918cbd01 perk gonad sidat

Upload: arif-yanuar-setiawan

Post on 20-Jul-2015

89 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/17/2018 918CBd01 Perk Gonad Sidat

    1/5

    Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 8, Nomor 1, Juni 2008

    PERKEMBANGAN GONAD lKAN SIDAT (Anguilla marmorata) DI DANAU POSO[Gonads development of eels (Anguilla marmorata) in Lake Poso]

    Gadis Sri Haryani, Lukman, dan TriyantoPusat Penelitian Limnologi LlPl

    ABSTRACTThe gonads condition of eels (Anguilla marmorata) in Lake Poso was studied. The aim of this research is to identify gonadsdevelopment of eel in Lake Poso and estuary of Poso River. Based on histological analyses of the gonad, eels collected in the LakePoso and in the estuary were in the early vitellogenic stage, and the GSI (Gonadosomatic index) value ranged between 0.60 -4.40%. Development stage of female gonads showed four stages: chromatin nucleolar, perinucleolar, cortical alveoli and vitellogenic.The male gonads showed only pre-spermatogenic stage which contains only spermatogonia. Next stages should be reached duringdown stream migration to the deep sea.Key words: gonads, vitelogcnetic, gonadosomatic index.

    PENDAHULUANBerdasarkan tipe seksualnya, ikan sidat

    tergolong kelompok tipe gonokorisme yang tidakterdiferensiasi, Artinya, kondisi seksual bergandayang pada tahap juvenil gonadnya tidak mempunyaijaringan yangjelas status jantan atau betina (Effendie,1997). Gonad tersebut kemudian berkembang menjadisemacam ovarium. Setelah keadaan ini, setengah dariindividu ikan-ikan itu gonadnya menjadi ovarium dansetengahnya lagi menjadi testes. Gonokoris yangdemikian dinamakan gonokoris tidak berdiferensiasi,yang keadaannya tidak stabil dan dapat terjadiinterseks spontan. Pada mas a leptochephalus, gonadsidat belum dapat dipastikan apakah jenis jantan ataubetina. Jenis kelamin sidat dapat dibedakan setelahmencapai dewasa. Pada sidat betina, gonad akanberkembang menjadi ovarium dan testesnya tidakberkembang sempurna. Sebaliknya pada sidat jantan,testes akan berkembang sempuma dan ovariurn tidakberkembang.

    Danau Paso dan Sungai Paso memilikipotensi perikanan khususnya ikan sid at yang cukuptinggi. Estimasi produksi sidat hasil tangkapan padatahun 1970~an mencapai 22 - 54 toni tahun. Hal inididasarkan pada jumlah alat tangkap yang terpasangdi Sungai Poso mencapai 20 - 25 unit dan dari hasiltangkapan per alat per malam (Sarnita, 1973). Padatahun 1990 - 1995, produksi rata-rata sidat di perairanini, pada puncak musirn penangkapan yaitu antarabulan Januari - Juni (musim hujan) berkisar antara1,75 - 9,83 ton/bulan, atau rata-rata 5,50 ton/bulan,

    Produksi sidat pada tahun 1990 mencapai 41,5 ton,dan pada tahun 1996 menurun hingga 29,1 ton(Laporan Dinas Perikanan DT II Paso; dalam Haryani,1998). lkan sidat di perairan Poso bermigrasi untukreproduksi dari Danau Poso ke Teluk Tomini, Tingkatruaya sidat dewasa dari Danau Poso menuju lautberkisar antara 0 - 323 ekoribulan, atau rata-rata 138ekoribulan pada tahun 2001 (Sugeha et al., 2006).Tingkat ruaya tertinggi terjadi pada bulan April,sedangkan pada bulan-bulan September dan Oktobertidak tercatat adanya sidat beruaya. Pada ikan sidat diDanau Poso, dilakukan penelitian untuk mengetahuikondisi perkembangan gonad sebagai bagian dariproses reproduksi, yang merupakan informasi dasardalam pengelolaan perikanan sidat di Danau Poso,Dengan demikian diharapkan perikanan sidat di DanauPaso dapat tetap berlangsung dengan baik,

    BAHAN DAN METODEPenelitian dilaksanakan di perairan Danaudan Sungai Poso, Sulawesi Tengah pada bulan April,Jull dan September 2007. Lokasi penelitian tersebar dilima lokasi yaitu: (1) Pendolo di bagian selatan danau,(2) SolokaiaIMeko, di tepi barat perairan danau, (3)Tentena di bagian utara danau (outlet danau), (4)Pandiri mewakili wilayah tengah Sungai Poso, dan (5)Poso Pesisir yang merupakan muara Sungai Poso.

    Ikan sidat ditangkap dengan berbagai alattangkap seperti: perangkap (pagar), bubu, pancing, danjala, Ikan sidat yang tertangkap diukur panjang total,ditimbang berat tubuh, berat gonad dan berat hati,

    35

  • 5/17/2018 918CBd01 Perk Gonad Sidat

    2/5

    Gadis Sri Haryani, Lukman, dan Triyanto _ Perkembangan gonad ikan sidat (Anguilla marmorate} di Danau Poso

    Perkembangan gonad diamati secarakuantitatif maupun kualitatif. Perkembangan gonadsecara kuantitatif digunakan Gonadosomatic Index(GSI) danHepatosomatic Index (HSI) yang dinyatakandalam persen (Htun-Han, 1978; Delahunty & DeVlaming, 1980), yaitu:

    OSI Berat gonad x 100%Berat tubuh

    HSI Berat hati x 100%Berattubuh

    Perkembangan gonad secara kualitatifdigunakan metode histologis, Contoh gonad dan hatidiambil dan diawetkan dalam larutan bouin alkoholselama 24 jam, kemudian di dehidrasi menggunakanlarutan alkohol dengan kadar yang meningkat.Sebelum dimasukkan ke dalam parafin, contohdijemihkan dengan larutan butanol! 00%. Pembuatanpreparat digunakan mikrotom tipe Microm HM 310dengan tebal irisan 5 - 7 um , dan diwarnai denganperwarnaan Hematoxylin & eosin (HE). Pengamatandan pengambilan mikrografpreparat dilakukan denganmenggunakan mikroskop Nikon tipe Diphot 300.Pengukuran diameter oosit dilakukan denganmenggunakan mikrometer okuler.

    Perkembangan OvariPerkembangan dari oogonia sampai dengan

    oosit matang melalui beberapa tahapan, umumnyaberkisar antara 4 - 6 tahapan. Herianti (2005)memberikan tahapan pertumbuhan ovari ikan sidatberdasarkan Wallace & Selman dalam Takashima danHibiya (1995) dalam enam fase perkembangan yangdicirikan perkembangan oosityakni:1 . Fase kromatin nukleolus: ditandai sebuah

    nukleus yang terlihat kompak dengan satunukleolus yang relatifbesar, ukuran folikel relatifkecil dan sitoplasma terpulas zat warn a dengankuat mencirikan ovarium masih belumberkembang.

    2 Fase perinukleoler: ditandai adanya nukleus danbeberapa nukleoli kecil pada tepi nukleoplasma.3. Fase kortikal-alveoli: ditandai adanya butir-butirlipid disekitar vesikula germinalis. Ukuran oositrelatifIebih besar

    36

    4. Fase vitelogenik: ditandai dengan sitoplasma yangdidominasi oleh butiran-butiran lemak.

    5. Maturasi6. OvulasiPerkembangan Testes

    Testes ikan sidat seperti kebanyakan ikanteleost terdiri atas sepasang lobular yang berisilobular-lobular. Lobular-lobular in i dipisahkan olehlapisan tipis yang disebut connective tissue. Tahapperkembangan testikular umumnya ditentukanberdasarkan proporsi spermatosit (primer dansekunder), spermat id dan spermatozoa. Menurut Blazer(2002) fase testikular adalah sebagai berikut.:1 . pre-spermatogenik atau regresi testes: dieirikan

    lobular hanya berisi spermatogonia2. awal spermatogenik: dimana spermatosit dan

    spermatid mendominasi3. mid-spermatogenik: ditandai proporsi yang sarna

    dad spermatosit, spermatid dan spermatozoa4. akhir spermatogenik: ditandai adanya semua

    tingkatan namun spermatozoa dominan5. Pasea pemijahan.HASILDAN PEMBAHASAN

    Sebanyak 38 ikan sidat tertangkap di limalokasi dengan menggunakan beberapa macam alattangkap seperti waya masapi (pagar perangkap),pukat, bubu dan alat paneing. Ukuran ikan sidatberukuran panj ang total antara 58 - 105 em, dan berattubuh420-3500 gram.

    Berdasarkan pengamatan morfologi gonadikan sidat berbentuk lamela atau pita berwarna merahmuda sebanyak satu pasang yang memanjang padadinding dorsal abdominal. Nilai GSI dan HSI sesuaidengan lokasi dan waktu disaj ikan pada Tabe1I.

    . Nilai GSI ikan sidat dari bulan April sampaiSeptember berkisar antara 0,06 - 4,40%. Nilai GSImenggambarkan tingkat perkembangan gonad ikanyang semakin tinggi dengan berjalannya waktu.Namun demikian nilai GSI yang terendah didapatkanpada sidat yang tertangkap di muara sungai Poso.Berat gonadnya sangat kecil 0,06% dibandingkansidat yang tertangkap di Tentena berat gonadmeneapai 132,1 gram. Hal ini disebabkan sidat yang

  • 5/17/2018 918CBd01 Perk Gonad Sidat

    3/5

    Jurnal Iktiologi Indonesia, Volume 8, Nomor I, Juni 2008

    Tabell. Waktu, lokasi, nilai GSI dan HSI ikan sidat posoNo. Waktu Lokasi Jumlah lkan GSI (%) HSI (%)Pen~amatan (Ekor)

    PendoloApril Pandiri 8 0.60-2.69 0.63 -1.08TentenaPendoloTentena 20 0.10-2.75 0.70 -1.69Juli SolokaiaMuaraSolokaia3 September Tentena 10 0.06-4.40 1.20- 1.97Muara

    ada di muara tersebut belum memasuki masareproduksi dan tidak daIam proses migrasi ke Iautdan kemungkinan baru akan bermigrasi ke danau.

    Ikan sidat dari Tentena dengan berat gonadsemakin besar, kematangan oosit pun semakin tinggi.Nilai indeks kurang dari 1% pada ikan sidat yangdidapatkan menggambarkan gonad baru akanmemasuki tahap awal berkembang (earlyvittelogenic). Hal ini sesuai dengan hasil analisishistologi yang memperlihatkan adanya sel-sel oositmuda pada fase kromatin nukleous. Ikan sidat yangmemiliki gonad yang sudah mulai berkembang, nilaiGSI > 1%, ovari didominasi oosit fase vitelogenik.Pada ikan sidat Eropa yang sedang migrasireproduksi ke Iaut (disebut ikan sidat perak)ditemukan gonad yang berisi oosit pada tahap awalvitelogenesis dengan nilai GSI antara 1 - 2%,sedangkan pada ikan sidat jantan testesnya hanyaberisi sel-sel gonia dengan nilai GSI 0, I% (Dufour,1994) . Sidat yang tertangkap di Tentena umumnyamemiliki ukuran rata-rata yang lebih besar dibandingsidat dari lokasi lainnya, yang merupakan sidat yangsiap memijah karena tertangkap saat beruaya ke laut.Di Pendolo dan Solokaia, sidat memiliki ukuran rata-rata Iebih kecil daripada sidat Tentena. Kedua lokasiini merupakan inlet dan berada di hulu Danau Paso,sehingga sidat-sidat yang tertangkap urnumnya belumpada masa reproduksi. Sementara itu di Muara, yangmerupakan lintasan ruaya baik ruaya ke huiu maupunke hilir, tampaknya sidat yang tertangkap adalah sidat-sidat yang hendak beruaya ke huIu (danau).

    OvariPada ikan sidat betina yang tertangkap mulai

    dari Danau Poso sampai ke muara, perkembangangonad bervariasi dari tahap 1- 4; yakni fase kromatinnucleolus (1), fase perinukleoler (2), fase kortikalalveoli (3) sampai fase vitelogenik (4) (Gambar 1).Keempat fase terse but didapatkan pada ikan sidatyang tertangkap pada bulan April, Juli dan September.Diameter oosit bervariasi antara 0,035 -0,155 rom.

    Ikan sidat Pandolo dan Solokaia memilikioosit dengan tingkat kematangan awal, yang ditandaibanyaknya oosit yang masih muda (fase kromatin-nukleolus dan fase perinukleoler) dengan beberapanukleolus pada nukleus (germinal vesikula). Padasidat baik di Pandolo, Solokiai dan Tentena jugadidapatkan ovari yang didominasi oosit fase kortikalalveoli dimana pada sitoplasma mulai terdapatgranula lipid.

    Tingkat kematangan oosit ikan sidat diTentena umumnya lebih tinggi (fase vitelogenik)dibandingkan ikan sidat dari Pandolo, ditandai dengandominasi oosit vitelogenik dan granula lipid telahmencapai bagian tengah atau memenuhi sitoplasmaoosit (Gambar 2 dan 3).

    TestesTestes ikan sidat seperti kebanyakan ikan

    teleost terdiri atas sepasang lobular yang berisilobular-lobular. Lobular-lobular ini dipisahkan olehlapisan tipis yang disebut connective tissue. Tahapperkembangan testikular umumnya ditentukanberdasarkan proporsi sperrnatosit (primer dansekunder), spermatid dan spermatozoa.

    37

  • 5/17/2018 918CBd01 Perk Gonad Sidat

    4/5

    Gadis Sri Haryani, Lukman, dan Triyanto - Perkembangan gonadIkan sidat (Anguilla marmorata) di Danau Poso

    Gambar. 1 . A. Irisan ovari sidat Kolokaia pada Fase kromatin nukleolusB. Irisan ovari ikan sidat Tentena Fase Perinukleoler

    2A.Perbesaran lOx 10 B.IO x 40Gambar 2. Irisan Ovari sidat Tentena (1. Nukleus, 2. lipid)

    Gambar 3. Testes ikan sidat j antan fase pre-spermatogenik didominasi spermatogonia (lOx 40 dan lOx 10)

    Menurut Miura et al. (2002), ikan sidatjantanselama di perairan tawar, spermatogenesis terhentipada tahap belum masak (immature) sebelurn memulaispermatogonia proliferasi. Spermatogenesis terjadipada saat sidat jantan melakukan migrasi hilir ke laut.Ikan sidatjantan di Muara Poso menunjukkantahap perkembangan fase pre-spermatogenik dimanaspermatogonia mendominasi lobular (Gambar 3).

    38

    Menurut beberapa literatur spermatogenesis ikan sidatjantan terhenti pada tahap spermatogonia proliferasi.Kondisi ini diekspresikan oleh SPS di sel sertoli padasat ikan sidat di perairan tawar. Ketika ikan sidatbermigrasi ke laut maka spermatogenesis dimulai danmencapai tingkat kematangan gonad. Hal ini sesuaidengan nilai GSI ikan sidatjantan yang hanya 0,06%berarti belurn berkembang.

  • 5/17/2018 918CBd01 Perk Gonad Sidat

    5/5

    KES IMPULANPada ikan sidat betina yang bennigrasi mulai

    dari Danau Poso sampai ke muara, perkembangangonad bervariasi dari tahap fase kromatin nukleolus,fase perinukleoler, fase kortikal alveoli sampai fasevitelogenik. Ke empat fase tersebut didapatkan padaikan sidat yang tertangkap pada bulan April, Juli, danSeptember. Diameter oosit berkisar antara 0,035 - 0,155mm. Ikan sidat jantan di Poso pada masa pra pemijahanmenunjukkan tahap fase pre-spermatogenik denganspermatogonia mendominasi lobular.

    DAFfARPUSTAKABlazer, V.S. 2002. Histopathological assessment of

    gonadal tissue inwild fishes. Fish Physiologyand Biochemistry, 26: 85-10 I.

    Delahunty G. & v.L. de Vlaming, 1980, Seasonalrelationships of ovary weight, liver weight andfat stores with body weight in the goldfish,Carassius auratus (L.).J. Fish Bio!., 16:5-13

    Dufour, 1994, Neuroendocrinologie de la reproductionde l'anguille: de la recherche fondamentaleaux problemes appliques, Bull. Fr. PechePiscic., 1(335): 187-211

    Effendie, M.L 1997. Biologi Perikanan, YayasanPustaka Nusatama, Yogyakarta, 163 p.

    Jurnal lkiiologi Indonesia, Volume 8, Nomor 1 , Juni 2008

    Gadis Sri Haryani. 1998. Kajian aspekreproduksi IkanSidat (Anguilla marmorata)pada mas amigrasi di danau Poso, Sulawesi Tengah.Limnotek, 5 (1): 51-60.Herianti Isnani, 2005. Rekayasa lingkungan untukmemacu perkembangan ovarium ikan sidat(Anguilla bicolor). Oseanologi danLimnologi di Indonesia 37: 25-4.

    Htun-Han M., 1980, The reproductive biology of thedab Limanda limanda (L.) in The North Sea:Gonosomatic Index, Hepatosomatic Indexand Condition Factor, J. Fish. Bio!., 13: 369-378.

    Miura, T. , Miura C., Konda Y ., Yamauchi K. 2002.Spermatogenesis-preventing substance inJapanese eel. Development 129 (11): 2689-2699.

    Sugeha, H. Y., J. Aoyama, & K. Tsukamoto, 2006,Downstream Migration of Tropical AnguillidSilver Eels in the Poso Lake, Central SulawesiIsland, Indonesia, Prosiding SeminarNasional Limnologi 2006.

    Takashima F. & Hibiya T., 1995. An Atlas of FishHistology: Normal and PathologicalFeatures. 2nd ed. Tokyo; Ko dansha;Stuttgart; New York. 195 p.

    39