010 (tanggal teregistrasi) sampai dengan 31 Mei 2012 yaitu sebesar 1.153.790 tCO2e.

status pencapaian saat ini adalah Certified Emission Reduction dan sudah diterbitkan oleh UnFCCC.©

• TheperiodofDecember2,2010untilMay22,2011 with CEr reaching 378,646 tCO2e

• TheperiodofMay23,2011untilOctober31,2011 with CEr reaching 327,693 tCO2e and

• TheperiodofNovember1,2011untilMay31,2012 with CEr reaching 444,255 tCO2eq.

The total number of CEr from December 2, 2010 (date registered) until May 31, 2012 reached 1,153,790 tCO2e.

The current achievement status is Certified Emission reduction and is already published by the UnFCCC.©

Page 203: A Journey To Gold

194 A Journey To Gold

Page 204: A Journey To Gold

A Journey To Gold 195

Menyentuh Kehidupan Masyarakat Indonesia Setiap Hari

PT UNILEVER INDONESIA TBK.PABRIK RUNGKUT

“Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan, Mengurangi Dampak Lingkungan dan Meningkatkan Penghidupan Masyarakat Indonesia”

Improving Health and Welfare, Reducing Environmental Impact and Improving the Livelihood of the Indonesian People

Touching the Every Day Lives of the Indonesian People

Page 205: A Journey To Gold

196 A Journey To Gold

Menyentuh Kehidupan Masyarakat Indonesia Setiap Hari “Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan, Mengurangi Dampak Lingkungan dan Meningkatkan Penghidupan Masyarakat Indonesia”

Improving Health and Welfare, Reducing Environmental Impact and Improving the Livelihood of the Indonesian People

Touching the Every Day Lives of the Indonesian People

indonesia tengah menghadapi berbagai masalah sosial dan lingkungan, termasuk di antaranya masalah kemiskinan, kesehatan, nutrisi, sumber daya lestari, pengelolaan limbah dan perubahan iklim. Unilever indonesia mengadopsi bisnis keberlanjutan, memfokuskan setiap aspek bisnis dengan cara yang berkelanjutan.

indonesia is facing a variety of social and environmental issues, including poverty, health, nutrition, sustainable resources, waste management and climate change. Unilever indonesia adopts a sustainable business, focusing every aspect of the business in a sustainable way.

Page 206: A Journey To Gold

A Journey To Gold 197

Di dalam faktor-faktor pembangunan, dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan (financial), aspek sosial (community), dan aspek lingkungan (environment), yang biasa disebut triple bottom line. sebagai salah satu mata rantai, aspek sosial atau yang biasa disebut community development, akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan (corporate image).

sebagai salah satu perusahaan besar di indonesia, PT Unilever indonesia Tbk.—Pabrik rungkut, tidak hanya selalu berusaha memenuhi regulasi pemerintah, khususnya terkait aspek pemberdayaan masyarakat (community development), tetapi selalu menunjukkan upaya-upaya kreatif dan inovatif dalam penciptaan program-program yang dapat memberikan nilai kemanfaatan optimal bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, Perusahaan memiliki Kebijakan Community Development yang termasuk dalam Unilever Sustainable Living Plan sebagai panduan dalam merencanakan dan menciptakan program-program pemberdayaan masyarakat.

in factors of development, the business world contributes to a healthy economic growth by taking environmental factors into consideration as well. now the business world is no longer just paying attention to the company’s financial records alone (single bottom line), but has been covering the financial, the community, and the environmental aspects, the so-called triple bottom line. As one of the chain, the community aspect or the so-called community development, will be a business strategy that is inherent in the company to maintain or improve competitiveness through product brand reputation and loyalty or corporate image.

As one of the major companies in indonesia, PT Unilever indonesia Tbk.—rungkut Factory is not just always trying to meet government regulations, particularly related to aspects of community development, but it always make creative and innovative efforts in the creation of programs that can provide optimal value of benefits to the surrounding community. To that end, the Company has a Community Development Policy which is included in the Unilever sustainable Living Plan as a guide to planning and creating community empowerment programs.

in implementing all the programs in the field of community development, PT Unilever indonesia Tbk. has a special body as the center manager,

Page 207: A Journey To Gold

198 A Journey To Gold

Dalam menjalankan seluruh program-program dalam bidang pemberdayaan masyarakat, PT Unilever indonesia Tbk. memiliki satu badan khusus sebagai pusat pengelola yang dikenal dengan nama Yayasan Unilever indonesia (YUi). YUi didirikan pada tanggal 27 november 2011. Dengan didirikannya yayasan ini dapat dilihat bahwa Unilever menunjukan langkah nyata untuk menuju pertumbuhan bersama dengan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. Dalam perannya, YUi beserta Pabrik rungkut Unilever membantu kelancaran pelaksanaan program serta melakukan beberapa program khusus untuk masyarakat sekitar.

secara organisasi, YUi terbagi ke dalam beberapa fungsi dan tanggung jawab yang terdistribusi ke dalam masing-masing posisi di dalam organisasi itu sendiri. Adapun secara umum terbagi menjadi tiga pilar yaitu: Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan, Mengurangi Dampak Lingkungan dan Peningkatan Penghidupan Masyarakat.

Community Development untuk perusahaan ini adalah:

Social Mappingsebagai konsekuensi keberadaan Perusahaan yang berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat, maka PT Unilever indonesia Tbk. Pabrik rungkut di surabaya memandang perlu dilakukannya pemetaan kondisi sosial (social mapping) di sekitar area kerja Perusahaan bahkan dalam cakupan wilayah yang lebih luas. sebagai contoh, dalam aspek lingkungan, social mapping dilakukan mengikuti strategi besar yang sudah ada, terutama pada masalah yang paling relevan di surabaya yakni masalah sampah kota. Dari sini, ditentukan model

known as Yayasan Unilever indonesia (YUi). The YUi was founded on november 27, 2011. With the establishment of the foundation can be seen that Unilever shows real steps toward growing together with the community and the environment in a sustainable manner. in its role, the YUi and the Unilever rungkut Factory help the smooth implementation of the program as well as doing some special programs for the surrounding communities.

Organizationally, the YUi is divided into several functions and responsibilities that are distributed into their respective positions within the organization itself. it is generally divided into three pillars, namely: improvement of Health and Welfare, reducing Environmental impact and improved Livelihoods of the Community.

The Community Development for the company includes:

Social MappingAs a consequence of the Company’s existence in the midst of society, PT Unilever indonesia Tbk. rungkut Factory in surabaya sees the need to do a social mapping around the work area of the Company within the scope of an even wider area. For example, in the environmental aspect, social mapping is done by following the grand strategy that already exist, especially on the issues most relevant to surabaya, i.e. urban waste. From here, are determined the model and location that will be fostered through the screening process, and then determined that the program would be implemented along the Brantas river, in particular in Jambangan. The program is implemented and as a follow-up is conducted a replication known as surabaya Green & Clean Program.

Page 208: A Journey To Gold

A Journey To Gold 199

dan lokasi yang akan dibina melalui proses screening, dan kemudian ditetapkan bahwa program akan diterapkan di sepanjang sungai Brantas, khususnya adalah Wilayah Jambangan. Program diimplementasikan dan sebagai tindak lanjut dilakukan replikasi yang dikenal dengan Program surabaya Green & Clean. Social Mapping yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:1. Pemetaan Jaringan sosial, yang bertujuan

untuk memberikan visualisasi secara komprehensif mengenai kondisi masyarakat di wilayah bisnis Perusahaan termasuk di dalamnya wilayah yang terkait dengan keberadaan Pabrik rungkut.

2. informasi Jaringan sosial, yang meliputi masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak terhadap bisnis Perusahaan, ataupun terpengaruh oleh Perusahaan, terutama yang terkait dengan operasional Pabrik rungkut.

3. Analisis Jaringan sosial, untuk mengetahui bagaimana dampak dan kemanfaatan serta kontribusi apa yang bisa Perusahaan berikan. Analisis dilakukan terhadap jaringan sosial untuk mendukung perencanaan kegiatan dan program yang sesuai dengan kondisi lapangan.

4. identifikasi Masalah sosial, untuk mengidentifikasi fluktuasi kondisi di dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya permasalahan-permasalahan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat berdampak pada operasional. Oleh karena itu, Perusahaan melakukan identifikasi secara parsial terhadap kondisi masyarakat di sekitar wilayah operasional Pabrik rungkut.

5. identifikasi Potensi, untuk menentukan permasalahan mana yang nantinya dapat berdampak langsung terhadap operasional.

The social Mapping conducted consists of several parts, namely:1. social network Mapping, which aims to

provide a comprehensive visualization on the conditions of the community in the Company’s business areas included the areas related to the presence of rungkut Factory.

2. social network information, which includes the people who are directly or indirectly have an impact on the Company’s business, or be affected by the Company, primarily related to plant operations in rungkut.

3. social network Analysis, to know how it impacts and benefits and what contribution the Company can provide. Analysis was performed on the social network to support planning activities and programs in accordance with field conditions.

4. identification of social issues, to identify fluctuations in the condition that can lead to problems that directly or indirectly impact on operations. Therefore, the Company made a partial identification of the condition of the people around the rungkut Factory’s operational areas.

5. Potential identification, to determine which of these issues will be a direct impact on operations.

6. Formulation of Community needs, to plan appropriate programs, the Company seeks to formulate public needs to see things that could potentially have great benefits for the Company and the community.

7. identification of vulnerable groups, to provide an overview of community groups who are at the lower economic level so that it is considered necessary to give some specific focus on them.

Page 209: A Journey To Gold

200 A Journey To Gold

To run all community development programs, the Company has a strategic plan embodied in the annual plan. The strategic plan that the Company implements consists of several stages, starting from finding the relevance of existing problems in society (relevance), specifying the model for the implementation of the program (model), implementing a program to provide comprehensive support for creating self-reliance (sponsor), and the last is replicating it to another (replicate). The implementation of community development by PT Unilever indonesia Tbk. among others are implemented in the following programs:

Waste Bank System One of the implementations of the Community Development of PT Unilever indonesia Tbk. is the Waste Bank system Program which is the management/process flow of waste, particularly inorganic, from the source (households), managed collectively and systematically, until the benefits can come back to the source and recorded the results (Kg and iDr). The waste bank program is a program assisted by Unilever that aims to address the problem of waste deriving from packages that have been used by the public. in the waste bank system is contained the components that must exist , i.e. Administration and records, Waste sorting Under Type, Management, Customers, sales, and Utilization of Waste Bank Products.

The idea of a Waste Bank system was triggered through a sustainable community-based environmental program initiated by the Unilever indonesia Foundation or Yayasan Unilever indonesia (YUi) in 2001. The program is focused on the problems caused by waste. The paradigm regarding that waste can only be disposed into the environment, began to shift slowly into

6. Perumusan Kebutuhan Masyarakat, untuk merencanakan program-program yang sesuai, Perusahaan berusaha untuk merumuskan kebutuhan masyarakat dengan melihat hal-hal yang berpotensi memiliki manfaat besar bagi Perusahaan dan masyarakat.

7. identifikasi kelompok rentan, untuk memberikan gambaran kelompok masyarakat yang berada pada level ekonomi bawah sehingga dinilai perlu beberapa fokus tertentu terhadap mereka.

Untuk menjalankan semua program-program pengembangan masyarakat, Perusahaan memiliki rencana strategis yang tertuang ke dalam rencana tahunan. rencana strategis yang diterapkan Perusahaan terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari mencari relevansi permasalahan yang ada di masyakarat (relevance), menentukan model untuk implementasi program (model), menerapkan program dengan memberi dukungan secara komprehensif untuk menciptakan kemandirian (sponsor), dan terakhir adalah melakukan replikasi ke yang lain (replicate). Penerapan community development PT Unilever indonesia Tbk. di antaranya dilaksanakan dalam beberapa program berikut:

Sistem Bank Sampah salah satu penerapan dari Community Development PT Unilever indonesia Tbk. adalah Program sistem Bank sampah yang merupakan manajemen/alur pengolahan sampah, khususnya anorganik, sejak dari sumbernya (rumah tangga), dikelola secara kolektif dan sistematis, hingga manfaat kembali pada sumbernya dan bisa tercatat hasilnya (Kg dan rp). Program Bank sampah tersebut merupakan program binaan Unilever yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dari kemasan

Page 210: A Journey To Gold

A Journey To Gold 201

something that needs to be sorted, processed and be a blessing as well as producing. The subject was eventually developed as “Waste Bank system”.

yang telah digunakan oleh masyarakat. Dalam sistem bank sampah terdapat komponen yang harus ada yaitu Administrasi dan Pencatatan, Pemilahan sampah sesuai Jenis, Pengurus, nasabah, Penjualan, dan Pemanfaatan Hasil Bank sampah.

Gagasan dari sistem Bank sampah tercetus melalui program lingkungan berkelanjutan berbasis masyarakat yang diinisiasi oleh Yayasan Unilever indonesia pada tahun 2001. Program ini memiliki fokus terhadap masalah yang ditimbulkan oleh sampah. Paradigma mengenai sampah hanya bisa dibuang ke lingkungan, perlahan mulai bergeser menjadi sesuatu yang perlu dipilah, diolah dan menjadi berkah serta penghasil. Perihal ini dikembangkan sebagai “sistem Bank sampah”.

Beberapa tahapan yang dilakukan untuk membentuk sistem Bank sampah di suatu wilayah:1. Sosialiasi awal Pertemuan ini memberikan wacana awal

mengenai program bank sampah dan sistem bank sampah secara umum, dengan cakupan audiens yang luas (antara beberapa rT);

some of the steps being taken to establish a Waste Bank system in an area:1. Initial Socialization This meeting provides the initial discourse

about the waste bank and the waste bank system in general, with a wide audience coverage (among several neighborhoods);

2. Technical Training The meeting is conducted with a smaller

audience (one neighborhood) and discusses the technical procedures for the establishment of a waste bank system, among others, the forming of a waste bank administrator, waste bank bookkeeping procedures, schedules and locations to setting up sales targets;

3. Waste Bank System Mentoring The mentoring process is done by a facilitator.

Facilitators are tasked to monitor the waste bank system and compared it with the standardization of a waste bank;

Penimbangan sampah Anorganik di Bank sampahThe Weighing of Anorganic Waste at the Waste Bank

Page 211: A Journey To Gold

202 A Journey To Gold

2. Pelatihan Teknis Pertemuan ini dilakukan dengan

audiens yang lebih kecil (satu rT) dan membahas perihal teknis tentang tata cara pembentukan sistem bank sampah, antara lain pembentukan pengurus bank sampah, tata cara pembukuan bank sampah, jadwal dan lokasi pelaksanaan hingga menetapkan target penjualan;

3. Pendampingan Sistem Bank Sampah Proses pendampingan ini dilakukan oleh

fasilitator. Fasilitator bertugas untuk memantau sistem bank sampah dan membandingkannya dengan standarisasi bank sampah;

4. Menjalankan Sistem Bank Sampah Apabila seluruh standarisasi bank sampah

sudah disepakati oleh pengurus dan calon nasabah, bank sampah sudah dapat dijalankan. standarisasi dari suatu bank sampah antara lain:

• Pemilahan sampah sesuai jenis, wajibdilakukan sejak dari sumbernya (rumah tangga);

• Setiap rumah memiliki sarana untukmengumpulkan sampah kering terpilah. Misalnya glansing atau plastik;

• Terbentukpengurusbanksampah; • Adakesepakatanjadwalpenjualan; • Ada sistem administrasi untuk mencatat

secara detail: jenis sampah, massa sampah, nominal hasil penjualan, data nasabah, dan omset bank sampah;

• Memiliki pengepul dengan jadwalpengambilan rutin.

5. Pengembangan Sistem Bank Sampah Bank sampah dapat dikembangkan ke

arah ekonomis dan “fasilitas” khusus bagi nasabah seperti Unit Usaha simpan Pinjam, Unit Usaha sembako, dan Koperasi;

4. Running the Waste Bank System if all the waste bank standardizations are

agreed by the administrator and prospective customers, a waste bank is ready to be run. The standardizations of a waste bank, among others are:

• Sorting out of waste according totype, must be done from the source (households);

• Each home has the means to collectdisaggregated dry waste. For example glansing or plastic;

• A waste bank administrative body isformed

• There is an agreement on the salesschedule;

• There is an administrative system torecord in detail: types of waste, waste mass, nominal sales, customer data, and turnover of the waste bank;

• Havingcollectorswithcollectingschedule.5. Development of the Waste Bank System A waste bank can be developed towards

an economic and “facilities” specifically for customers such as savings and Loans Business Unit, Food Business Unit, and Cooperatives;

6. Monitoring and Evaluation of the Waste Bank

Evaluation of the waste bank is conducted one month after the sale by conducting a joint meeting between the administrators and the customers. subjects observed among others are constraints to perform a waste bank process and achievement in the first month.

The Mechanism of the Waste Bank SystemWithin the agreed period, customers regularly bring their sorted waste, to be deposited to the

Page 212: A Journey To Gold

A Journey To Gold 203

6. Monitoring dan Evaluasi Bank Sampah Evaluasi bank sampah dilakukan satu

bulan setelah dilakukan penjualan dengan mengadakan pertemuan bersama antara pengurus dan nasabah. Perihal yang dicermati antara lain kendala untuk melakukan proses bank sampah dan pencapaian di bulan pertama.

Mekanisme Dalam Menjalankan Sistem Bank Sampah Dalam kurun waktu yang disepakati, secara rutin nasabah membawa sampahnya yang sudah terpilah, untuk disetorkan ke bank sampah. nasabah adalah warga atau masyarakat yang secara rutin menabung sampahnya di bank sampah. selain itu, ia juga terikat dengan peraturan maupun kesepakatan yang ada pada sistem bank sampah.

Ada dua jenis buku yang dibawa nasabah, saat datang ke bank sampah. Yang pertama adalah Buku Tabungan nasabah. Buku ini berisi catatan berapa rupiah jumlah tabungannya di bank sampah. Yang kedua yaitu Buku Bantu. Buku inilah yang digunakan nasabah untuk mencatat jenis sampah apa saja yang dibawanya. Fungsi yang ada di Buku Bantu dan Buku Tabungan nasabah ini juga bisa dikemas menjadi satu buah buku yang berisi catatan rupiah dan jenis sampah maupun beratnya masing-masing.

sesampainya di bank sampah, nasabah akan melalui proses tiga meja. saat tiba di meja pertama, nasabah absen terlebih dahulu sekaligus mencatat jenis sampah apa saja yang dibawa. Kemudian di meja kedua, sampahnya akan ditimbang sesuai jenis, sembari itu pengurus bank mencatat berat tiap jenis sampah tersebut. Barulah nasabah membawa

waste bank. The customers are citizens or people who routinely save their garbage in the waste bank. in addition, they are also bound by rules and agreements that exist in the waste bank system.

There are two types of books that are carried by each customer, when they come to the waste bank. The first is the Customer savings Book. This book contains the record of how many iDr is saved in the account number. The second is the Aid Book. This book is used by customers to record what kind of garbage they carry. Functions that exist in the Aid Books and Customer savings Book can also be packed into one book that contains notes of the amount of rupiah saved and the type and weight of waste respectively.

Arriving at the waste bank, the customer will go through a three-desk process. On arriving at the first, customers first fill in the attendance list and write down what kind of garbage they carry with them. Then in the second desk, the garbage will be weighed according to the type, while the bank administrator records the weight of each type of waste. Then customers bring their savings Book to desk three, where the administrator writes down how many rupiah is generated at the time of sale. similarly in desk three, in the Big Book, the administrator takes note how many kilograms and rupiahs that are generated from the waste deposited by each customer.

While the scope of the waste bank system is (1) Establishing the resources by conducting trainings, (2) Providing an asset in the form of scales or other equipment, (3) intensive guidance (Figure 4), (4) supporting the path to waste fences.

Page 213: A Journey To Gold

204 A Journey To Gold

Buku Tabungannya ke meja tiga, di sini pengurus menuliskan berapa rupiah sampah yang dihasilkan pada penjualan kali itu. Di meja tiga pula, pada Buku Besar, pengurus mencatat berapa kilogram dan rupiah yang dihasilkan dari sampah yang ditabung tiap nasabah.

sedangkan ruang lingkup dari sistem bank sampah adalah (1) Membangun sumber daya dengan melakukan pelatihan, (2) Menyediakan aset berupa timbangan ataupun peralatan

The Trashion Program (From Waste to Style) For the waste derived from consumer use, the Company has been actively conducting waste utilization, one of which is to utilize the Waste Bank and sMEs in the use of second-hand goods packaging to be made into something useful. The program ran by the Company is called “Trashion”. “Trashion” is one of the programs to creatively re-utilize the waste from the packaging of products made by the Company that have no value into a wide variety of goods

salah satu wilayah yang telah sukses menjalankan sistem bank sampah adalah Manyar sabrangan. Di awal mendirikan bank sampah, Bank sampah Manyar sabrangan memiliki nasabah dengan jumlah 22 dengan omset kurang dari rp 300 ribu dengan jumlah reduksi sampah sebesar 250 kg. setiap bulan omset Bank sampah Manyar Mandiri terus menanjak. Yang membuat omset Bank sampah Manyar Mandiri melesat begitu cepat adalah karena kebiasaan memilah sampah sebenarnya telah lama dilakukan warga setempat. Terlebih, Bank sampah Manyar Mandiri didukung penuh oleh berbagai kalangan yang ada. Tidak hanya dari kalangan ibu-ibu, aparat setempat seperti rT dan rW juga mendukung. Bahkan, remaja Karang Taruna (Kartar) ikut andil dalam program lingkungan maupun bank sampah.

sebelum mempunyai bank sampah, hasil penjualan sampah 70% masuk kas lingkungan, yang 30% masuk kas Kartar. ini sudah menjadi kesepakatan warga, karena anak-anak Kartar ikut andil dalam pemilahan dan pengepakan sampah terpilah. namun, setelah adanya sistem Bank sampah, yang mana hasil penjualan sampah dikembalikan pada nasabah, warga semakin bersemangat.

Manyar Mandiri, yang saat itu baru berjalan lebih dari lima bulan itu, sudah mampu mengumpulkan omset lebih dari rp 5 juta. sampai akhir 2012, jumlah omset yang didapatkan di bank sampah Manyar Mandiri adalah rp 31.705.242 dengan jumlah nasabah 214. Di bulan Januari-Maret 2013 jumlah omset yang didapatkan oleh Bank sampah Manyar Mandiri adalah sebesar rp 15.000.000 dengan jumlah nasabah 219 orang.

One of the areas that has been successfully running the waste bank system is Manyar sabrangan. At the beginning of establishing a waste bank, the Manyar sabrangan Waste Bank has 22 customers, with a turnover of less than iDr 300 thousand with the number of waste reduction reaching 250 kg. Every month the turnover of the Manyar Mandiri Waste Bank continues to climb. What made the turnover of the Manyar Mandiri Waste Bank sped so quickly was because the waste sorting habit has been done for a long time by local residents. Moreover, the Manyar Mandiri Waste Bank is fully supported by various groups. not only from women, but local officials such as the neighborhood administrators also provide support. in fact, even the teens from the Youth Association (Kartar) took part in the environmental as well as the waste bank programs.

Before having a waste bank, 70% of the result of waste sale went to the so-called environmental cash, of which 30% went to the Kartar cash. it has become a community agreement, because the members of the Kartar contribute in the sorting and packing of waste. However, after the presence of the Waste Bank system, in which the proceeds of waste sale are returned to the customer, people are becoming more excited.

Manyar Mandiri, which at that time had been running for more than five months, had been able to garner a turnover of more than iDr 5 million. Until the end of 2012, the amount of turnover obtained in the Manyar Mandiri waste bank was rp 31,705,242 with 214 customers. in January to March 2013 the number of turnovers obtained by Manyar Mandiri Waste Bank amounted to iDr 15,000,000 with 219 customers.

Page 214: A Journey To Gold

A Journey To Gold 205

Buku Tabungan nasabah Bank sampahsavings Account Book of Waste Bank Customers

Bimbingan dan sosialisasi Bank sampah di Masyarakat.Mentoring and socialization of the Waste Bank system in the Community.

lainnya, (3) Bimbingan secara intensif (Gambar 4), (4) Mendukung jalur ke para penadah sampah.

Program Trashion (From Waste to Style) Untuk sampah bekas pemakaian dari konsumen, Perusahaan secara aktif telah melakukan kegiatan pemanfaatan sampah, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan Bank sampah dan UKM dalam hal pemanfaatan bekas kemasan untuk dijadikan barang berguna. Program yang dijalankan Perusahaan dinamakan “Trashion”. “Trashion” merupakan salah satu program untuk memanfaatkan kembali sampah dari kemasan produk-produk Perusahaan yang sudah tidak memiliki nilai guna lagi secara kreatif menjadi berbagai macam barang seperti tas, payung, tempat tisu, dan barang kerajinan lainnya. “Trashion” juga merupakan salah satu program community development yang dapat memberdayakan masyarakat sekaligus lingkungan. Program ini dimulai dengan melakukan pembinaan terhadap kampung binaan Green and Clean. seiring dengan berjalannya waktu, peminat dari produk “trashion” sudah semakin banyak. Produk ini banyak dipasarkan melalui kunjungan tamu

such as bags, umbrellas, towels, and other craft items. “Trashion” is also one of the community development programs that can empower people as well as the environment. The program starts by assisting a Green and Clean village. Over time, enthusiasts of “Trashion” products are already a lot. These products are widely marketed through visits to Green and Clean area, locally, nationally and internationally held exhibitions (exhibition in Kitakyushu, Japan).

Black Soybean Development Program in addition, the Company also develops other Community Development programs, i.e. the Black soybean Farmers Development Program. The Black soybean Farmers Development Program aims to improve the welfare of black soybean farmers and obtain sustainable sources.

“Preserving the heritage of culinary of the indonesian archipelago and improve the livelihoods black soybean farmers” is carried out as a social mission of the Bango soy sauce. This statement underlies all brand activities; from procurement of raw materials, production, marketing to empowering the community. This

Page 215: A Journey To Gold

206 A Journey To Gold

ke wilayah Green and Clean, pameran tingkat lokal, nasional dan internasional (pameran di Kitakyushu Jepang).

Program Pengembangan Kedelai Hitam selain itu, Perusahaan juga mengembangkan Community Development lainnya yakni Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam. Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kedelai hitam sekaligus mendapatkan sumber yang lestari.

“Melestarikan warisan kuliner nusantara dan meningkatkan mata pencarian petani kedelai hitam” dilakukan sebagai misi sosial Kecap Bango. Pernyataan ini mendasari seluruh kegiatan brand; dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran hingga pemberdayaan

is precisely the basis for the Black soybean Farmers Development Program’s vision.

Additionally, through a holistic approach, the program also touches on the social aspect, particularly the empowerment of women. The women’s groups that were involved in post-harvest activities had received extensive training to increase competence and build their communities. The strength of the group has emerged; presently housewives can start their own business to supplement their family income. Mechanism of the Black Soybean Farmer Development• EmpowermentofFarmers The holistic strategic approach of ULi is to

ensure the sustainability of the supply from

Jenis dan ragam contoh produk TrashionTypes and variety of Trashion product samples

Page 216: A Journey To Gold

A Journey To Gold 207

masyarakat. Hal ini pulalah yang menjadi landasan bagi visi Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam.

selain itu, melalui pendekatan holistik, program ini juga menyentuh aspek sosial, khususnya pemberdayaan perempuan. Kelompok perempuan yang terlibat dalam kegiatan pasca panen telah menerima pelatihan yang

the network of small farmers by facilitating the establishment of small-scale enterprises. improving the livelihoods of farmers gave ULi three positive results: allows to expand production, to demonstrate a commitment to sustainable agriculture programs, including the social and economic development of farmers in the supply chain, and to build loyalty to the Bango brand.

Program Pengembangan Petani Kedelai HitamBlack soybean Farmers Development Program

ekstensif untuk meningkatkan kompetensi dan membangun komunitas mereka. Kekuatan kelompok ini telah muncul; kini para ibu rumah tangga ini dapat memulai bisnis mereka sendiri untuk menambah pendapatan keluarga mereka. Mekanisme Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam • PemberdayaanPetani Pendekatan strategi holistik ULi adalah untuk

memastikan keberlanjutan pasokan dari jaringan petani kecil dengan memfasilitasi pembentukan perusahaan berskala kecil. Meningkatkan mata pencaharian petani memberikan tiga hasil positif bagi ULi: memungkinkan untuk memperluas produksi, untuk menunjukkan komitmen terhadap program pertanian berkelanjutan,

Field officers—mentored by a university—delivered trainings to farmers on agricultural practices from planting until harvest. including investment management, optimizing the use of fertilizers and pesticides, crop rotation, and post-harvest handling. in the effort to boost agriculture, farmers are trained to result 2.1 to 2.4 tons of black soybeans per hectare, compared with local soybean varieties, with an average of only 1.2 to 1.5 tons per hectare.

Then, advanced training is delivered through the “Farmer Field schools” organized by FiELD, which approach has been described previously. submission is done by facilitating—not teaching—and this worked out very well for farmers.

Page 217: A Journey To Gold

208 A Journey To Gold

Sebelumnya Hartoyo, petani Desa Sumberagung, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, sering frustrasi lantaran tanamannya gagal panen. Namun setelah mengenal kedelai hitam Malika, nasibnya berubah. Hidupnya lebih tenang, pendapatannya stabil.

Kesuksesan yang kini digenggam Hartoyo tak diraih dengan cepat dan mudah. Jatuh-bangun sering dialaminya di lapangan. Awal tahun 2006, ia bertani kedelai kuning. nasib buruk menimpanya tahun 2009. saat menjelang panen tanamannya terserang “kutu kebul”, hama putih kecil-kecil perusak tanaman. Kalau tanaman digoyang, mereka dengan cepat berhamburan terbang. namun sebentar kembali lagi. “saya bersama Kelompok Tani (Poktan) Marsudi Tani mengalami gagal panen seluas 25 hektar. Atau sebanyak 37,5 ton kedelai. Pada waktu itu harga kedelai kuning relatif tinggi. Jadi, bisa disebut kerugian kami sampai dengan rp 150 jutaan,” kata Hartoyo yang juga sekretaris Poktan Marsudi Tani.

Kemudian tahun 2010, bersama rekan-rekannya, ia beralih ke komoditas lain, seperti jagung, blewah, dan semangka. Celakanya lagi, iklim dan cuaca yang tidak beraturan menjadi kendala besar. Musim hujan berlangsung cukup lama dengan curah hujan berlebihan. Akibatnya, tanaman semangka, blewah dan jagung tidak berbuah. “Gagal maning... gagal maning…,” demikian Hartoyo mengenang.

“Kemudian datanglah Pak sutarno (tim pendamping lapangan program kedelai hitam Unilever) dan Pak Lulus (Ketua KsU Bina Mandiri). Mereka mengajak saya bermitra menanam kedelai hitam Malika, bersama Yayasan Unilever,” kenang pria kelahiran 1976 ini.

Meskipun rasa trauma masih bergelayut di hati Hartoyo, keputusan untuk terus bertani harus diambil agar dapur tetap ngebul. “Waktu itu Februari 2010, cuaca masih ekstrim, kita coba menanam Malika di baon atau hutan dengan 2,5 kuintal benih,” lanjut ayah satu putra ini. saat panen bulan Mei 2010, hasilnya menggembirakan, lebih dari 9 ton. Harga jual yang stabil dan pasti memberikan jaminan pendapatan bagi Hartoyo dan kelompok taninya.

sejak itu Hartoyo mantap bertani Malika. Lahan pribadinya seluas 0,5 hektar, bisa menghasilkan rata-rata 1,1 ton. “Keuntungan lain yang kita dapat selain harganya yang sudah pasti, bibit kedelainya pun sudah tersedia. Apalagi secara teknis, saya merasa tidak sendirian, karena ada asisten lapangan (aslap) yang siap membantu kapan pun kita kontak. Jadi rasa waswas dan trauma seandainya ada masalah hama sudah tidak ada lagi. Hidup lebih tenang dan terjamin,” ungkapnya polos.

selain itu, Hartoyo juga bisa berbisnis sampingan. “Kami diajari memanfaatkan kedelai hitam kualitas C atau Bs (below standard) menjadi produk unggulan seperti tempe kedele hitam, sari kedele hitam, bubuk kedele hitam, dan suplemen ternak. semua hal tersebut kita pelajari lewat sekolah bisnis petani atau Farmer Bussines School yang diadakan oleh Field indonesia dan Yayasan Unilever di desa kami,” pungkasnya.

Hartoyo merupakan contoh bahwa perubahan yang terjadi di masyarakat petani setelah program pemberdayaan melebihi pencapaian ekonomi atau fisik. selain manfaat yang dirasakan Hartoyo, perubahan menakjubkan telah terjadi di antara penduduk tersebut. Petani dan istri menunjukkan sikap yang percaya diri dan berbicara tanpa hambatan apa pun, tidak seperti gambaran umum petani tradisional Jawa. Transformasi positif ini begitu jelas, mencolok dan dahsyat.

Gagal Tanam Jagung dan Semangka, Kini Sukses dengan Kedelai Hitam MalikaFailed in Corn and Watermelon Planting, now successful with Malika Black soybean

Page 218: A Journey To Gold

A Journey To Gold 209

Hartoyo, a farmer from Sumberagung Village, Gondang District, Nganjuk, East Java, was previously often frustrated with the plant crop failure. But after getting to know about Malika black soybeans, his fate changed. His life is more calm now, and his income more stable

The success that Hartoyo gains now was not achieved quickly and easily. He often experienced the ups and downs in the field. in the beginning of 2006, he farmed yellow soybeans. Bad luck befell him in 2009. Approaching harvest, his plants were attacked by whiteflies, small white pest that destroyed plants. if the plants are shaken, they quickly scattered away. But they will soon return. “i was with the Marsudi Tani Farmers Group (Poktan) facing a crop failure that reached an area of 25 hectares. Or as much as 37.5 tons of soybeans. At that time, the price of the yellow soybean was relatively high. so, our loss was estimated at about iDr 150 million,” said Hartoyo who is also the secretary of the Marsudi Tani Poktan.

Then in 2010, together with his colleagues, he turned to other commodities, such as corn, cantaloupe, and watermelon. Unfortunately again, the climate and irregular weather were a major obstacle. The rainy season lasted long enough with excessive rainfall. As a result, the watermelon, cantaloupe and corn plants did not bear fruit. “Failed again... failed again...,” Hartoyo recalled.

“Then came Mr. sutarno (member of the assisting field team for the Unilever black soybean program) and Mr. Lulus (Bina Mandiri Business Cooperative Chair). They took me into a partnership in the planting of the Malika black soybean, together with the Unilever Foundation,” recalled the 1976-born farmer.

Although the trauma still persists in Hartoyo’s mind, the decision to continue farming must be taken in order to keep his kitchen steaming. “it was in February 2010, the weather was still extreme, we tried to plant Malika in the baon or forest with 2.5 quintals of seed,” said the father of one son. During the harvest of May 2010, the results were encouraging, with more than 9 tons. The selling prices were stable and definitely provided income security for Hartoyo and the farmers group.

since then, Hartoyo is determined to do Malika farming. His land reaches 0.5 hectares, and produce an average of 1.1 tons. “Another advantage that we can obtain in addition to the fixed price, the soybean seeds are already available. Moreover, technically, i am not alone, because there are field assistants (aslap) who are ready to help every time we contact. so the sense of trepidation and trauma if there is a pest problem is not there anymore. Life is more calm and assured,” he said innocently.

in addition, Hartoyo can also do side businesses. “We were taught to utilize C or Bs (below standard) black soybean qualities into superior products such as black soybean tempeh, black soybean extract, black soybean powder, and livestock supplements. All these things we learnd through the farmer business school organized by the Yayasan Unilever Indonesia in our village,” he concluded.

Hartoyo is an example that proves that the changes in the farming community after attending the empowerment program exceed economic or physical achievements. in addition to the benefits perceived by Hartoyo, amazing changes have occurred among the population. The farmers and their wives showed a confident attitude and talk without any constraint, not like the stereotype of traditional Javanese farmers. This positive transformation is so clear, conspicuous and powerful.

Page 219: A Journey To Gold

210 A Journey To Gold

• EmpowermentofWomen Women in rural areas are often not seen

as equal because they are considered not playing an important role in the household. in rural Java, women are usually dubbed “konco wingking” (literally means “friend in the back”) with a role in “the well, kitchen, bed”. All of that is the status of the farmers’ wives in Trenggalek, ngawi, and Pacitan when the Unilever indonesia Foundation began to intervene with through the women’s empowerment program that includes knowledge about nutrition, entrepreneurship, and self-development, which has reached more than 2,700 female farmers.

The Unilever indonesia Foundation started a program by encouraging the women (who have been involved in the post-harvest as black soybean sorter) in order to have the confidence to perform in public for the simple reason that women who had the courage to express themselves will be stronger in the struggle for herself and her family. At a later stage, other training has been provided, such as knowledge about nutrition and entrepreneurship. Finally, each group was facilitated by what is called by ULi as “economic stimulus” reaching up to iDr 500,000 to develop projects that have an economic impact as well as the freedom to manage it, in the hope that it will be doubled many times. This results in a number of credit unions, as well as the production of snacks, plastic bags and even pure coconut oil to be sold in the market as projects to increase the revenue from different groups.

Integrated Healthcare Promotion ProgramOne other form of Community Development from PT Unilever indonesia Tbk. is the integrated

termasuk pembangunan ekonomi dan sosial petani dalam rantai pasokan, dan untuk membangun loyalitas kepada merek Bango.

Petugas lapangan—di bawah mentoring universitas—pelatihan disampaikan kepada petani tentang praktik-praktik pertanian yang baik dari periode tanam hingga masa panen. Termasuk manajemen penanaman, pengoptimalan menggunakan pupuk dan pestisida, rotasi tanaman, dan penanganan pasca panen. Dalam upaya untuk meningkatkan pertanian, petani dilatih mencapai hasil 2,1-2,4 ton kedelai hitam per hektar, dibandingkan dengan varietas kedelai lokal, rata-rata hanya 1,2 hingga 1,5 ton per hektar.

Kemudian, pelatihan lanjutan disampaikan melalui “sekolah Lapangan Petani” yang diselenggarakan oleh FiELD, yang pendekatannya telah dijelaskan sebelumnya. Penyampaian dilakukan dengan cara memfasilitasi—bukan mengajarkan—dan cara ini bekerja dengan sangat baik bagi para petani.

• PemberdayaanPerempuan Perempuan di daerah pedesaan seringkali

tidak dilihat setara karena mereka dianggap tidak memainkan peran penting dalam rumah tangga. Di pedesaan Jawa, biasanya perempuan memiliki gelar sebagai “konco wingking” (secara harfiah berarti “teman di belakang”) dengan peran di “sumur, dapur, kasur” (terjemahan harfiah adalah: “air sumur, dapur dan kasur/ranjang”). semua itu merupakan status para istri petani di Trenggalek, ngawi dan Pacitan ketika Yayasan Unilever indonesia mulai melakukan intervensi dengan program

Page 220: A Journey To Gold

A Journey To Gold 211

Health Promotion program. The rungkut Factory massively carries out the CFAs (Care for Area surrounding) program in the form of integrated Health Promotion in the rungkut Factory area and surrounding, aligned with Unilever indonesia Community Development policy, and reaffirmed in the Unilever Environmental Policy—rungkut Factory: “Developing the vitality of communities in the factory’s surrounding environment through a community development program”.

The program for the year 2012 included several activities, among others:

pemberdayaan perempuan yang meliputi pengetahuan tentang gizi, kewirausahaan, dan pengembangan diri, yang mana telah menjangkau lebih dari 2.700 petani perempuan.

Yayasan Unilever indonesia memulai program dengan mendorong para perempuan (yang telah terlibat pada pasca panen sebagai penyortir kedelai hitam) agar memiliki kepercayaan diri untuk tampil di depan umum dengan alasan sederhana, bahwa perempuan yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan diri mereka akan lebih kuat dalam berjuang untuk diri sendiri dan keluarganya. Pada tahap selanjutnya, pelatihan lainnya telah disediakan, seperti mengenai pengetahuan gizi dan kewirausahaan. Akhirnya, masing-masing kelompok telah difasilitasi dengan apa yang disebut oleh ULi sebagai “stimulus ekonomi” sebesar rp 500.000 untuk mengembangkan proyek-proyek yang mempunyai dampak secara ekonomis serta diberi kebebasan untuk mengelolanya,

Pemberdayaan perempuan dalam program pengembangan petani kedelai hitam The empowerment of women in the soybean farmer development program

Page 221: A Journey To Gold

212 A Journey To Gold

1. The PHBS (Clean and Healthy Behavior) campaign

Prior to these activity, a preliminary survey was conducted in seven elementary schools around the ULi Factory in rungkut, with details of activities as follows:

a. The revitalization of Little Doctors (Dokcil) • DebriefingofDokcilontheUKS(School

Health Efforts), PHBs (Clean and Healthy Lifestyle Pattern), Green school, and Healthy Cafeteria, and G21H (21-Day Movement) CTPs (Washing Hands With soap) dan sGPM (Morning and night Tooth-brushing)

• Performing the duties about the fourmain agenda through the PHBs (G21H sGPM), Green school, Clean Yard and Healthy Cafeteria campaigns

• Forming cadres/agents of themovement in every classroom

b. The revitalization of the UKS (School Health Efforts)

• Schoolgreeningandgardens • Cleanlinessofschoolyard • The supervision of food-stall/cafeteria

at school

All activities are conducted within 21 days continuously to campaign, educate, and establish the measures in order to become a habit (G21H).

c. Educating the Clean and Healthy Lifestyle Behavior (PHBS);

• The CTPS (washing hands with soap)movement

• SGPM (Morning and Night Tooth-brushing)

d. Green School • Construction of a Healthy Cafeteria.

A school cafeteria must be ensured

dengan harapan bahwa akan dilipat-gandakan berkali-kali. Hal ini menghasilkan sejumlah perserikatan kredit, serta produksi makanan ringan, kain kantong plastik dan bahkan minyak kelapa murni untuk dijual di pasar sebagai proyek peningkatan pendapatan dari kelompok-kelompok yang berbeda.

Program Promosi Kesehatan Terpadu salah satu bentuk yang lain dari Community Development PT Unilever indonesia Tbk. adalah program Promosi Kesehatan Terpadu. Pabrik rungkut secara masif melakukan program CFAs (Care for Area Surrounding) dalam bentuk Promosi Kesehatan Terpadu di area Pabrik rungkut dan sekitarnya, yang diselaraskan dengan kebijakan Community Development Unilever indonesia, dan dipertegas kembali pada Kebijakan Lingkungan Hidup Unilever—Pabrik rungkut: “Mengembangkan daya hidup komunitas di lingkungan sekitar pabrik melalui program pengembangan komunitas”.

Program selama tahun 2012 mencakup beberapa kegiatan, di antaranya:1. Kampanye PHBS (Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat) sebelum kegiatan ini dilakukan, dilakukan

survey pendahuluan Kegiatan ini dilakukan di tujuh sD di sekitar Pabrik ULi rungkut, dengan aktivitas detail sebagai berikut:

a. Revitalisasi Dokter Kecil (Dokcil) • PembekalanDokciltentangUKS(Usaha

Kesehatan sekolah), PHBs (Pola Hidup Bersih dan sehat), Green School, dan Kantin sehat, serta G21H (Gerakan 21 Hari) CTPs (Cuci Tangan Pakai sabun) dan sGPM (sikat Gigi Pagi Malam)

• Melaksanakan tugas tentang empatagenda utama melalui kampanye PHBs (G21H sGPM), Green School, Halaman Bersih dan Kantin sehat

Page 222: A Journey To Gold

A Journey To Gold 213

that it is healthy and meet the criteria of hygiene, not damp, clean water available, and away from toilets/garbage disposals. The food sold must be clean, safe and nutritious.

• Training,mentoring,andassistanceforthe renovation of a healthy cafeteria.

• Construction of sinks to support theabove PHBs program.

The activities began with by surveying/mapping the 12 schools in rungkut Kidul, rungkut Tengah, Kutisari, and Kendangsari in the vicinity of the rungkut Factory area, which eventually conducted a survey again at seven schools where the program will be launched in phase i.

• Membentuk kader/agen gerakan disetiap kelas

b. Revitalisasi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

• Penghijauandankebunsekolah • Kebersihanhalamansekolah • Pengawasanwarung/kantinsekolah

semua kegiatan dilakukan dalam 21 hari secara terus-menerus untuk mengkampanyekan, mengedukasi, dan membentuk tindakan agar bisa menjadi kebiasaan (G21H).

c. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

• Gerakan CTPS (cuci tangan pakaisabun)

• SGPM(SikatGigiPagiMalam)

d. Green School • Pembuatan Kantin Sehat. Kantin

sekolah harus dipastikan sehat dan memenuhi kriteria bersih, tidak lembab, ada air bersih, dan jauh dari WC/ TPs sampah. Makanan yang dijual dipastikan bersih, aman dan bergizi.

• Pelatihan,pendampingan,danbantuanrenovasi kantin sehat.

• Pembangunan wastafel untukmendukung program PHBs di atas.

Kegiatan-kegiatan tersebut diawali dengan melakukan survei/pemetaan terhadap 12 sekolah yang ada di Kelurahan rungkut Kidul, rungkut Tengah, Kutisari, dan Kendangsari di area Pabrik rungkut, yang akhirnya dilakukan survei kembali di tujuh sekolah tempat program ini akan diluncurkan pada tahap i.

Program Perilaku Hidup sehat dan BersihHealthy and Clean Lifestyle Program

Page 223: A Journey To Gold

214 A Journey To Gold

2. Bantuan Pendidikan atau Beasiswa Bagi putra/putri karyawan kontraktor

inhouse dan warga sekitar Unilever rungkut, yang meliputi warga Kendangsari, warga Kutisari, warga rungkut Menanggal dan warga rungkut Tengah. Dana beasiswa ini dikumpulkan dari karyawan Unilever indonesia (Volunteer) yang secara sukarela mendonasikan sebagian dari gaji atau pendapatannya per bulan secara rutin.

3R (Reuse, Reduce, Recycle)seirama dengan sistem manajemen lingkungan PT Unilever indonesia Tbk.—Pabrik rungkut mengikuti sertifikasi isO14001:2004. Pabrik rungkut memiliki kebijakan lingkungan yang telah diturunkan dan diselaraskan dengan Kebijakan Lingkungan PT Unilever indonesia Tbk. dan juga kebijakan lingkungan Unilever global yang tertuang dalam Unilever Sustainable Living Plan (UsLP).

Unilever global melalui Unilever Sustainable Living Plan telah mendefinisikan bahwa sampah yang dihasilkan dari kemasan cukup signifikan dalam memberikan dampak terhadap lingkungan. Dalam pelaksanaannya, pengurangan sampah merupakan salah satu bentuk aplikasi dari program pilar kedua dari program Unilever Sustainable Living Plan. Berkaitan dengan program pengurangan sampah, Pabrik rungkut mempunyai dua prinsip utama kebijaksanaan lingkungan, yakni:• “Mengembangkan produk maupun proses,

termasuk bahan baku yang inovatif dan ramah lingkungan.”

• “Berusaha mengurangi, menggunakanulang, dan mendaur ulang limbah produksi, baik limbah B3 maupun sampah produksi non-B3.”

2. Education Aid or Scholarship For the sons/daughters of inhouse contractor

employees and residents living nearby Unilever rungkut, which include the residents of Kendangsari, Kutisari, rungkut Menanggal, and rungkut Tengah. This scholarship fund was collected from employees of Unilever indonesia (Volunteer) who voluntarily donated part of their salary or income per month on a regular basis.

3R (Reuse, Reduce, Recycle)in tune with the environmental management system of PT Unilever indonesia Tbk.—rungkut Factory applies the isO14001:2004 certification. The rungkut Factory has an environmental policy which has been released and aligned with the Environmental Policy of PT Unilever indonesia Tbk. and also Unilever’s global environmental policies set out in the Unilever sustainable Living Plan (UsLP).

The global Unilever through the Unilever sustainable Living Plan has defined that the waste generated from packaging is significant delivering impacts on the environment. in practice, the reduction of waste is one of the forms of application from the second pillar of the Unilever sustainable Living Plan program. related to the waste reduction program, rungkut Factory has two main principles of environmental policy, namely:

• “Developing products and processes,including innovative and environmentally friendly materials.”

• “Trying to reduce, reuse, and recycle wasteproduction, both hazardous and toxic and non-hazardous and toxic waste production.”

Page 224: A Journey To Gold

A Journey To Gold 215

Bersamaan dengan kebijakan ini, PT Unilever indonesia Tbk.—Pabrik rungkut telah menyelenggarakan dan mengupayakan program 3r untuk limbah non-B3 dengan upaya melakukan persiapan terhadap sumber daya manusia, seperti memberikan pelatihan terhadap karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan akan program 3r. selain itu, persiapan terhadap fasilitas kerja untuk menunjang program 3r telah dilaksanakan juga.

Program 3r didukung secara nyata dengan pembentukan struktur organisasi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah hasil produksi. Penanggung jawab utama terhadap pengelolaan sampah hasil produksi adalah Manufacturing Manager untuk masing-masing pabrik. selain itu, Manufacturing Manager juga dibantu oleh sBU Leader Process yang membawahi proses pemilahan. Proses pemilahan adalah proses pemisahan sampah yang masih bisa didaur ulang dan sampah yang sudah tidak bisa terpakai. Proses ini secara nyata dapat menurunkan packaging waste material dari Pabrik rungkut secara signifikan, hingga lebih dari 80% sampah dapat dimanfaatkan kembali. ©

Along with this policy, PT Unilever indonesia Tbk.—rungkut Factory has organized and seek a 3r program for non-hazardous and toxic waste by preparing the human resources, such as providing training to employees to improve their skills and knowledge of the 3r program. in addition, preparation of the work facilities to support the 3r program has been implemented as well.

The 3r program is explicitly supported by the establishment of an organizational structure that is responsible for waste management products. The primary responsibility for the management of waste production is hold by the Manufacturing Manager for each plant. in addition, the Manufacturing Manager is also aided by the sBU Leader Process who oversees the sorting process. The sorting process is the process of sorting the waste that can be recycled and the ones that cannot be used. This process can significantly reduce packaging waste material from rungkut Factory, so that more than 80% of the waste can be recovered.©

Transaksi di Bank sampah My Darling Binaan Pabrik rungkut Unilever.Transaction at the Unilever rungkut Factory assisted My Darling Waste Bank.

Hari Cuci Tangan di Pabrik rungkut Unilever.Hand-Washing Day at Unilever rungkut Factory.

Page 225: A Journey To Gold

216 A Journey To Gold

Page 226: A Journey To Gold

A Journey To Gold 217

Tanggung Jawab Sosial Untuk Bangsa Dan Dunia

Social Responsibility For The Nation And The World

03BAB | CHAPTER

Page 227: A Journey To Gold

218 A Journey To Gold

Tanggung Jawab Sosial Untuk Bangsa Dan DuniaSocial Responsibility For The Nation And The World

DALAM konteks pembangunan saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis semata, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Perusahaan bukan lagi sekadar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan usahanya, melainkan juga bertanggungjawab terhadap aspek sosial dan lingkungannya. Dasar pemikirannya adalah menggantungkan semata-mata pada kesehatan finansial tidak menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan aspek terkait lainnya, yaitu aspek sosial dan lingkungan.

Terdapat beberapa contoh kasus, terkait permasalahan yang muncul dikarenakan perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya perusahaan yang aktivitasnya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (ekstraktif). sebagai contoh, PT Freeport indonesia, salah satu perusahaan tambang terbesar di indonesia yang berlokasi di Papua, yang memulai operasinya sejak tahun 1969, sampai dengan saat ini tidak lepas dari konflik berkepanjangan dengan masyarakat lokal, baik terkait dengan tanah ulayat,

in the context of the current development, the company is no longer faced with the responsibility that rests on aspects of economic benefits alone, namely the value of which is reflected in the company’s financial condition, but also should pay attention to the social and environmental aspects. Companies are no longer just economic activity to create profit for its survival, but is also responsible for the social and environmental aspects. The rationale is that being solely dependent on the financial health of the company cannot guarantee sustainable growth. sustainability will be guaranteed if the company pays attention to other related aspects, namely the social and environmental aspects.

There are several examples of cases, related to problems that arise due to the company in carrying out its operations paid less attention to environmental and social conditions in the surrounding areas, especially companies whose activities are related to the management of natural resources (extractive). For example, PT Freeport indonesia, one of the largest mining companies in indonesia which is located in Papua, which started operations in 1969, up to now cannot be separated from the long-running conflict with the local community, whether related to customary lands, violations of customs, and social and economic gaps. The Buyat Bay Pollution case, namely the tailing disposal to the bottom of the sea that

Page 228: A Journey To Gold

A Journey To Gold 219

pelanggaran adat, maupun kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi. Kasus Pencemaran Teluk Buyat, yaitu pembuangan tailing ke dasar laut yang mengakibatkan tercemarnya laut yang mengakibatkan berkurangnya tangkapan ikan dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat lokal akibat operasional PT newmont Minahasia raya (nMr) tidak hanya menjadi masalah nasional, melainkan internasional. Begitu pula konflik hingga tindak kekerasan terjadi akibat pencemaran lingkungan dan masalah sosial terkait operasional PT Caltex Pacific indonesia (CPi) di wilayah Duri, Provinsi riau, di mana masyarakat menuntut kompensasi hingga ke DPr pusat terkait dampak negatif operasional perusahaan tersebut terhadap kondisi ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang semakin memburuk.

Jika dilihat dari beberapa kasus di atas, masalah sosial dan lingkungan yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang sangat besar, bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah berbalik menjadi kerugian yang berlipat. Oleh karena itu, masalah pengelolaan sosial dan lingkungan untuk saat ini tidak bisa menjadi hal marginal, ditempatkan pada tahap kuratif atau aspek yang tidak dianggap penting dalam beroperasinya perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (Csr), merupakan aspek penting yang harus dilakukan perusahaan dalam operasionalnya. Hal tersebut bukan semata-mata memenuhi peraturan dalam Undang-Undang no. 40 Pasal 74 tahun 2007, melainkan secara logis terdapat hukum sebab-akibat, di mana ketika operasional perusahaan memberikan dampak negatif, maka akan muncul respon negatif yang jauh lebih besar dari masyarakat maupun lingkungan yang dirugikan.

resulted in the contamination of the sea which reduced fish catches and declined the quality of local public health caused by the operation of PT newmont Minahasia raya (nMr) was not only a national, but an international issue. similarly, violent conflicts that occurred due to environmental pollution and social problems related to operations performed by PT Caltex Pacific indonesia (CPi) in Duri, riau Province, where people sued for compensation up to the national parliament related to negative impact of the company’s operations on the increasingly deteriorating economic, health and environmental conditions.

if viewed from some of the above cases, the social and environmental issues that are not properly regulated by a company turns to create a very large impact, even goals for profit in the business aspects instead turn into doubled losses. Therefore, the management of social and environmental issues for the time being cannot be a marginal thing, placed on curative stages or aspects that are not considered important in the operation of the company. Corporate social responsibility (Csr) is an important aspect that should be implemented in a company’s operation. it is not merely complying with the regulations in Law no. 40 Article 74 of 2007, but logically there is the law of causality, where when the company’s operation has a negative impact, a larger negative response will come from the public as well as the environment that are harmed.

There are at least three important reasons why companies should implement Csr. First, a company is part of the community and therefore it is natural that it considers the interests of society. Companies should be aware that they are operating in a single order of society. A social

Page 229: A Journey To Gold

220 A Journey To Gold

setidaknya terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan harus melaksanakan Csr. Pertama, perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal-balik atas penguasaan sumber daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, di samping sebagai kompensasi sosial karena timbul ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat.

Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, setidaknya izin untuk melakukan operasi yang sifatnya kultural. Wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan.

Ketiga, kegiatan Csr merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindarkan konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dari dampak operasional perusahaan atau akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan.

Pandangan Perusahaan Terhadap CSRsETiAP perusahaan memiliki cara pandang yang berbeda terhadap Csr, dan cara pandang inilah yang bisa dijadikan indikator kesungguhan perusahaan tersebut dalam melaksanakan Csr atau hanya sekadar membuat pencitraan di

activity serves as compensation or mutual efforts over the control of natural resources or economic resources by companies that sometimes are expansive and exploratory, as well as social compensation for inconveniences (discomfort) arising in the community.

secondly, businesses and the public should have a relationship that is symbiotic mutualism in nature. To get the support of the community, at least a permission to perform operations that are cultural. it is normal when a company is also required to make a positive contribution to the community, so a harmonious relationship can be created, and even a leverage of the company’s image and performance.

Thirdly, Csr activities are one way to reduce or even avoid social conflicts. Potential conflicts can come due to the impact of the company’s operations or due to structural and economic disparities that arise between the community and the components of a company.

The Company’s view towards CSREVErY company has a different perspective on Csr, and this perspective can be an indicator of the company’s seriousness in implementing Csr or just simply create an image in the community. At least, there are three categories of a company’s paradigm in implementing Csr programs. First, mere lip service and compulsion, meaning that Csr is practiced more as external factors, both due to controlling the social-driven aspects as well as controlling the environmental-driven aspects. it means that the fulfillment of social responsibility is more out of necessity due to demands rather than volunteerism. next is controlling reputation-driven aspects, namely the motivation of the implementation of Csr to boost the company’s image. Many

Page 230: A Journey To Gold

A Journey To Gold 221

masyarakat. setidaknya, terdapat tiga kategori paradigma perusahaan dalam menerapkan program Csr. Pertama, sekadar basa basi dan keterpaksaan, artinya Csr dipraktikkan lebih karena faktor eksternal, baik karena mengendalikan aspek sosial (social driven) maupun mengendalikan aspek lingkungan (environmental driven). Artinya pemenuhan tanggung jawab sosial lebih karena keterpaksaan akibat tuntutan daripada kesukarelaan. Berikutnya adalah mengendalikan reputasi (reputation driven), yaitu motivasi pelaksanaan Csr untuk mendongkrak citra perusahaan. Banyak korporasi yang sengaja berupaya mendongkrak citra dengan memanfaatkan peristiwa bencana alam seperti memberi bantuan uang, sembako, medis dan sebagainya, yang kemudian perusahaan berlomba menginformasikan kontribusinya melalui media massa. Tujuannya adalah untuk mengangkat reputasi.

Di satu sisi, hal tersebut memang menggembirakan, terutama dikaitkan dengan kebutuhan riil atas bantuan bencana dan rasa solidaritas kemanusiaan. namun, di sisi lain, fenomena ini menimbulkan tanda tanya terutama dikaitkan dengan komitmen solidaritas kemanusiaan itu sendiri. Artinya, niat untuk menyumbang masih diliputi kemauan untuk meraih kesempatan untuk melakukan publikasi positif, semisal untuk menjaga atau mendongkrak citra korporasi.

Kedua, sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance). Csr diimplementasikan karena memang ada regulasi, hukum dan aturan yang memaksanya. Misalnya, karena ada kendali dalam aspek pasar (market driven). Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan Csr ini menjadi tren seiring dengan maraknya

corporations are deliberately trying to boost the image by utilizing natural catastrophic events such as giving aids in the form of money, food, medicines, and so on, and then companies raced to inform their contribution through the mass media. The goal is to elevate their reputation.

On the one hand, it is encouraging, particularly associated with the real needs of disaster relief and a sense of human solidarity. However, on the other hand, this phenomenon raises a question mark, especially associated with the commitment of human solidarity itself. That is, the intention to donate is still filled with the will to seize the opportunity to make positive publicity, such as to maintain or boost the corporate image.

second, in an effort to fulfill obligations (compliance). Csr is implemented because there are regulations, laws and rules that are enforced. For example, because there is control in the market-driven aspects. The awareness about the importance of implementing Csr is becoming a trend in line with the rise of global public awareness of the products that are environmentally friendly and manufactured with attention to social norms. As of this moment, European banks regulate in matters of loans that are only given to companies that properly implement Csr. in addition, some exchanges have applied the index that includes categories of shares of companies that had applied Csr, such as the new York stock Exchange currently has the Dow Jones sustainability index (DJsi) for companies that are categorized to have Csr values. For CPO exporting companies currently are required to have a certificate of sustainability roundtable Palm Oil (rsPO), which requires a program of community development and nature conservation.

Page 231: A Journey To Gold

222 A Journey To Gold

kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial. seperti saat ini, bank-bank di Eropa mengatur regulasi dalam masalah pinjaman yang hanya diberikan kepada perusahaan yang mengimplementasikan Csr dengan baik. selain itu, beberapa bursa sudah menerapkan indeks yang memasukan kategori saham-saham perusahaan yang telah mengimplemantasikan Csr, seperti new York stock Exchange saat ini memiliki Dow Jones Sustainability Index (DJsi) bagi perusahaan-perusahaan yang dikategorikan memiliki nilai Csr. Bagi perusahaan eksportir CPO saat ini diwajibkan memiliki sertifikat Roundtable Sustainability Palm Oil (rsPO) yang mensyaratkan adanya program pengembangan masyarakat dan pelestarian alam.

selain market driven, dorongan lain yang yang sanggup memaksa perusahaan untuk mempraktikkan Csr adalah adanya penghargaan-penghargaan (award) yang diberikan oleh segenap institusi atau lembaga. Misalnya penghargaan Csr bertaraf regional maupun global, Padma (Pandu Daya Masyarakat) yang digelar oleh Kementerian sosial, dan PrOPEr (Program Pemeringkatan Kinerja Perusahaan) yang dihelat oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Ketiga, bukan sekadar kewajiban (compliance), tetapi lebih dari sekadar kewajiban (beyond compliance) atau compliance plus. Diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam (internal driven). Perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan juga

Besides being market driven, another push which could force the company to practice Csr is the presence of awards provided by many institutions or agencies. For example, regional and global Csr awards, Padma (Pandu Daya Masyarakat) held by the Ministry of social Affairs, and PrOPEr (Company Performance rating Program) held by the Ministry of Environment.

Third, not only an obligation (compliance), but more than a liability (beyond compliance) or compliance plus. implemented because there is a sincere impulse from within (internally driven). Companies have realized that their responsibility is no longer just an economic activity to create profit for the sake of business continuity, but also a social and environmental responsibility. The rationale: relying solely on the financial health of a company will not be able to guarantee sustainable growth. The eleven companies which Csr programs are discussed in this book are included in this category.

These eleven companies believe that a Csr program is an investment for growth and sustainability of a business. That is, Csr is no longer seen as a cost center, but a profit center in the future. The logic is that if Csr is omitted, then an incident occurs, then the cost to overcome the risk is much greater than the value to be saved from the Csr budget allocation itself. not to mention the non-financial risks that adversely affect the corporate image and public confidence in the company.

Thus, for the eleven companies that are discussed earlier, Csr is no longer just a sideline activity that can be sacrificed if necessary in order to achieve efficiency, but Csr is the corporate life. Csr has entered into the heart of corporate strategy. Csr is addressed strategically by

Page 232: A Journey To Gold

A Journey To Gold 223

tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dasar pemikirannya: menggantungkan semata-mata pada kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan. Kesebelas perusahaan yang dibahas program-program Csr-nya dalam buku ini termasuk dalam kategori ini.

Kesebelas perusahaan tersebut meyakini bahwa program Csr merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) usaha. Artinya, Csr bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya (cost center), melainkan sentra laba (profit center) di masa yang akan datang. Logikanya adalah bila Csr diabaikan, kemudian terjadi insiden, maka biaya untuk mengatasi risikonya jauh lebih besar ketimbang nilai yang hendak dihemat dari alokasi anggaran Csr itu sendiri. Belum lagi risiko non-finansial yang berpengaruh buruk pada citra korporasi dan kepercayaan masyarakat pada perusahaan.

Dengan demikian, bagi kesebelas perusahaan yang dibahas di muka, Csr bukan lagi sekadar aktivitas tempelan yang kalau terpaksa bisa dikorbankan demi mencapai efisiensi, namun Csr merupakan nyawa korporasi. Csr telah masuk ke dalam jantung strategi korporasi. Csr disikapi secara strategis dengan melakukan inisiatif Csr dengan strategi korporasi. Caranya, inisatif Csr dikonsep untuk memperbaiki konteks kompetitif korporasi yang berupa kualitas bisnis tempat korporasi beroperasi, yang pada gilirannya membuat perusahaan dapat menyemai kebajikan dan melindungi lingkungan.©

implementing Csr initiatives with a corporate strategy. The trick is by conceptualizing the Csr initiative to improve the competitive context in the form of business quality of the place where a company operates, which in turn makes the company able to sow virtues and protect the environment.©

Page 233: A Journey To Gold

Kementerian Lingkungan Hidup

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran LingkunganJalan D.I. Panjaitan Kav.24 Kebon Nanas, Jakarta Timur, Gedung B, Lantai IVTelp/Fax. (021) 8520886Email : [email protected]

Buku ini dicetak di atas kertas ramah lingkunganThis book is printed on environmentally friendly paper