أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · pdf filehari...

17
1 AKHLAK PENDIDIK Kelompok Tiga Jefri Mardiansyah A : (201510010311044) Syaikhul Islam : (201510010311047) Deni Hidayatullah : (201510010311048) A. Pengertian Pendidik Pada hakikatnya seorang pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik, (Ahmad dalam Bukhari, 2012: 68). Dan orang yang memiliki tanggungjawab yang besar terhadap anak didik adalah orang tua (ayah dan ibu), tanggungjawab itu disebabkan karena dua hal; pertama, ialah karena kodrat, yaitu karena seseorang telah ditakdirkan bertanggungjawab dalam mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan orang tua, yaitu orang yang berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya, suksesnya seorang anak akan menjadi suksesnya kedua orang tua (Sudiyono, 2009: 110). Allah menjelaskan dalam surat At-tahrim bahwasanya orang tua memiliki tanggungjawab yang pertama dalam mendidik anaknya: ا...ً ارَ نْ مُ كْ يِ لْ هَ أَ وْ مُ كَ سُ فْ نَ اأْ وُ ...ق“peliharalah dirimu dan anggota keluargamu dari ancaman neraka. (QS. At- tahrim: 6) “Dirimu” yang disebut dalam ayat di atas adalah orang tua si anak, yaitu ayah dan ibunya. Sedangkan anggota keluarga dalam ayat di atas ialah anak-anaknya. Pada mulanya memanglah orang tua yang murni memiliki tanggung jawab atas pendidikan anaknya, akan tetapi karena perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta kebutuhan hidup sudah semakin luas, maka orang tua tidak akan mampu lagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anaknya, oleh karena itu tugas sebagai pendidik orang tua serahkan kepada sekolah, agar pendidikan yang di dapatkan seorang anak dapat lebih efektif dan maksimal.

Upload: lythuy

Post on 18-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

1

AKHLAK PENDIDIK

Kelompok Tiga

Jefri Mardiansyah A : (201510010311044)

Syaikhul Islam : (201510010311047)

Deni Hidayatullah : (201510010311048)

A. Pengertian Pendidik

Pada hakikatnya seorang pendidik adalah orang yang memiliki tanggung

jawab untuk mendidik, (Ahmad dalam Bukhari, 2012: 68). Dan orang yang

memiliki tanggungjawab yang besar terhadap anak didik adalah orang tua (ayah

dan ibu), tanggungjawab itu disebabkan karena dua hal; pertama, ialah karena

kodrat, yaitu karena seseorang telah ditakdirkan bertanggungjawab dalam

mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan orang tua, yaitu orang yang

berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya, suksesnya seorang

anak akan menjadi suksesnya kedua orang tua (Sudiyono, 2009: 110). Allah

menjelaskan dalam surat At-tahrim bahwasanya orang tua memiliki

tanggungjawab yang pertama dalam mendidik anaknya:

ارا...م ن

هليك

م وأ

فسك

نواأ

...ق

“peliharalah dirimu dan anggota keluargamu dari ancaman neraka. (QS. At-

tahrim: 6)

“Dirimu” yang disebut dalam ayat di atas adalah orang tua si anak, yaitu ayah

dan ibunya. Sedangkan anggota keluarga dalam ayat di atas ialah anak-anaknya.

Pada mulanya memanglah orang tua yang murni memiliki tanggung jawab

atas pendidikan anaknya, akan tetapi karena perkembangan pengetahuan,

keterampilan, sikap, serta kebutuhan hidup sudah semakin luas, maka orang tua

tidak akan mampu lagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anaknya,

oleh karena itu tugas sebagai pendidik orang tua serahkan kepada sekolah, agar

pendidikan yang di dapatkan seorang anak dapat lebih efektif dan maksimal.

Page 2: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

2

Dari penjelasan di atas, dapat kita fahami bahwasanya konteks pendidik

dalam pandangan Islam tidak hanya terbatas pada orang tua anak didik, akan

tetapi semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan anak, sejak dalam

kandungan hingga dewasa, atau bahkan hingga meninggal dunia.

B. Rasulullah Sebagai Suri Teladan Pendidik

Pendidikan memiliki peran sangat penting dan menentukan dalam

pembentukan kepribadian dan perkembangan peradaban manusia, khususnya

dalam membina manusia dan membebaskannya dari kebodohan, kegelapan,

dan kesesatan. Nabi Muhammad selain diutus sebagai Rasulullah, beliau juga

menyatakan dirinya sebagai pendidik bagi umatnya, sebagaimana dijelaskan di

dalam hadits:

ر روو عن عبد للا مم ر ر نرللسن ي للا نن عر أ

ري وول

ا للا عل

ر ل

ضل رن فحدهرا أ

نر وأ

ا خ

هرا ع

ا كل

قيدعو رسجده ف

ء ف

لا هؤ رر

لاحب أ

رو الفق ريتعل

ء ف

لا هؤ رر

اء رنعهم وأ

اهم وإ ش

عط

اء أ

إ ش

ي ف

بو إل

للا وي غ

ا ث

را ق

ت رعل

را بعث

ضل وإن

فهم أ

رو الجاهل ف

م ويعل

س فيهم والعل

مر جل

“Bahwasanya Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, Pada suatu hari

Rasulullah keluar dari salah satu kamar beliau untuk menuju masjid. Di dalam

masjid, beliau mendapati dua kelompok pertama adalah golongan orang yang

sedang membaca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah. Sementara itu,

kelompok kedua adalah golongan orang yang sedang sibuk mempelajari dan

mengajarkan ilmu pengetahuan. Nabi kemudian bersabda, masing-masing

kelompok sama-sama berada dalam kebaikan. Terhadap yang sedang

membaca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan

doa mereka jika dia (Allah) menghendaki, begitu pula sebaliknya, doa mereka

tidak akan diterima oleh Allah jika dia (Allah) tidak berkenan mengabulkan

doa tersebut. Adapun terhadap golongan orang yang belajar-mengajar,

mereka sedang mempelajari ilmu dan mengajar orang yang belum tahu.

Mereka lebih utama. Maka ketahuilah sesungguhnya aku ini diutus untuk

Page 3: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

3

menjadi seorang pengajar. Kemudian beliau ikud bergabung bersama

mereka”. (HR. Ad-Darimi)

Hadist di atas menginformasikan kepada kita bahwa Rasulullah tidak hanya

membemban tugas sebagai Rasul, akan tetapi beliau diutus juga sebagai

pengajar/ pendidik, di dalam Al-Qur’an juga jelaskan bahwa Rasulullah diutus

untuk mendidik manusia agar menjadi makhluk yang berakhlak mulia dan

terlepas dari kesesatan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

م روولنا فيك

رول

را أ

م ك

يك

و عل

تل م

رنك

كتاب أ

م ال

رك

م ويعل

يك

اتنا ويزك

و كم ت

م را ل

رك

ويعل

رة

حك

رو وال

عل

وا ت

ن

“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami

telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat

Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-

Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu

ketahui.” (Al-Baqarah: 151).

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

ش

ن

ول

ر الل

رعبد إل

ن

رلم أ

نا وبينك

لرة وواء نين

ا ك

وا إل

عال

كتاب ت

هل ال

ا أ ل

ك ق

يئا ولهدوا ن ش

وا اش

قول

وا ف

رول

إ ت

م ف

ربانا رن دو الل

بعضنا بعضا أ

خذ تر

ا رسلرو نر نأ

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat

(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak

kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun

dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan

selain Allah”. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka:

“Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada

Allah)”. (Ali Imran: 64).

Page 4: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

4

Demikianlah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membina dan mendidik

para sahabatnya sehingga mereka menjadi generasi terbaik. Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نوبك

نا أ

ث نا حدر

ث : حدر

ال

ق

بي نك

ل

لفظ

رد وال

لجاع نن رخ

وش

يبة

بي ش

نن أ

م عن بهي ال

م عن السديم عن عبدالل

م عن زا ئدة الجعفي حسن م وهوإنن ع

ة

ج عا ئش ر

ال

ت: وأ

ال:. ق بي نر

ي ل ال

مر أ

ا في م ث

نذي أ

ر ال

قا : ال

نر؟ ق

اس خ النر

لث

مر الث

ا نيم ث

ث .ال

“Telah menyampaikan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Syuja’u bin

Makhladi, dan Abu Bakr berkata: telah menyampaikan pada kami Husain dan

dia ibnu ‘Ali Al-Ju’fi, dari za’idah, dari Sadi, dari Abdullah Al-Bahi, Dari

‘Aisyah berkata, seorang lelaki bertanya kepada Nabi: Siapakah manusia

yang paling mulia? Generasi yang dimana aku ada di dalamnya, kemudian

yang kedua, kemudian yang ketiga”. (HR Muslim: 2536).

Salah satu hadits yang menjelaskan bagaimana pendidikan yang Rasulullah

ajarkan pada orang tua, yaitu menyuruh anak saat usia tujuh tahun untuk

menunaikan shalat, dan memukulnya saat usia sepuluh tahun jika seorang anak

tidak mau menunaikan shalat, Rasulullah bersabda:

نا إن اهيم نن وعدم عن عبد ث باعم حدر

ىم يعني نن الط د نن عيس نا رحرر

ث حدر

م ري وول

ا للا عل

ربي ل ا النر

ا :ق

هم ق

ني م عن جد لك نن وبرةم عن أ

مروا ،ال

يها.ا ضربوه عل

فر سنين

عش

غا بل

، وإذ

سبع سنين

غا بل

ة إذ

ال بي باالص الص

“Telah menyampaikan kepada kami, Muhammad bin ‘Isa, yaitu ibnu Thaba’i,

telah menyampaikan kepada kami Ibrahim bin Sa’di, dari Abdul Malik bin

Sabrah, dari ayahnya, dari kakeknya berkata, Nabi bersabda: Perintahkanlah

anak-anak untuk shalat ketika mereka memasuki usia tujuh tahun, dan ketika

memasuki usia sepuluh tahun pukullah mereka jika mereka tidak mengerjakan

shalat”. (HR. Abu Daud: 494).

Page 5: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

5

Begitulah Rasulullah memberikan contoh dalam mendidik, maka Allah

Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk mencontoh dan mengikuti

Rasulullah:

خ و

يوم ال وال

ر جو الل ا

ن ك

ل

حسنة

ووة

أ

رم ي روو الل

كا ل

د ك

ق ل

ذك

ثنرا ك

ر الل

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21).

Juga dalam ayat yang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ق عظيم لا خ

ع

ك ل وإنر

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (al-

Qalam: 4).

C. Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan

1. Peran Orang tua

Anak adalah amanah bagi orang tuannya, seorang anak bagai permata

yang sangat berharga. Bila seorang anak dibiasakan dan diajarkan kebaikan,

maka ia akan tumbuh di atas kebaikan itu, namun jika sebaliknya seorang

anak dibiasakan dengan kejelekan dan dibiarkan seperti binatang maka ia

akan tumbuh di atas kejelekan itu, (Al-Ghazali dalam Jamal, 2009: 23).

Cara orang tua menjaga anaknya adalah dengan cara mendidiknya,

membiasakannya dan mengajarinya akhlak yang baik, serta memberikan

lingkungan yang baik dalam kehidupan sehari-harinya. Ketika orang tua

sudah melihat anaknya memiliki tanda-tanda tamyiz (bisa membedakan

baik dan buruk), maka ia harus diberikan pengawasan yang baik. Tanda

pertama adalah munculnya sifat malu. Apabila seorang anak memiliki sifat

malu, dan meinggalkan sebahagian perbuatan tertentu, maka yang demikian

itu pertanda seorang anak sudah mulai bisa berfikir dengan baik, sehingga ia

bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk

(Jamal, 2009: 23).

Page 6: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

6

Orang tua memiliki peranan yang sangat besar terhadap suksesnya

pendidikan seorang anak, karena di dalam keluargalah seorang anak

mendapatkan pendidikan pertama kalinya, dan di dalam keluarga pula

seorang anak dapat terjaga fitrah keimanannya, sebagaimana Rasulullah

bersabda:

وليد. حدر نا حاجب نن ال

ث ه ي. حدر . عن الز بيدي د نن ح ب عن الزر نا رحرر

ث

ا را روو للا ل

قو : ق ا

ك نر

أبي ه ي ة

سيب عن أ

برني وعيد نن ال

خأ

م: ري وول

رة للا عل

فط

ى ال

د عل

يول

ود إال

ما من مول

ص دانه وين

بواه يهو أرانه ف

سانه. و يمج

“Telah menyampaikan pada kami Hajin bin Al-Walid, telah menyampaikan

pada kami Muhammad bin Harbi dari Az-Zabidi, dari Zuhri, mengabarkan

padaku Sa’id bin Musaib dari Abi Hurairah, bahwasanya dia berkata: Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Setiap anak tidak dilahirkan

melaikan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang

menjadikannya sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi. (HR. Muslim:

2658).

Ada beberapa tanggung jawab pendidikan yang perlu dibina orang tua

terhadap anaknya

a. Memelihara dan membesarkannya

b. Melindungi dan menjamin kesehatannya

c. Mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

berguna bagi hidupnya

d. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya

pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah. (Novan dan Barnawi,

2012: 57-59)

di dalam Al-Qur’an dijelaskan bagaimana seharusnya mendidik seorang

anak, yaitu terdapat di dalam kisah Luqman. Allah Azza wa Jalla berfirman:

Page 7: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

7

قرا ل ا ل

ق

م عظيم وإذ

لظ

ك ل

م إ ر الش

ر ك نالل

ش

ت

ا ننير ل

نن وهو يعظ

Dan (ingatlah) ketika Lukmân berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya : “Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah Azza wa Jalla , sesungguhnya mempersekutukan

(Allah Azza wa Jalla ) adalah benar-benar kezhaliman (ketidak adilan)

yang besar”.

ي عارن أ

ا وهن وفصال

وهنا ع ر

ت أ

حرل سا نوالد

ن

ينا ال وولر

ر ك إل ل ولوالد

ك

صنر اش

ال

Dan Kami perintahkan kepada manusia (supaya berbuat baik) kepada dua

orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah

yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu.

طعهرا م ولاحبهرا ت

ل

م ف

ك ن عل

يس ل

ك بي را ل

ش

ت

ا أ

وإ جاهداك ع

م ئك

ب نأم ف

ر ر جعك

مر إل

ر م ث

اب إل

نبع وبيل رن أ ا م واتر

يا رع وف

ن را ن ي الد

و عرل

نتم ت

ك

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan sesuatu dengan

Aku, hal yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah

kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan

baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya

kepada-Kulah kembalimu, kemudian akan Ku-beritakan kepadamu kelak

apa yang telah kamu kerjakan.

و ي راوات أ و ي السر

ة أ

ن ي صخ

تك

د ف

ة رن خ ا حبر

قك رث

ها إ ت ا ننير إنر

بنر ال

خ

طيف

ل

ر م إ ر الل

رت بها الل

أ رض

(Lukmân berkata):”Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di

dalam bumi, niscaya Allah Azza wa Jalla akan mendatangkannya

(membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha mengetahui.

Page 8: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

8

لانك م إ ر ا را أ

والبر ع

نك

عن ال

ع وف وان

ر نال

وأ

ة

ل قم الصر

ا ننير أ

رور لك رن عزم ال

ذ

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang

baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah Azza wa Jalla )

تا لر رخ

حب ك

ل

ررض ر حا م إ ر الل

رش ي ال

ت

اس ول ك للنر در

خ

صع ت

ول

ور خ

ف

Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan

janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya

Allah Azza wa Jalla tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri.

حرنر صوت ال

لوات ل

ال

كنضض رن لوتك م إ ر أ

يك واغ

صد ي رش

واق

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.

Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Luqman: 13-19)

Demikianlah pelajaran penting dari Luqman kepada anaknya yang

termuat dalam Surah Luqman, ayat 13-19. Intisari dari pelajaran Luqman

tersebut adalah pendidikan penting bagi masa depan seorang anak, terutama

masa depan ukhrawi, pendidikan seperti inilah yang harus dicontoh orang

tua, sebagai bekal memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.

Oleh karena itu hendaklah orang tua memperhatikan betul akan

pendidikan anaknya, karena kelak hal itu pasti akan diminta pertanggung

jawaban di hadapan Allah.

عن ليث

رنا ال

ث د نن ررح. حدر نا رحرر

ث . وحدر

يث

نا ل

ث نن وعيد. حدر

تيبة

نا ق

ث حدر

ي وو ا للا عل

ر ل

بي افع. عن نن عر . عن النرا ن

ق نر

م أ

رم راع. و ل

كل ك

لم : أ

كلك

ت . اس راعم وهو رسئو عن رعير ا النرذي ع

ررنر ال

ال

ت . ف رسئو عن رعير

Page 9: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

9

راعية

ة أ هل نيت م وهو رسئو عنهم. وال

ا أ

جل راع ع ا نيت بعله وال ر

ا ع

لا را ويدهم وهو رسئو عن . أ

عبد راع ع

عنهم. وال

ةدهم وه رسئول

وول

م رسئو كلم راع. وك

كلكت .ف عن رعير

“Telah menyampaikan pada kami Qutaibah bin Sa’id, dan telah

menyampaikan pada kami Muhammad bin ruhmi, telah menyampaikan

pada kami Al-Laitsu dari Nafi’, dari ibnu ‘Umar, dari Nabi Shallallahu

‘alaihi wa sallam Bahwasanya dia bersabda: Setiap kalian adalah

pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas

yang dipimpinnya. Seorang penguasa yang menjadi pemimpin bagi

manusia, dan dia bertanggungjawab atas yang dipimpinnya, dan seorang

lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan bertanggungjawab atas

yang dipimpinnya, dan seorang perempuan adalah pemimpin bagi

keluarga dan anaknya, dan dia bertanggungjawab atas yang

dipimpinnya, dan seorang hamba adalah pemimpin bagi harta tuannya,

dan dia bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, maka setiap kalian

adalah pemimpin yang bertanggungjawab atas yang dipimpinnya”. (HR.

Muslim: 1829).

2. Peran Guru

Guru atau pendidik adalah orang tua kedua bagi anak didiknya. Apabila

orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang baik

saat seorang anak berada di luar sekolah, maka seorang guru memiliki

tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang baik saat seorang anak

berada di sekolah, (Novan dan Barnawi, 2012: 97). Oleh karena itu, mau tidak

mau para guru juga berperan besar mewarnai seorang anak. Anak laksana

kertas putih yang secara fithroh bersih, suci dan orang tua serta gurulah yang

berperan besar untuk mewarnai anak menjadi merah, hijau, kuning, atau

perpaduan warna lainnya. Hal tersebut membuat pendidik memiliki tugas

dan tanggung jawab yang besar, yang tidak dapat diremehkan dan dipandang

sebelah mata.

Sebagai pemegang amanat, guru bertanggung jawab untuk mendidik

peserta didiknya secara adil dan tuntas dan mendidik dengan sebaik-baiknya

Page 10: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

10

dengan memperhatikan nilai-nilai humanism, karena pada saatnya nanti

seorang guru akan dimintai pertanggungjawaban atas pekerjaannya

tersebut.

روا إ ر للا حك

ت

اس أ رتم نن النر

ا حك

هلها وإذ

ا أ

ات إل

ران

وا ال د

ؤ ت

م أ

ر ك

أ

عد إ ر للا ا نع ناال م ن إ ر للا رر

كا وريعا نصنر يعظ

ك

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah member pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-

Nisa’: 58).

D. Keutamaan Pendidik

1. Terbebas Dari Kutukan Allah

Sehubungan dengan itu terdapat hadits Rosulullah:

بي ه ي ة

قو ورعت روو للا عن أ قو م

ري وول

ا للا عل

ر ل

الإن أ

عون مل

ةعون

يا مل

ن ر للا الد

ذك

ما فيها إال

علو مع

ه وعال أ

وما وا ال

“Abu Huroiroh meriwayatkan bahwa ia mendengar Rosulullah saw

bersabda, ketahuilah, bahwa sesungguhnya dunia dan seisinya terkutuk,

kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang terlibat dengannya, dan orang

yang tau (guru) atau yang belajar”. (HR.AT-Tirmidzi)

Dalam hadits ini di tegaskan bahwa yang tau (guru atau pendidik) adalah

orang yang selamat dari kutukan Allah. Ini merupakan keutamaan yang

sangat berharga. Dari hadits ini dapat di pahami bahwa tidak semua yang

berpredikat guru, dijamin Rosulullah selamat dari kutukan. Guru yang di

maksud adalah guru yang berilmu, dan mengamalkan ilmunya, serta

mengajarkannya dengan ikhlas untuk mendapatkan ridho Allah.

2. Didoakan oleh Penduduk Bumi

sehubungan itu ada hadits yang menjelaskan sebagai berikut:

Page 11: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

11

ر بي أ

عن أ

م رجل

ري وول

ا للا عل

رك ل وو للا ل

ا ذ

ق باه

ال

ارة

م ري وول

ا للا عل

را روو للا ل

ق عالم ف

خحدهرا عاند وال

ضل أ

ف

ا ق

ث

اكدنى أ

ضلي عل

فعابد ك

ى ال

عال عل

ي ال

ى للا عل

ه ل رسول للا صل

في جهرها ةملى الن حت

رضين

موات وال هل الس

ه وأ

عئك

ومال

إن للا

وسل

ير خاس ال

الن

ى معل

عل

ون

ليصل

ى الحوت وحت

“Abu Umamah Al-Bahili berkata, “Diceritakam kepada Rasulullah

Shallallahu ‘alai wa sallam, dua orang laki-laki: seorang abid (orang yang

banyak banyak beribadah) dan seorang alim (orang yang banyak ilmu).

Beliau bersabda: Kelebihan alim daripada abid adalah kelebihanku dari

kamu yang paling rendah, kemudian beliau berkata lagi, sesungguhnya

Allah, malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, sampai semut yang

berada dalam sarangnya, serta ikan bershalawat (memohon rahmat)

untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (pendidik atau

guru).”(HR. At-Tirmidzi).

informasi dalam hadits di atas mencakup bahwa Allah memberikan

Rahmat dan berkah kepada guru. Selain itu, malaikat juga penduduk langit

dan bumi termasuk semut yang berada di sarang, ikan yang berada di laut

mendoakan kebaikan untuk guru yang mengajar orang lain. Ini semua adalah

keutamaan yang diberikan Allah kepada guru.

3. Mendapat Pahala yang Berkelanjutan

sehubungan dengan keutamaan ini di temukan hadits sebagai berikut:

ا إذ

م ق

ري وول

ا للا عل

ر ر روو للا ل

أبي ه ي ة

عن أ

قسا ان

ع ا رات الن

ط

دعول د لالح

ع ن وول

تف

ن م

ة وعل ة جارير

ث لدق

ل رن ث

ر إل

عرل

“Abu Hurairah meriwayatkan Rosulullah bersabda: apabila manusia

meninggal dunia terputuslah amalanya kecuali tiga hal, yaitu sedekah

jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan (orang

tua)nya”. (HR.An-Nasai, AT-Tirmidzi,dan Al-Baihaqi).

Dalam hadits di atas terdapat informasi bahwa ada tiga hal yang selalu

diberi pahala oleh Allah pada seseorang, kendatipun ia sudah meninggal

Page 12: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

12

dunia. Tiga hal tersebut, ialah: (1). Sedekah jariyah (wakaf yang lama

kegunaannya), (2). Ilmu yang bermanfaat, (3). Doa yang dimohonkan anak

yang sholeh kepada orangtuanya. Sehubungan dengan pembahasan yang ini

adalah ilmu yang bermanfaat. Artinya, ilmu yang diajarkan seorang guru

(alim atau guru) kepada orang lain dan tulisan (karangan) yang dimaksud

oleh penulis untuk di manfaatkan orang lain. Pahala yang berkelanjutan

merupakan keutamaan yang diperoleh pendidik.

Keutamaan ini di berikan kepada guru karena ia sudah memberikan

sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan manusia. (Al Ghozali dalam

Bukhari, 2012: 75), mengatakan kalau sekiranya orang-orang berilmu tidak

ada , niscaya manusia akan bodoh seperti hewan. Karena hanya dengan

mengajar, para ulama dapat menaikan orang dari tingkat kehewanan ke

tingkat manusia.” Selain dengan mengajar, deorang alim atau guru dapat

menyebarluaskan ilmu kepada orang lain melalui aktivitas mengarang atau

menulis buku.

E. Sifat-sifat pendidik

1. Sifat Lemah Lembut dan Kasih Sayang

Pendidik yang mampu bersikap santun kepada peserta didiknya sesuai

dengan tuntunan Allah dalam Al qur’an, dijelaskan dalam dalilnya berikut:

برا رحرة وا رن حولكم ف ض

فن

ب للق ال

ليظ

اغ

ظ

نت ف

و ك

همم ول

ن للا لنت ل

ر

ا للام ل ع

رتوك

ا عزرت ف

إذ

ر م ف

اورهم ي ال

هم وش

ف ل

عنهم واوتغ

عف

فا

لن توك

حب ال إ ر للا

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila

kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-

Nya.(Ali Imron : 159)

Page 13: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

13

Andaikata (Muhammad) bersikap kasar dan galak dalam muamalah

dengan mereka (kaum muslimin), niscaya mereka akan bercerai (bubar)

meninggalkan engkau dan tidak menyenangimu. Dengan demikian engkau

tidak dapat menyampaikan hidayah dan bimbingan kepada mereka ke jalan

yang lurus, (Ahmad dalam Bukhari, 2012: 88). Berdasarkan tafsir ini,

seorang pendidik harus memiliki rasa santun kepada setiap peserta didiknya.

Jika tidak, maka sikap kasar itu akan menjadi penghalang baginya untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Sejalan dengan itu, Rasulullah menyampaikan secara lebih tegas agar

umanya (termasuk pendidik) untuk memiliki rasa kasih sayang,

sebagaimana terlihat dalam hadits berikut ini:

حم م ا رن ل يس رنر

م ل

ري وول

ا للا عل

را روو الل ل

ا م ق

اس ق عن نن عبر

ا ويوق

لغنرن

نك

ع وف وين عن ال

ر ناال

ا ويأ

بنرن

ك

“Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasullulah bersabda: “bukanlah

termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi orang yang lebih

muda, tidak memuliakan orang yang lebih tua, tidak menyuruh berbuat

ma’ruf, dan mencegah perbuatan mungkar.” (HR. At-Tirmidzi).

Kandungan hadits ini bersifat umum, berlaku untuk seluruh umat nabi

muhammad saw. Pendidik harus memiliki sifat kasih sayang kepada peserta

didik agar mereka menerima pendidikan dan pengajaran dengan hati yang

senang dan nyaman. Segala proses edukatif yang dilakukan oleh pendidik

harus diwarnai dengan sifat ini.

2. Mengembalikan Semua Ilmu Kepada Allah

Seorang pendidik harus memiliki sifat Tawawadhu, tidak merasa paling tahu

atau serba tau. Apabila ada hal-hal yang tidak diketahui dengan jelas, iya

sebaiknya mengembalikan persoalan itu kepada Allah. Sehubungan dengan

ini terdapat hadis berikut:

ي و ا للا عل

را وئل روو للا ل

ي للا عنهرا ق اس رض م عن و عن انن عبر

رل

وا عارلن انم نرا ك

عل

هم أ

قل خ

ا للا إذ

ق كن ف

ش د ال

ول

أ

Page 14: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

14

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah ditanya tentang anak-anak

orang musryik. Lalu beliau menjawab, “Allah maha mengetahui apa yag

mereka kerjakan saat mereka di ciptakan.” (HR.Bukhori dan Muslim).

Dalam hadits ini bahwa Rasulullah ditanya oleh sahabat tentang nasib

anak-anak musyrik pada hari kiamat nanti. Beliau menjawab, “Allah lebih

mengetahui.” atau “Allah mengetahui apa yang mereka lakukan.” Di sini

terlihat beliou tidak selalu menjawab pertanyaan yang di ajukan kepadanya.

kendati beliou adalah seorang Rasulullah. Beliau tidak merasa risih dengan

memberikan jawaban yang pasti. Itulah sesungguhnya sikap yang harus

dimiliki oleh setiap pendidik. Apabila ada hal yang diragukan atau belum di

ketahui samasekali, jangan segan mengatakan “Allah Maha tahu.” Itu adalah

salah satu bentuk sikap tawadhu seorang hamba.

3. Memperhatikan Keadaan Peserta Didik

Agar pendidikan dan pengajaran dapat terlaksana dengan efektif, pendidik

perlu memperhatikan keadaan peserta didiknya. Hal-hal yang perlu di

perhatikan adalah minat, perhatian, kemampuan, dan kondisi jasmani

peserta didik. Pendidik jangan sampai memberikan beban pelajaran yang

melebihi batas kemampuan peserta didiknya. Sehubungan dengan ini

terdapat hadits:

ة ي وعظ

نا ناال

ل ور

تخ م

ري وول

ا للا عل

ربي ل ا النر

ا ك

عن انن رسعود ق

رة أ السر

اهة

ام ك ر

ينا ال

عل

Dari Ibnu Mas’ud ia menceritakan, “Nabi selalu menyelangi hari-hari

belajar untuk kami untuk menghindari kebosanan kami.” (HR.Al-Bukhori).

Dalam hadits ini terdapat informasi bahwa rosulullah saw mengajar para

sahabat tidak setiap hari, hal itu dilakukan untuk menghindari kebosanan

kepada pelajaran. Itu bererti beliau memperhatikan kondisi para sahabat

(peserta didik) dala, mengajar. Mereka membutuhkan selingan waktu untuk

istirahat.

Menurut (Muhammad Utsman dalam Bukhari, 2012: 91), di antara

temuan riset mutakhir dalam proses belajar adalah jadwal waktu belajar.

Page 15: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

15

Dengan kata lain, dalam proses belajar harus ada rentang waktu untuk

istirahat. Hal ini sangat penting dalam proses belajar yang tepat. Dengan

mengatur jadwal waktu belajar, pelajaran yang disampaikan diwaktu

berikutnya dapat di cerna dengan baik. Oleh karena itu, prinsip belajar

dengan membagi waktu belajar dapat menghilangkan rasa lelah dan bosan.

Sebelum para ahli kejiwaan modern menemukan prinsip ini, empat belas

abad yang silam Al-Qur’an telah mempraktikanya. Prinsip ini ditandai

dengan pristiwa di turunkanya Al-Qur’an secara berangsur-angsur selama 23

tahun. Tujuannya memberikan waktu yang dapat memungkinkan kaum

muslimin mudah menghafalkannya.

4. Berlaku dan Berkata Jujur

Seorang pendidik harus bersifat jujur kepada peserta didiknya sebagaimana

yang di tunjukan oleh rosulullah saw dalam hadits berikut:

ةم ورا جنرا ال

برر يهدي إل

إ ر ال

ف

بر ا ال

دق يهدي إل

إ ر الص دق ف

ص م نا ال

يك

عل

زا قا تب عندللا لد

ك ى دق حتر

ص صدقم ويتح ر ال جل ر

ال

“Hendaklah kalian jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan,

dan kebaikan akan membawa kepada surga, seorang itu selalu jujur, dan

memilih kejujuran hungga ia ditulis disisi Allah sebagai orang orang yang

jujur. (HR.Muslim).

5. Pendidik Harus Adil

Sehubungan dengan perkara ini terdapat hadist yang menjelaskan,

م ن ع ري وول

ا للا عل

را روو للا ل

ا م ق

عرا نن بشنر ق و الن

اعدل

ا بين

. ائك

بن أوا بين

اعدل

ائك

بن أ

Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Berlaku

Adillah kamu di antara anak-anakmu! Berlaku adillah kamu di antara

anak-anakmu!” (HR. An-Nasa’I dan Al-Baihaqi).

Dalam hadits ini Rasulullah dengan tegas memerintahkan umatnya

untuk senanntiasa berlaku adil terhadap anak-anaknya. Dalam konteks

pendidikan, peserta didik adalah anak pendidik. Dengan demikian,

Page 16: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

16

hendaklah seorang pendidik berlaku adil dalam berbagai hal terhadap

peserta didiknya.

(Muhammad dalam Bukhari, 2012: 80-81), menegaskan agar pendidik

harus memiliki sifat-sifat keadilah, kesucian, dan kesempurnaan. Keadilan

pendidik terhadap peserta didik mencakup banyak hal, seperti memberikan

perhatian, bimbingan, dan pengajaran hingga member nilai. Jika seandainya

pendidik tidak memperhatikan hal ini, maka bias dipastikan ia tidak akan

disenangi peserta didiknya, dan jika seorang guru sudah tidak disenangi oleh

peserta didiknya, maka jelas hal ini akan mengakibatkan suatu proses

pendidikan yang tidak optimal.

6. Pendidik Harus Berniat Ikhlas

Berkaitan dengan hal ini terdapat hadits yang menjelaskan,

ي ا للا عل

را ورعت روو للا ل

ي للا عن ق اب رض

رط

عن عر نن الخ

قو م رعمال وول

ما ال

إن

تنمن ك

وى، ف

امرئ ما ن

ل ما لك

ات، وإن ي

نبال

يا ه لدن

هجرت

تانى للا ورسوله، ومن ك

ه إل

هجرت

ى للا ورسوله ف

ه إل

هجرت

يه ى ما هجر إل

ه إل

هجرت

كحها ف

ة ين

و إمرأ

يصيبها أ

Umar bin Al-Khaththab berkata,”aku mendengar Rasulullah saw

bersabda,’setiap amal perbuatan harus disertai niat, barang siapa yang

berhijrah untuk mengharapkan dunia atau seorang perempuan untuk

dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang di niatkan.”(HR.Al-

Bukhori dan Muslim).

Dalam hadits di atas terdapat informasi bahwasannya seluruh amal

perbuatan harus didasari dengan niat. Menurut (Al-Khauni dalam Bukhori,

2012:81), seakan-akan Rasulullah memberikan pengertian bahwa niat itu

bermacam-macam sebagaimana perbuatan. Seperti orang yang melakukan

perbuatan dengan motivasai ingin mendapat ridho Allah dan apa yang di

janjikan kepadanya atau ingin menjauhkan diri dari ancaman-Nya. Niat yang

benar adalah keinginan dalam hati dalam malaksanakan kegiatan untuk

mendapatkan ke ridhoan Nya.

Page 17: أاوْقُ ارًانَ مْكُيْلِهْأوَ مْكُسَفُنْ · PDF filehari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab: 21). ... sudah melihat anaknya memiliki

17

Pendidik hendak membebaskan niatnya, semata-mata untuk Allah

dalam seluruh pekerjaan edukatifnya; baik berupa perintah, larangan,

nasihat, pengawasan, maupun hukuman. Buah yang di petiknya adalah ia

akan melaksanakan metode pendidikan, mengawasi anak secara edukatif

terus-menerus, di samping mendapat pahala dan keridhoan Allah. Ikhlas

dalam perkataan adalah sebagian dari asas iman dan keharusan islam. Allah

tidak akan menerima perbuatan tanpa dikerjakan secara ikhlas.

Mengapa pendidik harus memiliki sifat ikhlas? Dengan keikhlasan

karena Allah, pendidik dalam melaksanakan tugasnya akan mendapat

kemudahan. Karena sasaran pendidikan adalah hati. Apa yang diberikan hati

akan di terima oleh hati dengan baik. Dengan demikian, proses pendidikan

akan mencapai hati yang optimal. Selain itu yang tidak kalah pentingnya

semua proses pendidikan yang diberikan oleh pendidik dengan ikhlas akan

di hitung sebagai ibadah kepada Allah. Jadi, sangat sulit jika melaksanakan

tugas pendidikan tanpa disertai niat yang ikhlas.

Daftar Pustaka

Abdurrahman Jamal. 2009. Cara Nabi Menyiapkan Generasi. Surabaya: La Raiba Bima Amanta.

Barnawi & Wijayani Ardi Novan. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media. Umar Bukhari. 2012. Hadis Tarbawi, Pendidikan Dalam Perspektif Hadis. Jakarta:

Amzah. Sudiyono. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Tahqiq Al-Haj Haani. Syarhu Shahih Muslim. Mesir: Al-Maktabah At-Taufiiqiyah. Al-Azdi Al-Sajtani Al-Asyats ibnu Sulaiman Dawud Abi. Sunan Abi Daawud. Daaru

Al-Fiqr.