03 prakiraan

76
Andal Hotel Horison Ultima BAB III PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Prakiraan dampak penting dalam studi ini pada prinsipnya adalah cara untuk memprakirakan besaran dan sifat penting dampak dari masing-masing dampak penting hipotetik yang telah ditentukan melalui indentifikasi pada ruang lingkup kegiatan. Hasil indentifikasi dampak penting dikelompokkan dampak penting primer, kelompok dampak tutunan/ikutan dalam bentuk dampak sekunder, tersier, dan seterusnya, serta penyebab utama dampak. Setelah dampak penting teridentifikasi alurnya, maka selanjutnya ditentukan besarannya dengan menggunakan pendekatan formal dan/atau non formal tergantung parameter masing-masing komponen lingkungan hidup. Guna menentukan sifat penting atau tidaknya dampak berpedoman pada pasal 22 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dimana penentuannya berdasarkan 7 (tujuh) kriteria yaitu: 1.Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana dan/atau kegiatan, 2.Luas wilayah penyebaran dampak, 3.Intensitas dan lamanya dampak berlangsung, 4.Banyaknya komponen hidup lain yang terkena dampak, 5.Sifat kumulatif dampak, 6.Berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dan 7.Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. III – 1

Upload: arief-r-teguh

Post on 27-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

prakiraan dampak

TRANSCRIPT

BAB IIIPRAKIRAAN DAMPAK PENTINGPrakiraan dampak penting dalam studi ini pada prinsipnya adalah cara untuk memprakirakan besaran dan sifat penting dampak dari masing-masing dampak penting hipotetik yang telah ditentukan melalui indentifikasi pada ruang lingkup kegiatan. Hasil indentifikasi dampak penting dikelompokkan dampak penting primer, kelompok dampak tutunan/ikutan dalam bentuk dampak sekunder, tersier, dan seterusnya, serta penyebab utama dampak.

Setelah dampak penting teridentifikasi alurnya, maka selanjutnya ditentukan besarannya dengan menggunakan pendekatan formal dan/atau non formal tergantung parameter masing-masing komponen lingkungan hidup. Guna menentukan sifat penting atau tidaknya dampak berpedoman pada pasal 22 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dimana penentuannya berdasarkan 7 (tujuh) kriteria yaitu:

1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana dan/atau kegiatan,

2. Luas wilayah penyebaran dampak,

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung,

4. Banyaknya komponen hidup lain yang terkena dampak,

5. Sifat kumulatif dampak,

6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dan

7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penjelasan pedoman mengenai ukuran dampak penting adalah sebagai berikut :

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting bila manusia di wilayah studi Andal yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi.

2. Luas wilayah persebaran dampak

Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting bila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak.

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsung pada tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau kegiatan. Dengan kata lain ada yang berlangsung relatif singkat dan ada yang berlangsung relatif lama. Berdasarkan pengertian ini dampak lingkungan bersifat penting bila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak yang berlangsung hanya pada satu atau lebih tahapan kegiatan.

Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul bersifat hebat, atau drastis serta berlangsung di area yang relatif luas, dalam kurun waktu yang relatif singkat. Dengan demikian dampak lingkungan tergolong penting apabila :

a. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat fisik dan/atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan pertimbangan ilmiah.

c. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan spesies-spesies yang langka dan/atau endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku terancam punah; atau habitat alaminya mengalami kerusakan.

d. Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, dan sebagainya) yang telah ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan.

e. Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda-benda dan bangunan peninggalan sejarah, yang bernilai tinggi.

f. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat.

g. Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi areal yang mempunyai nilai keindahan alam yang tinggi.

4. Banyaknya komponen hidup lain yang terkena dampak

Dampak tergolong penting bila rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer.

5. Sifat kumulatif dampak

Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat kumulatif, jika dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap penting, tetapi aktivitas bekerjanya dampak berulang kali atau terus menerus sehingga dampaknya bersifat kumulatif. Untuk keperluan ini dampak suatu usaha atau kegiatan tergolong sebagai dampak penting bila :

a. Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus menerus, sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya,

b. Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu, sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial yang menerimanya,

c. Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek yang saling memperkuat (sinergetik).

6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Dampak bersifat penting apabila perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia.

7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dampak bersifat penting apabila suatu usaha atau kegiatan dalam pekerjaannya menggunakan teknologi yang belum teruji baik fungsi maupun keamanannya (Proven)Penentuan pentingnya dampak suatu usaha atau kegiatan, dikategorikan sebagai dampak penting jika :

a. Jumlah manusia yang terkena dampak dianggap penting, atau

b. Minimal selain kriteria jumlah manusia yang terkena dampak, ada 3 (tiga) dari tujuh kriteria tersebut dianggap penting. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam rangka melaksanakan prakiraan dampak, dilakukan dengan menentukan besaran dampak maupun sifat penting dampak dan akan dilaksanakan pada masing-masing tahapan tahapan kegiatan dengan uraian sebagai berikut ini:

3.1. Tahap Prakonstruksi3.1.1. Kesempatan kerja dan berusaha1. Penerimaan tenaga kerja

Penerimaan tenaga kerja secara tidak langsung akan membuka peluang atau kesempatan kerja dan berusaha. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan tahap konstruksi berjumlah 69 orang sedangkan pada tahap operasi berjumlah sekitar 113 orang. Berdasarkan hal tersebut, maka diprakirakan skala kualitas lingkungan akan mengalami perubahan dari skala 2 menjadi skala 4.Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, maka jumlah manusia yang terkena dampak relatif banyak yaitu 182 tenaga kerja yaitu 69 orang pada tahap konstruksi dan 113 orang pada tahap operasi. Untuk itu, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak, intensitas dampak peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, intensitas dampak tergolong cukup besar dan dampaknya berlangsung relatif cukup lama yaitu selama hotel beroperasi. Dengan demikian dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak peningkatan kesempatan kerja dan berusaha akan berdampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat yang selanjutnya berdampak terhadap persepsi masyarakat. Dengan demikian, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat kumulatif. Oleh karena itu, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya dampak, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha tergolong dapat berbalik. Oleh karena itu, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha, diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat non teknologi dan relatif mudah ditangani. Oleh karena itu, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian di atas, maka dampak penerimaan tenaga kerja terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak positif penting.3.1.2. Mata pencaharian dan pendapatan1. Penerimaan tenaga kerjaPerubahan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan penduduk merupakan dampak turunan atau dampak sekunder dari dampak primer kesempatan kerja dan berusaha. Perubahan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan yang dimaksud adalah tenaga kerja hotel baik konstruksi maupun operasi. Sifat dampak turunan umumnya akan tergantung dari sifat dampak sebelumnya, dimana dampak kesempatan kerja dan berusaha pada kegiatan penerimaan tenaga kerja tergolong dampak positif penting, maka dampak turunan terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan akan bersifat positif penting. Berdasarkan hal tersebut, maka diprakirakan skala kualitas lingkungan akan mengalami perubahan dari skala 2 menjadi skala 4.Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, maka jumlah manusia yang terkena dampak relatif cukup besar yaitu 69 orang pada tahap konstruksi dan 113 orang pada tahap operasi. Oleh karena itu, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak, intensitas dampak perubahan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan masyarakat, tergolong cukup besar dan dampaknya berlangsung relatif cukup lama yaitu selam hotel beroperasi. Dengan demikian dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak terhadap perubahan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan masyarakat akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Dengan demikian, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap pendapatan masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap pendapatan masyarakat bersifat kumulatif. Oleh karena itu, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap pendapatan masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya dampak, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat tergolong dapat berbalik. Oleh karena itu, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat bersifat non teknologi. Oleh karena itu, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian di atas, maka dampak penerimaan tenaga kerja terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat diprakirakan sebagai dampak positif penting.3.1.3. Proses sosial 1. Sosialisasi dan perizinanSosialisasi dan perizinan dilakukan guna memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang rencana kegiatan dan kemungkinan timbulnya dampak, baik dampak negatif maupun dampak positif. Kegiatan sosialisasi ini secara umum bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat dan meminimalkan dampak negatif yang akan timbul dengan mencapai kesepahaman antara pemrakarsa dengan masyarakat di sekitar rencana kegiatan. Sedangkan perizinan dilakukan untuk mendapatkan izin dari pemerintah melalui instansi terkait dalam rangka memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.Hasil survey masyarakat, setelah adanya sosialisasi menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat dapat menerima kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan dan tidak menganggapnya sebagai gangguan yang berarti. Sebanyak 78% responden menjawab bahwa rencana kegiatan tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan sehari-hari, sedangkan sisanya sebanyak 22% menjawab akan mengganggu kelancaran pekerjaan. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi dampak yang akan timbul di sekitar mereka, khususnya dampak negatif. Apabila terjadi perubahan lingkungan hidup dalam hal ini proses sosial, akan dipahami secara lebih baik dan disikapi secara bijaksana. Oleh karena itu, dampak dari kegiatan sosialisasi terhadap proses sosial diprakirakan akan meningkatkan pemahaman dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan sehingga dampak yang ditimbulkan diprakirakan sebagai dampak positif. Berdasarkan hal tersebut, maka diprakirakan skala kualitas lingkungan akan mengalami perubahan dari skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari jumlah manusia yang akan terkena dampak, terkait kegiatan sosialisasi rencana kegiatan tidak hanya dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat yang terkena dampak langsung, tetapi juga bermanfaat bagi yang lain begitu pula dengan perizinan. Dengan demikian, diprakirakan jumlah manusia yang menikmati dampak lebih banyak dibandingkan dengan yang yang menikmati manfaat dari rencana kegiatan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, kegiatan sosialisasi dan perizinan akan melibat masyarakat yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung serta stake holder yang terkait, sehingga persebaran dampak kegiatan sosialisasi terhadap proses sosial akan berkembang pula di luar wilayah studi, sehingga diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitasnya, dampak sosialisasi dan perizinan terhadap proses sosial diprakirakan berlangsung tidak lama dengan intensitas dampak tergolong sedang. Untuk itu, dampak sosialisasi dan perizinan terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak sosialisasi dan perizinan terhadap parameter proses sosial diprakirakan akan berdampak terhadap persepsi masyarakat, sehingga dampak diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap proses sosial adalah dampak yang bersifat kumulatif. Oleh karena itu dampak sosialisasi dan perizinan terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, maka dampak terhadap parameter proses sosial tergolong dapat berbalik karena proses sosial yang terjadi di masyarakat akan berkembang sesuai dengan pemahaman masyarakat terhadap perubahan lingkungan hidup yang dihadapinya. Oleh karena itu, dampak terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak sosialisasi dan perizinan terhadap proses sosial bersifat non teknologi. Oleh karena itu, dampak terhadap proses sosial dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan hal tersebut kegiatan sosialisasi ini cukup penting dilakukan mengingat pemahaman dan kesiapan masyarakat akan dampak yang akan ditimbulkan dari rencana kegiatan. Oleh karena itu, maka dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap proses sosial dapat diprakirakan sebagai dampak positif penting.

2. Penerimaan tenaga kerjaPenerimaan tenaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap proses sosial. Proses sosial yang diprakirakan muncul adalah proses sosial assosiatif dengan diprioritaskannya tenaga kerja lokal sekitar kegiatan sesuai kebutuhan dan kompetensi. Oleh karena itu, penerimaan tenaga kerja baik kontruksi maupun operasi berpotensi merubah skala kualitas lingkungan dari skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari jumlah manusia yang akan terkena dampak, masyarakat yang terkena dampak langsung dari kegiatan ini adalah masyarakat desa yang berbatasan langsung dengan tapak proyek maupun masyarakat Purokerto pada umumnya. Oleh karena itu, kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap proses sosial berpotensi tersebar keluar wilayah sosial atau administrasi. Hal tersebut karena banyak masyarakat di luar wilayah administrasi maupun sosial yang berkeinginan bekerja menjadi tenaga kerja lokal, sehingga diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitasnya, dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap proses sosial diprakirakan berlangsung lama dengan intensitas dampak tergolong sedang. Untuk itu, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap parameter proses sosial akan berdampak terhadap persepsi masyarakat, sehingga dampak yang timbul diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap proses sosial adalah dampak yang bersifat kumulatif. Oleh karena itu dampak penerimaan tenaga kerja terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dampak terhadap parameter proses sosial tergolong dapat berbalik karena proses sosial yang terjadi di masyarakat akan berkembang sesuai dengan pemahaman masyarakat terhadap perubahan lingkungan hidup yang dihadapinya. Oleh karena itu, dampak terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap proses sosial bersifat non teknologi. Oleh karena itu, dampak terhadap proses sosial dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian di atas, maka dampak penerimaan tenaga kerja dengan mengutamakan tenaga kerja lokal di sekitar tapak kegiatan terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak positip penting.3.1.4. Persepsi masyarakat 1. Sosialisasi dan perizinan Kegiatan sosialisasi dan perizinan diprakirakan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Kegiatan sosialisasi dan perizinan ini diprakirakan sebagai dampak positif terhadap persepsi masyarakat yang dikarenakan masyarakat mengetahui rencana kegiatan. Mendasarkan hal tersebut, maka diprakirakan skala kualitas lingkungan akan mengalami perubahan dari skala 2 menjadi skala 4.Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, jumlah manusia yang terkena dampak adalah masyarakat di wilayah studi bahkan berpotensi masyarakat di luar wilayah studi. Dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, persebaran dampak terhadap persepsi masyarakat berpotensi keluar dari wilayah studi. Dengan demikian, dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak persepsi masyarakat berlangsung relatif singkat, tetapi intensitas dampak diprakirakan relatif besar. Oleh karena itu, dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak terhadap persepsi masyarakat tidak berdampak turunan terhadap komponen lingkungan lainnya. Dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat bersifat kumulatif. Dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap parameter persepsi masyarakat tergolong dapat berbalik karena persepsi masyarakat akan berkembang sesuai dengan pemahaman masyarakat terhadap rencana kegiatan. Oleh karena itu, dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak kegiatan sosialisasi terhadap persepsi masyarakat bersifat non teknologi. Dampak terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian di atas maka dampak kegiatan sosialisasi dan perizinan terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak positif penting.

2. Penerimaan tenaga kerjaPenerimaan tenaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Dampak terhadap persepsi masyarakat pada tahap penerimaan kerja merupakan dampak turunan yaitu dampak tersier dari dampak kesempatan kerja dan berusaha maupun mata pencaharian dan pendapatan. Sebagai dampak turunan akan berbanding lurus dengan dampak sebelumnya baik primer maupun sekunder. Mendaarkan hal tersebur, maka kualitas lingkungan hidup diprakirakan akan mengalami perubahan yaitu dari skala 2 menjadi skala 4.Ditinjau dari jumlah manusia yang terkena dampak, jumlah manusia yang terkena dampak adalah masyarakat di wilayah studi bahkan berpotensi masyarakat di luar wilayah studi. Dampak kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, persebaran dampak terhadap persepsi masyarakat berpotensi keluar dari wilayah studi. Dengan demikian, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak persepsi masyarakat berlangsung relatif singkat, tetapi intensitas dampak diprakirakan relatif besar. Oleh karena itu, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak terhadap persepsi masyarakat tidak berdampak turunan terhadap komponen lingkungan lainnya. Dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat bersifat kumulatif. Dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari berbalik atau tidak berbaliknya dampak, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat tergolong dapat berbalik karena persepsi masyarakat akan berkembang sesuai dengan pemahaman masyarakat terhadap rencana kegiatan. Oleh karena itu, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat bersifat non teknologi. Dampak terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian di atas maka dampak penerimaan tenaga kerja terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak positif penting.3.2. Tahap Konstruksi3.2.1. Kualitas udara ambien3.2.2. Kebisingan3.2.3. Derajat jenuh lalu lintas

3.2.4. Kerusakan jalan

3.2.5. Kesempatan kerja dan berusaha3.2.6. Mata pencaharian dan pendapatan

3.2.7. Kamtibmas3.2.8. Kenyamanan pengunjung

3.2.9. Persepsi masyarakat

3.2.10. Keselamatan dan kesehatan masyarakat

3.2.11. Sanitasi lingkungan

3.2.12. Prevalensi penyakit

3.3. Tahap Operasi3.3.1. Kebisingan 1. Operasional hotel dan utilitasKegiatan operasional hotel dan utilitas hotel diprakirakan akan berdampak meningkatkan kebisingan. Sumber kebisingan tersebut bersumber dari kendaraan pengunjung, operasional genset dan aktivitas hotel lainnya seperti operasional diskotik dan pertemuan. Peningkatan kebisingan dari kendaraan pengunjung terjadi hanya pada saat pengunjung keluar dan masuk area hotel. Genset sebagai sumber listrik dioperasikan apabila listrik dari PT. PLN (Persero) mengalami pemadaman bergilir maupun untuk kepentingan tertentu mencukupi akan energi listrik. Sedangkan peninglatan kebisingan dari diskotik berlangsung mulai jam 19.00 02.00 wib dan kebisingan dari aktivitas pertemuan hanya pada saat ada acara pertemuan. Analogi hasil penyukuran tingkat kebisingan Hotel Horizon Ultima yang telah beroperasi menunjukkan bahwa tingkat kebisingan di permukiman penduduk masih sesuai atau di bawah baku mutu. Lebih lanjut, hasil pengukuran tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 3Tabel 3.. Tingkat kebisingan di tapak kegiatan dan sekitarnya.

No.LokasiSatuanTingkat KebisinganBaku Mutu*)

1.Halaman hoteldB(A)59,170/85*)

2.Perum. Permata HijaudB(A)53,855

3.Kel. SokanegaradB(A)53,755

4.Simp. Empat KarangkobardB(A)75,470

Keterangan: 1. Baku mutu mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. Kep.48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.2. *) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2013 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.

Berdasarkan hal tersebut diprakirakan dampak pengembangan Hotel Horizon Ultima terhadap peningkatan kebisingan relatif kecil, sehingga skala skala kualitas lingkungan diprakirakan akan tidak akan mengalami perubahan yang signikan yaitu pada skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, manusia yang terkena dampak peningkatan kebisingan adalah pekerja dan pengunjung hotel maupun diskotik. Dengan demikian, dampak peningkatan kebisingan diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak peningkatan kebisingan pada operasional hotel dan utilitas diprakirakan hanya terjadi pada tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kebisingan diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, peningkatan kebisingan tergolong lama dan intensitas dampak yangtergolong kecil. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kebisingan diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak peningkatan kebisingan akan berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, prevalensi penyakit dan persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak peningkatan kebisingan pada operasional hotel dan utilitas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak peningkatan kebisingan pada operasional hotel dan utilitas bersifat kumulatif. Untuk itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap peningkatan kebisingan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak peningkatan kebisingan bersifat berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kebisingan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan teknologi peredam kebisingan di diskotik telah teruji baik fungsi dan keamanannya (proven). Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kebisingan dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap peningkatan kebisingan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.3.3.2. Kuantitas air1. Operasional hotel dan utilitasOperasional hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap penurunan kuantitas air. Penurunan kuantitas air tersebut diprakirakan dari kebutuhan atau konsumsi air oleh pengunjung dan pekerja. Jumlah kamar hotel 220 kamar dengan asumsi jumlah pengunjung tiap kamar berjumlah 2, maka jumlah pengunjung sebanyak 440 orang. Operasional hotel ini, jumlah pekerja adalah 113 orang, sehingga jumlah total sebanyak 553 orang yang ditambah pula dengan pengunjung diskotik. Selama beroperasi, kebutuhan air Hotel Horizon sebanyak 296 m3/hari dan setiap seminggu sekali sebanyak 2.096 m3/hari, yaitu sebanyak 1.800 m3/minggu untuk penggantian air kolam renang. Melalui pendekatan kebutuhan air sistem plambing sesuai SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing, kebutuhan air bersih untuk hotel yaitu air dingin sebanyak 250 liter/tempat tidur/hari dan 110 liter/orang/hari. Dengan demikian, kebutuhan air dingin sebanyak (250 x 220) = 55.000 liter/tempat tidur/hari atau 27.500 liter/orang/hari. Sehingga total kebutuhan air hotel sebanyak 27.500 + (110 x 553) = 88.330 liter/hari. Kebutuhan air untuk dapur sebesar 30 m3/hari (30.000 liter/hari), kolam renang 1.800 m3/minggu (257,14 m3/hari = 257.140 liter/hari) dan pengunjung luar hotel sebanyak 35 m3/hari (35.000 liter/hari). Dengan demikian kebutuhan air Hotel Horizon sebanyak 410.140 liter/hari.Hasil studi hidrogeologi menunjukkan penggunaan sumur bor pada hotel tidak mengaibatkan penurunan muka air tanah yang besar (PPLH, 2014). Berdasarkan hasil penelitian Purnama (2010) menunjukkan bahwa potensi debit air sekitar 1 5 liter/detik atau 1.440 7.200 liter/detik. Namun, keberadaan air tanah dalam umumnya berbeda dengan air tanah dangkal, dimana keberadaannya terhalang dengan lapisan kedap air. Dengan demikian, diprakirakan pengambilan air tanah dalam (artesis) diprakirakan tidak berpengaruh terhadap air tanah dangkal.Selama Hotel Harizon Ultima beroperasi, sumber air untuk mencukupi kebutuhan operasional hotel dan utilitas adalah air tanah dalam atau sumur artesis dengan kedalaman sekitar 70 meter dari permukaan tanah. Penggunaan air tanah dalam diprakirakan tidak mempengaruhi kuantitas air karena aliran air tanah dangkal dan aliran air tanah dalam. Dengan demikian, diprakirakan penggunaan air tanah dalam tidak akan merubah skala kualitas lingkungan yaitu skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, manusia yang terkena dampak perubahan kuantitas air tidak ada. Hal tersebut karena masyakat sekitar lokasi kegiatan umumnya menggunakan air tanah dangkal atau sumur. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap kuantitas air tanah khususnya air tanah dangkal diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak perubahan kuantitas air pada operasional hotel dan utilitas diprakirakan hanya terjadi pada kuantitas air tanah dalam sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak perubahan kuantitas air tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap perubahan kuantitas air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak hanya berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak perubahan kuantitas air pada operasional hotel dan utilitas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak perubahan kuantitas air pada operasional hotel dan utilitas bersifat kumulatif. Untuk itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak perubahan kuantitas air bersifat berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembuatan sumur resapan mampu menyimpan air dan telah teruji baik fungsi dan keamanannya. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kuantitas air dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.2. Pemeliharaan hotel dan utilitasPemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap kuantitas air. Namun demikian, dalam pemeliharaan hotel dan utiltas yang penggunaan air setiap hari diprakirakan jumlahnya tidak banyak. Pemeliharaan hotel dan utilitas rutin yang menggunakan air diantaranya adalah pengepelan dan penyiraman. Air yang digunakan untuk pekerjaan tersebut sebanyak 10 m3/hari, sehingga diprakirakan tidak berpengaruh nyata terhadap kuantitas air. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan tidak merubah skala lingkungan yaitu skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, manusia yang terkena dampak perubahan kuantitas air tidak ada. Hal tersebut karena masyakat sekitar lokasi kegiatan umumnya menggunakan air tanah dangkal atau sumur. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kuantitas air tanah khususnya air tanah dangkal diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak perubahan kuantitas air pada pemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan hanya terjadi pada kuantitas air tanah dalam sekitar tapak kegiatan. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap kuantitas air tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap perubahan kuantitas air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak hanya berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak perubahan kuantitas air pada pemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak kuantitas air pada pemeliharaan hotel dan utilitas bersifat kumulatif. Untuk itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap kuantitas air bersifat berbalik. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembuatan sumur resapan mampu menyimpan air dan telah teruji baik fungsi dan keamanannya. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kuantitas air dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kuantitas air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.3.3.3. Kualitas air permukaan

1. Operasional hotel dan utilitasPengoperasian hotel dan utilitas diprakirakan berdampak terhadap penurunan kualitas air. Sumber dari penurunan kualitas air adalah air limbah domestik, maupun dari sisa atau ceceran bahan dari kegiatan operasi. Apabila air limbah tersebut terbuang ke lingkungan atau badan air akan meningkatkan kadar parameter kualitas air, sehingga akan menurunkan kualitas air permukaan.Hasil uji kualitas air permukaan menunjukkan bahwa parameter kualitas air masih memenuhi baku mutu. Sedangkan untuk parameter air limbah domestik yang belum memenuhi baku mutu yaitu COD. Berdasarkan hal tersebut, maka diprakirakan operasional hotel dan utilitas akan berdampak terhadap kualitas air permukaan. Dengan demikian, diprakirakan akan merubah skala lingkungan dari skala 4 menjadi skala 2.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, perubahan kualitas air tidak berdampak secara langsung terhadap manusia. Hal tersebut karena masyarakat tidak memanfaatkan air permukaan untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak perubahan kualitas air permukaan pada operasional hotel dan utilitas diprakirakan akan menyebar sepanjang aliran air atau badan air. Oleh akrena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap kualitas air permukaan tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak penurunan kualitas air permukaan akan berdampak terhadap biota air dan persepsi masyarakat. Untuk itu dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap kualitas air permukaan bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap kualitas air bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembuatan instalasi pengolahan air limbah teruji baik fungsi dan keamanannya. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak negatif penting.2. Pemeliharaan hotel dan utilitasPemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan berdampak terhadap kualitas air permukaan. Sumber dari penurunan kualitas air adalah air yang digunakan guna pemeliharaan hotel dan utilitasnya. Apabila air limbah tersebut terbuang ke lingkungan atau badan air akan meningkatkan kadar parameter kualitas air, sehingga akan menurunkan kualitas air permukaan. Walaupun telah dibangun IPAL, kualitas air limbah berdasarkan pengukuran untuk parameter dan COD belum memenuhi baku mutu. Dengan adanya pemeliharaan dapat menurunkan konsentrasi COD, sehingga sesuai dengan baku mutu. Berdasarkan hal tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas ini akan merubah skala lingkungan dari skala 4 menjadi 5.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, perubahan kualitas air masyarakat tidak berdampak langsung terhadap manusia. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan akan menyebar sepanjang aliran air atau badan air. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap kualitas air permukaan tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak perubahan kualitas air permukaan akan berdampak terhadap biota air dan persepsi masyarakat. Untuk itu dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap kualitas air permukaan bersifat kumulatif. Untuk itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap kualitas air bersifat tidak berbalik. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembuatan instalasi pengolahan air limbah teruji baik fungsi dan keamanannya. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan sebagai dampak positif penting.3.3.4. Air larian

1. Operasional hotel dan utilitas

Operasional hotel dan utilitas diprakirakan menimbulkan dampak terhadap air larian/aliran permukaan. Bertmabhnya bangunan hotel dan utilitas menyebabkan penutupan tanah semakin luas, sehingga air tidak dapat meresap ke tanah dan mengalir di atas permukaan tanah yang berpotensi menyebabkan genangan bahkan banjir.

Berdasarkan hasil studi hidrologi atau air larian Hotel Horizon Ultima dengan mengggunakan pendekatan Q = 0,278, debit air larian dari seluruh bangunan gedung sebesar 0,33566 m3/dtk dan dari tempat parker sebesar 0,1229 m3/dtk (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, 2014). Dengan sumur resapan yang telah ditentukan berdinding kedap dan berdasar porous, diameter 1 m dan kedalaman sumur 2,00 m, maka dibutuhkan sumur resapan sebanyak 268 dengan asumsi setengah dari air larian disalurakan dan setengahnya diresapkan. Berdasarkan hal tersebut, maka dampak terhadap air larian akan merubah skala lingkungan 4 menjadi skala 2.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, air larian tidak berdampak secara langsung terhadap manusia. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak air larian pada operasional hotel dan utilitas diprakirakan akan terjadi di tapak kegiatan, tetapi berpotesi menyebar di sekitar tapak kegiatan. Oleh akrena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap air larian tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak terhadap air larian akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap air larian bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap air larian bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak negatif penting.

2. Pemeliharaan hotel dan utilitas

Pemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan menimbulkan dampak terhadap air larian. Pemeliharaan terkait dampak air larian dilakukan pada saluran drainase maupun sumur resapan, sehingga aliran air larian lancer dan daya tampung sumur resapan maksimal. dengan demikian dampak pemeliharaan ini tidak signifikan terhadap debit air larian. Hal tersebut karena faktor yang paling mempengaruhi air larian adalah luasan tutupan tanah, curah hujan, dan permeabilitas tanah. Untuk itu, dampak terhadap air larian diprakirakan tidak akan merubah skala lingkungan yaitu skala 3.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian tidak berdampak secara langsung terhadap manusia. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak air larian pada pemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan akan terjadi di tapak kegiatan dan berpotensi keluar dari tapak kegiatan. Oleh akrena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian tergolong tidak lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak terhadap air larian akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap air larian bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap air larian bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap air larian diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

3.3.5. Derajat jenuh lalu lintas1. Operasional hotel dan utilitas

Operasional hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap derajat jenuh lalu lintas. Hal tersebut karena adanya penambahan jumlah atau volume kendaraan pengunjung hotel dengan bertambahnya jumlah kamar.Hasil pengukuran volume lalu lintas di Jl. Dr. Angka depan Hotel Horizon Ultima menunjukkan volume lalu lintas pada jam puncak adalah antara 2.175,55 2.543,30 smp/jam. Dengan adanya penambahan kamar sebanyak 102 kamar dengan asumsi tiap kamar membawa kendaraan pribadi roda empat, maka akan terjadi penambahan volume lalu lintas sebanyak 102 smp/hari atau 5 smp/jam. Lebih lanjut, derajat jenuh lalu lintas di Jl. Dr. Angka disajikan pada tabel berikut ini.Tabel 3.. Prakiraan peningkatan derajat jenuh lalu lintas di Jl. Dr. Angka pada jam puncak.

No.Volume Lalu Lintas (smp/jam)Kapasitas Jalan (smp/jam)Nilai V/C Rasio

SebelumSesudahSebelumSesudah

12.531,8052.737,510,9250,926

22.543,3052.737,510,9290,931

32.175,5552.737,510,7950,797

Hasil prakiraan menunjukkan bahwa nilai V/C mengalami kenaikan 0,001 0,002. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan tidak akan merubah skala lingkungan yaitu skala 3.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan akan berdampak terhadap manusia pengguna Jl. Dr. Angka. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak terhadap derajat jenuh lalu lintas akan menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap derajat jenuh lalu lintas tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak derajat jenuh lalu lintas akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap derajat jenuh lalu lintas bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap derajat jenuh lalu lintas bersifat berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap derajat jenuh lalu lintas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.3.3.6. Biota air

1. Operasional hotel dan utilitasOperasional hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap biota air khususnya plankton dan bentos yang merupakan bioindikator pencemaran air. Dampak terhadap biota air ini merupakan dampak turunan dampak terhadap kualitas air permukaan. Berdasarkan prakairaan dampak terhadap kualitas air permukaan negatif penting, maka dampak terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak negatif penting.

Hasil analisis biota air di badan air sekitar tapak proyek menunjukan nilai keragaman plankton sebesar 0,872 yang berarti tidak terjadi gangguan dari kualitas air, sedangkan nilai keragaman benthos sebesar 1,881 yang berarti mutu lingkungan perairan dalam kondisi tercemar sedang. Dampak kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan akan menurunkan skala kualitas lingkungan dari skala 4 menjadi 2.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak terhadap biota air diprakirakan tidak berdampak terhadap manusia. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak terhadap biota air akan menyebar sepanjang badan air. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap biota air tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka hanya berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap biota air bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap biota air bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap biota air dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak negatif penting.2. Pemeliharaan hotel dan utilitasPemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan menimbulkan dampak terhadap biota air. Dampak terhadap biota air ini merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas air permukaan akibat pemeliharaan hotel dan utilitas. Dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kualitas air permukaan diprakirakan berdampak positif penting, maka dampak terhadap terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak positif penting. Berdasarkan hal tersebut, maka dampak terhadap biota air ini akan merubah skala lingkungan 3 menjadi 5.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak terhadap biota air tidak berdampak langsung terhadap manusia. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan akan menyebar sepanjang aliran air atau badan air. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap biota air tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, dampak terhadap biota air akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap biota air bersifat kumulatif. Untuk itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap biota air tidak berbalik. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap biota air diprakirakan sebagai dampak positif penting.3.3.7. Kesempatan kerja dan berusaha

1. Operasional hotel dan utilitasOperasional hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap peningkatan kesempatan kerja dan berusaha. Kesempatan kerja meningkat karena adanya kebutuhan tenaga kerja hotel sedangkan kesempatan berusaha meningkat karena operasional hotel membutuhkan jasa. Selain itu juga akan meningkatkan usaha pemenuhan kebutuhan bagi karyawan kerja hotel. Kebutuhan tenaga kerja operasional hotel sebanyak 113 orang merupakan peluang kerja bagi masyaraat sekitar tapak kegiatan. Jumlah angkatan kerja di wilayah studi sebanyak orang. Dengan menggunakan pendekatan persamaan sebagai berikut :

Maka persentase tenaga kerja yang terserap sebanyak ..% dari jumlah angkatan kerja di wilayah studi.Selaian itu, operasional hotel juga membuka peluang usaha bagi masyarakat khususnya terkait dengan laundri. Hotel Horizon loundri perlengkapan hotel maupun baju pengunjung hotel diserahkan kepada pihak ketiga. Untuk itu, diprakirakan dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan akan merubah skala lingkungan yaitu dari skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha akan menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak kesempatan kerja dan berusaha akan berdampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan, serta persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak positif penting.

2. Pemeliharaan hotel dan utilitasPemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap terbukanya kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat. Kesempatan kerja meningkat karena adanya kebutuhan tenaga kerja hotel sedangkan kesempatan berusaha meningkat karena operasional hotel membutuhkan pasokan bahan baku ataupun jasa. Namun demikian, kesempatan kerja pada kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas pada waktu-waktu tertentu sesuai dan/atau berkala. Dalam pemeliharaan hotel dan utilitas ini umumnya dibutuhkan tenaga ahli atau terampil dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak banyak. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha akan merubah skala lingkungan dari skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha akan menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak kesempatan kerja dan berusaha akan berdampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan, serta persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat berbalik. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak positif penting.

3. Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu kewajiban perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dengan menyisihkan sebagian dari keuntungan. Pemberdayaan masyarakat diprakirakan berdampak terhadap terbukanya kesempatan kerja dan berusaha. Hal tersebut karena dalam pemberdayaan masyarakat diupayakan agar masyarakat sekitar lokasi rencana dapat berdaya dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan masyarakat ini dapat dilakukan elalaui beberapa cara dan salah satunya adalah pemberdayaan dalam bidang ekonomi yang diprakirakan akan berdampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha. Berdasarkan hal tersebut, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap dapat merubah skala lingkungan yaitu skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha akan menyebar di wilayah studi dan sekitarnya. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha akan berdampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan, serta persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha bersifat berbalik. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak positif penting.

3.3.8. Mata pencaharian dan pendapatan

1. Operasional hotel dan utilitasPada kegiatan operasional hotel dan utilitas diprakirakan berdampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan yang merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan kerja dan berusaha. Sebagai dampak turunan akan berbanding lurus dengan dampak primernya. Dampak kesempatan kerja dan berusaha diprakirakan sebagai dampak positif penting, maka dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan akan berdampak positif penting. Oleh karena itu, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan pada tahap operasonal hotel dan utilitas akan merubah skala lingkungan dari skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan akan menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak mata pencaharian dan pendapatan akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan bersifat berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak positif penting.

2. Pemeliharaan hotel dan utilitasDampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan pada kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas merupakan dampak turunan atau sekunder dari dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha. Pemeliharaan hotel dan utilitas berdampak positif penting terhadap kesempatan kerja dan berusaha, sehingga dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan berdampak positif penting. Untuk itu, diprakirakan akan merubaha skala lingkungan dari skala lingkungan 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan akan berdampak terhadap manusia di tapak kegiatan dan sekitarnya. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan akan menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak mata pencaharian dan pendapatan akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan bersifat berbalik. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak positif penting.

3. Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang sosial ekonomi akan berdampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan. Dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan ini merupakan dampak turunan dari dampak kesempatan kerja dan berusaha. Dengan pemberdayaan, dimungkinkan masyarakat akan berdaya dengan membuka usaha maupun memperkerjakan masyarakat lainnya. Sebagai dampak turunan, maka akan berbanding lurus dengan dampak primernya. Dampak terhadap kesempatan kerja dan berusaha pada pemeliharaan hotel dan berusaha diprakirakan sebagai dampak positif penting, maka dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak positif penting. Oleh karena itu, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan akan berdampak terhadap skala lingkungan yaitu dari skala 3 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan akan menyebar di wilayah studi dan sekitarnya. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan akan berdampak persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan bersifat kumulatif. Untuk itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap mata pencaharian dan pendapatan bersifat berbalik. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap mata pencaharian dan pendapatan diprakirakan sebagai dampak positif penting.

3.3.9. Pendapatan Asli Daerah

1. Operasional hotel dan utilitasOperasional hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan asli daerah. Salah satu sumbernya adalah adanya pengembangan usaha dan/atau kegiatan baru di sekitar tapak proyek yang dihasilkan dari retribusi dan pajak. Baik retribusi maupun pajak ini telah iatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga dampak peningkatan pendapatan asli daerah diprakirakan tidak signifikan. Oleh karena itu, dampak terhadap pendapatan asli daerah ini diprakirakan tidak akan merubah skala lingkungan yaitu tetap pada skala 5.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah tidak berdampak langsung terhadap manusia. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak terhadap pendapatan asli daerah yang tidak berdampak secara langsung terhadap manusia, maka tidak menyebar di wilayah studi. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak pendapatan asli daerah akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap pendapatan asli daerah bersifat berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap pendapatan asli daerah diprakirakan sebagai dampak tidak penting.3.3.10. Proses sosial1. Operasional hotel dan utilitasOperasional hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap proses sosial. Hal tersebut diakibatkan adanya peningkatan pendatang dari luar dareah, perubahan mata pencaharian, maupun aktivitas hotel yang bersifat urban seperti diskotik. Hal tersebut akan memasukkan budaya baru sehingga dapat berpengaruh pada proses sosial dalam masyarakat. Dengan demikian, perubahan sosial yang diakibatkan cenderung kearah dissosiatif. Untuk itu, dampak terhadap perubahan sosial ini diprakirakan akan merubah skala lingkungan dari skala 4 menjadi skala 2.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak terhadap proses sosial diprakirakan akan menyebar di wilayah studi dan sekitarnya. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak proses sosial akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak terhadap proses sosial bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak negatif penting.2. Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat diprakirakan akan berdampak terhadap proses sosial. Hal tersebut karena dalam pemberdayaan masyarakat diharapkan masyarakat sekitar lokasi kegiatan berdaya secara ekonomi yang secara tidak langsung akan merangsang kerjasama antar masyarakat maupun masyarakat dengan pemrakarsa. Dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial ini diprakirakan proses sosial assosiatif. Oleh karena itu, dampak terhadap proses sosial diparakirakan akan merubah skala lingkungan dari skala 3 menjadi skala 5.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan akan berdampak terhadap manusia di tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan akan menyebar di wilayah studi dan sekitarnya. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak proses sosial hanya akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap proses sosial diprakirakan sebagai dampak positif penting.3.3.11. Kamtibmas

1. Operasional hotel dan utilitasOperasional hotel dan utilitas diprakirakan berdampak terhadap kamtibmas di tapak kegiatan dan sekitarnya. Datangnya tenaga kerja dan tamu hotel yang berasal dari luar daerah berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas terutama jika terjadi perbedaan persepsi dengan penduduk lokal. Walaupun nilai masyarakat Banyumas yang menerima penduduk dari luar daerah dan memprioritasan tenaga kerja lokal, proses operasional hotel yang lama tetap dapat menimbulkan dampak keamanan dan ketertiban. Dampak terhadap kamtibmas ini dprakirakan akan merubah skala lingkungan dari skala 5 menjadi skala 4.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan akan berdampak terhadap manusia sekitar tapak kegiatan. Oleh karena itu, dampak operasional hotel utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan akan menyebar di wilayah studi dan sekitarnya. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas bersifat kumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap kamtibmas diprakirakan sebagai dampak negatif penting.3.3.12. Persepsi masyarakat

1. Operasional hotel dan utilitasPersepsi masyarakat pada kegiatan operasional hotel dan utilitas merupakan dampak turunan baik dampak sekunder maupun tersier. Diprakirakan dampak yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat umumnya dampak negatif seperti peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air, kepadatan lalu lintas, proses sosial dissosiatif, dan lainnya akan mengubah persepsi masyarakat. Selain itu, adanya fasilitas diskotik dapat meningkatkan kemungkinan kegiatan asusila yang dapat meningkatkan keresahan masyarakat. Hasil survey masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu % menyatakan .. Berdasarkan hal tersebut, maka dampak terhadap persepsi masyarakat ini diprakirakan akan merubah skala lingkungan 4 menjadi skala 2.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan akan berdampak terhadap manusia tapak kegiatan dan sekitarnya. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan akan menyebar di wilayah studi dan berpotensi menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Oleh karena itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat tidak berdampak terhadap komponen hidup lainnya. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat bersifat akumulatif. Oleh karena itu, kegiatan operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak operasional hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak negatif penting.2. Pemeliharaan hotel dan utilitasPemeliharaan bertujuan untuk memperbaiki bangunan hotel dan utilitas agar berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikian pemeliharaan hotel dan utilitas diprakirakan akan berdampak terhadap persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat pada pemeliharaan ini merupakan dampak turunan dari dampak penurunan kuantitas dan kualitas air, air larian, kesempatan kerja dan berusaha, mata pencaharian dan pendapatan, serta dampak lainnya. Mengingat tujuan dari pemeliharaan agar berfungsi sebagaimana mestinya, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat cenderung positif. Oleh karena itu, dampak terhadap persepsi masyarakat ini dapat dan merubah skala lingkungan dari skala 4 menjadi skala 5.

Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan akan berdampak terhadap manusia tapak kegiatan dan sekitarnya. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan akan menyebar di wilayah studi dan berpotensi menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong kecil. Oleh karena itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak terhadap persepsi masyarakat tidak berdampak terhadap komponen hidup lainnya. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat bersifat akumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat berbalik atau tidaknya, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat bersifat tidak berbalik. Untuk itu, dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat dapat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak pemeliharaan hotel dan utilitas terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak positif penting.3. Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan masyarakat diprakirakan dapat berdampak terhadap persepsi masyarakat. Adanya kemungkinan dampak signifikan pada kesempatan kerja dan berusaha, mata pencaharian dan pendapatan, dan lainnya akan mengubah persepsi masyarakat yang positif. Hasil survey masyarakat menunjukkan bahwa % menginginkan adanya pemberdayaan masyarakt sekitara hote. Berdasarkan hasil sosialisasi . Oleh karena itu, dampak terhadap persepsi masyarakat diprakirakan merubah skala lingkungan dari skala 4 menjadi skala 5.Ditinjau dari manusia yang terkena dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat diprakirakan akan berdampak terhadap manusia tapak kegiatan dan sekitarnya. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.Ditinjau dari luas persebaran dampak, dampak terhadap persepsi masyarakat diprakirakan akan menyebar di wilayah studi dan berpotensi menyebar keluar dari wilayah studi. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari lama dan intensitas dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat tergolong lama dan intensitas dampak yang tergolong sedang. Oleh karena itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak penting.

Ditinjau dari banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak, maka dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat tidak berdampak terhadap komponen hidup lainnya. Untuk itu, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat diprakirakan sebagai dampak tidak penting.

Ditinjau dari sifat akumulasi dampak, dampak pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat bersifat akumulatif. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap persepsi masyarakat