9-9-1-pb (2)

13
   PEMANFAATAN IMAGE CITRA SATELLITE GOOGLE EARTH UNTUK KELERENGAN ( STUDI KASUS: KOTA SOLOK) Faisal Ashar 1  dan Asmiwarti 2  ABSTRAK Para peneliti terkadang terbentur pada memperoleh data dasar seperti peta topografi atau peta kontur. Dimana data ini susah untuk mendapatkannya melalui instansi yang berwenang atau membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta waktu yang lama untuk melakukan pengukuran secara langsung. Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat membantu peneliti dalam memperoleh data atau peta dasar guna melakukan analisis. Dimana aplikasi google earth yang gratis telah memiliki informasi DEM yang dapat di download dengan software AutoCAD Civil 3D dan hasil ini berupa data kontur yang kemudian di olah dengan AutoCAD Land Desktop. Analisis yang dilakukan adalah analisis elevasi atau ketinggian dan analisis kelerengan atau slope. Berdasarkan hasil analisis Kota Solok memiliki kawasan yang relative datar dengan klasifikasi datar adalah 41.7% dan Landai 21.8%, yang melingkupi area hampir 9500 Ha. Ha l ini menunjukkan Kota Solok memiliki potensi untuk pert anian berupa sawah. Diyakini teknik atau metoda ini bermanfaat bagi bidang pertanian dalam memperoleh data dan menganalisis lahan. PENDAHULUAN Dalam penelitian-penelitian yang berkaitan dengan analisis lahan seperti pemetaan lahan kritis, konservasi lahan, analisis DAS dan lainnya memerlukan peta topografi sebagai peta dasar. Dimana peta Topografi adalah sebuah peta rupa bumi yang memiliki informasi jenis tutupan lahan, seperti; jalan, sungai, danau, sawah, lading, dan dilengkapi dengan garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan semua titik yang memiliki ketinggian yang sama di muka bumi, diatas atau di bawah datum tertentu dimana garis kontur tersebut tidak berpotongan. Dari peta kontur, akan dapat dilihat tingkat kerapatan dari garis kontur tersebut, yang mana semakin rapat garis kontur menyatakan kawasan tersebut semakin curam dan akan datar jika jarak antar garis kontur berjauhan. Oleh karena itu dari peta kontur kita dapat melakukan analisis kelerengan dengan memperoleh klasifikasi kelerengan. Memperoleh peta topografi atau peta kontur ( gambar 1 ) tidaklah mudah, dan jika melakukan pengukuran langsung di lapangan akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, perlu dipikirkan sumber-sumber alternative untuk mendapatkan data peta ini. internet saat ini mendapatkan tempat dan perhatian yang penuh bagi semua umat manusia di dunia, terutama di bidang penelitian dan pendidikan. Sangat banyak sumber ( source ) yang bisa di peroleh dan di olah dari Media Internet ini.       

Upload: cut-ayu-tiara-sutari

Post on 17-Jul-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 1/13

 

82

PEMANFAATAN IMAGE CITRA SATELLITE GOOGLE EARTH UNTUK KELERENGAN

( STUDI KASUS: KOTA SOLOK)

Faisal Ashar1 dan Asmiwarti2 

ABSTRAK

Para peneliti terkadang terbentur pada memperoleh data dasar seperti peta topografi atau peta kontur. Dimanadata ini susah untuk mendapatkannya melalui instansi yang berwenang atau membutuhkan biaya yang tidaksedikit serta waktu yang lama untuk melakukan pengukuran secara langsung. Perkembangan teknologi informasisaat ini sangat membantu peneliti dalam memperoleh data atau peta dasar guna melakukan analisis. Dimanaaplikasi google earth yang gratis telah memiliki informasi DEM yang dapat di download dengan software AutoCAD

Civil 3D dan hasil ini berupa data kontur yang kemudian di olah dengan AutoCAD Land Desktop. Analisis yangdilakukan adalah analisis elevasi atau ketinggian dan analisis kelerengan atau slope. Berdasarkan hasil analisisKota Solok memiliki kawasan yang relative datar dengan klasifikasi datar adalah 41.7% dan Landai 21.8%, yangmelingkupi area hampir 9500 Ha. Hal ini menunjukkan Kota Solok memiliki potensi untuk pertanian berupa sawah.Diyakini teknik atau metoda ini bermanfaat bagi bidang pertanian dalam memperoleh data dan menganalisislahan.

PENDAHULUAN

Dalam penelitian-penelitian yang berkaitan dengan analisis lahan seperti pemetaan lahan kritis,

konservasi lahan, analisis DAS dan lainnya memerlukan peta topografi sebagai peta dasar. Dimana peta

Topografi adalah sebuah peta rupa bumi yang memiliki informasi jenis tutupan lahan, seperti; jalan, sungai,

danau, sawah, lading, dan dilengkapi dengan garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkansemua titik yang memiliki ketinggian yang sama di muka bumi, diatas atau di bawah datum tertentu dimana garis

kontur tersebut tidak berpotongan.

Dari peta kontur, akan dapat dilihat tingkat kerapatan dari garis kontur tersebut, yang mana semakin

rapat garis kontur menyatakan kawasan tersebut semakin curam dan akan datar jika jarak antar garis kontur

berjauhan. Oleh karena itu dari peta kontur kita dapat melakukan analisis kelerengan dengan memperoleh

klasifikasi kelerengan.

Memperoleh peta topografi atau peta kontur ( gambar 1 ) tidaklah mudah, dan jika melakukan

pengukuran langsung di lapangan akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar. Oleh

karena itu, perlu dipikirkan sumber-sumber alternative untuk mendapatkan data peta ini.

internet saat ini mendapatkan tempat dan perhatian yang penuh bagi semua umat manusia di dunia,

terutama di bidang penelitian dan pendidikan. Sangat banyak sumber (source ) yang bisa di peroleh dan di olah

dari Media Internet ini.

1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Negeri Padang, http://faisalashar.net  

2Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Padang.

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 2/13

 

83

Gambar 1. Peta topografi dengan kontur garis

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Topographic_map_example.png 

Google Inc sejak tahun 2005 meluncurkan sebuah program aplikasi berbasis web dengan nama Google Earth.

Dimana dengan Google Earth ini memungkinkan kita untuk melakukan perjalanan dunia melalui dunia maya dan

melihat citra satelit, peta, medan (terrain), bangunan 3D, dan banyak lagi.

Gambar 2. Website Google Earth

(what is google earth, http://earth.google.com, 5 Oktober 2011).

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 3/13

 

84

Gambar 3. Aplikasi Googel Earth dan bola dunia

Data citra satellite yang di tunjukkan oleh aplikasi Google Earth telah dilengkapi dengan data koordinat,

baik dalam bentuk latituted longitude (lat-long) ataupun UTM (Universal Transver Mercator ). Selain itu juga telah

dilengkapi dengan data elevasi atau ketinggian muka bumi. Oleh karena itu Image Citra Satellite dari Google

Earth telah berisikan data DEM (Digital Elevation Model ). Dan dengan beberapa teknik tertentu, citra satelit ini

dapat di download lengkap dengan data permukaan atau data DEM-nya. Sehingga kita dapat mengolah data ini

menjadi peta kontur dan melakukan analisis lahan seperti kelerengan (slope analysis)

Kota Solok terletak pada posisi 0º32" LU - 1º45" LS, 100º27" BT - 101º41" BT dengan luas 57,64 km²

(0,14% dari luas Provinsi Sumatera Barat). Wilayah administrasi Kota Solok berbatasan dengan Kabupaten Solok

dan Kota Padang. Kota Solok memiliki peran sentral di dalam menunjang perekonomian masyarakat Kota Solok

dan Kabupaten Solok pada umumnya.

Topografi Kota Solok bervariasi antara dataran dan berbukit dengan ketinggian 390 dpl serta curah hujan

rata-rata 184,31 mm kubik per tahun. Terdapat tiga anak sungai yang melintasi Kota Solok, yaitu Sungai Batang

Lembang, Sungai Batang Gawan dan Sungai Batang Air Binguang. Suhu udara berkisar dari 26,1 °C sampai 28,9

°C. Dilihat dari jenis tanah, 21,76% tanah di Kota Solok merupakan tanah sawah dan sisanya 78,24% berupa

tanah kering. (Letak Geographis, http://www.solokkota.go.id/ di akses: 14 Oktober 2011).

Oleh karena itu, teknik memperoleh data dari Google Earth dan mengolah data tersebut menjadi hal

yang penting untuk di kaji lebih mendalam terutama untuk mendapatkan data kontur dari Kota Solok dan

klasifikasi kelerengannya.

TINJAUAN PUSTAKA

Peta adalah suatu gambaran rupa bumi yang diproyeksikan pada bidang datar dan dilengkapi dengan

skala. Peta (map ) berasal dari bahasa Yunani “mappa”, yang artinya taplak atau kain penutup meja. Pada

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 4/13

 

85

peta kontur dilengkapi dengan garis kontur yang juga di beri label ketinggian garis serta interval kontur setiap

kelipatan 5.

Gambar 4. Peta Topografi dan Kontur

Sumber: How to Read a Topographic Map, by Debra Ronca 

http://adventure.howstuffworks.com/outdoor-activities/hiking/how-to-read-a-topographic-map2.htm

Kelerengan (slope )

 /Kelerengan (slope ) sering dinyatakan dalam satuan Derajat dan Persen. DERAJAT adalah satuan yang

mungkin sudah sangat dipahami secara umum. Jika rata satuannya 0 derajat, jika miring tengah-tengah antara

rata dan tegak itu 45 derajat, dan jika bukit terjal satuannya 90 derajat. Lihat gambar dibawah ini:

Gambar 5. Sudut 0, 45 dan 90 derajat

PERSEN agak sering salah dipahami. Berapa persenkah 0o, 45o, dan 90o, tersebut? Definisi satuan

PERSEN dalam kelerengan adalan tangent dari kelerengan. Kita ambil contoh angka 45 o, maka Kelerengan 45o =

kelerengan x tan(45) satuan persen. Atau jika mau angkanya sudah dalam bentuk persen, maka tinggal

tambahkan angka 100 pada persamaan di atas menjadi : Kelerengan 45o = kelerengan 100 x tan(45) persen.

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 5/13

 

86

Tan α = a/b, jika sudut 45 derajat maka a=b, sehingga tan 45 = 1 = 100%

Gambar 6. Perbandingan Derajat dan Persenhttp://www.gistutorial.net/general/satuan-kelerengan-persen-vs-derajat.html

Membuat Peta Lereng dan Peta Kerja Kemampuan Tanah 

Membuat peta lereng dapat dilakukan dengan beberapa sumber data diantaranya dapat menggunakan

kontur, titik tinggi, ataupun menggunakan data DEM/SRTM. Secara teoritis, membuat peta kerja untuk Peta

Lereng bersumber dari Peta Topografi. Penarikan batas lereng pada peta dasar/lapang. Batas lereng dibuat

dengan mengukur jarak transisi kontur pada peta topografi:

Dimana:

D = jarak antara garis kontur

C1 = interval kontur (m)

L = lereng (dalam %)

S = besaran skala (contoh: untuk skala 1:5000, maka S = 5000)

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 6/13

 

87

Untuk transisi yang padat dihitung selisih antara 5 kontur, sedang yang jarang dihitung selisih antara 2

kontur, contoh: menghitung jarak transisi pada peta topografi skala 1:5000 dan interval kontur 2,5 m. Berdasarkan

rumus diatas diperoleh perincian jarak transisi setiap kelas lereng pada table berikut:

Tabel 1. Jarak transisi tiap kelas lereng

No. Kelas lereng Jarak Transisi (m)

1 0 – 3 %   16,67

2 3 – 5 % 10 – 16,67

3 5 – 8 % 6,25 – 10

4 8 – 15 % 3,3 – 6,25

5 15 – 25 % 2,0 – 3.3

6 25 – 40 % 1,25 – 2,0

7 > 40 % <1,25

(sumber: http://survei.pengukurantanah.com/2011/06/membuat-peta-lereng-dan-peta-kerja.html, 5 Oktober 2011)

DEM (Digital Elevation Model)

DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya

yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritme yang

mendefinisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991)

DEM merupakan suatu system, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessing, penyajian

informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi

spasial di wakili oleh nilai system koordinat horizontal Y dan karaktersitik medan di wakili oleh ketinggian medan

dalam system koordinat z (Frederic J. Doyle, 1991)

DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. Gambaran model relief rupa bumi tiga

dimensi (3D yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world) divisualisasikan dengan bantuan

teknologi computer grafis dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993)

(DEM, http://bone-geographical.blogspot.com/2010/12/digital-elevation-model-dem.html, 5 Oktober 2011

Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan di

buat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan

satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D.

Perusahaan Keyhole, Inc ini diambil oleh Google pada tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti

namanya menjadi Google Earth tahun 2005. Google Earth juga memiliki data model elevasi digital (DEM) yang

dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud agar kita dapat melihat Gunung-gunung

dalam tiga dimensi, daripada 2D di situs/program peta lainnya. (Google Earth,

http://id.wikipedia.org/wiki/Google_earth, 5 Oktober 2011)

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 7/13

 

88

AutoCAD Civil 3D dan Land Desktop

AutoCAD merupakan program penggambaran teknik yang diakui secara de facto oleh semua engineer .

Autodesk yang memproduksi software AutoCAD ini mengeluarkan beberapa aplikasi pendukung di bidang teknik,

misalnya AutoCAD Map untuk pemetaan, AutoCAD Civil 3D untuk aplikasi Teknik Sipil serta AutoCAD Land

Desktop untuk analisis lahan. Saat ini AutoCAD telah sampai pada versi 2012. Pada software AutoCAD Civil 3D

memiliki fasilitas untuk meng-import image dari Google Earth dan tidak hanya image, surface atau data DEM dari

image tersebut juga dapat di download dari software ini. Sedangkan dengan Land Desktop, dapat menganalisis

hampir semua bentuk analisis lahan, seperti: analisis aliran air, Analisis Elevasi, Analisis kelerengan (slope),

analisis DAS (watershed), dan membuat profil lintasan. Untuk Klasifikasi kemiringan lereng dan skor untuk

masing-masing kelas berdasarkan kepada SK Dirjen RRL No. 041/KPTS/V/1998 yang ditunjukkan pada table 1.

Tabel 2. Klasifikasi Lereng dan Skoringnya Untuk Penentuan Lahan Kritis

Kelas Kemiringan Lereng

(%)

Skor

Datar < 8 5

Landai 8 – 15 4

Agak Curam 16-25 3

Curam 26-40 2

Sangat Curam >40 1

Sumber: SK Dirjen RRL No. 041/KPTS/V/1998

BAHAN DAN METODA

Dalam kajian ini membutuhkan Software Google Earth terbaru yang dapat di download gratis di internet.

Kemudian dibutuhkan dua software CAD dari Autodesk seperti: AutoCAD Civil 3D dan AutoCAD Land Desktop.

Langkah pertama adalah membuka aplikasi Google Earth, dan tampilkan kawasan Kota Solok atau kawasan yang

akan di ambil data image dan surface-nya.

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 8/13

 

89

Gambar 7. Kawasan Kota Solok pada Google Earth

Gambar 8. Tampilan Software AutoCAD Civil 3D

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 9/13

 

90

Pada saat bersamaan, juga di buka software AutoCAD Civil 3D, lakukan pengaturan proyeksi bumi serta

datumnya, dimana untuk kawasan Kota Solok, setting projection UTM WGS 84 Zona 47 South.

Gambar 9. Pengaturan proyeksi bumi dan datum

Langkah berikutnya adalah dari menu File – Import – pilih Import Google Earth Image and Surface…

Tunggu beberapa saat, setelah itu citra satellite seperti yang ditampilkan dalam Google Earth akan pindah ke

AutoCAD Civil 3D dengan warna hitam putih.

Gambar 10. Data Image dan Surface pada AutoCAD Civil 3D

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 10/13

 

91

Tampilan surface dari AutoCAD Civil 3D dapat menampilkan secara langsung garis kontur, elevasi, kelerengan,

dan DAS, namun untuk melakukan perobahan dan pengeditan dilakukan dengan AutoCAD Land Desktop

Gambar 11. Tampilan garis kontur pada AutoCAD Civil 3D

Melalui software AutoCAD Land Desktop, garis kontur diatas di potong berdasarkan batas administrasi Kota

Solok.

Gambar 12. Garis Kontur dan Image Satellite Kota Solok 

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 11/13

 

92

Gambar 13. Garis kontur Kota Solok 

Selanjutnya dapat dilakukan analisis lahan, misalnya analisis elevasi, dan menampilkan hasil analisisnya.

Berdasarkan hasil analisis, elevasi terendah Kota Solok adalah 376 meter dan tertinggi 1540 meter dari

permukaan laut. Lebih dari 50% Kota Solok di dominasi oleh lahan dengan elevasi 376-608 mdpl seluas

79308309.59 m2 atau 7930.8 Ha.

Gambar 14. Data Ketinggian atau Elevasi Kota Solok 

Gambar 15. Data Analisis Kelerengan (slope)

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 12/13

 

93

Untuk analisis kelerengan Kota Solok, klasifikasi berdasarkan SK Dirjen RRL No. 041/KPTS/V/1998 sehingga

diperoleh hasil bahwa Kota Solok memiliki lahan yang datar dan landai sekitar 60% (± 9465 Ha) dan sisanya 40%

adalah lahan yang curam. Hasil analisis AutoCAD Land Desktop menunjukkan nilai maksimal dari kelerengan

adalah 1000, dimana data kelerengan maksimal adalah tidak berhingga ( ~).

Tabel 3. Hasil Analisis Kelerengan Kota Solok 

Kelas Kemiringan Lereng

(%)

Percent

(%)

Luas (m2)

Datar < 8 41.7 62114041.82

Landai 8 – 15 21.8 32537181.24

Agak Curam 16-25 21.6 32122847.90

Curam 26-40 12.4 18442139.75

Sangat Curam >40 2.6 3825635.36

KESIMPULAN DAN SARAN

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat membantu peneliti dalam memperoleh data atau peta

dasar guna melakukan analisis. Dimana aplikasi google earth yang gratis telah memiliki informasi DEM yang

dapat di download dengan software AutoCAD Civil 3D dan hasil ini berupa data kontur yang kemudian di olah

dengan AutoCAD Land Desktop. Analisis yang dilakukan adalah analisis elevasi atau ketinggian dan analisis

kelerengan atau slope.

Berdasarkan hasil analisis Kota Solok memiliki kawasan yang relative datar dengan klasifikasi datar

adalah 41.7% dan Landai 21.8%, yang melingkupi area hampir 9500 Ha. Hal ini menunjukkan Kota Solok memilikipotensi untuk pertanian berupa sawah,ladang dan sebagainya

Diharapkan teknik atau metoda ini bermanfaat bagi dunia pertanian dalam memperoleh data dan

menganalisis lahan. Dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan dengan software AutoCAD Civil 3D dan Land

Desktop ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arman Saputra, Digital Elevation Model (DEM), http://bone-geographical.blogspot.com/2010/12/digital-

elevation-model-dem.html, 14 Oktober 2011

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), http://geospasial.bnpb.go.id , 5 Oktober 2011

Darius Puas, Jalan dalam langkah Land Desktop dan Civil Design, Informatika Bandung, 2009.

Debra Ronca, How to Read a Topographic Map, http://adventure.howstuffworks.com/outdoor-

activities/hiking/how-to-read-a-topographic-map2.htm 

Faisal Ashar, Panduan AutoCAD, http://faisalashar.net, 5 Oktober 2011

5/14/2018 9-9-1-PB (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/9-9-1-pb-2 13/13

 

94

GISTUTORIAL.NET, Satuan Kelerengan Persen vs Derajat, http://www.gistutorial.net/general/satuan-

kelerengan-persen-vs-derajat.html, 14 Oktober 2011.

Googel Earth, What is google earth, http://earth.google.com, 5 Oktober 2011).

Membuat Peta Lereng dan Peta Kerja Kemampuan Tanah,

http://survei.pengukurantanah.com/2011/06/membuat-peta-lereng-dan-peta-kerja.html, 14 Oktober 2011.

Peta topografi dengan kontur garis, http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Topographic_map_example.png

Peta Topografi, Wikipedia. http://id/wikipedia.org/wiki/peta_topografi.html, 5 Oktober 2011

Sudarsono, D Bambang, Menggambar Kontur 3 Dimensi Secara Mudah dan Cepat dengan AutoCAD

Land Development 2001i, Andi Offset, Yogyakarta, 2005.

Website Resmi Kota Solok, Letak Geographis, http://www.solokkota.go.id/ , 14 Oktober 2011